57284369-Makalah-trikomoniasis.docx

8/17/2019 57284369-Makalah-trikomoniasis.docx

1/12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trikomoniasis merupakan antara penyebab infeksi menular seksual yang

semakin meningkat walaupun data insidensnya sangat sedikit dijumpai. Penelitian

yang dipublikasi oleh UNAIDS dan !" #$%%&' yaitu Se(ual Transmitted

Disease Poli)ies dan Prin)iples for Pre*ention and +are, memperkirakan insidens

terjadi trikomononiasis pada tahun $%%- di seluruh dunia adalah sebanyak $&

juta. Publikasi !" #/$' di 0ene*a tentang 0lobal Pre*alen)e In)iden)e of

Sele)ted +urable STI, penyakit menular seksual akibat trikomoniasis yang terjadi

di South dan Southeast Asia adalah sebanyak &-.12 juta pada $%%-.

Publikasi yang sama juga menunjukkan angka kejadian trikomoniasis di

South dan Southeast Asia pada $%%% meningkat yaitu ke &3.1/ juta. 4enurut

data +entre for Disease +ontrol and Pre*ention #+D+', /& diperkirakan bahwa

setiap tahun sebanyak &.1 juta kasus trikomononiasis terjadi se)ara global. AIDS

epidemi) update /% oleh UNAIDS dan !" menemukan sebanyak 1.& juta

orang di Asia yang menghidapi !I5 pada tahun /6. 4aka boleh dikatakan

bahwa kasus trikomoniasis adalah 7on the rise8 dan hal ini menjadi masalah

kesehatan komuniti.

Pertimbangan pada pengetahuan yang dimiliki masyarakat tentang

penyakit menular seksual #P4S' terutama tentang trikomoniasis harus diberi

perhatian yang sewajarnya. Sur*ey se( global oleh perusahaan Dure( #/-'

menyatakan bahwa hanya &9 dari rakyat Indonesia yang memiliki pengetahuan

tentang adanya infeksi menular seksual akibat trikomoniasis. 4aka boleh

disimpulkan walaupun pendidikan seks telah diberi kepada masyrakat namun

upaya pen)egahan yang diambil untuk menurunkan angka kejadian P4S amat

sedikit.

1 | P a g e


2/12

:egagalan untuk mengkontrol P4S adalah mungkin disebabkan prioritas

kurang diberikan oleh 7poli)y;makers8 atau 7planners8 untuk mengalokasikan

sumber #resour)es' yang sewajarnya serta fasilitas untuk mendiagnosa dan health

)are kurang diberi perhatian oleh pemerintah. Selain itu, trikomoniasis juga sering

asimptomatik pada laki;laki maka resiko tertularan meningkat karena gagal

mengenali terdapat masalah.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam makalah

ini adalah sebagai berikut <

$. =agaimana definisi dari tri)homoniasis >

/. =agaimana etiologi dari tri)homoniasis >

2. =agaimana pathogenesis dari tri)homoniasis >

1. =agaimana gejala klinis dari tri)homoniasis >

-. =agaimana pemeriksaan dari tri)homoniasis >

3. =agaimana penatalaksanaan dari tri)homoniasis >

&. =agaimana )ara pen)egahan dari tri)homoniasis>

1.3 Tujuan Pemahasan

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut <

$. Untuk mengetahui bagaimana definisi dari tri)homoniasis

/. Untuk mengetahui bagaimana etiologi dari tri)homoniasis

2. Untuk mengetahui bagaimana pathogenesis dari tri)homoniasis

1. Untuk mengetahui bagaimana gejala klinis dari tri)homoniasis

-. Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan dari tri)homoniasis

3. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan dari tri)homoniasis

&. Untuk mengetahui bagaimana )ara pen)egahan dari tri)homoniasis

BAB II

PEMBAHA!AN

2 | P a g e


3/12

2.1 De"#n#s# Tr#$h%m%n#as#s

Trikomoniasis merupakan

penyakit menular seksual yang

disebabkan oleh parasit Tri)homonas

*aginalis. Parasit ini paling sering

menyerang wanita, namun pria dapat

terinfeksi dan menularkan ke

pasangannya lewat kontak seksual.

5agina merupakan tempat infeksi paling sering pada wanita, sedangkan uretra #saluran kemih' merupakan tempat

infeksi paling sering pada pria.

