6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

11
6 Cara Memotivasi Karyawan Karyawan terkadang mudah menjadi bosan atau jenuh menjalani tugas mereka, sehingga berpengaruh kepada menurunnya daya produktifitas mereka dalam bekerja. Sebagai seorang atasan, Anda perlu berpikir ekstra keras agar karyawan yang anda kelola tidak cepat merasa bosan atau jenuh menekuni pekerjaan mereka. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan supaya karyawan Anda tidak cepat bosan atau jenuh : 1.‘Dorong’ karyawan Anda setiap hari. Tentukan target harian untuk mereka. Jika mereka telah mencapai target yang Anda tentukan, berilah mereka sedikit pujian, dengan demikian mereka akan merasa lebih Anda hargai dan makin bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas mereka. 2.Pastikan karyawan Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Pekerjaan yang menumpuk dapat membuat karyawan Anda merasa kelelahan, sehingga daya produktivitas mereka pun menurun. Beberapa menit memberikan mereka waktu untuk istirahat atau sekedar merenggangkan otot bisa membuat mereka kembali fit. 3.Ajak diskusi karyawan Anda dan berikan umpan balik yang positif atas kinerja yang telah karyawan Anda capai. Tanyakan juga kepada mereka bagaimana cara mereka berpikir untuk kemajuan tugas-tugas mereka. Dengan demikian mereka akan

Transcript of 6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

Page 1: 6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

6 Cara Memotivasi KaryawanKaryawan terkadang mudah menjadi bosan atau jenuh menjalani tugas mereka, sehingga berpengaruh kepada menurunnya daya produktifitas mereka dalam bekerja. Sebagai seorang atasan, Anda perlu berpikir ekstra keras agar karyawan yang anda kelola tidak cepat merasa bosan atau jenuh menekuni pekerjaan mereka. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan supaya karyawan Anda tidak cepat bosan atau jenuh :

1.‘Dorong’ karyawan Anda setiap hari. Tentukan target harian untuk mereka. Jika mereka telah mencapai target yang Anda tentukan, berilah mereka sedikit pujian, dengan demikian mereka akan merasa lebih Anda hargai dan makin bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas mereka.

2.Pastikan karyawan Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Pekerjaan yang menumpuk dapat membuat karyawan Anda merasa kelelahan, sehingga daya produktivitas mereka pun menurun. Beberapa menit memberikan mereka waktu untuk istirahat atau sekedar merenggangkan otot bisa membuat mereka kembali fit.

3.Ajak diskusi karyawan Anda dan berikan umpan balik yang positif atas kinerja yang telah karyawan Anda capai. Tanyakan juga kepada mereka bagaimana cara mereka berpikir untuk kemajuan tugas-tugas mereka. Dengan demikian mereka akan merasa menjadi bagian penting dari perusahaan tempat mereka bekerja.

4.Berikan suasana kerja yang menyenangkan dan nyaman, misalnya dengan penataan ruangan. Secara tidak langsung suasana ruangan yang menyenangkan dan nyaman dapat membuat karyawan Anda merasa betah dan tidak capat bosan. Dan hal itu akan meningkatkan daya produktifitas mereka.

5.Ada beberapa kegiatan menyenangkan untuk membangun ikatan yang kuat antar karyawan. Perjalanan rekreasi seperti

Page 2: 6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

liburan dapat menjadi cara yang bagus untuk memperkuat ikatan diantara karyawan.

6.Dalam mengelola karyawan, janganlah pelit untuk memberikan bonus,terutama kepada karyawan yang terlahberprestasi atau yang telah bekerja mencapai target, karena itu akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih giat lagi.

Demikian cara-cara memotivasi karyawan yang Anda kelola supaya tidak cepat bosan atau jenuh dalam membantu Anda menjalankan roda bisnis. Ingat selalu, tanpa karyawan perusahaan Anda tidak akan berhasil mencapai target yang diinginkan.

4 Teknik Memimpin Karyawan

Menjadi seorang atasan bukanlah perkara mudah, banyak yang harus dipikirkan, termasuk soal teknik kepemimpinan dalam mengelola karyawan. Setiap atasan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dalam mengelola karyawannya. Gaya kepemimpinan bisa diadopsi dari kepribadian Anda atau dari pengalaman yang telah Anda miliki selama menjadi karyawan. Berikut ini beberapa teknik yang dapat Anda gunakan dalam mengelola karyawan Anda:

OtokratisDengan gaya kepemimpinanotokratis, Anda memiliki kekuasaan penuh dalam mengambil keputusan dan memiliki kontrol mutlak dalam mengelola karyawan Anda. Anda dapat memberi perintah kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan yang Anda inginkan. Teknik ini cukup efektif dalam sebuah perusahaan besar untuk mengontrol produktivitas karyawan agar mencapai hasil yang maksimum, atau ketika bisnis berada dalam krisis dan Anda harus cepat mengambil keputusan.

