6.BAB 2 Kamaliyah

35
BAB 2 TINJAUAN KASUS Dalam bab ini akan disajikan hal-hal antara lain: pertama tentang Konsep Pengetahuan, : (1) Pengertian pengetahuan, (2) Tingkat pengetahuan, (3) Cara memperoleh pengetahuan, (4) Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan. Kedua mengenai Konsep Kehamilan, : (1) Definisi kehamilan, (2) Perubahan fisiologis pada kehamilan, (3) Klasifikasi kehamilan, (4) Definisi primigravida. Ketiga mengenai Konsep Primigravida, : (1) Definisi Primigravida, (2) Tanda-tanda kehamilan primigravida. Keempat mengenai Konsep Emesis Gravidarum yang meliputi, (1) Pengertian Emesis Gravidarum (2) Etiologi Emesis Gravidarum, (3) Tanda dan Gejala Emesis Gravidarum, (4) Komplikasi Emesis Gravidarum. Kelima mengenai Konsep Penatalaksanaan Emesis Gravidarum. A. Konsep Pengetahuan 7

Transcript of 6.BAB 2 Kamaliyah

Page 1: 6.BAB 2 Kamaliyah

BAB 2

TINJAUAN KASUS

Dalam bab ini akan disajikan hal-hal antara lain: pertama tentang Konsep

Pengetahuan, : (1) Pengertian pengetahuan, (2) Tingkat pengetahuan, (3) Cara

memperoleh pengetahuan, (4) Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

Kedua mengenai Konsep Kehamilan, : (1) Definisi kehamilan, (2) Perubahan

fisiologis pada kehamilan, (3) Klasifikasi kehamilan, (4) Definisi primigravida.

Ketiga mengenai Konsep Primigravida, : (1) Definisi Primigravida, (2) Tanda-

tanda kehamilan primigravida. Keempat mengenai Konsep Emesis Gravidarum

yang meliputi, (1) Pengertian Emesis Gravidarum (2) Etiologi Emesis

Gravidarum, (3) Tanda dan Gejala Emesis Gravidarum, (4) Komplikasi Emesis

Gravidarum. Kelima mengenai Konsep Penatalaksanaan Emesis Gravidarum.

A. Konsep Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2002 : 121) pengetahuan merupakan hasil dari

‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia

yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Menurut

Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2007 : 144) mengungkapkan bahwa

7

Page 2: 6.BAB 2 Kamaliyah

sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), dalam diri

orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :

a. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut.

c. Evaluation (menimbang – nimbang) terhadap baik dan tidaknya

stimulus tersebut bagi dirinya.

d. Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai

dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adoption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

2. Domain Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007 : 145) pengetahuan yang dicakup dalam

domain kogntif mempunyai enam tingkat, yakni :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

8

Page 3: 6.BAB 2 Kamaliyah

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya)

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama

lain.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian – bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005 : 10) dari berbagai macam cara yang

telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang

sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :

a. Cara tradisional atau Non Ilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya metode ilmiah atau

9

Page 4: 6.BAB 2 Kamaliyah

metode penemuan secara sistemik dan logis. Cara – cara penemuan

pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :

1) Cara coba – salah (trial and error)

Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup

lama untuk memecahkan berbagai masalah. Cara coba – coba ini

dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan

masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat

terpecahkan.

2) Cara kekuasaan atau otoritas.

Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokoh,

agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai

mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan. Prinsip

ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh

orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji

atau membuktikannya kebenaran.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun

dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

10

Page 5: 6.BAB 2 Kamaliyah

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada

masa yang lalu.

4) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

berpikir manusia pun ikut berkembang. Dengan kata lain, dalam

memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan

jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

a) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai

dari pernyataan – pernyataan khusus kepernyataan yang

bersifat umum.

b) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan –

pernataan umum kekhusus. Pernyataan pertama disebut (premis

mayor) yang berisi pernyataan yang berisfat umum. Pernyataan

kedua yang sifatnya lebih khusus dari pada pernyataan yang

pertama disebut (premis minor). Sedangkan pernyataan ketiga

yang merupakan kesimpulannya, disebut konklusi atau

konsekuen.

b. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut ‘metode

11

Page 6: 6.BAB 2 Kamaliyah

penelitian ilmiah’, atau lebih popular disebut metodologi penelitian

(research methodology).

