6.1 PENETAPAN KAWASAN STRATEGISkabpacitan.jdih.jatimprov.go.id/download/Peraturan Daeran...
Transcript of 6.1 PENETAPAN KAWASAN STRATEGISkabpacitan.jdih.jatimprov.go.id/download/Peraturan Daeran...
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 1
66..11 PPEENNEETTAAPPAANN KKAAWWAASSAANN SSTTRRAATTEEGGIISS Kawasan strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Kawasan strategis ditinjau dari dari sudut sosio-kultural ditetapkan dengan kriteria:
merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;
merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa;
merupakan aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya;
memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; atau
memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.
Kawasan strategis ditinjau dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi ditetapkan dengan kriteria:
memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh; memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan
pertumbuhan ekonomi; memiliki potensi ekspor; didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang
kegiatan ekonomi; memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan
teknologi tinggi;
berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan
berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi; atau
ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
Kawasan strategis ditinjau dari dari sudut teknologi tinggi ditetapkan dengan kriteria:
diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis kabupaten, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
memiliki sumber daya alam strategis kabupaten; atau berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
Kawasan strategis di Kabupaten Pacitan terdiri dari;
1. Kawasan Strategis Sosio-Kultural, yaitu Kawasan Pariwisata.
2. Kawasan Strategis Ekonomi, yaitu Kawasan Agropolitan.
3. Kawasan Strategis Teknologi Tinggi.
66..22 RREENNCCAANNAA PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN KKAAWWAASSAANN SSTTRRAATTEEGGIISS SSOOSSIIOO--KKUULLTTUURRAALL ((KKAAWWAASSAANN PPAARRIIWWIISSAATTAA)) A. Rencana Pengembangan Sistem Perwilayahan
Di sektor pariwisata, keindahan alam dan unsur sosial-budaya di Kabupaten Pacitan sangat berpotensi untuk dikembangkan, yaitu dalam rangka diversifikasi jenis obyek wisata yang menunjang kepariwisataan nasional. Lokasi potensi wisata yang beragam dan menyebar di seluruh wilayah di Kabupaten Pacitan, membutuhkan pengembangan kepariwisataan secara spasial untuk mendorong upaya pengembangan secara sistemik dan konseptual.
Maka dari itu sistem perwilayahan pengembangan pariwisata perlu dibentuk dengan tujuan mengembangkan keragaman produk, mengorganisasikan objek daerah wisata dalam sistem yang terpadu dan Mendistribusikan kunjungan wisata
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 2
secara merata dengan keunikan daya tarik masing-masing kawasan.
Adapun rencana perwilayahan kawasan pengembangan pariwisata di Kabupaten Pacitan terbagi atas 4 (empat) Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP) yaitu: 1. KPP A
Pusat pelayanan terletak di Kecamatan Punung, dengan cakupan wilayah Kecamatan Donorojo, Punung (bagian barat), Pringkuku (bagian barat). Objek daerah wisata yang termasuk kedalam KPP ini adalah Pantai Srau, Pantai Klayar, Pantai Karang Bolong/Segoro Bunder, Pantai Nampu, Pantai Watukarung, Makam Keturunan Raja, Bekas Kerajaan Wirati dan Makam Kiyai Santri, Makam Kiyai Banteng, Situs Bak Soko, Song Agung dan Sing Terus, Goa Gong, Goa Tabuhan, Goa Putri, Goa Kalak, Goa Kendil, Luweng Jaran, Luweng Ombo dan wana Wisata.
2. KPP B Pusat pelayanan terletak di Kecamatan Pacitan, dengan cakupan wilayah Kecamatan Pacitan, Punung (bagian timur), Pringkuku (bagian timur), Arjosari (bagian barat), Kebonagung (sebagian kecil wilayah barat). Objek daerah wisata yang termasuk kedalam KPP ini adalah Pantai Teleng Ria, Pantai Tamperan, Palagan Tumpak Rinjing, Makam Kanjeng Jimat, Sumber Air Hangat, Pondok Tremas dan Makam Ki Ageng Petung dan Notopuro.
3. KPP C Pusat pelayanan terletak di Kecamatan Ngadirojo, dengan cakupan wilayah Kecamatan kebonagung, Sudimoro, Tegalombo (bagian selatan), Arjosari (bagian selatan dan timur), Tulakan, Ngadirojo, serta Pacitan (sebagian kecil wilayah timur). Objek daerah wisata yang termasuk kedalam KPP ini adalah Pantai Tawang, Pantai Bakung, Pantai Wawaran, Pantai Jetak, Pantai Bawur, Pantai Sidomulyo, Pantai Taman,
Pantai Soge, Gunung Limo, Batu Tulis dan Makam Sutononggo, Goa Somopuro, Goa Papringan, Goa Pentung, Goa Kambil, Petilasan Buwono Keling, Geger Gunung Selurung, Markas Jendral Sudirman, dan Makam Kanjeng Bayat.
4. KPP D Pusat pelayanan terletak di Kecamatan Nawangan, dengan cakupan wilayah Kecamatan Nawangan, Tegalombo (bagian utara), Bandar, dan Arjosari (bagian utara). Objek daerah wisata yang termasuk kedalam KPP ini adalah Monumen Jendral Sudirman, Makam Eyang Putri dan Iro Kombor serta Makam Mbah Wager. Sedangkan untuk Agrowisata, pusat wisatanya adalah Desa Jeruk Kecamatan Bandar. Pengembangan struktur jaringan simpul kawasan perlu dilakukan untuk mendistribusikan kunjungan wisata serta pengembangan kawasan dalam lingkup KPP. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan antar KPP dalam rangka pengembangan tematik dan pemasaran.
