7.PKMP07USBPenetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati Muda

18
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Penetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati (Tectona grandis L.f) sebagai Bahan Pewarna Alami Makanan dengan Spektrofotometri UV-Vis BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Ketua : Aulina Mutiarawati 18123659A Angkatan 2012 Anggota 1 : Ria Pretiwi 24121321C Angkatan 2012 Anggota 2 : Muhammad Setyawan 23111310C Angkatan 2011 UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2013

Transcript of 7.PKMP07USBPenetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati Muda

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    Penetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati (Tectona grandis L.f) sebagai

    Bahan Pewarna Alami Makanan dengan Spektrofotometri UV-Vis

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM PENELITIAN

    Diusulkan oleh:

    Ketua : Aulina Mutiarawati 18123659A Angkatan 2012

    Anggota 1 : Ria Pretiwi 24121321C Angkatan 2012

    Anggota 2 : Muhammad Setyawan 23111310C Angkatan 2011

    UNIVERSITAS SETIA BUDI

    SURAKARTA

    2013

  • HALAMAN PENGESAHAN

    1. Judul Penelitian : Penatapan Kadar Pigmen Antosianin pada Daun

    Jati Muda (Tectona grandis L.f) sebagai Bahan

    Pewarna Alami Makanan dengan Spekrofotometri

    UV-Vis.

    2. Bidang Kegiatan : PKM-P

    3. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Aulina Mutiarawati

    b. NIM : 18123659A

    c. Jurusan : S1- Farmasi

    d. Perguruan Tinggi : Universitas Setia Budi

    e. Alamat Rumah dan No Telp : Grompol RT 3/1, Sidodadi, Sragen /085640360264

    f. Alamat email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

    5. Dosen Pembimbing

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Fransiska Leviana, S.Farm.,Apt.

    b. NIDN : 132315233

    c. Alamat Rumah dan No Telp : Jl. Mr. Sartono 57 Surakarta 57127/

    081904561117

    6. Biaya Kegiatan Total

    a. Dikti : Rp 4.110.000,-

    b. Sumber lain :

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

    Surakarta, 22 September 2013

    Ketua Program Studi S1-Farmasi

    (Dr. Rina Herowati., M.Si., Apt)

    NIDN. 01.01.047

    Ketua Pelaksana Kegiatan

    (Aulina Mutiarawati)

    NIM. 18123659 A

    Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan

    (Narimo, ST.,MM.)

    NIDN. 01. 96. 025

    Dosen Pendamping

    (Fransiska Leviana, S.Farm., Apt)

    NIDN. 132315233

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

    Ringkasan........................................................................................................................ 4

    BAB I. Pendahuluan........................................................................................................ 5

    A. Latar Belakang.............................................................................................. 5 B. Rumusan Masalah......................................................................................... 6 C. Tujuan penelitian.......................................................................................... 6 D. Luaran yang diharapkan............................................................................... 6 E. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 7

    BAB II. Tinjauan Pustaka................................................................................................ 7

    BAB III. Metode Penelitian............................................................................................. 10

    A. Populasi dan Sampel..................................................................................... 10 B. Alat dan Bahan.............................................................................................. 10 C. Prosedur Penelitian....................................................................................... 10

    BAB IV. Jadwal dan anggaran biaya.............................................................................. 12

    Daftar Pustaka................................................................................................................. 13

    Lampiran..................................................................................................................... 14

  • RINGKASAN

    Penetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati (Tectona grandis L.f) sebagai Bahan

    Pewarna Alami Makanan dengan Spektrofotometri Uv-Vis.

    Dewasa ini, kebutuhan akan pangan semakin meningkat. Variasi makanan pun tambah

    beraneka ragam. Pewarna makanan merupakan salah satu hal yang berperan dalam

    pemasarannya. Namun, penggunaan zat warna makanan sintetis terus menerus dapat

    mengganggu kesehatan. Tidak hanya sampai disitu, pada beberapa kasus ditemukan bahwa

    pewarna tekstil digunakan untuk makanan. Penggunaan pewarna tekstil ini sangatlah

    berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian guna menemukan atau

    menghasilkan pewarna-pewarna alami yang lebih banyak dan variatif guna memenuhi

    kebutuhan masyarakat. Salah satunya yaitu pewarna dari daun jati muda. Daun jati muda

    mengandung pigmen antosianin. Untuk mendapatkan zat warnanya dilakukan ekstraksi

    terlebih dahulu kemudian dilakukan pemisahan dengan metode kromatografi kertas. Hasil

    isolasi pigmen antosianin kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 200 800

    nm. Setelah diketahui absorbansinya maka kadar antosianin pada daun jati muda dapat

    diketahui. Penetapan kadar antosianin ini berguna untuk mengetahui seberapa jumlah

    antosisnin yang terkandung sehingga dapat sebagai salah satu parameter untuk mengetahui

    kestabilan pigmen tersebut sebagai zat warna alami.

