PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

27
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM DENGAN KEBUN KELAPA SAWIT DI KECAMATAN TOMMO KABUPATEN MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT Oleh : AHMAD SULFIKAR M111 13 521 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

Page 1: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH

HUTAN ALAM DENGAN KEBUN KELAPA SAWIT

DI KECAMATAN TOMMO KABUPATEN MAMUJU

PROVINSI SULAWESI BARAT

Oleh :

AHMAD SULFIKAR

M111 13 521

PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

ii

Page 3: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

iii

ABSTRAK

Ahmad Sulfikar (M111 13 521). Perbandingan Karakteristik Fisik Tanah

Hutan Alam dengan Kebun Kelapa Sawit di Kecamatan Tommo Kabupaten

Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Dibawah bimbingan Samuel A

Paembonan dan Budirman Bachtiar.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat fisik tanah hutan alam

dengan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju

Provinsi Sulawesi Barat. Kegunaan penelitian ini adalah sebagai bahan informasi

dan pertimbangan mengenai konversi hutan alam menjadi perkebunan kelapa

sawit, serta dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya.

Penelitian ini menggunakan empat tahapan, tahap pertama survei lapangan, tahap

kedua pengambilan sampel tanah, tahap ketiga analisis laboratorium dan tahap

keempat analisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan fungsi

lahan dari hutan alam menjadi kebun kelapa sawit terjadi perubahan sifat fisik

tanah diantaranya tesktur, struktur, permeabilitas, bulk density, porositas dan

warna tanah sedangkan yang tidak terjadi perubahan adalah kemantapan agregat

tanah. Tanah hutan alam memiliki tekstur lempung liat berpasir dan lempung

berpasir berubah menjadi liat berdebu dan liat. Struktur tanah hutan alam

memiliki struktur kubus dan kubus bersudut relatif berubah menjadi lempeng.

Permeabilitas tanah hutan alam memiliki kriteria sedang berubah menjadi lambat

dan agak lambat. Bulk density hutan alam antara 0,89 g/cm3 sampai 1,00 g/cm3

berubah menjadi 1,03 g/cm3 sampai 1,24 g/cm3. Porositas tanah hutan alam

memiliki porositas antara 61% sampai 72% berubah menjadi 47% sampai 58%.

Tanah hutan alam memiliki warna Coklat dan kuning kecoklatan berubah menjadi

kecoklatan dan coklat zaitun.

Kata Kunci : Karakteristik Fisik Tanah, Hutan Alam, Kebun Kelapa Sawit

Page 4: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWTyang telah melimpahkan anugerah,

rahmat, karunia dan izin-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi inidengan judul ”Perbandingan Karakteristik Fisik

Tanah Hutan Alam dengan Kebun Kelapa Sawit di Kecamatan Tommo

Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat”. Shalawat dan salam juga

penulis panjatkan kepada Baginda Rasulullah SAW yang memberikan ajaran yang

benar untuk ummatnya hingga saat ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu selama di lokasi penelitian

juga dalam prosespen yusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Samuel A Pembonan dan Ir. Budirman Bachtiar

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan

dan perhatian dalam penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Syamsuddin Millang, MS., Gusmiaty, SP., MP., dan Dr. Ir. Bakri,

M.Sc. selaku dosen penguji atas segala masukan dan saran untuk perbaikan

skripsi ini.

3. Harlina S.Si., dalam memberikan arahan dan saran positif dalam

pelaksanaan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa di dalam skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

memerlukan.

Penulis

Ahmad Sulfikar

Page 5: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji hanya milik Allah SWT, pada kesempatan ini penulis ingin

mengucpakan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang sangat berperan

dalam penyusunan skripsi, Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat, tulus dan

ikhlas penulis haturkan terimakasih kepada:

1. Pemerintah Sulawesi Barat, terkhusus Kabupaten Mamuju.

2. Staf Fakultas Kehutanan terkhusus kepada Bapak Basri, Dominggus, Ibu

Widya, dan Ibu Nanna telah banyak membantu penulis hingga

menyelesaikan tugas akhir.

3. Kepada teman angkatan GEMURUH (2013) terkhusus Tarmizi, Ahmad

Rifqi Makkasau, Andi Irwan Amrulah, A.Inggrid Kesuma Ramdini,

A.Utami Batari Putri, Catarina Balgis Paweka, A.Ridha Yayank dan

Leprina Sambolangi, terima kasih atas kebersamaan dan motivasi yang

telah diberikan selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas

Kehutanan Universitas Hasanuddin.

4. Teman-teman, kakak dan adik di Laboratorium Silvikultur dan Fisiologi

Pohon Fakultas Kehutanan, Asrul, Asdiron Panandu, Kak Resti Ura,

Zidny, Nurul Anugrah Waty, Khaerum Nisa, Andi Irwan Amrullah,

Satrawan Hendrik, Muh. Ridwan Umar, Eva Musdalifah, Cindi Gloria,

Nur rismawati, Andi Hamka Ahmad, Ratih, Kak Asma, Kak Reni,

Mayaslika serta teman-teman yang lain yang tidak bisa disebukan namanya

satu persatu.

