83775076-TUGAS-KELOMPOK-2
-
Upload
anugrah-wardhana -
Category
Documents
-
view
48 -
download
5
Transcript of 83775076-TUGAS-KELOMPOK-2
TUGAS KELOMPOK 2ILMU KESEHATAN GIGI ANAK
BLOK 15
Perbandingan Perawatan Restorasicompomer Dan Resin Komposit Pada Gigi Desidui
Komposisi, indikasi, kekurangan,kelebihan dan cara manipulasinya
Kelompok VI
DAFTAR NAMA KELOMPOK VI:
• Ruth marina (090600116)
• Rezi gustiadi (090600117)
• Alfin adrien (090600118)
• Lia wardina (090600119)
• Juliana sari (090600120)
• Fitri medina (090600121)
• Indah hati. B (090600122)
• Elpi yana.S (090600123)
• Wanda fithriyah (090600124)
• Shalini. J (090600125)
• Al humaira (090600126)
• Wira agustina (090600127)
• Siti syarifah (090600128)
• David Chandra (090600129)
• Christin Hartono (090600130)
• Sri dewi. H (090600131)
• Luqman nur hakim (090600132)
• Dewi Purnamasari (090600133)
• Simon Yonathan (090600134)
• Asri Irawan (090600135)
• Dameria Dwiningsih (090600136)
• Ayu Faskawati S (090600137)
• Suryani (090600138)
• Athira binti Ramli (090600166)
A. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pada umumnya gigi sulung yang sudah terjadi karies dan belum waktunya bagi gigi
permanen untuk menggantikannya tumbuh harus direstorasi untuk mencegah menjalarnya infeksi
ke pulpa dan menghindari pencabutan gigi yang terlalu dini. Pencabutan yang terlalu dini dapat
menyebabkan maloklusi.
Gigi sulung yang sudah terjadi karies harus direstorasi untuk mengembalikan fungsi yang
normal sampai pada pertumbuhan gigi permanen. Untuk tujuan tersebut maka perlu dilakukan :
1. Membuang jaringan karies supaya karies tidak meluas mengenai jaringan pulpa.
2. Mengembalikan gigi yang karies dengan bahan restorasi yang sesuai supaya dapat
berfungsi dengan baik.
3. Mengembalikan morfologi gigi supaya oklusi dan titik kontak tidak berubah sehingga
dapat menjaga lengkung gigi.
4. Memperbaiki penampilan.
Dalam melakukan restorasi, diperlukan penyediaan kavitas yang memenuhi prinsip-prinsip
preparasi kavitas dan untuk menentukan bahan restorasi yang dipakai dan harus dipertimbangkan
fungsi, estetik dan hubungan oklusi. Tetapi khusus untuk gigi anterior dengan kavitas pada
permukaan labial atau aproksimal sangat diperhatikan fungsi estetik dari gigi tersebut sehinga
gigi-gigi anterior harus direstorasi dengan menggunakan bahan yang sewarna dengan gigi seperti
compomer atau resin komposit.
Pada makalah ini kami akan membahas tentang perbandingan antara perawatan restorasi
compomer dan resin komposit pada gigi desidui yang meliputi indikasi penggunaan bahan
tersebut,komposisi bahannya, keuntungan dan kerugiannya dalam penggunaannya serta cara
manipulasi, keberhasilan dan lama bertahannya restorasi dari compomer dan resin komposit pada
gigi desidui.
B. PEMBAHASAN
- Komposisi compomer dan resin komposit
Compomer atau polyacid modified composite resin merupakan suatu komponen yang
terdiri dari komponen bubuk dan komponen cairan. Komponen bubuknya terdiri dari bahan yang
dikeraskan dengan sinar yang mengandung kaca yang dapat melepaskan ion-ion dan inisiator
untuk pengerasannya dapat dilakukan dengan sinar atau secara kimiawi sedangkan komponen
cairan biasanya mengandung air, asam poliakrilat, atau asam poliakrilat dengan beberapa gugus
karbosilik yang dimodifikasi dengan monomer metakrilat dan hidroksietil metakrilat. Kedua
bahan terakhir bertanggung jawab untuk polimerasi. Reaksi pengerasan awal dari bahan ini
ditimbulkan oleh polimerasi gugus-gugus metakrilat dan reaksi asam-basa yang lambat akhirnya
bertanggung jawab untuk proses pematangan yang unik dan kekuatan akhir. Untuk
mengakomodasi bahan-bahan yang mampu berpolimerasi, kandungan air di dalam bahan ini
lebih sedikit1.