Page 3: 6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

PaternalistikDengan gaya kepemimpinanpaternalistik, Anda wajib berkonsultasi dengan karyawan secara teratur dan mempertimbangkan segala aspek maupun pendapat mereka dalam mengambil suatu keputusan untuk kebaikan semua pihak. Teknik ini tidak tepat untuk Anda yang berbisnis di lingkungan yang serba cepat, karena akan memperlambat Anda dalam mencapai suatu keputusan.

DemokratisJika Anda memilih gaya kepimpinan yang demokratis dalam mengelola karyawan Anda, Anda berarti menanamkan rasa kepercayaan kepada karyawan Anda. Dalam mengambil suatu keputusan, Anda wajib mendengarkan ide-ide dan saran mereka, serta memberikan kepercayaan kepada mereka dalam melakukan tugasnya. Teknik kepemimpinan ini cukup rentan akan suatu kesalahan, karena belum tentu karyawan yang Anda beri kepercayaan benar-benar mengerjakan tugasnya sesuai dengan harapan Anda.

HybridAnda sadar bahwa tidak semua teknik kepemimpinan dapat berhasil Anda lakukan kepada semua karyawan? Anda dapat menggunakan teknik ini dalam mengelola karyawan Anda, yaitu dengan cara menggabungkan ketiga teknik sebelumnya. Tentu saja jika menggunakan Anda wajib mempelajari karakter atau kepribadian setiap individu karyawan Anda. Tenik ini cukup sulit dilakukan jika jumlah karyawan banyak dan dalam kelompok besar. Tetapi dengan kesabaran, akhirnya Anda akan mendapatkan hasil maksimal.

Jadi, teknik manakah yang cocok Anda terapkan untuk mengelola karyawan Anda?

Page 4: 6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

6 Langkah Mengelola Karyawan Malas

Mengelola karyawan yang malas bisa jadi merupakan satu tantangan tersendiri untuk Anda seorang atasan. Banyak hal yang dapat dikategorikan sebagai kemalasan karyawan, seperti hobi berselancar di dunia maya, pergi keluar disaat jam kerja, pura-pura sakit atau selalu mengeluh tentang pekerjaan mereka. Kadang-kadang untuk menghadapi hal tersebut Anda mesti sampai memecat mereka. Tetapi apakah itu satu-satunya solusi? Jawabannya tidak, banyak cara yang dapat Anda tempuh dalam mengelola karyawan Anda yang malas sebelum Anda memutuskan untuk memecat mereka.

1. Dokumentasikan situasi. Dokumentasikan secara detail kehadiran karyawan Anda, mulai dari jam masuk, coffee break, istirahat makan siang, jam mereka pulang, sampai segala gerak-gerik mereka. Lalu Anda rekap semuanya dan lihat apakah mereka menggunakan waktu sebagaimana mestinya dan berapa kali mereka melakukan pelaggaran serta malas-malasan.

2. Hadapi karyawan. Setelah Anda mendokumentasikan semuanya, berarti Anda telah memiliki bukti. Langkah selanjutnya bicaralah dengan karyawan Anda, beri tahu dan minta mereka menjelaskan mengenai pelanggaran dan kinerja buruk yang mereka lakukan.  Cari tahu apakah ada alasan yang sah untuk apa yang Anda anggap sebagai kemalasan.

3. Menetapkan tujuan dan jadwal kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan. Sering-sering lah memeriksa kinerja karyawan Anda, apakah yang mereka lakukan sudah sesuai dengan jadwal dan target yang Anda berikan kepada mereka. Beri tahukan pula kepada mereka, jika performa mereka bekerja mulai menurun, ada harapan bahwa mereka

Page 5: 6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

aka kehilangan pekerjaan mereka. Terkadang hal ini cukup efektif untuk beberapa karyawan agar memotivasi mereka bekerja lebih giat.

4. Fasilitasi karyawan Anda Seringkali, terhambatnya suatu pekerjaan bukan karena faktor kemalasan karyawan, tetapi karena faktor kurangnya fasilitas atau peralatan penunjang untuk membantu karyawan Anda bekerja. Nah inilah tugas Anda sebagai pengelola karyawan untuk menyediakan fasilitas tersebut. Pastikan peralatan kantor yang dapat menunjang pekerjaan karyawan tersedia dengan baik, jika perlu berikan juga mereka pelatihan tambahan.

5. Dorong karyawan untuk memprioritaskan tugas-tugas yang lebih penting terlebih dahulu. Kadang-kadang seorang karyawan hanya kewalahan dengan apa yang harus mereka kerjakan, sehingga mereka menjadi kelihatan malas.

6. Luangkan waktu untuk bertemu dan mengecek langsung karyawan Anda ke lapangan, bukan hanya dari balik meja. Pastikan kinerja mereka tetap unggul dan tidak mengulangi pelanggaran yang pernah mereka perbuat.

Karyawan Tidak Menyukai Atasan Seperti Apa?