Struktur jaringan simpul kawasan pengembangan pariwisata secara khusus berfungsi untuk menguatkan keterkaitan tematik antar satuan kawasan secara makro wilayah dan memudahkan penyebaran kunjungan wisatawan antar simpul satuan kawasan. Diharapkan dengan adanya jaring-jaring simpul kawasan ini, maka kunjungan wisatawan tidak hanya terkonsentrasi pada satuan kawasan tertentu saja sehingga pemerataan kunjungan dapat dioptimalkan. Kemudian dengan tujuan tersebut, maka fungsi utama masing-masing simpul KPP diarahkan sebagai berikut:
KPP A berfungsi sebagai simpul gerbang wisata dari arah Barat, yaitu Yogyakarta dan Surakarta. KPP ini menonjol dengan pengembangan atraksi wisata alam goa dan karst serta kebudayaan kuno yang ada di kawasan karst
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 3
KPP B berfungsi sebagai simpul pengembangan atraksi wisata alam bahari dan wisata tirta yang bersifat rekreatif dan petualangan ringan (sight seeing and soft adventure marine tourism). KPP ini juga berfungsi sebagai pusat pelayanan skala regional
KPP C berfungsi sebagai simpul gerbang wisata dari arah Kebupaten trenggalek dan sekitarnya sekaligus sebagai simpul pengembangan atraksi wisata alam (bahari dan goa)
KPP D berfungsi sebagai simpul gerbang wisata dari arah Kabupaten Ponorogo. KPP ini juga sekaligus sebagai simpul pengembangan atraksi wisata sejarah (kemerdekaan RI dan makam kuno/ patilasan untuk sejarah)
B. Rencana Pengembangan Sistem Pelayanan Wilayah
Berdasarkan aspek kondisi potensi dan permasalahan pariwisata di Kabupaten Pacitan, ditentukan pusat pelayanan yang diarahkan untuk pengembangan fasilitas pelayanan wisata di Kabupaten Pacitan, yaitu:
a. Pusat pelayanan skala regional, dengan kriteria: Pusat yang mempunyai potensi sebagai pintu
gerbang ke kawasan dalam lingkup regional dan mendorong daerah sekitarnya.
Pusat jasa-jasa pelayanan keuangan/ bank yang memiliki jangkauan pelayanan skala regional.
Pusat pengumpul barang secara regional. Simpul transportasi lintas wilayah. Pusat jasa pemerintahan untuk skala regional. Pusat jas-jasa publik yang lain untuk skala
pelayanan regional dan lokal. Dalam aspek kepariwisataan, jenis pusat
pelayanan ini secara umum didorong untuk mampu berfungsi sebagai pusat skala lintas regional karena batas KPP itu sendiri bersifat open boundary antar kecamatan.
Pusat pelayanan kategori ini juga sekaligus dapat berfungsi sebagai pusat pelayanan skala lokal.
Pusat jasa-jasa pelayanan informasi dan telekomunikasi.
b. Pusat pelayanan skala lokal, dengan kriteria: Pusat jasa-jasa pelayanan keuangan/ bank
yang memiliki jangkauan pelayanan skala kawasan dan lintas kecamatan.
Pusat pengolahan/ pengumpul barang dan jasa dengan skala jangkauan pelayanan lintas kecamatan.
Simpul transportasi lintas kecamatan dan kawasan.
Pusat jasa pemerintahan dan jasa-jasa lainnya dengan skala jangkauan pelayanan lintas kecamatan dan kawasan.
Berdasarkan kriteria tersebut, fasilitas layanan wisata untuk setiap pusat pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. 1 Jenis Fasilitas Layanan Wisata Minimal yang harus Ada Pada
Masing-Masing Tingkatan Skala Pusat Pelayanan
No Skala Pusat
Pelayanan Kota/ Kecamatan Jenis Fasilitas Pelayanan Wisata Standar
Minimal yang Harus Tersedia
1 Regional Pacitan Fasilitas transfer moda skala regional lintas kabupaten dan propinsi
Fasilitas akomodasi/ hotel bintang Shelter peristirahatan Fasilitas telekomunikasi/ wartel/ warnet Fasilitas penjualan cinderamata dan
kelengkapan perjalanan pariwisata Fasilitas rumah makan/ restoran TIC (Tourism Information Center) Fasilitas Bank dan Penukaran uang Fasilitas biro perjalanan wisata Fasilitas shopping center/ pasar induk
skala kabupaten 2 Sub
Regional Punung Nawangan Ngadirojo
Fasilitas transfer moda skala lokal/kecamatan
Fasilitas akomodasi/ wisma/ hotel melati Shelter peristirahatan Fasilitas telekomunikasi/ wartel/ warnet Fasilitas penjualan cinderamata dan
kelengkapan perjalanan pariwisata Fasilitas rumah makan/ restoran TIC (Tourism Information Center) Fasilitas Bank dan Penukaran uang
Fasilitas pasar skala lokal/ kecamatan 3 lokal Arjosari
Kebonagung Donorejo Pringkuku Tulakan Sodimoro Tegalombo Bandar
Fasilitas transfer moda skala lokal/kecamatan
Fasilitas akomodasi/ wisma/ hotel melati Shelter peristirahatan Fasilitas telekomunikasi/ wartel Fasilitas penjualan cinderamata dan
kelengkapan perjalanan pariwisata Fasilitas rumah makan/ fasilitas makan &
minum Papan informasi wisata
Fasilitas pasar skala lokal/ kecamatan Sumber: Hasil Analisis 2008
Pengembangan fasilitas dan aksesibilitas pendukung wisata untuk setiap zona pengembangan pun perlu dilakukan mengingat dua (dari tiga) komponen terpenting dalam pengembangan pariwisata adalah amenitas dan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 4
aksesibilitas. Untuk itu berikut fasilitas dan aksesibilitas yang direncanakan akan dikembangkan hingga tahun 2028 di kawasan pariwisata sesuai dengan KPP-nya:
1. Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP) A