Ada juga bahan berkomponen tunggal yang terdiri dari suatu matriks yaitu gabungan dari
resin yang diaktifkan dengan sinar yakni monomer dimetakrilat yang pada strukturnya terdapat
molekul polikarboksilat dan suatu bahan pengisi dengan komponen kaca yang mampu
melepaskan ion-ion. Mekanisme pengerasannya dengan penyinaran. Selanjutnya dengan
penyerapan air dari gigi dan rongga mulut reaksi asam basa juga dapat berlangsung2.
Compomer mudah ditempatkan daripada jenis –jenis bahan tumpatan lain, tanpa teknik yang
sulit, penyinaran diselesaikan dalam waktu yang cepat dan finishing yang mudah. Compomer ini
telah mampu mengatasi kekurangan generasi sebelumnya yaitu mengurangi sensitivitasnya
terhadap kelembaban, meningkatkan kekuatan dan menambah estetisnya sehingga bahan ini
menjadi suatu alternatif baru dalam pemilihan bahan tumpatan2.
Resin komposit adalah bahan tambalan sewarna gigi yang merupakan material kompleks
dan mengandung komponen resin organik yang membentuk matriks, filler, coupling agent,
penghambat polimerisasi, penyerap UV, opacifier dan pigmen warna3.
Struktur dari resin komposit:
a) Bahan utama/Matriks resin
Kebanyakan resin komposit menggunakan campuran monomer aromatic dan atau
aliphatic dimetacrylate seperti bisphenol A glycidyl methacrylate (BIS-GMA), selain itu juga
banyak dipakai adalah tryethylene glycol dimethacrylate (TEGDMA), dan urethane
dimethacrylate (UDMA) adalah dimethacrylate yang umum digunakan dalam komposit gigi.
Perkembangan bahan restorasi kedokteran gigi (komposit) dimulai dari akhir tahun
1950-an dan awal 1960, ketika Bowen memulai percobaan untuk memperkuat resin epoksi
dengan partikel bahan pengisi. Kelemahan sistem epoksi, seperti lamanya pengerasan dan
kecenderungan perubahan warna, mendorong Bowen mengkombinasikan keunggulan epoksi
(CH-O-CH2) dan akrilat (CH2=CHCOO-). Percobaan-percobaan ini menghasilkan
pengembangan molekul BIS-GMA. Molekul tersebut memenuhi persyaratan matrik resin suatu
komposit gigi.
BIS-GMA memiliki viskositas yang tinggi sehingga membutuhkan tambahan cairan dari
dimethacrylate lain yang memiliki viskositas rendah yaitu TEGDMA untuk menghasilkan cairan
resin yang dapat diisi secara maksimal dengan partikel glass. Sifatnya yang lain yaitu sulit
melakukan sintesa antara struktur molekul yang alami dan kurang melekat dengan baik terhadap
struktur gigi3
b) Filler
Dikenali sebagai filler inorganik. Filler inorganik mengisi 70 persen dari berat material.
Beberapa jenis filler yang sering dijumpai adalah berbentuk manik-manik kaca dan batang,
partikel seramik seperti quartz (SiO2), litium-aluminium silikat (Li2O.Al2O3.4SiO2) dan kaca
barium (BaO) yang ditambahkan untuk membuat komposit menjadi radiopak.
Ukuran partikel yang sering dipakai berkisar antara 4 hingga 15m. Partikel yang
dikategorikan berukuran besar sehingga mencapai 60m pernah digunakan tetapi permukaan
tumpatan akan menjadi kasar sehingga mengganggu kenyamanan pasien.
Bentuk dari partikel juga terbukti penting karena manik-manik bulat sering terlepas dari material
mengakibatkan permukaan menjadi aus. Bentuk filler yang tidak beraturan mempunyai
permukaan yang lebih baik dan tersedia untuk bonding dan dapat dipertahankan di dalam resin3.
