Makalah CA Tiroid

21
BAB I ANATOMI FISIOLOGI CA TIROID A. ANATOMI FISIOLOGI Kelenjar tiroid terletak di leher, yaitu antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan fascia pretrachealis, dan melingkari trakea dua pertiga bahkan sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid, tetapi letak dan jumlah kelenjar ini dapat bervariasi. Arteri karotis komunis, vena jugularis interna dan nervus vagus terletak bersama dalam suatu sarung tertutup di laterodorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring. Nervus frenikus dan trunkus simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan prevertebralis. Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari empat sumber; arteri karotis superior kanan dan kiri, cabang arteri karotis eksterna kanan dan kiri dan kedua arteri tiroidea inferior kanan dan kiri, cabang arteri brakhialis. Kadang kala dijumpai arteri tiroidea ima, cabang dari trunkus

description

kesehatan

Transcript of Makalah CA Tiroid

Page 1: Makalah CA Tiroid

BAB I

ANATOMI FISIOLOGI CA TIROID

A. ANATOMI FISIOLOGI

Kelenjar tiroid terletak di leher, yaitu antara fasia koli media dan

fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus,

pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan

fascia pretrachealis, dan melingkari trakea dua pertiga bahkan sampai tiga

perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada

permukaan belakang kelenjar tiroid, tetapi letak dan jumlah kelenjar ini

dapat bervariasi. Arteri karotis komunis, vena jugularis interna dan nervus

vagus terletak bersama dalam suatu sarung tertutup di laterodorsal tiroid.

Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring. Nervus

frenikus dan trunkus simpatikus tidak masuk ke dalam ruang antara fasia

media dan prevertebralis.

Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari empat sumber; arteri

karotis superior kanan dan kiri, cabang arteri karotis eksterna kanan dan

kiri dan kedua arteri tiroidea inferior kanan dan kiri, cabang arteri

brakhialis. Kadang kala dijumpai arteri tiroidea ima, cabang dari trunkus

brakiosefalika. Sistem vena terdiri atas vena tiroidea superior yang

berjalan bersama arteri, vena tiroidea media di sebelah lateral, dan vena

tiroidea inferior. Terdapat dua macam saraf yang mensarafi laring dengan

pita suara (plica vocalis) yaitu nervus rekurens dan cabang dari nervus

laringeus superior.

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin

(T4) yang kemudian berubah menjadi bentuk aktifnya yaitu triyodotironin

(T3). Iodium nonorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan

baku hormon tiroid. Zat ini dipekatkan kadarnya menjadi 30-40 kali

sehingga mempunyai afinitas yang sangat tinggi di dalam jaringan tiroid.

T3 dan T4 yang dihasilkan ini kemudian akan disimpan dalam bentuk

koloid di dalam tiroid. Sebagian besar T4 kemudian akan dilepaskan ke

Page 2: Makalah CA Tiroid

sirkulasi sedangkan sisanya tetap di dalam kelenjar yang kemudian

mengalami daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid akan terikat oleh

protein yaitu globulin pengikat tiroid (thyroid binding globulin, TBG) atau

prealbumin pengikat albumin (thyroxine binding prealbumine, TBPA).

Hormon stimulator tiroid (thyroid stimulating hormone, TSH) memegang

peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar tiroid. TSH

dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Proses yang dikenal

sebagai negative feedback sangat penting dalam proses pengeluaran

hormon tiroid ke sirkulasi. Pada pemeriksaan akan terlihat adanya sel

parafolikuler yang menghasilkan kalsitonin yang berfungsi untuk

mengatur metabolisme kalsium, yaitu menurunkan kadar kalsium serum

terhadap tulang.

B. DEFINISI

Kanker Tiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4

tipe yaitu: papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang

menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan

pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul tiroid

bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan.

Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodium

dan membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang

menghasilkan cukup banyak hormon tiroid sehingga terjadi

hipertiroidisme. Kanker tiroid terjadi pada sel-sel kelenjar tiroid (organ

berbentuk mirip kupu-kupu terletak di pangkal leher), yang berfungsi

memproduksi hormon untuk mengatur kecepatan jantung berdetak,

tekanan darah, suhu tubuh dan berat badan.

