55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT...

78
55 BAB IV KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS Bab ini merupakan analisis dari hasil penelitian di kawasan Kebun Raya Cibodas untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya. Adapun masalah yang dibahas adalah bagaimana dampak dari adanya Kebun Raya Cibodas terhadap perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar Kebun Raya Cibodas dari tahun 1994-2006. Hasil analisis dalam bab ini terdiri dari sub judul, yaitu : 1) Bagaimana kondisi kehidupan masyarakat kecamatan Cipanas, 2) Bagaimana perkembangan kawasan Wisata Kebun Raya Cibodas, 3) Bagaimana upaya yang dilakukan masyarakat di dalam meningkatkan kehidupan parawisata di kawasan Kebun Raya Cibodas, 4) Bagaimana Dampak Sosial Ekonomi dari adanya Kebun Raya Cibodas. Sub-sub Bab judul tersebut kemudian dijabarkan lagi menjadi beberapa bagian sehingga dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Bagian utama yang akan dibahas adalah mengenai bagaimana kondisi kehidupan masyarakat Kecamatan Cipanas. Pada bahasan ini dikemukakan tentang kondisi geografis mencakup tentang perkembangan administratif, topografi, pemerintahan dan jumlah penduduk Kecamatan Cipanas dan Kabupaten Cianjur, letak dan luas wilayah serta potensi kekayaan alamnya. Pembahasan tentang kondisi umum masyarakat adalah berkenaan dengan masalah kependudukan serta kondisi sosial masyarakatanya seperti agama, pendidikan dan lain sebagainya. Peneliti mengkaji mengenai gambaran umum Kecamatan Pacet

Transcript of 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT...

Page 1: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

55

BAB IV

KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR

KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS

Bab ini merupakan analisis dari hasil penelitian di kawasan Kebun Raya

Cibodas untuk menjawab permasalahan yang telah diuraikan pada Bab

sebelumnya. Adapun masalah yang dibahas adalah bagaimana dampak dari

adanya Kebun Raya Cibodas terhadap perkembangan kehidupan sosial ekonomi

masyarakat yang tinggal di sekitar Kebun Raya Cibodas dari tahun 1994-2006.

Hasil analisis dalam bab ini terdiri dari sub judul, yaitu : 1) Bagaimana kondisi

kehidupan masyarakat kecamatan Cipanas, 2) Bagaimana perkembangan kawasan

Wisata Kebun Raya Cibodas, 3) Bagaimana upaya yang dilakukan masyarakat di

dalam meningkatkan kehidupan parawisata di kawasan Kebun Raya Cibodas, 4)

Bagaimana Dampak Sosial Ekonomi dari adanya Kebun Raya Cibodas. Sub-sub

Bab judul tersebut kemudian dijabarkan lagi menjadi beberapa bagian sehingga

dapat memberikan gambaran yang menyeluruh.

Bagian utama yang akan dibahas adalah mengenai bagaimana kondisi

kehidupan masyarakat Kecamatan Cipanas. Pada bahasan ini dikemukakan

tentang kondisi geografis mencakup tentang perkembangan administratif,

topografi, pemerintahan dan jumlah penduduk Kecamatan Cipanas dan Kabupaten

Cianjur, letak dan luas wilayah serta potensi kekayaan alamnya. Pembahasan

tentang kondisi umum masyarakat adalah berkenaan dengan masalah

kependudukan serta kondisi sosial masyarakatanya seperti agama, pendidikan dan

lain sebagainya. Peneliti mengkaji mengenai gambaran umum Kecamatan Pacet

Page 2: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

56

ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai lingkungan alam dan

lingkungan sosial yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan Kawasan

Wisata Kebun Raya Cibodas.

Pembahasan kedua adalah mengenai perkembangan kawasan Wisata

Kebun Raya Cibodas. Dalam sub bab ini penulis mengungkapkan mengenai

perkembangan Kebun Raya Cibodas dari masa ke masa yaitu mulai dari

berdirinya Kebun Raya Cibodas sampai sekarang. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana perkembangan Kebun Raya Cibodas serta mengetahui

seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari adanya Kebun Raya Cibodas

tersebut, baik dalam bidang ekonomi maupun sosial.

4.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Cipanas

Kecamatan Cipanas merupakan suatu kecamatan yang baru terbentuk,

sebelum tahun 2004 wilayah Cipanas ini termasuk kedalam Kecamatan Pacet.

Namun setelah tahun 2004 Kecamatan Pacet ini akhirnya mengalami pemekaran

wilayah menjadi dua kecamatan yakni Kecamatan Cipanas, dan Kecamatan Pacet

itu sendiri. Terjadinya pemekaran wilayah Kecamatan Pacet itu sendiri

dikarenakan pesatnya perkembangan daerah-daerah yang ada diwilayah

Kecamatan Pacet itu sendiri. Selain itu pemekaran wilayah Kecematan Pacet ini

terjadi dikarenakan terlalu luasnya wilayah administratif Kecamatan pacet itu

sendiri yang menyebabkan kurang terperhatikannya wilayah-wilayah yang

terdapat di Kecamatan pacet itu sendiri.

Page 3: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

57

Kecamatan Pacet yang pada awalnya memiliki luas wilayah sebesar

112,04 Km² setelah terjadinya pemekaran wilayah, luas wilayah Kecamatan

Pacet akhirnya menjadi 54,11 Km², dan luas wilayah Kecamatan Cipanas yaitu

58,03 Km². terjadinya pemekaran wilayah Kecamatan Pacet ini berdampak postif

terhadap wilayah Cipanas yang merupakan daerah yang perkembangannya sangat

pesat. Hal ini dikarenakan diwilayah Cipanas ini terdapat berbagai tempat lokasi

wisata, yang salah satunya yaitu taman wisata Kebun Raya Cibodas. Dengan

terjadinya pemekaran wilayah Kecamatan Pacet, menjadikan Kecamatan Cipanas

masyarakatnya mampu lebih terperhatikan dan dapat lebih berkembang.

4.1.1 Kondisi Fisik Kecamatan Cipanas

Kecamatan Cipanas merupakan bagian dari kawasan Kabupaten Cianjur

yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Cipanas memiliki luas wilayah

administrative sebesar 6.901 Ha (58,03 Km2), yang terbagi atas 262 Ha

merupakan pesawahan dan 6.639 Ha merupakan daratan. Luas tanah pesawahan

Kecamatan Cipanas berdasarkan jenis pengairannya yaitu Irigasi Teknis 177 Ha

dan Tadah Hujan 85 Ha, sedangkan luas daratan berdasarkan penggunaannya

yaitu pekarangan 520 Ha, kebun 616 Ha, ladang 709 Ha.

Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Cipanas adalah sebagai berikut :

• Utara : Kecamatan Sukaresmi

• Selatan : Kecamatan Pacet

• Barat : Kabupaten Sukabumi

• Timur : Kabupaten Bandung

Page 4: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

58

Gambar 1. Peta Kabupaten Cianjur (Sumber: http://www.kabupatencianjur.com)

Page 5: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

59

Kecamatan Cipanas secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung

sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan hitterland

bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu, Kecamatan Cipanas

dan Kabupapaten Cianjur umumnya mempunyai kedudukan strategis dalam

memasok kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung sekaligus pula berperan

di dalam mengendalikan keseimbangan lingkungan. (sumber buku laporan

tahunan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur. 2006)

Secara umum iklim di wilayah Kecamatan Cipanas dapat dikatagorikan

sebagai daerah beriklim tropis basah (humid tropical climate) karena termasuk

tipe Af sampai Am dari klasifikasi iklim Koppen. Curah hujan rata-rata tahunan

di Kecamatan Cipanas yaitu berkisar antara 1000 mm dengan bulan basah 9 bulan

dan bulan kering 3 bulan, sedangkan di sekeliling daerah pegunungan mencapai

2500-3000 mm. Variasi temperatur bulanan berkisar antara 22ºC - 25ºC. Selama

musim hujan, secara tetap bertiup angin dari Barat Laut yang membawa udara

basah dari Laut Cina Selatan dan bagian barat Laut Jawa. Pada musim kemarau,

bertiup angin kering bertemperatur relatif tinggi dari arah Australia yang terletak

di tenggara. (sumber buku laporan tahunan Badan Pusat Statistik Kabupaten

Cianjur. 2006)

Kecamatan Cipanas berada pada ketinggian 1.080-2.962 m dpl dengan

kemiringan yaitu 3-40%. Karakteristik topografi Kecamatan Cipanas yaitu

sebelah Utara terdiri dari dataran rendah. Sedangkan bagian Selatan sebagian

besar permukaannya memiliki tingkat kecuraman yang terjal dan di beberapa

tempat labil. Kecamatan Cipanas mempunyai ketinggian tempat yang bervariasi

Page 6: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

60

antara wilayah yang paling rendah yaitu 1.080 m dpl dan wilayah tertinggi 2.962.

Wilayah yang berada pada ketinggian 1.000-2.000 m dpl terdapat di kawasan

Cipanas dan Pamulihan dan wilayah yang berada pada ketinggian 2.000-3.000 m

dpl terdapat di Kecamatan Cibodas dan kawasan Gunung Gede.

Potensi tanah di kecamatan Cipanas berdasarkan sistem D/S yaitu Latosol,

Regosol, Andosol, dan Aluvial dengan tekstur tanah sedang dan kedalaman efektif

kurang lebih 90 cm. kecamatan Cipanas tidak memiliki daerah aliran sungai

(DAS). (sumber buku laporan tahunan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur.

2006). Kecamatan Cipanas termasuk kedalam wilayah utara Kabupaten Cianjur,

yang secara geografis Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 3 wilayah yaitu :

Tabel 1.1 Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

No Selatan Tengah Utara

1 Kec. Agrabinta Kec. Tanggeung Kec. Cibeber 2 Kec. Leles Kec. Pagelaran Kec. Bojongpicung 3 Kec. sindangbarang Kec. Kadupandak Kec. Ciranjang 4 Kec. Cidaun Kec. Cijati Kec. Karangtengah 5 Kec. Naringgul Kec. Takokak Kec. Cianjur 6 Kec. Cibinong Kec. Sukanagara Kec. Warungkondang 7 Kec. Cikadu Kec. Cempaka Kec. Gekbrong 8 Kec. Campakmulya Kec. Pacet 9 Kec. Cipanas 10 Kec. Mande 11 Kec. Cikalongkulon 12 Kec. Sukaluyu 13 Kec. Sukaresmi

(sumber buku laporan tahunan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur. 2006)

Kecamatan Cipanas merupakan kecamatan yang baru, yang dahulu daerah

Cipanas ini bukanlah merupakan suatu Kecamatan. Wilayah Cipanas ini dahulu

tergabung kedalam Kecamatan Pacet. Namun setelah tahun 2003 terjadi

Page 7: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

61

pemekaran wilayah Kecamatan pacet yang menjadikan munculnya kecamatan

Cipanas. Adapun kawasan wisata Kebun Raya Cibodas sebelum tahun 2004

termasuk kedalam Kecamatan Pacet namun setelah adanya pemekaran akhirnya

Kebun Raya Cibodas termasuk kedalam Kecamatan CIpanas. jumlah Kelurahan di

Kecamatan Cipanas yaitu 7 Kelurahan, dan jumlah RW serta RT di Kecamatan

Cipanas yaitu sebanyak 80 RW dan 320 RT. Dan luas wilayah menurut menurut

pembangunannya yaitu 69,01 Km. (sumber buku laporan tahunan Badan Pusat

Statistik Kabupaten Cianjur. 2006)