Sudah banyak tulisan yang membandingkan perbedaan mendasar dari seorang boss dibandingkan seorang leader. Nah, di kantor Anda, sudahkah Anda menjadi leader yang baik? Atau, maaf saja Anda masih sulit menjadi leader yang baik. Jangan-jangan Anda belum menyadarinya. Karena ini, ini dia beberapa alasan mengapa seorang karyawan menjadi tidak betah dan ogah berlama-lama berada dekat atasannya.

BossySegala keburukan atasan yang diserupakan dengan perilaku

Page 6: 6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

boss melekat pada si atasan. Bossy seringkali disamakan dengan perilaku yang hobi memerintah tanpa mau kerja.

Suka berselisihAtasan suka menciptakan konflik kepada bawahannya bahkan untuk hal-hal kecil yang terjadi. Bisa jadi dia sulit membedakan sedang menghadapi pembatu di rumah atau sedang rapat dengan timnya.

Telinga selalu tertutupAtasan selalu merasa paling benar atau terkadang tinggi hati untuk mengakui kebenaran saran dan pendapat  dari anggota timnya.

Benci ide orang lainIde orang lain dianggap sebagai usaha pamer. Untuk itu dia berusaha untuk mematikan ide itu atau terkadang malah mencuri ide itu dan mengakuinya sebagai ide brilian dia.

Tidak taat prosedurSeenaknya potong kompas, tidak sadar bahwa semua urusan sudah diatur dalam SOP dan job description. Karyawan terkena getahnya terlebih bila timbul masalah di kemudian hari.

MenjemukanPimpinan berlagak seperti robot, tak menampakkan sisi humanismenya. Jarang tersenyum, pelit pujian, sedikit bicara, dan terkadang tak hapal nama bawahannya.

Suka menyetir bukan memimpinHal-hal kecil yang sebetulnya sudah diketahui bawahan masih juga dia pertegas dalam tindakan memerintah ini dan itu. Inisiatif seolah menjadi hal yang tidak patut diperlihatkan di depannya.

Sudah pasti Anda wajib segera berbenah diri bila situasi di atas terjadi di perusahaan Anda. Bila Anda ada anggaran untuk mengadakan pelatihan, segeralah rencanakan melatih level

Page 7: 6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

supervisor dan manajer Anda dengan pelatihan bertema “good and effective leader”. Ini adalah jurus jitu untuk memotong situasi yang tidak kondusif di kantor Anda. Kapan Anda mau mau membuat inhouse training?

Manfaat Gathering

Setahun sekali perusahaan menggelar acara gathering. Ini hal yang sudah umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah mapan. Gathering ada yang melibatkan keluarga si karyawan sehinga disebut family gathering. Ada juga yang hanya diikuti oleh karyawan itu sendiri, baik satu perusahaan maupun per divisi.

Apa saja manfaat gathering bagi sebuah perusahaan? Sepadankan dengan biaya yang dikeluarkan yang terkadang bernilai ratusan juta rupiah? Tentu saja sepadan. Ini dia beberapa manfaat gathering dalam sebah perusahaan:

1.    Sebagai sarana refreshingPerusahaan dengan tingkat tekanan tinggi, proses produksi yang cepat dan tanpa henti tentu membuat karyawan berada dalam tekanan yang kuat. Untuk itu banyak pabrik, perusahaan dengan karyawan ratusan, atau bahkan perusahaan kecil yang volume kerjaannya tinggi mengagendakan kegiatan gathering ini.

2.    Membentuk team work yang solidTidak selamanya sebuah tim kerja selalu solid. Atau, terkadang sebuah perusahaan melakukan restrukturisasi sehingga terbentuk team work yang baru. Bila sudah demikian maka kegiatan gathering atau sering disebut juga dengan istilah outing menjadi wajib untuk dilaksanakan.

3.    Mempererat hubungan antar karyawanPimpinan yang jeli bisa melihat ketidakharmonisan hubungan

Page 8: 6 Cara Memotivasi Karyawan.docx

relasi dalam kantor. Bisa jadi itu tidak berbentuk konflik, tapi sekadar pengelompokan antar karyawan. Agar kondisi ini tidak memperburuk efisiensi dan efektifitas kerja maka perusahaan perlu memecah lingkaran-lingkaran ini sehingga terjalin relasi baru yang lebih terbuka antar karyawan.

4.    Memperbaiki konflik dan friksiHampir tidak ada perusahaan yang steril dari konflik dan friksi. Kompetisi yang tinggi, kesenjaangan penghasilan, dan relasi yang memanas bisa didinginkan lewat kegiatan gathering. Gathering bisa menurunkan suasana panas itu.Gathering dapat dikelola secara internal maupun memanfaatkan Event Organizer. Bila Anda memiliki perusahaan dengan karyawan tak lebih dari 50 orang, Anda dapat membuat panitia kecil untuk itu. Namun bila hal itu dirasa mengganggu pekerjaan sehari-hari, tentunya memanfaatkan jasa EO bakal lebih efisien. Jangan risaukan tambahan biaya untuk membayar EO, sebab biaya yang lebih banyak Anda keluarkan bakal lebih terasa manfaatnya bila acara gathering dikelola secara profesional.