Sinamar Edisi 84

16
Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

description

Tabloid Sinamar 1-15 September 2012 I No.84 I Tahun XI I 2012

Transcript of Sinamar Edisi 84

Page 1: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

Page 2: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

REDAKSI2 1-15 September 2012 | No. 84/XI/2012MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar

Wisata MemancingALAM Kabupaten Lima Puluh Kotayang dikenal dengan aianyo janiah,ikannyo jinak mempunyai banyak lokasibagi yang hobi memancing di kolam ataudi perairan umum sungai.Kolam atau sarana pemancingan ikan adaberlokasi di Nagari Bukit Limbuku, Taram,Koto Tuo, Sarilamak di Kecamatan Harau.Dengan inset Rp20.000/kg ikan,pemancing dengan berbagai jenis ikanseperti ikan gurami, nila dan ikan mas siapuntuk kita bawa pulang bagi keluarga.(e2)

DARI REDAKSI

Dibantu 2 Orang Tenaga MagangETALASE

SETELAH menjalankan ibadah puasa

Ramadhan selama sebulan penuh, yang

kemudian diikuti dengan merayakan Idul

Fitri 1433 Hijriyah sebagai hari

kemenangan, maka kini saatnya kita

kembali ke dalam kondisi semula, yaitu

terlibat dalam rutinitas biasa sesuai dengan

tugas dan fungsi masing-masing. Bagi

Muhamad S.Pd., pemimpin redaksi

sekaligus penanggung jawab Tabloid

Sinamar, momen pasca-Ramadhan dan

Lebaran sangat ia harapkan akan mampu

memberi motivasi dan semangat baru bagi

awak media ini untuk menghasilkan yang

lebih baik lagi dibandingkan dengan hari-

hari sebelumnya. “Agar kita semakin

mampu mewujudkan sebanyak mungkin

keinginan masyarakat pembaca,” katanya.

Bagi Muhamad yang lama malang-melin

tang di dunia jurnalistik, kendati yangia

kelola saat ini berupa media internal milik

Pemkab Limapuluh Kota, dimana disanaia

dipercaya sebagai Kepala Bagian Humas

dan Protokoler—tapi Muhamad tidak

akan pernah lari dari prinsip untuk

menghasilkan yang terbaik dari setiap

barang atau produk yang ia kelola.

“Prinsip itu tidak bisa ditawar,” katanya.

Dengan kata lain, kalaupun pada dasarnya

Muhamad bersama tim yang ia pimpin bisa

saja menghasilkan produk yang asal jadi,

tapi Muhamad sudah sejak lama bertekad

untuk tidak melakukan cara-cara murahan

seperti itu. “Kami memiliki keinginan

bahwa setiap yang kami hasilkan

diharapkan memberi manfaat dan faedah

bagi sebanyak mungkin orang,” tambah

pria yang berlatar belakang sebagai

pendidik itu. Makanya, seperti yang

dijelaskan Muhamad, begitu pengelolaan

Tabloid Sinamar diserahkan ke

tangannya, sejumlah langkah untuk

melakukan pembenahan pun mulai ia

lakukan. Antara lain, dengan merekrut

tenaga-tenaga di bagian yang ia pimpin

yang dinilai memiliki kecakapan untuk

mendukung penerbitan Tabloid Sinamar

, baik untuk bidang redaksi maupun unit-

unit kerja yang lain. Perlu juga

diinformasikan bahwa sejak beberapa

waktu belakangan skuad Tabloid Sinamar

diperkuat oleh dua orang tenaga dari

kalangan perempuan, yang merupakan

karyawan magang di Bagian Humas dan

Protokoler Setdakab Limapuluh Kota. Ari

Hidayati, lulusan S1 Jurusan Sastra UNP

tahun 2011, dan Sesri Handayani ,mahasiswa STIT Payakumbuh, kedua

tenaga magang itu, banyak diperbantukan

untuk mendukung tugas-tugas peliputan

Tabloid Sinamar dan website resmi

Pemkab www.limapuluhkotakab.go.id

Maka tak pelak, selain sibuk membantu

urusan di dalam, tempo-tempo kedua

personil magang tersebut diturunkan ke

lapangan untuk melakukan aneka tugas

jurnalistik seperti menemui dan

mewawancarai sejumlah narasumber,

menenteng kamera dan handy-camp

untuk mengabadikan momen-momen

tertentu, dan berbagai tugas sejenis

lainnya. “Kita merasa sangat terbantu

dengan keberadaan mereka,” kata

Muhamad.(mhike)

TAJUK

Penerbit : Bagian Humas dan ProtokolerSekretariat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota

PELINDUNG : Bupati Lima Puluh Kota I Wakil Bupati LimaPuluh Kota

PENASEHAT: Sekda Kab. Lima Puluh Kota IAsisten Adm. Umum Setda Kab. Lima Puluh Kota

PENANGGUNG JAWAB : Kabag. Humas dan Protokoler SetdaKab. Lima Puluh Kota

PEMIMPIN REDAKSI : Muhamad. S

DEWAN REDAKSI : Muhamad. S (Ketua), Joni Indra,Wiradinanta.F, Mike Zaimy

REDAKTUR PELAKSANA: Joni Indra

REDAKTUR: Wiradinanta.F

STAF REDAKSI: Herpatarmidi, Eliza, Mike Zaimy, YossarikaSyofyan

REPORTER: Heri Ronaldo, Tesy FebrinaFOTOGRAFER: HerpatarmidiSEKRETARIS : Iis SugiartiDISTRIBUTOR: ZulfadliKONTRIBUTOR: Wali Nagari, Camat, SKPD, Anggota BalaiWartawan Lima Puluh KotaTATA LETAK/ARTISTIK: Joni Indra, MIke Zaimy

ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas dan Protokoler SetdaKab. Lima Puluh Kota Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Jl. Raya

Negara Payakumbuh - Pekanbaru KM 10 Sarilamak 26271Web : www.limapuluhkotakab.go.id | Email :

[email protected]

PERCETAKAN : PT. Padang Graindo Mediatama (Isi diluartanggungjawab percetakan

Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan suratpembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang

tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan danopini panjang 5.00 karakter

disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah

yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan. Dikirim via email :

[email protected]

TABLOID LUAK LIMO PULUH

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARISinamar Pemerataan Pembangunan

SALAH satu fakta yang tidak mungkin dinafikan dari realitas

objektif yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota saat ini adalah

masih terjadinya kesenjangan pembangunan antarwilayah.

Boleh jadi karena keterbatasan anggaran atau penyusunan

program-program yang belum ideal, yang antara lain

menciptakan kondisi ketidakmerataan pembangunan dimaksud.

Ada suatu kawasan, yang boleh jadi karena posisi geografisnya

yang cukup bagus atau mendapat porsi perhatian yang lebih

dari para pengambil kebijakan di tingkat kabupaten, berkembang

dengan begitu pesat, yang telah dilengkapi sarana dan

prasarana dasar yang diperlukan. Kawasan seperti itu juga

memberi peluang yang besar bagi masyarakatnya untuk hidup

lebih baik karena terbukanya kesempatan kerja dan peluang

berusaha yang luas. Tapi pada bagian lain, suka atau tidak suka,

kita juga masih menyaksikan sejumlah kawasan di daerah ini

yang kondisinya seakan terkesan berjalan di tempat untuk tidak

mengatakannya mundur ke belakang. Kawasan seperti itu nyaris

tidak berkembang dari tahun ke tahun, dan kebanyakan bersebab

oleh karena keterbatasan bahkan mungkin ketiadaan

infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik, air bersih, dan

sejenisnya. Aneka keterbatasan yang menyungkup suatu daerah

tertentu tidak hanya berimplikasi terhadap lambannya

pertumbuhan dan perkembangan daerah yang bersangkutan,

tapi lebih dari itu: kondisi perekonomian sebagian besar

masyarakatnya juga seakan mengakami stagnasi.

Potensi-potensi ekonomi yang seyogianya memberi

sumbangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

oleh karena kungkungan keterisolasian malah tidak bisa digali

sama sekali. “Potret” semacam ini tampaknya sudah lama

ditangkap oleh pasangan pemimpin Kabupaten Limapuluh

Kota yang saat ini memimpin, yaitu Bupati dr. Alis Marajo

dengan pasangannya Wakil Bupati Drs. H. Asyirwan Yunus

M.Si. Tidak hanya sebatas menangkap, memang, tapi terbetik

kabar sudah menyusun sejumlah planning untuk lebih

memberdayakan kawasa-kawasan yang masih termasuk ke

dalam kategori tertinggal itu.

Pada dasarnya, apa yang sedang dan mungkin telah dilakukan

pasangan Alis-Asyirwan dengan menggenjot pembangunan

di kawasan-kawasan teretinggal merupakan sebuah

keharusan. Terlepas apakah sudah terlambat atau belum, satu

hal yang pasti adalah masyarakat yang bermukim di kawasan

tertinggal Limapuluh Kota, juga merupakan bagian integral

dari daerah ini, yang berhak atau “kue” pembangunan daerah

dengan porsi yang layak. Perlu juga diingatkan, tekad yang

kuat di tingkat pengambil keputusan, mesti pula diikuti oleh

political will yang baik di tingkat para pelaksana. Dengan

kata, keinginan menggenjot pembangunan di kawasan-

kawasan tertinggal jangan hanya menjadi keinginan Alis dan

Asyirwan saja, tapi juga menjadi keinginan yang kuat dari

para pelaksana di tingkat yang lebih rendah.***

Page 3: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

LAPORAN UTAMA

1-15 September 2012 | No. 84XI/2012 3SinamarMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

Genjot Pembangunan Kawasan Tertinggal

“Kami kira, kalau kita semua komituntuk menjalankan misi daerah ini,apa yang kita harapkan itu akanterealisasikan dengan sendirinya.”BAGAIMANAKAH peran pembangunan diKabupaten Limapuluh Kota ke depan? Seorangpengamat ekonomi lokal mengatakan, membangunLimapuluh Kota berarti memberikan multipiler effectbagi fundamental kesejahteraan masyarakat SumateraBarat, sedangkan membangun daerah lain bolehdikatakan hanya sekadar membangun daerah itu saja.Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Dirajomengaku menyadari sepenuhnya peran penting yangdimainkan kabupaten yang dipimpinnya, terutamadalam konteks membangun perekonomian ProvinsiSumatera Barat ke depan. “Kami sangat menyadaristrategisnya peran pembangunan di KabupatenLimapuluh Kota,” kata Bupati Alis Marajo dalamsebuah kesempatan, belum lama ini. Menurut BupatiAlis Marajo, membangun Kabupaten Limapuluh Kotatidak hanya berfaedah bagi upaya peningkatankesejahteraan masyarakat di daerah ini saja, tapi jugamemberi dampak luas bagi pembangunanperekonomian di Sumbar. Ini terkait dengan posisigeografis Kabupaten Limapuluh Kota, yang beradadi pintu gerbang menuju Provinsi Riau, sebuah daerahpusat pertumbuhan ekonomi di kawasan PulauSumatera. Apalagi, posisi geografis Limapuluh Kotasebagai pintu gerbang masuk ke Provinsi Riau makindiuntungkan oleh pembangunan Jalan Layang Kelok9, yang direncanakan pada November mendatangmulai dioperasikan. Selama ini arus barang dan jasadari Sumbar ke Riau, atau sebaliknya, sering tersendatkarena kemacetan di Kelok 9. Bila kelak jalan layangitu difungsikan, persoalan kemacaten akan teratasidengan sendirinya. Makanya, menurut Bupati AlisMarajo, ia bersama wakilnya yang terpilih melaluipemilukada langsung tahun 2010, Drs. AsyirwanYunus; pada periode kepemimpinan mereka untukrentang waktu 2010-2015 akan memprioritaskan pem

bangunan terhadap kawasan-kawasan tertinggal.“Kecamatan Kapur IX, Bukit Barisan, dan PangkalanKotobaru secara fisik akan mendapat porsi ekstradalam strategi pembangunan kita,” katanya.Bahkan, menurut Bupati Alis Marajo, untukmenunjang agenda yang sangat strategis ini secarakongkrit, pihaknya telah menuangkan dalam bentukMisi Daerah tahun 2011-2015, yang terdiri darisembilan butir. Yaitu mewujudkan lingkungan sosialyang smart (smart society), mewujudkan masyarakatyang cinta pendidikan, dan mewujudkan masyarakatdengan lingkungan yang sehat. Butir selanjutnyamewujudkan dinamisasi gerak pembangunan sektoragraris; mewujudkan pembangunan infrastruktur,penataan ruang dan lingkungan hidup; mewujudkannagari yang berbasiskan adat dan syarak; mewujudkanpengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasissektor riil; mewujudkan masyarakat yang demokratis,menghargai HAM, penegakan hukum yangberkeadilan dengan pengamalan Pancasila sebagaiideologi negara; dan mewujudkan pemerintahan yangbersih dan berwibawa. “Kami kira, kalau kita semuakomit untuk menjalankan misi daerah ini, apa yangkita harapkan itu akan terealisasikan dengansendirinya,” kata Bupati Alis Marajo. Makanya,menurut Alis Marajo, pihaknya membutuhkandukungan dari semua pihak. “Mari kita tinggalkansikap saling curiga dan saling menjatuhkan yangsempat terbentuk dalam proses pemilukada yang lalu,”katanya.Kepada mantan tim sukses yang telah berjuang kerasuntuk mengantarkan pasangan tersebut buatmemimpin Kabupaten Limapuluh Kota lima tahun kedepan, Bupati Alis Marajo mengimbau agar tetapmenjadi pendukung bagi suksesnya agenda-agendayang telah dirumuskan. “Jangan justru merongrongmekanisme dan kebijakan yang telah kita rumuskanuntuk mensukseskan misi daerah kita ini,” katanya.Karena, seperti dikatakan Alis Marajo yang tengahmenjalani periode kedua kebupatiannya di kabupatenyang berbatasan langsung dengan Provinsi Riau itu,ketertinggalan dan kelengahan adalah kesengsaraanuntuk semuanya. “Bahkan kesengsaraan bagi anakcucu kita. Karena itu, mari kita bahu-membahu, danbersama-sama membangun kabupaten kita yangtercinta ini,” tambahnya lagi.

