79577392-CA-Tiroid-Era

download 79577392-CA-Tiroid-Era

of 27

Transcript of 79577392-CA-Tiroid-Era

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    1/27

    1

    CA TIROID

    Pembimbing:Dr. Ramadhana, Sp.B

    Penyusun:Era Nurissama

    030.05.086

    Ilmu Penyakit BedahRumah Sakit Fatmawati

    11 Januari-20 Maret

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    2/27

    2

    LEMBARAN PENGESAHAN

    Nama : Era Nurissama

    NIM : 030.05.086

    Judul Referat : Ca Tiroid

    Telah Diterima dan disetujui oleh pembimbing pada :

    Hari.........................tanggal........................................

    Jakarta, ............... 2010

    Pembimbing : dr. Ramadhana Effendi, Sp.B

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    3/27

    3

    KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr. Wb.

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat

    dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan referat yang

    berjudul Kanker Tiroidini.

    Gangguan pada organ tiroid merupakan masalah yang banyak

    ditemukan pada masyarakat, namun untuk saat ini masih belum

    dimengerti secara luas oleh masyarakat.. Untuk memahami lebih dalammengenai Ca Tiroid akan penulis bahas dalam referat ini.

    Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang dalam kepada

    pembimbing dr. Ramadhana,Sp.B atas bimbingan yang diberikan

    sehingga penulis dapat menyelesaikan referat ini serta kepada semua

    pihak yang telah membantu. Semoga referat ini dapat memberikan

    pemahaman baru bagi mahasiswa kedokteran yang sedang mendalami

    ilmu Bedah pada khususnya.

    Penulis sangat menyadari bahwa referat ini masih jauh dari

    sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran membangun dari para

    pembaca. Atas perhatiaannya penulis ucapkan terima kasih.

    Wassalamualaikum Wr. Wb

    Jakarta, Februari 2010

    Penulis

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    4/27

    4

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    BAB II ANATOMI DAN FISIOLOGI TIROID

    BAB III KANKER TIROID

    Definisi

    Etiologi

    KlasifikasiGejala Klinis

    Penunjang

    Diagnosis

    Penatalaksanaan

    Prognosis

    BAB IV KESIMPULAN

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    5/27

    5

    BAB I. PENDAHULUAN

    Sistem endokrin merupakan sistem dan organ yang memproduksi

    hormon, suatu mediator kimia yang bekerja jauh dari sistem atau organ

    asalnya 1

    Kelenjar tiroid termasuk bagian tubuh yang jarang mengalami keganasan,

    terjadi 0,85% dan 2,5% dari seluruh keganasan pada pria dan wanita.

    Tetapi di antara kelenjar endokrin, keganasan tiroid termasuk jenis

    keganasan kelenjar endokrin yang paling sering ditemukan.2

    Angka kekerapan keganasan pada nodul tiroid sebesar 5-10 %.

    Prevalensi keganasan pada multinodulat tidak jauh berbeda. Gharib H

    dalam laporannya mendapatkan angka 4,1% dan 4,7% masing-masing

    prevalensi untuk nodul tunggal dan multipel. Bila dilihat dari jenis

    karsinomanya, kurang lebih 90% jenis papilare dan folikulare, 5-9% jenis

    karsinoma medulare, 1-2% jenis karsinoma anaplastik, 1-3% jenis lainnya.

    Anak-anak usia di bawah 30 tahun dengan nodul tiroid dingin mempunya

    risiko keganasan 2 kali lebih besar dibanding orang dewasa. Kelompok

    usia di atas 60 tahun, disamping mempunyai prevalensi keganasan lebih

    tinggi, juga mempunyai tingkat agresivitas penyakit yang lebih berat, yang

    terlihat dari seringnya kejadian karsinoma tiroid tidak berdiferensiasi.2

    Beberapa pionir bedah di bidang endokrinologi dan pembedahan endokrin

    ini, antara lain William Bayliss dan Ernest Starling.bahkan, Starling (1905)

    adalah yang pertama kali menggunakan istilah hormone, yang artinya

    menstimulasi. Theodore Kocher mendapatkan hadiah nobel dalam

    pembedahan tiroid dan timbunnya miksedea paskabedah tiroidektimi total.