Terkhusus, penulis menghaturkan terima kasih yang setinggi-tingginya

kepada Ayah dan Ibu tercinta Alm. Mubarak dan Suhuriah atas doa, kasih

sayang, perhatian, pengorbanan dan motivasi dalam mendidik dan membesarkan

penulis, serta Saudara tercinta Musrifah Mubarak, Musriani Mubarak, Husni

Page 6: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

vi

Mubarak, Nur Intansari Mubarak, Nur Alam Mubarak dan Sulhiyah

Mubarah atas motivasi dan bimbingannya.

Penulis

Ahmad Sulfikar

Page 7: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ I

HALAMAN PENGESAHAN .............. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

ABSTRAK .......................................................................................................... II

KATA PENGANTAR ...................................................................................... IV

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. V

DAFTAR ISI .................................................................................................... VII

DAFTAR TABEL ............................................................................................... X

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ XI

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... XII

I. PENDAHULUAN ......................................................................................... XII

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Tujuan dan Kegunaan ............................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 4

2.1 Gambaran Umum Tanah .......................................................................... 4

2.1.1 Tanah .................................................................................................... 4

2.1.2 Bahan-bahan Penyusun Tanah .............................................................. 5

2.1.3 Faktor-faktor pembentuk tanah ............................................................. 7

2.1.4 Profil tanah ............................................................................................ 8

2.2 Sifat-sifat Fisik Tanah ............................................................................... 9

2.2.1 Tekstur Tanah ....................................................................................... 9

2.2.2 Warna Tanah ....................................................................................... 10

2.2.3 Struktur Tanah .................................................................................... 10

2.2.4 Konsistensi .......................................................................................... 11

2.2.5 Berat Volume Tanah (BD) dan Berat Butir Tanah (PD) ...................... 12

2.2.6 Porositas .............................................................................................. 13

2.2 7 Penetapan Permeabilitas ...................................................................... 13

2.3 Hutan ...................................................................................................... 14

2.4 Kelapa Sawit ........................................................................................... 15

Page 8: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

viii

III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 16

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 16

3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 16

3.3 Survei Lapangan dan Pengambilan Sampel ............................................ 17

3.4 Analisis Laboratorium ............................................................................ 18

3.5 Identifikasi Tumbuhan ............................................................................ 19

3.6 Data Tambahan ....................................................................................... 19

3.7 Analisis Data ........................................................................................... 20

3.7.1 Tekstur Tanah ..................................................................................... 20

3.7.2 Penetapan Permeabilitas ...................................................................... 20

3.7.3 BD dan PD .......................................................................................... 20

3.7.4 Porositas .............................................................................................. 20

IV. KEADAAN UMUM LOKASI .................................................................... 21

4.1 Kondisi Fisik Wilayah............................................................................. 21

4.1.1 Letak dan Luas .................................................................................... 21

4.1.2 Topografi ............................................................................................ 22

4.2 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat ...................................................... 22

4.2.1 Jumlah Penduduk ................................................................................ 22

4.2.2 Tingkat Pendidikan ............................................................................. 23

4.2.3 Mata Pencaharian ................................................................................ 23

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 24

5.1 Pengambilan Sampel Tanah .................................................................... 24

5.2 Tekstur Tanah ......................................................................................... 24

5.3 Struktur Tanah ........................................................................................ 27

5.4 Permeabilitas .......................................................................................... 29

5.5 BD (Bulk Density) / PD (Particle Density) ............................................. 31

5.6 Porositas ................................................................................................. 32

5.7 Kemantapan Agregat (Stabilitas Struktur)............................................... 34

5.8 Warna Tanah ........................................................................................... 35

5.9 Kondisi Vegetasi dan Jenis Tanaman ...................................................... 37

Page 9: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

ix

VI. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 38

6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 38

6.2. Saran ...................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 39

Page 10: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 1. Luas wilayah per Desa di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju

(Sumber: BPS 2016) ............................................................................... 21

Tabel 2. Data Ketinggian Tempat di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju

(Sumber: BPS 2016) ............................................................................... 22

Tabel 3. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju

(Sumber: BPS 2016) ............................................................................... 23

Tabel 4. Data Hasil Analisis Tekstur Tanah (% Liat, % debu dan % pasir) ......... 25

Tabel 5. Data Hasil Analisis Struktur Tanah ........................................................ 27

Tabel 6. Data Hasil Analisis Laju Permeabilitas Tanah ....................................... 29

Tabel 7. Data Hasil Analisis BD (Bulk Density) .................................................. 31

Tabel 8. Data Hasil Pengamatan Analisis Porositas Tanah .................................. 33

Tabel 9. Data Hasil Analisis Kemantapan Agregat .............................................. 34

