7208030048_m

5
1 APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK SISTEM PEMESANAN TAKSI ONLINE PADA PLATFORM ANDROID Risdilah Mimma Untsa 1 , Aries Pratiarso 2 , A. Subhan Khalilullah 2 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Laboratorium Tugas Akhir, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus ITS, Surabaya 60111 e-mail : [email protected] e-mail : [email protected] e-mail : [email protected] Abstrak Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, dukungan akan aplikasi pada suatu device menjadi sangat besar. Penggunaan sistem operasi Android yang open source pada telepon seluler menjadi pilihan tersendiri untuk memenuhi kelengkapan sesuai kebutuhan. Dengan dukungan sistem operasi Android, memungkinkan pembuatan aplikasi otomatis yang dapat menentukan taksi yang direkomendasikan menjemput calon penumpang sehingga menghubungkan antara sopir taksi dan calon penumpang dimana keduanya dapat saling memantau dengan akses Google Map. Pada aplikasi ini ketika seorang calon penumpang ingin memesan sebuah taksi yang harus dilakukan adalah menekan menu pemesanan pada aplikasi tersebut. Kemudian aplikasi akan mendaftar semua taksi yang sedang online dan belum terisi penumpang. Dari daftar tersebut kemudian akan dihasilkan beberapa taksi berdasarkan jarak yang terdekat dengan posisi calon penumpang. Sebagai data dasar yang akan diolah, digunakan sebuah peta yang merupakan kolaborasi dengan server google, yaitu Google Map. Dengan memanfaatkan GMap API aplikasi mampu melakukan proses modifikasi data seperti menambah dan menghapus data-data taksi yang sedang online. Bagian Djikstra adalah sebuah engine yang dirancang untuk melakukan perhitungan jarak terdekat taksi-taksi dengan calon penumpang. Hasil pengolahannya kemudian akan ditentukan taksi-taksi mana saja yang terdekat dengan calon penumpang sehingga dapat menampilkan informasi posisi taksi maupun calon penumpang dalam bentuk peta geografis memanfaatkan Google Map. Kata kunci : LBS, Android, Google Map, Dijkstra I. PENDAHULUAN Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, dukungan akan aplikasi pada suatu device menjadi sangat besar. Apalagi ditambah dengan semakin berkembang luasnya teknologi selular yang menawarkan fitur-fitur baru dalam dunia telekomunikasi. Android menjadi platform alternatif tersendiri sebagai pilihan dalam mengembangkan fitur-fitur yang berbasis linux kernel dengan segala kelebihannya untuk memenuhi kelengkapan sesuai kebutuhan. Penentuan lintasan terpendek dari satu titik ke titik yang lain merupakan masalah yang sering ditemui. Hal ini telah banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pengantar makanan cepat saji yang harus tiba di tempat tujuan dengan tepat dan dalam waktu singkat, seorang desainer jaringan komputer yang harus mendesain perutean pada jaringan untuk memaksimalkan performa jaringan, ataupun pencarian rute terdekat pada jalur angkutan umum. Penentuan rute terpendek ini dapat dimodelkan dengan nilai masing-masing sisi yang merepresentasikan persoalan yang akan dipecahkan. Penentuan rute terpendek yang akan dibahas pada proyek akhir ini ditentukan menggunakan algoritma Dijkstra yang diaplikasikan pada angkutan umum taksi untuk menjemput calon penumpang. Aplikasi tersebut merupakan sebuah layanan berbasis lokasi dan akses Google Map yang mendukung mobilitas dan kelebihan Android. Taksi adalah salah satu alternatif alat transportasi darat yang banyak diminati masyarakat karena jasa taksi yang dapat digunakan dengan mudah. Masyarakat pun dapat dengan langsung memanggil taksi di jalan, menelepon operator taksi atau SMS. Pada umumnya layanan taksi masih menggunakan pemancar radio untuk memberikan informasi adanya pemesan taksi kepada sopir taksi. Penginformasian ini dilakukan secara manual oleh operator layanan taksi dan belum ada

description

pdf

Transcript of 7208030048_m

  • 1

    APLIKASI LOCATION BASED SERVICE

    UNTUK SISTEM PEMESANAN TAKSI ONLINE

    PADA PLATFORM ANDROID Risdilah Mimma Untsa

    1, Aries Pratiarso2, A. Subhan Khalilullah 2 1Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

    2Laboratorium Tugas Akhir, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

    Kampus ITS, Surabaya 60111

    e-mail : [email protected] e-mail : [email protected]

    e-mail : [email protected]

    Abstrak

    Seiring dengan semakin berkembangnya

    teknologi, dukungan akan aplikasi pada suatu

    device menjadi sangat besar. Penggunaan sistem

    operasi Android yang open source pada telepon

    seluler menjadi pilihan tersendiri untuk

    memenuhi kelengkapan sesuai kebutuhan.