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Pangan bergizi mutlak perlu bagi manusia. Mutu suatu pangan umumnya tidak

    hanya ditentukan oleh warna, rasa, aroma, tekstur, kenampakan dan nilai gizi tetapi

    juga kehiginesannya. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa meskipun nilai gizinya

    tinggi, rasa dan baunya sedap, atau teksturnya menarik tetapi jika warnanya tidak

    menarik maka pangan tersebut tidak dipangan (Sofro,1992). Warna pangan disebabkan

    kandungan beberapa pigmen alami seperti antosianin, klorofil, karotenoid maupun

    pewarna makanan buatan seperti tartrazin CI 19140, sunsetyellow FCF (jingga),

    karmoisin (merah), brilliant blue FCF (biru).

    Industri pengolahan makanan yang semakin meningkat dan terbatasnya jumlah

    zat warna alami menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan pewarna sintetis

    makanan. Penggunaan pewarna sintesis pada bahan pangan secara terus-menerus dapat

    berdampak negatif yaitu menyebabkan toksik dan karsinogenik (Artati,2009). Beberapa

    hal yang menyebabkan masyarakat masih setia terhadap pewarna sintetis yaitu

    harganya yang murah, warnanya yang lebih cerah dan stabil, dan proses produksi yang

    cepat. Untuk itu, sangat diperlukan lebih banyak pewarna alami yang murah dan mudah

    didapat serta memiliki kualitas yang baik untuk menggantikan pewarna buatan.

    Dewasa ini, juga semakin marak penggunaan pewarna tekstil yang dimasukkan

    dalam bahan pangan. Salah satunya yaitu rhodamin B (merah) yang sering digunakan

    pada makanan ringan dan saos. Penggunaan pewarna tekstil ini berbahaya jika

    dikonsumsi dalam jangka panjang yaitu dapat menimbulkan kanker dan kerusakan hati

    serta ginjal. Penambahan bahan tambahan pangan telah diatur dalm undang- undang

    nomor 18 tahun 2012 tentang pangan pasal 75 ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang

    yang melakukan produksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan

    tambahan pangan yang melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan dan/atau

    bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan.

    Zat alami yang bersifat lebih aman dapat digunakan dan dikembangkan antara

    lain dari pigmen karotenoid, kurkumin, antosianin, dan pigmen lainnya yang

    terkandung dalam jaringan buah, bunga, daun, batang maupun akar tanaman (Nollet,

    1996). Daun jati (Tectona grandis L.f) yang masih muda merupakan salah satu sumber

  • daya lokal yang mengandung pigmen alami yaitu pigmen antosianin. Pigmen

    antosianin sendiri selain bisa sebagai bahan pewarna, juga merupakAn antioksidan

    yang baik. Oleh karenanya, daun jati muda dapat merupakn alternatif baru penghasil

    antioksidan selain anggur, duwet, dll. Kegunaan daun jati belum banyak terungkap,

    namun secara tradisional oleh masyarakat daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta

    digunakan sebagai pembungkus tempe ataupun nasi dan bahan obat tradisional. Daun

    jati muda juga digunakan sebagai pewarna makanan alami pada makanan khas

    Yogyakarta yaitu gudeg. Penggunaan pewarna makanan dari pigmen alami pada bahan

    pangan dapat meningkatkan kualitas dan nilai gizi bahan pangan tersebut.

    Bahan baku daun jati pun dapat dengan mudah didapatkan melihat begitu

    banyaknya perkebunan jati di Indonesia. Jadi, selain kayunya yang memberi

    keuntungan besar, daunnya pun dapat lebih dimanfaatkan. Oleh karena itu penelitian

    ini dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan zat pewarna alami dari daun jati

    muda dimana penggunaanya lebih baik bagi kesehatan dibandingakan pewarna buatan.