4.1.2 Kondisi Sosial Ekonomi Kecamatan Cipanas

4.1.2.1 Penduduk

Perkembangan penduduk di Kecamatan Cipanas relatif stabil kenaikan

penduduk sekitar 1,7% pertahun. Jumlah penduduk Kecamatan Cipanas saat ini

yaitu 92.783 jiwa. Adapun perkembangan masyarakat Kecamatan Cipanas dari

tahun 1994-2007 terus mengalami peningkatan. Adapun perkembangan jumlah

penduduk Kecamatan Cipanas tersebut dapat dilihat dari daftar tabel berikut ini:

Page 8: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

62

Tabel 1.2 Perkembangan Penduduk Kecamatan Cipanas

No Tahun Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 1994 81.125 77.920 159.045

2 1995 81.956 79.167 161.123

3 1996 82.954 80.497 163.451

4 1997 83.562 82.473 166.035

5 1998 85.852 81.674 167.526

6 1999 86.956 83.252 170.208

7 2000 87.753 84.999 172.752

8 2001 88.293 86.788 175.081

9 2002 93.718 83.898 177.707

10 2003 93.556 88.722 182.278

11 2004* 46.305 42.520 88.825

12 2005* 47.251 43.324 90.575

13 2006* 47.457 43.948 91.405

14 2007* 47.703 44.845 92.548

Keterangan : * : Jumlah penduduk setelah mengalami pemekaran wilayah (sumber buku laporan tahunan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur. 1994-2006)

Berdasarkan data diatas, terlihat antara sebelum tahun 2003 dan sesudah

tahun 2004 jumlah penduduk Kecamatan Cipanas mengalami perubahan yang

signifikan. Hal ini dikarenakan sebelum tahun 2003 wilayah Cipanas termasuk

kedalam wilayah Kecamatan Pacet, namun pada tahun 2004 wilayah Kecamatan

Pacet Mengalami pemekaran yang menjadikan Kecamatan Pacet terbagi ke dalam

dua kecamatan yaitu Kecamatan Cipanas dan Kecamatan pacet itu sendiri. Hal

Page 9: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

63

inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah penduduk yang signifikan

antara tahun 2003 dan 2004.

Berdasarkan data diatas juga terlihat bahwa jumlah penduduk terus

mengalami peningkatan. Misalnya tahun 2005 jumlah penduduk mengalami

peningkatan dibanding tahun 2004 yaitu dari 88.825 menjadi 90.575 dan

peningkatan tersebut terus terjadi setiap tahunnya. Peningkatan ini karena

dipengaruhi oleh banyaknya urbanisasi yang terjadi di Kecamatan Cipanas, karena

di Kecamatan Cipanas yang merupakan daerah wisata memberikan banyaknya

kesempatan kerja sehingga menjadikan tertariknya warga dari luar daerah untuk

melakukan urbanisasi ke Cipanas, yang mengakibatkan terus terjadinya jumlah

peninggkatan penduduk.

Penduduk di Kecamatan Cipanas dari tahun 1994 sampai tahun 2006 terus

mengalami perkembangan yang cukup cepat, yaitu sekitar 1,2 % tiap tahunnya.

Hal ini terjadi karena pertumbuhan penduduk di Cipanas diimbangai dengan

tingkat kelahiran yang cukup baik. Jumlah penduduk sebagaimnaa disebutkan

dalam tabel di atas adalah termasuk orang-orang produktif yang merupakan

sumber tenaga kerja serta penduduk tidak produktif, seperti anak-anak dan

manula. Besarnya jumlah penduduk di Kecamatan CIpanas ini merupakan modal

tenaga kerja dalam proses pembangunan, namun di lain pihak juga menimbulkan

lahirnya masalah baru. Pemerintah dituntut untuk menyediakan lahan

permukiman, kesempatan kerja yang luas serta faslitas pendidikan, kesehatan dan

fasilitas umum lainnya yang mempu melayani kebutuhan masyarakat.

Page 10: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

64

Dalam kehidupan masyarakat selalu mengalami gerak sosial baik secara

vertikal mapun horizontal, ada yang dari bawah statusnya kemudian menjadi

tinggi, atau sebaliknya. Semakin seimbang kesempatan-kesempatan untuk

mendapatkan kedudukan tersebut akan semakin besar gerak sosialnya, hal itu

berarti sistem lapisan masyarakat semakin terbuka. Dalam sosiologi kita lebih

mengenalnya dengan mobilitas penduduk yaitu suatu gerak dalam struktur sosial,

yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial

(Soekanto, 2004: 249-252).

Wujud dari keingian masyarakat Kecamatan Cipanas terutama yang

tinggal di sekitar kawasan tamann wisata Kebun Raya Cibodas, tercermin dalam

mata pencaharian yang cukup beragam. Ada yang yang bekerja sebagai buruh

tani, buruh pabrik, pengusaha, pedagang, pegawai negeri ataupun swasta dan lain-

lain. Untuk lebih jelasnya mengenai mata pencaharian masyarakat Cipanas dapat

dilihat dalam table berikut:

Tabel 1.3 Persentase Masyarakat sekitar Kecamatan Cipanas berdasarkan mata

pencahariannya

No Jernis Mata Pencaharian Jumlah Persentase

1 pertanian/pemilik tanah 30%

2 Perdagangan 45%

3 Karyawan/pegawai negeri sipil 20%

4 Lain-lain 5%

(Sumber: Diolah dari hasil wawancara dengan masyarakat)

Berdasarkan data mata pencaharian masyarakat Kecamatan Cipanas

tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mata pencaharian masyarakat

Page 11: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

65

berada pada sektor perdagangan yaitu sekitar 45%. Sektor pertanianpun banyak

diminati oleh masyarakat Kecamatan Cipanas yaitu hampir 30% masyarakat

Kecamatan Cipanas bermata pencaharian sebagai petani. Sedangkan masyarakat

yang mengandalkan mata pencahriannya sebagai karyawan atau pegawai negeri

sipil yaitu sekitar 20%. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Kecamatan

Cipanas masih mengandalkan sektor perdaganngan sebagai mata pencaharian

utama, hal ini dikarenakan mata pencaharian berdagang tidak memerlukan

keahlian khusus serta pendidikan yang tinggi, yang menyebabkan mata

pencaharian berdagang sangat di gemari oleh masyarakat.

4.1.2.2 Pendidikan

Usaha-usaha peningkatan pendidikan masyarakat di Kecamatan Cipanas

secara berangsur-angsur telah dilaksanakan dengan mendirikan sekolah - sekolah.

pembanguanan sarana pendidikan dilaksanakan oleh masyarakat secara gotong

royong dengan mendapat bantuan dari pemerintah daerah maupun swadaya

masyarakat sendiri. peningkatan sarana pendidikan tersebut secara otomatis

memberi pengaruh terhadap tingkat pendidikan masyarakat termasuk juga

masyarakat sekitar kawasan Wisata Kebun Raya Cibodas. Adapun perkembangan

pendidikan tersebut dapat di lihat dari daftar tabel berikut ini:

Page 12: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

66

Tabel 1.4 Perkembangan pendidikan masyarakat Kecamatan Cipanas pada lembaga

pendidikan formal tahun 1994-2006

TAHUN

JUMLAH SISWA

SD SMP SMA Perguruan Tinggi

1994 15.544 12.255 10.356 1.732

1995 16.103 12.452 10.556 1.749

1996 16.454 12.654 10.621 1.785

1997 16.854 12.769 10698 1.755

1998 16.556 12.785 10.724 1.763

1999 16.956 12.846 10.765 1.796

2000 17.105 12.958 10.854 1.806

2001 17.455 13.255 10.865 1.814

2002 17.655 13.325 10.925 1.826

2003 17.765 13.459 10.958 1.859

2004* 10.854 6.554 4.658 865

2005* 11.255 6.664 4.778 891

2006* 11.963 6.825 4.859 903

Keterangan : * : Jumlah penduduk setelah mengalami pemekaran wilayah (sumber buku laporan tahunan Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur. 1994-2006)

Dari tabel di atas dapat peneliti analisis bahwa Berasarakan tabel diatas,

perkembangan pendidikan masyarakat sekitar Kecamatan Cipanas mangalami

perbedaan yang signifikan antara tahun 2003 dan 2004, hal ini dikarenakan

kecamatan Cipanas merupakan kecamatan yang baru. Sebelum tahun 2004

wilayah cipanas temasuk kedalam kecamatan Pacet namun pada tahun 2004

terjadi pemekaran wilayah pacet menjadi dua kecamatan yakni Kecamatan

Cipanas dan kecamatan pacet itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan data

statistik antara tahun 2004 dan 2003 mengalami perbedaan yang signifikan. Dari

Page 13: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

67

jumlah siswa pada lembaga pendidikan formal tahun 1994-2006, tiap tahunnya

mengalami peningkatan dengan perkiraan rata-rata mencapai 3 % dengan

peningkatan jumlah siswa antara 10 – 300 siswa/tahun, untuk tingkat SD jumlah

kenaikan siswa yaitu berkisar antara, 50 - 400 orang/tahun untuk tingakat

SMP,50-300 orang/tahun untuk tingakat SMA,50 - 250 orang pertahun dan

perguruan tinggi 10-100 orang/tahun. dengan demikian, dapat digambarkan

bahwa minat masyarakat sekitar kawasan wisata Kebun Raya Cibodas Terhadap

pendidikan formal bisa dikatakan cukup. hal ini seiring dengan perkembangan dan

kebutuhan masyarakat yang besar akan pentingnya pendidikan. Namun selain

pendidikan formal, tidak sedikit dari orang tua yang menyekolahkan anaknya ke

lembaga penddikan agama.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan

masyarakat, diantanya adalah tingkat kemampuan ekonomi keluarga yang

terbatas. Meraka lebih cenderung memilih mencari pekerjaan terutama di bidang

pertanian dan berdagang, karena memang pada dasarnya tidak memerlukan

keahlian yang dicapai melalui pendidiakan formal. Sebagian kecil masyarakat

Kecamatan Cipanas ada yang mampu menyelesaikan pendidikan sampai tingkat

SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi dan kebanyakan mereka bekerja sebagai

Pegawai Negeri, pengusaha, Pedagang dan berwirausaha, bagi yang memiliki

usaha atau bekerja di bidang lain, seperti dipabrik-pabrik besar diluar Cipanas

bahkan tidak sedkit yang bekerja di Jakarta, Yogjakarta dan Bandung. Namun

ada yang menarik dari segi pendidiakan masyarakat di sekitar Kecamatan

CIpanas ini, bahwa mereka yang mengandakan kehidupan perekonomiannya dari

Page 14: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

68

segi berdagang, sebagian mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat merubah kehidupan

mereka kedepannya dari segi ekonomi maupun status sosialnya, dengan cara

menyekolahkan anaknya dan berharap anak-anak mereka bisa mengangkat dari

segi kesejahteraan ekonomi.