    Kemudain Kendall dari klinik Mayob berhasil mengekstrak hormon

    tiroksin2

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    6/27

    6

    BAB II. ANATOMI DAN FISIOLOGI TIROID

    I. Anatomi

    Adapun kelenjar tiroid merupakan suatu kelenjar endokrin yang

    dikelilingi oleh berbagai macam hal penting yang bekerja secara

    berkesinambungan dengan tiroid.

    a. Letak

    Kelenjar tiroid memiliki dua buah lobus, dihubungkan oleh

    isthmus, terletak di kartilago krokoidea di leher pada cincin

    trakea ke dua dan tiga. Kelenjar tiroid terletak di leher,

    antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam

    ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh

    darah besar, dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea

    dan fascia pretrachealis, dan melingkari trakea dua pertiga

    bahkan sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    7/27

    7

    paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang

    kelenjar tiroid, tetapi letak dan, mungkin juga, jumlah

    kelenjar ini sering bervariasi.1

    b. Histologi

    Kelenjar tiroid terdiri atas banyak sekali folikel-folikel yang

    tertutup (diameternya santara 100 sampai 300 mikrometer)

    yang dipenuhi dengan bahan sekretorik yang disebut koloid

    dan dibatasi oleh sel epitel koloid yang mengeluarkan

    hormonnya ke bagian folikel itu. Unsur utama dari koloid

    adalah glikoprotein tiroglobulin besar, yang mengandung

    hormon tiroid di dalam molekul-molekulnya.

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    8/27

    8

    Begitu hormon yang disekresikan sudah masuk ke dalam

    folikel, hormon itu harus diabsorpsi kembali melalui epitel

    folikel ke dalam darah, sebelum dapat berfungsi dalam

    tubuh. Setiap menitnya jumlah aliran darah di dalam kelenjar

    tiroid kira-kira lebih besar daripada berat kelenjar tiroid itu

    sendiri, yang merupakan suplai darah yang sama banyaknya

    dengan bagian lain dalam tubuh,dengan pengecualian

    korteks adrenal. 3

    c. Vaskularisasi

    Kelenjar tiroid disuplai oleh arteri tiroid superior, inferior, dan

    terkadang juga arteri tiroidea ima dari a. brachiocephalica

    atau cabang aorta. Arterinya banyak dan cabangnya

    beranastomose pada permukaan dan dalam kelenjar, baik

    ipsilateral maupun kontralateral.Arteri tiroid superior

    menembus fascia tiroid dan kemudian bercabang menjadi

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    9/27

    9

    cabang anterior dan posterior. Cabang anterior mensuplai

    permukaan anterior kelenjar dan cabang posterior mensuplai

    permukaan lateral dan medial. Arteri tiroid inferior mensupali

    basis kelenjar dan bercabang ke superior (ascenden) dan

    inferior yang mensuplai permukaan inferior dan posterior

    kelenjar. Sistem venanya berasal dari pleksus perifolikular

    yang menyatu di permukaan membentuk vena tiroidea

    superior, lateral dan inferior.

    II. Fisiologi

    Kelenjar tiroid berfungsi untuk pertumbuhan dan mempercepat

    metabolisme. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama,

    yaitu tiroksin (T4). Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin

    (T3) yang sebagian besar berasal dari konversi hormon T4 diperifer, dan sebagian kecil langsung dibentuk oleh kelenjar