    Dengan dukungan sistem operasi Android,

    memungkinkan pembuatan aplikasi otomatis

    yang dapat menentukan taksi yang

    direkomendasikan menjemput calon penumpang

    sehingga menghubungkan antara sopir taksi dan

    calon penumpang dimana keduanya dapat saling

    memantau dengan akses Google Map.

    Pada aplikasi ini ketika seorang calon

    penumpang ingin memesan sebuah taksi yang

    harus dilakukan adalah menekan menu

    pemesanan pada aplikasi tersebut. Kemudian

    aplikasi akan mendaftar semua taksi yang

    sedang online dan belum terisi penumpang. Dari

    daftar tersebut kemudian akan dihasilkan

    beberapa taksi berdasarkan jarak yang terdekat

    dengan posisi calon penumpang. Sebagai data

    dasar yang akan diolah, digunakan sebuah peta

    yang merupakan kolaborasi dengan server

    google, yaitu Google Map. Dengan memanfaatkan

    GMap API aplikasi mampu melakukan proses

    modifikasi data seperti menambah dan

    menghapus data-data taksi yang sedang online.

    Bagian Djikstra adalah sebuah engine yang

    dirancang untuk melakukan perhitungan jarak

    terdekat taksi-taksi dengan calon penumpang.

    Hasil pengolahannya kemudian akan ditentukan

    taksi-taksi mana saja yang terdekat dengan calon

    penumpang sehingga dapat menampilkan

    informasi posisi taksi maupun calon penumpang

    dalam bentuk peta geografis memanfaatkan

    Google Map.

    Kata kunci : LBS, Android, Google Map,

    Dijkstra

    I. PENDAHULUAN

    Seiring dengan semakin berkembangnya

    teknologi, dukungan akan aplikasi pada suatu

    device menjadi sangat besar. Apalagi ditambah

    dengan semakin berkembang luasnya teknologi

    selular yang menawarkan fitur-fitur baru dalam

    dunia telekomunikasi. Android menjadi platform

    alternatif tersendiri sebagai pilihan dalam

    mengembangkan fitur-fitur yang berbasis linux

    kernel dengan segala kelebihannya untuk

    memenuhi kelengkapan sesuai kebutuhan.

    Penentuan lintasan terpendek dari satu titik

    ke titik yang lain merupakan masalah yang sering

    ditemui. Hal ini telah banyak diaplikasikan dalam

    kehidupan sehari-hari, misalnya pengantar

    makanan cepat saji yang harus tiba di tempat

    tujuan dengan tepat dan dalam waktu singkat,

    seorang desainer jaringan komputer yang harus

    mendesain perutean pada jaringan untuk

    memaksimalkan performa jaringan, ataupun

    pencarian rute terdekat pada jalur angkutan umum.

    Penentuan rute terpendek ini dapat dimodelkan

    dengan nilai masing-masing sisi yang

    merepresentasikan persoalan yang akan

    dipecahkan. Penentuan rute terpendek yang akan

    dibahas pada proyek akhir ini ditentukan

    menggunakan algoritma Dijkstra yang

    diaplikasikan pada angkutan umum taksi untuk

    menjemput calon penumpang. Aplikasi tersebut

    merupakan sebuah layanan berbasis lokasi dan

    akses Google Map yang mendukung mobilitas

    dan kelebihan Android.

    Taksi adalah salah satu alternatif alat

    transportasi darat yang banyak diminati

    masyarakat karena jasa taksi yang dapat

    digunakan dengan mudah. Masyarakat pun dapat

    dengan langsung memanggil taksi di jalan,

    menelepon operator taksi atau SMS. Pada

    umumnya layanan taksi masih menggunakan

    pemancar radio untuk memberikan informasi

    adanya pemesan taksi kepada sopir taksi.

    Penginformasian ini dilakukan secara manual

    oleh operator layanan taksi dan belum ada

  • 2

    konfirmasi taksi mana yang akan melayani pemesan

    taksi nantinya. Sopir taksi yang akan menjemput

    pemesan taksi juga tidak dapat mengetahui lokasi

    calon penumpang berada secara otomatis.