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Tri)homonas *aginalis. Parasit ini

menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena penyakit

ini. Trikomoniasis menyerang #uretra' saluran kemih pada pria, namun biasanya

tanpa gejala, sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang

*agina. ?esiko untuk terkena penyakit ini tergantung akti*itas seksual orang

tersebut.

Pada wanita, yang diserang terutama dinding *agina, dapat bersifat akut

maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret *agina keruh kental berwarna

kekuning;kuningan, kuning hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Dinding *agina

tampak kemerahan dan sembab. Selain itu didapatkan rasa gatal dan panas di

*agina. ?asa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga merupakan

keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis. Pasien dengan

trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pas)a sanggama dan nyeri perut

bagian bawah. =ila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha

atau di sekitar bibir *agina. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret

*agina biasanya tidak berbusa.

=erbeda dengan wanita, pada pria biasanya tidak memberikan gejala.

:alaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan dibandingkan dengan wanita.

3 | P a g e


4/12


5/12

e' #derajat keasaman' p! *agina yang tinggi

Parasit Tri)homonas *aginalis tersebar melalui hubungan seksual yaitu

hubungan penis dengan *agina atau *ul*a dengan *ul*a #daerah kelamin luar

*agina' jika kontak dengan pasangan yang terinfeksi. anita dapat terkena

penyakit ini dari infeksi pria atau wanita, tetapi pria biasanya hanya mendapatkan

dari wanita yang terinfeksi. Suatu salah pengertian yang umum adalah infeksi ini

dapat ditularkan melalui toilet duduk, handuk basah atau kolam air panas. !al ini

tidak mungkin karena parasit tidak bisa hidup lama di benda dan permukaannya

#+enter for Disease +ontrol, /$$'.

Sejak ditemukannya trikomoniasis sebagai penyakit menular seksual,

mereka yang kemungkinan besar menyebarkan trikomoniasis adalah orang yang

meningkatkan akti*itas seksual dan memiliki lebih dari pasangan. Trikomoniasis

kadang;kadang disebut Bpenyakit ping;pongC karena pasangan seksual sering

menyebarkan kembali. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat kesembuhan

akan meningkat dan tingkat kambuh turun ketika pengobatan dilakukan pada

pasangan seksual dalam waktu yang sama #+enter for Disease +ontrol, /$$'.

"rganisme T. *aginalis ada di dalam epitel skuamosa dan sangat sedikit

yang berasal dari endoser*iks, sedangkan T. *aginalis yang terdapat di dalam

uretra ditemukan %9 dari kasus Trikomoniasis. Dan sangat sedikit pula

ditemukan pada epididimis dan prostat pada pria. Infeksi T. *aginalis disertai oleh

sejumlah besar polymorphonu)lear neutrofil #P4Ns' yaitu mekanisme pertahanan

diri tubuh yang bersama;sama dengan makrofag, membunuh organisme tersebutyang disertai atau ditunjukkan dengan keluarnya )airan dari *agina. "rganisme T.

*aginalis tidak in*asif, ada yang hidup bebas di dalam rongga *agina atau di

dalam epitelnya. Sekitar -9 kasus trikomoniasis terjadi perdarahan mikroskopis

#menggunakan teknik yang sesuai'. IgA lokal biasanya terdeteksi, tetapi

konsentrasi serum antibodi tersebut masih rendah #+ook, /%'.

2.3 Pat%genes#s Tr#$h%m%n#as#s

5 | P a g e


6/12

Adapun pathogenesis dari tri)hononiasis adalah sebagai berikut <

Disebabkan oleh Tri)homonas *aginalis, parasit flagelata berbantuk

fusiformis, mempunyai 1 flagela

4enyebabkan peradangan dengan )ara in*asi dinding *agina sampai

men)apai subepitel EF terbentuk jaringan granulasi E nekrosis

4asa inkubasi < 1 hari sGd 2 minggu

Pada *agina H uretra parasit hidup dari sisa;sisa sel, kuman dan benda lain

dalam se)ret

Sering parkir di dinding *agina forniks posterior

2.& 'ejala (l#n#s Tr#$h%m%n#as#s

0ejala umum yang ditimbulkan oleh trikomoniasis ini antara lain<

Peradangan

Pada wanita, trikomoniasis dapat menyebabkan *aginitis #peradangan pada

*agina', sedangkan pada pria dapat menyebabkan urethritis #peradangan

pada saluran ken)ing' di dalam penis.