C. KLASIFIKASI

Menurut WHO, tumor epitel maligna tiroid dibagi menjadi :

1. Karsinoma Folikuler.

Terdapat kira-kira 25 % dari seluruh karsinoma tiroid yang ada,

terutama mengenai kelompok usia diatas 50 tahun. Menyerang

Page 3: Makalah CA Tiroid

pembuluh darah yang kemudian menyebar ke tulang dan jaringan paru.

Jarang menyebar ke daerah nodes limpa tapi dapat melekat/menempel

di trakea, otot leher, pembuluh darah besar dan kulit, yang kemudian

menyebabkan dispnea serta disfagia. Bila tumor mengenai “The

Recurrent Laringeal Nerves”, suara klien menjadi serak. Prognosisnya

baik bila metastasenya masih sedikit pada saat diagnosa ditetapkan.

2. Karsinoma Papilar.

Merupakan tipe kanker tiroid yang sering ditemukan, banyak pada

wanita atau kelompok usia diatas 40 tahun. Karsinoma Papilar

merupakan tumor yang perkembangannya lambat dan dapat muncul

bertahun-tahun sebelum menyebar ke daerah nodes limpa. Ketika

tumor terlokalisir di kelenjar tiroid, prognosisnya baik apabila

dilakukan tindakan Tiroidektomi parsial atau total.

3. Karsinoma Medular.

Timbul di jaringan tiroid parafolikular. Banyaknya 5 – 10 % dari

seluruh karsinoma tiroid dan umumnya mengenai orang yang berusia

diatas 50 tahun. Penyebarannya melewati nodes limpa dan menyerang

struktur di sekelilingnya. Tumor ini sering terjadi dan merupakan

bagian dari Multiple Endocrine Neoplasia (MEN) Tipe II yang juga

bagian dari penyakit endokrin, dimana terdapat sekresi yang

berlebihan dari kalsitonin, ACTH, prostaglandin dan serotonin.

4. Karsinoma berdiferensiasi buruk (Anaplastik).

Merupakan tumor yang berkembang dengan cepat dan luar biasa

agresif. Kanker jenis ini secara langsung menyerang struktur yang

berdekatan, yang menimbulkan gejala seperti: 

a. Stridor (suara serak/parau, suara nafas terdengar nyaring).

b. Suara serak.

c. Disfagia

Page 4: Makalah CA Tiroid

Prognosisnya jelek dan hampir sebagian besar klien meninggal kira-

kira 1 tahun setelah diagnosa ditetapkan. Klien dengan diagnosa

karsinoma anaplastik dapat diobati dengan pembedahan paliatif,

radiasi dan kemoterapi.

D. ETIOLOGI

Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya

untuk terjadi well differentiated (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan

goiter endemis, dan untuk jenis meduler adalah factor genetic. Belum

diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk kanker anaplastik dan

meduler. Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan

kanker tiroid berdiferensia baik (papiler dan folikuler), dengan

kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar.

Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Banyak

kasus kanker pada anak-anak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala

dan leher karena penyakit lain. Biasanya efek radiasi timbul setelah 5-25

tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun. Stimulasi TSH yang lama juga

merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Faktor resiko lainnya

adalah adanya riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok

menahun.

Ada juga faktor predisposisilainnya seperti kelainan genetik, usia,

jenis kelamin, ras, dan tempat tinggal (daerah pantai).

E. TANDA DAN GEJALA

Kecurigaan klinis adanya karsinoma tiroid didasarkan pada

observasi yang dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis dan dibagi

dalam kecurigaan tinggi, sedang dan rendah. Yang termasuk kecurigaan

tinggi adalah:

- Riwayat neoplasma endokrin multipel dalam keluarga.

- Pertumbuhan tumor cepat.

- Nodul teraba keras.

- Fiksasi daerah sekitar.

Page 5: Makalah CA Tiroid

- Paralisis pita suara.

- Pembesaran kelenjar limpa regional.

- Adanya metastasis jauh

Kecurigaan sedang adalah :

- Usia kurang atau lebih dari 60 tahun.

- Riwayat radiasi leher.

- Jenis kelamin pria dengan nodul soliter.

- Tidak jelas adanya fiksasi daerah sekitar.

