7 alasan yang_salah_untuk_menikah

3

Click here to load reader

Transcript of 7 alasan yang_salah_untuk_menikah

Page 1: 7 alasan yang_salah_untuk_menikah

7 Alasan yang Salah untuk Menikah

Setiap orang selalu punya keinginan untuk menikah. Keinginan untuk mempunyai sebuah rumah tangga yang bahagia dan mempunyai generasi penerus nama keluarga. Dalam perjalanan mengarungi kehidupan rumah tangga sering didapati perbedaan-perbedaan yang akhirnya berujung pada perceraian. Ada yang tidak mau menikah lagi dan ada juga yang masih mau mencoba untuk membangun bahtera rumah tangganya. Sebenarnya apa itu pernikahan?

Menurut Djohan Kusnadi (di bukunya “Pernikahan yang Menuju Kerharmonisan Optimal”), pernikahan adalah seperti membangun rumah. Jikalau fondasinya benar dan kuat maka rumah tangga yang dibangunpun akan benar dan kuat. Jikalau tidak benar dan tidak kuat berarti kehancuran siap menghampiri rumah tangga tersebut.

Fondasi yang kuat harus dibangun selama masa berhubungan, yang dikenal dengan masa pacaran. Kemudian dalam masa pernikahan fondasi itu dikuatkan lagi supaya tidak mudah goyah. Bila dalam masa pacaran fondasi yang sedang dibuat sering terjadi percekcokan, perselisihan bahkan menjurus kepada kekerasan, apakah yakin dengan fondasi tersebut akan mendirikan rumah tangga?

Ada juga alasan-alasan atau persepsi yang salah ketika ingin menikah. Virginia Satir dalam bukunya “Conjoint the Family Therapy” menyatakan beberapa kesalahan tersebut;

1. Faktor Usia

Ada orang yang ingin menikah karena usianya sudah berada dalam masa rawan. Kata orang takut dibilang perawan tua nanti susah melahirkan atau perjaka tua nanti susah untuk urus anak. Pernikahan yang sehat bukan karena terjepit oleh faktor umur. Jangan mengambil keputusan menikah hanya karena umur sudah di atas 30 atau 40. Semakin bertambah usia harus semakin bijaksana dalam mengambil keputusan.

2. Faktor belas kasihan

Djohan Kusnadi membenarkan factor ini, dengan menyatakan bahwa suatu kebodohan bila seorang wanita menerima cinta seorang pria karena pria itu sudah bertekad untuk bunuh diri jikalau cintanya ditolak. Jangan mau digertak oleh ancaman bunuh diri yang menjadikan anda terpaksa menikahinya. Lebih jauh Djohan mengatakan; mencintai atau menolak cinta adalah hak asasi seseorang yang tidak bisa dipaksa atau diancam.

Bila anda berani menerima cinta seseorang dengan terpaksa atau karena belas kasihan berarti anda sedang merancangkan kehancuran sebuah pernikahan. Anda tidak bisa mengatakan bahwa cinta bisa muncul di kemudian hari jika sudah menikah. Itu sangat berisiko tinggi. Bila rasa belas kasihan hilang setelah masuk ke pernikahan, apa yang bisa terjadi selanjutnya?

3. Faktor hawa nafsu

Beberapa pria muda yang ingin cepat menikah, memiliki alasan karena sudah ingin menikmati tubuh pasangannya. Ada kasus yang saya tangani tentang perceraian. Saya bertanya mengapa menikah muda? Jawabannya sungguh di luar perkiraan. “Daripada saya berbuat dosa terus”, begitu jawabnya. Berarti selama pacaran, anak muda ini hanya ingin memuaskan hawa nafsunya. Dan setelah menikah, ia berkata sudah bosan dengan istrinya. Pada akhirnya mereka bercerai setelah menikah selama 3 tahun.

