6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

13
SISTEM PENGISIAN PADA SEPEDA MOTOR (CHARGING SYSTEM) DIAGRAM SIRKUIT SISTEM PENGISIAN 1 = Magnet C.D.I 2 = Rectifier Regulator 4 = aki

description

Modul Pelatihan Speda Motor

Transcript of 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

Page 1: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

SISTEM PENGISIAN PADA SEPEDA MOTOR

(CHARGING SYSTEM)

DIAGRAM SIRKUIT SISTEM PENGISIAN

1 = Magnet C.D.I2 = Rectifier Regulator4 = aki5 = Sekring

Page 2: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

MENCARI PENYEBAB KERUSAKAN PADA SISTEM PENGISIAN

Page 3: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor
Page 4: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor
Page 5: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

1. Alternator (terdiri dari stator/spul + rotor magnet), fungsinya untuk menghasilkan listrik (AC) hasil konversi energi gerak

2. Regulator (kiprok), fungsinya untuk mengkonversi listrik AC menjadi DC (rectifying) dan membatasi voltase output (regulating). Listrik DC ini nantinya didistribusikan ke aki (charging) dan pernak-pernik elektrik lainnya yang membutuhkan listrik DC.

3. Batere (aki), fungsinya sebagai sumber listrik DC dan menyimpan energi listrik.

Ketiga komponen tersebut HARUS dalam kondisi baik agar

menghasilkan listrik yang optimal. Kalo salah satunya KO,

sedikit/banyak bakal mempengaruhi kelistrikan secara keseluruhan

… Selain ketiga komponen tersebut, bagian penting lain yang juga

harus selalu terjaga kondisinya adalah KABEL listrik sebagai “jalan

raya” bagi arus listrik.

Page 6: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

Skema kelistrikan dasar

Ada kalanya hasil modifikasi sistem kelistrikan fullwave nggak

semulus yang diharapkan. Output nggak optimal, tekor, dll. Apa yang

salah? Apa ada yang rusak/error? Yok, kita cek pelan-pelan … tapi

tolong siapkan dulu multimeter digitalnya :) bagus lagi kalo ada tang

ampere sekalian :D

Page 7: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

A. Cek Stator (Spul)

1. Cabut soket kabel stator.

2. Cek “continuity” kawat kumparan stator:

1. Set multimeter pada range “continuity” (biasanya berupa simbol buzzer atau dioda)

2. Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) dan probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi (titik B pada skema di atas).

3. Jika multimeter berbunyi, jalur kumparan dalam kondisi baik (nggak ada yang putus). Jika nggak berbunyi, berarti kabel atau kawat kumparan ada yang putus.

3. Cek “continuity” kumparan stator terhadap

ground:

1. Set multimeter pada range “continuity” (biasanya berupa simbol buzzer atau dioda)

2. Posisikan probe (tester) merah pada salah satu jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) dan probe hitam pada ground/massa/rangka.

3. Jika multimeter berbunyi, berarti kumparan masih terhubung dengan ground.

Page 8: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

4. Lakukan hal yang sama pada jalur spul yang lainnya (titik B pada skema di atas).

5. Untuk stator multi-phase (3-phase atau lebih), caranya sama untuk tiap-tiap jalur spul pengisian.

4. Ukur hambatan kawat kumparan stator:

1. Set multimeter pada range “200 ohm”2. Posisikan probe (tester) merah pada salah satu

jalur spul pengisian (titik A pada skema di atas) & probe hitam pada jalur spul pengisian yang satu lagi (titik B pada skema di atas)

3. Nilai hambatan yang terbaca di multimeter harus < 1 ohm.

4. Jika > 1 ohm, kawat kumparan sudah dalam kondisi jenuh dan harus diganti (gulung ulang).

5. Jika angka di multimeter nggak bergeming, berarti ada jalur yang putus (kabel ataupun kawat kumparan stator).

5. Ukur output stator:

1. Pastikan aki dalam kondisi full-charge (untuk motor dengan CDI DC).

2. Nyalakan mesin motor pada RPM idle dan beban listrik minimum (lampu utama & lampu senja OFF).

3. Set multimeter ke range “200V AC”.

Page 9: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

4. Posisikan probe (tester) merah & hitam pada masing-masing output spul (titik A dan B pada skema di atas).

5. Minimal output stator nggak kurang dari 10V AC. Jika kurang dari itu, kemungkinan stator short atau nge-ground. Jika short, gulung ulang atau ganti baru! Jika nge-ground, cek lagi dari langkah awal :D

B. Cek Regulator

1. Pasang kembali soket kabel stator.

2. Ukur output stator:

1. Ukur output stator seperti pada langkah A5 dan bandingkan dengan hasil ukur pada langkah A5.

2. Jika selisih/turun banyak, kemungkinan regulator short (shunting). Ganti regulator!

3. Ukur output regulator:

1. Set multimeter pada range “20V DC”.2. Posisikan probe (tester) merah pada terminal

positif aki & probe hitam pada terminal negatif/ground aki.

3. Nyalakan mesin pada RPM idle dengan lampu utama & lampu senja OFF.

Page 10: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

4. Nilai voltase yang terbaca musti naik secara bertahap … misal 11.9V, 12.0V, 12.3V, dst.

5. Naikkan RPM ke kisaran 3000. Nilai voltase yang terbaca bisa naik hingga 14~15V DC, atau paling nggak lebih tinggi dibanding voltase pada RPM idle.

6. Jika voltase cenderung menurun seiring kenaikan RPM, kemungkinan regulator short. Ganti regulator!

7. Jika voltase naik > 16V atau lebih, kemungkinan sirkuit limiter voltase pada regulator rusak. Ganti regulator!

C. Cek Batere (Aki)

1. Pastikan kunci kontak pada posisi OFF.

2. Lepas semua kabel yang terpasang di

terminal negatif dan positif aki. Pastikan

dimulai dari terminal negatif dahulu!

3. Ukur voltase aki:

1. Set multimeter pada range “20V DC”2. Posisikan probe (tester) merah pada terminal

positif aki & probe hitam pada terminal negatif/ground aki.

3. Pada kondisi full-charged, voltase aki pada kisaran 12.7~12.8V.

Page 11: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

4. Pada kondisi low, voltase aki pada kisaran 12.3V.

5. Jika voltase aki turun dengan cepat, kemungkinan aki soak/rusak. Ganti aki!

4. Ukur tingkat kebocoran arus listrik:

1. Pasang kembali kabel-kabel yang terhubung di terminal positif aki.

2. Set multimeter pada range “20mA”.3. Posisikan probe (tester) merah pada terminal

negatif aki & probe hitam pada kabel ground aki.4. Nilai arus yang terbaca nggak boleh >

0.5mA. Jika lebih, kemungkinan ada jalur/kabel yang short.

5. Self-Discharge:

1. Aki otomatis mengalami pengosongan secara berkala (self discharge) meski dalam kondisi gak terpasang. Secara umum, 1% kapasitasnya berkurang setiap hari, dan bergantung suhunya. Pada suhu panas bakal lebih cepat dan pada suhu dingin bakal lebih lambat.

D. Cek Fuse (Sikring)

Page 12: 6. Modul 5 - Sistem Pengisian Pada Sepeda Motor

1. Cek masing-masing fuse dan pastikan dalam kondisi baik (nggak putus atau meleleh).

2. Cek terminal fuse dan pastikan fuse terpasang dengan ketat.