83618178-SISIK-IKAN

2
Ekstraksi Kolagen dari Sisik Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.) Mahrus Ali 1) , Nuning Mahmudah Noor 2) dan Yanuar Sonny Leksono 2) 1) Jurusan Agribisnis Perikanan Universitas Islam Madura, e-mail: [email protected] 2) Jurusan Perikanan Politeknik Negeri Lampung Abstrak Kegiatan industri perikanan sejak di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) hingga di tempat pengolahan ikan (industri) umumnya selalu menghasilkan limbah berupa kepala, insang, isi perut, tulang, sirip, kulit dan sisik selain limbah cair. Limbah ini umumnya hanya diolah menjadi tepung ikan untuk pakan ternak, padahal apabila dilakuakan pengolahan dapat dihasilkan kolagen sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Kolagen merupakan protein yang ditemukan dengan konsentrasi tertinggi, sekitar 30% pada makhluk hidup. Sumber utama kolagen sampai saat ini hanya terbatas dari hewan ternak dan kulit/ tulang babi dan sapi. Namun, akhir-akhir ini ditemukan hewan ternak terinfeksi penyakit bovine spongiform encelopathy (BSE), sehingga perlu dicari alternatif bahan baku yang murah dan lebih aman seperti dari kulit dan sisik ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis asam dengan konsentrasi yang berbeda terhadap kualitas kolagen yang diekstraksi dari sisik ikan kakap merah (Lutjanus sp.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari variabel bebas berupa penggunaan asam yang berbeda (asam asetat dan asam sitrat) serta perbedaan konsentrasi tiap perlakuan (0.5M, 1M, 1.5M). Semua perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter kualitas kolagen yang diamati berupa : nilai rendemen, titik leleh, kadar air, dan pengamtan menggunakan scanning electron microscopy (SEM) serta berat molekul kolagen menggunakan metode SDS-PAGE. Pemberian jneis asam dan konsentrasi yang berbeda, berpengaruh nyata terhadap kadar air, rendemen, dan titik leleh kolagen hasil ekstraksi. Perlakuan terbaik terdapat pada ekstraksi kolagen dengan menggunakan asam asetat konsentrasi 1 M, dan dihasilkan rendemen 20,44%, kadar air 83,75%, dan titik leleh 43,75 o C. Dari hasil pengamatan dengan SEM didapat bahwa serat kolagen mengalami perubahan struktur dengan semakin bertambahnya konsentrasi asam yang diberikan. Kolagen hasil ekstraksi memiliki berat molekul antara 169,48; 150,02; 132,24; 116,57; 88,69 and 74,96 kDa. Kata kunci : kolagen, sisik ikan kakap merah, ekstraksi asam

description

sisik ikan

Transcript of 83618178-SISIK-IKAN

Page 1: 83618178-SISIK-IKAN

Ekstraksi Kolagen dari Sisik Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.)

Mahrus Ali1)

, Nuning Mahmudah Noor2)

dan Yanuar Sonny Leksono2)

1)Jurusan Agribisnis Perikanan Universitas Islam Madura, e-mail: [email protected]

2)Jurusan Perikanan Politeknik Negeri Lampung

Abstrak

Kegiatan industri perikanan sejak di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) hingga di tempat pengolahan

ikan (industri) umumnya selalu menghasilkan limbah berupa kepala, insang, isi perut, tulang,

sirip, kulit dan sisik selain limbah cair. Limbah ini umumnya hanya diolah menjadi tepung ikan

untuk pakan ternak, padahal apabila dilakuakan pengolahan dapat dihasilkan kolagen sehingga

memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Kolagen merupakan protein yang ditemukan dengan

konsentrasi tertinggi, sekitar 30% pada makhluk hidup. Sumber utama kolagen sampai saat ini

hanya terbatas dari hewan ternak dan kulit/ tulang babi dan sapi. Namun, akhir-akhir ini

ditemukan hewan ternak terinfeksi penyakit bovine spongiform encelopathy (BSE), sehingga

perlu dicari alternatif bahan baku yang murah dan lebih aman seperti dari kulit dan sisik ikan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis asam dengan konsentrasi yang berbeda

terhadap kualitas kolagen yang diekstraksi dari sisik ikan kakap merah (Lutjanus sp.). Penelitian

ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari variabel bebas berupa

penggunaan asam yang berbeda (asam asetat dan asam sitrat) serta perbedaan konsentrasi tiap

perlakuan (0.5M, 1M, 1.5M). Semua perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter kualitas

kolagen yang diamati berupa : nilai rendemen, titik leleh, kadar air, dan pengamtan

menggunakan scanning electron microscopy (SEM) serta berat molekul kolagen menggunakan

metode SDS-PAGE. Pemberian jneis asam dan konsentrasi yang berbeda, berpengaruh nyata

terhadap kadar air, rendemen, dan titik leleh kolagen hasil ekstraksi. Perlakuan terbaik terdapat

pada ekstraksi kolagen dengan menggunakan asam asetat konsentrasi 1 M, dan dihasilkan

rendemen 20,44%, kadar air 83,75%, dan titik leleh 43,75oC. Dari hasil pengamatan dengan

SEM didapat bahwa serat kolagen mengalami perubahan struktur dengan semakin

bertambahnya konsentrasi asam yang diberikan. Kolagen hasil ekstraksi memiliki berat molekul

antara 169,48; 150,02; 132,24; 116,57; 88,69 and 74,96 kDa.

Kata kunci : kolagen, sisik ikan kakap merah, ekstraksi asam

Page 2: 83618178-SISIK-IKAN

Abstract

Fisheries industry always produced waste (byproduct) material in large volume. These materials were

heads, gills, visceral organs, bones, fins, skins, and scales. It was used only to be cattle feed, fertilizer

and some of them reprocessed to be food. In the other hand these materials could produce to be collagen

that had higher economical value. Collagen is a group of naturally occurring proteins. It is found

exclusively in animals. Collagen is the main protein of connective tissue. The main sources of collagen

from pig skin and cattle hide. However there are some infected diseases in cattle such as bovine

spongiform encepalopathy (BSE) that influences human consumption. So, it is necessary to used

alternative raw material ie. fish skins and scales. The purpose of this study were to know the influences of

differences of acids and concentration extraction to fish scale collagen quality extracted from red snapper

scales (Lutjanus sp.). This research used completed randomized design analysis with variables

differences of acid (acetic and citric acid) and concentration (0.5M, 1M, 1.5M). All the treatments repeated

3 times. The collagen quality were monitored by using rendement values, melting point, water values,

denaturation temperatures, Scanning Electron Microscopy (SEM) and molecular weight using SDS-

PAGE. The result of these study were conclude that the differences of both acids and it concentration

extraction have a significant effects to water values, rendements, and melting points. The best treatment

was collagen treats with citric acid extraction used 1M concentration resulted 20.44% of rendement,

83.75% of water, 43.750C of melting point and denaturation temperature was 32

0C. Structural

visualization by Scanning Electron Microscopy (SEM) analysis were have different structural in each

concentration were given and SDS PAGE analysis gived 6 bands protein with molecular weight 169,48;

150,02; 132,24; 116,57; 88,69 and 74,96 kDa.

Keywords: fish scale, collagen, acid extraction