Bergerak ke Selat MalakaSebelumnya Yulfian Azrial SE, seorang pengamatekonomi lokal, menilai bahwa membangun KabupatenLimapuluh Kota berarti memberikan multipiler effectbagi fundamental kesejahteraan masyarakat SumateraBarat pada umumnya. Sedangkan membangun daerahlain, terutama yang berada di kawasan yang beradasebelah barat secara strategi ekonomi regional, bolehdikatakan hanya sekadar membangun daerah itu saja.Alasan utamanya, menurut aktifis pembinaan danpemberdayaan masyarakat yang juga pimpinan ForumBisnis Pemuda Berprestasi Asean ini, karena dinamika

perekonomian di Pulau Sumatera bergerak ke arahSelat Malaka, sementara posisi geografis KabupatenLimapuluh Kota berada di gerbang utama SumateraBarat ke arah timur. “Sehingga lancarnya rodaperekonomian Sumatera Barat menjadi sangattergantung pada kebijakan-kebijakan strategis daripenyelanggara di kabupaten ini untuk mengemas sendi-sendi perekonomian di kawasan ini,” kata Yulfian.”Apalagi kalau dihubungkan pula dengan adanya targetkesepakatan untuk merealisasikan Pasar TunggalASEAN pada 2020 mendatang,” tambahnya. “Apalagiberbekal pengalaman di masa lalu, tentu akan membuatdiri beliau lebih paham akan masalah Limapuluh Kota.Baik dalam hal potensi, tantangan maupun peluangnyadi masa kini maupun di masa mendatang,” katanya.Yulfian mengaku termasuk orang yang masih sangatterkesan dengan kebijakan-kebijakan pembangunanyang pernah dilakukan Alis Marajo dalam periodepertama kebupatiannya di daerah ini. Terutamakeberanian Alis Marajo untuk membuka kembali jalur-jalur vital perekonomian berdasarkan petaperekonomian para leluhur di zaman keemasanperekonomian nenek moyang dahulu.Dijelaskan, pada masa itu kawasan ini merupakanPangkalan (pangkal jalan) dari arus utamaperekonomian dunia masa lalu yang dikenal dengansebutan Jalur Sutra, yang membentang dari hulu BatangSinamar hingga ke daratan Asia, dan berakhir di BenuaEropa. “Kita harapkan beliau mampumempersembahkan sesuatu yang teramat strategis danfundamental bagi pembangunan di daerah ini,” katanya.Dijelaskan Yulfian, selagi Bupati Alis Marajo tetap komituntuk memberikan hal-hal yang terbaik dalammerealisasikan hal-hal yang sangat strategis ini, makawajib sifatnya bagi masyarakat di daerah ini untukmemberikan dukungan yang diperlukan. “Toh semuaitu diabdikan untuk kemajuan Kabupaten Limapuluh Kotadan upaya untuk mensejahterakan masyarakatnya,”tambah tokoh LSM ini.[eviendri]

Alis Marajo Yulfian Azrial, SE

Page 4: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

LAPORAN UTAMA1-15 September 2012 | No. 84/XI/20124

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar

YULFIAN AZRIAL, SE

Saatnya Nagari Dibangun denganEkonom dan Budayawan

PENGANTAR REDAKSI –Dalam memimpin KabupatenLimapuluh Kota untuk rentangwaktu 2010-2015, pasanganBupati dr. Alis Marajo Dt. SoriMarajo dan Wakil Bupati Drs.Asyirwan Yunus M.Si.mengusung sembilan agendakerja. Salah satu di antaranyaadalah Mewujudkan Nagariyang Berbasiskan Adat danSyarak. Oleh pasangan Alis-Asyirwan, agenda inidimaksudkan untukmengoptimalkan amanatPancasila dan UUD 1945,

khususnya Pasal 18, dengan cara melaksanakan pemantapan pemberdayaanmasyarakat adat di nagari. Terutama karena pemberdayaan masyarakatadat berarti memanfaatkan kembali software nenek moyang masa lalu dalamupaya peningkatan pemberdayaan terhadap potensi masyarakat mandiriekonorni wilayah. Bagaimana tanggapan kalangan di luar strukturPemerintah Kabupaten Limapuluh Kota terhadap agenda tersebut? YulfianAzrial SE, seorang ekonom, budayawan, dan aktif is pembinaan danpemberdayaan masyarakat, memberikan pandangannya soal itu. “Sudahseharusnya nagari ini dibangun berbasiskan adat basandi syarak, terutamakarena berdirinya nagari merupakan bagian yang tak terpisahkan dariperkembangan masyarakat adat itu sendiri,” kata Yulfian. Yulfian mengatakanhal itu dalam wawancara dengan Tabloid “Zaman.” Oleh Redaksi Tabloid“Sinamar”, hasil wawancara dengan Yulfian itu dilakukan sejumlah perbaikantanpa menghilangkan substansinya. Petikannya:

Berlandaskan Adat Basandi Syarak

Bagaimana pandangan Anda tentang agenda kerja pasangan Alis-Asyirwanyang akan Mewujudkan Nagari yang Berbasiskan Adat dan Syarak?Sudah seharusnya nagari ini dibangun berbasiskan adat basandi syarak, terutamakarena berdirinya nagari merupakan bagian yang tidak terpisahkan dariperkembangan masyarakat adat itu sendiri. Dengan kata lain, pembangunan sebuahnagari tidak bakal sukses kalau tidak didasarkan pada konsep-konsep dan rumusansistem adat basandi syarak. Saya kira, bupati Bapak dr. Alis Marajo Dt.Sori Marajo,yang juga sesepuh adat dan Ketua Dewan Pertimbangan LKAAM Sumatera Barat,paham benar dengan itu.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa kembali ke sistem adat berarti baliklagi zaman lalu. Yaitu sedang menempuh jalan untuk mundur. Tambahanlagi, apakah sistem adat dinilai masih relevan untuk kondisi sepertisekarang ini?Saya kira tidak sesederhana itu untuk menyimpulkan sesuatu. Bahkan, menurutsaya, pandangan dan pendapat seperti inilah yang justru perlu dipertanyakan.Bukankah persoalan-persoalan yang mencul di zaman sekarang yang katanya modernini umumnya justru muncul karena lari dari rel adat basandi syarak?Karena ke luar dari rel, maka pembangunan ini jadi tersendat. Bahkan cenderungdestruktif terhadap tatanan moral dan peradaban bangsa ini. Lalu sejak kapan pularel tidak lagi relevan sebagai jalur aman bagi sebuah kereta api?

Kongkritnya?Perhatikan sawah ladang yang ada di nagari-nagari. Dalam konteks ini, masalahyang timbul umumnya karena tidak lagi menerapkan bertani secara beradat.Mulai dari penataan tata ruang, pengaturan irigasi, pola tanam, pemupukan, panen,hingga perlakuan pasca-panen, semuanya terkesan tidak lagi menurut aturanadat yang ada. Penataan tata ruang misalnya, Nan Lereng Tanami Padi, NanGurun Jadikan Parak, Nan Bancah Jadikan Sawah, Nan Padek KaParumahan, Nan Gauang Ka Tabek Ikan, Nan Tunggang Tanami Bambu,dst. Bukan hanya itu, saat saya masih kecil dulu di nagari saya (Jorong Guguak,Nagari Guguak VIII Koto-Red), rata-rata setiap dua ratus meter ada aksesjalan menuju persawahan dan perladangan. Begitu juga di persawahan, masihada pematang besar yang bisa dilewati pedati dan tentu saja gerobak. Sehinggahampir tidak ada kendala soal biaya transportasi. Begitu juga dalam pengaturanirigasi yang di masa lalu, dipimpin urusannya oleh Tuo Banda. Ternyata menurutaturan adat irigasi tidak hanya sekadar membagi air, tapi juga dalam upayabagaimana bumi ini menjadi senang. Tandanya bumi dahulu senang, belut-belutdan berbagai jenis ikan mudah sekali ditemukan di sawah-sawah. Bahkan tamban-tamban ikan yang biasanya dibuat di salah satu pojok sawah bisa dibongkarseminggu sekali. Sehingga sawah tidak hanya menghasilkan beras sebagaimakanan pokok, tetapi juga kebutuhan lauk-pauk, sayur-sayuran, buah-buahan,dan lainnya. Kalau mau dibentangkan banyak sekali contoh kongkrit lainnya.

Faktor apalagi yang mengharuskan kita membangun masyarakatberbasiskan adat seperti yang diagendakan Bupati Alis Marajo?Sebagai tokoh adat, tokoh politik yang kenyang dengan asam garam fenomenakemasyarakatan, beliau tentu paham sekali bahwa keberhasilan pembangunantidak dapat dilepaskan dari social capita (modal sosial). Suatu masyarakatboleh saja memiliki sumber daya alam dan sumberdaya manusia yang berlimpah,tetapi tanpa modal sosial, masyarakat itu tidak akan mudah untuk mencapaitujuannya. Lalu social capital hanya dapat muncul jika saling percaya (mutualtrust) telah tumbuh dalam kehidupan masyarakat. Kemudian, bibit mutual trusthanya dapat berkembang jika di dalam kehidupan masyarakat telah berakarkuat kehidupan yang relatitif penuh kejujuran (honesty) dan berkeadilan(equality). Maka situasi dan kondisi seperti ini hanya akan dilahirkan sistemsosial seperti yang telah dirumuskan dalam adat alam Minangkabau. Dengankata lain, semua itu akan mudah dicapai bila pembangun nagari-nagari kitadilaksanakan berbasiskan adat. Saya kira, inilah yang akan diwujudkanPemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota di bawah kepemimpinan Bupati AlisMarajo dan Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus.