    B. RUMUSAN MASALAH

    Di Indonesia banyak terdapat perkebunan jati begitu pula di daerah perumahan

    penduduk sehingga bahan bakunya mudah didapatkan tetapi untuk mendapatkan daun

    jati yang masih muda cukup mengalami kesulitan mengingat tinggi tanamannya. Daun

    jati yang menimbulkan warna adalah daun jati muda pada pucuk ke 2 3. Adaptasi

    tanaman jati terhadap musim kemarau yaitu meranggas juga memengaruhi volume

    bahan baku.

    Sebelum digunakan sebagai pewarna makanan harus diketahui terlebih dahulu

    kadar dari pigmen antosianin dalam daun jati sehingga dapat diketahui kestabilan

    pigmen tersebut sebagai zat pewarna alami.

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Mengingat bahan baku yaitu daun jati yang jumlahnya besar dan mudah di dapat

    di Indonesia maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan nilai

    manfaatnya. oleh karenanya tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar

    pigmen antosianin yang terkandung dalam daun jati muda dan kestabilan pigmen

    antosianin tersebut untuk selanjutnya dijadikan sebagai pewarna alami makanan.

    D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Luaran dari kegiatan PKMP ini adalah zat warna yang terbuat dari daun jati

    muda (Tectona grandis) baik dalam bentuk serbuk maupun larutan sebagai hasil

  • penelitian serta berupa artikel ilmiah yang bisa menjadi dasar dalam penelitian

    selanjutnya yang lebih mendalam.

    E. KEGUNAAN PENELITIAN

    Adanya penelitian ini bermanfaat untuk :

    1. Meningkatkan pemanfaatan tanaman jati (Tectona grandis) dimana selain kayunya

    yang digunakan, daun muda jati juga bisa dimanfaatkan lebih maksimal yaitu salah

    satunya menjadi pewarna merah alami makanan.

    2. Memberikan sumbangan informasi bahwa daun jati muda (Tectona grandis) yang

    jumlahnya melimpah ruah di Indonesia ini dapat dikembangkan menjadi suatu zat

    pewarna merah alami.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tanaman Jati (Tectona grandis)

    1. Sistematika tanaman

    Kingdom : Plantae

    Divisi : Spermatophyta

    Class : Dicotylodonae

    Ordo : Solanales

    Famili : Verbenaceae

    Genus : Tectona

    Spesies : Tectona grandis L.f.

    2. Daun jati

    Tanaman jati yang tumbuh di Indonesia berasal dari India. Tanaman yang

    mempunyai nama ilmiah Tectona grandis linn. F. secara historis, nama tectona

    berasal dari bahasa portugis (tekton) yang berarti tumbuhan yang memiliki kualitas

    tinggi. Di Negara asalnya, tanaman jati ini dikenal dengan banyak nama daerah,

    seperti ching-jagu (di wilayah Asam), saigun (Bengali), tekku (Bombay), dan kyun

    (Burma). Tanaman ini dalam bahasa Jerman dikenal dengan nama teck atau teakbun,

    sedangkan di Inggris dikenal dengan nama teak (Sumarna, 2004).

    3. Morfologi tanaman

  • Merupakan pohon yang tingginya mencapai 40 m. Batang jauh diatas tanah baru

    bercabang. Bagian yang muda dan bagian sisi bawah daun berbulu vilt rapat,

    berbentuk bintang. Daun bertangkai pendek, kadang-kadang duduk, ellips, atau

    sedikit banyak bulat telur, dengan ujung yang berbentuk baji dan bagian pangkal

    yang menyempit, pada cabang yang berbunga, 23-40 kali 11-21cm. Daun yang

    muda sering berwarna coklat kemerah-merahan (Steenis, 1992).

    Tanaman jati tergolong tanaman yang menggugurkan daun pada saat

    musim kemarau, antara bulan November hingga Januari. Setelah gugur, daun

    akan tumbuh lagi pada bulan januari atau maret. Tumbuhnya daun ini juga

    secara umum ditentukan oleh kondisi musim (Sumarna, 2004).

    4. Kandungan dan manfaat Daun Jati

    Penelitian menyangkut kandungan daun jati belum banyak dilakukan. Tetapi

    pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada daun jati khususnya yang

    masih muda mengandung pigmen pheophiptin, -karoten, klorofil dan dua pigmen

    lain yang belum diidentifikasi serta beberapa turunan antosianin yaitu, pelargonidin

    3-glukosida, pelargonidin 3,7-diglukosida, (Ati, dkk., 2006).