    tiroid. 1

    Hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dibentuk di sel epitel

    (tirosit) yang mengelilingi kelenjar tiroid. Sintesisnya dicapai

    dalam beberapa langkah, yang setiap langkahnya dapat

    mengalami gangguan. Iodin penting dalam sintesis hormon dan

    harus tersedia dalam makanan. Iodin diambil dari darah dan

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    10/27

    10

    dibawa kedalam epitel folikel melalui transporter yang terangkai

    dengan Na+. Di membran apikal sel, iodin melewati lumen

    folikel melalui eksositosis dan dioksidasi di tempat ini.4

    Pembentukan dan pelepasan T3 dan T4 serta pertumbuhan

    kelenjar tiroid dirangsang oleh tirotropin (TSH) dari hipofisis

    anterior. Pelepasan selanjutnya dirangsang oleh tiroliberin

    (TRH) dari hipotalamus. Stress dan estrogen akan

    meningkatkan pelepasan TSH, sedangkan glukokortikoid,

    somatostatin dan dopamin akan menghambatnya.4

    Karakteristik triioditironin adalah berjumlah lebih sedikit

    dalam serum karena reseptornya lebih sedikit dalam protein

    pengikat plasma di serum tetapi ia lebih kuat karena memiliki

    banyak resptor pada jaringan. Tiroksin memiliki banyak reseptor

    pada protein pengikat plasma di serum yang mengakibatkan

    banyaknya jumlah hormon ini di serum, tetapi ia kurang kuat

    berikatan pada jaringan karena jumlah reseptornya sedikit.

    Proses pembentukan hormon tiroid adalah:

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    11/27

    11

    (a) Proses penjeratan ion iodida dengan mekanisme pompa

    iodida. Pompa ini dapat memekatkan iodida kira-kira 30 kali

    konsentrasinya di dalam darah;

    (b) Proses pembentukan tiroglobulin. Tiroglobulin adalah

    glikoprotein besar yang nantinya akan mensekresi hormon

    tiroid;

    (c) Proses pengoksidasian ion iodida menjadi iodium. Proses ini

    dibantu oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksidase.

    (d) Proses iodinasi asam amino tirosin. Pada proses ini iodium

    (I) akan menggantikan hidrogen (H) pada cincin benzena

    tirosin. Hal ini dapat terjadi karena afinitas iodium terhadap

    oksigen (O) pada cincin benzena lebih besar daripada

    hidrogen. Proses ini dibantu oleh enzim iodinase agar lebih

    cepat.

    (e) Proses organifikasi tiroid. Pada proses ini tirosin yang sudah

    teriodinasi (jika teriodinasi oleh satu unsur I dinamakan

    monoiodotirosin dan jika dua unsur I menjadi diiodotirosin)

    Proses coupling (penggandengan tirosin yang sudah

    teriodinasi). Jika monoiodotirosin bergabung dengan

    diiodotirosin maka akan menjadi triiodotironin. Jika dua

    diiodotirosin bergabung akan menjadi tetraiodotironin atau

    yang lebih sering disebut tiroksin. Hormon tiroid tidak larut

    dalam air jadi untuk diedarkan dalam darah harus dibungkus

    oleh senyawa lain, dalam hal ini tiroglobulin. Tiroglobulin ini

    juga sering disebut protein pengikat plasma. Ikatan

    protein pengikat plasma dengan hormon tiroid terutama

    tiroksin sangat kuat jadi tiroksin lama keluar dari protein ini.

    Sedangkan triiodotironin lebih mudah dilepas karena

    ikatannya lebih lemah. 3

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    12/27

    12

    BAB III. KANKER TIROIDI. Definisi

    Karsinoma tiroid berasal dari sel folikel tiroid. Keganasan

    tiroid dikelompokkan menjadi karsinoma tiroid

    berdeferensiasi baik, yaitu bentuk papiler, folikuler, atau

    campuran keduanya, karsinoma meduler yang berasal dari

    sel parafolikuler yang mengeluarkan kalsitonin (APUD-oma),

    dan karsinoma berdeferensiasi buruk/anaplastik. Karsinoma

    sekunder pada kelenjar tiroid sangat jarang dijumpai.

