70626534 Terapi Latihan Stroke

20
Daftar isi Daftar isi.................................................................................................1 2.1 Gambaran umum............................................................................. 3 2.2Jenis Terapi Latihan...........................................................................4 A.Latihan Passive Range of Motion.....................................................4 1)Latihan pada anggota gerak atas (upper extremity)....................4 2)Ekstensi/hiperekstensi Bahu.........................................................5 3)Abduksi bahu (Shoulder Joint)...... ................................................ 6 4)Abduksi dan Adduksi Horizontal Bahu (Shoulder Joint).................7 5)Internal dan Eksternal Rotasi Bahu (Shoulder Joint).....................8 6)Fleksi dan Ekstensi siku (Elbow Joint)...........................................9 7)Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan (Wrist Joint)................10 8)Elevasi-Depresi dan Protraksi-Retraksi Bahu (Shoulder Joint).....10 9)Latihan pada Anggota Gerak Bawah (Lower Extremity).............11 B.Latihan Mandiri (Self Excercise).................. ........... ........................12 1)Gerakan pertama........................................................................ 13 2)Gerakan kedua.......... ................................................................. 13 3)Gerakan ketiga........................................................................... 14 4)Gerakan keempat........... ............................................................ 15 5)Gerakan kelima............ ..................................................... ..........16 6)Gerakan keenam........................................................................ 17 7)Gerakan ketujuh.......... ............................................................... 17 8)Gerakan kedelapan.....................................................................18 2.3Pengaruh Terapi Latihan terhadap Kemandirian Melakukan AKS Pasien Stroke Iskemik.......................................................................... 18 1

Transcript of 70626534 Terapi Latihan Stroke

Page 1: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 1/20

Daftar isiDaftar isi.................................................................................................1

2.1 Gambaran umum.............................................................................3

2.2Jenis Terapi Latihan...........................................................................4

A.Latihan Passive Range of Motion.....................................................4

1)Latihan pada anggota gerak atas (upper extremity)....................4

2)Ekstensi/hiperekstensi Bahu.........................................................5

3)Abduksi bahu (Shoulder Joint)......................................................6

4)Abduksi dan Adduksi Horizontal Bahu (Shoulder Joint).................7

5)Internal dan Eksternal Rotasi Bahu (Shoulder Joint).....................8

6)Fleksi dan Ekstensi siku (Elbow Joint)...........................................9

7)Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan (Wrist Joint)................10

8)Elevasi-Depresi dan Protraksi-Retraksi Bahu (Shoulder Joint).....10

9)Latihan pada Anggota Gerak Bawah (Lower Extremity).............11

B.Latihan Mandiri (Self Excercise).....................................................12

1)Gerakan pertama........................................................................13

2)Gerakan kedua........................................................................... 13

3)Gerakan ketiga...........................................................................14

4)Gerakan keempat.......................................................................15

5)Gerakan kelima...........................................................................16

6)Gerakan keenam........................................................................17

7)Gerakan ketujuh.........................................................................17

8)Gerakan kedelapan.....................................................................18

2.3Pengaruh Terapi Latihan terhadap Kemandirian Melakukan AKS

Pasien Stroke Iskemik.......................................................................... 18

1

Page 2: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 2/20

1.Proses substitusi............................................................................19

2.Proses kompensasi.........................................................................19

2

Page 3: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 3/20

 Terapi Latihan pada Pasien Stroke

2.1 Gambaran umum

Stroke adalah kematian sel otak yang mendadak atau tiba-tiba oleh karena

gangguan sirkulasi darah ke otak. ketika asupan darah keotak lemah, oksigen dan

nutrisi yang penting untuk otak tidak dapat disalurkan. Akibatnya tenjadi ketidak 

normalan fungsi otak. Gangguan aliran darah keotak dapat terjadi oleh karena

 blokade atau kerusakan dari pembuluh arteri.

Stroke dapat disebabkan oleh trombosis, emboli, perdarahan subarachnoid dan

lain-lain yang menimbulkan hemiplegia. Pemberian latihan pada pasien stroke

akibat trombosis dan emboli jika tidak ada komplikasi lain dapat dimulai 23 hari

setelah serangan dan bilamana terjadi perdarahan subarachnoid dimulai setelah 2

minggu. Pada stroke karena trombosis atau emboli pada penderita infark miokard

tanpa komplikasi, program latihan dapat dimulai setelah minggu ke tiga, tetapi

 jika segera menjadi stabil dan tidak didapatkan aritmia, latihan yang gentle dapat

dimulai pada hari ke sepuluh. Pada stroke yang berat lebih aman menunggu

sampai tercapai complete stroke kemudian baru dimulal program latihan,

meskipun hanya gerakan pasif saja yang diberikan. Jika proses penyebabnya

dicurigai berasal dari arteri karotis ditunggu 18 s/d 24 jam dan jika penyebabnya

3

Page 4: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 4/20

dari sistem vertebrobasiler tunggu sampai 72 jam sebelum memastikan tidak ada

 perburukan lagi.

