84-JURNAL CAHYA

19
MINAT SISWA KELAS X DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA HUBUNGANNYA DENGAN MOTIF BERAFILIASI DI SMA N 1 LEMAHABANG KABUPATEN CIREBON Oleh: CAHYA HERIAWAN 0607768 ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya suatu perubahan yang terjadi akibat kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah Adakah hubungan minat berafiliasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode deskriptif, dengan populasi penelitiannya adalah para siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon yang berjumlah 84 orang dari tiga cabang olahraga yang dijadikan ekstrakurikuler dengan masing-masing cabang olahraga terdiri dari sepak bola 35 orang, bola voli terdiri dari 25 orang, dan bola basket 24 orang. Sampelnya adalah para siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon sebanyak 30 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu : 1) Tes angket untuk mengukur minat siswa sebanyak 47 butir pertanyaan dan mengukur motif afiliasi sebanyak 16 butir pertanyaan. 2) Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Teknik analisis data yang digunakan pada taraf α = 0,05 dengan tes korelasi menggunakan tes korelasi dengan pendekatan statistik dari Person.

description

jurnal

Transcript of 84-JURNAL CAHYA

Page 1: 84-JURNAL CAHYA

MINAT SISWA KELAS X DALAM MENGIKUTI KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA HUBUNGANNYA DENGAN MOTIF

BERAFILIASI DI SMA N 1 LEMAHABANG KABUPATEN CIREBON

Oleh:

CAHYA HERIAWAN0607768

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya suatu perubahan yang terjadi akibat kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah Adakah hubungan minat berafiliasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah motode deskriptif, dengan populasi penelitiannya adalah para siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon yang berjumlah 84 orang dari tiga cabang olahraga yang dijadikan ekstrakurikuler dengan masing-masing cabang olahraga terdiri dari sepak bola 35 orang, bola voli terdiri dari 25 orang, dan bola basket 24 orang. Sampelnya adalah para siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon sebanyak 30 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu : 1) Tes angket untuk mengukur minat siswa sebanyak 47 butir pertanyaan dan mengukur motif afiliasi sebanyak 16 butir pertanyaan. 2) Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Teknik analisis data yang digunakan pada taraf α = 0,05 dengan tes korelasi menggunakan tes korelasi dengan pendekatan statistik

dari Person.Hasil tes angket minat siswa dengan jumlah skor adalah 9632, dan rata-

rata adalah 321,1 serta simpangan bakunya adalah 12,49 dan angket motif afiliasi dengan hasil 2393, rata-rata angket 79,7667 dan simpangan bakunya adalah 7,16641. Hasil pengujian normalitas dengan taraf signifikan yaitu α = 0,05

diketahui nilai harga Lo yaitu 0,131 untuk minat siswa dan motif afiliasi memiliki nilai normalitas sebesar 0,1602. Berdasarkan kriteria penerimaan hipotesis yaitu Terima Ho jika Lo < Lα = Normal dan Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak Normal. Data yang didapat untuk minat siswa yaitu Lo (0,131) < Lα (0,161), dan motif afiliasi Lo (0,1602) < Lα (0,161) maka Hipotesisnya diterima atau sama dengan berdistribusi normal. Kemudian hasil uji homogenitas antara minat siswa dengan motif afiliasi F adalah 1,78 dan nilai Fα adalah 1,85. Berdasarkan ketentuan penerimaan hipotesis yaitu F (1,78) < Fα (1,85) maka hipotesis diterima. Jadi, kesimpulannya memiliki variansi yang sama (Homogen) antara minat dan motif afiliasi. Pengujian hipotesis yang didapat yaitu 1,697≤ 0,387≤ 1,697 dengan kriteria tolak Ho jika t-hitung ≥ t-tabel dan terima H1 jika t-hitung ≤ t-tabel artinya

Page 2: 84-JURNAL CAHYA

hipotesis diterima. Jadi kesimpulannya adala terdapat hubungan yang signifikan antara minat siswa dalammengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan motif berafiliasi di SMA N 1 Lemahabang. Selanjutnya penulis menganjurkan bagi para siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karena mampu menumbuhkan motif afiliasi atau bergaul dengan orang lain.

