750-2481-1-SM

download 750-2481-1-SM

of 6

description

yes

Transcript of 750-2481-1-SM

  • Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No.1 Januari 2004:26-31\\\\\26[[[[[

    HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEMAMPUAN VERBALDENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWAKELAS

    LIMA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAHSUKONANDI YAGYAKARTA

    Kusno EfendiFakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

    AbstrakTujuan utama dari penelitian ini adalah 1) memahami hubungan antara konsep diri dan

    kemampuan verbal dengan prestasi belajar, 2) memahami perbeaan konsep diri dan kemampuan verbalsiswa laiki-laki dengan siswa perempuan.

    Populasi penelitian adalah siswa kelas 5 Sekolah Dasar Muhammadiyah di KotamadyaYogyakarta. Dua sekolah dari 8 sekolah yang termasuk kategori baik (A) yang menjadi populasipenelitian adalah SD Muhammadiyah Sukonandi dan SD Muhamadiyah Karangkajen. Sampelpenelitian berjumlah 79 anak terdiri dari 42 siswa laiki-laki dan 37 siswa perempuan yang memilikiumur dari 9 s/d 13 tahun.

    Data konsep diri dikumpulkan dengan menggunakan teknik angket yang terdiri dari 32pertanyaan. Sementara data kemampuan verbal siswa dikumpulkan dengan menggunakan Tes VerbalWISC. Dokumentasi digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data prestasi belajar.

    Hasil analisa data menunjukkan bahwa: (1) Ada hubungan yang signifikan antara konsep diridan kemampuan verbal dengan prestasi belajar, R = 0.520, p = 0.000 < 0.025. (2) Tidak adaperbedaan konsep diri antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan, t = 0.621, p = 0.544 0.025.

    Kata-kata kunci: Konsep diri, kemampuan verbal, prestasi belajar

    AbstractThe mean objectives of the present research were to (1) understand the correlation between self-

    concept and verbal ability with learning achievement, (2) understand the difference of self-concept andverbal ability between boys and girls.

    The population of this research were 2 Muhammadiyah Elementary Schools of 8 whose classificationare good (A). Two out of the Muhammadiyah Elementary Schools was used as the population of thisstudy. Subjects of the study were 79 students of grade 5 students Muhammadiyah Sukonandi andKarangkajen Elementary Schools. The subjects consisted of 42 boys and 37 girls who ages were between9 to 13.

    The data of self-concept were collected using questionnaire, consists of 32 items. The Verbalability data were collected using WISC Verbal Test. Documentation is the instrument used to findachievement data.

    The result of analysis data showed that: (1) the correlation between self-concept and verbal abilitywith learning achievement were significant, R = 0.520 p = 0.000 < 0.025. (2) there was no differenceof self-concept between boys and girls, t = 0.621, p = 0.544 > 0.025. (3) there was no difference onverbal ability between boys and girls, t = 0.796, p = 0.566 > 0.025.

    Key word : Self-concept, verbal ability, learning achievement

  • Hubungan antara Konsep Diri ............... (Kusno Effendi) \\\\\27[[[[[

    Pendahuluan

    Prestasi belajar merupakan salah satuwujud dari hasil usaha belajar yang dilakukan.Hasil belajar dapat meningkat, atau juga menurunyang dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Suryabrata(1994) mengatakan bahwa faktor-faktor yangmempengaryhi prestasi belajar berasar dari dalamdiri pelajar yaitu disposisi internal dan faktordiluar dari pelajar. Sejumlah faktor yang berasaldari dalam diri pelajar antara lain: inteligensi,bakat, minat, sikap, ambisi, dan kepribadian.

    Eggen & Kauchak (1994) menyatakanbahwa prestasi yang diinginkan individumemerlukan beberapa dimensi demi tercapainyaprestasi itu. Hal ini akan benar-bener terwujudsecara maksimal apabila dilakukan aktivitas-aktivitas nyata yang didukung semangat,keuletan, kesabaran, serta teknik belajar yangsesuai dengan kemampuannya.