- Diameter lebih besar dari 4 cm dan kistik.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Skin test : menggunakan radio isotop

Lab : pemeriksaan T3& T4

Kadar kalsitonin

USG : menentukan kadar nodul padat, keras, dan kistis

MRI

Pemeriksaan fungsi tiroid

Pemeriksaan potongan beku : untuk membedakan tumor ganas atau

jinak sebelum dilakukan pembedahaan.

SGOT & SGPT

Foto X-Ray

Ultrasound

CT-Scan : melihat perluasan tumor

Biopsy aspirasi

Pemeriksaan sidik tiroid

Pemeriksaan Histopatologi

G. KOMPLIKASI

Paralisis pita suara

Metastasis jauh

Pendarahan

Page 6: Makalah CA Tiroid

Trauma nervus langerhan

Abses

Hipokalsemia

Infeksi sebsis

H. PENATALAKSANAAN

Pertama-tama dilakukan pemeriksaan klinis untuk menentukan

apakah nodul tiroid tersebut suspek maligna atau suspek benigna. Bila

nodul tersebut suspek maligna dibedakan atas apakah kasus

tersebut operabel atau inoperabel. Bila kasus yang dihadapi inoperabel

maka dilakukan tindakan biopsy insisi dengan pemeriksaan histopatologi

secara blok parafin. Dilanjutkan dengan tindakan debulking dan radiasi

eksterna atau khemoradioterapi. Bila nodul tiroid suspek maligna

tersebut operabel dilakukan tindakan isthmolobektomi dan pemeriksaan

potong beku (VC ). Bila nodul tiroid secara klinis suspek benigna

dilakukan tindakan FNAB ( Biopsi Jarum Halus ).  Ada 2 kelompok hasil

yang mungkin didapat yaitu :

Hasil FNAB suspek maligna, “foliculare Pattern” dan “Hurthle

Cell”. Dilakukan tindakan isthmolobektomi dengan pemeriksaan potong

beku seperti diatas. Dilakukan terapi supresi TSH dengan tablet Thyrax

selama 6 bulan kemudian dievaluasi, bila nodul tersebut mengecil diikuti

dengan tindakan observasi dan apabila nodul tersebut tidak ada perubahan

atau bertambah besar sebaiknya dilakukan tindakan isthmolobektomi

dengan pemeriksaan potong bekuseperti diatas.

Penatalaksanaan Kanker Tiroid Dengan Metastasis Regional.

Dipastikan terlebih dahulu apakah kasus yang dihadapi operabel

atau inoperabel. Bila inoperabel tindakan yang dipilih adalah dengan

radioterapi eksterna atau dengan khemoradioterapi dengan memakai

Page 7: Makalah CA Tiroid

Adriamicin. Dosis 50-60mg/m2 luas permukaan tubuh ( LPT ). Bila

kasus tersebut operabel dilakukan penilaian infiltrasi kelenjar getah

bening terhadap jaringan sekitar. Bila tidak ada infiltrasi dilakukan

tiroidektomi total( TT) dan “ Functional RND”. Bila ada infiltrasi

pada nodul ascesorius dilakukan TT + RND standar. Bila ada infiltrasi

pada vena Jugularis interna tanpa infiltrasi pada nodul ascesorius

dilakukan TT + RND modifikasi 1. Bila ada infiltrasi hanya pada

nodul sternocleidomastoideus dilakukan TT + RND modifikasi 2.

Penatalaksanaan Kanker Tiroid Dengan Metasasis Jauh

Dibedakan terlebih dahulu apakah kasus yang dihadapi

berdiferensiasi baik atau buruk. Bila berdiferensiasi buruk dilakukan

khemoterapi dengan adriamicin. Bila berdiferensiasi baik dilakukan

TT + radiasi interna dengan I 131 kemudian dinilai dengan sidik

seluruh tubuh, bila respon (+) dilanjutkan dengan terapi supresi /

subtitusi. Syarat untuk melakukan radiasi interna adalah : tidak boleh

ada jaringan tiroid normal yang akan bersaing dalam afinitas terhadap

jaringan radioaktif. Ablatio jaringan tiroid itu bisa dilakukan dengan

pembedahan atau radio ablatio dengan jaringan radioaktif . Bila respon

(-) diberikan khemoterapi adriamicin. Pada lesi metastasisnya, bila

operabel dilakukan eksisi luas.

Empat minggu setelah tindakan TT dilakukan pemeriksaan sidik seluruh

tubuh.