2.2 Jenis Terapi Latihan

 A.Latihan Passive Range of Motion

Jenis latihan ini dapat diberikan sedini mungkin untuk menghindari

adanya komplikasi akibat kurang gerak, seperti adanya kontraktur, kekakuan sendi

dan lain-lain. Pemberian PROM dapat diberikan dalam berbagai posisi seperti

tidur terlentang, tidur miring, tidur tengkurap, duduk, berdiri atau posisi sesuai

dengan alat latihan yang digunakan. Latihan dalam gerakan pasif tidak akan

 berdampak terhadap proses pembelajaran motorik, akan tetapi sangat bermanfaat

sebagai tindakan awal sebelum aplikasi metode untuk latihan pembelajaran

motorik (Irfan, 2010).

1) Latihan pada anggota gerak atas (upper 

extremity)

Fleksi dan ekstensi bahu (Shoulder joint )

Gambar 2.1 Gerakan Pasif Fleksi-Ekstensi Bahu (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi pasien tidur terlentang.

4

Page 5: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 5/20

(b) Pegangan terapis pada pergelangan tangan dan juga pada lengan

 bawah (sedikit di bawah siku). Peletakan tangan pasien sebaiknya

menyilang agar mempermudah gerakan saat ekstensi dilakukan.

(c) Posisi awal dari lengan pasien adalah mid position, kemudian lakukan

gerakan fleksi, instruksikan agar pasien rileks.

(d) Pada saat bahu membentuk sudut 900 berikan gerakan eksternal rotasi

(berputar keluar) pada lengan hingga membentuk posisi supinasi

lengan bawah.

(e) Hindari penguluran berlebihan pada bahu yang mengalami kelemahan.

(f) Lakukan pengulangan sebanyak tujuh kali atau sesuai toleransi.

Latihan ini akan mampu mengurangi komplikasi akibat kurang gerak 

 padabahu dan terpeliharanya sifat fisiologis jaringan pada area bahu dan lengan.

Tujuan utama latihan ini agar terpeliharanya jarak gerak sendi pada bahu ke arah

fleksi.

2) Ekstensi/hiperekstensi Bahu

Gambar 2.2 Gerakan Pasif Ekstensi Bahu (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi pasien stroke tidur miring ( side lying ).

(b) Pegangan terapis pada pergelangan tangan dan pada bagian bahu.

(c) Posisi lengan pasien semi fleksi dengan lengan bawah mid position.

(d) Berikan topangan pada siku atau lengan bawah pasien dengan lengan

 bawah terapis.

5

Page 6: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 6/20

(e) Berikan gerakan ekstensi secara penuh.

(f) Hindari adanya kompensasi gerak berupa elevasi bahu dengan

 pemberian stabilisasi.

(g) Hindari adanya keluhan nyeri saat gerakan dilakukan.

(h) Pertahankan gerakan terjadi pada mid posisi lengan bawah pasien.

(i) Lakukan pengulangan minimal tujuh kali atau sesuai toleransi.

Latihan ini ditujukan untuk memelihara jarak gerak sendi bahu, khususnya

 pada arah ekstensi dan memelihara elastisitas jaringan pada sisi anterior. Hal ini

dimungkinkan karena pada latihan ini terdapat regangan di akhir gerakan pada

 jaringan-jaringan sisi depan sendi bahu.

Latihan ini hendaknya dilakukan secara perlahan karena sering ditemukan

adanya kelemahan dan penurunan tonus otot.

3) Abduksi bahu (Shoulder Joint )

Gambar 2.3 Gerakan Pasif Abduksi Bahu (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi pasien tidur terlentang, dengan siku semi fleksi.

(b) Pegangan terapis pada pergelangan tangan dan lengan atas (sedikit di

atas siku).

(c) Lakukan gerakan abduksi.