Penambahan partikel filler dapat memperbaiki sifat resin komposit:
i. Lebih sedikit jumlah resin, pengerutan sewaktu curing dapat dikurangi
ii. Mengurangkan penyerapan cairan dan koefisien ekspansi termal
iii. Memperbaiki sifat mekanis seperti kekuatan, kekakuan, kekerasan dan resisten
terhadap abrasi3
c) Coupling agent
Komponen penting yang terdapat pada komposit resin yang banyak dipergunakan pada
saat ini adalah coupling agent. Resin akrilik yang awal digunakan tidak berfungsi dengan baik
karena ikatan antara matriks dan filler adalah tidak kuat. Melapiskan partikel filler dengan
coupling agent contohnya vinyl silane memperkuat ikatan antara filler dan matriks3.
Coupling agent memperkuat ikatan antara filler dan matriks resin dengan cara bereaksi
secara khemis dengan keduanya. Ini membolehkan lebih banyak matriks resin memindahkan
tekanan kepada partikel filler yang lebih kaku. Kegunaan coupling agent tidak hanya untuk
memperbaiki sifat khemis dari komposit tetapi juga meminimalisasi kehilangan awal dari
partikel filler diakibatkan dari penetrasi oleh cairan diantara resin dan filler3.
Fungsi bagi coupling agent adalah:
i. Memperbaiki sifat fisik dan mekanis dari resin
ii. Mencegah cairan dari penetrasi kedalam filler-resin
Struktur komposit dapat terlihat pada gambar
Gambar 1: Struktur komposit dengan matriks resin filler dan coupling agent.
d) Bahan penghambat polimerisasi
Merupakan penghambat bagi terjadinya polimerisasi dini. Monomer dimethacrylate dapat
berpolimerisasi selama penyimpanan maka dibutuhkan bahan penghambat (inhibitor). Sebagai
inhibitor, sering digunakan hydroquinone, tetapi bahan yang sering digunakan pada saat ini
adalah monometyhl ether hydroquinone3.
e) Penyerap ultraviolet (UV)
Ini bertujuan meminimalkan perobahan warna karena proses oksidasi. Camphorquinone
dan 9-fluorenone sering dipergunakan sebagai penyerap UV3.
f) Opacifiers
Tujuan bagi penambahan opacifiers adalah untuk memastikan resin komposit terlihat di
dalam sinar-X. Bahan yang sering dipergunakan adalah titanium dioksida dan aluminium
dioksida3.
g) Pigmen warna
Bertujuan agar warna resin komposit menyamai warna gigi geligi asli. Zat warna yang
biasa dipergunakan adalah ferric oxide, cadmium black, mercuric sulfide, dan lain-lain. Ferric
oxide akan memberikan warna coklat-kemerahan. Cadmium black memberikan warna kehitaman
dan mercuric sulfide memberikan warna merah3.
- Indikasi penggunaan compomer dan resin komposit
Indikasi penggunaan compomer pada gigi desidui diperuntukkan untuk restorasi gigi
posterior, digunakan pada oklusal gigi desidui dengan pemakaian minimal 12 bulan, juga
termasuk restorasi untuk lesi kelas I dan II gigi desidui. Sifat melepaskan fluoride membuat
bahan ini bermanfaat untuk digunakan pada preparasi kelas II yang berbatasan dengan white
spot. Sedangkan Indikasi penggunaan resin komposit pada gigi desidui digunakan pada gigi
anterior dan posterior dengan restorasi yang kecil4
- Kelebihan dan kekurangan dari compomer dan resin komposit
Compomer dan resin komposit adalah dua bahan restorasi yang sewarna dengan gigi dan bisa
dipakai pada gigi sulung. Kedua bahan restorasi tersebut mempunyai keuntungan dan
kelebihannya masing-masing yaitu:
Keuntungan resin komposit:
o Secara estetik sangat memuaskan, terutama resin komposit dengan formulasi
terkini di mana hasil akhirnya sangat menyerupai gigi asli. Namun tentu
membutuhkan keterampilan dan keahlian dari dokter gigi. Karena kelebihannya
ini, resin komposit adalah bahan tambal yang paling sering digunakan dalam
“cosmetic dentistry”.
o Aplikasinya cukup luas. Meski dulu ada keraguan bahwa bahan tambal resin
komposit tidak cukup kuat untuk digunakan pada gigi geraham di mana tekanan
kunyah di daerah tersebut paling besar, namun bahan tambal ini terus menerus
mengalami perkembangan sehingga kini cukup dapat diandalkan untuk menambal
gigi geraham.
o Warna bahan tambal dapat disesuaikan dengan keadaan gigi pasien, karena resin
komposit memiliki pilihan shade/warna.
