7 jalan menjadi orang tua yang 7 jalan menjadi orang tua yang effektifeffektif

1. Kenal diri sendiri2. Berbicarlah dengan anak anda3. Dengarkan anak anda4. Berikan pilihan kepada mereka,

jangan bersikap ditaktor5. Lakukan apa yang anda katakan6. Berdiskusilah tentang iman7. Jadilah orang tua sekaligus teladan

bagi mereka.

16 cara untuk orang tua yang effektive16 cara untuk orang tua yang effektive Menjadi orang tua untuk anak usia antara 10 -14 tahun bukanlah

tugas yang ringan. Sama seperti remaja sendiri yang harus berusaha terbiasa dengan

segala perubahan yang terjadi, orang tua juga harus belajar menjadi terbiasa dengan semua perubahan yang ada.

Usia remaja ditandai dengan perubahan yang pesat baik perubahan fisik, emosi, dan dalam usia ini anak mulai tidak suka diatur karena mereka menganggap diri sudah besar, mau belajar memutuskan sendiri dan bebas berbuat apa yang mereka inginkan. Maka jangan heran bila mereka mulai suka melawan/membantah apa yang kita katakan.

Tidak ada satu teknik yang effektif untuk semua orang tua dan semua remaja.

Cara paling effektif adalah membangun relasi yang positip dengan remaja dan jadilah tempat di mana meka dapat bercerita dan mengadukan setiap problem yang mereka hadapi. Ingatlah bukan hanya adna yang bingung akan perubahan dalam diri mereka. Mereka sendiri bingun untuk bersikakp terhadap dirinya sendiri, maka bantulah anak kita untuk melewati masa perubahan ini dengan positip sehingga mereka dapat berkembang secara baik.

1. dengarkan perasaan mereka2. ingatlah tugas perkembangan yang sedang mereka alami sebagai remaja3. perhatikan dan hargailah perbuatan positip yang mereka lakukan4. berikan hadiah/penghargaan atas perubahan positip meski kecil sekalipun5. buatlah rencana untuk acara bersama dalam keluarga6. praktekan cara mendengar yang effektif dan reflektif7. berikan waktu yang sepecial untuk mereka di mana anda dapat mengisi waktu hanya berdua dengannya8. gunakan waktu bepergian untuk berdiskusi atau berbicara dengannya9. berbicarlah mengenai nilai dalam hidup10. buatlah acara pertemuan keluarga dan rencarakan bersama

kegiatan yang akan dilakukan, misalnya rekreasi bersama11. gunakan “I” statement dalam menyelesaikan roblem dengannya12. gunakan konsekuensi alami.13. gunakan konsekuensi yang rasional14. selesaikan problem bersama-sama15. ikuti kesepakatan bersama dan taati konsekuensi yang ada16. tunggu sampai emosinya mereda untuk menyelesaikan yang ada.

7 Prioritas bagi orang tua dalam mendampingi anak remaja

1. Doa: berdoalah secara rutin bawalah semua harapan, impian, dan semua permasalahan tentang anak anda kepada Tuhan.(Luk 18:1-8)* milikilah waktu doa bersama: doa malam, makan bersama, atau saat anda menghantar dia ke sekolah* berdoalah untuk teman-teman mereka, berdoalah agar mereka mendapat teman yang baik, paling tidak satu teman dekat yang seiman* berdoalah setiap hari agar mereka dijauhkan dari teman yang memiliki pengaruh yang* berdoalah bersama dengan anak anda* berdoalah secara khusus bersama pasangan anda untuk anak-anak

2. Milikilah standard yang jelas: berusahalah untuk memiliki kesepakatantentang nilai dan hal-hal yang akan diterapkan kepada anak (Bapak-ibu harus sekata dalam mendidik anak, kalau ada perbedaanusahakan dibicarakan bersama, jangan samapi anak mengetahui hal tersebut)

3. Terlibat dalam kehidupan anak: terlibat secara mendalam dalam kegiatan, permasalahan dan persahabatan merekaberusahalah untuk dapat berbicara dari hati ke hati.

4. latihan: bersikaplah proaktiftahu dengan jelas tujuan yang akan dicapai, latihkan nilai tertentu secara berulang-ulang berikan kesempatan untuk belajar menentukan pilihan yang benar, berikan batasan yang jelas banyak orang tua yang melakukan kesalahan dengan memberikan kebebasan yang terlalu banyak.

5. Komunitas Kita ikut terlibat dalam kehidupan anak dan teman-teman di sekitarnya. Kita ikut terlibat dalam pendidikan anak-anak lain sehingga sebagai komunitas kita turut menciptakan generasi muda yang lebih baik. Tanamkan sikap “teman anakku adalah anakku juga”

6. petunjuk/jalan/arah yang akan dituju• membantu anak menemukan identitasnya: spiritual, emosional,

seksual “Kmu diciptakan secitra dengan Allah, kamu begituberharga di Mata Tuhan”

• Membangun karakter yang kuat dalam hidup sebagai pengkikut Kristus• Membangun relasi yang positip dan kemampuan sosial• bertahan dalam kesulitan

mendampingi anak remaja bisa begitu melelahkan tetapi bertahanlah untuk anak-anak kita! Bertahanlah dalam kesulitan dan jangan hilang kesabaran. Kita perlu mengingat kesabarn dan ketahanan St. Monika dalam berdoa dan mendampingi St. Agustinus puteranya.