    Pada penelitian kali ini akan dibuat software

    aplikasi otomatis yang dapat menentukan jarak

    terdekat taksi dengan pemesan taksi sehingga taksi

    itulah yang direkomendasikan menjemput calon

    penumpang. Aplikasi ini juga memudahkan calon

    penumpang untuk memesan taksi dalam waktu

    singkat dan memudahkan sopir taksi dalam mencari

    lokasi calon penumpang.

    II. TEORI PENUNJANG

    Dasar teori yang diuraikan pada bab ini

    meliputi penjelasan platform protokol T.38 dan SIP.

    2.1 Location Based Service Layanan Berbasis lokasi adalah layanan

    informasi yang dapat diakses melalui mobile device

    dengan mengunakan mobile network yang

    dilengkapi kemampuan untuk memanfaatkan lokasi

    dari mobile device tersebut. Layanan berbasis lokasi

    dapat digambarkan sebagai suatu layanan yang

    berada pada pertemuan tiga teknologi yaitu :

    Geographic Information System, Internet Service,

    dan Mobile Devices.

    Dalam Layanan Berbasis Lokasi terdapat

    Lima komponen penting yaitu:

    2.1.1 Mobile Devices Suatu alat yang digunakan oleh user untuk

    meminta informasi yang dibutuhkan. Informasi

    dapat diberikan dalam bentuk suara, gambar, dan

    text. Mobile device dapat dibagi menjadi dua jenis

    yaitu: single purpose dan multi purpose. Mobile

    device dengan single purpose hanya digunakan

    untuk satu tujuan saja, contoh: navigation box yang

    terdapat pada mobil atau truk pengangkut barang.

    Mobile device dengan multi purpose dapat

    digunakan untuk mengakses berbagai macam

    informasi yang diinginkan, contoh : Smart phone,

    handphone, PDA, Laptop.

    2.1.2 Jaringan Komunikasi Komponen kedua adalah jaringan

    komunikasi yang mengirim data user dan informasi

    yang diminta dari mobile terminal ke service

    provider kemudian mengirimkan kembali informasi

    yang diminta ke user. Jaringan komunikasi dapat

    berupa jaringan seluler (GSM, CDMA), Wireless

    Local Area Network (WLAN), atau Wireless Wide

    Area Network (WWAN).

    2.1.3 Positioning Component Untuk memproses suatu layanan maka posisi

    user harus diketahui. Untuk mengetahui posisi user

    dapat dilakukan dengan dua cara yaitu berdasarkan

    jaringan seluler atau berdasarkan pada mobile

    devices yang digunakan oleh user. Positioning

    Component dibagi menjadi dua, yaitu: terminal

    base dan network base. Pada terminal base posisi

    diketahui dari mobile device yang digunakan oleh

    user. Sedangkan network base memanfaatkan

    jaringan komunikasi yang digunakan oleh user.

    2.1.4 Global Positioning System (GPS) Perangkat GPS menerima sinyal yang

    ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam

    menentukan posisi, dibutuhkan paling sedikit 3

    satelit untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang

    dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3

    dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin

    banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi

    akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal

    tersebut, perangkat GPS harus berada di ruang

    terbuka. Apabila perangkat GPS berada dalam

    ruangan atau kanopi yang lebat dan daerah kita

    dikelilingi oleh gedung tinggi maka sinyal yang

    diperoleh akan semakin berkurang sehingga akan

    sukar untuk menentukan posisi dengan tepat atau

    bahkan tidak dapat menentukan posisi.

    Perangkat GPS menerima sinyal dari

    satelit dan kemudian melakukan perhitungan

    sehingga pada tampilan umumnya dapat

    mengetahui posisi (dalam lintang dan bujur),

    kecepatan, dan waktu. Disamping itu juga

    informasi tambahan seperti jarak, dan waktu

    tempuh.

    GPS dipergunakan pada berbagai bidang antara

    lain, sistem navigasi pesawat, laut dan darat,

    pemetaan dan geodesi, survei, sistem penentuan

    lokasi, pertanian, eksplorasi sumber daya alam,

    dan masih banyak lagi.