Ketika Bupati dijabat Amri Darwis, Anda termasuk salah seoranganggota inti dari Program Baliak Banagari dan Baliak Basurau.Bagaimana kelanjutan program itu? Konon, Bupati Alis Marajo kurangsetuju dengan program itu.Bukankah Pemkab Limapuluh Kota di bawah kepemimpinan Bupati dr. AlisMarajo dan Wakil Bupati Drs. Asyirwan Yunus telah mengagendakanpembangunan nagari berbasiskan adat? Menurut saya, ketegasan ini jauh lebihmenukik dan berpeluang lebih kongkrit. Kalau soal setuju atau tidak setuju,jangankan seorang Alis Marajo, saya sendiri yang ikut terlibat juga merasa adabeberapa hal yang tidak pas. Namun kita tentu menghormati segala niat baik,pendapat, dan kebersamaan waktu itu. Misalnya saja dengan pemahamantentang surau yang di dalam program lebih banyak mengkonotasikannya sebagaisebatas mushala. Padahal, menurut pemahaman saya, yang dimaksud dengansurau adalah surau kaum, surau suku yang tidak hanya berperan sebagai lembagalife school (sekolah kehidupan), tetapi juga sebagai corporate office (kantorkaum).Saya kira hal-hal seperti ini yang mengusik beliau. Karena kalau dalam penafsiransaja sudah berbeda, maka dalam kembali ka surau, ternyata kita tidak sampaidan berkumpul di surau yang sama. Begitu juga dengan banagari. Bisa-bisakita babaliak ka nagari yang berbeda. Tentu seorang seperti dr. Alis Marajotak mau hal ini terjadi.[eviendri]

Page 5: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

PENDIDIKAN1-15 September 2012 | No. 84/XI/2012 SinamarMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

5

Reuni Akbar SMPN 1 Dangung-dangung

Sekolah yang Telah Melahirkan Sejumlah Tokoh PentingPERNAH mendangar nama Werry Darta Tifur, atau dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo,atau Ir. Benny Muchtar, atau lagi Adri Sandra? Ternyata, baik Werry Darta Tifur, AlisMarajo, Benny Mukhtar dan Adri Sandra, berasal dari sekolah yang sama, yaituSMPN Negeri 1 Dangung-dangung.Werry Darta Tifur yang kini menjabat sebagai Rektor Unand (Universitas Andalas)Padang merupakan alumni SMPN 1 Dangung-dangung Angkatan 1976, sementaraAlis Marajo yang menjabat Bupati Limapuluh Kota merupakan alumni Angkatan1963, Ir. Benny Muchtar yang menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Dharmasrayamerupakan Angkatan 1972, dan Adri Sandra yang sastrawan nasional dari Angkatan1979.Nama-nama tenar lain yang pernah menuntut ilmu di SMPN 1 Dangung-dangungadalah Dewi Fortuna Anwar, yang sekarang menjadi seorang peniliti di LIPI (LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia). Berikutnya Desi Anwar, seorang presenter andal disebuah stasiun televisi swasta nasional. Kedua nama itu pernah menjalani hari-harinyasebagai siswi SMPN 1 Dangung-dangung.Pada Rabu (22/8), SMPN 1 Dangung-dangung yang berdiri sejak tahun 1961 itumenggelar kegiatan reuni, yang dihadiri oleh seluruh angkatan, mulai angkatan pertamasampai Angkatan tahun 2012. Pertemuan tersebut dikemas dalam acara yang diberi

Alumni SMPN 1 Dangung-Dangung saling bertemu dalam acara Reuni akbar ke 61

nama dengan Reuni Akbar SMPN 1 Dangung-dangung yang ke 61, dengan lokasi kegiatan bertempat di halaman SMPN 1 Dangung-Dangung. Dalam kesempatanreuni akbar tersebut, terkumpul dana untuk pembangun mushala SMPN 1 Dangung-dangung, yang rencananya dibangun dengan menelan anggaran sekitar Rp 700juta. “Dengan dana yang terkumpul saat ini, insya Allah dalam dua 2 tahun ke depan mushala SMPN 1 Dangung-dangung bisa dipakai untuk kegiata ibadah parasiswa-siswi kita,” kata Bupati Alis Marajo yang didaulat melakukan peletakan batu pertama pembangunan mushala SMPN 1 Dangung-dangung.[dadang]

Bupati Kunjungi Darul FununAlumninya Ada yang Bekerja di MK

Alis Marajo

BUPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt.Sori Marajo mengatakan bahwa sesuai dengansalah satu misi pemerintah daerah yaitunyamewujudkan masyarakat yang cintapendidikan, dalam konteks persoalan iniPesantren Darul Funun di Padang Japang dinilaitelah banyak membantu pemerintah daerahdalam mewujudkan cita-cita daerah tersebut.“Merupakan satu kebanggaan bagi pemerintahdaerah atas apa yang telah dijalankan olehPesantren Darul Funun ini, dan diharapkansumbangsih serupa bisa lebih ditingkatkan di

masa-masa yang akan datang,” kata Bupati Alis Marajo dalam suatu kesempatankunjungan ke pesantren itu, beberapa waktu lalu. Dalam acara itu tampak hadirWali Nagari Padang Japang, tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar. BupatiAlis Marajo mengatakan, ke depannya sangat diharapkan Pesantren Darul Fununterus tumbuh dan berkembang, dan menghasilkan lulusan yang berprestasi, karenapelajaran yang dibarengi pendidikan keislaman akan menghasilkan pelajar yangcerdas dan berprestasi. Bupati juga mengharapkan agar segera dirikan perguruantinggi Islam, yang dimaksudkan untuk melengkapi pesantren yang telah ada sehinggadapat menjadi pendidikan keilmuan, bukan hanya pendidikan dasar MTs danaliyah yang telah ada. Brigjen TNI Purn. Adityawarman, Pimpinan Yayasan DarulFunun yang membawahi lembaga pendidikan Islam itu, mengatakan bahwa DarulFunun terus berusaha memberi andil untuk kemajuan dunia pendidikan, khususnyadi Kkabupaten Limapuluh Kota. “Alhamdulillah, murid yang menimba ilmu dipesantren ini terus bertambah hingga sekarang lebih dari 300 orang murid,” katanya.Adityawarman juga menjelaskan bahwa seluruh pembelajaran yang diterapkan disekolah-sekolah umum juga diberikan di pesantren ini, di samping pembelajarankeislaman. Pesantren yang mulai beroperasi tahun 1875 dan didirikan oleh SyekhAbdullah ini, menurut Adtyawarman, dulunya merupakan lembaga pendidikan

tempat menimba ilmu bagi ulama-ulama besar Islam. Oleh karena sesuatu dan lainhal, pada era medio 1980-an samai 1990-an kegiatan di pesantren ini sempatmengalami kevakuman. Tapi pada tahun 1997 kegiata di lembaga pendidikan itukembali dihidupkan oleh Adityawarman.Pada bagian lain Adityawarman menjelaskan, Pesantren Darul Funun terdiri dariMts dan aliyah, di samping itu ada juga organisasi sosial panti asuhan yang cukupberprestasi di tingkat Provinsi Sumatera Barat. Prestasi yang telah diukir pesantrenini antara lain peringkat 1 Ujian Nasional dan UAMBN tahun 2011 dari seluruhMts negeri dan swasta yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota. Selain itu, ditingkat Provinsi Sumatera Barat, panti asuhan yang dimiliki Pesantren Darul Fununmendapat juara tiga dalam lomba organisasi sosial tingkat Sumatera Barat. “LulusanPesantren ini juga banyak yang diterima di perguruan tinggi seperti Unand, IAIN,UIN Riau, dan lainnya. Bahkan alumninya sudah ada yang bekerja di MahkamahKonstitusi (MK) Republik Indonesia,” tambah Adityawarman.Masih soal pendidikan. Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus, M.Sipada acara wisuda/ti PAUD Uswatun Hasanah Jorong .Kampung Baru, NagariPangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, mengajak masyaraa\katmeningkatkan mutu pendidikan anak untuk lebih baik. Dikatakan Wabup, denganmengikuti PAUD akan lebih mendorong minat anak untuk belajar dan mendapatkangenerasi muda yang berkualitas di masa depan. “PAUD adalah pendidikan anak dalam proses masa tumbuh kembang di dunia bermain dan belajar mengikutiperkembangan pendidikan,” tambah putra asli Kanagarian Pangkalan itu. “Tadisama-sama kita lihat anak-anak kita menampilkan tari, puisi, nyanyi dan pidato dihadapan kita bersama,” tambah Wabup Asyirwan. “Anak-anak kita dengan baikdan punya nyali mental bagus tanpa ragu-ragu memperlihatkan apa yang diperolehdi PAUD, yang belum tentu bagi orang lain dan orang dewasa sekalipun akansanggup melakukannya,” imbuh Asyirwan. Menurut Asyirwan, pendidikan bukansaja menjadi tanggung jawab guru, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersamaantara guru, orang tua, komite, masyarakat dan pemerintah. “Guru dan orangtuadiharapkan dapat menjalin komunikasi dan memberikan informasi untuk kemajuandan perkembangan pendidikan anak-anak disekolah melalui komite yangmenjadwalkan pertemuan tersebut,” kata Asyirwan Yunus di akhir sambutannya.(wira)

Page 6: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

INFRASTRUKTUR1-15 September 2012 | No. 83/XI/20126 MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar

Dari Normalisasi Sungai sampai Perbaikan Jembatan“Sudah lama kami mengharapkan agar jembatan yang pernah putus itu diperbaiki oleh pemerintah, karena kami jelastak punya kemampuan untuk itu.”

KARENA menjadi urat nadi perekonomian dansarana untuk melakukan interaksi sosial, maka takpelak lagi persoalan infrastruktur dasar merupakanmasalah yang banyak dikeluhkan oleh wargaKabupaten Limapuluh Kota. Di saat tuntutan di bidangitu kian meningkat, sayangnya dana yang tersedia diAPBD tidak cukup memadai untuk mengakomodirsemua keinginan masyarakat.Di Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Kapur IX,misalnya, sejumlah warga di sana mengaku sangatmengkhawatirkan kondisi sungai Batang Kapur, yangmembelah hampir sebagian kecamatan penghasilgambir dan karet tersebut. Kekhawatiran itudisebutkan, karena mulai menyempitnya aliran batangsungai sebagai akibat tertutup endapan tanah danbebatuan di sepanjang bantaran sungai. Akibat kondisitersebut, sungai Batang Kapur dinilai bisa sajamenimbulkan bencana seperti banjir bandang. Hampirdalam kurun waktu 2 tahun sekali, menurut warga,aliran air sungai ini mengalami luapan tinggi karenabadan aliran sungai semakin hari mengalamipenyempitan. Padahal sungai ini satu-satunya sumberpengairan bagi warga disini. Sejak kurun waktu 5 tahunterakhir, sebanyak 3 kali bencana banjir sudah pernahterjadi. “Tapi beruntung, kejadian itu tidakmenimbulkan korban jiwa,” tutur Wanto, warga JorongSuka Maju, Nagari Durian Tinggi. Selain mengalamipenyempitan akibat endapan batu dan tanah, potensitersebut juga diperparah mengigat kondisi aliran sungaiBatang Kapur yang berbelok-belok. Untukmengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, wargaberharap pemkab segera memberikan bantuan terkaitpembangunan untuk pengerjaan normalisasi sungai.Sementara di Jorong Madang Kadok, Nagari SungaiKamuyang , Kecamatan Luak, salah jembatan yangterkena galodo pada 2009 lalu adalah jembatan yangmenghubungkan antara Jorong Madang Kadokdengan Nagari Sikabu - kabu. Hingga kini jembatanyang dulu bisa dilewati kendaraan roda empat tersebuthanya berbentuk jembatan darurat yang dirakit daribambu dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan rodadua.Para tokoh dan masyarakat setempat meminta agarkiranya jembatan yang sudah dua tahun tidak bisadilewati tersebut agar segera diperbaiki, sehinggamemperlancar memperlancar aktivitas danperekonomian masyarakat. “Sudah lama kamimengharapkan agar jembatan yang pernah putus itudiperbaiki oleh pemerintah, karena kami jelas takpunya kemampuan untuk itu,” kata salah seorangwarga. Lain lagi persoalan di Jorong Buluahkasok,Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, yang disebutdaerah sub bagian wilayah kota (BWK) bagian E,atau wilayah pengembangan pemukiman danperdagangan ibu kota kapabupaten (IKK). Kawasanitu ternyata minim infrastruktur. Kondisi itu terlihat dari

sulitnya akses transportasi, minimnya jaringankomunikasi dan belum dialiri listrik. Padahal,seharusnnya daerah yang menjadi bagian dari pusatkota, tentunya harus sudah melengkapi sarana danprasarana tersebut. Secara geografis JorongBu­luah­kasok terletak tidak terlalu jauh dari pusat IbuKota Kabupaten (IKK) Limapuluh Kota. Jaraknya,hanya sekitar 20 hingga 28 kilometer saja dari kantorBupati, atau bisa ditempuh dengan 30 menit perjalananber­kendaraan. Namun jalan menuju Jorong buluahKasok masih sebatas batu-batu pengerasan,kondisinya pun juga sudah banyak terdapat lubang-lubang besar di badan jalan. Lubang di badan jalanseringkali di isi genangan air, layak kolam. Jika tidakhati-hati, pengendara bisa terperosok ke dalam lubanghingga se lutut orang dewasa itu. Tidak itu saja, jalanyang menyisir di tebing kaki perbukitan juga sangatsempit dan sulit bagi kendaraan roda empat ketikaharus berpapasan. Sebenarnya, jika kondisi jalandi­perbaiki dan diperlebar, kawasan ini tidak lagidaerah terpencil. Daerah di dasar lembah perbukitanyang menjadi bagian IKK tersebut, sangat strategissebagai lokasi wisata konfrensi dengan suasanaalamnya yang sejuk. Beberapa waktu lalu, angin segarbakal dialiri listrik mulai menerpa warga. Seiring sudahmulai terlihat tiang dan kabel listrik terpasang di kawasanitu, meski belum tuntas. Pemasangan jaringan listrik itu,menurut salah seorang tokoh masyarakat Buluahkasok,Datuak Paduko Tuan, sudah dimulai sebelum bulanRamadhan lalu. Namun terlihat masih perlupenyelesaian. “Warga disini sangat berharap listriksegera mengaliri rumah mereka,” ungkapnya. Dulu,lanjut Datuak Paduko, daerah tersebut pernah adabantuan listrik tenaga surya atau Solar Sel sebanyak150 unit. Tapi kini kondisinya sudah banyak yang rusak,bahkan sudah tidak efektif lagi. Selain listrik,masyarakat juga sangat mendambakan jalan menujuke daerah mereka di aspal. “Kami berharap akses jalanke daerah ini lebih baik, bisa di aspal dan di perlebar.Sehingga transportasi bisa lancar dan akan mampu men