Fasilitas pendukung wisata yang dikembangkan adalah pengembangan fasilitas pendukung wisata skala terbatas meliputi visitor center, area terbuka, toilet, kios makan dan minum, kios cinderamata, serta fasilitas parkir. Kemudian juga pengembangan sistem informasi dan guiding, meliputi pusat informasi dan interpretasi obyek, leaflet, booklet hingga guide professional; papan-papan informasi dan guiding meliputi pusat informasi dan interpretasi obyek, leaflet, booklet hingga guide professional; papan informasi mengenai kondisi/profil kawasan/obyek
Pengembangan aksesibilitas berupa peningkatan kualitas jaringan jalan dan moda transportasi pada koridor utama, segmen jalur Barat dari arah Wonogiri serta sepanjang koridor penghubung lintas obyek wisata serta pengembangan fasilitas transfer moda pada jalur koridor utama khususnya di Kota Kecamatan Donorojo sebagai pintu gerbang utama; peningkatan dan pengembangan rambu-rambu petunjuk arah ke masing-masing obyek wisata dari koridor utama sampai dengan koridor masuk ke masing-masing obyek wisata; serta penataan akses internal, area parkir dan sistim sirkulasi pada masing-masing obyek daerah wisata serta akses eksternal antar obyek wisata
2. Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP) B
Fasilitas pendukung wisata yang dikembangkan adalah pengembangan fasilitas pendukung wisata skala terbatas meliputi visitor center, area terbuka, toilet, kios makan dan minum, kios cinderamata, serta fasilitas parkir. Kemudian juga pengembangan sistem informasi dan guiding, meliputi pusat informasi dan interpretasi obyek, leaflet, booklet hingga guide professional; papan-papan informasi dan guiding meliputi pusat informasi dan interpretasi obyek, leaflet, booklet hingga guide professional; papan-papan informasi mengenai kondisi/ profil kawasan/ obyekPengembangan aksesibilitas berupa peningkatan kualitas jaringan jalan dan moda
transportasi pada koridor utama, segmen jalur Selatan dan Tengah Pacitan serta rute akses menuju masing-masing daerah wisata, pengembangan fasilitas transfer moda pada jalur koridor utama khususnya di Kota Pacitan sebagai pintu gerbang utama; peningkatan dan pengembangan rambu-rambu petunjuk arah ke masing-masing obyek wisata dari koridor utama sampai dengan koridor masuk ke masing-masing obyek wisata; serta penataan akses internal, area parkir dan sistim sirkulasi pada masing-masing obyek daerah wisata serta akses eksternal antar obyek wisata
3. Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP) C
Fasilitas pendukung wisata yang dikembangkan adalah pengembangan fasilitas pendukung wisata skala terbatas meliputi visitor center, area terbuka, toilet, kios makan dan minum, kios cinderamata, serta fasilitas parkir. Kemudian juga pengembangan sistem informasi dan guiding, meliputi pusat informasi dan interpretasi obyek, leaflet, booklet hingga guide professional; papan-papan informasi dan guiding meliputi pusat informasi dan interpretasi obyek, leaflet, booklet hingga guide professional; papan-papan informasi mengenai kondisi/ profil kawasan/obyek.
Pengembangan aksesibilitas berupa peningkatan kualitas jaringan jalan dan moda transportasi pada koridor utama segmen Jalur Selatan dan Timur (Pacitan – Tulakan – Ngadirojo – Sudimoro – Trenggalek) serta rute akses menuju masing-masing obyek wisata, peningkatan kualitas jaringan jalan dan moda transportasi pada koridor yang menghubungkan Pacitan – Kebonagung – Sudimoro – Trenggalek; pengembangan fasilitas transfer moda pada jalur korior utama khususnya di Arjosari, Tegalombo, Tulakan Ngadirojo, Kebonagung dan Sudimoro; peningkatan dan pengembangan rambu-rambu petunjuk arah ke masing-masing obyek wisata dari koridor utama sampai dengan koridor masuk ke masing-masing obyek wisata; serta penataan akses internal, area parkir dan sistem sirkulasi pada masing-masing obyek daerah wisata serta akses eksternal antar obyek wisata
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 5
Peta 6. 1 Rencana Kawasan Strategis Pariwisata
4. Kawasan Pengembangan Pariwisata (KPP) D
Fasilitas pendukung wisata yang dikembangkan adalah pengembangan fasilitas pendukung wisata skala terbatas meliputi visitor center, area terbuka, toilet, kios makan dan minum, kios cinderamata, serta fasilitas parkir. Kemudian juga pengembangan sistem informasi dan guiding, meliputi pusat informasi dan interpretasi obyek, leaflet, booklet hingga guide professional; papan-papan informasi dan guiding meliputi pusat informasi dan interpretasi obyek, leaflet, booklet hingga guide professional; papan-
papan informasi mengenai kondisi/ profil kawasan/ obyek
Pengembangan aksesibilitas berupa peningkatan kualitas jaringan jalan dan moda transportasi pada koridor utama segmen Jalur Utara dan Timur dari arah Kabupaten Ponorogo – Arjosari - Pacitan serta rute akses menuju masing-masing obyek wisata dan pengembangan fasilitas transfer moda pada jalur koridor utama khususnya di Kota Kecamatan Nawangan, Kecamatan Bandar dan Tegalombo sebagai gate utama dari arah Ponorogo; peningkatan dan pengembangan rambu-rambu
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 6
petunjuk arah ke masing-masing obyek wisata dari koridor utama sampai dengan koridor masuk ke masing-masing obyek wisata; serta penataan akses internal, area parkir dan sistim sirkulasi pada masing-masing obyek daerah wisata serta akses eksternal antar obyek wisata.