Kerugian resin komposit:
o Material ini membutuhkan tahapan-tahapan yang membutuhkan pengetahuan dan
keterampilan yang cukup mendalam dari dokter gigi untuk mendapatkan hasil
yang benar-benar memuaskan dan tahan lama. Jika tidak, tambalan dapat mudah
lepas/patah, berubah warna, atau terlihat batas antara tepi tambalan dengan gigi
sehingga mengurangi estetika.
o Pada saat penambalan diperlukan suasana mulut yang cukup kering karena
kontaminasi saliva dapat mempengaruhi sifat-sifat jangka panjang dari resin
komposit, seperti kekuatan dan daya tahannya. Oleh sebab itu gigi yang akan
ditambal resin komposit idealnya harus benar-benar diisolasi, dan hal ini cukup
sulit dilakukan terutama pada gigi belakang dan mungkin menimbulkan
ketidaknyamanan bagi pasien.
o Dapat terjadi karies sekunder di bawah tambalan yang mungkin disebabkan
karena kebocoran tambalan sehingga bakteri dapat berpenetrasi ke jaringan gigi
dan kembali menyebabkan karies.
o Resin komposit dapat menyerap warna dari zat pewarna dari makanan atau
minuman sehingga dalam jangku waktu lama dapat berubah warna.
Keuntungan dari compomer:
o Estetis
compomer memiliki estetis yang lebih baik dibandingkan dengan ionomer kaca
kovensional.
o Proses yang sederhana dan cepat
compomer merupakan suatu komponen tunggal dengan konsistensi seperti
dempul yang dikemas sebagai suatu putty light curing material sehingga
memudahkan pemakaiannya pada berbagai bentuk restorasi tanpa membutuhkan
tekhnik yang sulit. Bahannya lembut, tidak lengket, tidak membutuhkan
pengadukan dan mudah kedalam kavitas. Reaksi pengerasannya cepat dan dapat
segera dipolish.
Kerugian dari compomer:
o Kekerasan, compressive strength, flexural strength dan modulus elastisitas yang
rendah dari bahan ini mengakibatkan bahan ini terbatas dalam penggunaannya
hanya pada klas 3, klas 5 dan gigi posterior decidui.
- Manipulasi resin komposit dan compomer
Resin komposit
Manipulasi dari resin komposit bervariasi, ini karena resin komposit terdiri dari dua
bentuk yaitu: bahan yang diaktifkan dengan cahaya dan bahan yang diaktifkan secara kimia.
Pada resin yang diaktifkan dengan menggunakan cahaya, bahan dasarnya diaduk dan
diaplikasikan ke gigi yang ditahan pada tempatnya dengan matriks. Kemudian dipolimerisasi
dengan menggunakan cahaya yang kuat. Kelebihan resin komposit yang diaktifkan dengan
menggunakan cahaya ini adalah waktu kerjanya tidak terbatas sehingga pemasangan matriks
tidak perlu dikerjakan dengan tergesa-gesa. Bagaimanapun, pemasangan matriks ini perlu
dilakukan secara berhati-hati karena bahan ini terlalu tebal, dan pengerasan yang berlangsung
tidak dapat diandalkan.
Untuk resin yang diaktifkan secara kimia waktu kerjanya terbatas. Terdapat tiga tipe
sistem resin yang diaktifkan secara kimia yaitu ;
(1) sistem dua adonan. Dimana polimerisasi terjadi bila adonan dicampur dan diaduk
bersama.
(2) Adonan yang mengandungi semua bahan kecuali activator yang berbentuk larutan
dipisahkan dan diaduk dengan adonan sebelum digunakan.
(3) Sistem bubuk-cairan yaitu bubuk yang mengandungi bahan pengisi anorganik dan
activator yang mana cairannya mengandung monomer dan bahan lainnya.
Pengadukan harus dilakukan sesuai dengan instruksi pabrik yang membuatnya.
Apabila menggunakan teknik etsa-asam, tepi enamel dari kavitas harus dietsa dengan
larutan asam fosfor selama satu menit. Sebelum itu, gigi yang akan diaplikasikan
sebaiknya diisolasi terlebih dahulu karena bisa terjadi reaksi kimia yang merusak.