    Perubahan dari struma endemik menjadi karsinoma

    anaplastik dapat terjadi terutama pada usia lanjut.1

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    13/27

    13

    II. Prevalensi

    Karsinoma tiroid agak jarang didapat, yaitu sekitar 3-5% dari

    semua tumor maligna.Insidensnya lebih tinggi di negara

    dengan struma endemik, terutama jenis folikuler jenis

    berdeferensiasi buruk/anaplastik. Karsinoma tiroid didapat

    pada segala usia dengan puncak pada usia muda (7-20

    tahun) dan usia setengah baya (40-60 tahun). Insidens pada

    pria adalah sekitar 3/100.000/tahun dan wanita sekitar

    8/100.000/tahun. Kurang lebih 25% terjadi pada struma

    nodosa. Fokus karsinoma tampaknya muncul secara denovo

    di antara nodul dan bukan di dalamnya. 1

    Radiasi daerah leher merupakan salah satu faktor risiko

    yang penting. Lebih kurang 25% dari mereka yang menjalani

    radiasi di leher pada usia muda, di kemudian hari

    memperlihatkan nodul kelenjar tiroid yang berupa

    adenokarsinoma tiroid, terutama tipe papiler. Risiko

    mendapatkan karsinoma tiroid akibat radiasi biasanya juga

    tergantung pada usia penderita. Bila radiasi terjadi pada usia

    lebih dari 20 tahun, kolerasi risikonya menjadi kurang

    bermakna.Masa laten mungkin lama sekali sampai puluhan

    tahun seperti terlihat pada penduduk Hiroshima dan

    penderita lain yang mengalami radiasi bentuk apa pun pada

    lehernya. 1

    III. Etiologi

    Karsinoma tiroid berasal dari 2 tipe sel yang berada di

    kelenjar tiroid. Sel tersebut akan berdiferensiasi menjadi

    karsinoma papiler, karsinoma folikular, karsinoma medular

    dan karsinoma anaplastik.

    Pajanan dari radiasi meningkatkan resiko terjadinya

    keganasan pada tiroid, terutama karsinoma papiler tiroid. Hal

    ini diobservasi dari anak-anak yang terpajan radiasi setelah

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    14/27

    14

    terjadinya bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki saat perang

    dunia ke 2. Bukti lainnya didapatkan dari percobaan bom

    atom pada pulau Marshall, setelah kecelakaan pada

    Chemobyl. Pasien dengan pengobatan terapi radiasi juga

    beresiko tinggi terjadinya karsinoma tiroid.

    Diet rendah iodin tidak membuktikan terjadinya karsinoma

    pada tiroid, namun pada populasi dengan asupan rendah

    iodin memiliki angka tinggi terjadinya karsinoma folikuler dan

    anaplastik5

    IV. Klasifikasi

    a. Patologi

    i. Karsinoma papilar

    Merupakan jenis keganasan tiroid

    berdiferensiasi baik dan paling sering ditemukan

    (60%). Merupakan karsinoma yang bersifat kronik,

    tumbuh lambat dan mempunyai prognosis paling

    baik diantara keganasan tiroid lainnya.1

    ii. Karsinoma folikular

    Adenokarsinoma meliputi sekitar 25%

    keganasan tiroid dan didapat terutama pada

    wanita setengah baya.

    Merupakan jenis kedua kanker tiroid paling

    umum, merupakan 5-10 persen dari karsinoma

    tiroid dan sekitar 15 persen dari karsinoma tiroid

    berdeferensiasi baik. Lebih agresif (ganas) dari

    karsinoma papiler, dan terjadi lebih sering pada

    wanita daripada pria dengan rasio tiga banding

    satu. Puncaknya onset adalah pada usia 50 tahun.

    Biasanya tidak menyebar ke kelenjar getah

    bening, tetapi dapat menyerang vena dan arteri,

    dan kemudian dapat menyebar (metastasis) ke

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    15/27

    15

    lain organ. Paling sering metastasis ke paru-paru,

    tulang, otak, hati, kandung kemih, dan kulit.

    Kanker ini jarang terjadi pada individu yang telah

    terpapar radiasi dan lebih jarang terjadi pada

    anak-anak. Muncul dari sel-sel yang membuat

    hormon tiroid. Survival rate tergantung pada

    ukuran tumor dan apakah telah menginvasi

    pembuluh darah, kelangsungan hidup 10 tahun

    untuk tumor yang non invasif 86 persen dan untuk

    yang invasif 44 persen.1

    iii. Karsinoma medular

    Meliputi 5-10% keganasan tiroid dari sel

    parafolikuler, atau sel C yang memproduksi

    tirokalsitonin. Tumor berbatas tegas dan keras

    pada perabaan. Tumor ini terutama ditemukan

    pada usia di atas 40 tahun, tetapi juga ditemukan

    pada usia yang lebih muda bahkan pada anak-

    anak dan biasanya disertai gangguan endokrin

    lainnya. 1

    iv. Karsinoma tidak terdiferensiasi (anaplastik)

