6 penerapan prinsip impuls
-
Upload
sepkli-eka -
Category
Documents
-
view
3.918 -
download
3
Transcript of 6 penerapan prinsip impuls
6 Penerapan Prinsip Impuls & Momentum
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari materi dan interaksinya. Banyak konsep-konsep fisika yang bisa
menjelaskan fenomena-fenomena di alam. Salah satunya penerapan konsep impuls dan momentum.
Impuls adalah gaya yang bekerja pada benda dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan momentum
merupakan ukuran kesulitan untuk memberhentikan (mendiamkan) benda. Impuls dipengaruhi oleh gaya
yang bekerja pada benda dalam selang waktu tertentu sedangkan momentum dipengaruhi oleh massa
benda dan kecepatan benda tersebut. Berikut ini disajikan beberapa contoh penerapan konsep impuls dan
momentum dalam kehidupan sehari-hari:
1. Karateka Apakah anda seorang karateka atau penggemar film action? Jika kita perhatikan karateka setelah memukul
lawannya dengan cepat akan menarik tangannya. Ini dilakukan agar waktu sentuh antara tangan dan
bagian tubuh musuh relatif singkat. Hal ini berakibat musuh akan menerima gaya lebih besar. Semakin
singkat waktu sentuh, maka gaya akan semakin besar.
2. Mobil Ketika sebuah mobil tertabrak, mobil akan penyok. Penggemudi yang selamat akan pergi ke bengkel
untuk ketok magic. Lho kok jadi ngomongin ketok magic ya… Ok cukup ketok magicnya. Mobil didesain
mudah penyok dengan tujuan memperbesar waktu sentuh pada saat tertabrak. Waktu sentuh yang lama
menyebabkan gaya yang diterima mobil atau pengemudi lebih kecil dan diharapkan keselamatan
penggemudi lebih terjamin.
3. Balon udara pada mobil dan sabuk pengaman
Desain mobil yang mudah penyok tidak cukup untuk menjamin keselamatan pengemudi pada saat
tetabrak. Benturan yang keras penggemudi dengan bagian dalam mobil dapat membahayakan keselamatan
pengemudi. Untuk meminimalisir resiko kecelakaan tersebut, pabrikan mobil ternama menydiakan balon
udara di dalam mobil (biasanya di bawah setir). Ketika terjadi kecelakaan pengemudi akan menekan
tombol dan balon udara akan mengembang, sehingga waktu sentuh antara kepala atau bagian tubuh yang
lain lebih lama dan gaya yang diterima lebih kecil. Sabuk pengaman juga didesain untuk mengurangi
dampak kecelakaan. Sabuk pengaman didesain elastis.
4. Sarung Tinju Chris John seorang petinju juara dunia asal Indonesia pada saat bertinju menggunakan sarung tinju.
Sarung tinju yang dipakai oleh para petinju ini berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls
ketika memukul lawannya, pukulan tersebut memiliki waktu kontak yang lebih lama dibandingkan
memukul tanpa sarung tinju. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya yang bekerja juga semakin kecil
sehingga sakit terkena pukulan bisa dikurangi.
5. Palu Kepala palu dibuat dari bahan yang keras misalnya besi atau baja. Kenapa tidak dibuat dari kayu atau
bambu ya? Kan lebih mudah mendapatkan kayu dan bambu, nggak mahal lagi. Palu dibuat dengan bahan
yang keras agar selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya yang dihassilkan lebih besar.
Jika gaya impuls besar maka paku yang dipukul dengan palu akan tertancap lebih dalam.
6. Matras Waktu pelajaran olahraga di sekolah dulu guruku akan mengambil nilai lompat tinggi. Galah yang
dipasang horizontal nggak terlalu tinggi sekitar 1-1,2 meter terus di bawah galah diletakan matras.
Matras dimanfaatkan untuk memperlambat waktu kontak. Waktu kontak yang relatif lebih lama
menyebabkan gaya menjadi lebih kecil sehingga tubuh kita tidak terasa sakit pada saat jatuh atau
dibanting di atas matras.
Penerapan Konsep Pemuaian Zat dalam Kehidupan Sehari-Hari.
Prinsip pemuaian zat banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh
penerapannya:
1. Pemasangan Kaca Jendela
Pemasangan kaca jendela memperhatikan juga ruang muai bagi kaca sebab koefisien muai kaca lebih
besar daripada koefisien muai kayu tempat kaca tersebut dipasang. Hal ini penting sekali untuk
menghindari terjadinya pembengkokan pada bingkai.
2. Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api
Penyambungan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel lain. Jika
suhu meningkat, maka batang rel akan memuai hingga akan bertambah panjang. Dengan diberikannya
ruang muai antar rel maka tidak akan terjadi desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi
bengkok.
3. Pemasangan Bingkai Besi pada Roda Pedati
Bingkai roda pedati pada keadaan normal dibuat sedikit lebih kecil daripada tempatnya sehingga tidak
dimungkinkan untuk dipasang secara langsung pada tempatnya. Untuk memasang bingkai tersebut,
terlebih dahulu besi harus dipanaskan hingga memuai dan ukurannya pun akan menjadi lebih besar
daripada tempatnya sehingga memudahkan untuk dilakukan pemasangan bingkai tersebut. Ketika suhu
mendingin, ukuran bingkai kembali mengecil dan terpasang kuat pada tempatnya.
4. Pemasangan Jaringan Listrik dan Telepon
Kabel jaringan listrik atau telepon dipasang kendur dari tiang satu ke tiang lainnya sehingga saat udara
dingin panjang kabel akan sedikit berkurang dan mengencang. Jika kabel tidak dipasang kendur, maka
saat terjadi penyusutan kabel akan terputus.
5. Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang berbeda yang
dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang
keping bimetal akan sama dan kedua keping pada posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan
mengalami pemuaian dengan pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan
membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil.
Keping bimetal dapat dimanfaatkan dalam
berbagai keperluan misalnya pada termometer bimetal, termostat bimetal pada seterika listrik, saklar alarm
bimetal, sekring listrik bimetal. Pemanfaatan pemuaian zat yang tidak sama koefisien muainya dapat
berguna bagi industri otomotif, misalnya pada bimetal yang dipasang sebagai saklar otomatis atau pada
lampu reting kendaraan.