5

17
Kata Pengantar Setelah membahas berbagai materi dalam geografi sekarang materi yang lain dari sebelumnya , yaitu materi Batuan Penyusun Permukaan Bumi . Semogo pembahasan ini dapat memberikan penambahan pengetahuan yang lebih dalam tentang geografi . Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari kurukulum, kami mengacu pada pelajaran geografi tingkat SMA/MA Kelas X untuk semester pertama Guna memenuhi tuntutan kurikulum tentang penilaian geografi yang meliputi pengetahuan (kognitif), dan sikap ( afektif ), maka dalam modul ini disajikan dalam bentuk ringkasan materi, evaluasi serta menggunakan bahasa yang sederhana dan gambar yang sesuai dengan harapan agar mudah untuk difahami oleh peserta didik.. Modul ini dapat tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak Untuk itu pada kesempatan ini pula kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada, Kepala Sekolah SMA Islam Said Na’um, Wakasek Bidang Kurikulum serta teman-teman guru yang telah banyak memberikan kesempatan, dorongan baik materiil maupun spirituil sehingga penyusunan modul ini dapat selesai dengan baik, semoga amal baik mereka diterima oleh Allah SWT dan modul ini dapat bermanfaat, khususnya diri saya sendiri dan para pembaca pada umumnya. Meskipun telah dibantu oleh berbagai pihak, namun saya yakin modul ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran masih sangat kami butuhkan demi sempurnanya buku ini. Penyusun 1

description

sfdfsf

Transcript of 5

Page 1: 5

Kata Pengantar

Setelah membahas berbagai materi dalam geografi sekarang materi yang lain dari sebelumnya , yaitu materi Batuan Penyusun Permukaan Bumi. Semogo pembahasan ini dapat memberikan penambahan pengetahuan yang lebih dalam tentang geografi . Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari kurukulum, kami mengacu pada pelajaran geografi tingkat SMA/MA Kelas X untuk semester pertama

Guna memenuhi tuntutan kurikulum tentang penilaian geografi yang meliputi pengetahuan (kognitif), dan sikap ( afektif ), maka dalam modul ini disajikan dalam bentuk ringkasan materi, evaluasi serta menggunakan bahasa yang sederhana dan gambar yang sesuai dengan harapan agar mudah untuk difahami oleh peserta didik..

Modul ini dapat tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak Untuk itu pada kesempatan ini pula kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada, Kepala Sekolah SMA Islam Said Na’um, Wakasek Bidang Kurikulum serta teman-teman guru yang telah banyak memberikan kesempatan, dorongan baik materiil maupun spirituil sehingga    penyusunan modul ini dapat selesai dengan baik, semoga amal baik mereka diterima oleh Allah SWT dan modul ini dapat bermanfaat, khususnya diri saya sendiri dan para pembaca pada umumnya.

Meskipun telah dibantu oleh berbagai pihak, namun saya yakin modul ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran masih sangat kami butuhkan demi sempurnanya buku ini.

