648599-09503616072009@ANALISIS-GENDER-KESRA-print

16
 ANALISIS GE NDER BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

Transcript of 648599-09503616072009@ANALISIS-GENDER-KESRA-print

  • ANALISIS GENDER BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

  • GENDER

  • PERBEDAAN GENDER DAN SEXCiptaan Tuhan Bersifat kodratTidak dapat berubahTidak dapat ditukarBerlaku sepanjang zaman & di mana saja

    Buatan manusia Tidak bersifat kodratDapat berubahDapat ditukarTergantung waktu dan budaya setempat

    SEX/BIOLOGIGENDER

  • REPRODUKTIF

    Kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan sumberdaya manusia atau kelangsungan hidup manusia, termasuk mengasuh anak dan pekerjan rumah tangga menyiapkan makan, mencuci dsb.PRODUKTIF

    Segala kegiatan yang berkaitan dengan usaha menghasilkan barang-barang dan pelayanan, baik untuk dikonsumsi maupun untuk diperdagangkan guna mendapatkn uang tunai

    SOSIAL BUDAYA

    Kegiatan didalam lingkungan masyarakat, seperti partisipasi dalam kelompok pertanian atau kelompok wanita, pertemuan keagamaan, mengorganisir kegiatan sosial/pelayanan, dsb.KERANGKA3PERAN

  • PENYEBAB KESENJANGAN GENDERKULTURAL Norma, Nilai-nilai KepercayaanMitos Nilai2 Budaya/Nilai2 Agama Nilai2 PatricikasDikotomi Ptrivat dan PublikSTRUKTURAL Institusi Formal dan Non Formal (Agama/Budaya, Masy/Keluarga) yang di dominasi oleh laki-laki Kurangnya Partisipasi dan Representasi perempuan Kurangnya akses perempuan dlm mengambilkeputusan Institusi tersegregasiberdasarkan jenis kelaminPRODUK PERATURAN PUU Kurangnya perlindungan hkm bagi perempuan(Pekerja domestik, Traficking pekerja migran dll) Diskriminasi dlm Peraturan (mis: Perda Syariah) UU Perkawinan yg diskriminatif Peraturan/Kebijakan yg Netral Gender( tak sensitif terhadap kebutuhan perempuandan laki-laki)Ekonomi Akses terhdp sumber Ekonomi upahTindak Kekerasan terhdpPerempuan Trafiking KDRT Protitusi Politik Jumlah Prp di lembaga Eksekutif,Legislatif & Yudikatif Kurang di dengar, kurang PD

  • VISI DAN MISI INDONESIA 2005 - 2025Undang-udang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 2025 dengan Visi: Mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. Misi: Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan dan menghilangkan diskriminasi gender. Bila visi dan misi itu dilaksanakan secara konsisten pada tataran kebijakan, program dan kegiatan pembangunan niscaya dapat mengeliminasi berbagai distorsi pembangunan yang berdampak pada ketidakadilan gender.

  • UU No. 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah terutama pada pasal 26 ayat 1. b mengamanatkan pada Wakil Kepala Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup

  • Instruksi Presiden No. 9 tahun 2000 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, memberikan mandat kepada Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan (KNPP) untuk memberikan fasilitasi pada jajaran Instansi pusat dan daerah. Inpres tersebut memerintahkan kepada para menteri, pimpinan departemen/pimpinan lembaga non departemen, pimpinan lembaga tinggi negara, para Gubernur dan Bupati/Walikota untuk melaksanakan Pengarusutamaan Gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi serta kewenangan masing-masing

  • Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 tahun 2008 tentang Pengarusutamaan Gender di daerah.Memerintahkan agar Gubernur/Kepala, Walikota/Bupati membuat kebijakan, program dan kegiatan yang responsif gender.Setiap daeraH harus melaksanakan: 1) Membentuk Pokja PUG2) Melaksanakan analisis gender pada setiap penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.

  • PP NO. 8 TAHUN 2008Penjelasan Pasal 3 adalah:1) Transparan2) Responsif3) Efisien4) Efektif5) Akuntabel6) Partisipatif7) Terukur8) Berkeadilan, adalah prinsp keseimbangan antar wilayah, sektor, gender dan usia.2.Penjelasan Pasal 33 dinyatakan bahwa:Kerangka studi dan instrumen analisis seperti: analisis biaya & manfaat; kemiskinan dan analisis gender.

  • Undang-undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan (CEDAW), Pasal 4 Undang-undang tersebut mengamanatkan pemerintah untuk membuat kebijakan khusus guna mengatasi kesenjangan gender di berbagai bidang kehidupan.

  • Isu Kesenjangan GenderPemberdayaanPerempuanPengarusutamaanGenderKKGStrategiAfirmasiStrategi Pembangunan SDM menuju KKGPol, eko, sosbud,Hankam, tekno, Lingkungn, dll

  • 1. Pemberdayaan Perempuan Peningkatan kedudukan, peranan, kemampuan, kemandirian serta ketahanan mental dan spiritual perempuan agar menjadi mitra sejajar laki-laki yang selaras, serasi, seimbang, sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. 2. Strategi Pengarusutamaan GenderStrategi pengarusutamaan gender adalah proses pengintegrasian permasalahan, kepentingan, kebutuhan laki-laki dan perempuan ke dalam kebijakan, program, kegiatan, penganggaran yang responsif gender hingga sampai pada pemantauan dan evaluasi

  • KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER

    LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN HARUS DILIHAT:1)Sebagai subyek,potensi dan asset pembangunan2)Life cycle dari dalam kandungan hingga akhir hayat (untuk perempuan perlu memperhatikan fungsi reproduksi).3)Kemitraan dalam pembangunan untuk memperoleh KEADILAN:Akses Kontrol Partisipasi ManfaaTSETARA DAN ADIL :1. Kesetaraan Hak (Equal Rights)2. Kesetaraan Kesempatan (Equal Opportunity)3. Kesetaraan Kontribusi (Equal Contribution)4. Kesetaraan Kemitraan (Equal Partnership)5. Kesetaraan Tanggung jawab (Equal Responsibility)6. Kesetaraan Partisipasi (Equal participation)

  • KEUNTUNGAN STRATEGI PUGPertama, mendorong pelaksanaan pembangunan yang partisipatif karena laki-laki dan perempuan akan dapat berperan serta secara seksama berdasarkan pembagian tugas sesuai dengan kemampuan teknis dan kepemimpinan yang dimilikinya (gender based devision of labour). Kedua, pembangunan akan berhasil secara terukur karena sasaran dan target pembangunan benar-benar memperhatikan perbedaan kebutuhan laki-laki dan perempuan sehingga hasilnya dapat dinikmati secara adil. Ketiga, pembangunan akan lebih transparan karena laki-laki dan perempuan mempunyai akses yang sama untuk menguasai sumberdaya pembangunan. Keempat, akuntabel karena hasil-hasil pembangunan dapat dipertanggunjgawabkan secara administratif dan hukum sesuai dengan mekanisme yang diatur oleh peraturan perundangan yang berlaku. Kelima, mewujudkan good governance karena pelaksanaaan pengarusutamaan gender dapat menjamin terwujudnya rasa keadilan, karena semua komunitas laki-laki dan perempuan termasuk yang disabel mempunyai akses, peran, kontrol dan manfaat yang adil dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

  • Terima KasihLaki-laki dan Perempuan memang beda tapi tidak untuk dibeda-bedakan

    ***