    Konsep diri (self-concept) merupakansalah satu dari beberapa faktor internal yang dapatmempengaruhi pencapaian prestasi belajar. Linn(1993) mengatakan bahwa konsep diri dapatdiformulasikan melalui dunia yang dilihatnya,artinya bahwa konsep diri seseorang dapatdinyatakan melalui pandangan tentang diripribadinya. Formulasi lain sebagaimana dijelaskanSamana (1988) bahwa konsep diri merupakangambaran dan penilaian terhadap diri sendirimencakup seluruh aspek kepribadiannya.Hurlock (1989) menjelaskan bahwa konsep dirimerupakan penilaian terhadap dirinya sendiriyang meliputi karakteristik fisik, psikis, sosial-emosional, aspirasi, dan prestasi.

    Konsep diri seseorang diyakina dapatmempengaruhi prestasi belajar sebagaimana Fink(1982) menyatakan bahwa anak yang mempunyaikonsep diri kurang, ada korelasi yang signifikandengan rendahnya prestasi belajar oleh siswa yangdicapai di sekolah. Pernyataan ini dapatdibenarkan karena penilaian diri dapatmempengaruhi tingkah laku, sedangkan prestasibelajar merupakan hasil dari tingkah laku itu.Pudjiyogyanti (1988) memberikan pernyataansenada bahwa konsep diri mempunyai perananyang menentukan terhadap prestasi belajar sebabdengan evaluasi diri mengenai kemampuan danperilakunya maka akan lebih condong dan

    optimis untuk menunjukkan prestasi hasilkemampuannya itu.

    Hurlock (1988) melihat konsep diri sebagaifaktor penting dalam berinteraksi dengan oranglain. Ahli ini menyatakan bahwa konsep dirisebagai inti kepribadian ,erupakan aspek pentingterhadap mudah tidaknya berhubungan denganorang lain. Interaksi positif siswa dengan gurudalam proses belajar mengajar, menunjukkankemampuan penyesuaian diri dari siswa tersebutadalah baik, sehingga hal itu akan mendukungtercapainya prestasi belajar yang lebih baik.Senada dengan pernyataan-pernyataan di atasadalah Marsh (1984) mengatakan bahwa konsepdiri yang semakin baik maka akan semakin kecilmanefistasi kecemasannya. Proses belajarmengajar yang diikuti anak dan anak mempunyaipenilaian diri yang positif, maka hal itu akanmendukung bentuk-bentuk tingkah laku yangpositif pula. Sementara tingkah laku yang positifdapat mengurangi atau bahkan dapatmenghilangkan sifat-sifat cemas , takut, rendahdiri dan lain sebagainya sehingga mendorongnyauntuk berprestasi lebih baik.

    Ada beberapa jenis konsep diri antara lainpendapat Hurlock (1988) dengan mengemukakanlima macam ialah : (1) konsep diri tentang cirri-ciri fisik, (2) konsep diri psikis (3), konsep dirisocial dan emosial, (4) konsep diri aspirasi, dan(5) konsep diri prestasi. Setiap individu dalammemandang dan mengevaluasi terhadap ke limajenis konsep diri tersebut positif, maka akanmempengaruhi perilaku dan perilakunya positif.Byrne dan Shavenson (1986) berpendapat bahwaada tiga macam jenis kosep diri ialah (1) onsepdiri social, (2) konsep diri akademik, dan (3)konsep diri fisik. Ketiga macam jenis konsep diriini dapat mempengaruhi hasil usaha yangdilakukan individu. Terkait dengan penelitianyang dilakukan, maka untuk mendapatkan datatentang konsep diri, ditentukan 6 jenis sebagaidasar menyusun instrumennya. Keenam konsepdiri itu ialah (1) konsep diri fisik, (2) konsep dirisocial, (3) konsep diri akademik, (4) konsep diripribadi, (5) konsep diri moral etik, serta (6)konsep diri keluarga.