                                                                                              Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

1

Page 2: 5

I. Pendahuluan

A. Peta Konsep 3

B. Deskripsi Modul 4

C. Petunjuk Penggunaan Modul 4

D. Prasyarat 4

E. Kompetensi 4

II PEMBAHASAN

A. Batuan Penyusun Permukaan Bumi

1 Batuan Beku 5 – 7

2 Batuan Endapan/Batuan Sedimen 7– 10

3 Batuan Metamorfosis 10- 11

B. Siklus Batuan 12

III. PENUTUP

A. Rangkuman 13

B. Evaluasi Akhir Modul 14

C. Kunci Jawaban 14 - 15

D. Daftar Pustaka 15

2

Page 3: 5

I. PENDAHULUAN

A. Peta Konsep

3

BATUAN

BEKU

BATUAN

BEKU

BATUAN

SEDI

MEN

BATUAN

SEDI

MEN

BATUAN

METAMORF

BATUAN

METAMORF

Tempat Pengendapan

Tempat Pengendapan

Batuan Beku DalamBatuan Beku Dalam

Batuan Beku KorokBatuan Beku Korok

Batuan Beku LuarBatuan Beku Luar

Tenaga Yang Mengendapkan

Tenaga Yang Mengendapkan

Cara Pengendapan

Cara Pengendapan

Tempat Pengendapan

Tempat Pengendapan

Batuan Sedimen akuatisBatuan Sedimen akuatis

Batuan Sedimen AeolisBatuan Sedimen Aeolis

Batuan Sedimen GlasialBatuan Sedimen Glasial

Batuan Sedimen MekanikBatuan Sedimen Mekanik

Batuan Sedimen KimiawiBatuan Sedimen Kimiawi

Batuan Sedimen OrganikBatuan Sedimen Organik

Batuan Sedimen TeristrisBatuan Sedimen Teristris

Batuan Sedimen MarineBatuan Sedimen Marine

Batuan Sedimen LimnisBatuan Sedimen Limnis

Batuan Sedimen FluvialBatuan Sedimen Fluvial

Batuan Sedimen GlasialBatuan Sedimen Glasial

Metamorf KontakMetamorf Kontak

Metamorf DinamoMetamorf Dinamo

Metamorf Pneumatolitis

Metamorf Pneumatolitis

Page 4: 5

B. skripsi Modul

Pada modul ini penulis akan membahas tentang tektonik lempeng

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Garisbawahi kata atau istilah yang belum Anda kuasai dan diskusikan dengan

teman atau guru

2. Fahami dan kuasai peta konsep di atas

3. kembangkanlah materi – materinya dengan cara mencari sumber lain

termasuk internet kemudian diskusi,baik dengan teman ataupun guru juga

D. Prasyarat

Sebelum Anda membaca modul ini secara keseluruhan, ada beberapa hal yang

harus anda perhatikan :

1. Simak dan fahami peta konsep di atas. Karena peta konsep tersebut

merupakan kerangka pada modul ini yng pada akhirnya akan menuntun

kerangka berfikir anda dalam mempelajari materi .

2. Kuasai materi pada modul sebelumnya

3. Ulangi dan ulangi lagi kalau belum mengerti

4. Selamat belajar dan semoga sukses

E. Kompetensi

Memahami sejarah pembentukan bumi

II. PEMBAHASAN

A. Batuan Penyusun Permukaan Bumi

Pengertian Batuan

4

Page 5: 5

Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat)

mineral baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang

merupakan penyusun utama kerak bumi serta terbentuk sebagai hasil proses

alam.

Batuan / Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan

dikelaskan menurut komposisi mineral.

Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang mencakup

mengenai cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan sejarah geologinya.

Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga mengenal macam-macam dan

sifat batuan adalah sangat penting.

Batu-batuan secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan

dengan itu dipecahkan kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:

1. Batuan igneus atau Batuan beku

Pengertian Batuan Beku

Batuan beku yaitu batuan yang terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-

mineral silikat hasil penghabluran magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962).

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan

yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses

kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di

atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).

Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik

di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari

proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan

komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar

terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.

Berdasarkan teksturnya ( ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu )batuan

beku ini bisa dibedakan lagi menjadi

batuan beku plutonik

batuan vulkanik.

Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan

beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat

sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini

seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan

beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya

akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah

basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.

5

Gb. Batu Dacite Gb. Batu Basalt

Page 6: 5

Berdasarkan tempat pembekuanya,batuan beku dibedakan menjadi

a. Batuan beku dalam

b. Batuan beku korok

c. Batuan beku luar

a. Batuan Beku Dalam

Batuan beku dalam terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, yaitu pada kedalaman

15 – 50 km. Batuan beku dalam hanya terdiri dari kristal saja. Karena tempat

pembekuanya dekat dengan astenosfer, pendinginan magmanya berlangsung sangat

lambat sehuingga menghasilkan batuan atau kristal yang besar – beasr dan berbutir

kasar. Batuan beku dalam disebut juga plutonis.

Contoh :

Granit yang mengandung kuarsa, feldspar dan mika dengan tekstur rata

Gabro yang di dalamnya trdapat mineral yang berwarna gelap

b. Batuan Beku Korok ( gang )

Batuanbeku korok terbentuk di daerah korok atau celah krak bumi sebelum magma

sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma berlangsung agak cepat

sehingga membentuk batuan ysng mempunyai kristal yang besar, kesil bahkan ada

yang tidak bahkan ada yang tidak mengkristal misalnya bahan amorf. Magma yang

mempunyai susunan granit dan membeku di dalam gang akan membentuk batuan

beku yang disebut profiri granit ( granit profir ) Batuan beku korok sering disebut

batuan terobosan

c. Batuan Beku Luar

Batuan beku luar ( efusif ) atau disebut juga batuan lelehan. Batuan ini proses

membekunya di permukaan bumi. Magma yang keluar dari permukaan bumi

mengalami proses pendinginan dan pembekuan yang sangant cepat. Oleh karena itu

butiranya halus dan tidak terbentuk kristal – kristal batuan.

