7.PKMP07USBPenetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati Muda 2
Click here to load reader
-
Upload
lina-aniela -
Category
Documents
-
view
51 -
download
7
Transcript of 7.PKMP07USBPenetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati Muda 2
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Penetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati (Tectona grandis L.f) sebagai
Bahan Pewarna Alami Makanan dengan Spektrofotometri UV-Vis
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Ketua : Aulina Mutiarawati 18123659A Angkatan 2012
Anggota 1 : Ria Pretiwi 24121321C Angkatan 2012
Anggota 2 : Muhammad Setyawan 23111310C Angkatan 2011
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2013
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Penatapan Kadar Pigmen Antosianin pada Daun
Jati Muda (Tectona grandis L.f) sebagai Bahan
Pewarna Alami Makanan dengan Spekrofotometri
UV-Vis.
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Aulina Mutiarawati
b. NIM : 18123659A
c. Jurusan : S1- Farmasi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Setia Budi
e. Alamat Rumah dan No Telp : Grompol RT 3/1, Sidodadi, Sragen /085640360264
f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Fransiska Leviana, S.Farm.,Apt.
b. NIDN : 132315233
c. Alamat Rumah dan No Telp : Jl. Mr. Sartono 57 Surakarta 57127/
081904561117
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp 4.110.000,-
b. Sumber lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Surakarta, 22 September 2013
Ketua Program Studi S1-Farmasi
(Dr. Rina Herowati., M.Si., Apt)
NIDN. 01.01.047
Ketua Pelaksana Kegiatan
(Aulina Mutiarawati)
NIM. 18123659 A
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan
(Narimo, ST.,MM.)
NIDN. 01. 96. 025
Dosen Pendamping
(Fransiska Leviana, S.Farm., Apt)
NIDN. 132315233
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
Ringkasan........................................................................................................................ 4
BAB I. Pendahuluan........................................................................................................ 5
A. Latar Belakang.............................................................................................. 5
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 6
C. Tujuan penelitian.......................................................................................... 6
D. Luaran yang diharapkan............................................................................... 6
E. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 7
BAB II. Tinjauan Pustaka................................................................................................ 7
BAB III. Metode Penelitian............................................................................................. 10
A. Populasi dan Sampel..................................................................................... 10
B. Alat dan Bahan.............................................................................................. 10
C. Prosedur Penelitian....................................................................................... 10
BAB IV. Jadwal dan anggaran biaya.............................................................................. 12
Daftar Pustaka................................................................................................................. 13
Lampiran..................................................................................................................... 14
RINGKASAN
Penetapan Kadar Pigmen Antosianin Daun Jati (Tectona grandis L.f) sebagai Bahan
Pewarna Alami Makanan dengan Spektrofotometri Uv-Vis.
Dewasa ini, kebutuhan akan pangan semakin meningkat. Variasi makanan pun tambah
beraneka ragam. Pewarna makanan merupakan salah satu hal yang berperan dalam
pemasarannya. Namun, penggunaan zat warna makanan sintetis terus menerus dapat
mengganggu kesehatan. Tidak hanya sampai disitu, pada beberapa kasus ditemukan bahwa
pewarna tekstil digunakan untuk makanan. Penggunaan pewarna tekstil ini sangatlah
berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian guna menemukan atau
menghasilkan pewarna-pewarna alami yang lebih banyak dan variatif guna memenuhi
kebutuhan masyarakat. Salah satunya yaitu pewarna dari daun jati muda. Daun jati muda
mengandung pigmen antosianin. Untuk mendapatkan zat warnanya dilakukan ekstraksi
terlebih dahulu kemudian dilakukan pemisahan dengan metode kromatografi kertas. Hasil
isolasi pigmen antosianin kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 200 – 800
nm. Setelah diketahui absorbansinya maka kadar antosianin pada daun jati muda dapat
diketahui. Penetapan kadar antosianin ini berguna untuk mengetahui seberapa jumlah
antosisnin yang terkandung sehingga dapat sebagai salah satu parameter untuk mengetahui
kestabilan pigmen tersebut sebagai zat warna alami.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pangan bergizi mutlak perlu bagi manusia. Mutu suatu pangan umumnya tidak
hanya ditentukan oleh warna, rasa, aroma, tekstur, kenampakan dan nilai gizi tetapi
juga kehiginesannya. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa meskipun nilai gizinya
tinggi, rasa dan baunya sedap, atau teksturnya menarik tetapi jika warnanya tidak
menarik maka pangan tersebut tidak dipangan (Sofro,1992). Warna pangan disebabkan
kandungan beberapa pigmen alami seperti antosianin, klorofil, karotenoid maupun
pewarna makanan buatan seperti tartrazin CI 19140, sunsetyellow FCF (jingga),
karmoisin (merah), brilliant blue FCF (biru).
