7-11

5
7 BA adalah sistem yang membantu kerja rem ketika pengemudi tidak dapat memberikan tenaga yang cukup untuk pedal rem. Tekanan yang tiba-tiba yang diberikan ke pedal rem dianggap sebagai berhenti darurat, dan sejumlah banyak tenaga pengereman secara otomatis dibangkitkan. BA (Brake Assist) berfungsi untuk membantu menambah tekanan pedal rem saat terjadi kejadian yang mendadak, karena sistem ABS kondisi pedal rem harus diinjak sekuat-kuatnya. BA adalah suatu sistem yang akan menambah tekanan pengereman saat kondisi darurat/genting. BA akan mendeteksi kondisi yang memerlukan pengereman mendadak dengan mengukur kecepatan pedal rem ditekan. Pada kondisi yang memerlukan pengereman darurat, BA akan mengembangkan tekanan pengereman maksimum untuk mengatasi kecenderungan kurang kuatnya pengendara menekan pedal remnya, agar kendaraan bisa berhenti. Pada prakteknya BA akan mengurangi jarak pengereman sekitar 20%. BA sangat membantu pengemudi ketika ia menginjak pedal rem. Dengan adanya sistem break assist pedal akan jauh terasa lebih ringan, karena sistem ini selalu membantu pengemudi untuk mengetahui tingkat kepakeman rem saat sipengemudi bereaksi, baik itu cepat maupun lambat.

description

ya

Transcript of 7-11

7

BA adalah sistem yang membantu kerja rem ketika pengemudi tidak dapat

memberikan tenaga yang cukup untuk pedal rem. Tekanan yang tiba-tiba yang

diberikan ke pedal rem dianggap sebagai berhenti darurat, dan sejumlah banyak

tenaga pengereman secara otomatis dibangkitkan. BA (Brake Assist) berfungsi

untuk membantu menambah tekanan pedal rem saat terjadi kejadian yang

mendadak, karena sistem ABS kondisi pedal rem harus diinjak sekuat-kuatnya.

BA adalah suatu sistem yang akan menambah tekanan pengereman saat

kondisi darurat/genting. BA akan mendeteksi kondisi yang memerlukan

pengereman mendadak dengan mengukur kecepatan pedal rem ditekan. Pada

kondisi yang memerlukan pengereman darurat, BA akan mengembangkan tekanan

pengereman maksimum untuk mengatasi kecenderungan kurang kuatnya

pengendara menekan pedal remnya, agar kendaraan bisa berhenti. Pada prakteknya

BA akan mengurangi jarak pengereman sekitar 20%.

BA sangat membantu pengemudi ketika ia menginjak pedal rem. Dengan

adanya sistem break assist pedal akan jauh terasa lebih ringan, karena sistem ini

selalu membantu pengemudi untuk mengetahui tingkat kepakeman rem saat

sipengemudi bereaksi, baik itu cepat maupun lambat.

8

Misalnya dalam keadaan macet, kita hanya menginjak pedal rem sedikit

sekali untuk menghentikan mobil, namun dengan kecepatan yang tinggi tekanan

yang sedikit pun dapat menghentikan kendaraan karena bantuan Brake Assist.

Intinya sistem ini selalu membantu pengemudi agar tidak perlu menginjak rem

sekuat tenaga untuk mengontrol penghentian kendaraan.

A. EBD (Electronic Brakeforce Distribution)

Dalam perkembangannya sistem ABS ternyata dianggap belum cukup,

sehingga para pakar otomotif pun mengembangkan teknologi pendukungnya.

Piranti itu diberi nama EBD (Electronic Brakeforce Distribution) yang dirancang

dengan tujuan memperpendek jarak pengereman yaitu saat rem diinjak sampai

mobil benar-benar berhenti.

EBD bekerja dengan memakai sensor yang memonitor beban pada tiap roda.

Proses kerjanya, jika rem diinjak, maka komputer akan membagi tekanan ke setiap

roda sesuai dengan beban yang dipikulnya. Dampaknya jarak pengereman menjadi

semakin pendek.