(d) Awali gerakan dengan posisi pronasi pada lengan bawah, kemudian

 pada 900 abduksi, lakukan rotasi ke arah supinasi lengan bawah

 pasien.

6

Page 7: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 7/20

(e) Berikan instruksi untuk tetap rileks.

(f) Lakukan pengulangan sebanyak tujuh kali atau sesuai toleransi.

Latihan ini ditujukan untuk memelihara jarak gerak sendi bahu, khususnya

ke arah abduksi. Selain itu, latihan ini juga akan mengurangi adanya komplikasi

 berupa kontraktur jaringan pada sendi bahu.

Hindari adanya gerakan kompensasi pada bahu, sehingga jarak gerak sendi

 pada latihan dapat dicapai dengan lebih baik. Adanya kompensasi gerak,

merupakan indikator adanya masalah pada jaringan lunak ataupun jaringan keras

di sekitar bahu yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih spesifik.

4) Abduksi dan Adduksi Horizontal Bahu (Shoulder 

 Joint )

Gambar 2.4 Gerakan Pasif Abduksi dan Adduksi Horizontal (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi pasien tidur terlentang dengan bahu membentuk 900 abduksi,

dan siku ekstensi penuh dengan lengan bawah dalam posisi supinasi.

(b) Posisikan pasien dalam keadaan rileks.

(c) Pegangan terapis pada pergelangan tangan dan juga pada sendi siku.

(d) Berikan gerakan ke arah dalam (adduksi) dan ke arah luar (abduksi)

 pada sendi bahu.

(e) Berikan instruksi agar pasien tetap rileks.

(f) Hindari adanya nyeri saat gerakan dilakukan.

(g) Lakukan pengulangan sebanyak tujuh kali atau sesuai toleransi.

7

Page 8: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 8/20

Latihan ini bermanfaat bagi terpeliharanya jarak gerak sendi, khususnya

 pada gerakan horizontal. Pemberian PROM akan menjaga elastisitas jaringan sisi

anterior dan posterior serta memelihara sistem sirkulasi lokal pada jaringan

sehingga dapat menghindari adanya pembengkakan pada ekstremitas atas.

5) Internal dan Eksternal Rotasi Bahu (Shoulder 

 Joint )

Gambar 2.5 Gerakan Pasif Eksternal dan Internal Rotasi (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Persiapkan posisi pasien dengan menghindari adanya hambatan gerak 

oleh faktor tempat tidur atau benda lainnya.

(b) Posisi pasien tidur terlentang dengan bahu membentuk 900 abduksi,

dan siku 900 fleksi.

(c) Pegangan terapis pada pergelangan tangan dan juga pada sendi siku

sebagai stabilisasi gerak.

(d) Berikan gerakan ke arah eksternal dan internal pada sendi bahu.

(e) Berikan instruksi untuk tetap rileks.

(f) Perhatikan jarak gerak sendi yang dibentuk, apakah dalam jarak yang

normal atau terbatas.

(g) Lakukan pengulangan sebanyak tujuh kali atau sesuai toleransi.

Pada gerakan ini hindari adanya nyeri gerak. Umumnya pada pasien

komplikasi akibat kurang gerak adalah adanya kekakuan sendi. Pada sendi bahu

8

Page 9: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 9/20

maka gerakan eksternal rotasi adalah salah satu gerakan yang sering mengalami

limitasi gerak.

6) Fleksi dan Ekstensi siku (Elbow Joint )

Gambar 2.6 Gerakan Pasif Fleksi-Ekstensi Siku (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi pasien terlentang dengan posisi tangan pasien supinasi.

(b) Tangan terapis berada pada pergelangan tangan dan sendi siku.

(c) Lakukan gerakan fleksi dan ekstensi pada sendi siku.

(d) Berikan instruksi agar pasien tetap rileks.

(e) Pastikan gerakan yang diberikan berada pada midline yang benar.

(f) Perhatikan jarak sendi yang dibentuk apakah dalam jarak yang normal

atau terbatas.

Latihan gerak ini sangat penting, karena gerakan ini pada aktivitas

fungsional ekstremitas atas memiliki peran yang dominan.

9

Page 10: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 10/20

7) Fleksi dan Ekstensi Pergelangan Tangan (Wrist 

 Joint )

Gambar 2.7 Gerakan Pasif pada Fleksi-Ekstensi Ulnar dan Radial Deviasi pada Wrist Joint 

(Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi pasien tidur terlentang dengan fleksi siku 900.

