85559778-Mekanika-Fluida
-
Upload
wahyu-wrdhp -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of 85559778-Mekanika-Fluida
-
1
MEKANIKA FLUIDA
Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan diri
dengan bentuk wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan, fluida tidak
dapat menahan gaya tengensial atau gaya geser. Semua fluida memiliki suatu derajat
kompresibilitas dan memberikan tahanan kecil terhadap perubahan bentuk.Fluida
dapat digolongkan kedalam cairan atau gas. Perbedaan-perbedaan utama antara
cairan dan gas adalah (a) cairan praktis tak kompresibel, sedangkan gas kompresibel
dan sering kali harus diperlakukan demikian dan (b) cairan mengisi volume tertentu
dan mempunyai permukaan-permukaan bebas sedangkan gas dengan massa tertentu
mengembang sampai mengisi seluruh bagian wadah tempatnya.
KERAPATAN MASSA SUATU ZAT (p)
Rapat suatu zat adalah massa dari volume suatu zat tersebut. Untuk caira
rapatnya bisa dianggap tetap untuk perubahan-perubahan tekanan praktik. Rapat air
adalah 1000 kg/m3 pada 4
oC. Lihat apendiks, tabel 1C dan tabel 2 untuk harga-harga
tambahan
Rapat gas-gas bisa dihitung dengan menggunakan persamaan keadaan gas
Atau
RT
pvs (Hukum Boyle dna Hukum Charles)
Dimana p adalah tekanan mutlak dalam pascal, vs volume spesifik per satuan massa
m3/kg, suhu T adalah suhu mutlak dalam derajat Kelvin (273 + derajat celcius) dan
R merupakan tetapan gas dalam J/kg K. karena p = 1/vs, persamaan diatas bisa
dituliskan
RT
pp
Pada peristiwa-peristiwa khususnya yang berkenaan dengan cairan digunakan hasil
kali pg. dimana g merupakan percepatan gravitasi yang besarnya 9.81 m/dtk2.
-
2
dulunya hasil kali ini disebut berat spesifik dan diberi symbol w. dalam satuan S.I
akhiran kata spesifik harus digunakan semata-mata untuk menguraikan sifat-sifat
persatuan massa dan istilah berat spesifik tidak lagi digunakan.
Volume Jenis ( Specific Volume )
s adalah kebalikan kerapatan ; yakni volume yang ditempati oleh massa
satuan Fluida. Maka
1
s
Berat Jenis ( Specific Weight )
suatu zat adalah beratnya per volume sataun. Berat jenis berubah bersama
lokasi.
g
Kerapatan Relatif
Kerapatan relatif suatu benda adalah bilangan murni yang menunjukkan
perbandingan antara massa suatu benda dengan massa suatu zat yang bervolume
sama yang ditentukan sebagai patokan. Padatan dan cairan menggunakan air (pada
4o C) sebagai patokan, sedangkan untuk gas seringkali menggunakan udara bebas
yang mengandung CO2 atau hydrogen (pada 0oC dan tekanan 1 atmosfer = 1.103 x
105 Pa) sebagai patokan misalnya,
Kerapatan relatif suatu zat = massa zat tersebut
Massa air yang bervolume sama
= Kerapatan zat
Kerapatan air
-
3
Jadi jika kerapatan relatif minyak tertentu 0.750, kerapatannya adalah 0.750 (1000
kg/m3) = 750 kg/m
3.
Rapat relatif air adalah 1.00 dan air raksa 13.57. rapat relatif suatu zat sama
dalam system pengukuran apapun. Lihat apendiks tabel 2
Volume Jenis ( Specific Volume )
s adalah kebalikan kerapatan ; yakni volume yang ditempati oleh massa
satuan Fluida. Maka
1
s
KEKENTALAN (VISKOSITAS) SUATU FLUIDA
Kekentalan (viskositas) suatu fluida adalah sifat yang menentukan besar
tahannya terhadap gaya geser. Kekentalan terutama diakibatkan oleh saling
pengaruh antara molekul-molekul fluida.
