5
-
Upload
rahmad-syafrizal-ginting -
Category
Documents
-
view
214 -
download
2
description
Transcript of 5
Kata Pengantar
Setelah membahas berbagai materi dalam geografi sekarang materi yang lain dari sebelumnya , yaitu materi Batuan Penyusun Permukaan Bumi. Semogo pembahasan ini dapat memberikan penambahan pengetahuan yang lebih dalam tentang geografi . Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari kurukulum, kami mengacu pada pelajaran geografi tingkat SMA/MA Kelas X untuk semester pertama
Guna memenuhi tuntutan kurikulum tentang penilaian geografi yang meliputi pengetahuan (kognitif), dan sikap ( afektif ), maka dalam modul ini disajikan dalam bentuk ringkasan materi, evaluasi serta menggunakan bahasa yang sederhana dan gambar yang sesuai dengan harapan agar mudah untuk difahami oleh peserta didik..
Modul ini dapat tersusun berkat bantuan dari berbagai pihak Untuk itu pada kesempatan ini pula kami haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada, Kepala Sekolah SMA Islam Said Na’um, Wakasek Bidang Kurikulum serta teman-teman guru yang telah banyak memberikan kesempatan, dorongan baik materiil maupun spirituil sehingga penyusunan modul ini dapat selesai dengan baik, semoga amal baik mereka diterima oleh Allah SWT dan modul ini dapat bermanfaat, khususnya diri saya sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Meskipun telah dibantu oleh berbagai pihak, namun saya yakin modul ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran masih sangat kami butuhkan demi sempurnanya buku ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
1
I. Pendahuluan
A. Peta Konsep 3
B. Deskripsi Modul 4
C. Petunjuk Penggunaan Modul 4
D. Prasyarat 4
E. Kompetensi 4
II PEMBAHASAN
A. Batuan Penyusun Permukaan Bumi
1 Batuan Beku 5 – 7
2 Batuan Endapan/Batuan Sedimen 7– 10
3 Batuan Metamorfosis 10- 11
B. Siklus Batuan 12
III. PENUTUP
A. Rangkuman 13
B. Evaluasi Akhir Modul 14
C. Kunci Jawaban 14 - 15
D. Daftar Pustaka 15
2
I. PENDAHULUAN
A. Peta Konsep
3
BATUAN
BEKU
BATUAN
BEKU
BATUAN
SEDI
MEN
BATUAN
SEDI
MEN
BATUAN
METAMORF
BATUAN
METAMORF
Tempat Pengendapan
Tempat Pengendapan
Batuan Beku DalamBatuan Beku Dalam
Batuan Beku KorokBatuan Beku Korok
Batuan Beku LuarBatuan Beku Luar
Tenaga Yang Mengendapkan
Tenaga Yang Mengendapkan
Cara Pengendapan
Cara Pengendapan
Tempat Pengendapan
Tempat Pengendapan
Batuan Sedimen akuatisBatuan Sedimen akuatis
Batuan Sedimen AeolisBatuan Sedimen Aeolis
Batuan Sedimen GlasialBatuan Sedimen Glasial
Batuan Sedimen MekanikBatuan Sedimen Mekanik
Batuan Sedimen KimiawiBatuan Sedimen Kimiawi
Batuan Sedimen OrganikBatuan Sedimen Organik
Batuan Sedimen TeristrisBatuan Sedimen Teristris
Batuan Sedimen MarineBatuan Sedimen Marine
Batuan Sedimen LimnisBatuan Sedimen Limnis
Batuan Sedimen FluvialBatuan Sedimen Fluvial
Batuan Sedimen GlasialBatuan Sedimen Glasial
Metamorf KontakMetamorf Kontak
Metamorf DinamoMetamorf Dinamo
Metamorf Pneumatolitis
Metamorf Pneumatolitis
B. skripsi Modul
Pada modul ini penulis akan membahas tentang tektonik lempeng
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Garisbawahi kata atau istilah yang belum Anda kuasai dan diskusikan dengan
teman atau guru
2. Fahami dan kuasai peta konsep di atas
3. kembangkanlah materi – materinya dengan cara mencari sumber lain
termasuk internet kemudian diskusi,baik dengan teman ataupun guru juga
D. Prasyarat
Sebelum Anda membaca modul ini secara keseluruhan, ada beberapa hal yang
harus anda perhatikan :
1. Simak dan fahami peta konsep di atas. Karena peta konsep tersebut
merupakan kerangka pada modul ini yng pada akhirnya akan menuntun
kerangka berfikir anda dalam mempelajari materi .