(b) Tangan terapis diletakkan pada pangkal pergelangan dan pada telapak 

tangan.

(c) Berikan gerakan ke arah luar (ekstensi) dan ke arah dalam (fleksi).(d) Pada saat gerakan fleksi wrist dilakukan, maka sebaiknya jari-jari dalam

kondisi lurus (ekstensi), sedangkan saat dilakukan gerakan ekstensi wrist,

maka sebaiknya jari-jari menggenggam.

(e) Berikan instruksi untuk tetap rileks.

Latihan dengan gerakan tersebut sangat penting oleh karena banyaknya

 problematik yang ditemukan pada tangan dan jari-jari pasien stroke.

8) Elevasi-Depresi dan Protraksi-Retraksi Bahu

(Shoulder Joint )

10

Page 11: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 11/20

Gambar 2.8Gerakan Pasif Elevasi-Depresi dan Protraksi Retraksi Bahu (Sumber: Irfan,

2010)

(a) Posisi pasien tidur tengkurap.

(b) Tangan terapis diletakkan pada area bahu dan lengan bawah pasien.

(c) Berikan gerakan ke arah atas (elevasi) dan ke arah bawah (depresi), ke

depan (protraksi) dan ke belakang (retraksi) pada sendi bahu.

(d) Berikan instruksi untuk tetap rileks.

(e) Lakukan pengulangan sebanyak tujuh kali atau sesuai toleransi.

Latihan dengan gerakan ini perlu dilakukan untuk mengidentifikasi apakah

terdapat limitasi gerak pada sendi bahu. Limitasi gerak pada sendi bahu akan

menurunkan kemampuan stabilitas pada bahu yang berdampak terhadap sulitnya

melakukan gerakan fungsional pada lengan dan tangan dengan pola yang benar.

Jika stabilitas gerak pada bahu menurun, maka aktivitas gerak pada lengan akan

menimbulkan adanya gerak kompensasi.

Kompensasi gerak merupakan bentuk gerakan yang terjadi akibat

ketidaksesuaian atau kurangnya stabilitas gerak. Kompensasi gerak adalah bentuk 

gerak yang tidak efisien dan memerlukan energi lebih besar dibandingkan pada

 pola gerak normal. gerakan fleksi (menekuk) sering terjadi pada siku saat

melakukan aktivitas berjalan.

9) Latihan pada Anggota Gerak Bawah (Lower

Extremity)Fleksi-Ekstensi Panggul (hip) dan lutut (knee)

11

Page 12: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 12/20

Gambar 2.9 Gerakan Fleksi Ekstensi Hip dan Knee (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi pasien tidur terlentang.

(b) Posisi tangan terapis pada tumit serta sisi bawah dan tepi luar lutut

 pasien.

(c) Lakukan gerakan ke atas-depan sehingga membentuk gerakan fleksi

hip dan fleksi knee.

(d) Berikan instruksi untuk tetap rileks.

(e) Lakukan pengulangan sebanyak tujuh kali atau sesuai toleransi.

Gerakan-gerakan yang dijelaskan sebelumnya dapat diberikan pada pasien

oleh keluarga atau petugas perawatan agar dapat membantu mencegah munculnya

komplikasi akibat kurang gerak.

Aktivitas ini akan sangat membantu proses pemulihan pasien dan

merupakan bentuk latihan persiapan untuk mendapatkan metode latihan khusus

yang bersifat relearning atau re-education.

B.Latihan Mandiri (Self Excercise)

Pada dasarnya pasien stroke juga dapat melakukan latihan secara mandiri.

Hal ini ditujukan untuk membantu proses pembelajaran motorik. Setiap gerakan

yang dilakukan hendaknya secara perlahan dan anggota gerak yang mengalami

kelumpuhan ikut aktif melakukan gerakan seoptimal mungkin (sesuai

kemampuan). Sedangkan anggota gerak yang tidak mengalami kelemahan

hendaknya dapat membantu proses terbentuknya gerakan. Bantuan yang diberikan

oleh sisi yang tidak mengalami kelemahan bersifat minimal agar sisi yang lemah

dapat tetap aktif. Sebaiknya sebelum latihan dilakukan, didahului dengan

 pemeriksaan keadaan umum pasien, seperti tekanan darah, denyut nadi dan

frekuensi nafas per menit (Irfan, 2010:197). Adapun gerakan-gerakan pada latihan

aktif yaitu:

12

Page 13: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 13/20

1) Gerakan pertama

Gambar 2.10 Gerakan Fleksi-Ekstensi Bahu (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi awal pasien tidur terlentang.