Koefisien kekentalan yang lain, yakni koefisien kekentalan kinematik,
didefenisikan sebagai
Kekentalan kinematik v (nu) = kekentalan mutlak
Rapat massa p
Atau
pv
Satuan v adalah dtk
m 2sebab
3/ mkg
Padtk
dtk
m
mkg
mdtkkg 2
3/
/
Kekentalan cairan berkurang dengan bertambahnya suhu tapi tak
cukup banyak dipengaruhi oleh perubahan tekanan, karena rapat gas-gas berubah
bersama perubahan tekanan (suhu tetap), kekentalan kinematik berubah-ubah
bersama tekanan secara berlawanan. Meskipun demikian, dari persamaan di atas
= pv
-
4
Kekenyalan ( Mampu mampat )
Aliran fluida tak mampu mampat viskos, mengenai aliran mampuu mampat
muncul sebuah variabel baru yaitu kerapatan, dan tersedia sebuah persamaan
tambahan, yaitu persamaan keadaan, yang menghubungkan tekanan dan kerapatan,.
Persamaan - persamaan yang lain yang kontinuitas, momentum, dan hukum
pertama dan kedua dari termodinamika juga diperlukan dalam situasi aliran fluida
mampu mampat.
RTp
tagaskonsR
apa
SuhumutlakT
laktekananmutp
tan
tanker
TEKANAN FLUIDA
Tekanan fluida dipancarkan dengan kekuatan yang sama ke semua arah dan
bekerja tegak lurus pada suatu bidang. Dalam bidang datar yang sama kekuatan
tekanan dalam suatu cairan sama. Pengukuran-pengukuran satuan tekanan dilakukan
dengan menggunakan berbagai bentuk meteran.. Tekanan meteran menyatakan
harga-harga di atas atau di bawah tekanan atmosfir.
Diartikan sebagai gaya tekan persatuan luas bidang tekan
F = P.A
A= luas bidang tekan
F= Gaya tekan
hairP .
-
5
yToRp
RT
p
Variasi tekanan dalam fluida mampu mampat
Bila fluida adalah gas sempurna dalam keadaan diam pada suhu konstan,
` o
PoP
Bagi atmosfer standar, 00357,0 derajat fahrenheit per foot ( -0,00651
K/m ) sampai ke stratosfer. Kerapatannya dapat dinyatakan dalam tekanan serta
ketinggian dari hukum gas sempurna :
-
6
II. HIDROSTATIKA
1.1. Dasar-dasar tekanan hidrostatika
Pada setiap titik di dalam zat cair yang diam akan mengalami suatu
tekanan yang disebut tekanan hidrostatika. Dengan demikian setiap
benda atau bidang yang berada di dalam zat cair tersebut akan merasakan
tekanan itu. Besar tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh :
a. Tekanan permukaan ( tekanan terbagi rata )
b. Gaya luar ( mass force )
c. Letak titik ( koordinat )
Jika tekanan pada setiap tempat pada suatu bidang adalah sama besar,
maka :
p = Tekanan hidrostatis ( KN/M2)
P = tekanan hidrostatis total ( gaya hidrostatis ), KN
A = luas bidang ( M2 )
1.2. Sifat-sifat Tekanan hidrostatika
a. Tekanan hidrostatis selalu bekerja tegak lurus bidang di mana ia
bekerja.
b. Tekanan hidrostatis pada suatu titik tertentu di dalam suatu zat cair
yang diam mempunyai harga yang sama pada semua arah. Atau
dengan kata lain besarnya tekanan hidrostatis tidak dipengaruhi oleh
arah ( inklinasi ) bidang tinjauan.
