Pengisian Speda Motor

download Pengisian Speda Motor

of 14

description

sistem pengisian sepeda motor

Transcript of Pengisian Speda Motor

SISTEM PENGAPIAN PADA SEPEDA MOTORSISTEM PENGAAPIAN sepeda motora. PendahuluanSISTEM pengapian mesin memiliki fungsi yang vital. Tanpa adanya sistem tersebut mesin sepeda motor tidak akan hidup. Secara umum ada dua jenis sistem pengapian, yaitu AC (alternating current), dan DC (direct current). Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.Sistem AC atau yang disebut juga sepul memakai sumber arus bolak-balik untuk meneruskan sinyal ke CDI. Sistem ini dipakai pada beberapa model sepeda motor, seperti Honda Supra Fit, Yamaha Vega, dan Kawasaki Ninja.Komponen sistem AC terdiri dari pembangkit tegangan AC, yaitu magnet, dan sepul. Kemudian pembangkit pulsa pengapian (pulser), CDI, koil, dan busi. Tegangan voltase yang mampu dihasilkan sistem AC mencapai 400 volt pada putaran mesin tinggi. Sedangkan tegangan minimumnya berada pada kisaran 100 volt.Metode kerjanya adalah tegangan dari sepul diteruskan langsung menuju CDI. Di dalam komponen ini, arus bolak-balik tersebut dijadikan searah oleh diode. Selanjutnya arus searah itu disimpan di dalam kapasitor. Setelah mendapat masukan dari pulser, arus dalam kapasitor dialirkan ke koil. Dari koil arus diteruskan ke busi yang menghasilkan percikan bunga api untuk memicu proses pembakaran.Kinerja sistem AC sangat tergantung pada putaran mesin. Semakin tinggi rpm, output yang dihasilkan semakin besar. Sistem pengapian AC mampu menciptakan tenaga cukup besar di putaran atas. Sebaliknya kurang bertenaga di putaran bawah.Berbeda dengan sistem AC yang mengandalkan sepul, sistem DC tergantung pada kinerja aki. Karena sumber arusnya berbeda, maka CDI yang dipakai memiliki teknologi lebih rumit. Di dalam komponen CDI ada rangkaian step-up DC to AC. Peralatan ini berfungsi untuk menaikkan tegangan DC aki 12 volt menjadi 400 volt. Karena itu, sepeda motor yang sistem pengapiannya AC tidak bisa menggunakan komponen CDI tipe DC. Begitu pula sebaliknya.Sepeda motor dengan sistem pengapian DC tetap dilengkapi dengan sepul dan magnet. Tetapi fungsi sepul di sini untuk mengisi ulang baterai atau aki. Model yang menggunakan sistem pengapian DC adalah Yamaha Jupiter Z, Honda Megapro, Suzuki, dan Smash.1. Persyaratan Dasar (contoh motor bensin)Persyaratan dasar agar motor dapat menyala adalah: Bahan bakar yang dikabutkan / diuapkan. Temperatur campuran bahan bakar & udara yang cukup tinggi. Penyalaan pada saat yang tepat.

2. Macam-macam sistem pengapianCara penyalaan bahan bakar pada motor bakar digolongkan menjadi dua jenis:a. Penyalaan sendiri Akibat pemampatan dengan tekanan tinggi, temperatur udara mencapai 700C sampai 900C. Bahan bakar yang dimasukan terbakar dengan sendirinya. Penggunaan pada motor disel.b. Penyalaan dengan sistem pengapian bunga api listrik Pada saat akhir langkah kompresi, campuran bahaan bakar & udara dibakar dengan loncatanbunga api lisrtik. Penggunaan pada motor otto / bensin.3. Sistem pengapian pada sepeda motor Sistem pengapian pada sepeda motor ada dua macam:a. Sistem pengapian bateraib. Sistem pengapian magnetUraiana. Sistem pengapian baterai Sistem pengapian baterai adalah pengapian yang menggunakan baterai sebagaai sumber arus.1. Prinsip kerja dasarTegangan baterai 12V ditransformasikan menjadi tegangan tinggi 5kV 25kV, kemudiandialirkan ke busi secara bergiliran yang diatur oleh rotor sesuai urutan pengapian (firing order) 2. Sifat-sifat:Daya pengapian baik pada putaran rendah. Saat pengapian ditentukan oleh putaran mesin dan beban mesin. Saat pengapian dapat diatur secara mekanis menggunakan kontak pemutus atau secaraelektronis.