    B. Pewarna makanan

    Warna makanan disebabkan oleh pigmen alam atau pewarna yang ditambahkan.

    Pigmen alam adalah segolongan senyawa yang terdapat dalam produk yang berasal dari

    hewan atau tumbuhan. Pewarna tambahan diatur sebagai tinambah makanan, tetapi

    beberapa warna sintetik, terutama karotenoid, dianggap sama dengan pewarna alam dan

    karen aitu tidak perlu pemerikasaan toksikologi secara ketat seperti tinambah lain

    (Dziezak,1987). Secara umum, pigmen sebagai zat warna alami mempunyai sifat yang

    lebih stabil pada media bersifat asam (Nollet,1996), suhu dingin, dan dikemas oleh bahan

    gelap (tak tembus cahaya) dan dapat digunakan pada produk susu fermentasi dan sari buah

    (Saati, 2002)

    Dengan beberapa pengecualian, pigmen alam ini dapat dipilah kedalam empat

    golongan berikut:

    1. Senyawa tetrapirol : klorofil, hem, dan bilin

    2. Senyawa isoprenoid : karotenoid

    3. Senyawa benzopiran : antosianin dan flavonoid

    4. Senyawa jadian : melanoidin, karamel.

    Klorofil khas pada sayur hijau dan dedaunan. Pigmen hem terdapat dalam daging

    dan ikan. Karotenoid merupakan golongan besar senyawa yang tersebar luas dalam

  • produk ang berasal dari hewan dan tumbuhan. Antosianin dan flavonoid terdapat dalam

    sayur yang berasal dari akar dan buah-buahan seperti beri dan anggur. Karamel dan

    melanoidin terdapat dalam sirop dan produk serealia, terutama jika produk itu mengalami

    pemanasan (deMan, 1997).

    1. Antosianin

    Antosianin termasuk salah satu kelas dari flavonoid, selain antosianin

    masih terdapat sembilan lainnya. Ciri-ciri antosianin diantaranya adalah larut

    dalam air, maks 515 545 nm, bergerak dengan BAA pada kertas,

    penyebarannya pada pigmen bunga merah merak, merah, merah senduduk, dan

    biru; juga dalam daun dan jaringan lain. Golongan flavonoid dapat diekstraksi

    dengan etanol 70% dan tetap dalam lapisan air setelah ekstrak ini dikocok

    dengan petroleum eter. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu warnanya

    berubah bila ditambah basa atau amonia; jadi mereka mudah dideteksi pada

    kromatogram atau dalam larutan (Harborne, 1987).

    Pigmen antosianin terdapat pada cairan sel tumbuhan; senyawa ini

    berbentuk glikosida dan menjadi penyebab warna merah, biru dan violet. Jika

    bagian gula dihidrolisis maka akan tersisa aglukon yang disebut antosianidin.

    Struktur dasar antosianin terdiri atas flavilium dengan sejumlah penyulih

    hidroksi dan metoksi. Terdapat sekitar 16 antosianidin yang telah diidentifikasi

    dalam bahan alam tetapi hanya enam berikut ini saja yang sering tedapat dalam

    berbagai produk: pelargonidin, sianidin, delfinidin, peonidin, malvidin, dan

    petuinidin.

    Pigmen antosianin mudah rusak jika buah dan sayur diproses. Suhu

    tinggi, kandungan gula yang meningkat, pH, dan asam askorbat dapat

    mempengaruhi laju kerusakan (Daravingas dan Cain, 1966). Antosianin

    menampakkan warna merah bila berada pada medium dengan pH 3 4, tapi akan

    berubah menjadi violet jika pH-nya meningkat diatas 7, dan bergeser ke arah biru

    jika pH-nya diatas 9 (DeMan, 1989).

    Salah satu fungsi antosianin adalah sebagai antioksidan di dalam tubuh

    sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan

    pembuluh darah. Selain itu, beberapa studi juga menyebutkan bahwa senyawa

    tersebut mampu mencegah obesitas dan diabetes, meningkatkan kemampuan

    memori otak dan mencegah penyakit neurologis, serta menangkal radikal bebas

    dalam tubuh.