    Kemampuan verbal merupakan salah satuaspek pisikis pula yang mempengaruhi pencapaian

  • Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No.1 Januari 2004:1-5\\\\\28[[[[[

    proses prestasi belajar anak. Rahmad (1988)menyatakan bahwa kemampuan verbal adalahkemampuan seseorang dalam merangkai kataatau kalimat serta persepsi individu terhadap kataatau kalimat yang dirangkai. Contoh, apabilaAmir dapat menyusun rangkaian kata mengenaimangga secara jelas, maka Amir tadi tentunyamempunyai kemampuan dan persepsi yang jelaspula mengenai mangga. Seirama dengan Rahmadadalah Enggen dan Kauchak (1944)mengemukakan bahwa yang dimaksud dengankemampuan verbal adalah kemampuan yangberhubungan dengan bahasa ialah bahasa yangdilakukan secara lisan dan tertulis. Kemampuanverbal merupakan salah satu komponen dariinteligensi seseorang. Enggen dan Kauchak(1944) mengemukakan bahwa kemampuanverbal hanya merupakan salah satu dari tigakomponen inteligensi ialah (1) kemampuanverbal, (2) kemampuan numerical, (3) penalaranabstrak. Ketiga komponen ini mempengaruhipencapaian prestasi belajar. Jensen (1987) jugasependapat bahwa inteligensi mempengaruhiberhasil dan tidaknya seseorang dalamberprestasi. Selanjutnya kedua ahli inimenjelaskan bahwa inteligensi terdiri dari 4komponen ialah (1) kemampuan verbal, (2)kemampuan metematika, (3) kemampuan spatial,(4) kemampuan perceptual. Pencapaian belajarseseorang ditunjang oleh keempat komponeninteligensi itu dan salah satu komponen yangpenting adalah kemampuan verbal.

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkanbhwa prestasi belajar yang dicapai siswa,dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada faktorpsikologis ini ada beberapa aspek dan diantaranyaadalah kosep diri dan kemampuan verbal.

    Siswa liki-laki dan perempuan mempunyaiperbadaan konsep diri, baik secara fisik, psikisdan sosial. Secara fisik jelas kelihatan anak laki-laki lebih kuat otaknya, lebih gagah, lebih tegap,dan kuat. Sementara pada anak perempuanterlihatan lemah, lebih halus dan ditinjau daripsikis, keduanyapun ada perbedaan termasuk

    berbeda tentang konsep diri dan kemampuanverbal.

    Slameto (1984) berpendapat bahwakonsep diri sebagai suaatu produk, terbentukmelalui proses internalisasi dan pengalamanpsikologis. Kedua proses ini terjadi pada setiapanak baik laki-laki dan perempuan serta terjadidalam lingkungan keluarga, masyarakat dansekolah. Setiap keluarga atau masyarakattentunya mempunyai aturan, hokum, adatkebiasaan, serta sifat-sifat yang berbeda.Perlakuan orang tua terhadap anak laki-laki punberbeda dengan perempuan, demikian juga yangterjadi di masyarakat dengan aneka ragam budayaadat, kebiasaan serta tingkat pendidikan anggotamasyarakat tentunya akan memberikan perlakuanyang berbeda-beda pula. Perbedan-perbedaantersebut dapat mempengaruhi prases internalisasidan pengalaman psikologis anak sehingga apabilamuncul perbedaan konsep diri dan kemampuanverbal antara naak laki-laki dan perempuan adalahhal yang wajar.

    Secara khusus permasalahan dalampenelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : (1)apakah ada hubungan konsep diri dankemampuan verbal pada prestasi belajar ? (2)berapa besar sumbangan efektif masing-masingkonsep diri dan kemampuan verbal pada prestasibelajar ? (3) apakah ada perbedaan konsep diridan kemampuan verbal antara siswa laki-laki danperempuan?

    Mengenai hipotesis dalam penelitian inidapat diajukan sebagai berikut:1. Secara bersama-sama ada hubungan yang

    positif antara konsep diri dan kemampuanverbal dengan prestasi belajar.

    2. Ada perbedaan yang siknifikan tentangkonsep diri dan kemampuan verbal antarasiswa laki-laki dan siswa perempuan.

    Metode Penelitian

    Populasi penelitian mencakup seluruhsiswa kelas 5 sekolah dasar Muhammadiyah yangberkatagori baik (A) yang ada di kota Yogyakarta.