jadi pendorong pertumbuhan ekonomima­sya­rakat­nnya,” kata Datuak Paduko Tuan.Jaringan komunikasi, juga salah satu penyebab makintertinggalnya kawasan ini dibanding daerah tetangga.Padahal, secara umum daerah-daerah di KabupatenLima­puluh Kota sudah dijangkau oleh jaringantelekomunikasi. Sangat sulit berkomunikasi melaluponsel dari Buluahkasok. Jika ingin berkomunikasidengan daera luar, terpaksa harus mencari tempat-tempat tertentu. Persoalan berbeda dialami olehSekolah Dasar Negeri (SDN) 09 Sarilamak danSMPN 04 Tanjung Pati yang berada Buluah Kasok,yang kerap digenangi luapan air sungai Batang Mungo.Sehingga kegiatan belajar mengajar di daerahpinggiran sungai yang berhulu ke Sungai Siak Riau itukerap terganggu. “Beberapa hari yang banjir kembalimenggenangi sekolah sehingga ter­paksa siswa harusmem­ber­sihkan lumpur diruangan se­ko­lah sebelummemulai be­lajar,” ungkap Wirda Lili, 28 guru kelas IB SDN 09 Sarilamak. Menurut guru yang telah 6tahun bertugas didaerah itu kondisi air ketika banjirmampu mencapai hingga satu setengah meter atauhingga leher orang dewasa. Kondisi banjir yang kerapmelanda juga tidak bisa di perkirakan datangnya.Sebab kadang tidak terjadi hujan didaerah itu, namunair bisa saja tiba-tiba meluap dan menggenangi sekolahdan rumah warga sekitar. Kondisi itu di benarkanoleh Kepala Sekolah SDN 09 Sarilamak Wasrefni.Menurut Kepala Sekolah untuk pem­ba­ngunantanggul penahan banjir pihak sekolah sudahmenginformasikannya kepada nagari Sarilamak danmenginformasikannya kepada Dinas PendidikanLimapuluh Kota. “Kita sudah melaporkan kondisi inikepada pemerintah daerah, sebab kondisi luapan airyang terjadi sering menggangu proses belajar,”ungkapnnya. Keluhan yang sama juga di­sampaikanoleh salah seorang warga, Fifi Herlina, 28 wargaBuluah Kasok yang rumahnya berada tepat didepanSDN 09 Sarilamak dan berdekatan dengan SungaiBatang Mungo di belakanngannya. Warga lainnyaErmantoni, 53 menyebut, satu unit truk MitshubishiColt Diesel dan se ekor kerbau terserat arus batangLumpo. (pmp/pe/*)

Page 7: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARISinamar LINGKUNGAN HIDUP 7

16-31 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012

Sekdakab Rayakan HUT ke-51“Pak Resman Disiapkan Menjadi Kepala Daerah”“Dalam usia yang masih relatif muda, yaitu 51 pada tahun ini, Pak Resman telah banyak pengalaman dalam bidang politik.”

APAKAH jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Limapuluh Kota yang yang sejak beberapa tahunbelakangan diemban oleh Drs. Resman M.Pd. MH merupakan sebuah “posisi nyasar” atau “terminal sementara”,karena ada posisi lain yang dipersiapkan untuk Resman? Boleh jadi. Itu dengan catatan kalau merujuk pernyataanBupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo pada saat memperingati HUT (hari ulang tahun) Resmanyang ke-51. Peringatan HUT Resman yang ke-51 tersebut digelar di rumah dinas Resman pada Senin (27/8)malam, yang setidaknya dihadiri sekitar 200 undangan dari kalangan SOPD (satuan organisasi perangkat daerah),dan para PNS (pegawai negeri sipil) di lingkup Pemkab Limapuluh Kota.

Acara yang dimeriahkan orgen tunggal tersebut juga dihadiri dan dimeriahkan oleh Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo beserta isterinya Ny. Rismawati Alis Marajo, Ketua DPRD Kabupaten LimapuluhKota Darman Sahladi SE ME, mantan Sekdakab Limapuluh Kota Drs. Ben Yuza dan Ny.Ben Yuza, mantanKetua DPRD Limapuluh Kota Ismardi, BA dan sejumlah wali nagari dan tokoh masyarakat dari dua kecamatan,Kapur IX dan Harau. Seperti dijelaskan Bupati Alis Marajo, Resman yang juga mantan Ketua DPD KNPI(Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kabupaten Limapuluh Kota, sebenarnya dalam kariernya sebagai pejabatdan orang yang pernah mengurus organisasi, dipersiapkan untuk menduduki posisi-posisi di jabatan politis sepertiKetua DPRD atau bisa juga untuk posisi sebagai seorang kepala daerah.

Makanya, menurut Alis Marajo yang juga Ketua DPD II Partai Golkar (Golongan Karya) Kabupaten LimapuluhKota itu, sebelum dipercaya menduduki jabatan-jabatan politis, terlebih dahulu kepada Resman diberi amanah untuk menempati posisi yang erat kaitannya dengan duniapolitik seperti pernah dipercaya menjadi Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbang Pol) Kabupaten Limapuluh Kota. “Dalam usia yang masih relatif muda, yaitu 51pada tahun ini, Pak Resman telah banyak pengalaman dalam bidang politik,” kata Bupati Alis Marajo. Makanya, menurut Alis Marajo, akan lebih bagus Resman menjadikepala daerah dari pada sekretaris daerah. “Karena orang yang berada dalam KNPI disiapkan untuk menjadi pemimpin daerah,” kata Bupati Alis Marajo, yang disambuttepuk tangan hadirin. Oleh karena itu, menurut Bupati Alis Marajo, Resman akan disiapkan untuk menjadi Ketua DPRD atau Bupati Limapuluh Kota pada PemilukadaLimapuluh Kota tahun 2015. Alasan Alis Marajo: “Karena beliau dalam mengambil keputusan dan dinamikanya sangat politis,” katanya. “Dalam pengalaman dan riwayatjabatannya, juga sangat banyak kesan yang luar biasa dan agresif dalam bertindak dan menduduki suatu jabatan,” tambahnya. Bupati menunjuk bukti, pada usia Resmanyang ke-51, ia sudah bisa mencapai pangkat PNS yang tertinggi di daerah ini.

“Inilah yang mesti kita contoh, sebagai kaum muda yang akan melanjutkan konstitusi negara dan kebijakan pemerintah. Pak Resman juga orang yang berani dalammengambil kebijakan, sikap, dan resiko. Makanya, untuk tahun 2015 Pak Resman harus maju sebagai kandidat kepala daerah Kabupaten Limapuluh Kota. Sangat idealberpasangan dengan Ketua DPRD Bapak Darman Sahladi,” ungkapnya. Sebelumnya, dalam kesannya Resman mengungkapkan bahwa keberhasilannya sebagai pejabatstruktural merupakan berkat bantuan dan andil Alis Marajo selaku Bupati Limapuluh Kota dua periode, yaitu 2000-2005 dan 2011-2015. “Tanpa bantuan, dukungan dankepercayaan Abang ambo, Bapak Alis Marajo, mustahil saya akan seperti sekarang, menjadi Sekda Kabupaten Limapuluh Kota,” ungkapnya. Resman menjalani hari-haridengan jabatan sebagai Sekdakab Limapuluh Kota dinilai dalam bekerja sangat telaten dan bertanggung jawab. Ia juga sangat bisa menempatkan masalah, dan pribadinyayang sangat bersahabat. Dalam bekerja tak pernah membedakan rekan kerjanya. “Baginya yang salah harus mendapat ganjaran,” ungkap seorang pejabat di lingkupPemkab Limapuluh Kota yang enggan ditulis jati dirinya. ***

Resman Diisukan Diganti

TIDAK diketahui juga secara pasti apakah pernyataan Bupati dr.Alis Marajo Dt. Sori Marajo di peringatan HUT Drs. ResmanM.Pd.MH itu terkait dengan isu pergantian Resman sebagaiSekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Limapuluh Kota yangbelakangan memang santer diberitakan oleh media massa lokal.Tapi satu hal yang hampir pasti adalah bahwa kabar akan adanyapergantian jabatan Sekdakab Limapuluh Kota belakangan memangmulai mencuat. Tiga nama santer disebut-sebut akan menggantikanjabatan yang kini di pangku oleh Resman Ka­mars. Ketiga namatersebut merupakan senior di pemerintahan dan sama-sama memilikiprestasi cukup baik. Mereka adalah Yendri Thomas yang kinimenjabat sebagai Kepala Dinas Pen­dapatan Pengelolaan Keuangandan Aset Daerah (DPKAD). Nama lainnya yang muncul adalah

Darman Sahladi Resman

Indra Nazwar yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) LimapuluhKota dan Kepala Inspektorat, Kasman Kasim. Ketiga orang tersebut merupakan pegawai seniordi lingkungan Pemkab Limapuluh Kota. “Bisa-bisa saja diusulkan untuk calon, itu kan baru rumor.Kepastiannya nanti tentu bila sudah dipanggil ke Padang barulah ketahuan di sana,” ungkap IndraNazwar. Sementara di mata Ketua DPRD Limapuluh Kota Darman Syahladi, penggantiansekdakab merupakan kewenangan dari pimpinan daerah Kabupaten Limapuluh Kota. DPRDhanya bisa memberikan penilaian berdasarkan kinerjanya (Sekkab) saja. “Sejauh ini kami (DPRD,red) menilai, kinerja Saudara Resman sebagai Sekkab baik-baik saja. Namun adanya rencanapenggantian Sekkab, itu merupakan kewenangan dari pimpinan daerah (Bupati),” ujar DarmanSyahladi. “Untuk mengusulkan nama pengganti sekdakab ke provinsi adalah kewenangan bupati,kita tentunya hanya bisa menilai,” ungkapnya. Berdasarkan pertimbangan kinerja yang baik-baiksaja dalam hal pemerintahan, dan usia yang terbilang cukup muda dengan masa dinas yang masihada sekitar sepuluh tahun lagi, tentunya, Resman masih produktif dan energik. Namun Darmanmenolak menjawab apakah kabar penggantian sekkab benar-benar berdasarkan kepada kebutuhandaerah atau ada hal-hal yang mempengaruhinya diluar konteks kebutuhan untuk pembangunandaerah. Sementara itu, Aktifis Forum Peduli Luak Limopuluah, Yudil­fan Habib, menilai jika tidakada permasalahan soal kinerja dan usia sekkab yang masih muda, lantas apalagi pertimbangannya.“Jangan nantinya akibat salah memilih, akhirnya tugas di pemerintahan daerah akan menjaditerkendala,” kata Habib. “Jika akan melakukan penggantian pejabat di lingkungan pemerintahan, perlu pertimbangan yang berhubungan dengan kinerja untuk kemajuan pembangunan daerah.Kita berharap pimpinan daerah dapat melakukan pertimbangan yang objektif dalam menempatkanpejabatnya sesuai kemampuannya,” ungkap Habib. Ia menilai sejauh ini di lingkungan PemkabLimapuluh Kota belum bisa terlihat jelas pegawai dengan prestasi menonjol. Sehingga jika inginmen­ca­ri pejabat yang berkualitas mungkin perlu dari luar daerah. “Saya rasa pegawai ataupejabat yang memiliki prestasi menonjol sangat susah mendapatakannya di lingkungan PemkabLimapuluh Kota. (mamad)

Page 8: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

PORPROVMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

TABLOID LUAK LIMO PULUH KOTASinamar 16-31 Agustus 2012 | No. 83/XI/20128

Page 9: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/201116-31 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012 9SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

CMYK

GALERI

ACARA BAKAJANG GUNUANG MALINTANG KECAMATAN PANGKALAN

HALAL BI HALAL DENGAN GURU SE-KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Page 10: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

PARIWISATA16-31 Agustus 2012 | No. 83/XI/201210 SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

“Tradisi-tradisi yang ada dan tetap berkembang mengajarkan kepada kita tentang banyak hal, termasuk akalbudi, sopan-santun, menghormati yang lebih tua, memuliakan hari-hari besar keagamaan, dan lainnya.