Apa yang dapat kita lakukan untuk menjadi orang tua yang baik bagi anak Remaja kita?

Kebanyakan orang tua mulai kurang terlibat dalam kehidupan anak remajaDibandingkan ketika mereka masih usia TK atau SD. Hubungan merekaTerasa mulai renggang ketika mulai memasuki SMP, padahal merekaMembutuhkan perhatian yang mungkin lebih dibanding sebelumnya.Tentu saja model relasi kita harus berbeda dibanding ketika merekaMasih kanak-kanak. kita harus bisa hadir sebagai orang tua sekaligus Sahabat bagi mereka. Anak usia ini mulai tidak suka diperintah, diatur, Dinasehati, dianggap anak kecil; walaupun mereka sebenarnya masihSangat membutuhkan bantuan dan pengawsan. Maka jangan heranKalau orang tua mulai banyak bertengkar dengan anak dan merasaTidak didengarkan lagi.

Dalam mendampingi remaja kita harus:1. Menunjukan bahwa kita mencintainya. “orang tua mencintai remaja

tapi tidak harus mencintai apa yang mereka lakukan 2. Berikan dukungan saat mereka berjuang dengan begbagai problem yang

mereka hadapi. Hargailah saat mereka telah memcoba yang berbaik 3. Beri batasan yang jelas: authoritarian “lakukan apa yang saya katakan”;

Permissive “lakukan apa yang kamu mau aku tak peduli”; authoritative “marilah kita buat bersama aaturan yang akan kita ikuti dan konsekuensi yang harus kita tanggung /bebas bertangggungjawab.

4. Jadilah teladan/contoh bagi mereka “apa yang anda lakukan berbicara lebih keras dari apa yang anda katakan5. Ajari remaja untuk bertanggung jawab: * mengerjakan tugas-tugas rumah * mengerjakan tugas sekolah * terlibat dalam kegiatan gereja dan lingkungan * menemukan cara untuk dapat membantu orang lain * bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan dan putuskan 6. Berikan kesempatan untuk eksplorasi berikan mereka kesempatan untuk menemukan bakat-minat dan mengembangkan diri mereka secara optimal. Biarlah mereka belajar dari pengalaman. 7. Tunjukkan bahwa anda menghargainya

Ajaran Bapa Suci Yohanes Paulus II tentang keluargaAjaran Bapa Suci Yohanes Paulus II tentang keluarga• Ketika sepasang suami istri menjadi orang tua, mereka

menerima anugerah tanggung jawab baru. Mereka dipanggil untuk menjadi orang tua bagi anak-anak mereka dan menjadi tanda cinta Tuhan yang nyata dalam hidup sehari-hari dan tanda cinta kasih keluarga kudus di surga.

• Orang tua adalah pendidik pertama dan utama. Hak dan tanggung jawab orang tua adalah esensial dan tak tergantikan. Maka tidak bisa sepenuhnya di dibebankan kepada orang lain. Orang tua tidak bisa mendelegasikan tugas sebagai pendidik sepenuhnya kepada guru di sekolah. Orang tua dan guru harus bekrja sama dan saling membantu. Tapi kita sadar bahwa tidak semua anak kita dapat bersekolah di sekolah katolik, maka dalam hal ini orang tua memiliki tugas yang lebih serius untuk menanamkan nilai-nilai kristiani sehingga mereka dapat tetap bertahan dalam kesulitan untuk mempertahankan imannya.

• Keluarga adalah sekolah pertama bagi setiap anak di mana ia belajar tentang kehidupan, nilai-nilai iman kristiani.

• Pendidikan yang utama bagi seorang anak adalah: penanaman nilai akan keadilan yang sejati, penghargaan terhadap keberadaan dan hak sesama, cinta sejati, pelayanan kepada mereka yang miskin dan paling membutuhkan.

• Di atas segalanya, orang tua harus mendidik anak-anaknya untuk berdoa, membangun relasi yang mendalam dengan Tuhan, serta beriman akan mistri Allah. Maka doa bersama dalam keluarga menjadi ladang subur penanaman iman bagi anak-anak.

Acara Pertemuan WK Way KandisAcara Pertemuan WK Way Kandismenjadi orang tua yang effektif untuk remajamenjadi orang tua yang effektif untuk remaja

18 Maret 200718 Maret 2007• Pembukaan:

– Pengantar singkat– Doa pembukaan– Perkenalan singkat– Bernyanyi bersama– Brainstorming tentang pertanyaan yang sering muncul di kalangan

orang tua– Cerita pengantar “sebuah kepompong”– Problem solving “diskusi bersama tentang satu permasalahan yang

timbul antara remaja dan orang tuanya” (Kisah agnes)• Inti penjelasan

- Ajaran Bapa suci tentang keluarga- apa yang sebaiknya dilakukan- 7 Prioritas dalam mendampingi anak- 7 cara menjadi orang tua effektif- 16 cara menjadi orang tua yang effektif

• Tanya-jawab• Penutup

- evaluasi singkat- doa penutup.