8 peranan sektor pertanian

15
Peranan Sektor Pertanian

Transcript of 8 peranan sektor pertanian

Page 1: 8 peranan sektor pertanian

Peranan Sektor Pertanian

Page 2: 8 peranan sektor pertanian

Pengertian pertanian

 Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Negeri Indonesia adalah sebagai petani, sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita.

Sektor pertanian yang dimaksudkan dalam konsep pendapatan nasional menurut lapangan usaha atau sektor produksi ialah pertanian dalam arti luas yang meliputi lima sub sektor, yaitu :

1)      Sub sektor tanaman panganSub sektor tanaman pangan sering disebut sub sektor pertanian rakyat karena tanaman pangan biasanya diusahakan oleh rakyat.

2)      Subsektor perkebunanSubsektor perkebunan dibedakan atas perkebunan rakyat dan perkebunan besar.

Yang dimaksud dengan perkebunan rakyat ialah : perkebunan yang diusahakan sendiri oleh rakyat atau masyarakat biasanya dalam skala kecil-kecilan dan dengan teknologi yang sederhana. Perkebunan besar ialah semua kegiatan perkebunan yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan perkebunan berbadan hukum.

Page 3: 8 peranan sektor pertanian

3)      Sub sektor kehutananSubsektor kehutanan terdiri atas 3 macam kegiatan yaitu : penebangan kayu, pengambilan hasil hutan lain, dan perburuan.

4)      Sub sektor peternakanSubsektor peternakan mencakup kegiatan berternak itu sendiri dan pengusahaan hasil-hasilnya yang meliputi produksi ternak-ternak besar dan kecil dan hasil pemotongan hewan.

5)      Sub sektor perikananSubsektor perikanan meliputi semua hasil kegiatan perikanan laut, perairan umum, dan pengolahan sederhana atas produk-produk perikanan (pengeringan dan pengasinan)

Page 4: 8 peranan sektor pertanian

Perkembangan dan peranan sektor pertanian dalam perekonomian

Sektor pertanian hingga kini masih menjadi sumber mata pencaharian utama sebagian besar penduduk Indonesia, pola perkembangan sektor pertanian Indonesia ditempuh melalui 3 kemungkinan pola atau jalur :

1.      Jalur kapitalistik, yakni melalui pengembangan usaha tani-usaha tani berskala besar dan melibatkan satuan-satuan yang berskala kecil.

2.      Jalur sosialistik, yakni melalui pembentukan usaha tani kolektif berskala besar yang diprakarsai oleh Negara.

3.      Jalur koprasi semi kapitalistik yakni melalui pembinaan usaha tani – usaha tani kecil padat modal yang digalang dalam suatu koperasi nasional di bawah pengelolaan Negara.

Page 5: 8 peranan sektor pertanian

 Peranan penting pertanian antara lain adalah :

1.      Menyediakan kebutuhan bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk menjamin ketahanan pangan.

2.      Menyediakan bahan baku industry3.      Sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang dihasilkan

industry4.      Sumber tenaga kerja dan pembentukan modal yang diperlukan

bagi pembangunan sektor lain5.      Sumber perolehan devisa (Kuznets,1964)6.      Mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan ketahanan

pangan 7.      Menyumbang pembangunan perdesaan dan pelestarian lingkungan

Page 6: 8 peranan sektor pertanian

Problematika sektor pertanian

Sebagian besar petani di Indonesia dikategorikan sebagai petani gurem. Dengan penguasaan asset produksi minimal dan jauh dari memadai untuk suatu usaha yang layak bagi pemenuhan pendapatan keluarga. Dari keadaan ini tercermin bahwa peningkatan kesejahteraan petani tidak akan tercapai apabila hanya mengandalkan pada hasil pertaniannya. Upaya-upaya peningkatan pendapatan petani dari usaha tani yang diusahakan perlu ditambahkan dengan pendapatan yang diperoleh dari usaha atau bekerja di luar usaha tani atau di luar sektor pertanian.

Fenomena ekspansi sektor industry mendorong terjadinya proses transformasi ekonomi dari sektor pertanian ke sektor industry dan jasa. Proses transformasi ini akan berhenti manakala tingkat upah di sektor pertanian mendekati tingkat upah di sektor industry.

Fenomena ini menyebabkan luas lahan pertanian produktif relative semakin sempit karena terjadinya alih fungsi lahan dari lahan pertanian untuk kebutuhan pemukiman industry infrakstruktur jalan dll. Ledakan jumlah penduduk menyebabkan krisis terhadap tersedianya lahan pertanian karena terjadinya alih fungsi lahan yang kecendrungan semakin meningkat dari waktu ke waktu dan menimbulkan persoalaan pengangguran tersembunyi atau pengangguran tak ketara suatu keadaan yang ditimbulkan karena petani semakin kehilangan lahan pertanian serta dalam jangka panjang krisis sektor pertanian akan menyebabkan terjadinya kemiskinan di pedesaan.