Industri pengolahan makanan yang semakin meningkat dan terbatasnya jumlah
zat warna alami menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan pewarna sintetis
makanan. Penggunaan pewarna sintesis pada bahan pangan secara terus-menerus dapat
berdampak negatif yaitu menyebabkan toksik dan karsinogenik (Artati,2009). Beberapa
hal yang menyebabkan masyarakat masih setia terhadap pewarna sintetis yaitu
harganya yang murah, warnanya yang lebih cerah dan stabil, dan proses produksi yang
cepat. Untuk itu, sangat diperlukan lebih banyak pewarna alami yang murah dan mudah
didapat serta memiliki kualitas yang baik untuk menggantikan pewarna buatan.
Dewasa ini, juga semakin marak penggunaan pewarna tekstil yang dimasukkan
dalam bahan pangan. Salah satunya yaitu rhodamin B (merah) yang sering digunakan
pada makanan ringan dan saos. Penggunaan pewarna tekstil ini berbahaya jika
dikonsumsi dalam jangka panjang yaitu dapat menimbulkan kanker dan kerusakan hati
serta ginjal. Penambahan bahan tambahan pangan telah diatur dalm undang- undang
nomor 18 tahun 2012 tentang pangan pasal 75 ayat (1) menyatakan bahwa setiap orang
yang melakukan produksi pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan bahan
tambahan pangan yang melampaui ambang batas maksimal yang ditetapkan dan/atau
bahan yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan.
Zat alami yang bersifat lebih aman dapat digunakan dan dikembangkan antara
lain dari pigmen karotenoid, kurkumin, antosianin, dan pigmen lainnya yang
terkandung dalam jaringan buah, bunga, daun, batang maupun akar tanaman (Nollet,
1996). Daun jati (Tectona grandis L.f) yang masih muda merupakan salah satu sumber
daya lokal yang mengandung pigmen alami yaitu pigmen antosianin. Pigmen
antosianin sendiri selain bisa sebagai bahan pewarna, juga merupakAn antioksidan
yang baik. Oleh karenanya, daun jati muda dapat merupakn alternatif baru penghasil
antioksidan selain anggur, duwet, dll. Kegunaan daun jati belum banyak terungkap,
namun secara tradisional oleh masyarakat daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta
digunakan sebagai pembungkus tempe ataupun nasi dan bahan obat tradisional. Daun
jati muda juga digunakan sebagai pewarna makanan alami pada makanan khas
Yogyakarta yaitu gudeg. Penggunaan pewarna makanan dari pigmen alami pada bahan
pangan dapat meningkatkan kualitas dan nilai gizi bahan pangan tersebut.
Bahan baku daun jati pun dapat dengan mudah didapatkan melihat begitu
banyaknya perkebunan jati di Indonesia. Jadi, selain kayunya yang memberi
keuntungan besar, daunnya pun dapat lebih dimanfaatkan. Oleh karena itu penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan zat pewarna alami dari daun jati
muda dimana penggunaanya lebih baik bagi kesehatan dibandingakan pewarna buatan.