    2.1.5 Data dan Content Provider Content Provider tidak selalu menyimpan

    semua data yang dibutuhkan yang bisa diakses

    oleh user. Untuk itu, data dapat diminta dari data

    and content provider. Pertama user dengan

    menggunakan meminta informasi yang

    diinginkan., untuk itu diperlukan informasi

    mengenai lokasi user. Lokasi user dapat diketahui

    dengan dua cara, dengan mengunakan alat

    navigasi yang sudah terpasang langsung pada

    mobile device yang digunakan (contohnya ponsel

    dengan GPS), atau melalui jaringan komunikasi

    yang telah ada.

    2.2 Android Android adalah sistem operasi untuk

    smartphone yang dibuat oleh google corporation.

    Sistem operasi ini dikembangkan dengan

    memanfaatkan linux kernel. Versi stable terbaru

    dari Android adalah Froyo 2.2 yang dirilis pada

    bulan mei 2010 dengan kernel linux versi 2.6.32.

    pada versi ini fitur Android sudah dilengkapi

    dengan koneksi wifi dan browser chrome versi 8.

  • 3

    Dari arsitektur sistem, Android merupakan

    sekumpulan framework dan virtual machine yang

    berjalan di atas kernel linux. Gambar lapisan

    arsitekturnya dapat dilihat pada gambar 2.4. Virtual

    machine Android bernama Dalvik Virtual Machine

    (DVM), engine ini berfungsi untuk

    menginterpretasikan dan menghubungkan seluruh

    kode mesin yang digunakan oleh setiap aplikasi

    dengan kernel Linux. Sementara untuk framework

    aplikasi sebagian besar dikembangkan oleh google

    dan sebagian yang lain dikembangkan oleh pihak

    ketiga. Beberapa framework yang dikembangkan

    oleh Android sendiri misalnya fungsi untuk

    telephoni seperti panggilan telepon, sms, video call.

    Untuk browser Android menggunakan google

    chrome yang sebelumnya sudah dikembangkan oleh

    google jauh sebelum Android

    rilis.

    LINUX KERNEL

    ANDROID APPLICATION FRAMEWORK &

    LIBRARY

    Dalvik

    Virtual Machine

    ANDROID DESKTOP FRAMEWORK

    APLIKASI ANDROID

    Modem LCD Keypad/Touch Audio Bluetooth Wi-Fi

    Gambar 2.1. Lapisan arsitektur sistem operasi

    Android secara umum

    Aplikasi yang dikembangkan diatas android

    dibuat dengan menggunakan kode java seperti

    halnya J2ME yang telah lama digunakan pada

    platform telepon genggam lainnya. Namun secara

    siklus program memiliki perbedaan mendasar antara

    J2ME dengan java yang ada pada Android. Kode

    java pada Android lebih dekat dengan J2SE.

    Hingga saat ini android telah banyak

    digunakan pada produk smartphone seperti

    Samsung, LG, dan HTC. Dengan dukungan

    Software Development Kit (SDK) dan Application

    Programming Interface (API) dari google

    memberikan kemudahan bagi pihak ketiga untuk

    membangun aplikasi yang berjalan pada sistem

    operasi tersebut.

    2.2.1. Komponen Aplikasi Android

    Android memiliki empat komponen

    meliputi activity, services, broadcast receiver, dan

    content provider. Komponen aplikasi dapat disebut

    juga sebagai elemen-elemen aplikasi yang bisa

    dikembangkan pada platform Android. Perlu

    diketahui bahwa untuk membangun sebuah aplikasi

    pada Android bahasa pemrograman yang digunakan

    adalah Java, seperti halnya J2ME(Java 2 Micro

    Edition) yang digunakan untuk membangun aplikasi

    pada perangkat mobile, Java yang dikembangkan

    pada sistem android memiliki struktur yang

    tersendiri. Program aplikasi yang dikembangkan

    pada android tidak memiliki fungsi main.

    Karateristik lain adalah bahwa semua aplikasi di

    Android dapat menggunakan object yang

    dibangun oleh aplikasi yang lain. Contoh jika

    ingin menggunakan sebuah object scrollbar, tidak

    harus membuatnya sendiri, namun bisa saja

    memanggil object yang berada di aplikasi lainnya.

    2.2.2. Siklus Hidup Komponen Android

    Siklus hidup dari android merupakan

    logika dasar aliran dari sebuah aplikasi yang

    dibangun. Untuk komponen aplikasi activity

    diagram aliran program tampak pada gambar

    berikut.

    Gambar 2.2. Diagram alir siklus Android

    2.3 SQLite Database Pada Android terdapat fasilitas untuk

    membuat database yang dikenal dengan SQLite,

    SQLite adalah salah satu software basis data yang

    tertanam yang sangat populer, kombinasi SQL

    interface dan penggunaan memory yang sangat

    sedikit dengan kecepatan yang sangat cepat.