Tabel 10. Data Hasil Analisis Warna Tanah ........................................................ 36

Page 11: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 1. Profil tanah secara umum ..................................................................... 9

Gambar 2. Sketsa Plot Pembuatan Titik Profil Tanah .......................................... 18

Page 12: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1. Pembuatan Profil tanah dan Pengambilan Sampel ........................... 41

Lampiran 2. Prosedur Pengamatan Tekstur Tanah, Struktru Tanah, Permeabilitas,

BD (Bulk Density), Kemantapan Agregat dan Warna Tanah .......... 42

Lampiran 3. Data Hasil Analisis Sifat Fisik Tanah di Laboratorium .................... 47

Lampiran 4. Dokumentasi Lapangan dan Analisis Tanah di Laboratorium .......... 53

Page 13: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar

peranannya dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sosial, ekonomi, dan ekologi

dengan keanekaragaman flora dan fauna yang dapat memberikan manfaat bagi

kehidupan. Hutan juga sebagai salah satu sumberdaya yang senantiasa lekat

dengan setiap tahapan perkembangan peradaban manusia.Tahapan perkembangan

peradaban manusia dicerminkan dari teknologi pengelolaan sumberdaya alam

serta sistem sosial dalam masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan

sumberdaya hutan.

Seiring dengan tahapan perkembangan peradaban manusia, perkembangan

penduduk yang sangat pesat, disertai tuntutan hidup yang semakin kompleks,

memaksa manusia membuka hutan alam menjadi bentuk penggunaan lahan

lainnya, seperti dijadikan sebagai lahan perkebunan, pertanian, hutan tanaman dan

areal transmigrasi. Hal tersebut menyebabkan pertambahan lahan kritis dan

kualitas lingkungan serta kondisi tanah dapat berubah..

Tanah merupakan sumberdaya dasar untuk segala kehidupan baik untuk

sekarang maupun untuk waktu yang akan datang, karena itu azas kelestarian harus

menjadi perhatian. Fungsi utama tanah sebagai media tumbuh adalah sebagai

tempat akar mencari ruang untuk berpenetrasi (menelusup), baik secara horizontal

maupun secara vertikal (Hanafiah, 2012). Tanah yang baik akan berpengaruh

terhadap pertumbuhan tanaman, semakin baik kondisi tempat tumbuh maka

pertumbuhan tanaman akan semakin maksimal begitupun sebaliknya, semakin

buruk kondisi tempat tumbuh maka pertumbuhan tanaman tidak akan maksimal,

karena sirkulasi pertumbuhannya bergantung kepada akar untuk mencari ruang

berpenetrasi (menelusup). Hal ini sejalan dengan pernyataan Sutanto (2005),

bahwa kemampuan tanah sebagai habitat tanaman dan menghasilkan bahan yang

dapat dipanen sangat ditentukan oleh tingkat kesuburan.

Vegetasi juga sangat berperan dalam hal peubah karakteristik tanah. Hal

ini disebabkan karena tumbuhan dan vegetasi membentuk suatu gabungan atau

Page 14: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

2

asosiasi yang mempunyai hubungan yang sangat erat. Pertumbuhan suatu vegetasi

atau tegakan sangat dipengaruhi oleh lingkungan keadaan tanah tempat tumbuh.

Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang dapat tumbuh pada

berbagai jenis tanah, akan tetapi agar kelapa sawit tersebut dapat tumbuh secara

optimal memerlukan jenis tanah yang cocok serta mendapatkan sinar matahari

yang cukup, yakni memerlukan lama penyinaran antara 5 – 12 jam/hari. Tanaman

kelapa sawit dewasa memiliki akar yang kuat, akarnya tidak dapat dihancurkan

oleh mikroorganisme tanah sampai 80 tahun kedepan selain secara fisik. Tanaman

ini terkenal sebagai tanaman yang rakus akan air. Satu batang pohonnya

membutuhkan 6 – 8 liter air/hari (Syakir, 2010).

Konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit akan menimbulkan

perubahan kandungan hara dalam tanah dan hilangnya lapisan atas tanah yang

mendorong erosi permukaan serta membawa hara penting bagi pertumbuhan

tegakan. Terbukanya tajuk juga ikut menunjang habisnya lapisan atas tanah yang

subur dan membawa serasah sebagai pelindung sekaligus simpanan hara, hal ini

memberikan pengaruh yang berbeda terhadap sifat-sifat fisik tanah dan kandungan

bahan organik dalam tanah.

Pembukaan lahan dan perubahan peruntukan menjadi perkebunan kelapa

sawit khususnya di Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat akan

memberikan pengaruh berbeda terhadap sifat – sifat fisik tanah jika dibandingkan

dengan hutan alam. Olehnya itu, Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan

sifat fisik tanah hutan alam dengan sifat fisik tanah perkebunan kelapa sawit.

Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan perbandingan dan informasi akibat

kerusakan yang ditimbulkan oleh konversi hutan alam menjadi perkebunan kelapa

sawit.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat-sifat fisik tanah antara

Hutan alam dengan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kecamatan Tommo

Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.

Page 15: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

3

Hasil Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi penting dan

pertimbangan mengenai konversi hutan alam menjadi perkebunan kelapa sawit,

serta dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.

Page 16: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Tanah

2.1.1 Tanah

Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagian besar

permukaan planet bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat

yang dipengaruhi oleh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk

dalam keadaan relief tertentu dalam jangka waktu tertentu pula (Darmawijaya,

1997).

Arsyad (2006), menyatakan bahawa tanah merupakan istilah tertua dalam

perbendaharaan Bahasa Indonesia yang mempunyai 3 makna.Makna pertama

yang merupakan makna tradisional menunjukkan bahwa tanah merupakan media

alami pertumbuhan tumbuh-tumbuhan.Pernyataan tanah suburterkait dengan

makna pertama, dimana tanah dinilai berdasarkan kualitasnya untuk mendukung

pertumbuhan tumbuh -tumbuhan.Makna kedua mengandung arti bahwa tanah

adalah hasil hancuran iklim berasal dari batuan atau bahan organik, dan tanah

diperlakukan sebagai bahan galian atau tambang dan bahan bangunan. Dalam hal

ini, tanah dinilai dalam satuan berat atau volume (pikul, ton, m3). Makna ketiga,

tanah dipandang sebagai ruangan atau hamparan di permukaan bumi tempat

manusia melakukan berbagai kegiatan. Dalam makna ketiga ini tanah dinilai

berdasarkan luas (depa, tombak, ha, m2). Dari ketiga makna yang umum bagi

masyarakat Indonesia ini, makna pertama dan kedua sesuai dengan makna tanah

(soil), sedangkan makna ketiga sesuai dengan makna lahan (land) yang berlaku

dalam ilmu pengetahuan tentang tanah dan lahan.

Defenisi ilmiah dari tanah (soil) adalah kumpulan dari benda-benda alam

permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horison, terdiri atas campuran

bahan mineral, bahan organik, air dan udara serta merupakan media untuk

tumbuhnya tanaman. Tanah dalam pertanian diartikan lebih khusus yaitu media

tumbuhnya tanaman darat, tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur

dengan sisa-sisa bahan organik dan organism (vegetasi atau hewan) yang hidup

Page 17: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

5

diatasnya atau didalamnya, selain itu dalam tanah terdapat pula udara dan air

(Hardjowigeno, 2003).

Hanafiah (2012), mengemukakan bahwa tanah adalah lapisan permukaan

bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh-berkembangnya

perakaran, penopang tegak-tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan

udara. Secara kimia berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi

(senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsru-unsur esensial seperti N, P,

K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan lain-lain), dan secara biologis berfungsi

sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara

tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, protesi) bagi tanaman, yang ketiganya

secara integral mempu menunjang produkivitas tanah untuk menghasilkan

biomassa dan produksi baik tanaman pangan, obat-obatan, industry perkebunan,

maupun kehutanan.

2.1.2 Bahan-bahan Penyusun Tanah

Bahan Utama penyusun tanah ada empat, yaitu bahan mineral, bahan

organik, air dan udara.Bahan-nahan penyusun tanah tersebut jumlahnya masing-

masing berbeda untuk setiap jenis tanah maupun lapisan-lapisan tanah.Bahan

mineral, misalnya berasal dari pelapukan batu-batuan, oleha karena itu susunan

mineral di dalam tanah berbeda-beda (Hardjowigeno, 2003).

Bahan Mineral

Bahan mineral dalam tanah terdapat dalam berbagai ukuran seperti pasir

berukuran 2 mm – 50 μ, debu berukuran 50 μ – 2 μ, dan liat berukuran < 2μ.

Bahan mineral yang menyusun tanah sekitar 45%.Tanah mineral tidak hanya luas

arealnya dan lebih dikenal dari pada tanah organik tetapi tanah mineral lebih

penting untuk tanah pertanian pada umumnya (Soegiman, 1982).

Bahan Organik

Bahan organik umumnya ditemukan dilapisan atas tanah. Jumlahnya

hanya berkisar 3 – 5 %, namun pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah sangat

besar antara lain sebagai granulator, sumber unsure-unsur hara dan sumber energi

Page 18: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

6

bagi organisme. Tanah yang banyak mengandung bahan organik adalah tanah-

tanah lapisan atas atau top soil.Tanah organik yaitu tanah yang mengandung

bahan organik lebih dari 20 % untuk tanah pasir dan lebih dari 30 % untuk tanah

liat serta tebalnya lebih dari 40 cm (Hardjowigeno, 2003).