C. Rencana Pengembangan Jenis Kepariwisataan
Pengembangan pariwisata merupakan suatu pengembangan yang bersifat kompleks dan multi sektoral serta melibatkan banyak stakeholder. Pengembangan kepariwisataan Kabupaten Pacitan perlu ditindak lanjuti dengan rencana-rencana pengembangan produk yang berorientasi pada sasaran komponen atraksi, amenitas dan aksesibilitas, pola pengembangan produk secara terpadu, peningkatan kualitas produk yang telah ada, peencanaan paket-paket wisata regional, pengembangan fasilitas akomodasi dan pengemasan produk wisata rekreatif.
Tabel 6. 2 Rencana Pengembangan Jalur/ Rute
Paket Wisata Lintas Batas Wilayah
No Jenis Paket Wisata
Tema Paket Wisata
Objek Daerah Wisata/ Kawasan
Terkait
Aktivitas Wisata yang
Dikembangkan 1 Paket wisata
minat khusus penelitian/ Pendidikan dan petualangan alam
PAWONSARI Geo-Edu-Tourism
Kawasan pegunungan sewu mulai dari Kabupaten Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jateng) dan Pacitan (Jatim)
Pendidikan, Penelitian dan Petualangan Alam
2 Paket wisata minat khusus petualangan alam dan penelitian goa
PAWONSARI Caving and Edu-Tourism
Goa-goa di kawasan pegunungan sewu mulai dari Kabupaten Gunungkidul (DIY), Wonogiri (Jateng) dan Pacitan (Jatim)
Petualangan Alam (Adventure) Goa dan penelitian dengan kegiatan wisata seperti caving dan penelitian goa
3 Paket wisata kota belanja dan Mice
PAWONSARI City Tour, Expense and Mice Tourism Package
Pacitan, Wonogiri, Wonosari, yogyakarta, Solo
Tur rekreatif di obyek-obyek wisata buatan dan pusat-pusat perbelanjaan serta wisata mice
4 Paket wisata rekreasi pantai
Pacitan-Trenggalek Beach Recreation Package: Sightseeing, Excelent Beach Watching and Fun Recreation
Sepanjang pantai yang membentang dari Pacitan-Trenggalek
Tur rekreatif ke sepanjang pantai pacitan-trenggalek debfab kegiatan wisata menikmati pemandangan alam pantai serta rekreasi ringan pantai
Sumber: Hasil Analisis 2008
Rencana pengembangan tematik produk wisata didasarkan ada penyesuaian tema, karakter objek, aksesibilitas serta rancangan struktur ruang paiwisata yang ada, dimana masing-masing KPP memiliki basis pengembangan produk wisata sebagai berikut:
a. KPP A: Pengembangan produk pariwisata berbasi wisata alam goa (karst) dan pantai didukung oleh basis wisata lainnya
b. KPP B: Pengembangan produk pariwisata berbasis wisata alam bahari, wisata kota dan wisata budaya
c. KPP C: Pengembangan produk pariwisata berbasis wisata alam (Pantai, goa dan gunung) serta wisata budaya
d. KPP D: Pengembangan produk pariwisata berbasis wisata buatan, wisata budaya/ sejarah dan wisata pertanian.
Untuk mengembangkan kepariwisataan Kabupaten Pacitan secara optimal, maka disusun suatu rencana pengembangan produk wisata lintas batas wilayah untuk mengakomodasikan kebutuhan wisatawan terhadap produk wisata regional. Rencana pengembangan jalur wisata dibuat sejauh mungkin melibatkan obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Pacitan. Bentuk-bentuk jalur paket wisata lintas batas wilayah direncanakan seperti yang tertuang pada tabel berikut.
No Je
1 Pakminpetalapen
2 Paktirta
3 Pakrekpa
4 PakKot
5 PakbudHer
6 Pakala
66..33
Rencanaenis Paket
Wisata ket wisata nat khusus tualangan
am dan nelitian
Pe
ket wisata a
Pto
ket wisata kreasi ntai
BresP
ket Wisata ta Pacitan
T
ket wisata daya dan rritage
Lvah
ket wisata am goa
Pfae
Sumber: Has
RREENNCCAASSTTRRAATTAAGGRROOPPBerdasarklokasi, Kesebagai Secara aatas 8 ((sembilandi Desa Je
Konsep merupakaPertanianpelayanakawasan pelayana
Ta Pengemba
Tema Paket Wisata
Pacitan reserveexploration
Pacitan water ourism
Beach ecreation in outhern
Pacitan
Tour in Pacitan
Living in culturavillage, pilgrim and visiting heritage site
Pacitan antastic cave
exploration il Analisis 200
AANNAA PPEENNTTEEGGIISS EEKKPPOOLLIITTAANkan analisis ecamatan
Kawasan aministratif delapan) d
n) desa di Keruk Kecam
Pengeman pende
n Perdesaanan untuk m produksi p
an yang be
Tabel 6. 3 angan Pake
Objek Wisata
e Kawasan hpegunungsekitar KabPacitan
PemandiaHangat
Kawasan wsepanjangselatan KaPacitan
Obyek wiskawasan Kota pacitdengan ppusat perbdan kerajicinderama
al
Desa-desamakam-mserta situs bersejarahKabupate
Goa-goa luweng di Kabupate
08
NNGGEEMMBBAAKKOONNOOMMINN)) potensi, keBandar daAgropolitaKawasan Adesa di Ke
Kecamatan matan Band
mbangan ekatan pn yang mammemenuhi pertanian derhubungan
RENCANA
et Wisata TeDaerah Terkait hutan dan
gan di bupaten
Tpffp
an Air Mprkpfsk
wisata di g pantai abupaten
Wsppprb
sata di wisata tan usat-belanjaan nan ata
Wmrwp
a wisata, makam
h di en Pacitan
Tmbsd
dan
en Pacitan
Wp
AANNGGAANN II ((KKAAWWAA
esesuaian laan Nawann di KabuAgropolitanecamatan Nawangan
dar.