b. Sistem pengapian magnetSistem pengapian baterai adalah pengapian yang menggunakan generator sebagaai sumber arus.1. Prinsip kerja dasarPengapian magnet merupakan gabungan dari generator dan sistem pengapian.2. Sifat-sifat Sumber tegangan dari generator, sehingga motor dapat hidup tanpa baterai. Daya pengapian baik pada putaran tinggi. Putaran start harus lebih besar dari 200rpm. Sering digunakan pada motor kecil seperti sepeda motor.4. Dasar transformasi tegangan (prinsip induksi magnetis)a. Medan magnetJika medan magnet digerak-gerakkan di dekat kumparan, maka: Terjadi perubahan medan magnet. Timbul tegangan lisrtik (tegangan induksi).b. TransformatorJika pada sambungan primer transformator dihubungkan dengan arus bolak-balik maka: Ada perubahan arus listrik. Terjadi perubahan medan magnet. Terjadi tegangan induksi c. Perbandingan teganganPerbandingan tegangan sebanding dengan perbandingan jumlaah lilitan. Jika jumlah lilitan sedikit, maka tegangan induksi kecil. jika jumlah lilitan banyak, maka tegangan induksi besar.d. Transformasi dengan arus searahTransformator tidak dapat berfungsi dengan arus searah karena: Arus tetap. Tidak terjadi perubahan medan magnet. Tidak ada induksi.Untuk mengatasinya, harus diberi saklar pada sambungan primer. Jika saklar dibuka/tutup(on/off), maka: Arus primer terputus-putus. Ada perubahan medan magnet. Terjadi induksi.5. Sifat-sifat induksi diri Tegangan bisa melebihi tegangan sumber arus, pada sistem pengapian tegangannya 300 400V. Induksi diri adalah penyebab timbulnya bunga api pada kontak pemutus. Arah tegangan induksi diri selalu menghambat arus primer.6. Bagian-bagian sistem pengapian Baterai sebagai sumber arus listrik. Kunci kontak untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit. Koil untuk mentransformasikan tegangan baterai 12V menjadi tegangan tinggi (5.000 25.000V). Kontak pemutus untuk menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksitegangan tinggi pada sirkuit sekunder sistem pengapian. Kondensator kegunaan:1. Mencegah loncatan bunga api di antara celah kontak pemutus pada saat kontak pemutus mulaimembuka.2. mempercepat pemutusan arus primer sehingga tegangan induksi yang timbul pada sirkuitsekunder tinggi. Generator pembangkit sebagai penghasil / sumber tegangan AC. Busi untuk meloncatkan bunga api listrik di antara kedua elektroda busi di dalam ruang bakar,sehingga pembakaran dapat dimulai.b. Macam-macam sistem pengapian 1. Pengapian bateraiBagian Bagian a. BateraiKegunaan : Sebagai penyedia atau sumber arus listrik

b. Kunci kontakKegunaan : Menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit primer

c. KoilKegunaan : Mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi ( 5000 25.000 Volt )

d. Kontak pemutusKegunaan : Menghungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksi tegangan tinggi pada sirkuit sekunder sistem pengapian

e. KondensatorKegunaan : Mencegah loncatan bunga api diantara celah kontak pemutus pada saat kontak mulai membuka Mempercepat pemutusan arus primer sehingga tegangan induksi yang timbul pada sirkuit sekunder tinggi

f. DistributorKegunaan : Membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busi sesuai dengan urutan pengapian g. BusiKegunaan : Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi di dalam ruang bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai

Rangkaian Sistem Pengapian Baterai

Prinsip terbentuknya bunga api listrik (spark) alat penyala batere:1. Ketika stop contact pada posisi on dan pemutus arus atau platina (breaker points) tertutup,maka arus listrik akan mengalir dari batere menuju ke koil yang di dalamnya terdapat kumparanprimer, kumparan sekunder, dan inti besi lunak, sehingga terjadi medan magnet2. Ketika arus primer diputus karena bagian platina terbuka oleh gerakan berputar dari nok (cam)maka medan magnet akan hilang dan timbul arus induksi pada kumparan sekunder yang mampumenghasilkan tegangan hingga 5.000 25.000V sehingga menimbulkan loncatan bunga apilistrik (spark) pada busi3. Ketika terjadi spark maka pada setiap gap juga akan terjadi spark, termasuk di platina, untukitu dipasang kondensor guna menyerap arus induksi, sehingga tidak timbul spark pada platina..3. Ketika terjadi spark maka pada setiap gap juga akan terjadi spark, termasuk di platina, untukitu dipasang kondensor guna menyerap arus induksi, sehingga tidak timbul spark pada platina.CDI-ACCDI (Capacitor Discharge Ignition)adalah jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari capasitor/kondensator, sebagai pencatu daya kumparan pengapian (ignition coil). Berdasar pencatu dayanya CDI dibagi menjadi 2 yaitu: CDI AC dan CDI DC, perbedaan kedua CDI ini terletak pada penggunaan power supply yang digunakan.Perbedaan CDI AC dan CDI DC: 1. Sistem pengapian CDI AC merupakan dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber Arus listrik bolak-balik yang berasal dari spul motor (dinamo AC/alternator). 2. Sistem pengapian CDI DC menggunakan pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalnya dinamo DC, Batere, maupun Accu). Arus listrik yang berasal dari accu masih belum mampu digunakan untuk mencatu CDI tersebut, sehingga dalam CDI DC ini masih membutuhkan rangkaian penaik tegangan yang disebut inverter. Berikut bagian-bagian yang bisa ditemui (beberapa diantaranya terkadang tidak dipakai karena sesuatu hal) di dalam suatu sistem pengapian CDI: 1. Kumparan pengisian (charging coil). 2. Kumparan pemicu (trigger/pulser coil). 3. Penyearah (rectifier). 4. Baterai (battery). 5. Sekering (fuse). 6. Kunci kontak (contact switch). 7. Kondensator (capacitor). 8. Saklar elektronik (SCR). 9. Pengatur/penyetabil tegangan (voltage regulator/stabilizer). 10. Transformator penaik tegangan (voltage step up transformer). 11. Pengubah tegangan (voltage converter/inverter). 12. Pelipat tegangan (voltage multiplier/inverter). 13. Kumparan pengapian (ignition coil). 14. Kabel busi (spark plug cable). 15. Busi (spark plug). 16. Sistem pengawatan (wiring system). 17. Jalur bersama (common line)

Cara kerja CDI: Cara kerja rangkaian CDI AC: Saat kunci kontak di on-kan secara langsung memutuskan kontak antara pulsar dan ground, sehingga saat mesin di hidupkan seketika poros engkol menggerakkan magnet, ketika magnet berputar cepat diantara spul maka spul tersebut menghasilkan tegangan tinggi ac kemudian disearahkan oleh dioda. Tegangan dc(400V) mengisi capasitor. Selanjutnya sebuah pemicu(trigger dari picup) akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah SCR. Saat pengosongan capasitor arus listrik mengalir melewati coil primer dan menghasilkan induksi elektromagnet pada kumparan sekunder yang menghasilkan percikan api. GAMBAR SKEMA CDI AC.

Cara kerja rangkaian CDI DC: Saat kunci kontak di on-kan secara langsung menghubungkan tagangan accu dengan CDI. Teganan accu(12V) kemudian dirubah menjadi tegangan tinggi(400V), tegangan tinggi tersebut mengisi capasitor. Selanjutnya sebuah pemicu(trigger dari picup) akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah SCR. Saat pengosongan capasitor arus listrik mengalir melewati coil primer dan menghasilkan induksi elektromagnet pada kumparan sekunder yang menghasilkan percikan api.GAMBAR SKEMA CDI DC.