Air

Air merupakan komponen utama dalam tubuh tanaman, bahkan hampir 90

% sel-sel tanaman dan mikrobia terdiri dari air. Dalam memproduksi biomass

sangat banyak dibutuhkan air, tergantung pada jenis tanaman.oleh karena itu,

apabila dalam sehektar tanah, tanaman memproduksi biomass sebanyak 10 ton (4

ton gabah + 6 ton jerami), maka selama hidupnya akan ditranspirasikan air

sebanyak 500 x 10 ton = 5 juta ton air atau 5 juta m3. Air merupakan komponen

penting dalam tanah yang dapat menguntungkan dan kadangkala merugikan.

Secara garis besar peran air tanah dalam menguntungkan meliputi, (Hanafiah,

2012) :

(1) Sebagai pelarut dan pembawa ion-ion hara dari akar rhizosfer ke dalam

akar kemudian ke daun.

(2) Sebagai sarana transformasi dan pendistribusian nutrisi jadi dari daun ke

seluruh bagian tanaman.

(3) Sebagai komponen kunci dalam proses fotosintesis, asimilasi, sintesis

maupun respirasi tanaman.

(4) Sebagai pelarut dan pemicu reaksi kimiawi penyediaan unsure hara tidak

tersedia menjadi tersedia bagi tanaman.

(5) Sebagai pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah.

Peran yang merugikan antara lain, (Hanafiah,2012) :

(1) Sebagai pemicu rusaknya tanah, misalnya melalui erosi

(2) Sebagai pemicu perubahan horizon melalui pelindian komponen-

komponennya

(3) Sebagai pemicu kemiskinan tanah melalui pelindian hara

(4) Tanah yang jenuh menyebabkan terhambatnya aliran udara ke dalam

tanah.

Page 19: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

7

Udara

Udara tanah seperti halnya dengan air tanah mempunyai peranan penting,

ditinjau dari asoek ekologi (respirasi perakaran tanaman dan mikroorganisme) dan

pedogenesis (proses oksidasi dan reduksi). Kandungan udara dan air dalam tanah

saling tergantung. Apabila tanah dijenuhi air maka kandunga udara dalam tanah

nol kecuali udara yang larut dalam larutan tanah, pada kondisi tanah kering

seluruh ruang pori tanah terisi dengan udara (Sutanto, 2005).

Kandungan udara pada kapasitas lapangan disebut dengan kapasitas udara,

dan ini sesuai dengan bagian pori tanah yang tidak terisi air (pori > 10 μ).

Kapasitas udara bervariasi tergantung pada volume pori dan kandungan air pada

kapasitas lapangan dengan nilai rerata kurang lebih 40 % untuk pasir, 20 % untuk

geluh dan debu, dan 10 % untuk lempung (Sutanto, 2005).

2.1.3 Faktor-faktor pembentuk tanah

Pembentukan tanah dipengaruhi oleh lima faktor yang bekerjasama dalam

berbagai proses, baik secara reaksi fisik maupun kimia. Semula yang dianggap

sebagai faktor pembentukan tanah hanyalah batuan induk, iklim dan mahkluk

hidup (Tumbuhan dan Manusia), setelah diketahui bahwa tanah berkembang

secara terus menerus, maka faktornya ditambah dengan faktor waktu. Faktor-

faktor pembentuk tanah adalah sebagai berikut (Sutanto, 2005) :

Batuan Induk

Batuan induk adalah bahan dasar mineral tanah.Tanah yang bvelum

berkembang mempunyai karakteristik yang cukup dekat antara sifat batuan induk

dan sifat tanah (tanah latosol). Sifat bahan induk tanah juga berpengaruh terhadap

atas perkembangan tanah dan kecepatan faktor lain dalam mempengaruhi proses

pembentukan tanah. Bahan induk berasal dari batuan atau longgokan biomass

mati sebagai bahan mentah. Yang berasal dari batuan akan menghasilkan tanah

mineral, sedang yang beradsal dari longgokan biomass mati akan menghasilkan

tanah organic. Bahan penyusun tanah organic dirajai oleh bahan organik dengan

campuran bahan mineral berupa endapan alluvial (Notohadiprawiro, 2006).

Page 20: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

8

Iklim

Iklim secara langsung berpengaruh terhadap suhu tanah dan hubungannya

dengan lengas tanah serta secara tidak langsung melalui tumbuhan.

Tumbuhan

Tumbuhan bukan faktor independen seperti batuan induk dan iklim, tetapi

merupakan hasil interaksi antara batuan, iklim dan tanah.Tipe tumbuhan sangat

dipengaruhi oleh iklim pada wilayah yang cukup luas.

Manusia

Manusia berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan tanah

melalui budidaya yang dilaksanakan, dan secara tiodak langsung melalui

tumbuhan, iklim, timbulan dan bahan induk. Menusia memungkinkan

mempercepat atau bahkan memperlambat proses pembentukan tanah.