  • C. Ekstraksi

    Ekstraksi bertingkat merupakan suatu proses pemisahan satu atau lebih

    komponen dari bahan asalnya yang dilakukan berkali-kali pada suatu bahan dengan

    tujuan yang sama untuk memisahkan komponen yang dikehendaki dari bahan. Tingkat

    ekstraksi menunjukkan berapa kali bahan tersebut diekstraksi.

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    1. Populasi dan sampel

    Populasi dari penelitian ini adalah tanaman jati yang diambil dari perkebunan

    jati yang tumbuh di daerah Solo.

    Sampel dari penelitian ini adalah daun jati yang masih muda (2 3 bagian

    terujung/pucuk) diambil daun yang tidak kaku dan berwarna merah kecoklatan sampai

    merah kehijauan dalam kondisi segar dan bebas penyakit.

    2. Alat dan bahan

    Alat yang digunakan

    Labu erlenmeyer, gelas beaker, gelas ukur, bola hisap (plunger), tabung reaksi,

    timbangan analitik, seperangkat alat kromatografi kertas, penguap berputar (rotary

    eveporator), penyaring buchner, spektrofotometer uv-vis), pipet tetes, pipet volume,

    pengaduk, rak tabung reaksi, gelas arloji, pipet ukur, pemanas, condensor.

    Bahan yang digunakan

    Bahan-bahan yang diperlukan antara lain daun jati yang masih muda, metanol,

    HCl pekat 1 %, HCl 2M, NaOH 2M, BAA (n-butanol: asam asetat: aquades = 4: 1:5)

    , Bu HCl (n butanol : HCl 2M = 1:1, lapisan atas), asam asetat- air- HCl 30%

    (30:10:3), larutan buffer, aquades, kertas saring Whatman no.41, dan mencit jantan

    putih Swiss.

    3. Prosedur penelitian

    3.1 Ekstraksi daun jati

    Daun jati yang telah dipotong dan ditimbang seberat 100 gr lalu dimaserasi

    dalam 250 mL pelarut campuran methanol: HCl 1% (9:1). Kemudian disaring

    dengan corong Buchner. Filtrat hasil penyaringan dimasukkan ke dalam corong

    pisah yang kemudian ditambahkan 50 mL petroleum eter. Kemudian diekstrak

  • sebanyak 3 kali. Setelah itu akan didapatkan ekstrak kasar yang kemudian

    dipekatkan dengan Rotary Evaporator untuk memperoleh ekstrak pekat.

    3.2 Pengujian antosianin.

    1. Sampel dipanaskan dengan 10 mL HCl 2 M pada suhu 100C selama 5 menit.

    Terbentuknya warna merah tua yang stabil memberikan hasil yang positif

    adanya antosianin.

    2. Sampel ditambahkan dengan NaOH 2 M tetes demi tetes. Warna hijau yang

    terbentuk menunjukkan adanya antosianin.

    3.3 Pemisahan antosianin menggunakan kromatografi kertas

    Ekstrak pekat ditotolkan pada kertas saring sebanyak 5 kali dengan selang

    waktu penotolan satu dan lainnya menunggu spot penotolan sebelumnya kering

    dan sebelum dielusi juga ditunggu sampai kering. Setelah itu di buat 3 jenis

    komposisi pelarut yaitu: n-butanol- asam asetat glasial- air (4:1:5), asam asetat- air-

    HCl 30% (30:10:3), n-butanol HCl 2M (1:1). Deteksi noda dilakukan dengan

    memeriksa kenampakannya dan nilai Rf-nya.

    3.4 Identifikasi Hasil Isolasi Antosianin dengan Spektrofotometer UV-VIS

    Isolat hasil pemisahan kromatografi kertas preparatif kemudian diidentifikasi

    menggunakan spektrofotometr Uv-Vis pada 200-800 nm dengan blanko metanol-

    HCl 1% (9:1) sebanyak 10 mL.

    3.5 Uji kestabilan antosianin daun jati terhadap keragaman pH dan suhu

    Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok yang disusun

    secara faktorial. Pada penelitian ini diamati perubahan absorbansi dan tampilan

    warna pada perbedaan nilai pH (faktor I) dan suhu pemanasan (faktor II).