:eluarnya nanah berwarna kuning kehijau;hijauan atau abu;abu dari

*agina #bahkan terkadang berbusa'.

=au yang kuat dan rasa sakit pada saat ken)ing ataupun berhubungan

seksual.

Iritasi atau gatal;gatal di sekitar *agina.

Sakit perut bagian bawah #jarang ditemukan'.

Pada pria biasanya keluar nanah dari penis.

Gejala Klinis Pada Wanita

Sekret *agina seropurulen, kuning kuning hijau merah, bau tidak enak,

berbusa

Dinding *agina merah, sembab, ada jaringan granulasi #strawberry

apperan)e'

Dispareunia, perdarahan pas)a)oital, perdarahan intermenstrual.

Iritasi lipat paha dan sekitar genital

Uretritis, bartholinitis, skenitis, sistisis

Gejala Klinis Pada Pria

6 | P a g e


7/12

4enyerang uretra, prostat, preputium, *esikula seminalis, epididimitis

sakit saat buang air ke)il

Pada urine dijumpai benang;benang halus sakit dan pembengkakakn dalam skrotum

2.) Pemer#ksaan Tr#$h%m%n#as#s

Trikomoniasis sering kali tidak terdiagnosis. Tes diagnostik yang paling

umum digunakan adalah yang terbaik 3;&9 sensitif menurut +enter for Disease

+ontrol. =aik wanita dan pria, penyedia pelayanan kesehatan harus melakukan

pemeriksaan fisik dan uji laboratorium untuk mendiagnosis trikomoniasis, antara

lain sebagai berikut<

a. et 4ount

et mount adalah metode yang paling umum digunakan untuk

mendiagnosis trikomoniasis. 4etode ini menujukkan sensiti*itas sebesar

39. Untuk metode ini, spesimen ditempatkan dalam medium kultur

selama /;& hari sebelum diperiksa. ika tri)homonads hadir dalam

spesimen asli, mereka akan berkembang biak dan lebih mudah untuk

dideteksi. !al ini baik sangat sensitif dan sangat spesifik.

b. 5PIII Tes Identifikasi 4ikroba #=D'

5PIII Tes Identifikasi mikroba #=D' adalah uji yang

mengidentifikasi DNA mikroba yang ada pada kompleks penyakit

*aginitis. Identifikasi spesies +andida, 0ardnerella *aginalis, dan

Tri)homonas *aginalis dapat ditemukan dari sampel *agina tunggal.

Sensiti*itas tes untuk mendeteksi T. *aginalis tinggi, dan dapat

memberikan hasil hanya dalam 1- menit.

). Tri)homonas ?apid Test

Tri)homonas ?apid Test adalah tes diagnostik yang mendeteksi

antigen untuk trikomoniasis. Dengan memasukkan sampel usap *agina ke

dalam tabung reaksi dengan ,- ml buffer khusus dengan beberapa

perlakuan dan kemudian hasilnya dapat diba)a dalam waktu $ menit. Uji

ini lebih sensitif dibandingkan uji wet mount.

d. Polymerase +hain ?ea)tion

Dalam Polymerase +hain ?ea)tion #P+?', sampel diperlakukan

dengan enim yang memperkuat daerah tertentu dari DNA T. *aginalis.

7 | P a g e


8/12

P+? telah terbukti sebagai metode diagnostik yang paling akurat dalam

studi baru;baru ini. Namun, P+? saat ini hanya digunakan dalam

penelitian, bukan pengaturan klinis.

e. :alium !idroksida #:"!' JTest hiffJ

Uji ini adalah teknik dasar yang dapat digunakan sebagai bagian

dari diagnosis klinis. Pengujian dilakukan dengan men)ampurkan usapan

)airan *agina dengan larutan kalium hidroksida $9, kemudian

men)iumnya. =au amina #amis' yang kuat bisa menjadi indikasi

trikomoniasis atau *aginosis bakteri.

f. Test p! *agina

Tri)homonads tumbuh terbaik di lingkungan asam kurang, dan p!