(b) Bantu lengan yang mengalami kelemahan dengan menggunakan sisi

lengan yang sehat dengan pegangan pada pergelangan tangan.

(c) Lakukan gerakan ke atas secara perlahan-lahan kemudian kembali ke

 posisi awal.

(d) Ulang gerakan sebanyak tujuh kali.

Dalam melakukan latihan ini, diberikan bantuan bagi lengan yang

mengalami kelemahan. Luas bidang yang dibentuk (sagital) seluas mungkin dan

sebatas nyeri jika terdapat gejala nyeri.

2) Gerakan kedua

13

Page 14: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 14/20

Gambar 2.11 Latihan Mandiri Eksternal dan Internal Rotasi Bahu (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi lengan yang lemah (bahu 900 dan siku 900).

(b) Bantu dengan tangan yang sehat, letakkan pegangan pada pergelangan

tangan.

(c) Lakukan gerakan ke atas dan ke bawah (eksternal dan internal rotasi).

(d) Lakukan secara perlahan dengan tujuh kali pengulangan.

Latihan ini diawali pada posisi 900 abduksi bahu dan 900 fleksi siku.

Apabila kondisi pasien tidak memungkinkan oleh karena adanya keterbatasan

gerak bahu, maka posisikan abduksi sebatas lingkup gerak yang bisa dibentuk.

Sebaiknya pasien menggunakan tangan yang tidak mengalami kelemahan sebagai

komponen yang aktif. Ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang mengikuti

 pola gerak yang dilakukan.

3) Gerakan ketiga

Gambar 2.12 Latihan Mandiri Pada Tangan (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Gerakan jari-jari pada tangan yang lemah.

(b) Lakukan gerakan membuka secara perlahan.

(c) Berikan tahapan minimal jika memungkinkan dengan tangan yang

sehat.

14

Page 15: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 15/20

(d) Lakukan dengan tujuh kali pengulangan.

Latihan ini ditujukan pada komponen ekstensor jari-jari. Aktifitas

ekstensor jari-jari tangan akan sangat menentukan kemampuan fungsional tangan.

Dalam melakukan latihan ini, salah satu hal yang penting adalah posisi

 pergelangan tangan (wrist joint ) 450 ekstensi (dorsal fleksi). Gerakan jari-jari

tangan ke arah ekstensi hanya sebatas pada posisi netral atau dengan kata lain

hindari gerakan hiperekstensi.

4) Gerakan keempat

Gambar 2.13 Latihan Pada Jari Tangan (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Genggam jari telunjuk sampai jari kelingking pada tangan yang

lemah.

(b) Lakukan gerakan membuka pada tangan yang lemah sampai pada

sudut 900.

(c) Lakukan gerakan perlahan kemudian lanjutkan dengan mobilisasi

 pasif ke arah ekstensi pergelangan tangan (wrist joint ) hingga

membentuk sudut 900.

(d) Lakukan dengan tujuh kali pengulangan.

15

Page 16: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 16/20

Latihan ini akan meningkatkan kemampuan stabilisasi dan mobilisasi

 pergelangan tangan (wrist joint ) dan punggung tangan. Sifat stabilisasi dan

mobilisasi terjadi secara bergantian antara kedua bagian tersebut.

5) Gerakan kelima

Gambar 2.14 Latihan Aktif Thumb dan Lower Arm (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi awal fleksi siku 900.

(b) Berikan pegangan pada sisi luar ibu jari.

(c) Kemudian berikan gerakan ke dalam dan keluar (fleksi-ekstensi

thumb) secara perlahan.

(d) Berikan pula gerakan pronasi dan supinasi pada lengan bawah.

Latihan ini juga ditujukan untuk memelihara fleksibilitas dan elastisitas

 jaringan anggota gerak atas, sehingga komplikasi akibat adanya mobilisasi dapat

dihindari.

16

Page 17: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 17/20

6) Gerakan keenam

Gambar 2.15 Latihan Aktif Lengan (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Gunakan tali atau alat bantu lainnya.

(b) Posisi lengan tidak lebih dari 900.

(c) Tekuk lutut dan hip 900 untuk mengurangi tekanan abdominal.

(d) Lakukan gerakan ke arah bawah dengan perlahan.

(e) Saat gerakan dilakukan bersama dengan meniup nafas (ekspirasi).