Bupati Minta Tradisi Bakajang Dilestarikan

BUPATI Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo meminta tradisi bakajang di Kanagarian GunungMalintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, dilestarikan dan dijadikan sebagai sebuah aset budaya tradisionalyang bisa diwariskan secara turun-temurun, dan menjadi andalan kegiatan kepariwisataan di daerah ini. BupatiAlis Marajo mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada kegiatan bakajang yang digelar anak NagariGunung Malintang di Gunung Malintang, Minggu (26/8) , seminggu setelah Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah.Dalam kesempatan kunjungan ke Gunung Malintang itu, Bupati Alis Marajo didampingi sejumlah kepala SKPD(satuan kerja perangkat daerah) di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota.

Dikatakan Alis Marajo, sebagai daerah yang kaya akan aset budaya dan tradisi leluhur, tugas generasi yanghidup di zaman sekarang dan pada masa mendatang adalah melestarikan tradisi-tradisi yang ada, untuk kemudiandiwariskan kepada anak-cucu di kelak kemudian hari. “Zaman boleh maju dan terus bergerak sesuai dengandinamikanya, tapi kita jangan sampai melupakan akar tradisi daerah,” kata Bupati Alis. Sebab, dalam pandanganBupati Alis Marajo, sejumlah tradisi yang berkembang dan tetap bertahan di daerah ini menyimpan nilai-nilailuhur yang layak diwariskan kepada generasi mendatang. “Tradisi-tradisi yang ada dan tetap berkembangmengajarkan kepada kita tentang banyak hal, termasuk akal budi, sopan-santun, menghormati yang lebih tua,memuliakan hari-hari besar keagamaan, dan lainnya,” kata Bupati.

Seberapa jauh daya tarik bakajang masih tersisa? Rahmat, 47, anak Nagari Gunung Malintang yang lamamerantau di Pulau Jawa, mengaku bahwa ikatan emosionalnya dengan kampung halaman masih terpintal eratantara lain disebabkan oleh tradisi bakajang itu. “Selain melepas rindu dengan keluarga dan teman-teman

terdekat, saya pulang kampung tiap Lebaran karena ingin menyaksikan secara langsung acara bakajang,” katanya. Rahmat yang bekerja di sebuah perusahaan swastadi Pulau Jawa itu menambahkan, bukan hanya dirinya, isterinya yang berasal dari Pulau Jawa berikut sejumlah anak yang lahir dari pasangan itu, sering mendesakRahmat untuk pulang kampung tiap Lebara agar bisa menyaksikan bakajang. “Ada semacam kekosongan tersendiri di hati saya kalau pada Lebaran tertentu tidaksempat pulang kampung untuk menyaksikan bakajang,” sambungnya.(evi endri)

Untuk Mempererat Tali Silaturahim

Tradisi Bakajang di Gunuang Malintang (f/her)

TRADISI bakajang di Kanagarian Gunung Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, konon, sudah ada

sejak puluhan tahun yang lalu. Kata bakajang diambil dari kata Kajang yang merupakan asal nama desa di

sana yaitu Batu Kajang. Konon bakajang ini diadakan untuk mufakat ninik mamak di surau-surau atau

pertemuan ninik mamak antar jorong. Intinya, dalam rangka mempererat silaturrahmi antar pemuka adat atau

penghulu suku.Acara bakajang menampilkan sampan yang telah dihias oleh setiap anak nagari di jorongnya

masing-masing, sehingga menjadi sebuah bentuk lain yang disebut dengan kajang. Kajang dibuat dari kayu,

papan, papan triplek, dan sebagainya sehingga menyerupai kapal laut. Pembuatan kajang dimulai pada hari-

hari terakhir bulan Ramadhan. Kajang akan diturunkan ke dalam air sungai Batang Maek pada hari pertama

acara dimulai. Di Kanagarian Gunung Malintang terdapat lima jorong, maka jumlah kajangnya juga lima buah

dan acaranya pun berlangsung selama lima hari. Tiap-tiap jorong akan menjadi tuan rumah dari acara bakajang

secara bergantian. Di setiap jorong terdapat surau yang akan menjadi tempat perkumpulan niniak mamak,

bundo kanduang, dan cadiak pandai. Oleh sebab itu, surau tersebut juga dihiasi sedemikian rupa supaya

menjadi suatu tempat yang indah dilihat. Di dalam surau itu dibuat sebuah ruangan yang dikhususkan untuk

bundo kanduang yang disebut dengan baleghong. Biasanya acara bakajang diadakan pada bulan Syawal,

tepatnya seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Karena pada umumnya masih liburan, maka banyak pengunjung

yang datang untuk melihat langsung acara bakajang. Pengunjung tidak hanya berasal dari nagari tersebut

melainkan ada yang berasal dari Payakumbuh dan sekitarnya, bahkan ada

yang berasal dari Kepulauan Riau. Sebelum memasuki surau, niniak mamak

dan bundo kanduang terlebih dahulu berarak sekitar 1 km dari surau. Setelah

sampai di depan surau, mereka disambut dengan tari persembahan, dan

barulah kemudian mereka memasuki surau yang di dalamnya telah tersedia

tempat masing-masing bagi mereka. Pada lima hari itu, setiap remaja

perempuan atau pemudi akan memakai baju kurung dan menjujung jamba

yang berisi makanan. Jamba tersebut diletakkan di dalam surau yang isinya

akan dimakan oleh niniak mamak dan bundo kanduang yang berada di

dalamnya. Yang bertugas menyambut dan menyusun jamba di dalam surau

adalah remaja laki-laki atau pemuda dari masing-masing jorong. Pemuda itu

harus mamakai baju kemeja berlengan panjang, peci, dan kain sarung.

Sedangkan pemuda yang lain bertugas membawa Kajang dari jorongnya

masing-masing ke jorong tuan rumah di mana acara dilaksanakan pada hari

itu. Setelah acara di dalam surau selesai, maka acara panjat pinang akan

langsung dimulai. Pada umumnya yang memanjat batang pinang itu adalah

siswa SD dan siswa SMP. Mereka akan berlomba-lomba untuk mencapai

puncak dari batang pinang yang terdapat berbagai macam hadiah. Bukan

hanya panjat pinang, ada acara lain yang diadakan yaitu pacu sampan yang

diikuti oleh para pemuda. Ada tiga sampan yang dipacu dalam satu ronde. Di

dalam satu sampan terdiri dari empat atau lima orang. Mereka bekerja sama

untuk mengayuh sampan tersebut sampai ke finis. Festival bakajang digelardi Batang Maek atau yang dikenal juga dengan Sungai Kampar Kanan yangmelalui Kanagarian Gunung Malintang. Seluruh kegiatan masyarakat didaerah ini berawal dan bermuara di sungai ini. Sungai ini tempat merekamandi di pagi hari, mencari nafkah di siang hari dengan mencari ikan,mengambil pasir atau batu, lalu menjadi tempat mandi di sore hari. Selainuntuk pembersihan, di masa lalu bahkan sampai 10 tahun yang lalu, air minumpun diambil dari sungai ini. Pemukiman penduduk tersusun sepanjang aliransungai, mengikuti pola sungai. Inilah sebuah peradaban sungai. Bolehdikatakan, Batang Maek adalah Sungai Nil-nya Gunung Malintang. int

Page 11: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

KESEHATAN16- 31 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012 11SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Sehat dan Bugar secara AlamiahOleh : dr. Prima Nofeki SyahrirSETIDAKNYA terdapat tiga hal yang diajarkan Allah SWT soal makanan pada manusia:1. Makanan yang yang boleh dimakan adalah yang halal saja.2. Makanan yang baik dan cocok sesuai kondisi. Artinya makanan yang cocok bagi bayi tidak sama dengan yang cocok bagi orang dewasa. Makanan yang baik bagi laki-laki dewasa belum tentu cocok bagi wanita hamil, dan seterusnya. Kata “baik” mengarah pada jenis dan komposisi menu makanan.3. Tidak boleh melampaui batas. Kata jangan “melampaui batas” mengarah pada jumlah makanan yang dikonsumsi setiap harinya.Yang menarik sebagai dasar pengkajian ilmu gizi menurut Syari’ah adalah, Allah mengatakan bahwa manusia yang melampauibatas bisa mengakibatkan kemurkaan Allah. Nah, bagaimana wujud kemurkaan Allah itu ?. Makan berlebihan bakal menyebabkanproblem pada proses pencernaan. Proses pencernaan yang kurang baik bakal menimbulkan masalah dalam proses penyerapandan pengolahan makanan atau metabolisme dalam tubuh. Selanjutnya metabolisme yang tidak sempurna akan menghasilkan

sampah-sampah yang bersifat racun bagi tubuh. Racun yang menumpuk ini akan menimbulkan berbagai keluhan yang kita sebut penyakit. Penyakit yang timbul akibatmakan yang berlebihan atau melampaui batas adalah wujud dari murka Allah.

Mari kita amati gejala-gejala berikut, mungkin anda pernah atau sedang menderita satu atau beberapa gejala di bawah ini :1. Sering sakit maag, kembung, atau sembelit.2. Sering sakit kepala.3. Letih, lesu, tak bergairah, sukar tidur.4. Nafas dan keringat berbau tak sedap.5. Kesemutan, nyeri otot dan persendian terutama bangun tidur.6. Kelebihan berat badan (kegemukan).7. Komposisi tubuh tidak seimbang (atas besar-bawah kecil, atas bawah kecil -tengah besar, dan sebagainya).8. Asma, sinusitis, allergi, sering pileks, batuk, dan flu.9. Jerawatan, bisul, kulit kusam, eksim.10. Keputihan.

Gejala-gejala di atas adalah gejala asidosis kronis (tingkat keasaman tubuh tinggi dalam waktu lama). Untuk yang lebih parah kita kenal berbagai penyakit akibat polamakan yang jelek dan berlebih-lebihan yang tidak bisa disembuhkan seperti :

1. Asam urat tinggi.2. Osteoporosis(kerapuhan tulang).3. Kholesterol tinggi.4. Diabetes atau sakit gula.5. Atherosklerosis atau kekakuan pembuluh darah.6. Stroke.7. Gangguan fungsi jantung.8. Penyakit liver.9. Kanker.

Penderita penyakit-penyakit ini akan bolak balik masuk rumah sakit. Berobat sama dokter, keluhan berkurang, habis obat sakit lagi…..makan obat lagi, sembuhsebentar……habis obat, sakit lagi..begitu seterusnya. Agaknya itulah wujud kemurkaan Allah tersebut. Semua gejala itu sebetulnya tidak memerlukan pengobatanyang bolak-balik itu, atau mungkin perlu pengobatan sementara, dan serentak dengan itu merobah pola makan dengan yang lebih seimbang, karena 90% penyebabnyaadalah ketidakseimbangan asam-basa tubuh yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan zat gizi yang dikonsumsi sehari-hari.Karena itu penanganan yang paling elegan adalah dengan memperbaiki pola makan dan aktivitas sehari-hari yang disesuaikan dengan :

1. Keseimbangan zat gizi yang dikonsumsi.

2. Keseimbangan asam-basa dan siklus alamiah tubuh manusia.

3. Penerapan pola minum yang bisa mengoptimalkan metabolisme.

4. Pemakaian suplemen makanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.

5. Olah raga teratur.

6. Dan menjauhi hal-hal yang akan memperburuk kesehatan.

Karena tidak mungkin terlalu jelimet memilih jenis makanan yang mengandung zat gizi tertentu yang diperlukan tubuh, maka ada 2 pengetahuan dasar yang bisadijadikan pegangan. Yang pertama adalah siklus kerja saluran cerna yang terdiri dari tiga siklus yaitu;

1. Siklus pembuangan, berlangsung dari bangun tidur s/d jam 12 siang.2. Siklus pencernaan, mulai dari jam 12 siang s/d jam 20 malam.

3. Siklus penyerapan, mulai dari jam 20 malam s/d bangun tidur.

(bersambung pada edisi mendatang)

Page 12: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

ADATSinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

12 16-31 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012

RANGKAIAN TUTUA NAN DIDANGAADAT MINANGKABAU

SISTIM ADAT NAN TAPAKAIDAN PASUKUAN LUAK LIMO PULUAH

dr. Alis Marajo Dt. Sori MarajoKetua LKAAM

Kab. Lima Puluh Kota

I. SISTEM ADAT DAN PASUKUAN

Yang dimaksud dengan Sistem Adat adalah bagaimana bentuk hubunganantara kelembagaan Adat dalam suatu Nagari melaksanakan fungsinya.Di Minangkabau ada 4 (empat) ketentuan sistim meliputi:a. Sistim adat Lareh Nan Panjang dimana susunan perangkat adatnya

terdiri dari Pucuak Adat, Tuo Kampuang, dan Andiko (merupakansistim adat yang tertua).

b. Sistim Adat Lareh Nan Gadang atau lazim disebut dengan sistimadat Koto Piliang dimana susunan strukturnya perangkat adatnyaterdiri dari Kaampek Suku, Tuo Kampuang, Andiko dan Tungganai.

c. Sistim Adat Lareh Nan Bunta, susunan perangkat adatnya terdiridari Urek Tunggang dan Andiko.

d. Sistim Adat Pisang Sikalek-kalek Hutan atau sistim modelPagaruyuang, dimana struktur perangkat adatnya terdiri dari RajoTigo Selo dan Basa Nan Barampek.