2. Kuasai materi pada modul sebelumnya
3. Ulangi dan ulangi lagi kalau belum mengerti
4. Selamat belajar dan semoga sukses
E. Kompetensi
Memahami sejarah pembentukan bumi
II. PEMBAHASAN
A. Batuan Penyusun Permukaan Bumi
Pengertian Batuan
4
Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat)
mineral baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang
merupakan penyusun utama kerak bumi serta terbentuk sebagai hasil proses
alam.
Batuan / Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan
dikelaskan menurut komposisi mineral.
Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang mencakup
mengenai cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan sejarah geologinya.
Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga mengenal macam-macam dan
sifat batuan adalah sangat penting.
Batu-batuan secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan
dengan itu dipecahkan kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:
1. Batuan igneus atau Batuan beku
Pengertian Batuan Beku
Batuan beku yaitu batuan yang terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-
mineral silikat hasil penghabluran magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962).
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan
yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses
kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di
atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik
di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari
proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan
komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar
terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Berdasarkan teksturnya ( ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu )batuan
beku ini bisa dibedakan lagi menjadi
batuan beku plutonik
batuan vulkanik.
Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral penyusun batuannya. Batuan
beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat
sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini
seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah). Sedangkan batuan
beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya
akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah
basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite.
5
Gb. Batu Dacite Gb. Batu Basalt
Berdasarkan tempat pembekuanya,batuan beku dibedakan menjadi
a. Batuan beku dalam
b. Batuan beku korok
c. Batuan beku luar
a. Batuan Beku Dalam
Batuan beku dalam terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, yaitu pada kedalaman
15 – 50 km. Batuan beku dalam hanya terdiri dari kristal saja. Karena tempat
pembekuanya dekat dengan astenosfer, pendinginan magmanya berlangsung sangat
lambat sehuingga menghasilkan batuan atau kristal yang besar – beasr dan berbutir
kasar. Batuan beku dalam disebut juga plutonis.
Contoh :
Granit yang mengandung kuarsa, feldspar dan mika dengan tekstur rata
Gabro yang di dalamnya trdapat mineral yang berwarna gelap
b. Batuan Beku Korok ( gang )
Batuanbeku korok terbentuk di daerah korok atau celah krak bumi sebelum magma
sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma berlangsung agak cepat
sehingga membentuk batuan ysng mempunyai kristal yang besar, kesil bahkan ada
yang tidak bahkan ada yang tidak mengkristal misalnya bahan amorf. Magma yang
mempunyai susunan granit dan membeku di dalam gang akan membentuk batuan
beku yang disebut profiri granit ( granit profir ) Batuan beku korok sering disebut
batuan terobosan
c. Batuan Beku Luar
Batuan beku luar ( efusif ) atau disebut juga batuan lelehan. Batuan ini proses
membekunya di permukaan bumi. Magma yang keluar dari permukaan bumi
mengalami proses pendinginan dan pembekuan yang sangant cepat. Oleh karena itu
butiranya halus dan tidak terbentuk kristal – kristal batuan.
Contoh :
6
Gb. Batu Granit
Gb. Batu Gabro
Batu apung yang mengandung rongga – rongga gas.
Obsidian atau batu kaca yang bersinar dan berwarna hitam, abu – abu, kuning
dan coklat
Ciri – ciri batuan beku
Homogen dan kompak Tidak ada pelapisasan
Tidak mengandung fosil
2. Batuan endapan atau batuan sedimen
Pengertian Batuan Sedimen
batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama
batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk
melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan
(deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari
larutan.
Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan
endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.
Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut
Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batu lempung
* Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan
bentuk butitan yang bersudut
* Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan
bentuk butiran yang membudar
* Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm
* Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256
mm
* Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm
Batuan sediment ini bisa digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya 1. batuan
sediment klastik,
2. batuan sediment kimia,
3. batuan sediment organik.
Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material
yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi
dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi
batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk
sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir
dan batu lempung. Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari
larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari
migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt). Batuan sediment organik terbentuk
dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk
(source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batugamping terumbu.
7
Gb. Proses sedimentasi
Gb. batu sedimen
Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok yatu menurut tenaga yang
mengendapkan, cara pengendapan dan tempat pengendapan
a. Menurut Tenaga Yang Mengendapkan
a.1. Batuan sedimen akuatis
adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga air sungai,danau, atau ai
hujan. Contoh batuan sedimen ini adalah breksi ( terdiri dari batu – batuyang
bersudut tajam) , konglomerat ( terdiri dari batu – batu yang bulat ) dan pasir.
a.2. Batuan sedimen aeolis
adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contohnya : tanah
loss, tanah tuf dan tanah pasir di gurun.
a.3. Batuan sedimen glasial
adalah batuan sedimen yang diendapkan oleh tenaga gletser (es) contoh :
morine.
b. Menurut Cara Pengendapan
b.1. Batuan sedimen mekanik adalah batuan yang diendapkan secara mekanik tanpa
mengubah susunan kimia batuan.