    SQLite di android termasuk dalam Android

    runtime, sehingga setiap versi dari android dapat

    membuat database dengan SQLite.

    SQLite telah terinclude pada platform

    Android. SQLite sendiri terkenal sebagai database

    yang open-source, stand alone SQL database,

    berukuran kecil, tidak membutuhkan administrasi,

    tanpa server, tanpa file konfigurasi dan juga telah

    digunakan pada banyak aplikasi terkenal. Pada

    Android, database yang dibuat untuk suatu

    aplikasi hanya bias diakses oleh aplikasi itu

    sendiri, aplikasi lain tidak akan bisa

    mengaksesnya kecuali jika ingin berbagi

    databasenya yaitu dengan menggunakan content

    provider. Database SQLite merupakan sebuah file

    yang dapat diambil, dipindahkan atau meng-copy-

    nya ke system lain.

    2.4 Algoritma Dijkstra Algoritma Dijkstra diperkenalkan oleh

    ilmuwan komputer Belanda Edsger Dijkstra pada

    tahun 1959 dan telah secara luas digunakan dalam

    menentukan rute tersingkat atau jalur terpendek

    berdasarkan kriteria tertentu yang digunakan

    sebagai batasan. Khususnya dalam bidang

    transportasi, batasan yang digunakan tersebut

  • 4

    adalah dengan menggunakan fungsi biaya arus.

    Algoritma ini melakukan komputasi pencarian rute

    terpendek antara simpul sumber dan simpul tujuan

    berdasarkan bobot pada sisi yang menghubungkan

    simpul-simpul dalam graph. Bobot pada sisi bisa

    berarti jarak.waktu ataupun bobot lainnya. Jalur

    terpendek dalam graph adalah jumlah total

    minimum bobot dari sisi-sisi yang menghubungkan

    simpul sumber dengan simpul tujuan . Algoritma

    Djikstra bekerja dengan cara mengunjungi simpul-

    simpul pada graph dimulai dengan simpul sumber.

    Algoritma Djikstra kemudian secara berulang

    memilih simpul-simpul terdekat dan menghitung

    total bobot semua sisi yang dilewati untuk mencapai

    simpul tersebut.

    Pada saat MAT (Matriks Asal Tujuan)

    dibebankan kepada suatu jaringan, bisa saja terjadi

    kondisi dimana rute yang semula merupakan rute

    tersingkat akan digantikan oleh rute yang lain akibat

    terjadinya peningkatan volume pada ruas-ruas

    tertentu yang semula merupakan bagian dari rute

    tersingkat tersebut.

    Diagram alirnya dapat dilihat pada gambar

    di bawah ini.

    Gambar 2.3. Diagram Alir Dijkstra

    III. PERANCANGAN SISTEM

    Untuk menyelesaikan pembuatan sistem

    aplikasi pemesanan taksi, maka dilakukan

    perancangan sistem yang akan dibuat. Agar sistem

    dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan,

    dibutuhkan perencanaan yang akan dibahas sebagai

    berikut.

    Gambar 3.1 Sistem yang dibangun

    Sebagai data dasar yang akan diolah,

    digunakan sebuah peta yang merupakan

    kolaborasi dengan server google, yaitu Google

    Map. Dengan memanfaatkan GMap API aplikasi

    mampu melakukan proses modifikasi data seperti

    menambah dan menghapus data-data taksi yang

    sedang online. Bagian Djikstra adalah sebuah

    engine yang dirancang untuk melakukan

    perhitungan jarak terdekat taksi-taksi dengan

    calon penumpang. Hasil pengolahannya

    kemudian akan ditentukan taksi-taksi mana saja

    yang terdekat dengan calon penumpang.