Keempat sistim adat ini terdistribusi pada 500 Nagari di Minangkabau(Alis Marajo, Monografi Adat memorial). Distribusinya sebagai berikut:Sistim Lareh Nan Panjang ………. 29 NagariSistim Koto Piliang ……………… 208 Nagari(Lareh Nan Gadang )Sistim Lareh Nan Bunta …………..112 Nagari

Jumlah ………………. 349 Nagari

Sisanya adalah Sistim Pagaruyuang dan Sistim Campuran. SusunanPasukuan untuk sistem Lareh Nan Panjang dan sistim Lareh Nan Buntajuga sistim pagaruyuang umumnya sama, artinya nama suku tidak berdirisendiri seperti Suku Melayu, Sipisang, Piliang dan Caniago. Tetapi dalamsistim Lareh Nan Gadang sistim pasukuan tersebut berbeda dimanadidalam sistim Koto Piliang taksonominya (Nomen Klaturnya) terdiridari Suku Payuang, Paruik dan Buah Paruik, artinya setiap suku terdiridari beberapa Payuang. Dan setiap Payuang terdiri dari beberapa Paruikdan setiap Paruik terdiri dari beberapa buah Paruik. Dalam sistim KotoPiliang yang banyak dijumpai di Kabupaten Lima Puluh Kota dibagiatas 4 (empat) kelompok suku yang masing-masing terdiri dari Payuang-Payuang. Di Kabupaten Lima Puluh Kota, atau yang disebut di RanahLuak Limo Puluah suku-suku itu berada di Nagari, dan dulunya lebihdari 100 Nagari di Luak Limo Puluah Koto, karena Luak Limo PuluahKoto itu meliputi wilayah-wilayah yang sekarang disebut Kabupaten LimaPuluh Kota, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, KabupatenPalalawan, atau yang dulunya menghuni hulu dan Aliran Sungai Sinamar,Sungai Kampar, Sungai Siak, dan Sungai Rokan.

Maka-maka suku-suku dalam wilayah ini terbagi atas 4 (empat) kelompoksuku :I. Kelompok suku Melayu: yang terdiri dari kampuang Melayu, Kampuang Bendang, Kampuang Kampai, Kampuang Mandailing, Kampuang Panai/ Domo.

II. Kelompok Suku Pitopang yang meliputi Kampuang-Kampuang: Pitopang, Jambak, Solo Kutianyie, Bulu Kasok dan Banuhampu.

III. Kelompok Suku Sembilan (Koto Piliang) yang meliputi kampuang- kampuang : Koto, Piliang, Tanjuang, Payobada, Sikumbang, Pambancang, Simabua, Sipisang, dan Guci.

IV. Kelompok Suku Bodi Caniago, meliputi kampuang-kampuang Caniago, Sumagek Supanjang, Singkuang-Mandaliko dan Balai Mansiang.

Masing-masing suku ada Penghulu kaampek Suku dan setiap Nagari selaluada sistim kaampek Suku, artinya setiap Nagari harus ada 4 (empat) Sukuyang mewakili kelompok tadi, dan Penghulu yang tertua dari Kampuang dalamSuku itu biasanya sudah menjadi kaampek sukunya.

Dalam setiap Nagari Penghulu Ampek Suku itu masing-masing mempunyaijabatan adatnya, antara lain disebut, sebagai Pasak Kunci, Pasak Jalujua, PasakKungkuang dan Peti Bunian.

Penamaan suku-suku ini sudah dibawa sejak mereka berdatangan pertamasekali, apakah berdatangan 2000 tahun sebelum Masehi, ataupun berdatangansetelah kelahiran Nabi Isa sendiri. Dan berdatangan asal muasal Nenek MoyangBangsa Indonesia lainnyapun berasal dari Daratan Asia, termasuk dari TanahBasa yang diceritakan dalam tambo-tambo tiada lain adalah Anak Benua Indiaseperti dari lembah Hindustan, Malabar dari Madras dari ethnis yang memilikitulisan Pallawa dan dari ethnis Dravidian yang berbahasa sangskrit. Banyakbukti kesamaan bahasa dan intonasinya dengan bahasa Burma .

Oleh karenanya banyak nama-nama Nagari yang sebetulnya mempunyai akarlinguistik dari rumpun bahasa-bahasa Daratan Asia, seperti Burma dan FunanVietnam, contohnya Nagari yang berasal dari kata “TA” yang artinya adalahbesar, Taram (Air Besar), Talang (Bandar Besar), Ta-eh (Kayu Besar).Demikian juga dengan istilah : Sialang ” yang artinya adalah batas bahasaTamil. Hal ini sebagaiman temuan kita (Alis Marajo: Monografi Nagari), bolehdikatakan setiap Nagari-Nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota mempunyaiSialang.

( bersambung )

Page 13: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

TESTIMONI

SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

13

Derita Supir Truk Pengangkut Semen

16-31 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012

Sering Dihadang oleh “Pak Pungut”

Karena pemungutan retribusi di TPR-TPR itu resmi, bisajadi ada supir yang komplain ke pemilik truk. Yang tak kalahbikin pusing supir adalah pungutan tak resmi, yang tak jelasujung-pangkalnya, dan yang tak ada dasar hukumnya.

BANYAK nilai positif yang bisa dipetik dari pelaksanaan otonomi daerah, yangsudah diberlakukan sejak beberapa tahun terakhir. Tapi otonomi daerah jugamenimbulkan berbagai dampak tak elok. Karena masing-masing daerah diberikebebasan untuk mengatur rumah tangganya sendiri, termasuk mencari sumber-sumber keuangan potensial; ada kebijakan sejumlah daerah yang seakan“membabi-buta” menerapkan aneka macam pungutan, yang tentu saja menjadibeban bagi masyarakat. Tapi, inilah realitas yang terjadi belakangan, suka ataupuntidak suka. Hanya bermodalkan perda (peraturan daerah), maka pemerintahkabupaten/kota bisa melakukan pungutan. Lihatlah di jalan-jalan raya, hampirtidak ada ruas jalan yang bebas pungutan, yang ditandai dengan berdirinya posyang bernama TPR (tempat pemungutan retribusi), yang dijaga sejumlah petugasberpakaian seragam. “Besar pungutannya memang tidak banyak, hanya antaraRp2.000 sampai Rp3.000,” ujar Afrizal, 43, supir truk pengangkut semen Padang-Pekanbaru. Tapi kalau dari Padang sampai Pekanbaru yang berjarak sekitar 310km itu ada 10 pos retribusi yang mesti “disangoni”, itu berarti sudah Rp30.000/rit. “Belum lagi pungutan tidak resmi yang ragam dan jenisnya sulit diduga,” kataAfrizal, yang warga Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru itu.Nedi, 36, supir truk yang sama, mengakui bahwa kalau pungutan resmi sepertidilakukan di TPR-TPR milik pemkab/pemko itu, baginya tidak ada masalah“Bisa dibebankan kepada pemilik angkutan,” katanya. Tapi yang sulit ia terimaadalah pungutan tak resmi berlabel “uang rokok” yang biasa dilakukan parapreman atau orang-orang yang berlagak jadi relawan di saat badan jalan ditimpamasalah. Terlepas dari faktor suka atau tidak suka, menurut Afrizal, pemberlakuanpungutan di TPR-TPR terang ikut memberatkan dirinya sebagai pengemudi. “Adapemilik truk yang tak mau dana untuk TPR itu dikomplain,” katanya. Kalaukondisinya demikian, maka praktis pungutan itu menjadi beban supir. “Dalamkondisi begini ini supir masih dikasih beban, coba, siapa yang bisa menerima?”tanyanya. Soal kenapa masih banyak yang bertahan menjadi supir truk, “Itu lantarantak ada pekerjaan atau keterampilan lain,” kata Afrizal. Afrizal sendiri, karenapenghasilan yang tak lagi seberapa, sudah bosan menjadi supir truk. “Tapi alihpekerjaan sekarang ‘kan tidak gampang,” katanya. Syukur, ketika masa kejayaansupir truk dulu Afrizal sempat membuka kebun karet 1 hektar di kampungnya.Jadinya, ekonomi keluarga Afrizal tak hanya bersandar dari upah sebagai supirtruk. Dalam kalkulasi dia, kalau harga BBM naik sampai 100 persen, sementarakenaikan uang jalan yang diberikan pemilik truk paling banter hanya 50 persensaja. “Bayangkan timpangnya,” ungkap Afrizal.

Dengan kata lain, para supir praktis tak bisa berharap kelebihan uang jalan dijadikansebagai upah karena nyaris tak bersisa. Makanya saat ini hampir tidak ada supirtruk pengangkut semen Padang-Pekanbaru yang memakai jasa tenaga kernet.Konsekuensinya, bila ada masalah di jalan seperti ban truk bocor, maka si supirlahyang menggantinya sendirian. Masalah lain yang juga ikut menjadi beban supiradalah rit yang tidak teratur. Soal Ini, Iyon, 33, supir truk pengangkut semenPadang-Pekanbaru lainnya, mengaku merupakan persoalan yang tak kalah beratnyapula. Dikatakan, kalau biasanya satu rit Padang-Pekanbaru hanya memakan waktutempuh tiga hari pulang-pergi, tapi tempo-tempo bisa molor sampai lima hari atausepekan.Masalahnya, terkadang saat memuat semen di pabrik semen Indarung, Padang,truk-truk terpaksa antri panjang yang memakan waktu lama. Ada juga kasusterlambat bongkar di tempat tujuan. Atau badan jalan sedang ditimpa masalah.Ketiga persoalan di atas, seperti diutarakan Iyon, praktis menjadi beban supir.“Pemilik truk mana pula memikirkan biaya hidup kita selama terjebak antrian panjangitu,” katanya. “Apalagi biaya anak-bini yang ditinggal di rumah.”Nah, di tengah kondisi yang super-berat itu, para supir truk pengangkut semenPadang-Pekanbaru itu masih dihadapkan pada beban lain, yaitu banyaknyapungutan di sepanjang jalan. Afrizal menjelaskan, aksi mungut-memungut kepadapara supir truk itu sudah dimulai sejak berangkat dari Padang. Baru sekitar 30 kmbertolak dari Padang, sudah ada pula pos TPR milik Pemerintah Kabupaten PadangPariaman, dilanjutkan kemudian pos TPR milik Pemko Padangpanjang.Juga tak berapa jauh dari sana, sudah ditemukan dua pos TPR dalam jarakberdekatan, yaitu milik Pemkab Agam dan Pemko Bukittinggi. Sekitar 40 km darisana menuju arah Pekanbaru, sudah berdiri pula dua pos TPR dalam jarakberdekatan, masing-masing milik Pemko Payakumbuh dan Pemkab LimapuluhKota.Selepas perbatasan Sumbar-Riau, sudah berdiri pula pos TPR milik PemkabKampar. Begitu mau masuk Kota Pekanbaru, lagi-lagi para supir dihadang petugasyang mangkal di pos TPR. “Mesti dikasih,” kata Afrizal. Hanya ada satu carauntuk mengurangi beban pembayaran, yaitu dengan membayar di bawah tarif yangtertera di kupon, tapi dengan konsekuensi supir tidak menerima kupon retribusi.Seperti diutarakan Nedi, karena pemungutan retribusi di TPR-TPR itu resmi, bisajadi ada supir yang komplain ke pemilik truk. Yang tak kalah bikin pusing supiradalah pungutan tak resmi, yang tak jelas ujung-pangkalnya, dan yang tak adadasar hukumnya. “Sepanjang perjalanan Padang-Pekanbaru, pungutan-pungutanseperti itu pasti dijumpai, setidaknya di dua sampai tiga tempat,” ujar Iyon.Ada yang namanya pungutan untuk keamanan, yang diberikan kepada sekelompokpemuda bila truk melewati ruas jalan tertentu, baik di Sumbar maupun di Riau.Sebenarnya, seperti diakui para supir truk itu, mereka bisa saja tak membayarkarena tak ada ketentuan yang mengatur tentang itu. Tapi, menurut mereka,taruhannya berat, “Terkadang truk kita dianiaya, misalnya bannya ditusuk hinggakempes,” aku mereka.Hanya satu jalan yang sering ditempuh para supir: membayar saja pungutan yangdiminta para preman itu. “Kita tak mau berurusan panjang dengan orang-orangseperti itu karena toh kita akan lewat juga di ruas jalan yang mereka ‘jaga’,” kataAfrizal. Yang paling ruwet lagi adalah di musim penghujaan, saat badan jalan seringditimpa masalah. Bila ada badan jalan yang terban atau tebing di sisi kiri-kananjalan yang runtuh dan menimpa badan jalan, otomatis pula menjadi “ladang”tersendiri bagi kelompok tertentu untuk mencari uang dengan sasaran tembak parasupir, termasuk supir truk pengangkut semen Padang-Pekanbaru.Kendati dalam kenyataan yang membersihkan badan jalan itu adalah alat-alat beratmilik pemerintah, tapi sekelompok orang tertentu itu seakan tidak mau peduli dengantetap melancarkan pungutan. Memang, pungutan yang diminta tidak mengikat,terserah mau dikasih berapa. “Tapi coba kalau sempat tidak kita beri, seluruhjenis kata yang kotor ditumpahkan ke kita,” ungkap Iyon.Mau melawan, “Mereka ramai, bisa-bisa kita mati kena keroyok,” kata Iyon,yang diamini oleh rekan-rekan senasibnya.(evi endri)