4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Erfandi (2009) faktor – faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah :

a. Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian

dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur

hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi

pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi.

b. Mass media/ informasi.

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

c. Sosial budaya dan ekonomi.

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui  

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian

seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan.

Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu

fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial

ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

12

Page 7: 6.BAB 2 Kamaliyah

d. Lingkungan.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan

ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini

terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

e. Pengalaman.

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang

dihadapi masa lalu.

f. Usia.

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik.

B. Konsep Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Menurut Zikzik ( 2010). Kehamilan merupakan suatu proses yang

alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi

sehat, yang telah mengalami menstruasi dan melakukan hubungan

seksual dengan seorang pria sangat besar kemungkinan akan mengalami

kehamilan.

13

Page 8: 6.BAB 2 Kamaliyah

Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur

oleh sel sperma (Zikzik, 2010).

Menurut Suparyanto (2010), Kehamilan terjadi apabila ada dua

pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani

(spermatozoa) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-

kira 280 hari, lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu kehamilan

dibagi 3 trimester yaitu :

a. Trimester I : Usia kehamila 0 – 12 minggu

b. Trimester II : Usia kehamilan 12 – 28 minggu

c. Trimester III : Usia kehamilan 28 – 40 minggu

Menurut Manuaba (2010 : 95-102), Proses kehamilan merupakan

mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari:

a. Ovulasi

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh

system hormonal yang kompleks.

b. Spermatozoa

Proses pembentukan spermatozoa merupakan proses yang kompleks

1) Spermatogonium berasal dari sel primitive tubulus

2) Menjadi spermatosit pertama.

3) Menjadi spermatosit kedua

4) Menjadi spermatid

5) Akhirnya spermatozoa.

14

Page 9: 6.BAB 2 Kamaliyah

c. Konsepsi

Pertama inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau

fertilisasi dan membentuk Zigot.

d. Proses nidasi atau implantasi

Selama pembelahan sel di bagian dalam , terjadi pembentukan sel

di bagian luar morula yang kemungkinan berasal dari korona radiate

yang menjadi sel trofoblas. Sel trofoblas dalam pertumbuhannya

mampu mengeluarkan hormone korionik gonadotropin, yang

mempertahankan korpus leuteum gravidarum. Pembelahan berjalan

terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan

yang disebut “blastula”. Perkembangan dan pertumbuhan berjalan

blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap

untuk mengadakan nidasi.

2. Perubahan Fisiologi pada Saat Kehamilan

Menurut (Manuaba, 2010:106-110), Dengan terjadinya kehamilan

maka seluruh system genitalia wanita mengalami perubahan yang

mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan

janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan

hormone somatoinamotropin, estrogen, dan progestron yang

menyebabkan perubahan pada:

15

Page 10: 6.BAB 2 Kamaliyah

a. Rahim atau uterus

Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram

akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat

1000 gram saat akhir kehamilan .

Sebagai gambaran dapat dikemukakan sebagai berikut:

1) Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya diisi oleh

amnion, dimana desidua kapsularis dan desidua parietalis telah

menjadi satu. Tingginya rahim setengah dari jarak simfisis dan

pusat. Plasenta telah terbentuk seluruhnya.

2) Pada hamil 20 minggu, fundus rahim terletak dua jari di bawah

pusat sedangkan pada umur 24 minggu tepat di tepi atas pusat.

3) Pada hamil 28 minggu tingginya fundus uteri sekitar 3 jari di atas

pusat atau sepertiga jarak antara pusat dan proseus xifoideus.

4) Pada kehamilan 32 minggu tingginya fundus uteri setengah jarak

proseus xifoideus, dalam hal kepala bayi belum masuk pintu atas

panggul.

5) Pada kehamilan 36 minggu tingginya fundus uteri sekitar satu

jari di bawah proseus xifoideus, dalam hal kepala bayi belum

masuk pintu atas panggul.