    Setelah didapatkan beberapa taksi,

    kemudian bagian notifikasi akan mengirimkan

    pesan kepada seluruh taksi yang berada pada

    jarak terdekat. Bagian UI(User Interface)

    berfungsi untuk menjembatani pengguna dengan

    aplikasi yang dikembangkan ini, diantaranya

    adalah menampilkan informasi posisi taksi

    maupun calon penumpang dalam bentuk peta

    geografis memanfaatkan Google Map. Mulai

    Pesan Taksi

    Centroid=posisi penumpang

    Mengambil Data Taksi

    kosong

    Hitung jarak masing-

    masing taksi dng

    Dijkstra

    Hitung jarak centroid

    untuk semua taksi

    Kirim Notifikasi

    Pemesanan pada

    Taksi I

    Menunggu

    konfirmasi

    Konfirmasi=1

    Tampilkan

    Taksi pengirim

    konfirmasi

    Selesai

    Y

    T

    Mulai

    Menunggu Notifikasi

    Notifikasi = 1

    Kirim konfirmasi

    Hitung rute terpendek

    Ke calon penumpang

    Tampilkan posisi

    Calon penumpang

    Selesai

    Status = Menjemput

    Ambil Penumpang

    Status = Full

    T

    Y

    Gambar 3.2. Diagram alir aplikasi (a).pada sisi

    penumpang (b).sopir taksi

    Dijkstra Notifikasi

    UI

    User

    Gmap

    Data

    Gmap API

  • 5

    Pada diagram alir sisi penumpang, calon

    penumpang sebagai centroid mengirimkan notifikasi

    bahwa sedang membutuhkan taksi untuk

    menjemputnya. Sistem mencari taksi yang tidak

    berpenumpang sehingga taksi yang berpenumpang

    otomatis tidak mendapatkan notifikasi tersebut.

    Penghitungan jarak masing-masing taksi terdekat

    menggunakan engine Dijkstra. Setelah diketahui

    jarak masing-masing taksi maka akan diambil yang

    paling dekat dan taksi itulah yang mendapat

    notifikasi dari centroid.

    Untuk diagram alir pada sisi sopir, saat

    taksi yang tidak berpenumpang mendapat kiriman

    notifikasi. Setelah mengkonfirmasi notifikasi

    tersebut maka akan diketahui jarak terpendek

    menuju centroid dan ditampilkan posisi centroid.

    IV. HASIL KEMAJUAN PROYEK AKHIR

    Dari rancangan sistem yang dibuat,

    dilakukan konfigurasi penomoran seperti pada

    gambar dibawah ini.

    Gambar 4.1 Sitem pada aplikasi

    Dari sistem diatas, dilakukan dua macam

    pengujian pada aplikasi yang sudah diinstal pada

    ponsel. Pengujian keberhasilan pencarian lokasi user

    dari ponsel berdasar GPS dan pengujian perhitungan

    jarak user dengan taksi terdekat menggunakan

    perhitungan manual dibandingkan dengan

    perhitungan dijkstra.

    Pengujian pertama yaitu dengan menjalankan

    aplikasi pemesanan taksi pada sisi user. Ketika

    aplikasi dijalankan, secara otomatis GPS pada

    ponsel akan langsung mendeteksi posisi user untuk

    ditampilkan pada peta. Pengujian ini dilakukan

    sebanyak 10 kali pada 10 titik lokasi yang berbeda.

    Dari 10 pengujian tersebut, didapatkan waktu rata-

    rata sebesar 1 menit 46 detik. Pada pengujian kedua

    yaitu pengujian perhitungan jarak user dengan taksi

    terdekat menggunakan perhitungan manual

    dibandingkan dengan perhitungan dijkstra yang juga

    dilakukan sebanyak 10 kali pada 10 titik lokasi yang

    berbeda. Untuk pengujian secara manual dilakukan

    dengan perbandingan skala pada peta. Dari

    pengujian tersebut didapatkan jarak dari perhitungan

    secara manual dan perhitungan program tidak

    jauh berbeda. Secara grafik sebagai berikut.

    Gambar 4.2 Grafik Perbandingan

    Perhitungan Dijkstra Manual Vs Program

    V. KESIMPULAN

    Dari hasil pengamatan selama tahap

    perancangan, implementasi dan uji coba sistem

    yang dibuat dapat diambil kesimpulan sebagai

    berikut :

    1. Aplikasi harus selalu berjalan dengan koneksi internet karena untuk mendapatkan hasil yang

    real-time mengetahui posisi user.

    2. Untuk mendeteksi lokasi user sangat dipengaruhi oleh penerimaan sinyal pada GPS

    sehingga menyebabkan kondisi ruangan

    terbuka dapat menangkap sinyal secara cepat

    dan tepat.

    3. Algoritma Dijkstra yang diimplementasikan berhasil mencari jarak terpendek antara user

    dan taksi dengan perbandingan hasil

    perhitungan yang tidak jauh berbeda dengan

    perhitungan secara manual.

    Dijkstra Notifikasi

    UI

    User

    Gmap

    Data

    Gmap API