PENDAHULUAN

Olahraga merupakan aktivitas yang penting dilakukan oleh setiap manusia. Karena olahraga dapat menunjang kebutuhan jasmani dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada tataran individu, kegiatan olahraga dapat meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan pola hidup sehat, mengurangi stress. Disatu sisi olahraga dapat berdampak negatif dan disisi lain olahraga juga bisa berdampak positif pada pelakunya.

Dewasa ini olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk meningkatkan kualitas manusia dalam kesegaran jasmani maupun untuk pencapaian prestasi. Salah satu tempat dimana siswa dapat melakukan aktivitas olahraga ialah di sekolah, selain sebagai tempat kegiatan belajar, kegiatan olahragapun dapat dilakukan di luar jam sekolah yaitu dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler olahraga berguna untuk meningkatkan kualitas kesegaran jasmani siswa dan dapat memperluas wawasan atau kemampuan olahraga, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan siswa.

Sejalan dengan judul penelitian ini, maka salah satu yang penulis bahas lebih lanjut adalah mengenai minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakuriikuler olahraga hubungannya dengan motif berafiliasi. Minat erat hubungannya dengan tujuan yang akan di capai. Minat dan motif afiliasi merupakan hal yang sama pentingnya bagi perkembangan remaja untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam berbagai bidang, membantu remaja untuk berkembang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Motif afiliasi membantu individu dalam mengadakan sosialisasi, bekerja sama, dan menjalin hubungan baik dengan orang lain khususnya disekolah.

Minat timbul karena adanya daya tarik dari luar atau dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan yang diminatinya.

Siswa kelas X SMA N 1 Lemahabang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan dalam kategori remaja menginjak dewasa, pada masa inilah mereka mudah terpengaruh dengan hal-hal yang positif maupun negatif. Dengan demikian upaya yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah yaitu dengan memberikan atau mengarahkan waktu luang mereka dengan kegiatan yang positif. Salah satu kegiatan tersebut adalah dengan melakukan kegiatan ekstrakurikuler olahraga.

Atas dasar uraian dan penjelasan dalam latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Minat Siswa Kelas X Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Hubungannya Dengan Motif Berafiliasi Di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon”.

Page 3: 84-JURNAL CAHYA

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana minat berafiliasi atau bergaul yang ditunjukan oleh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga? (2) Bagaimana minat berafiliasi atau bergaul yang ditunjukan oleh siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga? (3) Adakah hubungan minat berafiliasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon?

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui bagaimana minat berafiliasi atau bergaul yang ditunjukan oleh siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga. (2) Untuk mengetahui bagaimana minat berafiliasi atau bergaul yang ditunjukan oleh siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga. (3) Adakah hubungan minat berafiliasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga dengan siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang digunakan maka, penulis menggunakan teknik survey, dan mengumpulkan informasi atau data menggunakan kuosioner atau angket.

Jumlah populasi yaitu dari keseluruhan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA N 1 Lemahabang kelas X sebanyak 84 orang dari tiga cabang olahraga yang terdiri dari 25 orang cabang olahraga voli, 24 orang cabang olahraga basket, dan 35 orang cabang olahraga sepak bola.

Sampelnya adalah para siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon sebanyak 30 orang. Alat ukur yang digunakan yaitu : 1) Tes angket untuk mengukur minat siswa sebanyak 47 butir pertanyaan dan mengukur motif afiliasi sebanyak 16 butir pertanyaan. 2) Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Teknik analisis data yang digunakan pada taraf α = 0,05 dengan tes korelasi menggunakan tes korelasi

dengan pendekatan statistik dari Person.Setelah data hasil dari pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah

mengolah dan menganalisis data. Dalam proses pengolahan data tersebut menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Adapun langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan validitas instrument adalah sebagai berikut:1. Memberikan skor pada masing-masing pernyataan.2. Menjumlahkan skor pada seluruh jumlah butir pernyataan.3. Merangking skor responden dari yang skor yang tertinggi sampai yang

terendah.

Page 4: 84-JURNAL CAHYA

4. Memisahkan antara skor tertinggi (kelompok atas) dan skor terendah (kelompok bawah)

5. Menetapkan 50% responden kelompok atas (kelompok yang memperoleh skor tinggi)

6. Menetapkan 50% responden kelompok bawah (kelompok yang memperoleh skor rendah)

7. Mencari nilai rata-rata dari setiap butir pernyataan kelompok atas, dan nilai rata-rata setiap butir pernyataan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

XX = nKeterangan:

X = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan kelompok bawah X = Jumlah skor n = Jumlah sampel.

8. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

s = (Xi- X)2

n-1 Keterangan:s = Simpangan bakuX = Skor rata-ratan = Jumlah sampel

(Xi–X)2 = Jumlah dari skor X yang dikurangi rata-rata X yang dikuadratkan.

9. Mencari nilai t hitung untuk tiap butir soal kelompok atas dan kelompok bawah dengan menggunakan rumus:

t=X1−X2

√ S2

1

n1

+S

22

n2

Keterangan:t = Nilai t hitung tiap butirX1 = Nilai rata-rata kelompok atasX 2 = Nilai rata-rata kelompok bawahS1

2 = Simpangan baku kelompok atas

Page 5: 84-JURNAL CAHYA

S22 = Simpangan baku kelompok bawah

n1 = Jumlah responden kelompok atasn2 = Jumlah responden kelompok bawah

2. Uji Reliabilitas

Setelah mengetahui uji reliabilitas yang digunakan untuk penelitian ini yaitu mengunakan uji reliabilitas internal, maka langkah selanjutnya untuk menentukan suatu reliabel mengenai uji coba angket yang telah disebarkan, maka penulis menyusun langkah-langkah pengujian reliabilitas sebagai berikut.a. Setelah mengetahui soal-soal yang dianggap valid kemudian dari analisis skor-

skor tersebut dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal. Menurut Sugiyono (2008:190) bahwa, “Untuk keperluan instrumen itu maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap.”

b. Skor dari butir-butir soal yang bernomor ganjil dikelompokan menjadi variabel X dan skor dari butir-butir soal genap dijadikan variabel Y.

c. Mengkorelasikan antara skor butir-butir soal yang bernomor ganjil dengan butir-butir soal yang bernomor genap, dengan menggunakan rumus teknik korelasi Pearson Product Moment.

rxy =

n ΣΧΥ−(ΣΧ ) (ΣΥ )

√ {n ΣΧ2−(ΣΧ )2} {n ΣΥ2−(ΣΥ )2 }

Keterangan : rxy = Koefisien korelasi yang dicari

Σ XY = Jumlah perkalian skor X dan Y

Σ X2 = Jumlah skor X2

Σ Y2 = Jumlah skor Y2

n = Banyaknya soal

d. Mencari reliabilitas koefisien seluruh perangkat item tes dengan menggunakan rumus Spearman Brown. Adapun rumus dari Spearman-Brown menurut Sugiyono (2008:185) adalah sebagai berikut.

ri=2 rb

1+rb

Keterangan :

Page 6: 84-JURNAL CAHYA

ri = reliabilitas internal seluruh instrument. 2rb = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara belahan instrumen

pertama dan kedua.1 + rb = satu ditambah koefisien korelasi

e. Menguji koefisien seluruh item tes dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

t= r √n−2

√1−r2

Keterangan : t = Nilai t hitung yang dicari r = Koefisien seluruh tes n - 2 = banyaknya soal/pernyataan dikurangi dua

Selanjutnya untuk mengetahui atau memperoleh hasil pengolahan data sehingga dapat menggambarkan masalah yang diungkap, yaitu mengenai Minat Siswa Kelas X Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Hubungannya Dengan Motif Berafiliasi Di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon. Maka penulis menggunakan teknik penghitungan pada halaman berikut.

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan Baku

a. Mencari nilai rata-rata ( X ) dari setiap kelompok data dengan rumus:

X =

∑ X

n

Arti tanda-tanda rumus di atas adalah:

X = Nilai rata-rata yang dicari ∑ = Jumlah dari

X = Skor mentah n = Jumlah sampel

b. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus:

S = √∑ ( Xi−X )2

n−1

Page 7: 84-JURNAL CAHYA

Keterangan: S = simpangan baku yang dicari

∑ = jumlah dari

X = nilai data mentah

X = nilai rata-rata yang dicari

n = jumlah sampel

2. Menghitung Uji Normalitas dan Homogenitas

a. Uji Normalitas Distribusi (Nurhasan, 2007:105) dengan menggunakan pendekatan Uji Liliefors, maka langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:1) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang

paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.