Waktu

Dalam proses pembentukan tanah, faktor bahan induk, iklim, tumbuhan,

manusia dan berinteraksi dengan waktu. Tahapan evolusi yang dicapai tanah tidak

harus tergantung pada waktu selama bermacam-macam faktor beronteraksi

dengan karena intensitas faktor dan interaksinya bervariasi menurut waktu.

2.1.4 Profil tanah

Secara vertikal tanah berdifferensiasi membentuk horizon-horizon

(lapisan-lapisan) yang berbeda-beda baik dalam morfologis seperti ketebalan dan

warnanya, maupun karakteritik fisik, kimiawi dan biologi, masing-masing sebagai

konsekuensi bekerjanya faktor-faktor lingkungan hidup, bahan induk asalnya

maupun bahan-bahan eksternal, berupa bahan organik sisa-sisa biota yang hidup

diatasnya dan mineral non bahan induk yang berasal dari letusan gunung api

(Hanafiah, 2012).

Profil tanah merupakan irisan vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga

ke bebatuan induk tanah (regolith), yang biasanya terdiri dari horizon-horison O-

A-E-B-C-R.Empat lapisan teratas yang masih dipengaruhi cuaca disebut Solum

Page 21: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

9

tanah, horizon O-A disebut lapisan tanah bawah.Meskipun tanah terdiri dar

beberapa horizon, namun bagi tetanaman, yang sangat penting adalah horizon O-

A (lapisan atas) yang biasanya mempunya ketebalan dibawah 30 cm dan

mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi.Oleh karena itu, istilah kesuburan tanah

biasanya mengacu kepada ketersediaan hara pada lapisan ini, yang biasanya

disebut sebagai lapisan olah(Hanafiah, 2012).

Gambar 1. Profil tanah secara umum1

2.2 Sifat-sifat Fisik Tanah

2.2.1 Tekstur Tanah

Tanah terdiri atas bahan padat, bahan cair gas dan jasad hidup.Bahan padat

ini terdiri atas organik dan on organik terdapat dalam bermacam-macam bentuk

dan ukuran. Berdasarkan berat ukurannya dibagi dalam beberapa fraksi atau

golongan yaitu fraksi batu >10 mm, kerikil 2 – 10 mm, pasir 0,05 – 2 mm, debu

0,02 – 0,05 mm. Pasir, debu dan liat merupakan fraksi utama dalam tekstur tanah

(Kartasapoetra, 2005).

Tekstur tanah merupakan perbandingan ralatif tiga golongan besar partikel

tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan fraksi-fraksi lempung

(clay), debu (silt) dan pasir (sand). Butiran tunggal tanah diberi istilah partikel

tanah dan golongan tanah diberi istilah fraksi tanah (Darmawidjaya, 1997).

Page 22: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

10

Mustafa, dkk (2012), mengklasifikasikan jenis tekstur tanah sebagai

berikut :

1) Kasar : Pasir

Pasir Berlempung

2) Agak kasar : Lempung berpasir

Lempung berpasir halus

3) Sedang : Lempung berpasir sangat halus

Lempung

Lempung berdebu

Debu

4) Agak halus : Lempung liat

Lempung liat berpasir

Lempung liat berdebu

5) Halus : Liat berpasir

Liat Berdebu

Liat

2.2.2 Warna Tanah

Warna tanah merupakan penunjuk untuk beberapa sifat tanah oleh karena

warna dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah.

Penyebab perbedaan warna tanah umumnya adalah akibat perbedaan kandungan

bahan organik, semakin banyak kandungan bahan organik dalam tanah tersebut

maka warnanya akan semakin gelap. Sebagian tanah disebabkan oleh warna

mineral tanah itu sendiri (Mustafa dkk, 2012).

Warna tanah ditentukan dengan menggunakan warna-warna baku yang

terdapat dalam Munsell Soil Color Chart. Warna tanah akan berbeda bila tanah

basah, lembab dan kering, sehingga dalam menentukan warna tanah perlu dicatat

apakah dalam keadaan basah, lembab ataupun kering (Mustafa dkk, 2012).

2.2.3 Struktur Tanah

Struktur tanah adalah cara tersusunnya butiran tanah, atau gumpalan kecil

dari butir-butir tanah yang sering disebut dengan agregat tanah. Gumpalan ini

Page 23: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

11

terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh suatu

perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-

gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan yang berbeda-

beda (Mustafa dkk, 2012).

Struktur tanah dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, Sarief (1988) :

1) Lempeng (Platy) : Sumbu vertikal lebih pendek dari sumbu horizontal,

lapisan-lapisan halus, ditemukan pada horizon A2atau pada lapisan padat

liat.

2) Prismatik (Prismatic) : Sumbu vertikal lebih panjang dari sumbu

horizontal, sisi atas rata, ditemukan dihorison B tanah daerah iklim kering.

3) Tiang (Columner) : Sumbuh vertikal lebih panjang dari sumbu horizontal,

bagian atasnya membulat, ditemukan di horizon B tanah daerah iklim

kering.