Contoh :

6

Gb. Batu Granit

Gb. Batu Gabro

Page 7: 5

Batu apung yang mengandung rongga – rongga gas.

Obsidian atau batu kaca yang bersinar dan berwarna hitam, abu – abu, kuning

dan coklat

Ciri – ciri batuan beku

Homogen dan kompak Tidak ada pelapisasan

Tidak mengandung fosil

2. Batuan endapan atau batuan sedimen

Pengertian Batuan Sedimen

batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama

batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk

melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan

(deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari

larutan.

Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan

endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.

Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut

Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung

* Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan

bentuk butitan yang bersudut

* Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan

bentuk butiran yang membudar

* Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm

* Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256

mm

* Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm

Batuan sediment ini bisa digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya 1. batuan

sediment klastik,

2. batuan sediment kimia,

3. batuan sediment organik.

Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material

yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi

dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi

batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk

sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir

dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari

larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari

migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk

dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk

(source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.

7

Page 8: 5

Gb. Proses sedimentasi

Gb. batu sedimen

Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok yatu menurut tenaga yang

mengendapkan, cara pengendapan dan tempat pengendapan

a. Menurut Tenaga Yang Mengendapkan

a.1. Batuan sedimen akuatis

adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga air sungai,danau, atau ai

hujan. Contoh batuan sedimen ini adalah breksi ( terdiri dari batu – batuyang

bersudut tajam) , konglomerat ( terdiri dari batu – batu yang bulat ) dan pasir.

a.2. Batuan sedimen aeolis

adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contohnya : tanah

loss, tanah tuf dan tanah pasir di gurun.

a.3. Batuan sedimen glasial

adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga gletser (es) contoh :

morine.

b. Menurut Cara Pengendapan

b.1. Batuan sedimen mekanik adalah batuan yang diendapkan secara mekanik tanpa

mengubah susunan kimia batuan.

8

Page 9: 5

b.2. Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang diendapkan secara kimiawi. Pada

proses ini susunan kimiawi batuan mengalami perubahan.

b.3. batuan sedimen organik adalah batuan yang diendapkan oleh kegiatan organik.

c. Menurut Tempat Pengendapan

c.1. batuan sedimen teristris adalah batuan sedimen yang diendapkan di darat

c.2. batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang diendapkan di laut

c.3. batuan sedimen limnis adalah batuan sedimen yang diendapkan di danau

c.4. batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang diendapkan di sungai

c.5. batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang diendapkan di daerah –

daerah yang terdapat es atau gletser

3. batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock),

Pengertian batuan metamorf

Batuan metamorf yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami

perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai akibat

perubahan kondisi fisik, tekanan temperatur, atau tekanan dan temperatur (HGF

Winkler, 1967 dan 1979).

Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik fisik

maupun kimiawinya

Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah

tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur

yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan

perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu

gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua

batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk

magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-

batuan baru lagi.

salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan

dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang

disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas

(lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika

dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau

batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis,

batu sabak, batu marmer, dan skist.

Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan

berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka

terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan

diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu

lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak

antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.

Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan

9

Page 10: 5

pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan

tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.

Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorf kontak (metamorf

thermal ), metamorf dinamo ( dinamorf kinetik ) dan metamorf pneumatolitis kontak

a. metamorf kontak (metamorf termal )

Batuan metamorf kontak trbentuk karena pengaruh intrusu magma yang suhunya

sangatbtinggi. Suhu yang sangat tinggi dikarenakan letaknya dekat dengan

magma,misalnya di sekitar batuan intrusi. Contohnya batholith, lakolith, stock, sill

dan dike

Makin jauh dari intrusi maki berkurang derajat metamorfosisnya. Hal itu karena

temperaur yang maki rendah.

Pada zona metamorfosis banyak ditemui mineral – mineral bahan galian yang

letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Mineal – mineral bahan

galian yang terbentuk melalui proses metamorosis antara lain besi, timah, tembaga,

dan zink (seng) dihasilkan dari batuan limestone dan calcareous shale.

b. metamorf dinamo ( dinamorf kinetik )

Batuan metamorf dinamo tebentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi,

waktu yang sangat lama dan dihasilkana dalam proses pembentukan kulit bumi

karena tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo pada umumya terjadi di bagian atas

kerak bumi. Adanya tekanan dari arah yang berlawanan menyebabkan antara lain

perubahan butir – butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali.