    Jarang ditemukan dibandingkan dengan

    karsinoma ang berdiferensiasi baik. Tumor ini

    sangat ganas, terutama terdapat pada usia tua

    dan lebih banyak pada wanita. Sebagian tumor

    terjadi pada struma nodosa yang kemudian

    membesar dengan cepat. Tumor ini sering disertai

    nyeri dan nyeri alih ke daerah telinga dan suara

    serak karena infiltrasi n.rekuren. 1

    v. Karsinoma lainnya

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    16/27

    16

    b. Kalsifikasi klinis TNM karsinoma tiroid :

    i. T (Tumor primer)

    T0 tidak terbukti ada tumor

    Tx tumor tidak dapat dinilai

    T1 4 cm terbatas pada tiroid atau tumor

    dengan ukuran berapa saja dengan ekstensi

    ekstra triod yang minimal (misal ke otot

    sternotiroid atau jaringan lunak peritiroid)

    T4a tumor telah berestensi keluar kapsul

    tiroid dan menginvasi ke tempat berikut ; jaringan

    lunak subkutan, laring, trakea, esofagus, n.

    Laringeus recurren atau karsinoma anaplastik

    terbatas pada tiroid (intra tiroid)

    T4b tumor telah menginvasi fasia

    prevertebra, pembuluh mediastinal atau arteri

    carotis atau karsinoma anaplastik berestensi

    keluar kapsul (ekstra tiroid)

    ii. N (Kelenjar getah bening regional)

    Nx kelenjar getah bening tidak dapat dinilai

    N0 tidak ditemukan metastasis ke kelenjar

    getah bening

    N1 pembesaran (dapat dipalpasi)

    N1a hanya ipsilateral

    N1b kontralateral, bilateral, garis tengah,

    atau mediastinum

    iii. M (Metastasis jauh

    Mx metastasi tidak dapat dinilai

    M0 tidak terdapat metastasis jauh

    M1 terdapat metastasis jauh

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    17/27

    17

    V. Gejala Klinis. 7

    Kecurigaan klnis tiroid didasarkan pada observasi yang

    dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis dan dibagi

    dalam kecurigaan tinggi, sedang dan rendah.

    1. Kecurigaan tinggi

    a. Riwayat neoplasma endokrin

    multipel dalam keluarga

    b. Pertumbuhan tumor yang cepat

    c. Nodul teraba keras

    d. Fiksasi daerah sekitar

    e. Paralisis pita suara

    f. Pembesaran kelenjar limpa regional

    g. Adanya metastasia yang jauh

    2. Kecurigaan sedang

    a. Usia 60 tahun

    b. Adanya riwayat radiasi di leher

    c. Jenis kelamin pria dengan nodul

    soliter

    d. Tidak jelas adanya fiksasi daerah

    sekiar

    e. Diameter lebih besar dari 4cm dan

    kistik

    3. Kecurigaan rendah

    a. Adanya benjolan di leher

    b. Tidak adanya gejala seperti yang

    disebutkan pada kecurigaan tinggi

    dan sedang

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    18/27

    18

    VI. Pemeriksaan Penunjang

    a. Biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH)

    FNAB (fine-needle aspiration biposy) adalah

    pemeriksaan yang paling penting untuk mengevaluasi

    nodul pada tiroid. Tekhnik ini tidak mahal dan mudah

    dilaksanakan, dan dengan sedikit komplikasi.

    Untuk melakukan FNAB, ekstensikkan leher pasien dan

    palpasi nodul dengan lembut. Kulit area penusukan harus

    dibersihkan dengan alkohol terlebih dahulu yang

    kemudian diikuti dengan penyuntikan anestesi lokal.

    Peggunaan jarum juga harus dengan jarum yang besar

    agar spesimen yang diambil tidak rusak.

    Diagnosis sitologis sangat tergantung dari benar atau

    tidaknya proses pengambilan sampel, sehingga

    disarankan untuk mengaspirasi di 3 tempat yang berbeda

    pada nodul untuk kepastian spesimen6

    b. Laboratorium

    Pemeriksaan kadar tiroglobulin serum untuk keganasan

    tiroid cukup sensitif tapi tidak spesifik. Serum Thyoid-

    Stimulating Hormone sangat sensitif untuk mendeteksi

    hipertiroid ataupun hipotiroid. Namun pada penyakit

    keganasan, kadar TSH tidak bisa menentukan apakah

    nodul tersebu ganas atau jinak.