Kawasanengembanmpu membkebutuhan
dan sekitarn dengan s
A TATA RU
erpadu Aktivitas Wisat
dikembangTrekking, menikpemandanganlora dan fauaotogradi dan
penelitian Menikmati pemandanganrekreasi bersamkeluarga (manpermainan air)otografi, pene
serta wisata kesehatan Wisata rekreasseperti menikmpemandanganpantai, olahragpantai, mandi rekreasi ringanbermain di panWisata belanjamice, wisata trekreasi keluargwisata rekreati pekan
Tinggal bersammasyarakat debudaya, wisataserta wisata sedan pendidikaWisata minat kpetualangan g
KKAAWWAASSAAAASSAANN
ahan dan agan diteta
upaten Pacn tersebut t
Bandar dn, yang berp
Agropongan Kawberikan berb masyaraknya, baik sarana pro
UANG WILAY
6 - 7
ta yang gkan kmati n alam, na,
n alam, ma ndi dan ), elitian
i pantai mati n ga serta / ntai
a, wisata our ga serta akhir
ma esa a ziarah jarah
an khusus goa
AANN
nalisis apkan citan. terdiri an 9 pusat
olitan wasan bagai kat di untuk duksi,
YAH KABUP
js
f
s
j
PATEN PAC
jasa distribusehingga mpergi ke kawasan pkesatuan perdesaan
Rencana P
Kawasan fungsional hirarki keruagropolitanKawasan Asistem puspermukimaKabupaten
Kebijakan puntuk menpengembamampu mpetani yangkualitas jalakabupatenjalan maks
ITAN
usi maupunmasyarakat kota. Dala
perdesaan pengemba (urban-rura
GamPengemban
Agropolitandesa-desa
uangan den dan desAgropolitansat-pusat pn pada ti
n RTRW Kabu
peningkatadukung pe
angan saraemberikan g antara laan yang ad, jalan porosimal, term
n pelayana yang bersaam konsepharus dikem
angan kawal linkages) y
mbar 6. 1 ngan Kawas
n juga di yang ditunesa yakni sa-desa di . Kawasan permukimanngkat Provupaten.
n kualitas dendapatan ana dan dampak in meningk
da di kabupos desa ma
masuk juga
n sosial ekoangkutan tip keseimbambangkan wasan peyang dinam
san Agropo
iartikan senjukkan dedengan a sekitarnya tersebut ten nasiona
vinsi (RTRW
dan kuantit petani deprasarana positif bag
katnya panjpaten Paciaupun jalana akses ke
onomi lainnidak perlu langan, ma sebagai s
erkotaan dmis.
litan
ebagai sistngan adan
adanya pua membenerkait dengl dan sistProvinsi) d
as infrastrukengan sasa dasar ya
gi produktifang jalan ditan baik jan propinsi de pusat-pu
nya, lagi aka atu
dan
tem nya usat ntuk gan tem dan
ktur ran
ang fitas dan alan dan usat
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 8
produksi di pedesaan. Disamping itu program peningkatan sarana dan prasarana (infrastruktur) penunjang produksi menjadi penting dalam rangka meningkatkan produksi para petani.
Kegiatan pokoknya antara lain : a. memperbaiki aksesibilitas terutama melalui perbaikan
kualitas jalan. Akses merupakan hal penting dalam pengembangan suatu wilayah. Akses cenderung dapat menstimulasikan timbulnya kegiatan ekonomi di suatu wilayah, akses memudahkan pergerakan, baik jasa dan barang, dari sentra produksi ke pasar.
b. Meningkatkan modal sosial yang ada dalam masyarakat;
c. Mendorong tumbuhnya pusat kegiatan ekonomi baru, dengan memperhatikan produk andalan daerah.
d. Meningkatkan akses masyarakat dan usaha mikro, kecil, dan menengah kepada permodalan, pasar, informasi, dan teknologi;
e. Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan;
f. Mengembangkan kerjasama dan keterkaitan kegiatan ekonomi antar daerah dalam kegiatan ekonomi lokal;
g. Penguatan dan penataan kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat
Pengembangan komoditas pertanian diarahkan melalui pendekatan pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Pembangunan sistem agribisnis dapat diartikan sebagai cara pandang dengan menekankan kepada tiga hal, yaitu:
Pertama, melalui pembangunan agribisnis, pendekatan pembangunan pertanian ditingkatkan dari pendekatan produksi ke pendekatan yang berdasarkan bisnis. Dengan orientasi kepada bisnis, maka pembangunan usaha bisnis yang berdaya saing dan berkelanjutan menjadi dasar pertimbangan utama.
Kedua, dalam pembangunan agribisnis pembangunan pertanian bukan semata pembangunan sektoral namun juga terkait/ ditentukan oleh agroindustri hilir, agroindustri hulu dan lembaga jasa penunjang.