Pada jenis batuan metamorfdinamo ini batuan sedimen berubah menjadi batuan

hablur misalnya gnesis, sabak dan serpih

c. metamorf pneumatolitis kontak

Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbenuk karena pengaruh gas – gas dari

magma. Pengaruh gas panas pada mineral batuan menyebabkam pengaruh komposisi

kimiawi mineral tersebut. Contoh batuan metamorf pneumatolitis kontak adalah

kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin (sejenis permata )

Pengetahuan tentang batuan beku,batuan sedimen dan batuan metamorf beserta

proses pembentukanya menunjukan adanya hubungan diantaranya. Hubungan

tersebut bahkan menggambarkan suatu skema daur batuan atau siklus batuan

B. SIKLUS BATUAN

Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari.

10

Page 11: 5

Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti (lihat Gambar ).

Gambar Siklus batuan. Menggambarkan proses yang menyebabkan batuan berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain dan ditransportasikan. Sumber: Skinner dan Porter (2000)

III. PENUTUP

A. Rangkuman

Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan

merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah menghablur

Batuan Penyusun Permukaan Bumi

1. Batuan Beku2. Batuan sedimen

3. Batuan Metamorf

. 1. Batuan igneus atau Batuan beku

Berdasarkan tempat pembekuanya,batuan beku dibedakan menjadi

a.Batuan beku dalam

11

Page 12: 5

b. Batuan beku korok

c.Batuan beku luar

2. Batuan Sedimen

Menurut Tenaga Yang Mengendapkan batuan sedimen dibedakan menjadi :

1. Batuan sedimen akuatis

2. Batuan sedimen aeolis

3. Batuan sedimen glasial

Menurut Cara Pengendapan batuan sedimen dibedakan menjadi :

1. Batuan sedimen

2. Batuan sedimen kimiawi

3. batuan sedimen organik

Menurut Tempat Pengendapan batuan sedimen dibedakan menjadi :

1. batuan sedimen teristris

2. batuan sedimen marine

3. batuan sedimen limnis

4. batuan sedimen

5. batuan sedimen glasial

3. Batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock),

Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga, yaitu

1. metamorf kontak (metamorf thermal ),

2. metamorf dinamo ( dinamorf kinetik ) dan

3. metamorf pneumatolitis kontak

B. Evaluasi Akhir Modul

1. Sebutkan salah satu pengertian batuan

2. Sebutkan batuan penyusun permukaan bumi

3. Jelaskan proses siklus batuan

4. Jelaskan macam batuan sedimen berdsarkan tempat pengendapanya

5. Jelaskan proses terbentuknya batuan metamorf pneumatolitis kontak

C. Kunci Jawaban

1. Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yangmenyusun kerak bumi

dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah

menghablur

2. Batuan penyusun permukaan bumi

- Batuan Beku

- Batuan sedimen

12

Page 13: 5

- Batuan Metamorf

3. Siklus batuan

Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti

4. Batuan sedimen berdasarkan tempat pengendapan

a. batuan sedimen teristris adalah batuan sedimenyang diendapkan di

darat

b. batuan sedimen marine adalah batuan sedimenyang diendapkan di laut

c. batuan sedimen limnis adalah batuan sedimenyang diendapkan di

danau

d. batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang diendapkan di

sungai

e. batuan sedimen glasial adalah batuan sedimenyang diendapkan di

daerah – daerah yang terdapat es atau gletser

5. proses terbentuknya batuan metamorf pneumatolitis kontak :

Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbenuk karena

pengaruh gas – gas dari magma. Pengaruh gas panas pada

mineral batuan menyebabkam pengaruh komposisi kimiawi

mineral tersebut.

D. Daftar Pustaka

1) Samadi.2007,Geograf SMA/MA Kelas X,Jakarta,Yudhstira.

13

Page 14: 5

2) Atik Udayanti,Bambang Priyono Aji,Lucilia Sri Wahyuni dkk..2004.Geografi Untuk SMA Kelas 1,Bekasi, PT Galaxy Puspa Mega

3) Tim Geografi.2002,Geografi Untuk Kelas 1 SMU Menuju Kurikulim Berbasis Kompetisi,Jakarta,Ydhistira

4) K.Wardiyatmoko dan H.R. Bintarto.1995.Geografi Untuk SMU Kelas 1, Jakarta,Erlangga

5) http://earlfhamfa.wordpress.com

14