7(6 STRATEGI III STRATEGI I STRATEGI II : Alur Pem Anti ... · PDF fileDiagnosis klinik...
Transcript of 7(6 STRATEGI III STRATEGI I STRATEGI II : Alur Pem Anti ... · PDF fileDiagnosis klinik...
Strategi pemeriksaan HIV yang
digunakan adalah serial yaitu sampel
diperiksa dengan uji reagen pertama,
uji pertama menentukan apakah
diperlukan uji selanjutnya.
Pemilihan strategi tergantung 3 faktor :
Tujuan pemeriksaan
Sensitivitas & Spesitifitas reagen
Prevalensi HIV pada populasi yang
di pemeriksaan
Strategi pemeriksaan HIV biasanya
disesuaikan dengan tujuan
pemeriksaannya, mungkin tujuan yang
satu tidak sesuai dengan tujuan yang
lain, yaitu untuk :
Penerima : Keamanan darah
transfusi & jaringan
transplantasi
Individu : Status HIV secara
Klinis (diagnostik)
Masyarakat : Surveilans, besar
masalah
Atas tujuan tersebut di atas, maka
dapat dipilih dan dipergunakan salah
satu dari 3 (tiga) jenis strategi
pemeriksaan HIV, sebagai berikut :
STRATEGI I
Strategi ini dipakai untuk : Pelayanan transfusi /transplantasi Surveilans (di daerah prevalensi
tinggi > 10%) Pemilihan reagensia strategi I, sensitivitas tertinggi sebaiknya > 99%
Darah di tes dengan Elisa/Rapid Test yg mempunyai sensitivitas tinggi.
Hasil reaktif dianggap terinfeksi.
Hasil non reaktif tidak terinfeksi.
STRATEGI 1 :
Alur pemeriksaan anti-HIV untuk penyaring darah donor & transplantasi
TES
A1 positif
Anggapsebagai“positif”
A1 negatif
Anggapsebagai
“negatif”
Darah Jangan dipakai !!
STRATEGI II
Strategi II dipakai untuk : Diagnosis klinik infeksi HIV Surveilans HIV pada populasi
dgn prevalensi rendah. Pemilihan reagensia strategi II (Surveilans) :
- Pertama : Sensitivitas > 99% - Kedua : Spesifisitas > 98%
Darah di tes dengan Elisa/Rapid Test.
Tes pertama (+), konfirmasi dgn tes kedua yang berbeda metode & protein targetnya.
Bila hasil tes kedua berlawanan dgn tes pertama, diulang dgn tes yang
sama. Bila hasil tetap berlawanan sampel dianggap tidak dapat ditentukan.
Pengulangan tes direkomendasikan untuk mengurangi hasil positif palsu.
Seluruh hasil yg tidak dapat ditentukan, dilaporkan & dianalisa secara terpisah pada setiap pelaporan surveilans tahunan. STRATEGI II : Alur Pem Anti- HIV untuk Surveilans
positif negatif
TES I positifTES II positif
TES I positifTES II negatif
REAKTIF
INDETERMINATE NON-REAKTIF
TES I negatif TES I positifTES II positif TES II negatif
TES I
TES II
TES I dan TES II
NON REAKTIF
TES I positifTES II positif
TES I negatifTES II negatif
STRATEGI III
Strategi III dipakai untuk diagnostik. Pemilihan reagensia strategi III :
- Pertama : Sensitivitas tertinggi > 99%
- Kedua : Spesifisitas > 98% - Ketiga Spesifisitas > 99% - Berikutnya (ke2&3) : Spesifitas
lebih tinggi dari yang pertama - Asal antigen atau prinsip
Pemeriksaan berbeda
Sama dengan strategi II, tapi dilakukan pada seluruh sampel yang positif, termasuk sampel dengan hasil yang berlawanan sesudah pengulangan pemeriksaan.
Ketiga pemeriksaan harus menggunakan preparasi antigen atau prinsip tes dari reagen 1,2, dan 3 tidak sama.
Bila salah satu dari ketiga Pemeriksaan negatif, maka hasil Pemeriksaan dianggap tidak dapat ditentukan.
STRATEGI IIIpositif negatif
TES I positifTES II positif
TES I positifTES II negatif
TES I positifTES II positif
TES I
TES II
Ulang TES I dan TES II
NON REAKTIF
TES I negatifTES II negatif
TES I negatifTES II positif
TES III
NON REAKTIF
TES I positifTES II negatif
TES I positifTES II positifTES III positif
REAKTIF
TES I positifTES II positifTES III negatif
TES I negatifTES II positifTES III positif
TES I positifTES II negatifTES III positif
INDETERMINATE
TES I positifTES II negatifTES III negatif
Risiko tinggi Risiko rendah
Rujuk ke Laboratorium ....