2) Hitung nilai rata-rata ( X )dengan rumus adalah sebagai berikut:

X =X1+X2+. . .+ Xn

n atau

X =

ΣXn

3) Hitung simpangan baku (S) dari variabel tersebut dengan rumus adalah sebagai berikut:

S=√∑ ( X−X )2

n−14) Menentukan batas kelas interval yang dimulai dari batas bawah kelas

interval yang paling kecil sampai kelas interval yang paling besar. Adapun cara menentukan batas interval adalah sebagai berikut:a) Ketentuan batas bawah interval adalah skor terendah pada kelas interval

tersebut dikurangi 0,5 (….- 0,5 = …,5).b) Ketentuan batas atas interval adalah skor tertinggi pada kelas interval

tersebut ditambah 0,5 (….+ 0,5 = …,5).5) Hitung nilai Z masing-masing data dengan pendekatan Z skor adalah

sebagai berikut:

Z= X−XS

6) Hitung peluang masing-masing nilai F (Zi) dengan bantuan tabel distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Selain itu juga yang harus diperhatikan yaitu bila nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas daerah distribusi Z pada tabel.

7) Menentukan proporsi masing-masing nilai S (Zi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

8) Hitung selisih antara F(Zi)-S(Zi) dan tentukan harga mutlaknya.

Page 8: 84-JURNAL CAHYA

9) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh sampel yang ada kemudian berilah simbol Lo.

10) Dengan bantuan tabel Nilai Kritis L untuk uji Liliefors, maka tentukanlah nilai Lα.

11) Bandingkanlah nilai Lα tersebut dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria:Terima Ho jika Lo < Lα = NormalTolak Ho jika Lo > Lα = Tidak Normal

b. Uji Homogenitas variansi yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kesamaan dua variansi (Nurhasan, 2007:110) adalah sebagai berikut:1) Sebelum menentukan nilai pendekatan statistik untuk uji homogenitas,

maka penulis menentukan pasangan hipotesis yang akan diuji dengan ketentuan sebagai berikut:

Ho = σ

12=σ22

H1 =

σ12≠σ

22

2) Menentukan pendekatan statistik dengan rumus sebagai berikut:

F=Variansi terbesarVariansi terkecil

3) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

Tolak hipotesis (Ho) jika F > FαTerima hipotesis (Ho) jika F < Fα

4) Menentukan batas kritis penolakan dan penerimaan hipotesis dengan menentukan dk pembilang dan dk penyebut dengan masing-masing dk dikurangi 1 dan ketentuan α = 0,05.

5) Menarik kesimpulan berdasarkan hasil dari penghitungan uji homogenitas.

3. Uji Pertanyaan Penelitian dengan Metode Korelasi Tunggal

Uji korelasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan uji korelasi dengan pendekatan statistik dari Person (Nurhasan 2007:51) adalah sebagai berikut.

rxy =

ΣX 1Υ 1

√(∑ X1 )2 (∑ Y 1)2

Keterangan : rxy = Korelasi antara variabel X dan variabel Y

X1 = Perbedaaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel XY1 = Perbedaaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel Y

Page 9: 84-JURNAL CAHYA

Adapun langkah-langkah penentuan korelasi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Mencari/menghitung nilai rata-rata dari variabel (x) dan variabel (y).2) Menghitung nilai X1, dengan cara skor dari setiap siswa dikurangi dengan nilai

rata-rata dari variabel (x).3) Menghitung nilai Y1, dengan cara skor dari setiap siswa dikurangi dengan nilai

rata-rata dari variabel (y).4) Mencari nilai X1

2, dengan cara mengkuadratkan nilai yang terdapat pada kolom X1 dari setiap individu.

5) Mencari nilai Y12, dengan cara mengkuadratkan nilai yang terdapat pada kolom

Y1 dari setiap individu.6) Mencari nilai X1Y1, dengan cara mengkalikan angka-angka yang terdapat pada

kolom X1 dengan angka-angka yang terdapat pada kolom Y1.7) Menjumlahkan nilai-nilai X1, Y1 dan X1Y1.

8) Mensubstitusikan nilai-nilai yang telah ditentukan pada langkah sebelumnya kedalam rumus koefisien korelasi berpasangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Adapun hasil pengolahan dan analisis data diuraikan di bawah ini dengan langkah-langkah yang telah ditentukan pada Bab III mengenai pengolahan data.