B. RUMUSAN MASALAH
Di Indonesia banyak terdapat perkebunan jati begitu pula di daerah perumahan
penduduk sehingga bahan bakunya mudah didapatkan tetapi untuk mendapatkan daun
jati yang masih muda cukup mengalami kesulitan mengingat tinggi tanamannya. Daun
jati yang menimbulkan warna adalah daun jati muda pada pucuk ke 2 – 3. Adaptasi
tanaman jati terhadap musim kemarau yaitu meranggas juga memengaruhi volume
bahan baku.
Sebelum digunakan sebagai pewarna makanan harus diketahui terlebih dahulu
kadar dari pigmen antosianin dalam daun jati sehingga dapat diketahui kestabilan
pigmen tersebut sebagai zat pewarna alami.
C. TUJUAN PENELITIAN
Mengingat bahan baku yaitu daun jati yang jumlahnya besar dan mudah di dapat
di Indonesia maka diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan nilai
manfaatnya. oleh karenanya tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar
pigmen antosianin yang terkandung dalam daun jati muda dan kestabilan pigmen
antosianin tersebut untuk selanjutnya dijadikan sebagai pewarna alami makanan.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran dari kegiatan PKMP ini adalah zat warna yang terbuat dari daun jati
muda (Tectona grandis) baik dalam bentuk serbuk maupun larutan sebagai hasil
penelitian serta berupa artikel ilmiah yang bisa menjadi dasar dalam penelitian
selanjutnya yang lebih mendalam.
E. KEGUNAAN PENELITIAN
Adanya penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Meningkatkan pemanfaatan tanaman jati (Tectona grandis) dimana selain kayunya
yang digunakan, daun muda jati juga bisa dimanfaatkan lebih maksimal yaitu salah
satunya menjadi pewarna merah alami makanan.
2. Memberikan sumbangan informasi bahwa daun jati muda (Tectona grandis) yang
jumlahnya melimpah ruah di Indonesia ini dapat dikembangkan menjadi suatu zat
pewarna merah alami.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Jati (Tectona grandis)
1. Sistematika tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotylodonae
Ordo : Solanales
Famili : Verbenaceae
Genus : Tectona
Spesies : Tectona grandis L.f.
2. Daun jati
Tanaman jati yang tumbuh di Indonesia berasal dari India. Tanaman yang
mempunyai nama ilmiah Tectona grandis linn. F. secara historis, nama tectona
berasal dari bahasa portugis (tekton) yang berarti tumbuhan yang memiliki kualitas
tinggi. Di Negara asalnya, tanaman jati ini dikenal dengan banyak nama daerah,
seperti ching-jagu (di wilayah Asam), saigun (Bengali), tekku (Bombay), dan kyun
(Burma). Tanaman ini dalam bahasa Jerman dikenal dengan nama teck atau teakbun,
sedangkan di Inggris dikenal dengan nama teak (Sumarna, 2004).
3. Morfologi tanaman
Merupakan pohon yang tingginya mencapai 40 m. Batang jauh diatas tanah baru
bercabang. Bagian yang muda dan bagian sisi bawah daun berbulu vilt rapat,
berbentuk bintang. Daun bertangkai pendek, kadang-kadang duduk, ellips, atau
sedikit banyak bulat telur, dengan ujung yang berbentuk baji dan bagian pangkal
yang menyempit, pada cabang yang berbunga, 23-40 kali 11-21cm. Daun yang
muda sering berwarna coklat kemerah-merahan (Steenis, 1992).
Tanaman jati tergolong tanaman yang menggugurkan daun pada saat
musim kemarau, antara bulan November hingga Januari. Setelah gugur, daun
akan tumbuh lagi pada bulan januari atau maret. Tumbuhnya daun ini juga
secara umum ditentukan oleh kondisi musim (Sumarna, 2004).