6) Pada kehamilan berumur 40 minggu fundus uteri turun setinggi

tiga jari di bawah proseus xifoideus, Oleh karena saat ini kepala

janin telah masuk pintu atas panggul.

16

Page 11: 6.BAB 2 Kamaliyah

b. Vagina (liang senggama)

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah

karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-

biruan.

c. Ovarium (indung telur)

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung

korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai

terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.

d. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai

persiapan memberikan ASI pada saat laktasi.

Penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

1) Payudara menjadi lebih besar

2) Areola payudara makin hiperpigmentasi-hitam

3) Glandula Montgomery makin tampak.

4) Putting susu makin menonjol

5) Pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum

berfungsi

6) Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga

pembuatan ASI dapat berlangsung.

17

Page 12: 6.BAB 2 Kamaliyah

e. Sirkulasi darah ibu

Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:

1) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat

memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin

dalam rahim.

2) Terjadi hubungan langsung antara arteridan vena pada sirkulasi

retro-plasenter.

3) Pengaruh hormone estrogen dan progesterone makin meningkat.

a) Volume darah

Volume darah semakin meningkat di mana jumlah serum

darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah,sehingga terjadi

semacam pengenceran darah (hemodilusi),dengan puncaknya

pada umur hamil 32 minggu.

b) Sel darah

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat

mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi

pertumbuhan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan

volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai

anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan

mencapai jumlah sebesar 10.000/ml.

c) Sistem respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi

untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi

18

Page 13: 6.BAB 2 Kamaliyah

desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar

pada umur hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya

desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil

akan bernapas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari

biasanya.

d) Sistem pencernaan

Karena pengaruh estrogen,pengeluaran asam lambung

meningkat Traktus urinarius karena pengaruh desakan hamil

muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi

gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.

e) Perubahan pada kulit

f) Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan

hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating

hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar

suprarenalis.

g) Metabolisme

Dengan terjadinya kehamilan, metabolism tubuh

mengalami perubahan yang mendasar, di mana kebutuhan

nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan

memberikan ASI.

19

Page 14: 6.BAB 2 Kamaliyah

3. Klasifikasi Kehamilan

Menurut (Ulfah, 2009) istilah – istilah yang berkaitan dengan

kehamilan dan persalinan adalah :

a. Primigravida

Primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya.

Seorang ibu primigravida biasanya mendapatkan kesulitan dalam

mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam tubuhnya yang

menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilannya berlangsung.

b. Multigravida

Multigravida adalah ibu yang sudah hamil atau tidak sedikitnya

telah hamil lebih dari dua kali. Ibu multigravida biasanya lebih

berpengalaman dalam mengenali ketidaknyamanan selama

kehamilan.

c. Primipara

Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi aterm

sebanyak satu kali.

d. Multipara

Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan anak hidup

beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali.

e. Grandemultipara

Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan janin

aterm lebih dari lima kali.

20

Page 15: 6.BAB 2 Kamaliyah

C. Konsep Primigravida

1. Definisi Primigravida

a. Primi yang berarti pertama (Suparyanto, 2010)

b. Gravida adalah seorang ibu hamil (Suparyanto, 2010)

c. Primigravida adalah seorang wanita hamil yang untuk pertama kali

(Suparyanto, 2010)

d. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi

faktor yang menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor

ada yang dapat diduga dan ada yang tidak dapat diduga atau tidak

terantisipasi misalnya komplikasi persalinan, adaptasi fisika,

psikologis dan sosial dari kedua pasangan (Andaners, 2010).

2. Tanda-Tanda Kehamilan Primigravida

Menurut Andrian (2010), Tanda-tanda kehamilan primigravida

meliputi:

Perut tegang, pusar menonjol, rahim tegang, payudara tegang, labia

mayora tampak bersatu, hypen seperti pada beberapa tempat, vagina

sempit dengan rugae yang utuh, servicks licin bulat dan tidak dapat

dilalui oleh satu ujung jari, perineum utuh dan baik. Pada servix terdapat

pembukaan yang didahului dengan pendataran dan setelah itu baru

pembukaan (pembukaan rata-rata 1cm dalam 2 jam). Pada bagian

terbawah janin turun pada 4-6 minggu akhir kehamilan, dan pada

persalinan hampir selalu dengan episiotomi.