Pemaparan tersebut memberi gambaran bagi peneliti bahwa masyarakat

Cipanas lebih memilih pekerjaan sebagai wirausaha mengingat kesempatan untuk

menjadi pegawai negeri lebih terbatas. Hal itu dapat dikatakan bahwa masyarakat

Cipanas memliki keinginan untuk berprestasi yang tinggi. Masyarakat mampu

menciptakan hal-hal yang kreatif tanpa disukung oleh potensi sumber daya alam

yang memadai. Keinginan untuk mencapai prestasi sebagai pengusaha/wirausaha

tersebut menurut McClelland disebut dengan istilah Need For Achiepnment (,n-

ach).

4.1.2.3 Hubungan Kemasyarakatan

Hubungan sesama masyarakat Kecamatan Cipanas berjalan secara

harmonis, masyarakat sekitar Kecamatan Cipanas juga sangat dipengaruhi oleh

nilai-nilai agama Islam yang kuat, sehingga ciri-ciri masyarakat wisata yang

cenderung terbuka dalam menerima pengaruh serta nilai individulais yang tinggi

dapat di minimalisir. Masyarakat Kecamatan Cipanas memiliki pandangan yang

luas, objektif dan optimis serta mengahargai setiap perubahan yang terjadi

khususnya bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan. Hal ini didasarkan pada

persaingan masyarakat dalam hal pekerjaan yang sangat ketat.

Page 15: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

69

Terjadimya perubahan dari masyarakat pertanian ke masyarakat

berwiraswasta khususnya disekitar Wilayah Kebun Raya Cibodas berpengaruh

terhadap penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat. sebagai masyarakat yang

berwiraswasta salah satunya yaitu pedagang memilki tingkat pendapatan yang

lebih tinggi dibanding dengan menjadi buruh tani yang hanya memperoleh

penghasilan pada waktu pannen saja, penghasilan buruh tani besar kecilnya

tergantung dari hasil panen yang didapatkan. Sehingga dalam penggunaanya harus

memilki perencaaan yang baik. Kondisi ini berbeda ketika mereka mendapat

penghasilan dari sektor berdagang. Penghasilan yang cukup membuat mereka

merasa bebas untuk mempergunakan bahkan membeli barang-barang yang kurang

diperlukan sekalipun. Namun didalam usaha berdagang ini pendapatan tidak

selalu stabil terkadang pendapatan merekapun dirasakan kurang untuk memenuhi

kebutuhan ekonomi keluarga.

Perubahan dalam cara menggunakan penghasilan yang diperoleh dapat

dlihat dari berbagi aspek. Salah satu aspek yang mencerminkan hal itu dapat

dilihat dari bentuk rumah tinggal serta pengunaan peralatan rumah tangga yang

lebih lengkap dan pengguaan alat-alat elektronok seperti TV, radio, dan

sebagainya. Aspek lain yang mencerminkan adalah dalam hal konsumsi makanan

mereka terutama dalam hal lauk pauk yang lebih beragam dibanding sebelumnya

yang sebagian besar hanya diambil dari hasil pertanian. Kondisi tersebut juga,

menandakan bahwa kebutuhan giji keluarganya mencukupi dari penghasilan yang

diperoleh.

Page 16: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

70

Pengetahuan teknologi memperlihatkan sikap yang memudahkan adaptasi

kepada realitas baru. Untuk itu dalam ragka pembangunan perlu disejajarkan

pengembangan berbagai sikap baru. Sehingga pada satu pihak tidak timbul

ketakutan serta ketidak mampuan mereka dalam menghadapi perubahan teknologi

yang lebih maju. Dipihak lain, yang memilki dorongan dengan perkembangan

kognitif, sehingga timbul kemampuan dan mengaplikasi pengetahuan dalam

mnghadapi situasi yang serba kompleks.

Jika dilihat dari taraf kesejahteraan hidup masyarakat yang tinggal

disekitar wilayah Kebun Raya Cibodas, masyarakat sekitar telah banyak

mengalami perubahan, hal ini terbukti dengan banyak beralihnya mata pencahrian

masyarakat sekitar Kebun Raya Cibodas dari bertani menjadi seorang pedagang.

Hal ini dikarenakan sektor usaha berdagang dirasakan lebih mampu mencukupi

kebutuhan ekonomi keluarga.

Berdasarkan hal diatas, perkembangan sektor wisata yang ada di

Kecamatan Cipanas salah satunya yaitu Kebun Raya Cibodas, jelas memberikan

dampak akan adanya stratifikkasi dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini,

menjadikan transfomasi yang terjadi telah menciptakan lapisan-lapisan sosial

baru dalam masyarakat yang semakin kompleks. Sikap mereka yang terbuka dan

mau menerima perubahan yang berasal dari luar , karena terjalin interaksi sosial

yang dilakukan oleh mereka dengan masyarakat luar menjadikan mereka tidak

segan untuk menerima perubahan. Hal ini menyebakan masyarakat berpindah dari

satu lapisan kelapisan lainnya dengan dinamis berdasarkan kekuasaan, kekayaan,

Page 17: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

71

dan ilmu pengetahuan terutama sejak berkembangnya taman wisata Kebun Raya

Cibodas menjadi tempat wisata.

Keberadaan taman wisata Kebun Raya Cibodas telah menggeser pola mata

pencaharian masyarakat setempat yang tadinya bekerja pada sektor pernaian,

kemudian secara bertahap bergeser kepada sektor perdagangan, jasa pegawai

wiraswasta dan sebagainya. Pemaparan diatas memberikan gambaan bahwa

kehidupan sosial dilingkungan sekitar Kebun Raya Cibodas berlangsung secara

harmonis. Hubungan diantara mereka selain didasarkan pada status pekerjaan,

juga didasarakna pada nilai-nilai kekeluargaan yang erat. Selain itu hubungan

sosial yang terjalin dalam masyarakat sekitar Kebun Raya Cibodas juga sangat

dipengaruhi oleh nilai-nilai agama Islam yang kuat, sehingga ciri-ciri masyarakat

wisata yang cenderung terbuka dalam menerima pengaruh serta nilai individulais

yang tinggi dapat di minimalisir.

Kehidupan sosial suatu masyarakat pada dasaranya tidak bisa dilepaskan

dari kehidupan ekonomi yang berkembang pada masyarakat tersebut. Untuk

masyarakat sekitar Kebun Raya Cibodas yang mata pencahariannya

mengandalakan keberadaan tempata wisata Kebun Raya Cibodas, Kehidupan

masyarakat sekitarnya dapat dikatakan bersifat sederhanana. Penghasilan yang

diperoleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga untuk

konsumsi saja, sedangkan untuk kebutuhan lainnya mereka harus mencari

tambahan dengan bekerja diluar atau sampingan, dengan kondisi tersebut mereka

cenderung hidup seadanya. Namun, nilai-nilai Islam yang mendasari kehidupan

masyarakat sekitar Kebun Raya Cibodas yang mengandalakan perekonimiannya

Page 18: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

72

dari sektor wisata membuatnya selalu berusaha sabar dan tidak putus asa dengan

selalu bersaha keras dalam mengatasi kenyataan hidup.

4.2 Perkembangan Kebun Raya Cibodas

4.2.1 Awal Berdirinya Kebun Raya Cibodas

Kebun Raya Cibodas berdiri pada bulan april tahun 1852 yang didirikan

pada masa pemerintahan Raja Willem III berkuasa di Hindia Belanda. Awal

dikatakan berdirinya Kebun Raya Cibodas adalah dimana saat masuknya tanaman

kina pertama kali ke pulau Jawa. Gagasan untuk mengintroduksi kina ke pulau

Jawa sebenernya telah disampaikan sebelumnya oleh beberapa pakar botani antara

lain Prof. C.G.C. Reinwardt, Dr. G. Vrolik (1839), Dr. F.A.W. Miquel (1846), Dr.

Fromberg (1848)) dan F.W. Junghuhn, kepada pemerintahan Hindia Belanda.

Pada tahun 1852 merupakan tahun dimana pertama kalinya ditanam satu

jenis kina di Kebun Raya Cibodas hal inilah yang menjadikan cikal bakal

berdirinya Kebun Raya Cibodas ini. Tanaman kina tersebut berasal dari Bolivia

Amerika Selatan yang dibawa oleh H.A. Weddell pada tahun 1846 berupa biji

yang kemudian disemikan di Perancis. Tanaman kina tersebut didatangkan ke

Indonesia oleh Prof. De Vrise dari leiden. Dan De Vrise sendiri menerima pohon

kina tersebut dari M.M. Thibaut dari Perancis yang ditukar dengan sejumlah

specimen tanaman yang berasal dari India.

Pada tanggal 1 Desember tahun 1851 dengan kappal “Frederick

Kendrick” yang dinahkodai oleh P. Huidekoper meninggalkan dermaga Negeri

Belanda menuju pulau Jawa. Diatas geladaknya terdapat bibit kina yang kelak

Page 19: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

73

bernilai tinggi bagi sejarah Indonesia. Tanaman hidup tersebut ditempatkan dalam

kotak khusus dan dijaga dengan sangat hati-hati selama perjalanan. Pohon kina

tersebut akhirnya tiba di dermaga Batavia dengan kondisi yang sangat kritis dan

diperkirakan tidak akan dapat bertahan hidup. Johnnes Ellias Teysmannlah yang

telah menyelamatkan bibit kina tersebut, dalam suratnya kepada Profesor De

Vriese tanggal 23 april tahun 1852, teysmann melaporkan bahwa tanaman kina

yang pertama untuk Hindia Belanda ini telah diterima di Buitenzorg pada tanggal

11 April 1852 yang kemudian untuk ditanam di pasir Tjibodas.

Gambar 2. Johnnes Ellias Teysmann, Pendiri Kebun Raya Cibodas (sumber buku Sejarah Kebun Raya Cibodas (2006) penerbit LIPI hal 1)

Dengan di tanamnya kina yang bersal dari daerah subtropik di pasir

Cibodas, dapatlah dikatakan bahwa Kebun Pegunungan Cibodas telah

memberikan nilai penting bagi sejarah awal budidaya kina di Indonesia. Kebun

pegunungan Cibodas memiliki iklim yang mendekati dengan tempat tumbuhnya

kina di hutan-hutan Pegunungan Andes yang meliputi wilayah Bolivia, Peru,

Ekuador, Kolombia dan Venezuela. Selain sebagai pilihan untuk tempat

aklimatisasi, Kebun Pegunungan Cibodas juga memiliki tanah vulkan yang

berasal dari letusan Gunung Gede Pangrango. Tanaman kina ternyata lebih baik

Page 20: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

74

tumbuh pada tanah vulkan muda yang ditutupi oleh humus dengan drainase yang

baik.