    Keragaman nilai pH meliputi : P1 = pH 1,0 ; P2 = pH 3,0 ; P3 = pH 5,0 ; P4

    = pH 7,0 ; pH 9,0. Untuk faktor kedua meliputi : S1 = 600C, 30 menit dan S2 =

    900C, 10 menit. Pengamatan yang dilakukan meliputi penampakan warna (merah,

    jingga, tak berarna, hijau,biru, ungu, coklat kuning), pH dan absorbansi

    (spektrofotometer).

    3.6 Pembuatan pigmen serbuk

    Pewarna yang diekstrak dengan petroleum eter dicampur dengan dekstrin (10

    30%) kemudian dimasukkan dalam spray drier dengan suhu inlet 100 11000C

  • dan suhu outlet 50 600 0C. Mesin dinyalakan dengan pompa vakum guna

    mengurangi kerusakan pigmen oleh oksigen. Bubuk pigmen dikemas dengan

    plastic gelap (aluminium foil) dan disimpan pada tempat yang tidak lembab.

    BAB IV

    BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    A. ANGGARAN BIAYA

    No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

    1 Peralatan Penunjang 1.380.000

    2 Bahan habis pakai 1.770.000

    3 Perjalanan 400.000

    4 lain-lain 560.000

    Jumlah 4.110.000

    B. JADWAL KEGIATAN

    Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    A. Persiapan

    Studi pustaka

    Pengadaan simplisia

    dan determinasi

    B. Pelaksanaan

    Ekstraksi

    Pemisahan senyawa

    Identifikasi

    kandungan

    Uji stabilitas

    Pembuatan serbuk

    Analisa data

    Monitoring dan

    evaluasi

    C. Penyusunan

    Laporan

  • DAFTAR PUSTAKA

    DeMan, John M. 1997. Kimia Makanan. Diterjemahkan oleh Kosasih. Penerbit ITB :

    Bandung

    Desrosier, Norman W. 1988. Teknologi Pengawetan Makanan. Diterjemahkan oleh

    Muchi Muljohardjo. UIP : Jakarta.

    Eskin, Michael N.A. 1979. Plant, pigments,flavors, & textures. Academic Press : New

    York.

    Penerbit Kompas. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Kompas : Jakarta

    Saati, Elfi Anis. 2005. Studi Stabilitas Pigmen Antosianin Bunga Mawar Rontok pada

    Periode Simpan Tertentu (Kajian Keragaman pH Media dan Suhu

    Pestereusasi). Jurnal. Universitas Muhammadiyah Malang.

    Sofro, Abdul dkk. 1992. Protein, Vitamin, dan bahan Ikutan Pangan. PAU pangan &

    gizi UGM : Yogyakarta.

    Steenis, C.G.G.J. 1992. FLORA. Diterjemahkan oleh Maeso Surjawinoto. Pradnya

    Paramita : Jakarta.

    Sumarna, Yana. 2010. Budidaya Jati. Panduan Swadaya : Bogor.

    Trenggono, dkk. 1990. Bahan Tambahan Pangan. PAU pangan & gizi UGM :

    Yogyakarta.

  • LAMPIRAN

    1. Biodata ketua dan anggota

    A. Identitas diri ketua

    1 Nama Lengkap Aulina Mutiarawati

    2 Jenis Kelamin P

    3 Program Studi S1 Farmasi

    4 NIM 18123659A

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 16 Februari 1995

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085640360264

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi

    SDN Sidodadi

    1

    SMPN 1

    Kebakkramat

    SMAN 5

    Surakarta

    Jurusan IPA

    Tahun masuk-lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    A. Identitas diri anggota 1

    1 Nama Lengkap Ria Pertiwi

    2 Jenis Kelamin P

    3 Program Studi D3 Anafarma

    4 NIM 24121321C

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 18 Juni 1994

    6 E-mail [email protected]

    7 Nomor Telepon/HP 085747529292

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi

    SDN 01

    Jeruksawit

    SMPN 1

    Gondangrejo

    SMA Warga

    Surakarta

    Jurusan IPA

    Tahun masuk-lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

    A. Identitas diri anggota 2

    1 Nama Lengkap Muhammad Setyawan

    2 Jenis Kelamin L

    3 Program Studi D3 Anafarma

    4 NIM 23111310C

    5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukoharjo, 8 Agustus 1993

    6 E-mail [email protected]

  • 7 Nomor Telepon/HP 085647344389

    B. Riwayat Pendidikan

    SD SMP SMA

    Nama Institusi SD Wonorejo

    SMPN 1

    Mojolaban

    SMAN 1

    Mojolaban

    Jurusan IPA

    Tahun masuk-lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat

    dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

    ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini

    saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu syarat dalam pengajuan hibah

    penelitian penetapan kadar penetapan kadar pigmen antosianin daun jati (Tectona grandis

    L.f) sebagai bahan pewarna alami makanan dengan spektrofotometri uv-vis.