Ketiga, pembangunan pertanian bukan sebagai pembangunan parsial pengembangan komoditas, melainkan sangat terkait dengan pembangunan wilayah, khususnya pedesaan yang berkaitan erat dengan upaya-upaya peningkatan pendapatan masyarakat pertanian.
Pembangunan pertanian dalam kerangka sistem agribisnis merupakan suatu rangkaian dan keterkaitan dari :
(1) Sub agribisnis hulu (upstream agribusiness) yaitu seluruh kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer (usahatani); dapat berupa pupuk, benih, pestisida, infrastruktur, saprodi;
(2) Sub agribisnis usahatani (on-farm agribusiness) atau pertanian primer, yaitu kegiatan yang menggunakan sarana produksi untuk menghasilkan komoditas pertanian primer; dapat berupa petani, kelompok tani, budidaya
(3) Sub agribisnis hilir (down-stream agribusiness) yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik bentuk produk antara (intermediate product) maupun bentuk produk akhir (finished product); dapat berupa agroindustri, pemasaran
(4) Sub jasa penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa bagi ketiga sub agribisnis di atas; dapat berupa KUD, perbankan, pendidikan dan pelatihan.
Desa Jeruk Kecamatan Bandar yang ditetapkan sebagai pusat agropolitan memiliki fungsi dalam kawasan agropolitan sebagai: a. Pusat perdagangan dan transportasi pertanian b. Penyedia jasa pendukung pertanian c. Pasar konsumen produk non pertanian d. Pusat Industri Pertanian
Penyedia pekerjaan non pertanianDesa-desa lainnya di Kecamatan Bandar dan Kecamatan Nawangan yang merupakan unit-unit pengembangan kawasan agropolitan, memiliki fungsi sebagai:. a. Pusat Produksi pertanian b. Intensifikasi pertanian c. Pusat pendapatan perdesaan dan permintaan
untuk barang-barang dan jasa non pertanian d. Produksi tanaman siap jual dan diversifikasi
pertanian
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 9
Peta 6. 2 Rencana Kawasan Strategis Agropolitan
Untuk mendukung perkembangan kawasan agropolitan, diperlukan penetapan sektor-sektor unggulan yang telah berkembang dan berpotensi untuk melakukan ekspor. Adapun sektor usaha tani yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Pacitan adalah sektor perikanan, sektor pertanian, sektor kehutanan, sektor industri pendukung hasil usaha tani dan sektor peternakan. Pengembangan usaha tani dipusatkan di Kecamatan
Bandar dan Kecamatan Nawangan, namun potensi pertanian di kecamatan lain tidak dihilangkan, potensi yang ada di kecamatan lain dapat menjadi pendukung kegiatan agropolitan yang terpusat di 2 kecamatan.
Adapun rencana pengembangan sektor pertanian yang dapat dilakukan di setiap kecamatan berdasarkan kesesuaian dan potensi lahan adalah dapat dilihat pada tabel berikut.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 10
Tabel 6. 4 Rencana Pengembangan Potensi Sektor Pertanian
Berdasarkan Kesesuaian dan Potensi Lahan
No Kecamatan Kemungkinan Pengembangan Sektor Pertanian Berdasarkan Kesesuaian Lahan Matriks Potensi Sektor
1 Bandar Hortikultura : kacang panjang, cabe, kangkung, terong, bayam, kacang merah, sawi,tomat,bayam & mentimun Potensial Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas,jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun Unggul
Perkebunan : kelapa, panili, getah pinus, cengkeh, kopi Unggul Tanaman Hutan Terbelakang Ternak : Sapi Potong, Kambing, Ayam Buras Potensial Sentra Produksi : Jahe gajah (bio farmaka), panili, getah pinus,
2 Ngadirojo Tanaman Pangan Lahan Basah Potensial Buah-buahan: melinjo, durian, dukuh, pepaya, jeruk jambu biji, rambutan, sawo, nanas, manggis, nangka, alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun Unggul
Perkebunan : kelapa, panili, getah pinus, cengkeh, kopi, kakao Unggul Tanaman Hutan Terbelakang Perikanan Berkembang Sentra Produksi: sale pisang, kelapa & gula kelapa, getah pinus Ternak : Sapi Potong, Kambing, Ayam Buras
3 Pacitan
Tanaman Pangan Lahan Basah Potensial Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe, kacang merah, sawi, tomat, bayam & mentimun Buah-buahan: mangga, pisang, salak & sukun Potensial Perkebunan : kelapa Unggul Tanaman Hutan Terbelakang Ternak : Sapi potong, Kambing & domba, Ayam buras Potensial Perikanan Berkembang Sentra produksi: Belinjo - kolong - udang lobster – rumput, perikanan laut
4 Punung Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe kacang merah, sawi,tomat,bayam & mentimun Potensial Hortikultura : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka, alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun Unggul
Perkebunan : kelapa, kapas Unggul Tanaman Hutan Terbelakang Ternak : Kerbau & Sapi Potong, Kambing , Ayam Buras Potensial
5 Donorojo Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe, kacang merah, sawi, tomat, bayam & mentimun Potensial Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas,jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun Unggul
Hortikultura : kelapa Unggul Perkebunan: kapas Tanaman Hutan Terbelakang Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing , Ayam Buras Potensial Sentra Produksi: Gula Kelapa, Perikanan darat
6 Pringkuku Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai Potensial
Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe, kacang merah, sawi,tomat,bayam & mentimun Potensial Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka, alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun Unggul
Perkebunan : kelapa Unggul Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing ,Ayam Buras Potensial Sentra produksi kelapa dan gula kelapa
7 Kebonagung Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai Potensial