21

Page 16: 6.BAB 2 Kamaliyah

D. Konsep Emesis Gravidarum

1. Pengertian Emesis Gravidarum

Menurut Rachimhadhi (2005 : 275), Emesis Gravidarum adalah

mual muntah pada hamil muda (trimester pertama). Mual biasanya

terjadi pada pagi hari, tetapi dapat muncul setiap saat dan malam hari.

Gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid

terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

2. Etiologi Emesis Gravidarum

Menurut Indiarti (2007 : 71) penyebab yang pasti masih belum

diketahui diduga disebabkan pengaruh perubahan psikologis dan

adanya pengaruh perubahan hormonal selama hamil.

3. Tanda Dan Gejala Emesis Gravidarum

Menurut Manuaba (2009 : 42) gejala klinis emesis gravidarum

adalah kepala pusing terutama pada pagi hari, disertai mual dan muntah

sampai kehamilan berusia 4 bulan, nafsu makan berkurang, mudah

lelah, emosi yang cenderung tidak stabil.

4. Komplikasi

Sebagian besar emesis gravidarum saat hamil dapat diatasi dengan

berobat jalan serta pemberian obat penenang dan antimuntah. Namun,

sebagian kecil wanita hamil tidak dapat mengatasi mual dan muntah

yang berkelanjutan sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari dan

menimbulkan kekurangan cairan serta terganggunya keseimbangan

22

Page 17: 6.BAB 2 Kamaliyah

elektrolit. Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum

(Manuaba, 2009 : 42).

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada

wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan

umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Mansjoer,

2000:259).

Menurut Manuaba (2009 : 49 - 50), gambaran gejala hiperemesis

gravidarum secara klinis dapat dibagi menjadi tiga tingkat berikut ini :

a. Hiperemesis gravidarum tingkat I (Ringan)

1) Muntah berlangsung terus

2) Makan berkurang

3) Berat badan menurun

4) Kulit dehidrasi sehingga tonusnya lemah

5) Nyeri di daerah epigastrium

6) Tekanan darah menurun dan nadi meningkat

7) Lidah kering

8) Mata tampak cekung

b. Hiperemesis gravidarum tingkat II (Sedang)

1) Penderita tampak lebih lemah

2) Gejala dehidrasi makin tampak, mata cekug, tugor kulit makin

kurang, lidah kering dan kotor

3) Tekanan darah turun dan nadi meningkat

4) Mata ikterus

23

Page 18: 6.BAB 2 Kamaliyah

5) Gejala hemokonsentrasi makin tampak : urine berkurang dan

badan aseton dalam urine meningkat

6) Terjadinya gangguan buang air besar

7) Mulai tampak gejala gangguan kesadaran, menjadi apatis

8) Napas berbau aseton

c. Hiperemesis gravidarum tingkat III (Berat)

1) Muntah berkurang

2) Keadaan umum ibu hamil makin menurun: tekanan darah tutu,

nadi meningkat, dan suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas

3) Gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi ikterus

4) Gangguan kesadaran dalam bentuk somnolen sampai koma;

komplikasi susunan saraf pusat (ensefalopati Wernicke):

nistagmus (perubahan arah bola mata), diplopia (gambar

tampak ganda), dan perubahan mental.

E. Penatalaksanaan Emesis Gravidarum

Menurut Ratna (2010: 130-133) terdapat beberapa pecegahan untuk

mengatasi mual muntah (Emesis Gravidarum) antara lain :

1. Ubah kebiasaan makan. Makan dalam jumah sedikit tapi sering, jangan

makan dalam jumlah atau porsi besar karena akan menambah mual.

Tetap berusaha makan ketika perut terasa enak, dengan posi kecil tapi

sering, dianjurkan 5-6 kali sehari untuk mencegah perut kosong dan

mempertahankan kestabilan kadar gula.