*agina meningkat mungkin merupakan indikasi trikomoniasis. Sebuah

penyedia layanan kesehatan melakukan tes dengan menyentuhkan kertas

p! pada dinding *agina atau spesimen usap *agina, kemudian

membandingkannya dengan skala warna untuk menentukan p!.

g. Pap Smear

Uji Pap Smear adalah pemeriksaan mikroskopis dari spesimen. !al

ini terutama digunakan sebagai tes diagnostik untuk s)reening berbagai

kelainan ser*iks dan infeksi kelamin. 4eskipun kadang;kadang dapat

mendeteksi tri)homonads, uji diagnosa ini memiliki tingkat kesalahan

tinggi dan tidak )o)ok untuk s)reening ke)uali digunakan bersamaan

dengan tes yang lebih sensitif.

2.* Penatalaksanaan Tr#$h%m%n#as#s

Trikomoniasis boleh diobati dengan 4etronidaole / gr dosis tunggal,

atau / ( ,- gr selama & hari. 4itra seksual turut harus diobati. Pada neonatus

lebih dari 1 bulan diberi metronidaole - mgGkg== oral 2 ( Ghari selama - hari.

Prognosis penyakit ini baik yaitu dengan pengambilan pengobatan se)ara

teratur dan mengamalkan akti*itas seksual yang aman dan benar #Sla*en, /&'.

Pen)egahan bagi trikomoniasis adalah dengan penyuluhan dan

pendidikan kepada masyarakat yang dimulai pada tahap persekolahan.

4endiagnosis dan menangani penyakit ini dengan benar. Pen)egahan primer dan

sekunder trikomoniasis termasuk dalam pen)egahan penyakit menular seksual.

8 | P a g e


9/12

Pen)egahan primer adalah untuk men)egah orang untuk terinfeksi dengan

trikomoniasis dan pengamalan perilaku koitus yang aman dan selamat.

Pen)egahan tahap sekunder adalah memberi terapi dan rehabilitasi untuk indi*idu

yang terinfeksi untuk men)egah terjadi transmisi kepada orang lain #+D+, /&'.

2.+ Pen$egahaan Tr#$h%m%n#as#s

:arena trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual, )ara terbaik

menghindarinya adalah tidak melakukan hubungan seksual. =eberapa )ara untuk

mengurangi tertularnya penyakit ini antara lain<

Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.

Tidak pinjam meminjam alat;alat pribadi seperti handuk karena parasit

ini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 1- menit.

=ersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat pemandian

umum.

4elakukan AN+ selama masa kehamilan utuk skrining I4S #Infeksi

4enular Seksual'

4eningkatkan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan Seks yang aman dan dengan satu pasangan

Peningkatan status sosial ekonomi

Tidak berhubungan seksual dengan penderita

Tidak bergonta;ganti pasangan seksual

4emakai kondom

ika merasa ada gejala, segera konsultasi ke dokter

9 | P a g e


10/12

BAB III

PENUTUP

3.1 (es#m,ulan

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan

oleh parasit Tri)homonas *aginalis. Parasit Tri)homonas *aginalis tersebar

melalui hubungan seksual yaitu hubungan penis dengan *agina atau *ul*a dengan

*ul*a #daerah kelamin luar *agina' jika kontak dengan pasangan yang terinfeksi.

=aik wanita dan pria, penyedia pelayanan kesehatan harus melakukan

pemeriksaan fisik dan uji laboratorium untuk mendiagnosis trikomoniasis.

Pen)egahan bagi trikomoniasis adalah dengan penyuluhan dan

pendidikan kepada masyarakat yang dimulai pada tahap persekolahan.

4endiagnosis dan menangani penyakit ini dengan benar. Pen)egahan primer dan

sekunder trikomoniasis termasuk dalam pen)egahan penyakit menular seksual.

3.2 !aran

10 | P a g e


11/12

4engingat trikomoniasis merupakan salah satu penyakit menular

seksual, maka kami sebagai penyusun menyarankan agar pemerintah senantiasa

memberikan penyuluhan guna menambah pengetahuan masyarakat terhadap

bahaya dari penyakit ini.

Selain itu, kesadaran dari masyarakat terhadap perilaku seks

menyimpang pun sangat diperlukan guna memutus mata rantai penularan penyakit

ini.

DA-TAR PU!TA(A

Alonemisery. /$$. Trikomoniasis.

A*ailable "n < http


12/12

57284369-Makalah-trikomoniasis.docx

Documents

Transcript of 57284369-Makalah-trikomoniasis.docx