1. Hasil Penghitungan Jumlah Skor, Rata-rata dan Simpangan Baku

Sesuai dengan langkah pertama pada pengolahan data yaitu sebelum menentukan data selanjutnya maka dibutuhkan pengolahan data dengan menentukan jumlah skor, rata-rata dari skor tersebut, dan simpangan baku yang dihasilkan. Rincian data tersebut dilihat pada tabel 4.1 pada halaman berikut.

Tabel 4.1

Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata(X )Dan Simpangan Baku (S) Tiap Variabel

Variabel Minat Variabel Motif afiliasi

∑ = 9632 ∑=

2393

X = 321.1 X = 79.7667S = 12.49 S = 7.16641

Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah skor yang didapatkan oleh sampel yang mwnjawab angket dari minat adalah 9632, dan rata-rata yang didapat dari jumlah keseluruhan adalah 321,1 serta simpangan bakunya adalah 12,49. Sedangkan data yang didapat dari pengumpulan data menggunakan angket guna

Page 10: 84-JURNAL CAHYA

menghasilkan data motif afiliasi adalah sebanyak 2393, rata-rata setiap jumlah pertanyaan yaitu 79,77, dan simpangan baku yang didapat adalah 7,167

2. Hasil Uji Normalitas

Setelah diketahui nilai rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel, selanjutnya penulis menganalisis distribusi data dengan menggunakan pendekatan uji Liliefors. Dalam uji normalitas, penulis menggunakan taraf nyata yaitu 0,05. Data yang digunakan berasal dari data mentah yang sudah diujikan dengan tujuan untuk memudahkan penulis dalam menganalisis data.

Adapun hasil penghitungan uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.2 halaman berikut.

Tabel 4.2 Data Hasil Uji Normalitas Antara Dua Variabel

Variabel N Lo L-tabel Kesimpulan

Minat Siswa 30 0,131 0,161 Normal

Motif Afiliasi 30 0.1602 0,161 Normal

Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui nilai harga Lo yaitu 0,131. Dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Liliefors untuk ukuran sampel sebanyak 30 dan α 0,05 maka didapat nilai Lα (L tabel) sebesar 0,161. Oleh karena itu, berdasarkan kriteria penerimaan hipotesisnya yaitu Terima Ho jika Lo < Lα = Normal dan Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak Normal.

Data yang didapat dari hasil angket minat siswa dimasukan ke rumus kriteria penerimaan yaitu Lo (0,131) < Lα (0,161), maka hipotesis diterima atau sama dengan berdistribusi normal, dan untuk data dari motif afiliasi juga sama dimasukan kedalam kriteria penerimaan yaitu Lo (0,1602) < Lα (0,161) maka hipotesis diterima atau sama dengan berdistribusi normal

3. Hasil Uji Homogenitas

Setelah diketahui bahwa hasil uji normalitas data berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas dari kedua variabel tersebut. Dalam uji homogenitas ini seperti telah dibahas dalam BAB III penulis menggunakan uji homogenitas dengan uji kesamaan dua varians (Nurhasan, 2007:110). Dari uji tersebut akan diketahui apakah varians kedua variabel tersebut homogen atau tidak. Uji homogenitas ini juga akan menentukan langkah berikutnya dalam penghitungan statistika. Adapun hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Ho = σ

12=σ22

Ho =

σ12≠σ

22

Adapun hasil dari penghitungannya dapat dilihat pada tabel 4.3 adalah sebagai berikut:

Page 11: 84-JURNAL CAHYA

Tabel 4.3Hasil Uji Homogenitas tiap Variabel

Variabel F-Hitung F-Tabel Kesimpulan

Motif Afiliasi (X) Minat dengan siswa (Y)

1,78 1,85 Homogen

Berdasarkan tabel di atas maka dapat diuraikan bahwa batas kritis penerimaan dan penolakan Hipotesisnya dengan ketentuan F adalah 1,78 dengan dk pembilangnya = 30 - 1 = 29 dan dk penyebutnya = 30 - 1 = 29 serta taraf kesalahan dengan α adalah 0.05 dari daftar distribusi tabel F maka nilai Fα adalah 1,85. Oleh karena itu berdasarkan ketentuan penerimaan hipotesis yaitu F (1,78) < Fα (1,85) maka hipotesis diterima. Jadi, kesimpulannya bahwa hubungan minat siswa dengan motif berafiliasi sama (Homogen) antara siswa yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan tidak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler.

