INSISTPress · 2020. 7. 7. · Created Date: 7/7/2020 1:29:11 AM
7-11
-
Upload
rohmat-cahyono-notiea -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
description
Transcript of 7-11
7
BA adalah sistem yang membantu kerja rem ketika pengemudi tidak dapat
memberikan tenaga yang cukup untuk pedal rem. Tekanan yang tiba-tiba yang
diberikan ke pedal rem dianggap sebagai berhenti darurat, dan sejumlah banyak
tenaga pengereman secara otomatis dibangkitkan. BA (Brake Assist) berfungsi
untuk membantu menambah tekanan pedal rem saat terjadi kejadian yang
mendadak, karena sistem ABS kondisi pedal rem harus diinjak sekuat-kuatnya.
BA adalah suatu sistem yang akan menambah tekanan pengereman saat
kondisi darurat/genting. BA akan mendeteksi kondisi yang memerlukan
pengereman mendadak dengan mengukur kecepatan pedal rem ditekan. Pada
kondisi yang memerlukan pengereman darurat, BA akan mengembangkan tekanan
pengereman maksimum untuk mengatasi kecenderungan kurang kuatnya
pengendara menekan pedal remnya, agar kendaraan bisa berhenti. Pada prakteknya
BA akan mengurangi jarak pengereman sekitar 20%.
BA sangat membantu pengemudi ketika ia menginjak pedal rem. Dengan
adanya sistem break assist pedal akan jauh terasa lebih ringan, karena sistem ini
selalu membantu pengemudi untuk mengetahui tingkat kepakeman rem saat
sipengemudi bereaksi, baik itu cepat maupun lambat.
8
Misalnya dalam keadaan macet, kita hanya menginjak pedal rem sedikit
sekali untuk menghentikan mobil, namun dengan kecepatan yang tinggi tekanan
yang sedikit pun dapat menghentikan kendaraan karena bantuan Brake Assist.
Intinya sistem ini selalu membantu pengemudi agar tidak perlu menginjak rem
sekuat tenaga untuk mengontrol penghentian kendaraan.
A. EBD (Electronic Brakeforce Distribution)
Dalam perkembangannya sistem ABS ternyata dianggap belum cukup,
sehingga para pakar otomotif pun mengembangkan teknologi pendukungnya.
Piranti itu diberi nama EBD (Electronic Brakeforce Distribution) yang dirancang
dengan tujuan memperpendek jarak pengereman yaitu saat rem diinjak sampai
mobil benar-benar berhenti.
EBD bekerja dengan memakai sensor yang memonitor beban pada tiap roda.
Proses kerjanya, jika rem diinjak, maka komputer akan membagi tekanan ke setiap
roda sesuai dengan beban yang dipikulnya. Dampaknya jarak pengereman menjadi
semakin pendek.
9
Tugas EBD sebagai subsistem dari sistem ABS untuk mengontrol adhesi
pemanfaatan yang efektif oleh roda belakang. Tekanan roda belakang didekati
dengan distribusi kekuatan rem yang ideal dalam operasi pengereman parsial.
Untuk melakukannya, desain rem yang konvensional diubah dalam arah
overbraking poros belakang, dan komponen ABS digunakan EBD mengurangi
ketegangan pada kekuatan rem hidrolik katup proporsi dalam kendaraan EBD
mengoptimalkan desain rem berkaitan dengan: pemanfaatan adhesi(gaya tarik
menarik antar molekul yang tidak sejenis).
EBD dapat bekerja dalam hubungannya dengan ABS dan Electronic
Stability Control ("ESC") untuk meminimalkan percepatan yaw selama bergantian.
ESC membandingkan sudut roda kemudi untuk menilai kendaraan memutar
menggunakan sensor tingkat yaw. "Yaw" adalah rotasi kendaraan sekitar pusat
vertikal gravitasi (belok kiri atau kanan). Jika sensor yaw mendeteksi lebih / yaw
kurang dari sudut roda kemudi harus menciptakan, mobil understeering atau
oversteering dan ESC mengaktifkan salah satu depan atau rem belakang untuk
memutar mobil kembali ke kursus yang dimaksudkan. Sebagai contoh, jika mobil
adalah membuat berbelok ke kiri dan mulai understeer. ESC mengaktifkan rem
belakang kiri, yang akan membantu mengubah mobil kiri. Sensor sangat sensitif,
dan aktuasi yang begitu cepat bahwa sistem dapat memperbaiki arah sebelum
pengemudi bereaksi. ABS membantu mencegah roda lock-up dan EBD membantu
kekuatan rem berlaku tepat untuk membuat ESC bekerja secara efektif.
10
Kedua piranti ABS dan EBD saling bekerja sama untuk meningkatkan
keselamatan. Sensor yang berada pada setiap roda memonitor kapan roda terkunci
saat pengereman. Setiap sensor memberikan sinyal ke piranti EBD untuk mengatur
kapan harus melepaskan tekanan hidrolis atau memberi tekanan kembali dalam
waktu singkat.
Ketika rem diinjak dan roda berputar lambat, unit EBD menentukan roda
mana yang akan mengunci. Unit EBD kemudian memberi sinyal untuk mengurangi
tekanan pengereman agar roda kembali berputar, hingga mencegah roda mengunci.
Keuntungan EBD
a. (load sensitive) proportioning valve
b. Meningkatkan kontribusi rear axle ke gaya pengereman
c. Mendekati distribusi gaya pengereman yang ideal (lurus dan berbelok)
d. Bisa beradaptasi pada beban yang berbeda
e. Distribusi pengereman yang tetap (konstan) meskipun kendaraan dipakai
dalam jangka waktu yang lama
f. Adanya monitor untuk fungsi EBD
g. Minimal extension of EBS hardware required
h. Kerusakan bisa diketahui melalui lampu peringatan
i. Lay out system dasar pengereman
Ketiga perangkat tersebut digabungkan menjadi ABS + EBD + BA sehingga
bekerja optimal dan saling mendukung untuk menghasilkan sistem pengereman
yang efektif pada saat pengereman mendadak ataupun di jalan licin dan bisa
berhenti dengan aman dalam jarak yang pendek pada kondisi pengereman yang
ekstrim.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://agungsevi.wordpress.com/category/uncategorized/page/10/
http://bonsaibiker.com/tag/ngintip-fungsi-abs-ebd-dan-ba-pada-mobil/
https://muharfan95.wordpress.com/materi-3/sistem-rem/
http://www.beritasatu.com/tips-otomotif/197674-mengenal-jenis-rem-dan-
teknologinya.html
http://www.gudangmekanik.com/2012/12/ebd-electronic-brake-force-
distribution.html
http://www.liektoyota.com/2012/03/abs-anti-lock-break-system-keselamatan-
aktif-pada-mobil/
http://www.otosia.com/review/sistem-rem-tambahan-pentingkah.html