Hortikultura : kangkung, terong, bayam, k panjang, cabe, kacang merah, sawi,tomat,bayam & mentimun Potensial Buah-buahan : pepaya, sawo, nenas,jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,alpukat, sirsak, belimbing Unggul
Perkebunan: kelapa, cengkeh, kopi, kakao Tanaman Hutan Terbelakang Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing Potensial Sentra produksi kelapa dan gula kelapa
8 Arjosari Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,alpukat, sirsak, belimbing Unggul
Tanaman Hutan Terbelakang
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 11
No Kecamatan Kemungkinan Pengembangan Sektor Pertanian Berdasarkan Kesesuaian Lahan Matriks Potensi Sektor
9 Nawangan Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai Potensial
Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,alpukat, sirsak, belimbing
Unggul
Perkebunan: panili, getah pinus, cengkeh, kopi Tanaman Hutan Terbelakang Ternak : Sapi Potong, Kambing, Ayam Buras Potensial Sentra produksi panili, jahe gajah (bio farmaka), getah pinus, anyaman bambu dan rotan,
10 Tegalombo Hortikultura: kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabe, kacang merah, sawi,tomat,bayam & mentimun Potensial Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,alpukat, sirsak, belimbing Unggul
Perkebunan : getah pinus, cengkeh, Tanaman Hutan Terbelakang Ternak : Sapi Potong, Kambing Potensial Sentra produksi jahe gajah (bio farmaka) dan getah pinus
11 Tulakan Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai Potensial Hortikultura : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,alpukat, sirsak, belimbing Unggul
Perkebunan : cengkeh, kakao Tanaman Hutan Terbelakang Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing Potensial Sentra produksi jeruk manis
12 Sudimoro Palawija : jagung, padi gogo, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan kedelai Potensial Hortikultura : kangkung, terong, bayam, kacang panjang, cabekacang merah, sawi,tomat,bayam & mentimun Potensial Buah-buahan : pepaya, sawo, nanas, jeruk, durian, jambu biji, rambutan, melinjo, manggis, nangka,alpukat, sirsak, belimbing, mangga, pisang, salak & sukun Unggul
Perkebunan : kelapa, panili, cengkeh Unggul Tanaman Hutan Terbelakang Ternak : Kerbau, Sapi Potong, Kambing Potensial Perikanan Berkembang Sentra Produksi: kelapa & gula kelapa
Sumber: Hasil Analisis 2008
Beberapa program yang perlu dilakukan untuk menunjang keberhasilan pengembangan kawasan agropolitan adalah:
a. Penyiapan Master Plan Kawasan Agropolitan termasuk didalamnya rencana-rencana prasarana dan sarana.
b. Percepatan pengembangan infrastruktur, terutama di Desa Jeruk Kecamatan Bandar sebagai pusat kawasan agropolitan. Pengembangan Infrastruktur dilakukan dengan membentuk struktur ruang yang mendukung pengembangan kawasan agropolitan diantaranya: jaringan jalan, irigasi, sumber-sumber air dan jaringan utilitas (listrik dan telekomunikasi). Kemudian juga diperlukan dukungan prasarana dan sarana, dengan tahapan:
Pada tahun 1 (pertama) dukungan sarana prasarana diarahkan pada kawasan-kawasan sentra produksi, terutama pemenuhan kebutuhan air baku, jalan usaha tani, dan pergudangan.
Pada tahun ke 2 (kedua) dukungan sarana prasarana diprioritaskan untuk meningkatkan nilai
tambah dan pemasaran termasuk sarana untuk menjaga kualitas serta pemasaran ke luar kawasan agropolitan
Pada tahun ke 3 (ketiga) dukungan sarana prasarana diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman
Adapun sistem pengembangan sarana penunjang yang harus disiapkan terdiri atas:
Sarana pada kegiatan sub sistem agribisnis usaha tani
Sarana pada kegiatan sub sistem pengolahan hasil Sarana pada kegiatan sub sistem pemasaran hasil Sarana yang berupa sub sistem jasa penunjang
c. Pendampingan Pelaksanaan Program; dalam pelaksanaan program agropolitan, masyarakat harus ditempatkan sebagai pelaku utama sedangkan pemerintah berperan memberikan fasilitasi dan pendampingan sehingga mendapatkan keberhasilan yang lebih optimal.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 12
Agar kawasan agropolitan ini dapat mempunyai daya saing yang sehat dengan kawasan lainnya, terutama dalam mengoptimalkan keunggulan komparatifnya, maka pengembangan kawasan agropolitan tersebut haruslah diberikan insentif yang mendorong perkembangannya. Pengembangan kawasan tersebut haruslah dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kawasan lain dalam sistem pengembangan wilayah secara menyeluruh.
Untuk itu disusun strategi pengembangannya yang mencakup pemberian modal awal, penyusunan kebijakan insentif dan disinsentif agar swasta ikut berperanserta, perlu dukungan sarana prasarana yang memadai, dan mendorong terbangunnya jaringan untuk pemasaran produknya. Dari aspek penataan ruang, strategi tersebut dijabarkan menjadi:
a) mendorong terwujudnya keterpaduan program dalam pengembangan agropolitan yang bersifat lintas sektor dan lintas wilayah
b) mendorong terjadinya kemitraan antar wilayah dan antar stakeholder agar terjadi sinergi optimal
c) mendorong terciptanya community driven planning yang mengedepankan keunggulan lokal, tetapi dalam wadah NKRI
d) mendorong terwujudnya pola dan struktur ruang yang mendukung perwujudan agropolitan.
66..44 RREENNCCAANNAA PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN KKAAWWAASSAANN SSTTRRAATTEEGGIISS TTEEKKNNOOLLOOGGII TTIINNGGGGII Rencana pengembangan kawasan strategis teknologi tinggi saat ini dikembangkan di Kecamatan Sudimoro, yaitu rencana pengembangan kawasan PLTU. Sedangkan jaringan transmisi SUTT 150 KV akan meliputi:
SUTT dari PLTU ke Gardu Induk Pacitan.