    Jumlah Sekolah Dasar Muhammadiyahyang menjadi populasi sebanyak 2 tempat yang

  • Menjadi Manusia Kreatif (Fuad Nashori) \\\\\29[[[[[

    meliputi 452 orang. Sampel penelitian berjumlah79 siswa kelas 5 SD Muhammadiya KarangkajenYogyakarta, terdiri dari 42 siswa laki-laki dan 37siswa perempuan. Pengambilan sampel dilakukandengan teknik random sampling. Penelitiandilakukan denganvariabel bebas adalah konsepdiri dan kemampuan verbal, sementara variabelterikatnya adalah prestasi belajar.

    Instrumen yang digunakan untukmengumpulkan data meliputi: (1) angket,digunakan untuk mengukur konsep diri. Alat inidisusun atas dasar 6 jenis konsep diri ialah (a)konsep diri akademik, (b) konsep diri fisik, (c)konsep diri pribadi, (d) konsep diri sosial, (e)konsep diri moral-etik, dan (f) konsep diri keluarga.Uji validitas angket menggunakan validitas isi.Setelah dianalisis dari 48 angket, yang memenuhisyarat sebagai item terbaik sebanyak 32. Ujireliabiltas angket dilakukan dengan menggunakanteknik belah dua. Hasilnya menunjukan bahwaangket yang disusun, reliabel. (2) Tes, digunakanuntuk mengukur kemampuan verbal. tes yangdigunakan adalah tes kemampuan verbal dariWISC ( Weschler Intelligence Scale for Children ) yangtelah distandarisasi oleh fakultas psikologi UGMpada tahun 1993. Ada 3 sub tes yang digunakanialah (a) kemampuan informasi, (b) kemampuanpemahaman, dan (c) kemampuan persamaan.Ketiga sub tes tersebut telah diuji validitas danreliabilitasnya. Tes kemampuan informasi terdiridari 30 item, tes kemampuan pemahamanberjumlah 14 item dan tes kemampuan persamaanberjumlah 16 item. (3) Dokumentasi digunakanuntuk mendapatkan data prestasi belajar. Jenisyang digunakan adalah dokumentasi primer,dengan maksud untuk mendapatkan data daritangan pertama ialah guru kelas agar data yangdiperoleh benar-benar objektif.

    Hasil Penelitian

    Data yang diperoleh dari penelitiankemudian dianalisis menggunakan teknik yangsesuai dengan jenis hipotesis yang dirumuskan.Teknik untuk menguji hipotesis disesuaikandengan sifat hipotesisnya.

    Hipotesis pertama : Secara bersama-samaada hubungan yang positif antara konsep diri dankemampuan verbal dengan prestasi belajar.Teknik analisis yang digunakan adalah teknikregresi ganda. Kaidah atau kriteria tarafsignifikan (1 ekor) adalah p max = 2.5 %. Hasilanalisis menunjukkan bahwa ada korelasi yangpositif antara konsep diri dan kemampuan verbaldengan prestasi belajar, artinya semakin tinggikonsep diri dan kemampuan verbal anak, makaakan diikuti makin tinggi pula prestasi belajarnya.Secara keseluruhan sumbangan efektif variabelkonsep diri dan kemampuan verbal adalah 27,013%. Sumbangan efektifnya untuk masing-masingvariabel adalah (a) konsep diri 6.134 %, dan (b)kemampuan verbal 20,879 %. Hal ini dapatdiprediksi bahwa kemampuan verbal memberikansumbangan yang lebih besar kemungkinannyauntuk meningkatkan prestasi belajardibandingkan dengan konsep diri.