4) Gumpal bersudut (Angular Blocky) : Sumbu vertikal sama dengan sumbu

horizontal, seperti kubus dengan sudut – sudut tajam, ditemukan di

horizon B tanah daerah iklim basah.

5) Gumpal membulat : Sumbu vertikal sama dengan sumbu horizontal,

Seperti kubus sudut – sudut membulat, ditemukan di horizon B tanah

daerah iklim basah.

6) Granular : Bulat porous, ditemukan di horizon A.

7) Remah : Bulat sangat porous, ditemukan dihorison A.

2.2.4 Konsistensi

Konsistensi menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau atau

daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Hal ini ditunujkkan oleh daya

tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk. Dalam keadaan lembab,

tanah dibedakan kedalam bentuk konsistensi gembur sampai teguh.Keadaan

kering, tanah dibedakan kedalam konsistensi lunak sampai keras.Sedangkan

dalam keadaan basah, tanah dibedakan plastisitasnya yaitu dari lastis sampai tidak

plastis atau kelekatannya yaitu dari tidak lekat sampai lekat (Mustafa dkk, 2012).

Hanafiah (2012), Konsistensi merupakan ketahanan tanah terhadap

tekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan indikator derajat manifestasi

Page 24: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

12

kekuatan dan corak gaya-gaya fisik (kohesi dan adhesi) yang bekerja pada tanah

selaras dengan tingkat kejenuhan airnya. Penurunan kadar air akan menyebabkan

tanah kehilangan sifat kelekatan (stickness) dan kelenturan (plasticity), menjadi

gembur (friable) dan lunak (soft) serta menjadi keras dan kaku (coherent) pada

saat kering.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi tanah meliputi, (Hanafiah,

2012) ; (1) tekstur, (2) Sifat dan jumlah koloid organik maupun anorganik, (3)

Struktur, dan terutama (4) Kadar air tanah.

2.2.5 Berat Volume Tanah (BD) dan Berat Butir Tanah (PD)

Bulk Density merupakan berat suatu massa tanah persatuan volume

tertentu, dimana volume kerapatan tanah termasuk didalamnya adalah ruang pori,

yang satuannya adalah g/cm3. Bulk density merupakan petunujk kepadatan suatu

tanah.Makin padat suatu tanah maka nilai dari Bulk Density juga semakin tinggi,

ini berarti makin sulit pula meneruskan air atau makin sulit ditembus oleh akar

tanaman (Hardjowigeno, 2003).

Nilai Bulk Density dapat menggambarkan adanya lapisan padat pada

tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineral, porositas,

daya menggenang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus oleh akar

(Hakim, 1986). Menurut Hardjowigeno (2003), Berat volume tanah penting untuk

menghitung kebutuhsn pupuk atau air untuk tiap hektar tanah yang didasarkan

pada berat tanah per hektar, dengan rumus :

Berat Volume Tanah =Berat Tanah Kering (g)

Volume Tanah (cc)

Volume Tanah = Volume ring (πr2t)

Partikel Density didefenisikan sebagai berat kering atau satuan volume

partikel (padat) tanah, jadi termasuk volume dalam pori – pori tanah, dengan

rumus :

Berat Butir Tanah =Berat Tanah Kering (g)

Volume Partikel (cc)

Page 25: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

13

2.2.6 Porositas

Porositas tanah adalah persentase volume tanah yang tidak ditempati

butiran padat. Susunan butiran tanah juga menentukan jumlah dan sifat pori.

Ukuran pori – pori liat kecil dan dapat menahan air, tetapi permeabilitasnya sangat

lambat, sebaliknya pasir mempunyai pori-pori yang besar tetapi daya menahan

airnya kurang (Pairunan dkk, 1997).

Total Porositas terdiri atas pori besar, sedang dan kecil yang berpengaruh

terhadap gerakan air dan udara didalam tanah sebagai berikut, (Sutanto, 2005) :

a. Pori Besar : Rerata diameter > 10 µm memengaruhi perkolasi air,

rerata diameter 10 – 15 µm memiliki pengatusan lambat, rerata

diameter > 50 µm memiliki pengatusan cepat. Pori ini terisi udara

apabila tidak ada lengas didalam pori.

b. Pori sedang : Rerata diameter 0,2 – 10 µm, air terikat dianatar pori

sebagai air kapiler dan tersedia bagi tanaman.

c. Pori kecil : rerata diameter < 0,2 µm, air terikat diantara pori dan tidak

tersedia bagi tanaman.

Ruang Pori Total (%) = 1 − Bulk Density

Particle Density x 100 %

Suatu ekosistem hutan yang tidak terganggu, pergerakan air dalam kondisi

yang jenuh terjadi dalam tanah melalui pori-pori besar yang disominasi ruang pori

tanah dan akibatnya aliran air dipermukaan tanah biasanya rendah, walaupun pada

daerah-daerah dengan curah hujan intensif dan dengan distribusi air hujan yang

tinggi. Penghilangan vegetasi penutup dari tanah biasanya mengakibatkan

peningkatan kerapatan tanah dan penurunan porositas tanah serta pengurangan

tingkat infiltrasi (Lahjie, 2001).