Sebenarnya pada waktu itu teysmann sudah memiliki tiga kebun

aklimatisasi pada berbagai ketinggian dikawasan Gunung Gede Pangrango. Pada

bulan juli 1839 ia membuka sebuah kebun aklimatisasi pertama seluas 2 ha di

bawah air terjun tjibereum (1.700 dpl). Pada bulan November – Desember tahun

yang sama dibuka pula sebuah kebun tipe ini seluas 3 ha (yang kemudian

berkembang menjadi 7 ha pada tahun 1842) disekitar puncak pangrango (3000 m

dpl) Pada tahun 1840. Teysmann pada waktu yang bersamaan juga membuka

sebuah kebun yang terletak antara buitenzorg dari tjipanas untuk ketinggian

menengah (hingga sat ini belum diketahui dengan jelas letak kebun ini).

Program kebun aklimatisasi di Cibodas tersebut mendapat krtitikan yang

keras dari Dr. F. W. Junghuhn. Kritikan tersebut didasarkan pada alasan akan

timbulnya kerusakan vegetasi lokal dan kemungkinan introduksi hama dan

penyakit baru terhadap keanekaragaman jenis flora setempat meskipun

kemungkinan tersebut sangat kecil, karena keanekaragaman jenis tumbuhan hutan

tropik cukup tinggi. Percobaan penanaman ini mencerminkan visi yang sangat

kuat dari teysmann untuk memenuhi cita-cita Prof. C.G.C. Reinwardt, pencetus

dan pendiri Kebun Raya Bogor, sebagai lembaga yang mengintroduksi jenis-jenis

tanaman yang bernilai ekonomi tinggi ke Indonesia. Oleh sejumlah kalangan,

kebun percobaan teysmann ini dinilai sebagai yang tertua di kawsan tropik, dan

tanggal 11 april ditetapkan sebagai hari jadi Kebun Raya Cibodas. Sejak saat

Page 21: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

75

itulah Kebun Raya Cibodas terungkap ke permukan dan menjadi perhatian baik

secara Nasional maupun Internasional.

Koleksi jenis kina tersebut kemudian di tambah dan ditingkatkan

berdasarkan SK Raja Willem III tanggal 30 Juni 1852, J. K Hasskarl

diperintahkan untuk menambah dan meningkatkan koleksi jenis kina yang sudah

ada. Maka pada tanggal 4 Desember 1852, J.K. Hasskarl bertolak ke Amerika

Selatan untuk meneksplorasi dan mengoleksi kina. Haskarl berhasil membawa 75

tanaman dan biji kina yang kemudian ditanam di kebun pegunungan Cibodas

bersama-sama dengan Cinchona Calisaya yang telah ditanam oleh teysamann.

Selanjutnya pada bulan Desember 1854 Hasskarl diberi tugas oleh pemerintah

Hindia Belanda untuk mnegurus budidaya kina yang ditanam di Kebun

Pegunungan Cibodas.

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku dia harus bekerja terpisah dari

organisasi induk lembaganya, yaitu Kebun Raya Bogor. Sejak itu dilakukanlah

serah terima pemisahan Kebun Raya Cibodas dari Kebun Raya Bogor, pada bulan

Januari 1855 Kebun Raya Cibodas secara resmi terpisah dari Kebun Raya Bogor,

pemisahan ini berlangsung selama 7 tahun. Pada tahun 1856 Dr. F. W. Junghuhn

ditugaskan untuk mengelola budidaya kina di Kebun Pegunungan Cibodas. Dia

berpendapat bahwa Cibodas kurang sesuai untuik kina dengan alasan bahwa

lingkungan Kebun Pegunungna Cibodas mengandung cadas dengan lapisan

humus yang tipis dengan demikian tidak cocok untuk tempat pengembangan kina.

Karena itu akhirnya Junghuhn meindahkan tanaman kina tersebut ke kawasan

bandung secara bertahap yaitu ke Pangalengan dengan hanya meninggalkan

Page 22: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

76

beberapa sepesimen di Kebun Pegunungan Cibodas, sesuai dengan catatan pada

catalog‘s Lands Plantetuin tahun 1866 yaitu C. calisaya dan C. pahudina.

Catatan resmi pada tangal 20 Juni 1856 diketahui bahwa jumlah tanaman

kina yang sudah tumbuh berjumlah 250 spesimen yang meliputi tanaman kina

yang terdapat di Pegunungan Cibodas, Kebun Istana Cipanas, dan Cinyiruan serta

Gunung Malabar Bandung. Pada tahun 1857, tanaman kina yang ada di Kebun

Raya Cibodas berbunga untuk pertama kalinya, namun gagal membentuk buah

dan menghasilka biji. Setahun kemudian barulah kina di Ciibodas untuk pertama

kalinya memproduksi biji. Aksi pemindahan tanaman kina ke daerah sekitar

Bandung tersebut menimbulkan polemic antara Tesmann dan Junghuhn yang

dimuat dalam Koran Java Bode. Walaupun dikemudian hari Junghuhn lebih

dikenal sebagai figur dalam pengembangan kina di Indonesia (Hindia Belanda)

dan Hasskarl sebagai pejabat pembudidayaan kina pertama di Kebun Pegunungan

Cibodas, namun Teysmann mempunyai andil yang tidak dapat diabaikan begitu

saja dlam meletakan dasar-darsar awal perwujudan cita-cita para pencetus

introduksi kina ke pulau Jawa dan ambisi pemerintah Hindia Belanda untuk

tampil sebagi yang terkemuka dalam bidang perkinaan dunia. Inilah cirri khas

Teysmann yang menurut penilaian Van Steenis dan Van Van Steenis-Kruseman,

1953 : “a man who combined an intense scientific interest with a very practical

attitude”.

Taysmann telah meletakan dasar yang kuat bagi budidaya tanaman kina di

pulau Jawa. Ini didasarkan atas keberhsilan Teysmann dalam menyemai biji dan

membuat steak kina, serta memilih Cibodas dengan tanah dan iklimnya yang

Page 23: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

77

sesuai dengan penanaman, memeliharanya hingga tumbuh baik dan berbuah

tanpa gangguan hama dan penyakit, yang berarti dasar-dasar pertimbangan

teysmann ini dapat menjadi pegangan yang kuat yang dimanfatkan oleh Hasskarl

dan Junghuhn dalam pembudidayaan kina selanjutnya.

Pengembangan perkinaan selanjutnya dilakukan disekitar Bandung dimana

kemudian banyak didirikan perkebunan kina milik pemerintah yang berkembang

hingga sekarang. Ketika J.E. Teysmann yang berjasa dalam perintisan penanaman

kina di Indonesia meninggal pada tanggal 22 Juni 1882 di Buitenzorg,

perkebunan kina telah berkembang di berbagai lokasi, di antaranya di Cinyiruan

(1856), di Cibeureum (1857), di Cibitung (1857) dan dikertasari (1870). Oleh

karena tanaman kina di Cibodas telah dipindahkan ke perkebunan pemerintah di

sekitar Bandung, maka kebun Pegunungan Cibodas tidak lagi berkaitan langsung

dengan pengembangan budidaya kina. Oleh karena itu, pada tahun 1862

administrasi Kebun Pegunungan Cibodas secara resmi digabungkan kembali

dengan lembaga-lembaga lainnya yang ada dibawah naungan Kebun Raya Bogor.

Pada masa pendudukan Hindia Belanda, terjadi beberapa kali pergantian

kepemimpinan Kebun Raya Cibodas kepemimpinan Kebun Raya Cibodas

pertama oleh pemerintahan Hindia Belanda yaitu Pada tahun 1856, tercatat bahwa

Teuscher bertugas sebagai superintendent di Kebun Pegunungan Cibodas (van

Gorkom, 1945) namun tahun awal dan akhirnya tidak diketahui dengan jelas.

Pada tahun 1870 seorang berkebangsaan Eropa ditugaskan di Kebun Pegunungan

Cibodas sebagai petugas kebun (gardener), namun pada tahun 1874 petugas

tersebut dipecat tanpa ada penggantinya. Sebagai cabang dari Kebun Raya Bogor,

Page 24: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

78

kepemimpinan Kebun Raya Cibodas dikelola langsung dari Bogor. Adapun

tenaga kerjanya diambil dari penduduk yang tinggal di kampung sekitarnya.

Selama kurang lebih 30 tahun Kebun Pegunungan Cibodas tidak memiliki

pemimpin sendiri beberapa pengawas (Overseers) dicoba untuk dipekerjakan,

namun tidak efektif karena mereka hanya bekerja dalam jangka waktu yang

singkat sehingga kerjanya tidak tampak.

Pada tahun 1883 diangkat seorang petugas yang berkebangsaan Eropa,

namun dalam perjalanan menuju Kebun Pegunungan Cibodas ia meninggal dunia.

Sebutan yang dipakai untuk pemimpin Kebun Pegunungan Cibodas pada saat itu

bermacam-macam antara lain sebagai Kepala, Kurator, Asisten Kurator, Tuinman,

Tuinlaiden, Tijd, Opzichter atau Asisten Hortulanus. Personalia yang tercatat

pernah memimpin Kebun Pegunungan Cibodas pada saat itu disebabkan oleh

rendahnya gaji yang diterima. Penyebab utama tersebut mengakibatkan hampir

semua pimpinan meninggalkan jabatannya dari Kebun Pegunungan Cibodas untuk

memperoleh posisi lain yang memberikan gaji yang lebih besar. Adapun nama-

nama pimpinana Kebun Raya Cibodas pada masa Kependudukan Belanda dapat

dilihat dari daftar tabel berikut ini :

Page 25: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

79

Tabel 2.1 Pimpinan Kebun Raya Cibodas pada masa kependudukan Belanda.

No Nama Tanggal SK Tahun

Jabatan Keterangan

1. Teuscher 1856 Superintendent

2. A. Liefold 1885-1888 - 3 A. Beunin 1889-1893 - 4 H.J.Lefebre 1893-1897 - 5 H.W.L. Couperus 25-8-1893 1897-1909 Sebagai adm

sementara 6 J.W. Heyl 31-12-1897 1899-1907 - 7 Tj.A. Wouters 6-7-1899;

1-1-1905; 30-5-1905

Pada tahun 1907 ditugaskan ke merauke untuk membangun Kebun Raya Cabang

8 L.C. Martens 1907 Dipekerjakan semnetara

9 P. Houlten 1908 Seorang pensiunan kapten

10 J.G. Drogste 1909 Hanya untuk smester I

11 W.M. Westerman 16-9-1909 1909-1910 Semester II 12 Tj.A. Wouters 8-9-1910 1910-1911 Kembali ke

Merauke 13 J.A. Neiuwenhuis 27-3-1911 1911-1913 - 14 A. Schawars 19-2-1912 1913-1921 - 15 M.L.A. Bruggman 30-11-1921

27-4-1925 1921-1927 -

16 C.L.L. Van Woerden 6-4-1927; 31-7-1935; 2-6-1936; 17-3-1937

1927-1939 -

(sumber buku Sejarah Kebun Raya Cibodas (2006) penerbit LIPI hal 23-24)

Eksistensi pegunungan Cibodas mulai terangkat tahun 1880, yaitu ketika

Kebun Raya Bogor dipimpin oleh Dr. Melchior Treub menggantikan R.H.C.C.

Scheffer. Kepemimpinan Treub (1880-1905) semkin memberikan status yang

lebih nyata bagi Kebun Raya Cibodas meskipun hanya merupakan cabang dari

Page 26: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

80

Kebun Raya Bogor. Treub secara berangsung-angsur mengadakan penambahan

kelengkapan sarana dan perluasan Kebun Pegunungan Cibodas sebagai stasiun

penelitian biologi yang mencakup flora dan fauna dari Cibodas sampai ke puncak

Gunung Gede Pangrango.