    Secara khusus dapat dilihat dari masing-masing variabel konsep diri dan kemampuanverbal, adalah sebgai berikut : Hubungan konsepdiri dengan prestasi belajar adalah r x 1y = 0.278,p = 0.013 < 0.025 (signifikan). sedangkan bobotsumbangan efektif konsep diri dengan 6 aspeknyaterhadap prestasi belajar adalah 33,827%.Sementara itu hubungan antara variabelkemampuan verbal dengan prestasi belajar adalahr x 2xy = 0.471, pada p = 0,000 < 0,025(signifikan). Sumbangan efektif kemampuanverbal dengan tiga komponennya (kemampuaninformasi, pemahaman,dan perasaan) padaprestasi belajar, sebesar 26,816 %. Dua dari tigakomponen kemampuan verbal tersebut,memberikan bobot sumbangan yang cukup besaruntuk prestasi belajar siswa ialah 13,776 % untukkemampuan pemahaman dan 13,016 % untukkemampuan informasi. Sedangkan kemampuanpersamaan bobot sumbangan efektifnya sangatkecil bahkan diabaikan. Hipotesis kedua, Adaperbedaan yang signifikan tentang konsep diri dankemampuan verbal anatar siswa laki-laki danperempuan. Teknik yang digunakan untukmenguji adalah t-tes hasilnya menunjukkan

  • Humanitas : Indonesian Psychologycal Journal Vol.1 No. 1 Januari 2004:6-16\\\\\30[[[[[

    bahwa pada variabel konsep diri t = -0.621 p =0.544 > 0.025 ( non signifikan). Artinya bahwakonsep diri antara siswa laki-laki dan perempuantidak ada perbedaan yang berarti. Sementara itupada kemampuan verbal menunjukkan hasilbahwa t = 0.796 pada p = 0.025 (non signifikan).Berdasarkan hasil itu juga memberikan indikasibahwa kemampuan verbal antara siswa laki-lakidan perempuan tidak ada perbedaan yang berarti.

    Pembahasan

    Hipotesis pertama yang menyatakan : Secara bersama-sama ada hubungan yang positifantara konsep diri dan kemampuan verbal denganprestasi belajar .

    Hasil pengujian hipotesis tersebutmenunjukkan ada hubungan yang signifikan. Halitu memberikan indikasi bahwa (1) konsep dirimempunyai peranan yang penting dalam prosesbelajar mengajar, karena dengan kemampuanuntuk menilai dirinya secara objektif dapatmemotivasi untuk berprestasi belajar lebih baik.(2) Orang yang mampu menilai dirinya secara baikdapat membangun kepercayaan dan keberaniandiri. Munandar (1985) menyatakan bahwakepercayaan diri merupakan pilar utama darikonsep diri, sehingga hal itu memungkinkanuntuk menunjukkan prestasinya. (3) Kemampuanverbal memberikan sumbangan yang cukup besarbagi pencapaian prestasi belajar dibandingkandengan konsep diri. Soto & Soto (1983)mengemukakan 3 unsur kemampuan verbal yangsangat membantu dalam memahami lambing tulis,lisan, dan gerak ialah (a) kecepatan, (b) kodeverbal (c) operasi verbal. Sementara, usaha untukmencapai prestasi belajar, tidak terlepas dariketiga unsure tersebut. Senada pernyataan diatasadalah Anastasi dan Urbine (1980) yangmengatakan bahwa ada dua komponenkemampuan verbal ialah (a) pemahaman verbaldan (b) perbendaharan bahasa. Perilaku belajartidak akan lepas dari dua komponen tersebut, danoleh karena itu prestasi belajar yang dicapaipelajar tidak akan lepas darikemampuan verbal.Kuwanto (1995) mengemukakan bahwapenalaran merupakan salah satu unsurekemampuan verbal, ialah terkait dengan

    pemahaman konsep berbahasa. Pendapattersebut dapat dianalogikan bahwa upaya untukmencapai prestasi belajar tidak akan lepas daripemahaman bahasa, baik itu bahasa lisan atautulis.

    Hipotesis kedua yang dirumuskan : Tidakada perbedaan yang signifikan tentang konsep diridan kemampuan verbal antara siswa laki-laki danperempuan .

    Ada beberapa kemungkinan yangmenyebabkan tidak adanya perbedaan tersebutantara lain sebagai berikut :1. Perkembangan emosi anak yang belum stabil.

    Hurlock (1997) berpendapat bahwa emosimerupakan sumber penilaian diri dan sosial.Keadaan perkembangan emosi anak yangmasih belum stabil menyebabkan penilaiandiri yang kurang tepat, dan itu terjadi karenakurang kontrol oleh rasio. Siswa yang dudulkdi kelas 5 Sekolah Dasar, perkembanganrasionya belum matang. Sementara stabilitasemosi dapat dicapai apabila dikontrol dengancara berfikir rasional.