7) Gerakan ketujuh

Gambar 2.16 Latihan Aktif Fleksi Tungkai (Sumber: Irfan, 2010)

17

Page 18: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 18/20

(a) Posisikan punggung kaki yang sehat di bawah lutut tungkai yang

lemah.

(b) Angkat lutut dengan menggunakan punggung kaki hingga membentuk 

sudut optimal.

(c) Lakukan secara perlahan dengan tujuh kali pengulangan.

8) Gerakan kedelapan

Gambar 2.17 Latihan Aktif Fleksi Lengan (Sumber: Irfan, 2010)

(a) Posisi pasien duduk di tepi bed .

(b) Gunakan tongkat sebagai alat bantu.

(c) Lakukan gerakan mengangkat lengan ke atas dengan bantuan lengan

yang sehat.

2.3 Pengaruh Terapi Latihan terhadap

Kemandirian Melakukan AKS Pasien

Stroke Iskemik 

Proses pemulihan setelah stroke dibedakan atas pemulihan neurologis

(fungsi saraf otak) dan pemulihan fungsional (kemampuan melakukan aktivitas

fungsional). Pemulihan neurologis terjadi di awal setelah terjadinya stroke.

18

Page 19: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 19/20

Mekanisme yang mendasari adalah pulihnya fungsi sel otak pada area penumbra

yang berada di sekitar area infark yang sesungguhnya dan atau terbukanya

kembali sirkuit saraf yang sebelumnya tertutup. Kemampuan fungsional pulih

sejalan dengan pemulihan neurologis yang terjadi (Wirawan, 2009).

Wirawan (2009) juga menjelaskan setelah lesi otak menetap pemulihan

fungsional masih dapat terus terjadi sampai batas-batas tertentu, terutama dalam

tiga sampai enam bulan pertama setelah stroke. Hal itulah yang menjadi fokus

utama rehabilitasi medis, yaitu untuk mengembalikan kemandirian pasien

mencapai kemampuan fungsional yang optimal. Proses pemulihan fungsional

terjadi berdasarkan pada proses reorganisasi atau plastisitas otak melalui:

1. Proses substitusi 

Proses ini sangat tergantung pada stimuli eksternal yang diberikan melalui

terapi latihan menggunakan berbagai metode terapi. Pencapaian hasilnya

sangat tergantung pada intaknya jaringan kognitif, visual dan proprioseptif,

yang membantu terbentuknya proses belajar dan plastisitas otak.

2. Proses kompensasi 

Proses ini membantu menyeimbangkan keinginan aktivitas fungsional pasien

dan kemampuan fungsi pasien yang masih ada. Hasil dicapai melalui latihan

 berulang-ulang untuk suatu fungsi tertentu, pemberian alat bantu, perubahan

 perilaku atau perubahan lingkungan.

Proses pemulihan fungsional tersebut terjadi berdasarkan proses plastisitas

otak yang merupakan kemampuan unik yang membedakan sistem saraf dari

 jaringan lain, karena neuron tidak memiliki kemampuan seperti jaringan lain

untuk melakukan regenerasi (Price, 2005:1127). Di sisi lain, Irfan (2010)

mengungkapkan plastisitas otak (neuroplasticity) adalah kemampuan otak 

melakukan reorganisasi dalam bentuk adanya interkoneksi baru pada saraf.

Plastisitas merupakan sifat yang menunjukkan kapasitas otak untuk berubah dan

 beradaptasi terhadap kebutuhan fungsional. Mekanisme ini termasuk perubahan

kimia saraf (neurochemical ), penerimaan saraf (neuroceptive), perubahan struktur 

19

Page 20: 70626534 Terapi Latihan Stroke

7/27/2019 70626534 Terapi Latihan Stroke

http://slidepdf.com/reader/full/70626534-terapi-latihan-stroke 20/20

neuron saraf dan organisasi otak. Plastisitas dapat terjadi pada level sinaps, level

kortikal dan level system.

Sifat plastisitas otak ini memiliki keuntungan dan kerugian dalam

 pemulihan kemampuan gerak dan fungsi pada pasien stroke. Keuntungan yang

dapat diperoleh adalah dimungkinkannya untuk terus dikembangkan, sehingga

dengan metode yang tepat akan menghasilkan pembentukan plastisitas yang tepat

 berupa gerakan normal, akan tetapi dapat merugikan jika metode yang diterapkan

tidak tepat karena dengan sifat plastisitasnya akan terbentuk pola gerak yang tidak 

normal.

20