8
b.2. Batuan sedimen kimiawi adalah batuan yang diendapkan secara kimiawi. Pada
proses ini susunan kimiawi batuan mengalami perubahan.
b.3. batuan sedimen organik adalah batuan yang diendapkan oleh kegiatan organik.
c. Menurut Tempat Pengendapan
c.1. batuan sedimen teristris adalah batuan sedimen yang diendapkan di darat
c.2. batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang diendapkan di laut
c.3. batuan sedimen limnis adalah batuan sedimen yang diendapkan di danau
c.4. batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang diendapkan di sungai
c.5. batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang diendapkan di daerah –
daerah yang terdapat es atau gletser
3. batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock),
Pengertian batuan metamorf
Batuan metamorf yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami
perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai akibat
perubahan kondisi fisik, tekanan temperatur, atau tekanan dan temperatur (HGF
Winkler, 1967 dan 1979).
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik fisik
maupun kimiawinya
Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah
tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur
yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan
perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu
gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua
batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk
magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-
batuan baru lagi.
salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan
dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang
disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas
(lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika
dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau
batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis,
batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan
berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka
terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan
diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu
lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak
antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan
9
pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan
tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.
Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorf kontak (metamorf
thermal ), metamorf dinamo ( dinamorf kinetik ) dan metamorf pneumatolitis kontak
a. metamorf kontak (metamorf termal )
Batuan metamorf kontak trbentuk karena pengaruh intrusu magma yang suhunya
sangatbtinggi. Suhu yang sangat tinggi dikarenakan letaknya dekat dengan
magma,misalnya di sekitar batuan intrusi. Contohnya batholith, lakolith, stock, sill
dan dike
Makin jauh dari intrusi maki berkurang derajat metamorfosisnya. Hal itu karena
temperaur yang maki rendah.
Pada zona metamorfosis banyak ditemui mineral – mineral bahan galian yang
letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi. Mineal – mineral bahan
galian yang terbentuk melalui proses metamorosis antara lain besi, timah, tembaga,
dan zink (seng) dihasilkan dari batuan limestone dan calcareous shale.
b. metamorf dinamo ( dinamorf kinetik )
Batuan metamorf dinamo tebentuk karena pengaruh tekanan yang sangat tinggi,
waktu yang sangat lama dan dihasilkana dalam proses pembentukan kulit bumi
karena tenaga endogen. Batuan metamorf dinamo pada umumya terjadi di bagian atas
kerak bumi. Adanya tekanan dari arah yang berlawanan menyebabkan antara lain
perubahan butir – butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali.
Pada jenis batuan metamorfdinamo ini batuan sedimen berubah menjadi batuan
hablur misalnya gnesis, sabak dan serpih
c. metamorf pneumatolitis kontak
Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbenuk karena pengaruh gas – gas dari
magma. Pengaruh gas panas pada mineral batuan menyebabkam pengaruh komposisi
kimiawi mineral tersebut. Contoh batuan metamorf pneumatolitis kontak adalah
kuarsa dengan gas borium berubah menjadi turmalin (sejenis permata )
Pengetahuan tentang batuan beku,batuan sedimen dan batuan metamorf beserta
proses pembentukanya menunjukan adanya hubungan diantaranya. Hubungan
tersebut bahkan menggambarkan suatu skema daur batuan atau siklus batuan
B. SIKLUS BATUAN
Siklus batuan menggambarkan seluruh proses yang dengannya batuan dibentuk, dimodifikasi, ditransportasikan, mengalami dekomposisi, dan dibentuk kembali sebagai hasil dari proses internal dan eksternal Bumi. Siklus batuan ini berjalan secara kontinyu dan tidak pernah berakhir. Siklus ini adalah fenomena yang terjadi di kerak benua (geosfer) yang berinteraksi dengan atmosfer, hidrosfer, dan biosfer dan digerakkan oleh energi panas internal Bumi dan energi panas yang datang dari Matahari.
10
Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti (lihat Gambar ).