- Bila masih ada sisa jaringan tiroid normal dilakukan ablasio

dengan I131 kemudian dilanjutkan dengan terapi substitusi

/supresi dengan Thyrax sampai kadar TSHs ≤ 0,1.

- Bila tidak ada sisa jaringan tiroid normal dilakukan terapi

substitusi/supresi. Setelah 6 bulan terapi substitusi / supresi

dilakukan pemeriksaan sidik seluruh tubuh dengan terlebih

dahulu menghentikan terapi substitusi selama 4 minggu

sebelum pemeriksaan.

Page 8: Makalah CA Tiroid

- Bila terdapat metastasis jauh, dilakukan radiasi interna I131

dilanjutkan terapi substitusi/supresi.

- Bila tidak ada metastasis terapi substistusi /supresi dilanjutkan dan

pemeriksaan sidik seluruh tubuh diulang setiap tahun selama 2 -

3 tahun dan bila 2 tahun berturut –turut hasilnya tetap negatif

maka evaluasi cukup dilakukan 3-5 tahun sekali.

Dalam follow up KT diferensiasi baik, pemeriksaan kadar human

tiroglobulin dapat dipakai sebagai petanda tumor untuk mendeteksi

kemungkinan adanya residif tumor.

Tiga bulan setelah tindakan tiroidektomi total atau tiroidektomi

total + diseksi leher sentral, dilakukan pemeriksaan kalsitonin.

- Bila kadar kalsitonin rendah atau 0 ng/ml dilanjutkan dengan

observasi.

- Bila kadar kalsitonin ≥ 10 ng/ml dilakukan pemeriksaan CT scan,

MRI untuk mencari rekurensi lokal atau dilakukan SVC ( Selecture

Versus Catheterition) pada tempat-tempat yang dicurigai

metastasis jauh yaitu paru-paru dan hati.

Ada 3 rangkaian yang diteruskan :

1. Tidak didapatkan tanda-tanda residif, maka cukup di observasi

untuk 3 bulan kemudian diperkirakan kadar kalsitenin.

2. Terdapat residif lokal, maka harus dilakukan re eksisi.

3. Terdapat metastasis jauh harus dinilai apakah operabel atau

inoperabel. Bila operabel dilakukan eksisi, bila inoperbel tindakan

yang dilanjutkan hanya paliatif.

I. EPIDEMOLOGI

Kanker tiroid menempati urutan ke-9 dari sepuluh keganasan

tersering. Lebih banyak pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2 : 1

sampai 3 : 1. Insidensnya berkisar antara 5,4-30%. Berdasarkan jenis

histopatologi, sebarannya adalah kanker tiroid jenis papilar (71,4%);

Page 9: Makalah CA Tiroid

kanker tiroid jenis folikular ( 16,7%); kanker tiroid jenis anaplastik

(8,4%); dan kanker tiroid jenis medular (1,4%). Berdasarkan usia kanker

tiroid jenis papilar biasanya pada pasien yang berusia kurang dari 40

tahun, berbeda dengan kanker tiroid folikular yang banyak pada usia di

atas itu. Sedangkan kanker jenis medular sering ditemukan pada usia tua

(50-60 tahun).

Angka insidensi tahunan kanker tiroid bervariasi di seluruh dunia,

yaitu dari 0,5-10 per 100.000 populasi. Karsinoma tiroid mempunyai

angka prevalensi yang sama dengan multipel mieloma. Karsinoma tiroid

ini merupakan jenis keganasan jaringan endokrin yang terbanyak, yaitu

90% dari seluruh kanker endokrin.

American Cancer Society memperkirakan bahwa sekitar 17.000

kasus baru muncul setiap tahunnya di Amerika Serikat dan sekitar 1.300

diantaranya mengakibatkan kematian. Tetapi dengan pengobatan yang

adekuat, sekitar 190.000 penderita tetap dapat hidup normal dan beberapa

dapat bertahan lebih dari 40 tahun.

Page 10: Makalah CA Tiroid

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN TEORI

A. PENGKAJIAN PERAWATAN CA TIROID

a. Riwayat kesehatan klien dan keluarga.

Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota

keluarga yang menderita penyakit yang sama.

b. Kebiasaan hidup sehari-hari

Seperti pola makan, pola tidur (klien menghabiskan banyak waktu

untuk tidur), pola aktivitas.

c. Tempat tinggal klien sekarang dan pada waktu balita

d. Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh:

Sistem pulmonary

Sistem pencernaan

Sistem kardiovaskuler

Sistem musculoskeletal

Sistem neurologik dan Emosi/psikologis

Sistem reproduksi

Metabolik

e. Pemeriksaan fisik mencakup.

Penampilan secara umum; amati wajah klien terhadap adanya

edema disekitar leher, adanya nodule yang membesar disekitar

leher.

Perbesaran jantung, disritmia dan hipotensi, nadi turun, kelemahan

fisik.

Parastesia dan reflek tendon menurun.

Suara parau dan kadang sampai tak dapat mengeluarkan suara.

Bila nodule besar dapat menyebabkan sesak nafas.

f. Pengkajian psikososial

Klien sangat sulit membina hubungan sosial dengan

lingkungannya, mengurung diri bahkan mania.

Page 11: Makalah CA Tiroid

Keluarga mengeluh klien sangat malas beraktivitas, dan ingin tidur

sepanjang hari.

Kajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima komponen

konsep diri.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi trachea akibat

desakan massa tumor

b. Nyeri berhubungan dengan adanya desakan atau pembengkakan oleh

nodule tumor

c. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan cedera pita suara

d. Gangguan kenyamanan berhubungan dengan kesulitan menelan

e. Ansietas berhubungan dengan perubahan kesehatan

f. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan

menelan

g. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan luka insisi sekunder akibat

operasi kanker tiroid

h. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang

penyakit.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi

Tindakan Rasional

Bersihan jalan

nafas

berhubungan

dengan

obstruksi

trachea akibat

desakan massa

tumor

Tujuan :

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3x24

jam, diharapkan

jalan nafas

efektif.

Mandiri :

Pantau

frekuensi

pernafasan,

kedalaman

dan kerja

pernafasan.

Auskultasi

suara nafas,

Untuk

mengetahui

adanya

komplikasi

secara dini.

Untuk

mengetahui

adanya ronchi

atau tidak.

Page 12: Makalah CA Tiroid

Kriteria hasil :

Tidak ada

kesulitan

pernafasan.

Secret

mudah

keluar.

Tidak

mengeluh

sesak nafas.

Respirasi

dalam batas

normal (16-

20)

catat adanya

ronchi.

Kaji adanya

dyspneu,

stridor dan

cianosis.

Perhatikan

kualitas

pernafasan.

Kolaborasi :

Pemberian

terapi

oksigen bila

perlu

Mengetahui

pernafasan

klien.

Mencegah

terjadinya

dispnea.

Membantu

pernafasan

klien

Nyeri

berhubungan

dengan adanya

desakan atau

pembengkakan

oleh nodule

tumor

Tujuan :

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3x24

jam, diharapkan

nyeri

berkurang.

Kriteria hasil :

Melaporkan

nyeri hilang

atau

berkurang.

Skala nyeri

menurun.

Mandiri :

Observasi

adanya

tanda-tanda

nyeri baik

verbal

maupun

nonverbal.

Ajarkan dan

anjurkan

pasien untuk

menggunaka

n tehnik

relaksasi.

Kolaborasi :

Pemberian

Mengantisipasi

jika timbu

nyeri.

Memberikan

kenyamanan

pada klien.

Untuk

mengurangi

nyeri.

Page 13: Makalah CA Tiroid

Tampak

rilek.

Tidak ada

keluhan

menelan.

analgetik

Kerusakan

komunikasi

verbal

berhubungan

dengan cedera

pita suara

Tujuan :

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3x24

jam, diharapkan

kerusakan

komunikasi

verbal teratasi

dengan.

Kriteria hasil :

Mampu

menciptakan

metode

komunikasi

dimana

kebutuhan dapat

dipahami

Kaji fungsi

bicara secara

periodic.

Pertahankan

komunikasi

sederhana.

Memberikan

metode

komunikasi

alternative

yang sesuai.

Untuk

mengetahui

kondisi klien.

Agar tidak

terlalu

memaksa klien

untuk

berbicara.

Menyesuaikan

dengan kondisi

klien

Page 14: Makalah CA Tiroid

BAB III

WOC TEORI