Page 2: 7 alasan yang_salah_untuk_menikah

Alasan karena hawa nafsu tidak bisa dijadikan pembenaran untuk menikah. Pernikahan perlu perencanaan yang serius bukan sekedar pelampiasan hawa nafsu.

4. Faktor kehormatan keluarga (financial)

Dalam era sekarang masih ditemukan gadis-gadis yang mau menikah dengan seseorang yang sebenarnya tidak dikenal oleh dirinya akibat dari hutang orangtuanya yang belum lunas. Sehingga waktu pihak yang memberi hutang meminta gadis ini untuk menjadi istri maka dengan berat hati gadis ini menerima permintaan tersebut demi nama baik keluarga dan demi hutang keluarga lunas.

Dalam beberapa kasus didapati, bahwa pernikahan dilakukan hanya karena meningkatkan status kehormatan keluarganya. Misalnya, salah satu pasangan mendapatkan seorang yang kaya dan terpandang. Di satu sisi, pasangannya bukanlah siapa-siapa. Nah supaya status keluarganya menjadi terhormat, maka dibuatlah pernikahan hanya karena ingin mendapatkan hormat dari orang –orang.

5. Faktor ingin cepat-cepat keluar dari rumah

Keluarga yang broken home akan menghasilkan anak-anak yang broken heart. Akibatnya anak-anak itu menikah sembarangan. Tujuannya hanya satu, yaitu ingin keluar dari neraka keluarga yang selalu membawa kepedihan, luka hati, dan air mata. Anak-anak ini merasa lepas dari penderitaan pada saat mereka berhasil keluar dari rumah. Kalau keluar dari rumah siapa yang mau menampung? Cara satu-satunya adalah menikah dengan siapa saja yang mau peduli dengan nasibnya.

Selain itu alasan yang salah untuk menikah, di luar pendapat Virginia Satir, adalah:

1. Faktor perjodohan

Masa Siti Nurbaya dimana dia dijodohkan oleh orangtuanya dengan pria yang tidak dicintainya juga masih berlaku sampai hari ini. Masih banyak gadis-gadis yang dari kecil, bahkan dari masa dia dalam kandungan sudah dijodohkan dengan keluarga pilihan orangtuanya. Ini mengakibatkan ketidakbahagiaan gadis dalam mengarungi biduk rumahtangga. Hanya beberapa persen saja dimana pernikahan yang dijodohkan bisa bertahan sampai hayat memisahkan mereka.

Alasan perjodohan terkadang menjadi alasan klasik ketika seseorang memutuskan untuk bercerai dari pasangannya.

2. Faktor mencari figur pengganti

Ketika seorang pria menemukan figur ibunya ada pada sosok gadis pujaannya maka dia merasa gadis itu akan mampu menjadi istri yang baik seperti ibunya. Begitu juga sebaliknya, bila seorang gadis menemukan figur ayahnya ada pada pria pujaannya, maka dia akan merasa aman seperti ayahnya yang mampu memberi keamanan buat dirinya.

Namun, ketika memasuki jenjang pernikahan dan ternyata apa yang diharapkan oleh pria/wanita itu tidak menjadi kenyataan, maka akan terjadi konflik yang saling menyalahkan dan bisa mengakibatkan perpecahan.

Biasanya alasan ini hanya ditemukan ketika pasangan menjalani masa pacaran. Mereka berusaha mengambil simpati dan perhatian pasangan maupun keluarganya dengan menjadi figur seperti yang diinginkannya.

Page 3: 7 alasan yang_salah_untuk_menikah

Pernikahan membutuhkan suatu komitmen. Bagi anda yang sudah menikah, pertahankanlah pernikahan anda. Perbaharuilah komitmen pernikahan anda bila saat ini sedang mengalami konflik yang hebat. Bagi yang belum menikah, sekiranya alasan-alasan di atas bisa menjadi pertimbangan buat anda.

Semoga bermanfaat. (Rumah Shine)