SUTT dari Gardu Induk Pacitan ke Ponorogo.
SUTT dari Gardu Induk Pacitan ke Wonogiri.
Berkenaan dengan rencana sistem perwilayahan dalam tata ruang wilayah dan penetapan Kecamatan Sudimoro sebagai kawasan Pengembangan PLTU, maka tujuan pengembangan Kota Sudimoro dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. menciptakan keseimbangan antara Kota Sudimoro dengan kota lainnya di satuan wilayah pembangunan bagian Utara Kabupaten Pacitan dan antara Kota Sudimoro dengan daerah pinggirannya yaitu desa-desa yang ada dalam wilayah Kecamatan Sudimoro serta secara hiraarki di wilayah pembangunan propinsi Jawa Timur pada umumnya dan di Kabupaten Pacitan pada khususnya.
2. memberikan pengarahan pengembangan sektor-sektor kegiatan ekonomi di Kota Sudimoro yang lebih luwes agar fungsi dan peranan Kota Sudimoro secara makro dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Dengan demikian Kota Sudimoro sebagai sub pusat dari wilayah pembangunan SWP Timur eksistensinya dapat lebih dipertegas lagi.
3. merangsang dan mendorong pengembangan sektor-sektor kegiatan ekonomi di Kota Sudimoro yang diperkirakan mempunyai skala pelayanan makro yang dapat mendorong perkembangan sektor-sektor kegiatan ekonomi yang terkait dengan SWP bagian Timur, serta wilayah pembangunan Pacitan pada umumnya, sehingga terbina hubungan saling ketergantungan dan menguntungkan antar Kota Sudimoro dengan daerah di belakangnya.
4. mengarahkan pola tata ruang Kota Sudimoro yang serasi dan optimal melalui: alokasi kegiatan fungsional yang tepat di dalam ruang fisik kota dengan mempertimbangkan hubungan fungsional antar elemen kegiatan fungsional tersebut; menyiapkan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN 6 - 13
indikasi rencana mengenai pola jaringan transportasi yang mampu mewujudkan proses interaksi yang optimal; serta penyebaran fasilitas dan utilitas kota secara tepat dan merata sesuai dengan tingkat kebutuhan masyarakat.
5. menciptakan keadaan lingkungan Kota Sudimoro yang seimbang serasi dan harmonis melalui: perkiraan mengenai kebutuhan yang optimal untuk elemen-elemen kota (fasilitas dan utilitas), usaha pencegahan pencemaran lingkungan biotis dan abiotis serta pemanfaatan dan pelestarian elemen-elemen alamiah yang mengandung nilai-nilai khusus.
6. meningkatkan produktivitas Kota Sudimoro dan daerah pinggirannya, sebagai usaha meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka sasaran dari Rencana Umum Tata Ruang Kota dan Rencana Detail Ruang Kota Sudimoro adalah:
a. Memanfaatkan sumber-sumber alam yang tersedia serta mengembangkan kegiatan-kegiatan yang diberikan pada kehidupan, serta memanfaatkan lapangan kerja bagi penduduk dalam rangka pencapaian sifat kota “self container”
b. Meningkatkan penyediaan fasilitas sosial dan ekonomi yang lengkap meliputi penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan peribadatan, perbelanjaan dan perdagangan serta jasa-jasa
c. Menyediakan dan meningkatkan penyediaan fasilitas kehidupan yang meliputi prasaranan maupun sarana transportasi seperti perbaikan dan pembangunan jalan yang ditujukan untuk merangsang perkembangan
d. Meningkatkan sarana-sarana utilitas seperti air minum/air bersih, listrik, sanitasi dan lain-lain
e. Menciptakan kondisi/bentuk-bentuk lingkungan yang baik ditinjau dari komposisi, efisiensi penggunaan, keindahan dan kesesuaian, diantaranya dengan mengadakan penyebaran penduduk dan fasilitas/ pelayanan yang merata
f. Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota dan Rencana Detail Tata Ruang Kota Sudimoro dimaksudkan agar pemerintah daerah Kabupaten Pacitan mempunyai rencana jangka panjang Kota
Sudimoro yang dapat berfungsi sebagai wadah keterpaduan bagi kepentingan dan aspirasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan serta masyarakat kota Sudimoro.
g. Sesuai dengan kedudukannya, Kota Sudimoro sebagai sub Pusat satuan wilayah pembangunan bagian timur yang berpusat di Kecamatan Ngadirojo, maka peran yang diemban oleh Kota Sudimoro adalah sebagai sub pusat pertumbuhan bagian wilayah belakangnya (desa-desa sekitarnya). Dengan kondisi ini, maka peran Kota Sudimoro harus dapat memenuhi kedudukannya sebagai panutan desa-desa yang ada dalam wilayah pelayanannya, sehingga Kota Sudimoro harus mempunyai berbagai fasilitas pelayanan yang dibutuhkan bagi wilayah belakangnya.
66..55 KKEEWWEENNAANNGGAANN PPEENNGGEELLOOLLAAAANN KKAAWWAASSAANN SSTTRRAATTEEGGIISS
Kewenangan pengelolaan ketiga kawasan strategis kabupaten ini menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Pacitan. Namun demikian, perencanaan dan pembangunan fisik kawasan strategis kabupaten tidak harus menggunakan dana APBD Kabupaten Pacitan, namun dapat pula menggunakan dana APBN, APBD Propinsi, maupun sumber pendanaan lainnya (hibah, dsb)