Treub membangun laboratorium ilmiah dikebun Pegunugan Cibodas pada

tahun 1891. untuk mengembangkan penelitian ilmiah lebih lanjut Treub dengan

gigih memperjuangkan hutan agar hutan primer yang masih murni yang terletak

diatas Kebun Pegunungan Cibodas yaitu Lereng Gunung Gede sebelah barat Laut

sampai batas sumber air panas dilestarikan untuk penelitian flora dan fauna

pegunungan di Jawa. Areal hutan itu dimaksudkan untuk dijadikan cagar alam,

digabungkan ke Kebun Pegunungan Cibodas yang pengelolaannya di bawah

direktur Kebun Raya Bogor.pada tahun 1889 usaha Treub mendapatkan

persetujuan pemerinth dengan dimasukannya seluas 240 ha hutan primer tersebut

kedalam wilayah Kebun Raya. Dikemudian hari pada tahun 1925 areal tersebut

diperluas sampai puncak Gunung Gede dan Gunung Pangrango, sehingga

seluruhnya menjadi 1200 ha.

Namun kebijakan pemerintah Republik Indonesia menetapkan bahwa

hutan primer ini sekarang menjadi Taman Nasional ini sekarang berada di bawah

naungan Departemen Kehutanan Republik Indonesia Di sisi lain perhatian Treub

terhdap Kebun Pegunungan Cibodas juga kelihatan nyata. Pada tahun 1890

perubahan mandor yang sudah ada diperbahrui kembali. Berkat kerja sama yang

baik pada saat itu, Treub memperoleh bantuan bahan bangunan pada saat itu dari

Direktur B.O.W. (Dinas Pekerjaan Umum) Cianjur. Bahkan bahan dari

Page 27: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

81

sumbangan tersebut masih cukup untuk membangun wisma tamu bagi peneliti

pendatang yang terdiri dari 4 kamar tidur, kamar makan, ruang duduk, dengan

perpustakaan dan satu kamar kerja yang besar.

Dalam priode tahun 1890-1897 Dr. J. M. Janse Kepala laboratorium Treub

pada waktu itu melakukan penelitian pioneer tentang fenomena mikrozia yang

dilaksanakan terutama di Cibodas pada tumbuhan hutan pegunungan kawasan

Gunung Gede dengan ketinggian 1400-1800 m dpl. Meliputi 75 jenis dan 56 jenis

suku. Pada tahun 1897 Prof. Jense mempublikasikan dua karya ilmiah dari

penelitiannya ini dalam bahasa perancis berjudul “Les Endophytes radiacux de

quelques plantes javanises” dan “Quelques mots ssur le development d’une petite

truffe” (Soerohaldoko, 1999), karya penelitian Jenese ini merupakan yang

pertama kali di dunia.

Hutan primer tersebut Dr. S. H Kooders melakukan penelitian pohon-

pohon hutan, pemberian label dan pengukuran diameter batang terhadap 319

batang pohon pada kawasan hutan tersebut dilakukan sejak tahun 1898-1903 dan

penelitiannya antara tahun 1903-1913 dan penelitian antara tahun 1913-1915

pemberian label dan pengukuran diameter pohon bertambah dengan 192 pohon.

Kooders berhasil mempublikasikan daftar flora tersebut dalam “Bulletin du Jardin

Botanique de Buitenzorg Series III Vol. IX 1927-1928), yang disunting oleh Dr.

M.L.A. Bruggemann. Hasil publikasi tersebut sangat berguna bagi para ahli botani

dalam mampelajari flora pegunungan wilayah tropik, terutama dalam pembuatan

perancangan expedisi di hutan. Pada tahun 1898 selama sebulan J.G. Boerlage

Page 28: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

82

membuat Katalo Tanaman Koleksi Kebun yang pertama dan katalog tersebut

dibuat didalam laporan tahunan.

Pada tahun 1901 untuk menambah keanekaragaman koleksi dibangun

kolam untuk koleksi tanaman air. Koleksi tanaman air di Kebun Pegunungan

Cibodas dirintis dengan mengacu kepada koleksi tanaman air di Kebun Raya

Bogor. Pada tahun 1903 menyusul pembuatan sebuah stasiun pengamatan semi

otomatik metereologi dan geofisika, kemudian tahun 1994 perangkat serupa

dibangun pula di puncak Gunung Pangrango. Pada tahun 1906 J.J. Smith selama 2

minggu melakukan koleksi specimen herbarium.

Di dalam perjalanan sejarahnya, Kebun Pegunungan Cibodas senantiasa

memiliki mantra pribumi yang terlatih dan handal untuk mendampingi para staf

peneliti. Pada era kepemimpinan Treub, arsin dikenal sebagai pembantu peneliti

yang handal yang kemudian digantikan oleh Sapiin yang berperan aktif sebagai

pemandu sejumlah ahli biologi. Pada tahun 1930 yang dikenal sebagai pembantu

peneliti yang tangguh adalah Rossidi dan Nurta.

Pada tahun 1917 ketika Kebun Raya Bogor merayakan hari jadinya yang

ke 100, banyak ahli botani internasional yang memberikan sumbangan berupa

dana untuk membangun laboratorium baru bagi tamu-tamu peneliti di Kebun

Pegunungan Cibodas. Pembangunan laboratorium tersebut dimulai pada tahun

1919, dan diresmikan pada tanggal 12 Agustus 1920 dan sebuah perpustakaan

disumbangkan oleh Mr. J. Sibanga Mulder, Direktur Pertanian. M.L.A.

Bruggeman selama memegang jabatan di Kebun Pegunungan Cibodas telah

menyusun buku panduan Kebun Pegunungan Cibodas yang dilengkapi ilustrasi.

Page 29: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

83

Disamping perlengkapan penelitian ilmiah sebelumnya juga dibangun sarana

rumah dinas untuk pengawas (mandor) kebun.

Pada tahun 1924 kebun Pegunungan Cibodas berada dalam keadaan sangat

kritis menyusul depresi ekonomi, pemerintah Hindia Belanda sejak tahun 1920.

dampak negative dari keadaan tersebut bagi kebun Pegunungan Cibodas adalah

niat pemerintah Hindia Belanda pada saat itu untuk menutup Kebun Pegunungan

Cibodas. Namun berkat upaya yang gigih dari Dr. J.C. Koningsberg, mantan

direktur Kebun Raya Bogor, Prof. J. Cosquini De Bussy, Dr. Jansen, Prof Fete

Went (seorang promoter berkebangsaan Belanda terkemuka untuk riset biologi

kawasan tropik) serta anak Fete Went yang bernaman Fritz Went (ahli botanu

yang menemukan hormone auksin) dapat terhimpun dana untuk membantu Kebun

Pegununan Cibodas, sehingga masa kritis itu dapat dilalui.

Penataan koleksi tanaman selama dipimpin oleh C.L.L.H. Van Woerden

(1927-1939) antarta lain mengembangkan koloksi tanaman sekulen, serta

mengadakan penambahan herbarium. Selama kepemimpinannya disusun catalog

baru yang tadinya dimuat didalam laporan tahunan. Pada tahun 1929 Katalog

Kebun Pegunungan Cibodas bersama-sama dengan koleksi Kebun Raya Bogor

seperti pada tahun 1866. perbedaannya adalah catalog sebelumnya selain memuat

daftar koleksi Kebun Raya Bogor, memuat pula koleksi tanaman yang dipelihara

dikandang badak, Cibereum, Cipanas dan Puncak Pangrango, sedangkan catalog

gabungan yang baru ini hanya memuat koleksi tanaman Kebun Raya Bogor dan

Kebun Pegunungan Cibodas.

Page 30: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

84

Pada masa kependudukan Jepang yaitu Pada tahun 1939, A.A. Neervoort,

seorang Arsitek Landsekap dari belanda (1932-1938), yang kemudian menjadi

asisten curator di perkebunan karet di Jawa (1938-1939) diangkat sebagai Kurator

di Kebun Pegunungan Cibodas menggantikan Van Woeden. Dikebun pegunungan

ini dia menjabat pemimpin selama 3 masa yaitu masa pemerintahan Hindia

Belanda, masa pendudukan Jepang dan masa kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada bulan Desember 1941 Neervort menjalani dinas militer dan selama

kepergiannya Mantri Wangsa Kusua menggantikannya untuk sementara. Tanggal

13 Maret – 11 Agustus 1942 ia ditawan oleh tentara Jepang di kamp Cimahi.

Setelah dibebaskan ia diperintahkan untuk kembali bekerja di Cibodas dengan

statussebagai tawanan perang (POW) dengan pengawalan ketat oleh kedua orang

tentara Jepang asal Korea, bulan November 1944 ia ditawan kembali sampai

dengan Januari 1946.

Dibawah supervisi Prof. Dr. Baas Becking, Direktur Kebun Raya Bogor

pada tahun 1940 dilakukanlah penataan fisik, misalnya merenovasi kolam besar,

memperbaiki dan mengeraskan jalan-jalan didalam kebun. Baas Becking kembali

ke Negeri Belanda tahun 1940. keadaan perang di Eropa yang disusul dengan

pergantian Direktur Kebun Raya secara berturut-turut dari Dr. Van den Honert ke

Dr. D. F. Van Slooten ditambah dengan krisis ekonomi, menjadikan kendala bagi

Neervoort untuk melaksanakan rencana kegiatan yang sudah disusun. Walaupun

demikian dalam tahun 1940-1941 ia berhasil melakukan penataan kebun.

Penanaman jenis-jenis anggota Coniferae berhasil dilakukan.

Page 31: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

85

Selama pendudukan Jepang tidak banyak terjadi penambahan koleksi

tanaman, sementara itu Prof. Dr. T. Nakai, Direktur Kebun Raya Tokyo diangkat

sebagai Direktur Kebun Raya Bogor pada tahun 1943-1945 dan Kebun

Pegunungan Cibodas langsung berada dibawah pimpinannya. Pada waktu itu

mantra yang ada adalah Msid dan Sarwana di samping Wangsa Kusuma.

Pimpinan-pimpinan Kebun Pegunungan Cibodas pada pendudukan Jepang dapat

dilihat ditable berikut ini.