    Surakarta, 22 September 2013

    Ketua Penelitian,

    Aulina Mutiarawati

  • 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

    1. Peralatan penunjang

    Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga

    satuan (Rp) Keterangan

    Sewa laboratorium Penelitian 4 bulan 100.000 400.000

    Botol maserasi Pembuatan Ekstrak 1 50.000 50.000

    Beaker glass Pembuatan Ekstrak 5 40.000 200.000

    Labu takar Pembuatan Ekstrak 2 70.000 140.000

    kertas saring (ekstraksi) Pembuatan Ekstrak 1 boks 100.000 100.000

    tabung reaksi + rak Pembuatan Ekstrak 1 set 100.000 100.000

    aluminium foil Wadah serbuk pigmen 1 meter 50.000 50.000

    corong Pembuatan Ekstrak 2 20.000 40.000

    Termometer Uji kestabilan 1 100.000 100.000

    pH meter Uji kestabilan 1 50.000 50.000

    Batang pengaduk Uji kestabilan 2 25.000 50.000

    Kain planel(saringan

    besar) Pembuatan ekstrak 1 50.000 50.000

    anak timbang miligram Pembuatan serbuk 1 set 100.000 50.000

    SUB TOTAL (Rp) 1.380.000

    2. Bahan habis pakai

    Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga

    satuan (Rp) Keterangan

    HCl pekat Uji Warna 100 ml 100.000 100.000

    NaOH Uji Warna 100 ml 50.000 50.000

    Asam asetat glasial Pembuatan Ekstrak 1 liter 300.000 300.000

    methanol Pembuatan Ekstrak 15 liter 50.000 750.000

    Larutan buffer Uji stabilitas 1 liter 70.000 70.000

    Aquades Pembuatan Ekstrak 10 liter 10.000 100.000

    Dekstrin Pembuatan Serbuk 1 kg 50.000 50.000

    Daun jati muda Pembuatan Ekstrak 10 kg 30.000 300.000

    n-butanol Pembuatan Ekstrak 1 liter 50.000 50.000

    SUB TOTAL (Rp) 1.770.000

    3. Perjalanan

    Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga

    satuan (Rp) Keterangan

    Solo - Plesungan Penyediaan Bahan

    Baku 5 kali 20.000 100.000

    Lokal Pembelian bahan

    penunjang 15 kali 20.000 300.000

    SUB TOTAL (Rp) 400.000

  • 4. lain - lain

    Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga

    satuan (Rp) Keterangan

    Pembuatan proposal Administrasi 6 eks 30.000 180.000

    Pembuatan Laporan akhir Administrasi 6 eks 30.000 180.000

    Dokumentasi Dokumentasi

    penelitian 1 200.000 200.000

    SUB TOTAL (Rp) 560.000

    TOTAL KESELURUHAN 4.110.000

    3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

    No Nama/ NIM Program

    Studi

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi

    Waktu

    (jam/minggu)

    Uraian

    Tugas

    1 Aulina M/

    18123659A

    S1 Farmasi Kesehatan 8 jam Koordinator

    Penelitian

    2 Ria Pretiwi/

    24121321C

    D3

    Anafarma

    Kesehatan 6 jam Administrasi

    3 Muhammad

    Setyawan/

    23111310C

    D3

    Anafarma

    Kesehatan 6 jam Koordinator

    Pelaksana

  • 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

    SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

    Yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Aulina Mutiarawati

    NIM : 18123659A

    Program studi : S1 Farmasi

    Fakultas : Farmasi

    Dengan ini menytakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul:

    Penetapan kadar pigmen antosianin daun jati (Tectona grandis L.f) sebagai bahan

    pewarna alami makanan dengan spektrofotometri uv-vis, yang diusulkan untuk tahun

    anggaran 2013 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber

    dana lain.

    Bilamana d kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,

    maka saya bersedia dituntut Dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

    menegembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

    Surakarta, 22 September 2013

    Mengetahui,

    Wakil Rektor III Ketua Peneliti

    Narimo, ST, MM. Aulina Mutiarawati