4. Kandungan dan manfaat Daun Jati
Penelitian menyangkut kandungan daun jati belum banyak dilakukan. Tetapi
pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada daun jati khususnya yang
masih muda mengandung pigmen pheophiptin, β-karoten, klorofil dan dua pigmen
lain yang belum diidentifikasi serta beberapa turunan antosianin yaitu, pelargonidin
3-glukosida, pelargonidin 3,7-diglukosida, (Ati, dkk., 2006).
B. Pewarna makanan
Warna makanan disebabkan oleh pigmen alam atau pewarna yang ditambahkan.
Pigmen alam adalah segolongan senyawa yang terdapat dalam produk yang berasal dari
hewan atau tumbuhan. Pewarna tambahan diatur sebagai tinambah makanan, tetapi
beberapa warna sintetik, terutama karotenoid, dianggap ‘sama dengan pewarna alam’ dan
karen aitu tidak perlu pemerikasaan toksikologi secara ketat seperti tinambah lain
(Dziezak,1987). Secara umum, pigmen sebagai zat warna alami mempunyai sifat yang
lebih stabil pada media bersifat asam (Nollet,1996), suhu dingin, dan dikemas oleh bahan
gelap (tak tembus cahaya) dan dapat digunakan pada produk susu fermentasi dan sari buah
(Saati, 2002)
Dengan beberapa pengecualian, pigmen alam ini dapat dipilah kedalam empat
golongan berikut:
1. Senyawa tetrapirol : klorofil, hem, dan bilin
2. Senyawa isoprenoid : karotenoid
3. Senyawa benzopiran : antosianin dan flavonoid
4. Senyawa jadian : melanoidin, karamel.
Klorofil khas pada sayur hijau dan dedaunan. Pigmen hem terdapat dalam daging
dan ikan. Karotenoid merupakan golongan besar senyawa yang tersebar luas dalam
produk ang berasal dari hewan dan tumbuhan. Antosianin dan flavonoid terdapat dalam
sayur yang berasal dari akar dan buah-buahan seperti beri dan anggur. Karamel dan
melanoidin terdapat dalam sirop dan produk serealia, terutama jika produk itu mengalami
pemanasan (deMan, 1997).
1. Antosianin
Antosianin termasuk salah satu kelas dari flavonoid, selain antosianin
masih terdapat sembilan lainnya. Ciri-ciri antosianin diantaranya adalah larut
dalam air, 𝜆 maks 515 – 545 nm, bergerak dengan BAA pada kertas,
penyebarannya pada pigmen bunga merah merak, merah, merah senduduk, dan
biru; juga dalam daun dan jaringan lain. Golongan flavonoid dapat diekstraksi
dengan etanol 70% dan tetap dalam lapisan air setelah ekstrak ini dikocok
dengan petroleum eter. Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu warnanya
berubah bila ditambah basa atau amonia; jadi mereka mudah dideteksi pada
kromatogram atau dalam larutan (Harborne, 1987).
Pigmen antosianin terdapat pada cairan sel tumbuhan; senyawa ini
berbentuk glikosida dan menjadi penyebab warna merah, biru dan violet. Jika
bagian gula dihidrolisis maka akan tersisa aglukon yang disebut antosianidin.
Struktur dasar antosianin terdiri atas flavilium dengan sejumlah penyulih
hidroksi dan metoksi. Terdapat sekitar 16 antosianidin yang telah diidentifikasi
dalam bahan alam tetapi hanya enam berikut ini saja yang sering tedapat dalam
berbagai produk: pelargonidin, sianidin, delfinidin, peonidin, malvidin, dan
petuinidin.
Pigmen antosianin mudah rusak jika buah dan sayur diproses. Suhu
tinggi, kandungan gula yang meningkat, pH, dan asam askorbat dapat
mempengaruhi laju kerusakan (Daravingas dan Cain, 1966). Antosianin
menampakkan warna merah bila berada pada medium dengan pH 3 – 4, tapi akan
berubah menjadi violet jika pH-nya meningkat diatas 7, dan bergeser ke arah biru
jika pH-nya diatas 9 (DeMan, 1989).