Page 7: 8 peranan sektor pertanian

Namun yang perlu dikritisi adalah bahwa peningkatan produksi pertanian lebih banyak karena upaya intensifikasi pertanian melalui panen 2 atau 3 kali setahun dan ekstentifikasi pertanian dengan memperluas lahan pertanian sementara relative masih sedikit yang yang berkaitan dengan upaya aplikasi teknologi. Hal ini cukup merisaukan karena tekanan kebutuhan lahan yang cukup tinggi menyebabkan lahan pertanian semakin termarginalkan dan bergeser ke daerah yang tingkat produktifitasnya lebih rendah.Implikasi yang ditimbulkan dari fenomena ini adalah terjadinya penurunan dan perlambatan produksi pertanian khususnya produksi padi.

Page 8: 8 peranan sektor pertanian

Adapun kendala yang dihadapi dalam pengembangan pertanian khususnya petani skala

kecil

1. Lemahnya struktur permodalan dan akses terhadap sumber permodalan.

2. Ketersidiaan lahan dan masalah kesuburan tanah3. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi4. Terbatasnya kemampuan dalam penguasaan teknologi5. Lemahnya organisasi dan manajemen usaha tani

Page 9: 8 peranan sektor pertanian

Kebijakan dan strategi pengembangan sektor pertanian

Masa depresi ekonomi tahun 1930-an merupakan awal kebijakan pengendalian langsung harga beras oleh pemerintah penjajahan belanda. Awal tahun 1933 pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan impor beras melalui cara lesensi dan pengawasan harga secara langsung. Sekitar tahun 1939 dibentuk badan pemerintah yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap produksi dan pemasaran beras yaitu stiching het voedingsmidlendsfonts (VMF) pada masas orde lama kebijakan pangan dilakukan pemerintah dalam bentuk pemberian gaji sebagian berupa beras dengan tujuan mempertahankan pendapatan riil masyarakat.Pada tahun 1952 dikeluarkan program kesejahteraan kasimo untuk mencapai tujuan swasembada pangan.Pada tahun 1959 digulirkan program pada sentral untuk mewujudkan sasaran swasembada pangan namun program ini gagal.Pada tahun 1963 diselenggarakan program penyuluhan pertanian yaitu BIMAS melalui panca usaha tani yaitu penggunaan dan pengendalian air yang baik. Penggunaan bibit unggul, penggunaan pupuk dan pestisida yang rasional, cara bercocok tanam yang tepat dan lembaga koprasi yang kuat.

Pada tahun 1966 pemerintah menggulirkan program KOLOGNAS ( Komando Logistik Nasional ) yaitu suatu badan yang bertugas untuk menangani masalah distribusi bahan kebutuhan pokok dan diberi wewenang tambahan yaitu menyalurkan dana kredit pertanian kepada pesertaBIMAS melalu gubernun dan bupati. Pada tahun 1967 terjadi krisis beras sehingga melahirkan program usaha intensifikasi masalah (INMAS) yang berhasil mendorong peningkatan produksi beras namun tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan petani karena harga gabah lebih rendah dibanding harga saprodi sehingga mengurangi intensif petani untuk menanam lahan pertanian.

Page 10: 8 peranan sektor pertanian

Hal ini mendorong munculnya rumus tani yaitu kebijakan pengendalian harga beras harus kurang lebih sama dengan harga pupuk agar petani dapat terus berproduksi dan meningkatkan taraf kesejahteraannya. Pada 14 mei 1967 lahirlah badan urusan logistic (bulog) yang berfungsi sebagai agen pembeli beras tunggal. Berdirinya bulog sejak awal diproyeksikan untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia melalui dua mekanisme yakni stabilisasi harga beras dan pengadaan bulanan untuk PNS dan militer. Pada repelita 1 dan 2 (1969 – 1979 ). Bulog mendapat tambahan tugas sebagai pengimpor gula dan gandum. Pada 1973 lahirlah serikat petani Indonesia ( SPI ). Untuk mencapai swasembada beras pada 1974, dikeluarkanlah revolusi hijau oleh soeharto.Namun revolusi hijau telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan social pedesaan.Sebab ternyata revolusi hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hectare.Dan petani kaya di pedesaan serta penyelenggara Negara di tingkat pedesaan.Pada 1977, bulog mendapat tugas tambahan kembali, yakni sebagai control impor kedelai.Hingga 1978 ditetapkanlah harga dasar jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Pada repelita 3 dan 4 orde baru kebijakan pangan dari swasembada beras beralih ke swasembada pangan, pada 1984 indonesia mencapai level swasembada pangan dan mendapat medali dari food and agriculture organization (FAO). Indonesia dinyatakan mampu mandiri dalam memnuhi kebutuh beras atau mencapai swasembada pangan. Pada repelita 5, 6, dab 7 rezim pemerintahan soeharto. Kebijakan pangan kembali ke swasembada beras. Tahun 1995 para pegawai bulog dianugrahi penghargaan sebagai pegawai negeri sipil ( PNS ). Pada 1997 fungsi bulog ditetapkan hanya untuk mengontrol harga beras dan gula pasir.Penyempitan peran bulog kembali terjadi pada 1998 yakni hanya berfungsi sebagai pengontrol beras.Masa reformasi pada rezim pemerintahan habibie tahun 1998/1999, keadaan ekonomi Indonesia memburuk, krisis moneter terjadi.Utang Negara menggelembung, rakyat miskin membengkak jumlahnya mencapai lebih dari 30 juta orang.