4. Uji Korelasi Antar Variabel

Uji korelasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan uji korelasi dengan pendekatan statistik dari Person (Nurhasan 2007:51) adalah sebagai berikut.

rxy =

ΣX 1Υ 1

√(∑ X1 )2 (∑ Y 1)2 Keterangan :

rxy = Korelasi antara variabel X dan variabel YX1 = Perbedaaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel XY1 = Perbedaaan antara tiap skor dengan nilai rata-rata dari variabel Y

Mengacu pada hasil penghitungan signifikansi koefisien korelasi tunggal maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:a. Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motif afiliasi dengan

minat siswa kelas X mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kab. Cirebon

b. H1: Terdapat hubungan yang signifikan antara motif afiliasi dengan minat siswa kelas X mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kab. Cirebon

c. Kriteria pengujian: -t(1-1/2α )¿ t¿ t(1-1/2α ), maka H1 diterima atau korelasinya signifikan, dan penentuan t-tabel pada taraf signifikasi 0.05 dengan derajat kesahihan (dk= 30) adalah 1,697

Page 12: 84-JURNAL CAHYA

d. Ternyata 1,697≤ 0.387 ≤ 1,697 maka H1 diterima atau terdapat hubungan yang signifikan antara X1 dengan Y

e. Kesimpulannya: Terdapat hubungan yang signifikan antara motif afiliasi dengan minat siswa kelas X mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA N 1 Lemahabang Kab. Cirebon

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat dikemukakan berdasarkan pengolahan data pada Bab IV adalah:1. Terdapat hubungan yang signifikan Minat Siswa Kelas X Dalam Mengikuti

Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga Hubungannya Dengan Motif Berafiliasi Di SMA N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara minat siswa mengikuti kegiatan ektarakurikuler dengan motif afiliasi yang ditunjukan dengan nilai angket antara angket motif afiliasi dengan minat siswa dimana korelasi antara dua variabel tersebut terdapat pada daerah korelasi.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:1. Bagi siswa yang kurang aktif pada kegiatan ekstrakurikuler olahraga

diharapkan untuk mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler olahraga karena dapat meningkatkan motif afiliasi dengan orang lain baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat.

2. Bagi lembaga diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat bagi semua pihak dan penulis berharap kepada pihak lembaga agar penelitian ini dilakukan kembali dengan sampel yang lebih besar guna menghasilkan penelitian yang makin baik dari sebelumnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian dengan cakupan yang lebih luas lagi karena penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu, tenaga serta biaya.

4. Bagi sekolah yang masih kurang dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler olahraga diharapkan untuk aktif guna meningkatkan motif afiliasi pada setiap siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik .Jakarta: Rineka Cipta.

Page 13: 84-JURNAL CAHYA

Catur, Doni Wibowo. 2009. Profil Guru Penjas Terhadap Minat Siswa Dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Olahraga. Skripsi (Tidak Diterbitkan). FPOK. Bandung.

Depdikbud. 1994. Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Jakarta.Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Batusangkar. PT Remaja

Rosdakarya.Elizabeth, Hurlock. 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.Giriwijoyo, Santoso (dkk). 2005. Manusia dan Olahraga. Bandung. Penerbit ITB.Http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdfHttp://episentrum.com/search/pengertian%20kebutuhan%20afiliasiHttp://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat.htmlHusdarta. 2010. Psikologi Olahraga. Bandung. Alfabeta.Loekman, Lobby, 1994. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: PT LPK Gunung

Mulia.Matjan, Bastinus (dkk). 2007. Kesehatan Olahraga. Bandung. FPOK UPI.McClelland. 1990. Memacu Masyarakat Berprestasi. Jakarta. CV Intermedi. Nurhasan. 2007. Tes dan Pengukuran. Bandung. FPOK UPI.Sarwono. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta. Balai Pustaka. Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum. Bandung. CV Pustaka Setia.Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.Suhartono, Heri. (1996). Dampak Siaran Olahraga di Televisi Terhadap

Kecenderungan Minat Siswa Melakukan Olahraga di SMU Bina Muda. Skripsi ( Tidak Diterbitkan ). IKIP. Bandung.

Sukanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.

Surakhmad. 1993. Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Teknik. Bandung. Tasito.

www.depdiknas.go.id/Jurnal/45/sutjipto.htm