Salah satu fungsi antosianin adalah sebagai antioksidan di dalam tubuh
sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan
pembuluh darah. Selain itu, beberapa studi juga menyebutkan bahwa senyawa
tersebut mampu mencegah obesitas dan diabetes, meningkatkan kemampuan
memori otak dan mencegah penyakit neurologis, serta menangkal radikal bebas
dalam tubuh.
C. Ekstraksi
Ekstraksi bertingkat merupakan suatu proses pemisahan satu atau lebih
komponen dari bahan asalnya yang dilakukan berkali-kali pada suatu bahan dengan
tujuan yang sama untuk memisahkan komponen yang dikehendaki dari bahan. Tingkat
ekstraksi menunjukkan berapa kali bahan tersebut diekstraksi.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Populasi dan sampel
Populasi dari penelitian ini adalah tanaman jati yang diambil dari perkebunan
jati yang tumbuh di daerah Solo.
Sampel dari penelitian ini adalah daun jati yang masih muda (2 – 3 bagian
terujung/pucuk) diambil daun yang tidak kaku dan berwarna merah kecoklatan sampai
merah kehijauan dalam kondisi segar dan bebas penyakit.
2. Alat dan bahan
Alat yang digunakan
Labu erlenmeyer, gelas beaker, gelas ukur, bola hisap (plunger), tabung reaksi,
timbangan analitik, seperangkat alat kromatografi kertas, penguap berputar (rotary
eveporator), penyaring buchner, spektrofotometer uv-vis), pipet tetes, pipet volume,
pengaduk, rak tabung reaksi, gelas arloji, pipet ukur, pemanas, condensor.
Bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang diperlukan antara lain daun jati yang masih muda, metanol,
HCl pekat 1 %, HCl 2M, NaOH 2M, BAA (n-butanol: asam asetat: aquades = 4: 1:5)
, Bu HCl (n – butanol : HCl 2M = 1:1, lapisan atas), asam asetat- air- HCl 30%
(30:10:3), larutan buffer, aquades, kertas saring Whatman no.41, dan mencit jantan
putih Swiss.
3. Prosedur penelitian
3.1 Ekstraksi daun jati
Daun jati yang telah dipotong dan ditimbang seberat 100 gr lalu dimaserasi
dalam 250 mL pelarut campuran methanol: HCl 1% (9:1). Kemudian disaring
dengan corong Buchner. Filtrat hasil penyaringan dimasukkan ke dalam corong
pisah yang kemudian ditambahkan 50 mL petroleum eter. Kemudian diekstrak
sebanyak 3 kali. Setelah itu akan didapatkan ekstrak kasar yang kemudian
dipekatkan dengan Rotary Evaporator untuk memperoleh ekstrak pekat.
3.2 Pengujian antosianin.
1. Sampel dipanaskan dengan 10 mL HCl 2 M pada suhu 100°C selama 5 menit.
Terbentuknya warna merah tua yang stabil memberikan hasil yang positif
adanya antosianin.
2. Sampel ditambahkan dengan NaOH 2 M tetes demi tetes. Warna hijau yang
terbentuk menunjukkan adanya antosianin.
3.3 Pemisahan antosianin menggunakan kromatografi kertas
Ekstrak pekat ditotolkan pada kertas saring sebanyak 5 kali dengan selang
waktu penotolan satu dan lainnya menunggu spot penotolan sebelumnya kering
dan sebelum dielusi juga ditunggu sampai kering. Setelah itu di buat 3 jenis
komposisi pelarut yaitu: n-butanol- asam asetat glasial- air (4:1:5), asam asetat- air-
HCl 30% (30:10:3), n-butanol HCl 2M (1:1). Deteksi noda dilakukan dengan
memeriksa kenampakannya dan nilai Rf-nya.
3.4 Identifikasi Hasil Isolasi Antosianin dengan Spektrofotometer UV-VIS
Isolat hasil pemisahan kromatografi kertas preparatif kemudian diidentifikasi
menggunakan spektrofotometr Uv-Vis pada 200-800 nm dengan blanko metanol-
HCl 1% (9:1) sebanyak 10 mL.