Gambar Siklus batuan. Menggambarkan proses yang menyebabkan batuan berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain dan ditransportasikan. Sumber: Skinner dan Porter (2000)
III. PENUTUP
A. Rangkuman
Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak bumi dan
merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah menghablur
Batuan Penyusun Permukaan Bumi
1. Batuan Beku2. Batuan sedimen
3. Batuan Metamorf
. 1. Batuan igneus atau Batuan beku
Berdasarkan tempat pembekuanya,batuan beku dibedakan menjadi
a.Batuan beku dalam
11
b. Batuan beku korok
c.Batuan beku luar
2. Batuan Sedimen
Menurut Tenaga Yang Mengendapkan batuan sedimen dibedakan menjadi :
1. Batuan sedimen akuatis
2. Batuan sedimen aeolis
3. Batuan sedimen glasial
Menurut Cara Pengendapan batuan sedimen dibedakan menjadi :
1. Batuan sedimen
2. Batuan sedimen kimiawi
3. batuan sedimen organik
Menurut Tempat Pengendapan batuan sedimen dibedakan menjadi :
1. batuan sedimen teristris
2. batuan sedimen marine
3. batuan sedimen limnis
4. batuan sedimen
5. batuan sedimen glasial
3. Batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock),
Batuan metamorf dibedakan menjadi tiga, yaitu
1. metamorf kontak (metamorf thermal ),
2. metamorf dinamo ( dinamorf kinetik ) dan
3. metamorf pneumatolitis kontak
B. Evaluasi Akhir Modul
1. Sebutkan salah satu pengertian batuan
2. Sebutkan batuan penyusun permukaan bumi
3. Jelaskan proses siklus batuan
4. Jelaskan macam batuan sedimen berdsarkan tempat pengendapanya
5. Jelaskan proses terbentuknya batuan metamorf pneumatolitis kontak
C. Kunci Jawaban
1. Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yangmenyusun kerak bumi
dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang telah
menghablur
2. Batuan penyusun permukaan bumi
- Batuan Beku
- Batuan sedimen
12
- Batuan Metamorf
3. Siklus batuan
Kerak bumi yang tersingkap ke udara akan mengalami pelapukan dan mengalami transformasi menjadi regolit melalui proses yang melibatkan atmosfer, hidrosfer dan biosfer. Selanjutnya, proses erosi mentansportasikan regolit dan kemudian mengendapkannya sebagai sedimen. Setelah mengalami deposisi, sedimen tertimbun dan mengalami kompaksi dan kemudian menjadi batuan sedimen. Kemudian, proses-proses tektonik yang menggerakkan lempeng dan pengangkatan kerak Bumi menyebabkan batuan sedimen mengalami deformasi. Penimbunan yang lebih dalam membuat batuan sedimen menjadi batuan metamorik, dan penimbunan yang lebih dalam lagi membuat batuan metamorfik meleleh membentuk magma yang dari magma ini kemudian terbentuk batuan beku yang baru. Pada berbagai tahap siklus batuan ini, tektonik dapat mengangkat kerak bumi dan menyingkapkan batuan sehingga batuan tersebut mengalami pelapukan dan erosi. Dengan demikian, siklus batuan ini akan terus berlanjut tanpa henti
4. Batuan sedimen berdasarkan tempat pengendapan
a. batuan sedimen teristris adalah batuan sedimenyang diendapkan di
darat
b. batuan sedimen marine adalah batuan sedimenyang diendapkan di laut
c. batuan sedimen limnis adalah batuan sedimenyang diendapkan di
danau
d. batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang diendapkan di
sungai
e. batuan sedimen glasial adalah batuan sedimenyang diendapkan di
daerah – daerah yang terdapat es atau gletser
5. proses terbentuknya batuan metamorf pneumatolitis kontak :
Batuan metamorf pneumatolitis kontak terbenuk karena
pengaruh gas – gas dari magma. Pengaruh gas panas pada
mineral batuan menyebabkam pengaruh komposisi kimiawi
mineral tersebut.
D. Daftar Pustaka
1) Samadi.2007,Geograf SMA/MA Kelas X,Jakarta,Yudhstira.
13
2) Atik Udayanti,Bambang Priyono Aji,Lucilia Sri Wahyuni dkk..2004.Geografi Untuk SMA Kelas 1,Bekasi, PT Galaxy Puspa Mega
3) Tim Geografi.2002,Geografi Untuk Kelas 1 SMU Menuju Kurikulim Berbasis Kompetisi,Jakarta,Ydhistira
4) K.Wardiyatmoko dan H.R. Bintarto.1995.Geografi Untuk SMU Kelas 1, Jakarta,Erlangga
5) http://earlfhamfa.wordpress.com
14