Page 14: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

OLAHRAGA14 16-31 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

Asyirwan Yunus

Porprov Sumbar XIIAda Kendala, tapi Panpel Optimistis Mengatasinya

Zulhikmi

“Masih ada pula pejabat lain, bidang Akomodasi danPemondokan, yang diketuai oleh Indra Kesuma, justru kinimenjabat Kepala Dinas Pendidikan di KabupatenTanahdatar.”ALEK olahraga berupa Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Sumbar XII yangdipusatkan di Kabupaten Limapuluh Kota waktu pelaksanaanya makin dekat. Siapkahpanpel (panitia pelaksana) untuk melaksanakan dan menyukseskannya? SekretarisUmum Panpel Zulhikmi Datuak Rajo Suaro mengatakan optimismenya.Tapi diakui Zulhikmi, memang masih ada beberapa pointer yang terkendala sepertisoal lokasi, venues dan anggaran. Makanya, di usulan anggaran perubahan 2012 initelah diusulkan perubahan di beberapa poin. “Ya, kita sedang berpacu nih. Persiapanterus kita lakukan. Sementara, posko panitia kita siapkan di Kantor DisbudporaLimapuluh Kota di Tanjung Pati. Seluruh aktifitas panitia telah kita fokuskan di sana,”ujar Zulhikmi.Kendala lain yang terasa cukup mengganggu dan sedang dicarikan jalan keluarnya,menurut Zulhikmi, di posisi H Emrizal Hannas yang sedianya Wakapolres LimapuluhKota, kini telah diganti dan tidak lagi berdinas di Limapuluh Kota. Akibatnya, panitiainti yang juga Ketua Perbakin Limapuluh Kota ini tak bisa lagi mengawal kegiatanmultiiven olahraga prestasi ini. Sayangnya, di SK Gubernur tertuliskan nama bukanjabatan. Emrizal Hannas menjabat Ketua III. Makanya, pejabat yang menghandelkepanitiaan tidak bisa serta merta dialihkan ke pejabat baru. Ditambah lagi beragampersoalan di Limapuluh Kota seperti defisit anggaran. “Masih ada pula pejabat lain,bidang Akomodasi dan Pemondokan, yang diketuai oleh Indra Kesuma, justru kinimenjabat Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Tanahdatar,” katanya. “ Inilah kelumitpersoalan Porprov Sumbar XII yang tengah mendera Limapuluh Kota sebagai tuanrumah,” tambah Zulhikmi. Kendati didera sejumlah masalah dan kendala, tapi panitiatetap optimistis akan bisa menyukseskan iven bergengsi tingkat provinsi itu. KetuaUmum Porprov Sumbar XII yang juga Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. H. AsyirwanYunus M.Si. menyatakan akan tetap komit pelaksanaan 12 Desember 2012. Angka12 akan menjadi angka keramat pelaksanaan Porprov Sumbar XII di Limapuluh Kotaini. Sementara itu, Ketua Umum KONI Sumbar H Syahrial Bakhtiar pun mengaku ikutoptimistis. Menurutnya, kendala administrasi tentu akan ada, namun olahraga prestasiSumbar serta helat sukses prestasi, sukses prestise, dan sukses pelaksanaan dan budayadi Limapuluh Kota akan menyinari terangnya olahraga prestasi Sumatera Barat. DiakuiSyahrial, untuk pelaksanaan multiiven segebyar Porprov ini matriks jadwal kegiatantelah disesuaikan dengan tahapan pelaksanaan.

Public AwarenessKabupaten Limapuluh Kota selaku tuan rumah memang harus memacu kepeduliaanmasyarakat (public awareness). Diakui Zulhikmi, caranya tidak saja mampu denganspanduk dan baliho kegembiraan olahraga yang terus disemangatkan oleh Disbudpora.“Kami sudah meminta ke bidang-bidang lain dengan harapan sangat tinggi. Bidang Humas

untuk menggawangi pemberitaan dan mediasi. Serta bidang-bidang lain.Soal hasilnya, kita masih menunggu,” ujar Zulhikmi. Porprov yang terpusatdi satu kabupaten ini akan menjadi sangat luar biasa. Makanya, meski venuessenam, misalnya belum dijawab sampai hari ini tentang kesiapannya olehDinas PU Limapuluh Kota, serta beragam soal lainnya, terus dicarikan solusiterbaiknya. Soal hitungan mundur, pasca PON XVIII di Riau, Porprov XIISumbar ini akan menjadi ikon prestasi tinggi di Sumbar. Tentu, tuan rumahLimapuluh Kota tidak ingin kecolongan dengan kondisi negatifnya pandangandaerah lain. Tak ingin pula tentunya prestasi tuan rumah justru jeblok. “Tekadkami semua sama. Sukses bagi semua. Tuan rumah berjaya!” timpal AsyirwanYunus. Di bagian lain, Wakil Gubernur Sumbar Muslim Kasim dalamkesempatan kunjungan ke Limapuluh Kota, mengatakan bahwa pihaknyatidak perlu meyakinkan lagi, bahkan sudah membuktikan bahwa iven olahragaakan membawa kedahsyatan bagi ekonomi lokal. “Khususnya di LimapuluhKota selaku tuan rumah, pemerintahnya harus yakin bahwa masyarakat akanikut tersejahterakan,” katanya. Mantan Ketua Umum Porprov XI Sumbarini mengatakan bahwa untuk masalah apapun ada jalan keluarnya, asalkan,panitia mau mendiskusikannya dengan pihak provinsi. Sebagaimanakomitmen seluruh kepala daerah untuk Porprov XII tahun 2012, maka seluruhkabupaten dan kota badoncek atau beriur Rp50 juta sampai Rp100 jutamasing-masingnya untuk pelaksanaan Porprov di Limapuluh Kota. Tanpadan tidak menyebut bantuan provinsi secara materi, Muslim Kasim dengansumringah juga menyebut bahwa akan tumbuh dan berkembang putarandan pusaran ekonomi di Limapuluh Kota saat Porprov. “Ribuan atlet, pelatihdan ofisial dari berbagai daerah di Sumbar akan memanfaatkan transportasi,makanan, penganan, minuman, oleh-oleh, serta beragam kebutuhan dasarhidup di saat Porprov.Muslim Kasim melihat semangat masyarakat Limapuluh Kota dengan gelaran30 cabang olahraga plus 2 cabang eksebisi nantinya akan bertempat disebaran kecamatan-kecamatan yang lokasinya hampir merata namunterjangkau transportasi dan komunikasi. “Publik sudah harus agresif menilikkemungkinan lokasi berjualan, strategi penjualan dan lainnya” ia menyarankan.Ibarat pameran, menurut Muslim, di Porporov nantinya orang akan belanjasecara porsi besar. Oleh-oleh pakaian, misalnya minimal 2 pasang akandiborong oleh satu orang. Galamai atau bareh randang, khas Luak Limopuluah,akan dibawa pulang, dibeli para atlet atau pelatih dan kontingen dalam jumlahbesar. Menyoal polemik kepanitiaan yang kini banyak kosong danditinggalkan pejabat yang pindah tugas dan daerah, menurut Wagub MuslimKasim, di sinilah letak komunikasi itu berada. Mestinya Panpel lewat KetuaUmum terus melaporkan hal ini ke Gubernur atau ke KONI Sumbar, selakusteering comitte. “Soal SK atau surat keputusan gubernur kan bisa direvisisegera. Jika, memang dibutuhkan dan penting, keputusan terbaik harus segerakita ambil. Komunikasi terus harus dilakukan. Setiap perkembangan dankendala, sehingga bisa kita atasi bersama,” ungkap Wagub bersama KetuaUmum KONI Sumbar di dekat Bupati Alis Marajo yang berposisi sebagaipenanggung jawab Porprov XII.Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi, akan menimbulkan kebanggaan,menimbulkan multiplier effect, kesejahteraan masyarakat. Muslim Kasimmenyatakan bahwa seluruh aparatur pemerintahan di Limapuluh Kota,Kepolisian serta aparat lainnya, hendaknya gigih memperlihatkan semangatsukses Porprov ini. “Olahraga itu semangat. Spirit. Tanpa itu, niscaya jiwasukses olahraga tidak terbentuk,” ujar Muslim Kasim mengingatkan. (dodisyahputra)

Muslim Kasim

Page 15: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/201116-31 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012 15SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

SEKILAS INFOInspektorat Bangun Gedung Baru

Halal Bi Halal Di Disdik

2 Fraksi Belum Setujui Ranperda RTRW

SARILAMAK – Tidak lama lagi impian Inspektor Kabupaten Limapuluh Kota mendapatkan gedung baru. Pada Rabu(29/8), Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo mengunjungi lokasi kegiatan pembangunan gedung kantorInspektorat di Jorong Ketinggian, Sarilamak. Dari informasi yang diperoleh di lapangan diketahui bahwa pembangunangedung tersebut merupakan program pengembangan strategis dan cepat tumbuh dengan menggunakan Dana AnggaranKhusus ( DAK ) tahun 2012 dengan biaya Rp1.380.000.000. Perencanaan pembangunan akan diselesaikan dalam jangkawaktu 105 hari sampai 10 Desember mendatang oleh CV Prima Jasa Kabupaten Limapuluh Kota. Pada kunjungantersebut Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo berharap pembangunan agar gedung kantor Inspektorat tersebut berjalansesuai dengan perencanaan dan dikerjakan dengan teliti. Hal itu ditekankan Bupati Alis Marajo kontraktor yang memenangkantender pembangunan gedung tersebut. (ari)

TANJUNG PATI – Keluarga Besar Disdik (Dinas Pendidikan) Kabupaten Limapuluh Kota menggelar halal bi-halal dikantor dinas itu, Senin (26/8), yang dihadiri sekitar 500-an guru yang berdatangan dari 13 kecamatan, baik itu guru TK, SD, SMP , SMA dan SMK. Acara ini dihadiri Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo, dan KetuaDPRD Darman Syahladi S.E M.E. Dalam sambutannya, Bupati Alis Marajo mengatakan bahwa seorang pendidiktidak hanya mentransfer ilmu, tapi ia juga harus bisa menjadi orang tua bagi anak didiknya. “Saat sekarang ini pendidikandasar belum lagi menjadi pendidikan keibuan. Padahal untuk bisa mencerdaskan anak, seorang pendidik harus bisamenjadi ibunya,” katanya. Makanya Bupati memesankan, hilangkan batas antara pendidik dan yang didik, karenapendidikan dasar ini berfungsi untuk menguasai ilmu. Menurut Kadisdik Limapuluh Kota Desri, S.Pd, pendidikan didaerah ini tidak akan lancar jika tidak ada silaturrahmi atau jembatan hati antarsesama guru. Dengan adanya silaturrahmisetidaknya informasi antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lainnya bisa saling mengetahui, dan juga bisa salingbantu atau saling menopang pelajaran antar sesama. Ia juga berharap di daerah ini ada pembangunan sekolah unggultingkat SMA. Sebelumnya, Ketua DPRD Darman Sahladi mengatakan, seorang pendidik yang ikhlas dalam mengajaranak didiknya, di samping gaji ia juga mendapat pahala dari Allah SWT. “Dan orang yang meninggal dunia saatmemberikan ilmu ia meninggal dalam keadaan syahid,” kata Darman, sambil menambahkan, mutu pendidikan bagisebuah negara sangat diperlukan. (ses/ari)

