76403105 Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian Bentuk Dan Ukuran
-
Upload
dandiwijaya -
Category
Documents
-
view
517 -
download
8
Transcript of 76403105 Karakteristik Fisik Bahan Hasil Pertanian Bentuk Dan Ukuran
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENANGANAN HASIL PERTANIAN
KARAKTERISTIK FISIK BAHAN HASIL PERTANIAN
(BENTUK DAN UKURAN)
Oleh :
Nama : Wendi Irawan Dediarta
NPM : 150310080137
Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 9 Maret 2011
Waktu : 16.00 – 17.00
Co. Ass : - Citra Pertiwi
- Wince Widyaningsih
- Tiwi
LABORATORIUM TEKNIK PASCA PANEN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahan-bahan hasil pertanian seringkali mengalami kerusakan baik di
lahan maupun dalam proses penanganan pasca panen. Kerusakan-kerusakan
tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor fisiologis,
mekanis, termis, biologis, dan khemis.
Untuk mencegah kerusakan seminimal mungkin, diperlukan
pengetahuan tentang karakteristik watak atau sifat teknik bahan hasil
pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik, dan termis.
1.2Tujuan Praktikum
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui bentuk dan ukuran
dari bahan hasil pertanian yaitu dengan mengukur bentuk acuan, kebundaran,
kebulatan, pengukuran dimensi sumbu, serta mengetahui kemiripan bahan
hasil pertanian terhadap benda-benda geometri. Serta mengetahui hubungan
antara bentuk suatu bahan hasil pertanian dengan volume dan luas
permukannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bentuk dan ukuran adalah dua karakteristik yang tidak dapat dipisahkan
dalam hal objek fisik bahan dan keduanya diperlukan untuk pendeskripsian
karakteristik fisik suatu bahan secara jelas. Ada beberapa kriteria yang dapat
digunakan untuk menjelaskan bentuk dan ukuran dari suatu bahan hasil pertanian,
yaitu :
a) Bentuk acuan (charted standard)
Di dalam metode ini, permukaan dari potongan melintang dan
memanjang sampel atau bahan diukur dan kemudian dibandingkan
dengan bentuk-bentuk yang sudah ada pada bentuk acuan (charted
standard).
b) Kebundaran (Roundness)
Kebundaran adalah suatu ukuran ketajaman sudut-sudut dari suatu
benda padat. Nilai kebundaran suatu bahan hasil pertanian berkisar 0-
1. Apabila nilai suatu bahan hasil pertanian mendekati 1, maka bentuk
bahan tersebut mendekati bundar.
c) Kebulatan (Sphericity)
Kebulatan dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara diameter
bola yang mempunyai volume sama dengan objek dengan diameter
bola terkecil yang dapat mengelilingi objek. Seperti halnya nilai
kebundaran, nilai kebulatan suatu bahan juga berkisar antara 0-1.
Apabila nilai kebulatan suatu bahan mendekati 1 maka bahan tersebut
mendekati bentuk bola (bulat).
d) Pengukuran dimensi sumbu
Untuk objek-objek yang berukuran kecil seperti biji-bijian garis besar
proyeksi dari setiap sampel dapat diukur dengan menggunakan sebuah
alat photo pembesar (photographic enlarger), namun secara sederhana
dapat pula dilakukan dengan metode proyeksi dengan menggunakan
OHP (Overhead Projector).
e) Kemiripan terhadap benda-benda geometri
Selain membandingkan dengan bentuk standar, penentuan bentuk
bahan hasil pertanian dapat juga ditentukan dengan melihat kemiripan
dengan benda-benda geometri tertentu, yaitu bulat memanjang
(prolate spheroid), bulat membujur (oblate spheroid), dan kerucut
berputar atau silinder. Setelah diketahui bentuk bahan berdasarkan
kemiripan terhadap benda-benda geometri, maka volume dan luas
permukaan bahan dapat dihitung.