    Peningkatan serum kalsitonin biasanya menunjukkan

    karsinoma tiroid tipe medular. Serum kalsitonin, yang

    biasanya menjadi tolak ukur diagnosis folikular-medular

    karsinoma tiroid, sekarang digantikan dengan

    pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) yang

    lebih sensitif pada mutasi RET proto-oncogene.

    Bagaimanapun, kalsitonin dan pentagastrin digunakan

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    19/27

    19

    sebagai penanda tumor untuk memantau pasien yang

    menderita karsinoma tiroid medular. 7

    c. Pencitraan

    i. Sintigrafi tiroid

    Sintigrafi tiroid keganasan hanya memberikan

    gambaran hipofungsi atau nodul dingin, sehingga

    dikatakan tidak spesifik dan tidak diagnostik.

    Sintigrafi dapat dilakukan dengan 2 macam isotop:

    1. Iodium radioaktif

    2. Techneticum pertechnetate isotop

    ii. USG

    Dilakukan untuk menentukan ukuran dan jumlah

    nodul, meski USG tidak dapat membedakan nodul

    jinak dari yang ganas.

    iii. CT scan dan MRI

    Digunakan untuk mengevaluasi jaringan lunak

    yang besar dan dicurigai massa yang terdapat

    pada leher, trakhea atau esofagus dan untuk

    melihat adanya metastase ke kelenjar limfa di

    servikal.

    VII. Diagnosis 6

    a. Karsinoma tiroid berdiferensiasi baik

    i. Karsinoma papiler

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    20/27

    20

    Karsinoma papiler adalah keganasan tiroid yang

    paling sering, sekitar 80%. Wanita yang berumur

    34-40 tahun tiga kali lebih sering terkena daripada

    pria. Kasus yang muncul bisa genetik / faktor

    keturunan yang berhubungan dengan sindrom

    Gardnrer (poliposis adenomatous familial).

    Terekspose radiasi terutama saat masa kanan,

    berhubungan dengan pmunculnya karsinoma tiroid

    papiler. Tumor biasanya muncul setelah masa

    laten sekitar 10-2- tahun. Bagaimanapun, angka

    kejadian kanker tipe ini juga dihipotesikan

    berhubungan dengan tiroiditis Hashimoto.

    Karsinoma jenis ini adalah tipe tumor yang tumbuh

    lambat karena T4 dan produksi sel folikular dari

    tiroid. Sel tersebut sensitif terhadap TSH dan

    pengambilan iodin. Sel tersebut memproduksi

    tiroglobulin yang memberi respon pada stimulasi

    TSH. Hal tersebut memungkinkan menjadi dasar

    diagnostik dan terapeutik pada penyakit berulang

    ataupun rekurensi setelah operasi eksisi.

    Tumor bisa tumbuh ke arah kapsul tiroid yang

    kemudian menginvasi struktur di sekelilingnya.

    Pertumbuhan ke arah trakhea bisa memicu

    terjadinya hemoptisis. Pertumbuhan yang ekstrem

    bisa juga mengarag ke obstruksi jalan napas.

    Invasi ke arah lain bisa juga menyebabkan pasien

    serak, bersuara saat bernapas sampai disfagia.

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    21/27

    21

    ii. Karsinoma folikular

    Karsinoma folikular adalah kedua tersering pada

    keganasan tiroid, 10% dari kanker tiroid. Kanker

    folikular muncul saat asupan iodin untuk tiroid

    rendah. Karsinoma jenis ini juga muncul tiga kali

    lebih banyak pada wanita dibandingkan dengan

    pria. Pasien dengan jenis ini biasanya lebih tua

    daripada karsinoma papiler, sekitar dekade empat

    sampi enam. Sama seperti karsinoma papiler,

    karsinoma folikular muncul dari sel folikuler di

    tiroid. Sel TSH nya pun sensitif, pada pengambilan

    iodin dan produksi tiroglobulin. Tidak seperti

    karsinoma pailer, pada karsinoma folikuler jrang

    bermetastase ke arah servikal, tapi lebih banyak

    bermetastase ke paru dan tulang.