Teknologi yang terus berkembang seperti saat ini telah mengubah teknologi CDI menjadi lebih handal, CDI yang mulanya sederhana berubah menjadi rangkaian terintegrasi dengan micro chip(micro computer), sehingga dapat diprogram menurut timing pengapian yang diinginkan. Pemrograman timing pengapian ini digunakan untuk mendapatkan tenaga yang maksimal menurut rpm putaran mesin. CDI programmable ini banyak digunakan didunia balap sehingga sering disebut CDI RACING. Secara skematik rangkaian CDI programmable sebagai berikut:

Selain CDI programmable kita sering mendengar istilah CDI unlimate dan CDI limter. Perbedaan keduanya hanyalah pada rangkaian pembatas frekwensi trigger pic up. Rangkaian limiter dahulunya hanya menggunakan rangkaian resistor dan capasitor sebagai filternya, namun sekarang ini telah diganti dengan rangkaian terintegrasi. CDI yang menggunakan limiter berguna sebagai pembatas agar mesin motor lebih halus dan tidak mudah rusak. Apabila kita menggunakan CDI limiter sebenarnya bias kita modifikasi menjadi unlimate.Cara merubah CDI limiter menjadi unlimate yaitu dengan cara:1. Membuka pembungkus CDI dengan pisau cutter.2. Membaca jalur rangkaian, cari rangkaian yang berfungsi sebagai limiter kemudian menjumper/mencabut rangkaian limiter(hal ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang ahli elektronika)3. Kembalikan rangkaian tersebut pada pembungkusnya,tutup menggunakan sealer.Socket CDI yang biasa dipakai pada motor Honda.Pada Honda tiger menganut system CDI AC, sedangkan pada Honda mega Pro sudah menggunakan system CDI DC .

Pengapian CDI (Magneto Capasitet Discharge Ignition)Prinsip kerja CDI Tegangan yang dibangkitkan oleh kumparan pembangkit tenaga primer diserahkan oleh diodepenyearah dan disimpan dalam kapasitor. Sewaktu kumparan pulser membangkitkan tegangan yang mengalir ke transistor lewat diodeakan membuka transistor. Transistor membuka, maka dengan cepat arus mengalir dari kapasitor ke kumparan primer. Dengan cepat pula medan magnet dibangkitkan dan tegangan tinggi dibangkitkan padakumparan sekunder.KeuntunganEfisiensi pengapian / daya pengapian lebih besar di bandingkan dengan menggunakan kontakpemutusKerugian Hanya cocok untuk motor bervolume silinder kecil karena sifat dari kapasitor membuang muatandengan cepat.a. Pengapian CDI DCCara kerja Arus dari baterai masuk ke trasformer kemudian diputus-putus oleh swich circuit untukmemperbesar tegangan dari baterai. Tegangan tinggi dari transformer di searahkan oleh diode, kemudian masuk ke SCR sehinggaSCR menjadi aktif (on), dan juga disimpan dalam kapasitor. Arus dari kapasitor juga mengalir ke primer koil kemudian ke massa sehingga timbul medanmagnet pada inti koil. Ketika pick-up melewati pulser, pulser mengeluarkan tegangan dan masuk ke Ignition TimingControl Circuit yang menentukan saat pengapian dengan mengirim pulsa (arus) ke SCR. Kemudian gate SCR membuka sehingga membuang muatan ke massa. Terjadi perubahan medan magnet pada koil sehingga menghasilkan induksi tegangan tinggipada kumparan sekunder yang menghasilkan loncatan bunga api listrik pada busi.b. Pengapian CDI ACCara kerja magnet berputar sehingga exciter coil (spoil) mengeluarkan arus AC 100-400 V. Arus AC dirubah menjadi arus DC oleh diode kemudian di simpan dalam kapasitor lalu keprimer koil, ke massa sehingga timbul medan magnet pada inti koil. Arus DC dari diode juga masuk ke SCR, sehingga SCR menjadi aktif. Kemudian pulser membangkitkan tegangan dan masuk ke trigger yang menentukan saatpengapian dengan mengirim pulsa (arus) ke SCR. Gate SCR terbuka sehingga kapasitor membuang muatannya ke massa. Terjadi perubahan medan magnet pada koil sehingga menghasilkan induksi tegangan tinggipada kumparan sekunder yang menghasilkan loncatan bunga api listrik pada busi.