Bahan etsa harus dicuci dengan menggunakan semprotan air selama lebih kurang 10
detik dan dikeringkan dengan semprotan udara yang bebas minyak. Permukaan yang
dietsa haus dijaga agar tidak tersentuh dan harus bebas dari segala kontaminasi.
Sebuah restorasi resin komposit dikatakan berhasil jika terjadi sebuah ikatan yang kuat
antara matriks resin organic dan pengisi anorganik. Ikatan ini dicapai dengan melindungi
partikel pengisi dengan silane coupling agent yang tidak hanya menambahkan kekuatan
komposit tetapi juga dapat mengurangi kepadatan dan absorpsi air6.
Compomer
Pemanipulasian restorasi kompomer tidak mempunyai perbedaan dengan resin komposit. Hal
ini terjadi karena restorasi kompomer merupakan hasil kombinasi antara resin komposit hibrida
dengan GIC. Kompomer tidak memerlukan teknik etsa-asam
Perbandingan antara compomer dan resin komposit
Perbandingan antara resin komposit dan kompomer hanya dapat dilihat keberhasilannya
apabila telah digunakan pada gigi desidui. Tetapi, Kompomer mengeluarkan ion florida yang
lebih tinggi dari resin komposit. Oleh karena ini jika kompomer digunakan kepada gigi desidui
maka gigi akan lebih terlindungi dari karies. Selain itu dengan tahap tranlusensi yang tinggi
kompomer mempunyai nilai estetis yang tinggi sehingga sangat baik digunakan pada bagian
bukal dan depan labial dimana nilai estetis adalah sangat penting.
C. PENUTUP
I. KESIMPULAN
Restorasi pada gigi desidui dapat menggunakan bahan seperti resin komposit dan compomer.
Compomer merupakan kombinasi dari resin komposit hibrida dan GIC. Kedua bahan tersebut
merupakan bahan restorasi yang sewarna dengan gigi sehingga fungsi estetis dari gigi tersebut
dapat dijaga.
Compomer atau polyacid modified composite resin merupakan suatu komponen yang terdiri
dari komponen bubuk dan komponen cairan. Komponen bubuknya terdiri dari bahan yang
dikeraskan dengan sinar yang mengandung kaca yang dapat melepaskan ion-ion dan inisiator
untuk pengerasannya dapat dilakukan dengan sinar atau secara kimiawi sedangkan komponen
cairan biasanya mengandung air, asam poliakrilat, atau asam poliakrilat dengan beberapa gugus
karbosilik yang dimodifikasi dengan monomer metakrilat dan hidroksietil metakrilat1.
Resin komposit adalah bahan tambalan sewarna gigi yang merupakan material kompleks dan
mengandung komponen resin organik yang membentuk matriks, filler, coupling agent,
penghambat polimerisasi, penyerap UV, opacifier dan pigmen warna3.
Compomer dan resin komposit memiliki keuntungan dan kekurangannya masing-masing.
Tetapi, resin komposit dan compomer memiliki keuntungan yang sama seperti aplikasinya luas,
manipulasinya yang mudah dan warnanya yang sewarna gigi yang membuat bahan-bahan
tersebut memiliki estetis yang bagus.
Perbedaan keduanya terletak pada teknik manipulasinya. Yang mana, resin komposit
memerlukan teknik etsa-bonding sedangkan compomer tidak. Dan juga compomer yang
digunakan pada gigi posterior dengan lesi yang besar misalnya kelas I dan II dan dengan sifat
dari compomer yang melepaskan fluoride yang dapat melindungi gigi dari karies sedangkan resin
komposit hanya diperuntukan pada gigi anterior dan posterior dengan lesi kecil.
II. DAFTAR PUSTAKA
1. KM Hse and SH Wei .Clinical evaluation of compomer in primary teeth: 1-year results.
hal 1088 ,JADA, Vol. 128, August 1997
2. Heasman, P. 2003. Master Dentistry Volume 2. Restorative Dentistry, Paediatric
Dentistry and Orthodontics. 2003. Churchill Livingstone. 179-183.
3. Siti sarah soraya bt mohamad. stabilitas warna resin komposit sebagai bahan
tambalan.2010.medan
4. Ivana D. Bahan restorasi compomer. Skripsi.bandung. FKG UNPAD.2002:17.