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    22/27

    22

    b. Karsinoma sel Hrtle

    Karsinoma sel Hurtle adalah tipe keganasan tiroid yang

    jarang, yang juga terkadang dianggap sebagai varian dari

    karsinoma folikular. Biasa juga dikenal sebagai

    karsinoma onkositik, Askanazy, atau sel besar. 2-3% dari

    keganasan yang muncul di tiroid. Lebih sering muncul

    pada wanita dekade kelima. Adapun gejala klinisnya

    sama dengan keganasan tiroid tipe lainnya.

    Pada pemeriksaan patologis, sel karsinoma Hurtle,

    seperti karsinoma folikular, dibedakan dengan adenoma

    dari adanya invasi kapsuler, invasi vaskular, atau

    keduanya. Karena tumor malignan sulit untuk di

    identifikasi dengan elemen selular sendiri, dan

    pemeriksaan FNAB dapat membedakan ganas / jinak,

    maka pada penegakan diagnosis perlu dilakukan

    pemeriksaan pada spesimen.

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    23/27

    23

    c. Medullary thyroid carcinoma (MTC)

    MTC mengambil peran sekitar 5% dari keganasan yang

    mungkin terjadi pada tiorid. Tumor ini bisa berasal dari

    sel parafolikuler di tiroid. Sel C adalah derivat neural-

    crestdan juga memproduksi kalsitonin. Sekitar 75% MTC

    muncul secara sporadik, sedangkan 25% lainnya

    berhubungan dengan faktor familial. Kasus sporadik

    biasanya bermanifestasi sebagai nodul tiroid soliter,

    seperti pada keganasan tiroid lainnya. Dan juga

    munculnya gejala nyeri, dysphagia dan serak yang

    mengarah pada invasi lokal.

    d. Karsinoma anaplastik dan karsinoma lainnya.

    Karsinoma jenis ini adalah yang paling jarang pada

    keganasan yang terjadi di tiroid, 1,6 %. Tapi walau

    bagaimanapun, karsinoma jenis ini memiliki tingkat

    keberhasilan hidup sangat rendah dibanding yang lain.

    Seperti keganasan tiroid yang lainnya, pada karsinoma

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    24/27

    24

    anaplastik juga lebih banyak menyerang wanita

    dibanding pria. Biasanya menyerang wanita pada dekade

    6-7.

    Karsinoma ini muncul dengan adanya benjolan pada

    leher yang tumbuh semakin membesar. Suara serak dan

    dispnea bisa muncul karena efek invasi. Daerah yang

    biasa menjadi sasaran metastase adalah paru, tulang

    dan otak.

    Sebagian besar pasien dengan kanker tiroid mempunyai

    massa yang dapat teraba pada leher, tumor intratiroid

    ataupun limpoadenopati regional yang metastase. Di

    beberapa pasien, secara klinis tersamarkan, lesi tidak teraba

    saat palpasi dan hanya akan dikenali jika menggunakan

    pemeriksaan gambar dengan resolusi tinggi saat melakukan

    intervensi sebelum operasi untuk menemukan penyakit jinak

    pada tiroid.8

    Jadi, anamnesis dan pemeriksaan fisik bisa dijadikan dasar

    untuk menentukan diagnosis definitif dari kanker tiroid.

    Diagnosis kanker tiroid memerlukan konfirmasi sitologi atau

    histologi. Biopsi FNA adalah metode paling efektif untuk

    membedakan tumor jinak sampai ganas pada nodul tiroid

    secara preoperatif. Diagnosis kanker tiroid harus mencakup

    pemeriksaan patologi secara hati-hati pada jaringan tiroid. 8

    VIII. Penatalaksanaan

    Untuk adenokarsinoma berdiferensiasi baik pada usia

    mudam unilateral, dengan diameter kecil tanpa penyebaran

    ke kelenjar leher ( dengan kemungkinan prognosis baik),

    dapat dipertimbangkan untuk dilakukan istmolobektomi, yaitu

    hemitiroidektomi. Bila skor buruk, dianjurkan untuk

    tiroidektomi total. Jika telah terdapat pembesaran kelenjar

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    25/27

    25

    limfe leher, kemungkinan besar telah terjadi

    penyebaran,maka harus dilakukan tiroidektomi total disertai

    diseksi kelenjar leher pada sisi yang sama. 1

    IX. Prognosis

    Prognosis yang bisa ditetapkan tergantung dari tipe

    keganasannya. Tipe karsinoma tiroid anaplastik memiliki

    prognosis yang paling buruk diantara yang lainnya, dengan

    ketahanan hidup

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    26/27

    26

    BAB IV KESIMPULAN

    Karsinoma tiroid berasal dari folikel tiroid. Keganasan tiroid

    dikelompookan menjadi karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, yaitu bentuk