Table 2.2 Pimpinan Kebun Pegunungan Cibodas pada pendudukan Jepang

No Nama Tanggal

SK Tahun

Jabatan Keterangan

1 A.M. Nervoort

27-2-1940 1939-1941 Desember 1941 ditawan di kamp tentara Jepang Tanggal 11 Agustus 1942 dilepas namun dalam status POW

2 A.M. Nervoort

1942-1944 Kembali berkantor di Kebun Raya Cibodas di bawah pengawasan 2 tentara Jepang yang berasal dari Korea. Tahun 1944 dikembalikan ke kamp tentara Jepang

3 T. Nakai Masa pendudukan Jepang

Kepala Kebun Raya Tokyo merangkap sebagai kepala Kebun Raya Bogor dan Cibodas

4 A.M. Nervoort

1947-1950 Kembali memimpin Kebun Raya Cibodas setelah Indonesia Merdeka

5 C. Schroeter 1950 15 September 1950 meninggal tertembak di Wisma tamu Kebun Raya Cibodas

(sumber buku Sejarah Kebun Raya Cibodas (2006) penerbit LIPI hal 39-40)

4.2.2 Pekembangan Kebun Raya Cibodas Dari Tahun 1994-2006

Pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesa sebenarnya Kebun

Pegunungan Cibodas masih dalam kondisi baik, termasuk seluruh fasilitas yang

Page 32: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

86

terdapat di dalamnya. Namun demikian pada tanggal 7 Juli 1946 terdapat aksi

pembakaran yang mengakibatkan seluruh bangunan yang terdapat di Kebun Raya

Cibodas antara lain rumah pimpinan, labortorium, perpustakaan, termasuk

beberapa buku tamu, catalog kebun, arsip da berkas-berkas lainnya rusak.

Setelah Neevort dibebaskan dari tahanan pada bulan januari 1946 dia

kemudian memasuki dinas militer dan pada bulan maret 1947, ditemptkan

kembali di Kebun Pegunungan Cibodas sebagai Kurtor. Tugas utama yang harus

dilakukan adalah melakukan penataan kembali ke kebun, merehabilitasi fasilitas

bangunn yang rusak, termasuk membuat koleksi herbarium untuk di tanam kebun

dan pengaspalan jalan.

Dalam menjalankan tugasnya ia selalu membawa senjata sejenis stengun,

sedangkan untuk memperlancar kegiatan yang bersifat ilmiah 1948-1949 Nevoort

berhasil mengkoleksi 3.000 paket jamur dan sejumlah sepesimen tanaman lokal

baru. Bulan Desember 1949 Neevort meninggalkan Indonesia kembali ke

Belanda, dan pimpinan Kebun Pegunungan Cibodas digantikan oleh Schroeter,

urich Swiss. Namun Schroeter muda kelahiran Swiss yang sangat menjanjikan itu

meninggal dunia tertembak oleh sekelompok orang radikal di wisma tamu Kebun

Raya Cibodas. Mulai tahun 1953 pimpinan Kebun Pegunungan Cibodas bukan

lagi dipegang oleh bangsa asing melainkan oleh putra-putra Indonesia seperti pada

table 3 berikut ini.

Page 33: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

87

Tabel 2.3. Pimpinan Kebun Raya Cibodas sejak 1952 sampai sekarang

No Nama Tahun

Jabatan Keterangan

1 Mien Soekarta 1952-1961 Putra Indonesia pertama sebagai Pimpinan Kebun Raya Cibods

2 Rusdji E. Nasution 1961-1965 Katalog pertama yang disusun setelah Indonesia Merdeka

3 I Nengah Wirawan 1965-1968 - 4 Syafei Aziz, B.Sc 1968-1972 - 5 Kliwon Niaty 1972-1974 Pelaksanaan / Pemimpin Harian;

Pimpinan dirangkap langsung oleh Ke pala Kebun Raya Bogor

6 I Gede Ranten B.Sc 1974 Sda 7 Lucky P. Soewito 1975 Sda 8 Sukasdi 1975-1977 Sda 9 Guswara 1977-1978 Sda 10 Jaja Sukrya 1978-1979 Sda 11 Ir. Robinson

Harahap 1979-1980 Sda

12 B. Paul Naiola, B.Sc 1980-1981 Sda, tetapi pada tanggal 1-4-1981 diangkat sebagai kepala Kebun Raya Cabang Cibodas

13 Drs. Tahan Uji 1981-1983 Kepala Kebun Raya Cabang Cibodas

14 I.G.G. Mudhita, B.A 1983-1984 Kepala Cabang Kebun Raya Cibodas

15 Gozali Somaatmadja 1984-1989 Pjs. Kepala Kebun Raya Cabang Cibodas

16 Drs. I.G.G. Mudhita 1989-1998 Kepala cabang balai Kebun Raya Cibodas

17 Drs. R. Subekti 1998-2001 Kepala cabang balai Kebun Raya Cibodas

18 Didin Ahmad Nurdin

2001-2002 Pelaksana Tugas Harian Kepala cabang balai Kebun Raya Cibodas

19 Ir. Holif Immamudin 2002- sekarang

Kepala UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas

(sumber buku Sejarah Kebun Raya Cibodas (2006) penerbit LIPI hal 43-44)

Kebun Raya Cibodas telah mengukir sejarah yang harum yang tidak dapat

dilupakan dalam pembentukan kader peneliti inti diberbagai bidang kepakaran.

Awal tahun 1950 pemerintah Republik Indonesia mengambil kebijakan bahwa

Page 34: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

88

tenaga berkebangsaan asing harus meninggalkan Indonesia. Kebijakan ini

berakibat Lembaga Pusat Penyelidikan alam atau Kebun Raya Indonesia

mengalami kekosongan tenaga peneliti. Bertolak dari kenyataan ini maka atas

prakarsa Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo, Direktur LPAA, di Kebun Pegunungan

Cibodas didirikanlah Akademi Biologi. Peresmian Akademi Biologi ini dilakukan

oleh Dr Moch Hatta, Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 Oktober

tahun 1955 bertempat di Kebun Pegunungan Cibodas. Pembukaan tersebut

dihadiri pula oleh menteri pertanian. Pada upacara tersebut Prof. Ir. Kusnoto

menyampaikan orasi ilmiah bertemakan konservasi sumber daya hayati yang

berjudul Limas Hayati.

Mengingat gangguan keamanan oleh gerombolan pengacau keamanan,

maka Akademi Biologi dipindahkan ke Kebun Raya Bogor. Kemudian pada

bulan September 1957 Akademi Biologi dipindahkan lagi ke Ciawi Bogor

sekaligus berganti nama menjadi Akademi Kementrian Pertanian yang akhirnya

bernama Akademi Pertanian.

Beberapa alumni angkatan I yang kemudian mengabdikan dirinya

dilingkungan Kebun Raya adalah Dr. Rusdji W. Nasution yang pernah menjadi

pimpinan Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Purwodadi.

Kemudian Bapak Sarkat Danihardja, Msc. Yang menjabat pimpinan Kebun Raya

Cabang “Eka Karya” Bali. Sedangkan Prof. Dr. Didin S. Sastrapadja selain

menjabat wakil ketua Lembaga Biologi Nasional (LBN) yang merupakan lembaga

induk Kebun Raya.

Page 35: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

89

Masa kepemimpinan Kebun Raya Cibodas merupakan bagian yang sangat

penting dalam pertumbuhn dan perkembangan Kebun Raya Cibodas hingga

sekarang terutama setelah para pimpinan dipegang oleh putra-putra Indonesia.

Pada tahun 1994 taman wisata Kebun Raya Cibodas dipimpin oleh Drs.I.G.G.

Mudhita yang merupakan kali kedua memimpin Kebun Raya Cibodas. Drs.I.G.G.

Mudhita ini menjabat sebagai kepala Kebun Raya Cibodas mulai dari tahun 1989-

1998. pada masa kepemimpinannya Kebun Raya Cibodas berhasil mengikuti

standar Internasional didalam pendataan koleksi tanamannya yaitu pada tahun

1995.

Perkembangan Kebun Raya Cibodas dari tahun 1994-2006 dihiasi banyak

permasalahan yang menarik salah satunya adalah mulai bermunculannya para

pedagang yang berusaha untuk menetap dan tinggal dikawasan Kebun Raya

Cibodas. Hal ini dikarenakan lahan pertanian yang merupakan mata pencahrian

utama masyarakat Cibodas diambil oleh pemerintah guna di bangun sarana dan

prasarana penunjang Kebun Raya Cibodas salah satunya lapangan golf (hasil

wawancara dengan bapak Komarudin). Menurut bapak Komarudin tanah yang di

ambil oleh pemerintah yaitu sekitar 32 H dan masyarakat mendapat ganti rugi

yang tidak setimpal dengan luas tanah yang diambil oleh pemerintah tersebut. Dan

hal inilah yang menjadikan banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaannya

dan mulai beralih profesi menjadi pedagang.

Himpitan ekonomi yang dirasakan masyarakat membuat profesi berdagang

menjadi suatu pilihan. Karena profesi ini tidak memerlukan keahlian yang khusus

dan pendidikan yang tinggi. Kegiatan berdagang yang dahulu hanya merupakan

Page 36: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

90

kegiatan sampingan dan hanya dilakukan di akhir pekan saja yaitu dimana ketika

bayaknya wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas, kini kegiatan

berdagang tersebut menjadi mata pencahrian utama masyarakat. Namun

permasalahan ini tidak berakhir sampai disini saja karena kegiatan berdagang

menetap yang dilakukan oleh masyarakat pada waktu itu dianggap menggangu

kenyamanan tampat wisata Kebun Raya Cibodas yang menjadikan adanya konflik

antara masyarakat dengan pengelola Kebun Raya Cibodas yang menginginkan

agar tidak ada pedagang didalam kawasan wisata Kebun Raya Cibodas. Para

pedagang yang berusaha tinggal menetap harus rela dagangannya di bawa oleh

satpol PP menjadikan masyarakat yang sebenarnya terpaksa untuk berdagangpun

harus mengalami banyak kerugian.

Dan akhirnya permasalahan ini mengalami titik temu dimana pihak

masyarakat dan pihak Kebun Raya Cibodas melakukan negosiasi guna

menyelesaikan permasalahan tersebut. Karena mulai banyaknya masyarakat yang

berdagang di Kebun Raya Cibodas akhirnya pihak Kebun Raya Cibodas

bekerjasama dengan pemda membangun pasar yang letaknya didalam kawasan

wisata Kebun Raya Cibodas. Yang menjadikan masyarakat mulai dapat menetap

berdagang di kawasan Kebun Raya Cibodas (hasil wawancara dengan Bapak

Komarudin). Dalam hal ini pihak Kebun Raya Cibodas mulai melibatkan

masyarakat sekitar didalam pengelolaan taman wisata Kebun Raya Cibodas.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 18 Tahun 1994 Tentang

Penyelenggaraan Kepariwisataan yang didalam salah satu pasalnya menyebutkan

Page 37: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

91

bahwa pengelolaan keparawisataan harus selalu melibatkan masyarakat sekitar,

dan pasal tersebut berisi sebagai berikut :

• Cinderamata yang disediakan merupakan cinderamata khas masyarakat

setempat dengan mengutamakan hasil pengrajin masyarakat sekitar.

• Dalam wisata budaya mengutamakan seni budaya tradisional masyarakat

setempat dan dilarang seni budaya asing maupun seni budaya yang

bertentangan dengan nilai-nilai agama, kesusilaan atau ketertiban umum.

Adanya Peraturan Pemerintah tersebut memeberikan kesempatan yang

luas bagi masyarakat untuk dilibatkan secara langsung di dalam pengelolaan

Kebun Raya Cibodas. Dan hal ini sangat berdampak baik bagi masyarkat setempat

diamana masyarakat diberikan peluang di dalam memperbaiki ekonominya.