3.5 Uji kestabilan antosianin daun jati terhadap keragaman pH dan suhu
Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok yang disusun
secara faktorial. Pada penelitian ini diamati perubahan absorbansi dan tampilan
warna pada perbedaan nilai pH (faktor I) dan suhu pemanasan (faktor II).
Keragaman nilai pH meliputi : P1 = pH 1,0 ; P2 = pH 3,0 ; P3 = pH 5,0 ; P4
= pH 7,0 ; pH 9,0. Untuk faktor kedua meliputi : S1 = 600C, 30 menit dan S2 =
900C, 10 menit. Pengamatan yang dilakukan meliputi penampakan warna (merah,
jingga, tak berarna, hijau,biru, ungu, coklat kuning), pH dan absorbansi
(spektrofotometer).
3.6 Pembuatan pigmen serbuk
Pewarna yang diekstrak dengan petroleum eter dicampur dengan dekstrin (10
– 30%) kemudian dimasukkan dalam spray drier dengan suhu inlet 100 – 11000C
dan suhu outlet 50 – 600 0C. Mesin dinyalakan dengan pompa vakum guna
mengurangi kerusakan pigmen oleh oksigen. Bubuk pigmen dikemas dengan
plastic gelap (aluminium foil) dan disimpan pada tempat yang tidak lembab.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. ANGGARAN BIAYA
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 1.380.000
2 Bahan habis pakai 1.770.000
3 Perjalanan 400.000
4 lain-lain 560.000
Jumlah 4.110.000
B. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. Persiapan
Studi pustaka
Pengadaan simplisia
dan determinasi
B. Pelaksanaan
Ekstraksi
Pemisahan senyawa
Identifikasi
kandungan
Uji stabilitas
Pembuatan serbuk
Analisa data
Monitoring dan
evaluasi
C. Penyusunan
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
DeMan, John M. 1997. Kimia Makanan. Diterjemahkan oleh Kosasih. Penerbit ITB :
Bandung
Desrosier, Norman W. 1988. Teknologi Pengawetan Makanan. Diterjemahkan oleh
Muchi Muljohardjo. UIP : Jakarta.
Eskin, Michael N.A. 1979. Plant, pigments,flavors, & textures. Academic Press : New
York.
Penerbit Kompas. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Kompas : Jakarta
Saati, Elfi Anis. 2005. Studi Stabilitas Pigmen Antosianin Bunga Mawar Rontok pada
Periode Simpan Tertentu (Kajian Keragaman pH Media dan Suhu
Pestereusasi). Jurnal. Universitas Muhammadiyah Malang.
Sofro, Abdul dkk. 1992. Protein, Vitamin, dan bahan Ikutan Pangan. PAU pangan &
gizi UGM : Yogyakarta.
Steenis, C.G.G.J. 1992. FLORA. Diterjemahkan oleh Maeso Surjawinoto. Pradnya
Paramita : Jakarta.
Sumarna, Yana. 2010. Budidaya Jati. Panduan Swadaya : Bogor.
Trenggono, dkk. 1990. Bahan Tambahan Pangan. PAU pangan & gizi UGM :
Yogyakarta.
LAMPIRAN
1. Biodata ketua dan anggota
A. Identitas diri ketua
1 Nama Lengkap Aulina Mutiarawati
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S1 Farmasi
4 NIM 18123659A
5 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 16 Februari 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085640360264
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SDN Sidodadi
1
SMPN 1
Kebakkramat
SMAN 5
Surakarta
Jurusan IPA
Tahun masuk-lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
A. Identitas diri anggota 1
1 Nama Lengkap Ria Pertiwi
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi D3 Anafarma
4 NIM 24121321C
5 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 18 Juni 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085747529292
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SDN 01
Jeruksawit
SMPN 1
Gondangrejo
SMA Warga
Surakarta
Jurusan IPA
Tahun masuk-lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
A. Identitas diri anggota 2
1 Nama Lengkap Muhammad Setyawan
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi D3 Anafarma
4 NIM 23111310C
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukoharjo, 8 Agustus 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085647344389
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Wonorejo
SMPN 1
Mojolaban
SMAN 1
Mojolaban
Jurusan IPA
Tahun masuk-lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu syarat dalam pengajuan hibah
penelitian penetapan kadar penetapan kadar pigmen antosianin daun jati (Tectona grandis
L.f) sebagai bahan pewarna alami makanan dengan spektrofotometri uv-vis.