9

Tugas EBD sebagai subsistem dari sistem ABS untuk mengontrol adhesi

pemanfaatan yang efektif oleh roda belakang. Tekanan roda belakang didekati

dengan distribusi kekuatan rem yang ideal dalam operasi pengereman parsial.

Untuk melakukannya, desain rem yang konvensional diubah dalam arah

overbraking poros belakang, dan komponen ABS digunakan EBD mengurangi

ketegangan pada kekuatan rem hidrolik katup proporsi dalam kendaraan EBD

mengoptimalkan desain rem berkaitan dengan: pemanfaatan adhesi(gaya tarik

menarik antar molekul yang tidak sejenis).

EBD dapat bekerja dalam hubungannya dengan ABS dan Electronic

Stability Control ("ESC") untuk meminimalkan percepatan yaw selama bergantian.

ESC membandingkan sudut roda kemudi untuk menilai kendaraan memutar

menggunakan sensor tingkat yaw. "Yaw" adalah rotasi kendaraan sekitar pusat

vertikal gravitasi (belok kiri atau kanan). Jika sensor yaw mendeteksi lebih / yaw

kurang dari sudut roda kemudi harus menciptakan, mobil understeering atau

oversteering dan ESC mengaktifkan salah satu depan atau rem belakang untuk

memutar mobil kembali ke kursus yang dimaksudkan. Sebagai contoh, jika mobil

adalah membuat berbelok ke kiri dan mulai understeer. ESC mengaktifkan rem

belakang kiri, yang akan membantu mengubah mobil kiri. Sensor sangat sensitif,

dan aktuasi yang begitu cepat bahwa sistem dapat memperbaiki arah sebelum

pengemudi bereaksi. ABS membantu mencegah roda lock-up dan EBD membantu

kekuatan rem berlaku tepat untuk membuat ESC bekerja secara efektif.

10

Kedua piranti ABS dan EBD saling bekerja sama untuk meningkatkan

keselamatan. Sensor yang berada pada setiap roda memonitor kapan roda terkunci

saat pengereman. Setiap sensor memberikan sinyal ke piranti EBD untuk mengatur

kapan harus melepaskan tekanan hidrolis atau memberi tekanan kembali dalam

waktu singkat.

Ketika rem diinjak dan roda berputar lambat, unit EBD menentukan roda

mana yang akan mengunci. Unit EBD kemudian memberi sinyal untuk mengurangi

tekanan pengereman agar roda kembali berputar, hingga mencegah roda mengunci.

Keuntungan EBD

a. (load sensitive) proportioning valve

b. Meningkatkan kontribusi rear axle ke gaya pengereman

c. Mendekati distribusi gaya pengereman yang ideal (lurus dan berbelok)

d. Bisa beradaptasi pada beban yang berbeda

e. Distribusi pengereman yang tetap (konstan) meskipun kendaraan dipakai

dalam jangka waktu yang lama

f. Adanya monitor untuk fungsi EBD

g. Minimal extension of EBS hardware required

h. Kerusakan bisa diketahui melalui lampu peringatan

i. Lay out system dasar pengereman

Ketiga perangkat tersebut digabungkan menjadi ABS + EBD + BA sehingga

bekerja optimal dan saling mendukung untuk menghasilkan sistem pengereman

yang efektif pada saat pengereman mendadak ataupun di jalan licin dan bisa

berhenti dengan aman dalam jarak yang pendek pada kondisi pengereman yang

ekstrim.

11

DAFTAR PUSTAKA

https://agungsevi.wordpress.com/category/uncategorized/page/10/

http://bonsaibiker.com/tag/ngintip-fungsi-abs-ebd-dan-ba-pada-mobil/

https://muharfan95.wordpress.com/materi-3/sistem-rem/

http://www.beritasatu.com/tips-otomotif/197674-mengenal-jenis-rem-dan-

teknologinya.html

http://www.gudangmekanik.com/2012/12/ebd-electronic-brake-force-

distribution.html

http://www.liektoyota.com/2012/03/abs-anti-lock-break-system-keselamatan-

aktif-pada-mobil/

http://www.otosia.com/review/sistem-rem-tambahan-pentingkah.html