1.3. Persamaan dasar hidrostatika
-
7
z = tinggi tempat
p = tekanan
p/ = tinggi tekanan
-
8
HIDRODINAMIKA
Aliran Fluida
Aliran fluida bisa mantap atau tak mantap; merata atau tidak merata ; laminer atau
turbulen ; satu dimensi, dua dimensi atau tiga dimensi, dan rotasional atau tak
rotasional
Aliran satu dimensi yang sesungguhnya dari suatu fluida tak kompresibel terjadi bila
arah dan besar kecepatannya di semua titik sama. Akan tetapi analisis aliran satu
dimensi bisa diterima bila dimensi tunggalnya ditentukan di sepanjang garis arus
tengah dari aliran, dan bila kecepatan dan perepatan yang tegak lurus pada garis arus
tersebut dapat diabaikan dalam hal seperti itu, harga rata rata dari kecepatan , percepatan dan ketinggian dianggap menyatakan aliran sebagai suatu keseluruhan
dan penyimpangan penyimpangan kecil bisa diabaikan , misalnya aliran dalam jalur pipa melengkung dianalisa dengan menggunakan prinsip prinsip aliran satu dimensi tanpa melihat kenyataan bahwa susunannya berbentuk tiga dimensi dan
bahwa kecepatannya berubah rubah melewati setiap irisan penampang yang tegak lurus ke alirannya
Aliran dua dimensi terjadi bila partikel partikel fluida bergerak dalam bidang bidang atau bidang bidang yang sejajar dan pola pola garis arusnya sama disetiap bidang. Untuk suatu fluida ideal dimana tak ada tegangan geser yang terjadi
dan karenanya tidak ada torsi, gerakan rotasional dari partikel partikel fluida di sekitar pusat pusat massanya sendiri tidak dapat terjadi. Aliran ideal ini seperti itu yang dapat dinyatakan oleh suatu jaring ( garis ) aliran , disebut aliran tak rotasional
Jenis-jenis Garis Aliran
1. Garis Jalan
Garis jalan adalah jalan yang dilalui partikel fluida yang bergerak selama interval
waktu tertentu.
-
9
Dalam aliran tak terbulaen,garis jalan seperti gambar 1.1,sedangkan gambar 1.2
adalah terbulen.
2. Garis Arus
Garis arus adalah garis khayal, yang garis singgungnya di tiap titik menunjukkan
arah gerak partikel fluida di titik itu.
garis arus
garis ekipotensial
3. Garis Lintasan (Streak Line)
Garis lintasan adalah garis-garis yang terbentuk oleh semua partikel yang telah
melalui titik-titik tertentu yang diketahui pada suatu saat.
4. Garis Ekipotensial
Garis ekipotensial adalah garis dengan potensial kecepatan yang sama dan selalu
tegak lurus pada garis arus.
-
10
Debit
Debit adalah banyaknya fluida yang mengalir tiap satuan waktu melalui setiap irisan
pipa atau saluran
Debit diberi tanda Q dan dinyatakan dalam m3/det, atau 1/det.
Persamaan Kontinuitas
Persamaan Kontinuitas dihasilkan dari prinsip kekekalan masa. Untuk aliran
mantap, massa fluida yang melalui semua bagian dalam arus fluida persatuan waktu
adalah sama bisa dievaluasi sebagai :
11V1 = 22V2 = tetap ( konstan )
Atau
1.g1.1.V1 = 2.g2.2.V2 ( dalam satuan berat )
Untuk fluida fluida tak kompresibel dan bila 1 = 2 untuk semua praktis , persamaan tersebut menjadi
Q = 1 V1 = 2V2 = tetap ( konstan ) ( dalam m3/ Dtk )
Persamaan kontinuitas untuk aliran mantap tak kompresibel , dua dimensi , adalah
An1 V1 = An2 V2 = An3 V3 = ketetapan
Dimana suku suku An menyatakan luas tegak lurus kemasing masing vektor kecepatan
Enersi potensial cairan
Enersi potensial cairan adalah enersi yang ada pada partikel cairan sehubungan
dengan tempatnya.
Q = A . v m3/det
-
11
Maka enersi potensial cairan ini adalah :
m = massa
g = percepatan karena gaya tarik bumi
z = tinggi cairan diatas garis nol horizontal
Enersi kinetik cairan
Enersi kinetik cairan adalah enersi yang ada pada partikel cairan sehubungan dengan
kecepatannya.
Maka enersi kinetik cairan ini adalah :
m = massa
v = kecepatan rata-rata cairan yang mengalir
Enersi Tekanan Cairan
Enersi tekanan cairan adalah enersi yang ada pada partikel cairan sehubungan
dengan tekanannya.
Maka enersi tekanan cairan ini adalah :
m = massa
g = percepatan karena gaya tarik bumi
p = tekanan
= berat jenis
Enersi total cairan yang mengalir
Enersi total cairan dengan massa m (kg) adalah jumlah enersi potensial, enersi
kinetik dan enersi tekanannya.
m . g . z [mN]
] mN [ 2
V M 2
[mN] p
m.g.