    papiler, folikuler, atau campuran keduanya. Karsinoma meduler yang

    berasal dari sel parafolikuler yang menghasilkan kalsitonin (APUD-oma),

    dan karsinoma berdiferensiasi buruk/anaplastik. Karsinoma sekunder

    pada kelenjar tiroid sangat jarang dijumpai. Perubahan dari struma

    endemik menjadi karsinoma anaplastik dapat terjadi terutama pada usia

    lanjut.

    Kelompok usia di atas 60 tahun, disamping mempunyai prevalensi

    keganasan lebih tinggi, juga mempunyai tingkat agresivitas penyakit yang

    lebih berat, yang terlihat dari seringnya kejadian karsinoma tiroid tidak

    berdiferensiasi.

    Sebagian besar keganasan tiroid tidak memberikan gejala yang berat

    kecuali jenis anaplastik yang cepat membesar dalam hitungan minggu.

    Sebagian kecil pasien khususnya dengan nodul yang besar mengeluhkan

    penekanan pada esofagus dan trakea. Biasanya nodul tiroid tidak nyeri

    kecuali adanya perdarahan dalam nodul atau kelainan tiroiditis

    akut/subakut. Keluhan lain pada keganasan adalah suara serak.

    Ada beberapa faktor yang menentukan apakah sebuah nodul tiroid ganas

    atau tidak. Usia pasien saat pertama kali nodul ditemukan, riwayat radiasi

    sinar pengion, jenis kelamin merupakan faktor-faktor penentu keganasan.

    Jenis kelamin laki-laki, meskipun prevalensi lebih rendah, tetapi

    kecenderungan menjadi ganas lebih tinggi daripada wanita. Respon

    terhadap pengobatan dengan hormon tiroid juga dapat digunakan sebagai

    petunjuk dalam evaluasi nodul tiroid.

  • 7/28/2019 79577392-CA-Tiroid-Era

    27/27

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta :

    Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2005. 691-695.

    2. Sudoyo, Aru w, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 4.

    Vol.2.Jakarta; EGC. Juni 2006. Hal 1981

    3. Guyton, Arthur C, John E.Hall. Buku Ajar: Fisiologi Kedokteran.

    Editor: Irawati S Ed 9 Jakarta: EGC. 1997 Hal.1188

    4. Silbernagl, Stefan. Teks dan atlas Patofisiologi. Jakarta: EGC.

    2007. Hal 280

    5. Sharma, Pramod K. Thyroid Cancer. Jan 2010. Available at:

    http://emedicine.medscape.com/article/851968-overview

    6. Sharma, Pramod K. Thyroid Cancer. Jan 2010. Available at:

    http://emedicine.medscape.com/article/851966-overview

    7. Gardner, David G, Dolores Shoback. Lange: Basic and Clinical

    Endocrinology.International Ed.8th. The McGraw-Hill. 2007. Pg.270-

    278

    8. Cobin, Rhoda H. AACE/AAES Medical/Surgical Guidelines for

    Clinical Practice: Management of Thyroid Carcinoma. June 2001.

    Available at:

    http://www.aace.com/pub/pdf/guidelines/thyroid_carcinoma.pdf

    http://emedicine.medscape.com/article/851968-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/851968-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/851966-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/851966-overviewhttp://www.aace.com/pub/pdf/guidelines/thyroid_carcinoma.pdfhttp://www.aace.com/pub/pdf/guidelines/thyroid_carcinoma.pdfhttp://www.aace.com/pub/pdf/guidelines/thyroid_carcinoma.pdfhttp://emedicine.medscape.com/article/851966-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/851968-overview