4.2.3 Perluasan Kebun Raya Cibodas Sebagai Kawasan Wisata

Perkembangan Kebun Raya Cibodas menjadi tempat rekreasi yaitu

dimulai pada tahun 1987 dimana dikeluarkannya surat Keputusan LIPI No

25/KEP/D.5./87, tanggal 17 Januari 1987, yang menyebutkan bahwa cabang balai

Kebun Raya Cibodas terbagi ke dalam Sub Seksi Koleksi, Sub Seksi Registrasi

dan Sub Seksi Bina Sarana Usaha. Sub Seksi yang ketiga inilah yang menjadikan

Kebun Raya Cibodas menjadi tempat wisata alam yang bertujuan

memperkenalkan dan memperluas wawasan kepada masyarakat mengenai

keanekaragaman tumbuhan. Pada saat itu Kebun Raya Cibodas di kepalai oleh

Gozali Sumaatmadja pada masa kepemimpinan Gozali Sumaatmadja ini penataan

Kebun Raya Cibodas lebih diprioritaskan pada pengaspalan jalan seluas 2.500 m2

serta perluasan areal kebun menjadi 9.250 m2 serta pembuatan kolam dan

Page 38: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

92

pembuatan pagar besi sepanjang 400 m dan juga pembuatan pintu gerbang Kebun

Raya Cibodas. Dan pada tanggal 9 Nopember 1988 diselenggarakan

penandatanganan naskah kerjasama peningkatan pelayanan umum antara LIPI

dengan Pemerintah Daerah Tingkat II Cianjur. Hal ini bertujuan untuk

memfasilitasi sarana dan prasarana penunjang parawisata seperti penyediaan

lapangan parkir dan memperbaiki akses jalan menuju Kebun Raya Cibodas.

Dengan dijadikannya Kebun Raya Cibodas sebagai tempat wisata

memberikan dampak yang positif bagi masyarakat yang tinggal disekitar Kebun

Raya Cibodas, hal ini dikarenakan terbukanya peluang bagi masyarakat didalam

meningkatkan perekonomiannya. Kebun Raya Cibodas sebagai tempat wisata

memberikan peluang kerja yang cukup luas bagi masyarakat diantaranya

berdagang, pelayanan jasa, dan juga kesempatan yang besar untuk dapat bekerja

di Kebun Raya Cibodas dan lain-lain.

4.2.2.1 Pengunjung

Kebun Raya Cibodas sebagai tempat wisata dari tahun 1994-2006

mengalami perkembangan yang pesat baik dari segi jumlah pengunjung maupun

sarana dan prasarana penunjangnya. Hal ini dikarenakan Kebun Raya Cibodas

sebagai tempat wisata mampu memberikan keanekaragaman wisata alam yang

pada masa sekarang ini wisata alam sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat.

perkembangan Kebun Raya Cibodas dapat dilihat dari data jumlah pengunjung

Kebun Raya Cibodas berikut ini:

Page 39: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

93

Table 2.4 Jumlah Pengunjung Taman Wisata Kebun Raya Cibodas

NO TAHUN JUMLAH PENGUNJUNG 1 1994 400.256 2 1995 411.256 3 1996 482.610 4 1997 485.465 5 1998 460.548 6 1999 472.652 7 2000 468.763 8 2001 523.629 9 2002 521.441 10 2003 560.774 11 2004 520.241 12 2005 554.887 13 2006 615.925

(Sumber diperoleh dari buku laporan tahunan Kebun Raya Cibodas (1994-2006) Penerbit UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas)

Dari data tersebut dapat peneliti analisis bahwa berdasarkan jumlah

pengunjung Kebun Raya Cibodas tiap tahunnya hampir selalu mengalami

peningkatan. Walaupun di beberapa tahun seperti tahun 1998, 2000, 2002 Kebun

Raya Cibodas mengalami penurunan jumlah pengunjung. Namun secara

keseluruhan selama 16 tahun pengunjung Kebun Raya Cibodas terus mengalami

peningkatan, dengan rata-rata peningkatan sekitar 5 %. Dengan demikian dapat

digambarnkan bahwa taman wisata Kebun Raya Cibodas mengalami

perkembangan yang cukup baik dari segi pengunjung, yang menggambarkan

kebutuhan masyarakat akan parawisata alam mulai meningkat. Dan kebutuhan

akan wisata alam ini bukan lagi hanya sebagai pelengkap saja melainkan sudah

menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat Indonesia.

Objek wisata di Kebun Raya Cibodas terbagi ke dalam dua tempat wisata

yaitu bumi perkemahan Mandala Kitri dan wanawisata Mandala Wangi. Bumi

Page 40: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

94

perkemahan Mandala kitri adalah areal yang digunakan sebagai tempat

perkemahan umum bagi masyarakat. Bumi perkemahan Mandala Kitri ini

biasanya ramai dikunjungi di waktu libur sekolah dan di akhir pekan. Bumi

perkemahan Mandala Kitripun biasanya sering dijadikan tempat kegiatan

Pramuka. Bumi perkemahan Mandala Kitri sebagai tempat wisata dari tahun

1994-2006 mengalami perkembangan yang pesat baik dari segi jumlah

pengunjung maupun sarana dan prasarana penunjangnya. Hal ini dapat dilihat

dari data jumlah pengunjung Bumi perkemahan Mandala Kitri berikut ini.

Table 2.5 Jumlah Pengunjung Bumi Perkemahan Mandala Kitri

NO TAHUN JUMLAH PENGUNJUNG 1 1994 28.965 2 1995 29.652 3 1996 31.562 4 1997 31.564 5 1998 30.562 6 1999 32.556 7 2000 31.546 8 2001 32.561 9 2002 33.522 10 2003 32.256 11 2004 32.721 12 2005 35.421 13 2006 42.505

(Sumber diperoleh dari buku laporan tahunan Kebun Raya Cibodas (1994-2006) Penerbit UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas)

Dari data tersebut dapat peneliti analisis bahwa berdasarkan jumlah

pengunjung bumi perkemahan Mandala Kitri tiap tahunnya hampir selalu

mengalami peningkatan. Walaupun dibeberapa tahun seperi tahun 1998, 2000,

2003 bumi perkemahan Mandala Kitri mengalami penurunan jumlah pengunjung.

Namun secara keseluruhan selama 16 tahun pengunjung bumi perkemahan

Page 41: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

95

Mandala Kitri terus mengalami peningkatan. Dengan rata-rata peningkatan sekitar

4 %. Dengan demikian dapat digambarnkan bahwa bumi perkemahan Mandala

Kitri mengalami perkembangan yang cukup baik dari segi pengunjung, yang

menggambarkan kebutuhan masyarakat akan alam mulai meningkat, dan mampu

menjadi prioritas bagi kebutuhan sebagian orang.

Selain objek wisata bumi perkemahan Mandala Kitri di Kebun Raya

Cibodas terdapat objek wisata lain yaitu Wanawisata Mandalawangi. Wanawisata

Mandalawangi ini adalah objek wisata alam yang berupa lahan hijau dan sebagai

tempat konservasi tumbuhan. Disini terdapat pula rumah kaca yang didalamnya

mengkoleksi 350 jenis anggrek. Wanawisata Mandalawangi sebagai tempat

wisata dari tahun 1994-2006 mengalami perkembangan yang cukup pesat baik

dari segi jumlah pengunjung maupun sarana dan prasarana penunjangnya. Hal ini

dapat dilihat dari data jumlah pengunjung Wanawisata Mandalawangi berikut ini.

Table 2.6 Pengunjung Wanawisata Mandalawangi

NO TAHUN JUMLAH PENGUNJUNG 1 1994 15.546 2 1995 16.102 3 1996 16.558 4 1997 16.655 5 1998 17.556 6 1999 16.554 7 2000 17.556 8 2001 18.564 9 2002 17.556 10 2003 17.102 11 2004 18.815 12 2005 22.142 13 2006 24.557

(Sumber diperoleh dari buku laporan tahunan Kebun Raya Cibodas (1994-2006) Penerbit UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas)

Page 42: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

96

Dari data tersebut dapat peneliti analisis bahwa berdasarkan jumlah

pengunjung Wananwista Mandalawangi tiap tahunnya hampir selalu mengalami

peningkatan. Walaupun di beberapa tahun seperi tahun 1995, 1999, 2002 dan

2003 Wanawisata Mandalawangi mengalami penurunan jumlah pengunjung.

Namun secara keseluruhan selama 16 tahun pengunjung Wanawisata

Mandalawangi terus mengalami peningkatan. Dengan rata-rata peningkatan

sekitar 4 %. Dengan demikian dapat digambarnkan bahwa Wanawisata

Mandalawangi mengalami perkembangan yang cukup baik dari segi pengunjung,

dan mampu menjadi tempat wisata yang digemari oleh masyarakat.

Secara keseluruhan perkembangan Kebun Raya Cibodas dari tahun 1994-

2006 dari tahun ketahunnya tersebut terus mengalami perkembangan yang cukup

signifikan baik dari jumlah pengunjung maupun perkembangan dari sarana dan

prasarana Kebun Raya Cibodas itu sendiri sebagai tempat wisata, yang

menjadikannya mampu menjadi tempat wisata yang digemari untuk di kunjungi

oleh masyarakat. Perkembangan yang cukup baik dari Kebun raya Cibodas inipun

berdampak positif terhadap masyarakat yang mamanfaatkan keberadaan Kebun

Raya Cibodas. Walaupun hal ini bukan berarti selama tahun 1994-2006 tersebut

masyarakat yang tinggal di sekitar Kebun Raya Cibodas tidak mengalami

permasalahan dari keberadaan Kebun Raya Cibodas.

Permasalahan yang ditimbulkanpun sebenarnya sangat merugikan

masyarakat seperti dibangunannya lapangan golf dan sarana pelengkap bagi

wisatawan lainnya, yang mengakibatkan sebagaian masyarakat yang tinggal di

sekitar Kebun Raya Cibodas tidak dapat lagi bertani karena lahan pertanian

Page 43: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

97

tersebut oleh pemerintah dijadikan lapangan golf sebagai penunjang sarana dan

prasarana bagi wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas. Hal ini

sangatlah berdampak besar terhadap masyarakat, karena sebelum masyarakat

memulai berdagang di Kebun Raya Cibodas, kegiatan bertani merupakan mata

pencahrian utama masyarakat sekitar. Namun dengan dijadikannya areal pertanian

masyarakat menjadi lapangan golf banyak masyarakat yang kehilangan mata

pencahrian utamanya dan kegiatan berdagang disekitar Kebun Raya Cibodas yang

dahulunya hanya sebagai kegiatan sampingan bagi masyarakat sekitar kini

menjadi kegiatan pokok bagi masyarakat karena tidak adanya kegiatan ekonomi

lain yang dapat diandalkan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan keterbatasan

masyarakat akan pendidikannya yang menjadikan kegiatan berdagang menjadi

mata pencahrian utama masyarakat, karena kegiatan berdagang ini tidak

memerlukan keahlian khusus.

Namun secara umum permasalahan tersebut tidak berdampak besar

terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar yang tinggal di Kebun

Raya Cibodas. Karena dari kegiatan berdagang tersebut masyarakat mampu

memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Hal ini pun dikarenakan perkemabangan

dari Kebun Raya Cibodas yang semakin pesat yang menjadikan adanya dampak

posistif bagi masyarakat sekitar yang menggantungkan ekonominya dari adanya

Kebun Raya Cibodas.