24

Page 19: 6.BAB 2 Kamaliyah

2. Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein dapat membantu

mengatasi mual. Banyak juga mengkonsumsi buah dan sayuran dan

makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang dan biskuit.

3. Sewaktu bangun tidur di pagi hari, jangan langsung terburu-buru

bangun. Cobalah duduk sebentar dan baru perlahan berdiri untuk

bangun. Bila merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi, siapkan

cemilan atau biskuit di dekat tempat tidur. Kita dapat memakannya

dahulu sebelum mencoba bangun.

4. Hindari makanan dan bau-bauan yang membuat merasa mual dan

mengganggu keinginan makan.

5. Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas karena akan

memperburuk rasa mual.

6. Minumlah cairan yang cukup selama muntah, untuk mengganti cairan

yang dikeluarkan dan mencegah dehidrasi.

7. Minumlah air putih, susu rendah lemak atau jus buah. Hindari minuman

yang mengandung kafein karena akan memperburuk rasa mual.

8. Tingkatkan asupan makanan yang kaya vitamin B6 (beras, pisang,

avokad, cereal) atau dapat konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan

vitamin B6 yan efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil.

Tetapi konsultasikan dulu dengan dokter untuk pemakaiannya.

9. Biasanya orang menggunakan jahe untuk mengurangi rasa mual. Ibu

hamil dapat menggunakan jahe pada masakan, minuman, atau

mengunyah permen jahe dan biskuit rasa jahe.

25

Page 20: 6.BAB 2 Kamaliyah

10. Akupuntur dan akupresur. Sekarang ini penggunaan akupuntur dan

akupresur sebagai pengobatan alternatif untuk mengobati mual saat

kehamilan banyak digunakan dan sangat membantu. Untuk akupresur,

ibu hamil dapat melakukan sendiri untuk mengurangi rasa mual yaitu

dengan menekan bagian tengah tendon (urat) pada bagian 2-3 cm dari

ujung pergelangan tangan. Titik ini disebut titik pericardium 6, yang

menurut pengobatan tradisional cina dapat membantu regulasi aliran

darah yang dapat menenangkan pikiran dan keseimbangan sistem

pencernaan dan bagian dada sehingga dapat mengurangi rasa mual. Ibu

hamil dapat membeli alat akupresur ini dan memasangnya

dipergelangan tangan.

11. Istirahat dan rileks sangat membantu mengatasi rasa mual. Sediakan

waktu untuk diri sendiri. Beristirahatlah yang cukup dan santai sambil

mendengarkan musik, membaca buku bayi atau majalah kesayangan

anda.

12. Cermati pemakaian obat-obatan antimual. Obat-obatan tersedia untuk

mengatasi rasa mual dan muntah yang berat tetapi obat-obatan ini dapat

menembus plasenta dan tingkat keamanan untuk bayi masih belum dapat

dipastikan. Tapi bila mual muntah sangat hebat dan mengancam

kesehatan ibu, pengobatan baru akan diberikan. Selalu berkonsultasi

dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan.

26

Page 21: 6.BAB 2 Kamaliyah

Menurut Manuaba (2009: 43) penatalaksanaan emesis gravidarum

antara lain :

1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang hamil muda yang

selalu disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur-

angsur berkurang sampai usia kehamilan 4 bulan.

2. Dinasihatkan agar tidak terlalu cepat bangun tidur dari tempat tidur

sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat.

3. Nasihat diet : dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.

Makanan yang merangsang timbulnya mual dan muntah dihindari.

4. Obat- obatan dan pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada

emesis gravidarum :

a. Vitamin yang diperlukan (vitamin B kompleks, mediamer B6,

sebagai vitamin dan anti muntah)

b. Pengobatan (sedatif ringan [Luminal/ barbiturate/ valium 3x30 mg],

anti mual-muntah [stemetil, primperan, emetrol, dan lainnya].

c. Nasihat pengobatan (banyak minum air dan minuma lain, hindari

minuman atau makanan yang asam untuk mengurangi iritasi

lambung).

d. Nasihat kontrol antenatal (pemeriksaan kehamilan lebih sering,

segera datang bila terjadi keadaan abnormal).

27