Page 11: 8 peranan sektor pertanian

Penjualan pesawat IPTN ( dahulu industry pesawat terbang nurtanio ) dilakukan untuk ditukar dengan beras ketan thailand. Kebijakan swasembada beras masih berlangsung hingga era pemerintahan gusdur .pada 2000, tugas bulog ditekankan untuk mengatur logistic beras, mulai dari penyediaan, distribusi, hingga control harga.

Setelah masa transisi usai, bergantilah ke pemerintahan megawati tahun 2000 – 2004.Selama 4 tahun kepemimpinan megawati penjiplakan kebijakan swasembada pangan terus dilakukan. Statement megawati yang terkenal adalah tidak ada pilihan lain kecuali swasembada. Fakta menunjukan bahwa produksi pangan Indonesia tahun 2004 mampu memberikan hasil yang menggembirakan, hampir menyamai era 1984. Perbedaannya, keberhasilan swasembada beras tahun 1984 itu mencapai melalui kerja keras bertahun-tahun dengan aneka upaya pembangunan seperti irigasi, penyuluhan, atau bimbingan masyarakat, pembangunan pabrik pupuk, pemberdayaan petani melalui KUT, KUD, dan lain sebagainya. Lain halnya dengan keberhasilan swasembada beras di tahun 2004 yang lebih banyak dipicu oleh membaiknya harga beras di pasar internasional yang melonjak amat drastis, dari 165 dollar AS/ton tahun 1998 menjadi 270 dollar AS /ton tahun 2005. Pada pemerintahan megawati juga melarang impor beras dengan dikeluarkannya inpres no. 9/2002 yang berlaku sejak januari 2003 hingga setahun pemerintahan presiden susilo bambang yudhoyono. Efek positifnya, produksi beras mengalami peningkatan.

  Saat ini, pemerintahan SBY menetapkan kebijakan revitalisasi pertanian yang dicanangkan juni 2005. Dalam kebijakan itu menetapkan

target swasembada gula tercapai tahun 2008, swasembada daging 2010 dan swasembada kedelai 2015. Revitalisasi pertanian adalah sebuah komitmen untuk meningkatkan pendapatan pertanian, pembangunan agri bisnis yang mampu menyerap tenaga kerja dan swasembada beras, jagung, serta palawija. Namun sehubungan dengan melonjaknya harga kebutuhan pokok pada awal 2008 maka pemerintah akhirnya mengumumkan paket kebijakan pangan untuk komoditi beras, minyak goreng, kedelai dan terigu dalam rangka menstabilkan gejolak harga ke tingkat wajar. Pemerintah juga memberikan subsidi pangan sebesar Rp 3,6 triliun. Yakni untuk penambahan anggaran raskin Rp 2,6 triliun dengan volume raskin 5 kg per rumah tangga melanjutkan oprasi pasar minyak goreng Rp 0,5 triliun, serta penyusunan program bantuan langsung kepada perajin tempe tahu sebesar Rp 0,5 triliun. Selanjutnya pelaksanaan dari kebijakan umum ketahanan pangan (KUKP) 2010 – 2014 yang telah dibuat pemerintah harus dilakukan secara mengikat bila KUKP tidak diterapkan secara mengikat maka tidak akan terjadi sebuah perubahan yang signifikan dalam mengatasi persoalan kerawanan pangan.