    2. Tingkat perkembangan kognitif yang belummaksimal. Haditono (1994) mengutippendapat Piaget, menyatakan bahwa anakmempunyai pendapat dan penilaian yangabsolut sehingga tidak bersedia danmengalah dalam menilai sesuatu. Suatukenyataan bahwa di dunia ini semua gejala-gejala sosial termasuk tingkahlaku, tidak adayang mempunyai nilai mutlak, sehinggapenilaian yang menggunakan kriteria itukemungkinan banyak kesalahannya,diakibatkan oleh perkembangan tingkatemosi dan inteligensi yang belum matang,anak menerima pengaruh dan perlakuan darilingkungan (keluarga dan masyarakat)diterimanya dengan dasar penilaian emosi dankognisi yang belum matang pula, sehinggakeadaan seperti itu memungkinkan siswamemberikan penilaian cenderung samaterhadap obyek yang berbeda.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian danpembahasan, kesimpulan yang diperoleh adalahsebagai berikut :

  • Kontrol Diri ...... (Herlina Siwi Widiana; Sofia Retnowati; Rahmat Hidayat) \\\\\31[[[[[

    1. Pengenalan dan pemahaman serta penilaianterhadap diri sendiri, menjadi modal yangsangat berpengaruh bagi siswa untukmencapai prestasi belajar yang diharapkan,khususnya penilaian tentang kemampuanakademik, sosial, dan moral-etik.

    2. Kemampuan verbal merupakan salah satufaktor inteligensi yang juga menjadi salah satufaktor penentu keberhasilan siswa dalamberprestasi, terutama kemampuanmemahami dan memberikan informasi.

    3. siswa laki-laki dan perempuan di usiaSekolah Dasar, dalam mereaksi danmempersepsi dirinya dan diri orang lain masihbersifat umum. Siswa belum mampumengklarifikasi sesuai dengan identitasnyasebagai laki-laki atau perempuan.

    Daftar Pustaka

    Anastasi, A., & Urbina, (1998). Tes Psikologi JilidI, Edisi Indonesia.

    Byrne, BM., & Shavelson, R.J., (1986). On TheStructure ofAdolescent Self-Concept.Journal of Educational Psichology. 78.474-481.

    Eggen, P. & Kauchak, D. (1984). EducationalPsichology. New Jersey: Englewood Clifts.

    Fink, A,. (1982). Self Concept inAchievement: California Journal ofEducational Research. 13.57-62.

    Haditono, Sri rahayu, (1994). PsikologiPerkembangan. Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press.

    Hurlock, E,. (1978). Personality Development. NewYork: McGraw-Hill Book Company.

    Jensen, A,. (1987). Individual Differences inMental Ability. In Glove & Ronning (Eds).

    Historical Foundations of EducationalPsichology. New York: Plenum Press.

    Kuwato, T,. (1995). psikologi pendidikan.Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

    Linn, R.L., (1993). Educational Measurement.

    New York: American Council Education.

    Marsh, H., & Young (1997). Age and SexEffecstsin Multiple Dimensions of Self-Concept: Preadolescence to EarlyAdulthood. Journal of EducationalPsichology. 81.417-430.

    Pudjijogyanti, C.R., (1988). Konsep diri dalamPendidikan. Jakarta: Arcan.

    Samana, A., (1988). Hubungan Tentang KonsepDiri, Kemandirian Belajar, SikapKejujuran Prestasi Akademis PadaMahasiswa Pregram S-1 Semester VI IKIPSanata Darma. (Thesis). Jakarta: FakultasPasca Sarjana IKIP Jakarta.

    Slameto, (1980). Belajar dan Fakta-Fakta yangMempengaruhi. Bandung: Tarsito.

    Sota, J.L., & Soto, C.B., (1983). Relationship ofReading Achievement to VerbalProcessing Abilities. Journal of EducationalPsichology. 75.(1)166-127.

    Suryabrata, S., (1994). Penyusunan Tes PrestasiBelajar. Jakarta: Prima Karya.