Surakarta, 22 September 2013
Ketua Penelitian,
Aulina Mutiarawati
2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga
satuan (Rp) Keterangan
Sewa laboratorium Penelitian 4 bulan 100.000 400.000
Botol maserasi Pembuatan Ekstrak 1 50.000 50.000
Beaker glass Pembuatan Ekstrak 5 40.000 200.000
Labu takar Pembuatan Ekstrak 2 70.000 140.000
kertas saring (ekstraksi) Pembuatan Ekstrak 1 boks 100.000 100.000
tabung reaksi + rak Pembuatan Ekstrak 1 set 100.000 100.000
aluminium foil Wadah serbuk pigmen 1 meter 50.000 50.000
corong Pembuatan Ekstrak 2 20.000 40.000
Termometer Uji kestabilan 1 100.000 100.000
pH meter Uji kestabilan 1 50.000 50.000
Batang pengaduk Uji kestabilan 2 25.000 50.000
Kain planel(saringan
besar) Pembuatan ekstrak 1 50.000 50.000
anak timbang miligram Pembuatan serbuk 1 set 100.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 1.380.000
2. Bahan habis pakai
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga
satuan (Rp) Keterangan
HCl pekat Uji Warna 100 ml 100.000 100.000
NaOH Uji Warna 100 ml 50.000 50.000
Asam asetat glasial Pembuatan Ekstrak 1 liter 300.000 300.000
methanol Pembuatan Ekstrak 15 liter 50.000 750.000
Larutan buffer Uji stabilitas 1 liter 70.000 70.000
Aquades Pembuatan Ekstrak 10 liter 10.000 100.000
Dekstrin Pembuatan Serbuk 1 kg 50.000 50.000
Daun jati muda Pembuatan Ekstrak 10 kg 30.000 300.000
n-butanol Pembuatan Ekstrak 1 liter 50.000 50.000
SUB TOTAL (Rp) 1.770.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga
satuan (Rp) Keterangan
Solo - Plesungan Penyediaan Bahan
Baku 5 kali 20.000 100.000
Lokal Pembelian bahan
penunjang 15 kali 20.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 400.000
4. lain - lain
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga
satuan (Rp) Keterangan
Pembuatan proposal Administrasi 6 eks 30.000 180.000
Pembuatan Laporan akhir Administrasi 6 eks 30.000 180.000
Dokumentasi Dokumentasi
penelitian 1 200.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 560.000
TOTAL KESELURUHAN 4.110.000
3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/ NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1 Aulina M/
18123659A
S1 Farmasi Kesehatan 8 jam Koordinator
Penelitian
2 Ria Pretiwi/
24121321C
D3
Anafarma
Kesehatan 6 jam Administrasi
3 Muhammad
Setyawan/
23111310C
D3
Anafarma
Kesehatan 6 jam Koordinator
Pelaksana
4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Aulina Mutiarawati
NIM : 18123659A
Program studi : S1 Farmasi
Fakultas : Farmasi
Dengan ini menytakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul:
Penetapan kadar pigmen antosianin daun jati (Tectona grandis L.f) sebagai bahan
pewarna alami makanan dengan spektrofotometri uv-vis, yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2013 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber
dana lain.
Bilamana d kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut Dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
menegembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.
Surakarta, 22 September 2013
Mengetahui,
Wakil Rektor III Ketua Peneliti
Narimo, ST, MM. Aulina Mutiarawati