2.2 7 Penetapan Permeabilitas

Permeabilitas adalah suatu sifat yang menyatakan laju pergerakan suatu

zat cair melalui suatu media yang berpori dan disebut pula sebagai konduktivitas

hidraulika.Dalam hal ini, cairan adalah air tanah dan media berpori adalah tanah

Page 26: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

14

itu sendiri (Sarief, 1985).Sejalan dengan itu, Foth (1995), menyatakan bahwa

permeabilitas merupakan kemudahan cairan, gas dan akar menembus tanah.

Permeabilitas menunjukkan kemampuan tanah untuk meloloskan air,

struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya juga ikut ambil bagian bagian

dalam menaikkan laju infiltrasi dan menurunkan laju air. Permeabilitas dapat

memengaruhi kesuburan tanah. Permeabilitas berbeda dengan drainase yang lebih

mengacu pada proses pengaliran air saja, sedangkan untuk permeabilitas dapat

mencakup bahan organik dan mineral, udara, serta partikel-partikel lainnya yang

terbawa bersama air (Rohmat, 2009).

Permeabilitas tanah menyatakan laju air melalui tenah dalam jangka waktu

tertentu. Laju gerak air melalui tanah, jenuh air tanah pada tekanan hidrolistik 1

cm dapat dibedakan menjadi 7 kelas permeabilitas (Lembaga Penelitian tanah,

1979) :

1) Sangat Lambat (< 0,1 cm/jam)

2) Lambat (0,1 – 0,5 cm/jam)

3) Agak Lambat (0,5 – 2,0 cm/jam)

4) Sedang (2,0 – 6,0 cm/jam)

5) Agak cepat (6,0 – 12,5 cm/jam)

6) Cepat (12,5 – 25,5 cm/jam)

7) Sangat cepat (> 25,5 cm/jam)

2.3 Hutan

Ahli kehutanan dan para ilmuan dibidang lingkungan, istilah hutan

mempunyai pengertian yang jauh lebih kompleks.Secara umum, hutan dapat

didefenisikan sebagai suatu asosiasi masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang

yang didominasi oleh pepohonan atau vegetasi bekayu, yang mempunyai luasan

tertentu sehingga dapat menciptakan iklim mikro (Simon, 1993). Menurut

Undang-undang nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan menyatakan bahwa

hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya

alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya

yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan (Departemen Kehutanan,

1992).

Page 27: PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH HUTAN ALAM …

15

Hutan merupakan bentuk kehidupan yang terbesar dipermukaan bumi.Kita

dapat menemukan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran

rendah maupun di pegunungan, dipulau kecil maupun di benua besar.Sesorang

yang berpengetahuan awam mungkin melihat hutan lebih sebagai sekumpulan

pohon kehijauan dengan beraneka jenis satwa dan tumbuhan liar.

2.4 Kelapa Sawit

Kelapa sawit (Elaeis) adalah tanaman perkebunan penting penghasil

minyak makanan, minyak industri, maupun bahan bakar nabati (biodiesel).

Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit kedua dunia setelah

Malaysia.Untuk meningkatkan produksi kelapa sawit dilakukan kegiatan

perluasan areal pertanaman, rehabilitasi kebunyang sudah ada dan

intensifikasi.Pelaku usaha tani kelapa sawit di Indonesia terdiri dari

perusahaanperkebunan besar swasta, perkebunan Negara dan perkebunan rakyat.

Usaha perkebunan kelapa sawit rakyat umumnya dikelola dengan model

kemitraan dengan Perusahaan besar swasta dan perkebunan negara (inti – plasma)

(Kiswanto dkk, 2008).

Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit antara 5-7

jam/hari. Tanaman ini memerlukancurah hujan tahunan 1.500-4.000 mm,

temperatur optimal 24-28 ˚C. Ketinggian tempat yang ideal untuk sawit antara 1-

500 m dpl (di atas permukaan laut). Kelembaban optimum yang ideal untuk

tanaman sawit sekitar 80-90% dan kecepatan angin 5-6km/jam untuk membantu

proses penyerbukan. Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah Podzolik,

Latosol, Hidromorfik Kelabu, Alluvial atau Regosol, tanah gambut saprik,

dataranpantai danmuara sungai. Tingkat keasaman (pH) yang optimum untuk

sawit adalah 5,0-5,5. Kelapa sawit menghendaki tanah yang gembur, subur,datar,

berdrainase (beririgasi) baik dan memiliki lapisan solum cukup dalam (80 cm)

tanpa lapisan padas. Kemiringan lahan pertanaman kelapa sawit sebaiknya tidak

lebih dari 15˚(Kiswanto dkk, 2008).