76198505-Laporan-Praktikum-Kimia-Organik-5-6.pdf

6
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK ALKOHOL DAN FENOL ALDEHID DAN KETON Sifat Fisik dan Reaksi Kimia Oleh: Nama :Lulu Nurlaila Nim: 10410022 Kelompok :8 Asisten: Nila T Berghuis (20509041 ) Tangaal Percobaan: 03 November 2011 Tanggal Pengumpulan: 17 November 2011 LABORATORIUM KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI KIMIA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Transcript of 76198505-Laporan-Praktikum-Kimia-Organik-5-6.pdf

7/22/2019 76198505-Laporan-Praktikum-Kimia-Organik-5-6.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/76198505-laporan-praktikum-kimia-organik-5-6pdf 1/6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

ALKOHOL DAN FENOL

ALDEHID DAN KETON

Sifat Fisik dan Reaksi Kimia

Oleh:

Nama :Lulu Nurlaila

Nim: 10410022

Kelompok :8

Asisten: Nila T Berghuis (20509041)

Tangaal Percobaan: 03 November 2011

Tanggal Pengumpulan: 17 November 2011

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

PROGRAM STUDI KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

7/22/2019 76198505-Laporan-Praktikum-Kimia-Organik-5-6.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/76198505-laporan-praktikum-kimia-organik-5-6pdf 2/6

Percobaan 5 dan 6

Alkohol dan Fenol

Aldehid dan Keton

Sifat Fisik dan Reaksi Kimia

I. Tujuan Percobaan

a. Mengidentifikasi sampel A,B, dan C berdasarkan uji kelarutan, uji Lucas, Uji

 Asam Kromat, uji dengan Natrium dan laturan NaOH, uji keasaman, uji Besi(III)

klorida, dan uji reaksi fenol dengan cairan Brom.

b. Mengidentifikasi sampel A, B, dan C berdasarkan uji Asam Kromat, Uji Tollens,

Uji Iodoform, dan Uji 2,4-Dinitrofenilhidrazin

II. Prinsip Percobaan

Gugus fungsi adalah suatu atom atau kumpulan atom yang terkait bersama

dengan suatu cara tertentu sebagai bagian dari suatu molekul, dan kemudian

memengaruhi karakteristik sifat fisik dan kimia molekul secara keseluruhan. Alkohol

dan fenol memiliki kemiripan dalam beberapa hal, tetapi terdapat perbedaan yang

cukup mendasar sehingga kedua kelompok senyawa ini dianggap sebagai kelompok

gugus fungsi yang berbeda. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa fenolbersifat jutaan kali lebih asam daripada alkohol.

 Aldehid dan keton sama-sama memiliki gugus fungsi karbonil, yaitu atom

karbon yang berikatan rangkap dua dengan oksigen. Pada keton, terdapat dua atom

karbon yang terikat pada gugus karbonil. Karbon yang terikat pada gugus karbonil

dapat berupa rantai alifatik atau aromatik. Aldehid dan keton mengalami reaksi adisi

nukleofilik. Pada kondisi kurang asam, suatu nukleofilik memberikan pasangan

elektronnya kepada karbon karbonil untuk membentuk suatu ikatan tunggal seiring

dengan bergeraknya sepasang elektron pada ikatan rangkap menjadi sepasangelektron bebas pada oksigen, dan seterusnya.

7/22/2019 76198505-Laporan-Praktikum-Kimia-Organik-5-6.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/76198505-laporan-praktikum-kimia-organik-5-6pdf 3/6

III. Data Pengamatan

 Alkohol dan fenol: sifat fisik dan reaksi kimia

senyawa Uji

Lucas Uji FeCl3  Uji kromat  NaOH 

Solubility 

pH  Uji Na  Uji Br  

air heksana

Fenol 

+

(berubah

warna)

+

(jenuh)

+ - 4,5

+

(cepat)

Tidak

berubah

Ters-

butanol 

+

(cepat)

-

(kuning,ada

endapan)

Endoterm

+ +

Etanol  keruh+

(lambat)

1-

propano

+ (endapan

hijau

kebiruan)

Endoterm

- +

1-

butanol 

-- (tak

berubah)

5,5

2-

propano

+ (endapan

hijau

kebiruan)

Endoterm

2- + - +

7/22/2019 76198505-Laporan-Praktikum-Kimia-Organik-5-6.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/76198505-laporan-praktikum-kimia-organik-5-6pdf 4/6

butanol  (lambat)

Sampel

Larut

sebagian

+Larut

lambat

5

Sampel

Larut

sebagian+

Larut

lambat4

Sampel

Larut

paling

cepat

+Larut

cepat5,5

 Aldehid dan keton: sifat fisik dan reaksi kimia

Senyawa Uji asam

kromat Uji tollens  Uji iodoform  Uji DNP 

Pentanon(keton) 

-

(2 fasa,jadi

kuning)

-

(2 fasa,ungu dan

putih)

-

(2 fasa)

+

(ada endapan

kuning)

Asetaldehid 

(aldehid)

+ (warna

hijau)

+ (ada

endapan,eksoterm)

+ (coklat

hilang,jadi

kuning,eksoterm)

+ (endapan

kuning,

eksoterm)

Sampel A + (agak

hijau)+ + (eksoterm)