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN
3.1 Alat Dan Bahan
Alat :
• Jangka sorong,
• Penggaris,
• Planimeter,
• Jangka,
• Kertas millimeter block,
• Over Head Projector (OHP),
• dan spidol warna
Bahan :
• Mentimun,
• Kentang,
• Tomat,
• dan Telur
3.2 Prosedur Praktikum
1. Menentukan kebundaran (roundness) kentang, tomat, telur dengan
menggunakan OHP
a. Menempatkan bahan pada OHP sehingga bahan dapat diproyeksikan
b. Menggambar proyeksi bahan pada kertas millimeter block
c. Menentukan luas proyeksi terbesar dari bahan dalam posisi bebas
(Ap) dan luas lingkaran terkecil (Ac) yang membatasi proyeksi bahan
(Ap) dengan planimeter.
d. Menghitung kebundaran (roundness) bahan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Roundness (Rd) = =
Dimana : r1 = diameter dalam, r2 = diameter luar.
2. Menentukan kebulatan (sphericity) kentang, tomat, telur.
a. Mengukur sumbu-sumbu dari bahan yang terdiri dari sumbu a
(sumbu terpanjang/mayor), b (sumbu pertengahan/intermediet) dan c
(sumbu terpendek/minor)
b. Menghitung kebulatan (sphericity) bahan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
sphericity =
Rumus ini hanya berlaku jika asumsi bahan berbentuk elips.
3. Menentukan volume dan luas permukaan teoritis mentimun, kentang,
tomat, dan telur.
a. Mengukur sumbu a, b, dan c dari bahan
b Menentukan kemiripan bahan terhadap bentuk-bentuk geometri :
bulat memanjang (prolate spheroid), bulat membujur (oblate
spheroid), dan kerucut berputar atau silinder
c. Menghitung volume dan luas permukaan teoritis bahan dengan
persamaan dibawah ini :
Bulat memanjang (prolate spheroid)
V = (π a b2)
e =
S = 2πb2 + 2π sin-1 e
Keterangan :
V = volume
S = luas permukaan
a = sumbu memanjang elips (major axes)
b = sumbu membujur elips (minor axes)
e = eksentrisitas
Bulat membujur (oblate spheroid)
V = (π a2 b)
e =
S = 2πa2 + 2π ln
Kerucut berputar atau silinder
V = h
S = 2(r1+r2) [h2 + (r1-r2)2]1/2
Keterangan :
r1 = jari-jari bagian dasar kerucut
r2 = jari-jari bagian puncak kerucut
h = tinggi benda
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
Bahan a(mm) b(mm) c(mm) h(mm) r1(mm) r2(mm) Ap(mm) Ac(mm)Kentang 70,33 58,25 53,05 - 145 180 - -Telur - - - - 130 140 - -Mentimun - - - 10,9 20,3 20,7 - -Tomat 63,10 64,20 - - - - - -
Analisis data dan perhitungannya :
• Roundness komoditas kentang (kelompok 1) :
Roundness (Rd) = =
Rd = = 0,64 mm
• Roundness komoditas telur (kelompok 2) :
Roundness (Rd) = =
Rd = = 0,86 mm
• Kemiripan terhadap benda geometri komoditas mentimun bentuk kerucut
berputar/silinder (kelompok 3) :
Kerucut berputar atau silinder =
V = h
S = 2(r1+r2) [h2 + (r1-r2)2]1/2
V = ( ) 100,9 ( + 20,3 . 20,7 + 20,72)
= (1,046) (100,9) (412,09 + 420,21 + 428,49)
= 133.065,54 mm3
S = 3,14 (20,3 + 20,7) [100,92 + (20,3 . 20,7) 2]½
= 3,14 (41) (10.180,81 + 0,16)½
= 12989,96 mm2
• Sphericity komoditas kentang (kelompok 4) :
Sphericity =
Sphericity
= 0,82 mm
• Kemiripan terhadap benda geometri komoditas tomat bulat memanjang
dan bulat membujur (kelompok 4) :
Bulat memanjang tomat :
V = ( π a b 2 )
e = [ 1 – ( )2 ]½
S = 2 π b2 + 2 π sin -1 e
V = (3,14 . 63,10 . 64,20 2 )
= 1.086.127,236 mm3
e = [ 1 – ( )2 ]½
= 0,187
S = 2 . 3,14 . 64,202 + 2 3,14 sin -1 0,187
= 26327,82 mm2
Bulat membujur tomat
V = ( π a 2 b )
e = [ 1 – ( )2 ]½
S = 2 π a2 + 2 π In
V = (3,14 . 63,102 . 64,20 )
= 1.067.517,58 mm3
e = [ 1 – ( )2 ]½
= 0,187
S = 2 . 3,14 . 63,102 + 2 . 3,14 In
= 548823,25 mm2
BAB V
PEMBAHASAN
Rd kentang menghasilkan angka 0,64 yang berarti komoditas kentang yang
diuji belum mendekati bundar, karena suatu bahan hasil pertanian dikatakan
mendekati bundar apabila nilai kebundarannya mendekati 1. Sedangkan untuk
komoditas telur menghasilkan Rd dengan nilai 0,86 yang sudah mendekati angka
1 berarti mendekati bundar.