[Nm] totalenersi p
m.g 2
m.vm.g.z
2
-
12
h
X XB
C
A
Teorema Bernoulli untuk cairan
Teorema Bernoulli menyatakan bahwa untuk fluida tak termampatkan secara
sempurna, yang mengalir dalam arus kontinu, enersi total tiap partikel adalah tetap
sama jika dianggap bahwa aliran itu tanpa gesekan.
z + (tetap) C 2g
V
p 2
Dengan menerapkan teorema Bernoulli, untuk titik A, B dan C, maka
Tinggi total di A = tinggi total di B = tinggi total di C
ZA +
B
2
BB
A
2
A P 2
V Z
P
2
V
gg
=
C
2
CC
P
2
V Z
g [m]
[m] otal tekanan t tinggi p
2
V z
2
g
-
13
?h
1 2
H1 H2
A1
A2
V2
V1
Dengan mengabaikan tekanan atmosfir karena sama dimana-mana, kita mendapat:
h + 0 + 0 = 0 + 0 + 0 2
V 0
P2
CB g
h = 2g
V
P 2B
Jika hL meter adalah kehilangan tinggi antara titik-titik B dan C, maka
LC
2
CC
B
2
BB h
P
2g
V Z
P
2g
V Z
Alat ukur Venturi
Alat ukur venturi digunakan untuk mengukur debit cairan yang mengalir melalui
pipa.
2
2
21
2
1 P 2
V
P
2
V
gg (2)
Dengan persamaan kontinuitas :
-
14
Q = A1 . V1 = A2 . V2
V12 =
2
22
1
2
2 V . A
A
Dengan memasukkan nilai v dalam persamaan (2)
2
2
21
2
2
1
1
2
2 P 2
V
P
2
V .
A
ggA
)A
A -(1 .
2
V
P- P2
1
2
2
2
2
2
1
g
P- P 21
Adalah perbedaan antara tinggi tekanan di kedua irisan. Jika alat ukur itu
horisontal maka itu dinyatakan dengan h, jadi
h = )A
A -(1 .
2
V2
1
2
2
2
2
g
V2 = 2.g.h.AA
A
2
2
2
1
1
Banyaknya air yang mengalir
Q = A2 . V2
= h.2.g.AA
A
2
2
2
1
1
= h . C
C = 2.g. AA
A . A
2
2
2
1
21
C disebut konstanta alat ukur venturi.
Jika k = koefisien alat ukur venturi, maka banyaknya air yang mengalir atau debit
adalah
Q = k . C . h
-
15
Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds , yang tak berdimensi , menyatakan perbadingan gaya gaya
inersia terhadap gaya gaya kekentalan ( viskositas )
Untuk pipa pipa bundar yang mengalir penuh
Bilangan Reynolds R =
rdatauVd 2
Dimana
V= Kecepatan rata rata dalam m/dtk
d = garis tengah dalam m, r0 = jari jari pipa dalam m2/dtk
= kekentalan kinematik fluida dalam m2/dtk
= Kerapatan massa fluida dalam Kg/m3
= Kekentalan mutlak dalam Pa dtk
Untuk irisan irisan penampang yang tak bundar , perbandingan luas irisan
penampang terhadap keliling yang basah , disebut Jari jari hidraulik R ( dalam m )
, digunakan dalam bilngan Reynolds. Pernyataan tersebut menjadi :
R =
RV 4
HILANG TINGGI TEKAN AIR (HEAD LOSSES)
Hilang tinggi tekanan karena gesekan dalam pipa
-
16
Persamaan Dary Weisbach
Persamaan dasar untuk hilang tinggi tekanan yang disebabkan gesekan dalam pipa-
pipa panjang, lurus dan sama diameternya adalah persamaan Darcy Weisbach.
Hgs = hilang tinggi tekanan karena gesekan
= koefisien gesekan Darcy (faktor gesekan)
l = panjang pipa
v = kecepatan aliran fluida
d = diameter pipa
g = percepatan karena daya tarik bumi
untuk menghitung nilai koefisien gesekan Darcy , ada empat persamaan :
1. Aliran laminar Re < 2100
Re =
d . v [ 1 ]
2. Aliran Turbulen Re > 2100 ; pipa halus
[ 1 ]
3. Aliran Turbulen Re > 2100; peralihan ke pipa kasar
[ 1 ]
1
2
11 z 2g
V
P hE
= gs2
2
22 h z 2g
V
P
Hgs = d.2g
v. 1 .