Page 12: 8 peranan sektor pertanian

Sistem Pertanian di Indonesia

Sistem ladang merupakan sistem pertanian yang paling primitif. Suatu sistem peralihan dari tahap budaya pengumpul ke tahap budaya penanam. Pengolahan tanahnya sangat minimum, produktivitas bergantung kepada ketersediaan lapisan humus yang ada, yang terjadi karena sistem hutan. Sistem ini pada umumnya terdapat di daerah yang berpenduduk sedikit dengan ketersediaan lahan tak terbatas. Tanaman yang diusahakan umumnya tanaman pangan, seperti padi darat, jagung, atau umbi-umbian.·         Sistem tegal pekarangan berkembang di lahan-lahan kering, yang jauh dari sumber-sumber air yang cukup. Sistem ini diusahakan orang setelah mereka menetap lama di wilayah itu, walupun demikian tingkatan pengusahaannya rendah. Pengelolaan tegal pada umumnya jarang menggunakan tenaga yang intensif, jarang ada yang menggunakan tenaga hewan. Tanaman-tanaman yang diusahakan terutama tanaman tanaman yang tahan kekeringan dan pohon-pohonan.·         Sistem sawah, merupakan teknik budidaya yang tinggi, terutama dalam pengolahan tanah dan pengelolaan air, sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi, sehingga kesuburan tanah dapat dipertahankan. Ini dicapai dengan sistem pengairan yang sinambung dan drainase yang baik. Sistem sawah merupakan potensi besar untuk produksi pangan, baik padi maupun palawija. Di beberapa daerah, pertanian  tebu dan tembakau menggunakan sistem sawah.·         Sistem perkebunan, baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar (estate) yang dulu milik swasta asing dan sekarang kebanyakan perusahaan negara, berkembang karena kebutuhan tanaman ekspor. Dimulai dengan bahan-bahan ekspor seperti karet, kopi, teh dan coklat yang merupakan hasil utama, sampai sekarang sistem perkebunan berkembang dengan manajemen yang industri pertanian.

Page 13: 8 peranan sektor pertanian

Macam-macam Teknologi Sektor Pertanian Indonesia

Di Indonesia, usaha tani bidang pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah pada tanaman hortikultura khususnya tanaman hias, sayuran dan buah-buahan, mulai dari budidaya sampai penangan pasca panennya. Namun demikian tidak berarti komoditas pertanian yang lainnya tidak diusahakan. Beberapa teknologi bidang pertanian telah dihasilkan, yaitu;

1. Teknologi Peningkatan Mutu AnggrekTanaman anggrek memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, untuk itu perlu adanya peningkatan mutu baik kualitas maupun kuantitas anggrek.Salah satu teknologi yang dapat memperbaiki mutu anggrek adalah dengan penggunaan media dan pupuk alternatif yang sesuai.Hasil pengkajian menunjukan bahwa aplikasi teknologi budidaya anggrek, yaitu penggunaan media arang batok kelapa dan pupuk NPK ditambah unsur mikro memberikan pertumbuhan yang terbaik, diikuti media arang kayu rambutan dan pupuk NPK ditambah unsur mikro.Perlakuan kedua kombinasi tersebut mempunyai tingkat pengeluaran biaya lebih rendah.

2. Teknologi Penggunaan Minyak Melaleuka Dalam Pengendalian Lalat BuahHama yang potensial menimbulkan kerugian pada usaha tani tanaman buah-buahan adalah alat buah. Tingkat kerugiannya mencapai bisa mencapai 100% bila tidak dilakukan pengendalian secara terprogam.Para petani buah belimbing manis telah melakukan pengendalian terhadap hama tersebut dengan sanitasi lingkungan,pengasapan dan pembungkusan buah. Cara ini memeang sangat efektif namun masih ada kerontokan buah sekitar 30% sehingga perlu diupayakan cara lain untuk lebih menekan pupulasi alat buah, yaitu denga perangkap yang menggunakan zat penarik serangga berupa Methyl Eugenol (ME). Dari hasil pengkajian, teryata dengan menggunakan minyakmelaleuk bracteata yang diestra dari tumbuhan, lalat buah pada belimbing manis berhasil dikendlikan.

Page 14: 8 peranan sektor pertanian

3. Teknologi Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai Pupuk OrganikBerbagai jenis pupuk organik mulai banyak beredar, apalagi sejak

digalakan pemanfaatan limbah pertanian sebagai bahan organik untuk pembuatan pupuk, bahkan babarapa petani/swasta telah mencanangkan adanya pertanian organik.Banyak limbah pertanian dapat dijadikan sebagai bahan utama untuk pembuatan pupuk, seperti; jerami, pupuk kandang, arang sekam, potongan rumput tanam, limbah organik dari pasar, pupuk hijau, serbuk gergaji, sekam padi, dll.Dari hasil pengkajian, kompos yang dibuat dengan menggunakan mikroba decomposer/pengurai dapat dijadikan Bokashi: bokashi jerami, bokashi pupuk kandang, bokashi ekspres, fien compos dan compos bioaktif.

Page 15: 8 peranan sektor pertanian

. . THANK YOU ..