Sampel B  + (hijau) + (eksoterm) + (eksoterm)

Sampel C  - (orange) - - (dua fasa)

7/22/2019 76198505-Laporan-Praktikum-Kimia-Organik-5-6.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/76198505-laporan-praktikum-kimia-organik-5-6pdf 5/6

IV. Pembahasan

Pada saat pengujian kelarutan menggunakan n-heksana, fenol sama sekali

tidak larut dalam n-heksana, 1-propanol larut, dan ters-butanol juga larut. Pada

pengujian terhadap ketiga sampel, diamati ketiga sampel dapat larut dalam n-

heksana namun yang paling cepat larut adalah sampel C, lalu sampel A dan B.

dengan hasil ini dapat diketahui bahwa ketiga sampel merupakan alkohol namun

belum dapat diketahui apakah termasuk alkohol primer, sekunder, atau tersier.

Hasil uji asam kromat ini akan menunjukkan perbedaan yang sangat

mencolok pada alkohol dan fenol. Pada uji asam kromat ini, alkohol primer (1-

propanol) akan bereaksi dengan asam kromat membentuk karboksilat dan akan

berwarna hijau kebiruan. Alkohol sekunder(2-propanol) akan bereaksi dengan asam

kromat membentuk keton dan akan berwarna hijau kebiruan. Alkohol tersier (ters-

butanol) terjadi perubahan warna dan terbentuk endapan kuning (endoterm). Dan

pada saat pengujian pada sampel A, B, dan C, ketiganya mengalami perubahan

warna dan terbentuk endapan hijau kebiruan. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga

sampel dapat dioksidasi. 

Pada saat pengujian Lucas, dapat diketahui alkohol primer, sekunder, dan

tersier. Berdasarkan literatur, alkohol primer tidak akan bereaksi setelah diberi

reagen Lucas. Alkohol sekunder (2-butanol) bereaksi lambat dan setelah pemanasan

akan terbentuk fasa cair, biasanya sekitar 10 menit. Alkohol tersier (ters-butanol)

akan bereaksi dengan reagen Lucas dengan cepat membentuk alkil klorida. Pada

saat pengujian terhadap ketiga sampel diamati sampel A dan B bereaksi lambat

sedangkan sampel C bereaksi paling cepat (di duga sampel C merupakan alkohol

tersier).

Pada saat pengujian keasaman, fenol memiliki pH 4,5 dan 1-butanol memiliki

pH 5,5. Pada pengujian terhadap ketiga sampel, didapatkan sampel A dengan pH 5,

sampel B dengan pH 4, dan sampel C dengan pH 4,5.

Dari semua uji yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi bahwa sampel Amerupakan alkohol sekunder berdasarkan uji Lucas dan asam kromat, sampel B

merupakan alkohol primer berdasarkan uji kelarutan, uji asam kromat, dan uji Lucas,

dan sampel C merupakan alkohol tersier berdasarkan uji pH (paling bersifat basa

sehingga ia diidentifikasi memiliki rantai C paling panjang diantara ketiga sampel),

uji Lucas dan uji asam kromat.

Pada uji iodoform, dapat diketahui bahwa keton (pentanon) yang diberi I2 

membentuk 2 fasa, sedangkan asetaldehid yang diberi larutan iodoform akan

membentuk larutan warna kuning (warna cokelat hilang) namun tidak terbentuk

endapan. Pada saat pengujian terhadap sampel A, diperoleh perubahan warna

7/22/2019 76198505-Laporan-Praktikum-Kimia-Organik-5-6.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/76198505-laporan-praktikum-kimia-organik-5-6pdf 6/6

coklat menjadi kuning, sampel B membentuk larutan berwarna kuning, dan sampel C

terbentuk 2 fasa (tidak bereaksi).

Pada uji asam kromat, pentanon menghasilkan warna kuning dan terbentuk

2 fasa, sedangkan asetaldehid membentuk larutan berwarna hijau. Pada saat

oengujian terhadap ketiga sampel, diperoleh sampel A bereaksi membentuk larutan

berwarna hijau muda, sampel B berwarna hijau, dan sampel C berwarna jingga.

Pada uji Tollens, pentanon yang diberi Tollen membentuk 2 fasa ungu dan

putih, sedangakn asetaldehid membentuk endapan (+). Pada saat pengujian

terhadap ketiga sampel diperoleh sampel A membentuk endapan(+), sampel B

membentuk endapan (+), dan sampel C tidak membentuk endapan (-).

Berdasarkan semua pengujian yang dilakukan, dapat diidentifikasi sampel A

dan B merupakan asetaldehid dan sampel C merupakan pentanon.

V. Kesimpulan

a. Pada pengujian alkohol-fenol, sampel A merupakan alkohol sekunder , sampel B

merupakan alkohol primer, dan sampel C merupakan alkohol tersier.

b. Pada pengujian aldehid-keton, sampel A dan B merupakan asetaldehid, dan

sampel C merupakan pentanon .

VI. Daftar Pustaka

Brady, Russel, Hollum. 2000. Chemistry . New York: John Wiley & Sons. Halaman

207

Laboratorium Kimia Organik ITB. 2010. Penuntun Kimia Organik (KI2051)

Biologi/Mikrobiologi.   Bandung: Program Studi Kimia FMIPA ITB. Halaman

40-46