Sphericity sama halnya dengan Roundness apabila nilai kebulatan suatu
bahan hasil pertanian mendekati 1 maka bahan tersebut mendekati bentuk bola
(bulat). Sphericity kentang menghasilkan angka 0,82 yang berarti komoditas
kentang yang diuji mendekati bola (bulat) karena hasilnya mendekati 1.
Setelah kebundaran dan kebulatan, komoditas mentimun dan tomat diukur
pula dengan menggunakan metode kemiripan dengan benda geometri. Komoditas
mentimun yang menyerupai bentuk geometri kerucut berputar atau silinder,
memiliki volume sebesar 133.065,54 mm3. Sedangkan untuk luas permukaan
mentimun itu sendiri diperoleh hasil 12989,96 mm2.
Komoditas tomat yang menyerupai bentuk geometri bulat membujur
(oblate spheroid) diperoleh volume sebesar 1.067.517,58 mm3. Untuk nilai
eksentrisitas (e) diperoleh nilai sebesar 0,187, untuk luas permukaan tomat itu
sendiri adalah sebesar 548823,25 mm2. Sedangkan bentuk geometri bulat
memanjang (prolate spheroid) diperoleh volume sebesar 1.086.127,236 mm3,
untuk nilai eksentrisitas (e) diperoleh nilai sebesar 0,187, untuk luas permukaan
tomat itu sendiri adalah sebesar 26327,82 mm2
Dari hasil percobaan mengenai bentuk dan ukuran suatu bahan hasil
pertanian, dapat diketahui apakah suatu komoditas dikatakan bulat, bundar
ataupun menyerupai benda geometri, serta berapa besar volume serta luas
permukaannya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari percobaan mengenai karakter fisik bahan hasil pertanian untuk bentuk
dan ukuran dapat diambil kesimpulan yaitu :
• Setiap bahan hasil pertanian memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda
satu sama lain.
• Bentuk suatu komoditas dapat diukur dengan metode roundness,
sphericity,dan kemiripan terhadap benda geometri.
• Volume dan luas permukaan yang dihitung dari masing-masing bahan
hasil pertanian juga bervariasi tergantung dari bentuk dan ukuran bahan hasil
pertanian itu sendiri.
• Untuk mengukur kebundaran atau kebulatan dapat dilihat dari hasil
perhitungan bahan hasil pertanian, semakin dekat dengan angka 1 maka
bahan hasil pertanian tersebut dapat dikatakn bulat atau bundar.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Penuntun Praktikum MK. Teknologi Hasil Pertanian, 2011.
Anonim. 2008. Teknik Penanganan Hasil Pertanian.
http://jansenbernard.wordpress.com/2010/06/16/laporan-praktikum-teknik-
penanganan-hasil-pertanian-karakteristik-fisik-bahan-hasil-pertanian-
bentuk-dan-ukuran/ (Diakses pada tanggal 15 Maret 2011 pukul 19.00
WIB).
LAMPIRAN