2
Re
64
. Re
2,51 2/g-
1
3,71
Ks/d
. Re
2,51 2/g-
1
-
17
Ks = kekasaran mutlak (m) lihat pada tabel halaman 5.7.
d = diameter pipa
4. Aliran turbulen Re > 2100; pipa kasar
[ 1 ]
Keempat persamaan ini sulit dipakai untuk menghitung soal-soal tekik, maka oleh
Moody telah dibuat diagram yang disebut diagram Moody. Diagram ini dapat
dipakai untuk menghitung masalah-masalah praktis
Persamaan Manning Gaukler Strickler
V = Kst . Rh 2/3
. IE1/2
atau v = A
Q [m/det]
IE = 4/3st
2
Rh . K 2
v [ l ]
[ m ]
v = kecepatan cairan dalam pipa
Kst = koefisien gerakan Strikcler, diperoleh dari berbagai keadaan sifat saluran,
berapa nilai khusus dalam tabel khusus
Rh = radius hidrolik, yang ditentukan dengan luas A dari potongan melintang
aliran dibagi keliling basahnya p. Dalam pipa bundar berdiameter d.
3,71
Ks/d 2/g
1
hgs = IE . l = 3/4h
2
st
2
R . K
l . v
-
18
Rh = 4
d atau d = 4 Rh
IE = kemiringan garis enersi
l = panjang pipa
hgs = hilang tinggi tekanan karena geseka
Hilang tinggi tekanan kecil dalam saluran pipa
Persamaan dasar untuk menghitung hilang tinggi tekanan kecil adalahh :
hL = hilang tinggi tekanan disebabkan hilang tinggi tekanan kecil
i = koefisien hilang tinggi tekanan
v = kecepatana aliran fluida
g = percepatan karena gaya tarik bumi
HL1i = 2g
v . i
2
-
19
ALIRAN MELALUI PIPA
Radius hidrolik
Radius hidrolik atau kedalaman rata-rata hidrolik adalah perbandingan antara luas
penampang A yang basah dan keliling basah.
R =
A = Luas basah/keliling basah
keliling basah adalah permukaan yang bersentuhan dengan air.
Dalam pipa bundar berdiameter d
R = 4
d
d
4
d
A
2
R = 4
d d = 4 R
Nilai ini dapat dimasukkan dalam persamaan Darcy, untuk hilang tinggi tekanan dan
dalam rumus untuk bilangan Reynolds dengan hasil sebagai berikut :
Garis gradien hidrolik
R = 4
d
hgs = 2g . 4R
v.
2
R = v
4R . v
-
20
Garis gradien hidrolik adalah garis yang menghubungkan berbagai titik yang ordinat
vertikalnya menyatakan tinggi tekanan cairan diukur dari garis pusat pipa.
Sin
gsh
Karena kecil, tg
gsh
gsh I [ l ]
Dimana l adalah kemiringan atau gradient
Garis enersi total
Garis enersi total adalah garis yang menghubungkan berbagai titik yang ordinat
vertikalnya menyatakan jumlah tinggi tekanan dan tinggi kecepatan cairan, diukur
dari garis pusat pipa..
Dengan memperhatikan garis o melalui DL, enersi total di potongan (1) untuk
kecepatan merata adalah :
z1 + 2g
v
P 211
enersi total di potongan (2) :
z2 + 2g
v
P 222
catatan :
pada gambar diatas hilang tinggi tekanan karena lubang masuk dan keluar
diabaikan.
Persamaan umum untuk hilang tinggi tekanan karena gesekan
1. Persamaan Darcy-Weisbach
hl = 2g . d
. v .
2
-
21
2. Persamaan Manning-Gaukler-Strickler
hgs = 4/3st
2
R . k
. v
2
Pipa yang keluar dari reservoir
Dengan menggunakan persamaan Bernoulli :
H = hL + hgs + 2g
v 2
hL = d.2g
1.v . h
2g
v .
2
gs
2
E
dengan memasukkan nilai hL dan hgs dalam persamaan pertama, maka :
H = d
1 . ) (
2
vE
2
g