SARILAMAK – Sebanyak dua fraksi di DPRD Limapuluh Kota belum menyetujui Rencana Tata Ruang Wilayah(Ranperda RTRW) Kabupaten Limapuluh Kota. Fraksi ter­se­but adalah Fraksi Gabungan atau fraksi BintangPerjuangan Nurani Bangsa (PBR, PBB, Hanura dan PKB). Dalam pandangan akhir fraksi, dua fraksi tersebutminta perun­tu­kan tata ruang harus disempurnakan. Sementara fraksi PPP menyoroti soal sanksi. Hal itudisampaikan juru bicara masing-masing fraksi dalam pandangan akhir fraksi di gedung DPRD Sarilamak, Jumat(31/8). Juru bicara Fraksi Bintang Perjuangan Nurani Bangsa (PBR, PBB, Hanura dan PKB) menyebutkan,Perda RTRW 2011-2031 yang mengacu kepada UU No-mor 26 tahun 2007 itu, ada sejumlah peruntukan yangbelum jelas soal tata ruangnya. Seperti peruntukan untuk tempat wisata dan irigasi. Sehingga hal ini perlu untukdisem­pur­nakan terlebih dahulu, sebelum fraksi gabungan bisa menyetujuinya. “Kita belum bisa menyetujui,sebab masih ada sekitar 16 poin penting yang belum diakomodir didalam perda RTRW, di antaranya peruntukan

objek wisata dan beberapa irigasi. Objek wisata yang belum tertuang dalam perda RTRW itu, seperti adanya ikan keramat, Palo Banda di Taram, Bukit Cinta diMungo,” ungkap Tedi Sutendi. Sementara juru bicara Fraksi PPP, Harmen, RTRW merupakan produk hukum yang harus memuat sejelas-jelasnya aturan hinggakepada penetapan sanksinya. Sehingga penyempurnaan itu sangat penting untuk dilakukan sebelum PPP bisa menyetujuinya. “Setiap peruntukan yang melanggaraturan akan bisa di berikan sanksi ketika peruntukan yang menyalahi aturan. Sehingga harus diakomodir di dalam perda,” ujarnya. (pe)

SARILAMAK - Seperti tahun-tahun sebelum9nya, perantau asal Kabupaten Limapuluh Kota yang tergabung dalam organisasi perantau Gonjong Limo di KotaBandung salurkan bantuan kepada siswa yang berada di daerah terpencil. Tahun 2012 ini Gonjong Limo Bandung memberikan ban­tuan kepada sejumlah siswa dijorong Buluah Kasok, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau dan siswa di Jorong Koto Tinggi Kubang Balambak, Nagari Simpangkapuak, Kecamatan Mungka.Kedua jorong tersebut merupakan daerah yang infrastrukturnya masih minim dibandingkan daerah lainnya di Kabupaten Limapuluh Kota Sedikitnya 50 orang siswaSDN 09 Sarilamak dan SMPN 04 Tanjungpati di Jorong Buluah Kasok, mendapatkan bantuan untuk pendidikan dari perantau. Bantuan langsung di serahkan KetuaGon­jong Limo Bandung, Cipta Hadi bersama Penasehat, Aziz, Selasa(28/8). Daerah ini dipilih untuk menjadi penerima ban­tuan beasiswa,. karena merupakan salahsatu jorong yang masih terpencil di Limapuluh Kota. Sebelumnya, Senin (27/8) bantuan juga telah disalurkan untuk 40 orang siswa SD dan SMP di Korong Koto TinggiKubang Balambak, Nagari Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka. Bantuan tersebut, kata Ketua Gonjong Limo Bandung, Cipta Hadi sudah menjadi agenda rutinorganisasi perantau Luak Limo Puluah di Bandung, sejak tahun 2005 lalu. “Program kepedulian di bidang pendidikan tersebut sudah digagas Gonjong Limo Bandungsejak tahun 2005 lalu. Sejak tahun itu pula sejumlah siswa di sejumlah daerah di Kabupaten Limapuluh Kota sudah kita bantu, seperti di Landai, Guguak, Subaladuang,dan sejumlah daerah lainnya,” ungkap Cipta Hadi di hadapan UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Harau, Yanuar, Kepala Sekolah SDN 09 Sarilamak, Wasrefni. (pe)

Gonjong Limo Bantu Siswa Pinggiran

Page 16: Sinamar Edisi 84

Edisi Juli-Agustus No. 69/X/2011

PROFIL16 16-31 Agustus 2012 | No. 83/XI/2012SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUH KOTA

MEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

CMYK

Muhamad YunusBuah Pendidikan Kesabaran dari Almarhum Ibunda

Muhamad Yunus

“Biasanya pasti sedikit banyak ada piring yang lebih banyak isi nasinya, danmulailah berpacu dan berebut mengambil piring yang berisi nasi lebihbanyak.”DIA dipercaya menduduki posisi sebagai kepala kantor dalam usia yang relatif muda, yaitu sekitar 44 tahun. Dilahirkan 14Mei 1963, pada Desember 2007 Ir. Muhammad Yunus MT sudah diberi amanah menjadi Kepala Kantor Pariwisata, Senidan Budaya Kabupaten Limapuluh Kota, dan pada Januari 2008 promosi menjadi Kepala Dinas Pariwisata, Seni, danBudaya di daerah yang sama.Dalam tour of duty dan tour of area sebagai seorang pejabat karier di pemerintahan, makaYunus dipindahtugaskan lagi alias mutasi, dan kali ini menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Kehutanan, yang ia jalanidari Januari 2009 sampai Maret 2011. Lagi-lagi, dalam gelombang mutasi yang terjadi di lingkup Pemkab Limapuluh Kota,Yunus dipercaya menduduki ebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, yang ia lakoni dari Juni2011 sampai sekarang. Posisi yang kini diduduki Yunus tidak diperoleh dengan mudah, melainkan sebagai buah dari perjalananpanjang meniti karier di lingkungan birokrasi pemerintahan. Yunus mengawali karirnya sebagai PNS (pegawai negeri sipil)pertama kali ditempatkan sebagai staf di Bagian Perekonomian Setdakab Limapuluh Kota, untuk kemudian dipercayasebagai Petugas Khusus Penghijauan (PKP).Jabatan struktural yang pertama kali diembannya adalah langsung eselon IV tanpa melalui eselon V, yaitu Kasubag TataUsaha pada Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah (PKT) Kabupaten Limapuluh Kota, dan kemudian pindah menjabatsebagai Kepala Seksi Pengembangan Hutan Rakyat Dinas PKT Limapuluh Kota, dan melanjutkan pendidikan S2 di ITBBandung. Sebelum menjadi PNS di lingkup Pemkab Limapuluh Kota, Yunus setamat kuliah pada 1987 mencoba mencaripengalaman hidup dan mengadu nasib di ibukota Jakarta, dan kemudian pulang kampung bekerja di perusahaan swasta milikPerancis yang bergerak di bidang pembibitan bunga-bunga dan buah-buahan (seed grower), yaitu di PT Danau DiatasAlahan Panjang Kabupaten Solok dengan posisi sebagai fertilizer and phytosanitary supervisor. Belum merasa cukuppuas, Yunus mencoba lagi mencari pengalaman pada perkebunan besar swasta nasional, yaitu di PT Multi Tama Mulya(Cacao Plantation) dengan areal perkebunannya di Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Posisinya di sana sebagai KepalaPembibitan dan Kepala Afdelling. Baru pada 1992 Yunus memutuskan memilih menjadi PNS, dan dinyatakan diterima.Menurut pengakuan Yunus, setelah mencoba mengabdi di berbagai bidang dengan bermacam pula posisi yang dipercayakankepadanya, maka pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan inilah ia merasakan bahwa tugas-tugas yangdiembannya betul-betul bersentuhan langsung dengan pelayanan mendasar bagi petani dan masyarakat miskin. “ Saya

merasa sangat klop di bidang yang satu ini “ katanya. Karenanya Yunus mengajak semua pejabat dan staf dilingkungannya dan semua pemangku kepentingan (stakeholders)betul-betul bekerja untuk petani dan berusaha memberikan pelayanan maksimal sehingga diharapkan pemberdayaan petani yang dilakukan dapat meningkatkan derajatperekonomian petani itu sendiri dan dapat meneluarkan mereka dari jerat kemiskinan. “Ini tugas berat kita semua untuk melakukan rekayasa sosial (social enginering)sehingga bisa menumbuhkan partisipasi anggota kelompok tani, semangat kebersamaan, bekerja keras dan bekerja cerdas,” katanya. Dan ternyata hal ini sudah mulaitampak yaitu dari berhasilnya Kabupaten Limapuluh Kota menerima penghargaan dari Presiden sebagai kabupaten surplus beras dengan produksi meningkat lebih 5 %per tahun dari target nasional,” ia menambahkan. Prestasi lain yang diperoleh sepanjang 2012, menurut Yunus, antara lain Juara I Tingkat Propinsi Sumatera Barat padalomba tanaman perkebunan atas nama Kelompok Tani Inovasi Nagari Sei. Talang Kecamatan Guguk; dan Juara II Tingkat Propinsi Sumatera Barat pada lombaPerkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) atas ama Kelompok Tani Lolo Gadang di Kecamatan Lareh Sago Halaban.

Selalu Bersungguh-sungguhTerlahir dari rahim seorang ibu yang penyabar dan penyayang yang berasal dari Koto Nan Ampek, dan bapak yang seorang tentara yang selalu disiplin dan ulet sertabertanggung jawab, membuat sosok Yunus menjadi orang yang selalu bersungguh-sungguh, baik sewaktu di bangku sekolah maupun ditempat mana dia bekerja. Masakecil Yunus adalah masa-masa yang menuntutnya untuk hidup prihatin dan memahami kondisi ekonomi orang tua. Dikisahkan Yunus, bila waktu makan tiba, ia dansaudara-saudaranya berkumpul dan melirik pada piring yang sedang diisi nasi oleh ibu untuk sepuluh orang. “Biasanya pasti sedikit banyak ada piring yang lebih banyak isinasinya, dan mulailah berpacu dan berebut mengambil piring yang berisi nasi lebih banyak,” katanya. “Meskipun sedikit nasi dan sambal seadanya, makannya selalu terasanikmat dan enak,” imbuh Yunus. Menyelesaikan pendidikan formal di sekolah negeri yaitu Sekolah Dasar Negeri No.5 Koto Nan Ampek, Payakumbuh, dan menamatkantahun 1975; terus ia masuk SMP Negeri No.1 Payakumbuh, dan tamat 1979. Kemudian Yunus melanjutkan ke SMA Negeri No.1 Payakumbuh, dan tamat pada 1982.Kemudian, ia terus kuliah di Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang, dan tamat tahun 1987. Alhamdulillah, ternyata Tuhan masih memberikesempatan melanjutkan pendidikan program pasca sarjana pada program studi pembangunan ITB Bandung yang ia tamatkan tahun 2002 melalui beasiswa OTTOBappenas. Menariknya adalah proses yang cukup panjang yang harus dilalui sebelum diterima kuliah di ITB, yaitu diawali mengikuti test potensi akademik dan TOEFL ditahun 1998 di Pekanbaru yang diselenggarakan Bappenas. “Ternyata saya termasuk satu dari empat peserta yang lulus dari lebih seratus empat puluh peserta yang berasaldari Sumbar dan Riau,” kenangnya. Ada satu momentum di dalam hidupYunus yang sangat berkesan dan tidak bisa ia lupakan sampai saat ini, yaitu di mana pada saat iamendapat kabar gembira dari ibunya bahwa ia diterima kuliah di pasca sarjana ITB Bandung, dan besoknya ia mendapat cobaan berupa berita duka yaitu denganmeninggalnya sang Ibunda yang sangat ia sayangi, dan tiga hari setelah itu ia harus berangkat ke Bandung untuk kuliah. “Ini adalah masa-masa sulit, tapi saat-saat sulit itusaya menyadari dan mengambil kesimpulan bahwa suka dan duka itu pasti silih berganti dalam hidup dan ini semua tentu sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa,”tambahnya. Ditanya cita-citanya ke depan, Yunus mengungkapkan bahwa ia tidak pernah berandai-andai terhadap perjananan kariernya. “Yang terpikir bagi saya adalahapa yang bisa diperbuat terbaik saat ini (do the best) untuk masyarakat dan daerah sesuai dengan kemampuan yang saya miliki,” katanya. Selanjutnya, menurut Yunus,biarkan saja seperti air mengalir. Tapi yang jelas moto hidup Yunus adalah man jadda wa jadda, yang artinya bersungguh-sungguh dalam bekerja, dan Tuhan sudahmengatur jalan hidup umat-Nya.(mamad)