4.2.3.2 Perluasan Fungsi

Kebun Raya Cibodas pada awalnya hanya berfungsi sebagai tempat

konservasi tumbuhan, namun seiring dengan perkembangan Kebun Raya Cibodas

Page 44: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

98

sebagai tempat konservasi tumbuhan, akhirnya berkembanglah Kebun Raya

Cibodas sebagai tempat wisata yang dikelola oleh pemerintah. Pada tahun 1987

dikeluarkan surat keputusan LIPI No 25/KEP/D.5./87, tanggal 17 Januari 1987

yang menyebutkan bahwa Kebun Raya Cibodas sebagai tempat Bina Sara Usaha.

Dengan adanya surat keputusan ini Kebun Raya Cibodaspun memperluas

fungsinya sebagai tempat wisata alam yang bertujuan memperkenalkan dan

memperluas wawasan kepada masyarakat mengenai keanekaragaman tumbuhan.

Perkembangan Kebun Raya sebagai tempat wisata berdampak sangat besar

terhadap masyarakat sekitar yang tinggal disekitar wilayah Kebun Raya Cibodas.

hal ini menjadikan Masyarakat yang tinggal disekitar wilayah Kebun Raya

Cibodas terbuka kesempatannya guna memperbaiki kehidupan perekonomiannya.

Dampak dijadikannya Kebun Raya Cibodas sebagai tempat wisata menjadikan

ramainya wisatawan yang berkunjung sehingga masyarakat dapat memanfaatkan

hal tersebut dengan melakukan kegiatan ekonomi seperti berdagang.

Objek wisata di Kebun Raya Cibodas terbagi kedalam dua tempat wisata

yaitu Bumi Perkemahan Mandala Kitri dan Wanawisata Mandalawangi. Bumi

Perkemahan Mandala Kitri adalah areal yang digunakan sebagai tempat

perkemahan umum bagi masyarakat. Bumi Perkemahan Mandala Kitri ini

biasanya ramai dikunjungi wisatawan diwaktu libur sekolah dan akhir pecan,

Bumi Perkemahan mandala Kitripun biasanya dijadikan sebagai temapat

perkemahan. Sedangkan objek wisata Wananwisata Mandalawangi adalah objek

wisata alam yang berupa hamparan lahan hijau dan merupakan temapat pusat

Page 45: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

99

konservasi tumbuhan. Disisni terdapat pula rumah kaca yang didalamnya

mengkoleksi sekitar 350 jenis anggrek.

Selain itu wilayah Kebun Raya Cibodas merupakan salah satu akses jalan

masuk menuju kawasan wisata Gunung Gede dan kawasan wisata Gunung

pangrango, yang mengakibatkan taman wisata nasional Kebun Raya Cibodas

sering dijadikan tempat peristirahatan bagi para wisatawan yang telah

mengunjungi Gunung Gede dan tempat wisata Gunung pangrango.

4.2.4 Pengelolaan Kebun Raya Cibodas

Keberhsilan pengembangan parawisata tidak terlepas dari pengelolaan

yang dilaksanakan oleh para pengurus objek wisata, hal ini sangat terkait dengan

usaha peningkatan profesionlitas dari system pengelolaan untuk mewujudkan

suatu fondasi parawisata yang kondusif, nyaman dan dapat memuaskan wisatawan

yang datang. Kawasan wisata Kebun Raya Cibodas termasuk kedalam Objek dan

Daya Tarik Wisata (ODTW) alam. adapun Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun

1990 tentang Penyelenggaraan Keparawisataan telah mengatur kegiatan

Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam pasal 40 sebgai berikut :

Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam dan tat lingkungan yang telah ditetapkan sebagai objek dan daya taik wisata, untuk dijadikan sasaran wisata.

Selanjutnya pada pasal 43 telah ditetapkan bahwa Kegiatan pengusahaan

objek dan daya tarik wisata alam meliputi :

a. Pengembanagn prasarana dan saran pelengkap bahwa fasilitas pelayanan lain bagi wisatawan.

b. Pengelolaan objek dan daya tarik wisata alam, termasuk prasarana dan sarana yang ada; dan

Page 46: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

100

c. Penyedian sarana dan fasilitas bagi masyarakat di sekitarnya untuk berperan serta dalam kegiatan pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam.

Adapun kewajiban bagi pengelola kegiatan pengusaha objek dan daya tarik wisata

alam telah diatur pada pasl 44 sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam wajib :

a. Menyediakan sarana dan fasilitas keselamatan dan keamanan.

b. Mempekerjakan pramuwisata dan tenaga kerja ahli yang memiliki keterampilan yang diutuhkan; dan

c. Menjaga kelestarian objek dan daya tarik wisata serta tata lingkungannya.

2. Penyelnggaraan pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan wisatawan yang mengunjungi objek dan daya tarik wisata alam yang bersangkutan.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa didalam pengelolaan

parawisata alam memerlukan sistem pengelolaan yang profesionalisme untuk

mewujudkan suatu fondasi parawisata yang kondusif.

4.2.4.1 Peran Pemerintah

Kebun Raya Cibodas merupakan lembaga milik pemerintah yang berada

di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kebun Raya

Cibodas berada di bawah naungan pemerintah Setelah Indonesia merdeka, setalah

peralihan kekuasaan dari kepemimpinan Jepang menuju kepemimpinan

pemerintah Indonesia kondisi Kebun Raya Cibodas masih dalam kondisi sangat

baik termasuk fasilitas bangunan yang terdapat di dalamnnya. Namun pada

tanggal 7 juli 1946 terjadi aksi pembakaran yang mengakibatkan seluruh

bangunan yang terdapat di Kebun Raya Cibodas antara lain rumah pimpinan,

Page 47: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

101

laboratorium, pepustakaan, termasuk beberapa buku tamu, katalog kebun, arsip

dan berkas-berkas lainnya rusak parah, yang akhirnya pemerintah membangun

kembali sarana dan prasarana guna penunjang penelitian tumbuhan di Kebun

Raya Cibodas tersebut.

Setelah Kebun Raya Cibodas diresmikan menjadi tempat parawisata pada

tahun 1987 pemerintah tapatnya pemerintah daerah membangun segala sarana dan

prasaran penunjang parawisata agar Kebun Raya Cibodas menjadi tempat wisata

yang diminati oleh masyarakat. pembangunan sarana dan prasarana Kebun Raya

Cibodas tersebut meliputi pembangunan akses jalan menuju Kebun Raya Cibodas,

pembangunan lahan parkir yang luas, pembangunan kios-kios agar para pedagang

yang berjualan di area Kebun Raya Cibodas tersusun rapi, dan juga pembangunan

sarana dan prasarana penunjang lainnya (hasil wawancara dengan Bapak

Ngatimin).

Pesatnya perkembangan Kebun Raya Cibodas tak lepas dari peran

pemerintah, terutama pemerintah daerah setempat. Namun perkembangan Kebun

Raya Cibodas yang pesat tidak berjalan seiringan dengan konflik yang terjadi

antara pemerintah daerah dan pihak pengelola Kebun Raya Cibodas.

Permasalahan ini disebabkan oleh adanya kepengurusan ganda didalam

pengelolaan Kebun Raya Cibodas sebagai tempat wisata. Dimana Pemerintah

Daerah tidak mau berada di dalam satu atap di dalam mengurusi tiket masuk

Kebun Raya Cibodas, yang mengakibatkan wisatawan yang berkunjung ke taman

wisata Kebun Raya Cibodas harus dirugikan karena harus membayar lebih dari

dua kali tiket masuk ke tempat wisata Kebun Raya Cibodas. Wisatawan yang

Page 48: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

102

berkunjung harus membayar tiket masuk di depan gerbang menuju Kebun Raya

Cibodas dan juga membayar tiket masuk menuju kawasan wisata Kebun Raya

Cibodas. Selain itu wisatawan yang membawa kendaraan pribadi harus membayar

sewa parkir, hal ini mengakibatkan wisatawan dirugikan karena mereka harus

mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk dapat menikmati keindahan alam

Kebun Raya Cibodas.

Pihak pengelola taman wisata Kebun Raya Cibodas menginginkan agar

pemerintah daerah setempat bersama-sama dalam satu atap untuk mengurusi tiket

masuk menuju Kebun Raya Cibodas, agar wisatawan yang berkunjung ke taman

wisata Kebun Raya Cibodas tidak banyak dirugikan oleh besarnya biaya yang

dikeluarkan untuk tiket masuk. Namun hal ini ditolak oleh pemerintah daerah

karena mereka merasa dirugikan apabila didalam pengelolaan Kebun Raya

Cibodas menjadi satu atap. Pemerintah daerah beranggapan bahwa mereka telah

mengeluarkan biaya yang sangat besar didalam menyediakan sarana dan

prasarana pelengkap Kebun Raya Cibodas seperti Pembangunan akses jalan.

Pembangunan lapangan parkir yang luas, pembangunan kios-kios dan lain-lain.

(wawancara dengan Bapak Ngatimin yang merupakan pengelola pepustakaan

Kebun Raya Cibodas).

Permasalahan ini sempat mengakibatkan ditutupnya Kebun Raya Cibodas

selama satu bulan di tahun 2006. adanya permasalahan ini berdamapak sangat

besar terhadap masyarakat sekitar yang mengadalkan kehidupan

perekonomiannya dari taman wisata Kebun Raya Cibodas. Karena dengan

ditutupnya Kebun Raya Cibodas mengakibatkan masyarakat yang mengandalakan

Page 49: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

103

kehidupan perekonomiannya dari berdagang, menjadikan dagangannya sepi

dikarenakan tidak adanya wisatawan yang berkunjung. Hal ini menjadikan

masyarakat sekitar Kebun Raya Cibodas berdatangan menuju kantor DPRD agar

pemerintah daerah memaksa pengelola Kebun Raya Cibodas membuka kembali

taman wisata Kebun Raya Cibodas, karena adanya permasalahan ini sangat

merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Kebun Raya Cibodas.

Setelah diadakannya perundingan antara pemerintah daerah dengan pengelola

Kebun Raya Cibodas akhirnya Kebun Raya Cibodas kembali dibuka, walaupun

dalam hal ini permasalahan antar pemerintah daerah dengan pengelola Kebun raya

Cibodas belumlah terselesaikan.

4.2.4.2 Peran Masyarakat

Peran masyarakat sekitar kawasan Kebun Raya Cibodas didalam

meningkatkan kehidupan kepariwisataan, salah satunya yaitu selalu bersama-sama

menjaga kenyamanan dan keamananan Kebun Raya Cibodas. Karena mereka

menyadari bahwa hal tersebutlah yang dapat meyebabkan wisatwan nyaman dan

mau barlama-lama tinggal disana. dan hal itu akan berdampak positif terhadap

orang-orang yang mengandalakan kehidupan perekaonomiannya disekitar Kebun

Raya Cibodas. Karena dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung maka hal

ini akan menjadikan terjadinya kegiatan ekonomi terhadap mayarakat.

Didalam menjaga kenyamanan bagi para wisatawan maka masyarakat

sekitarpun membentuk organisasi untuk mengelola hal tersebut. tujuan

pembentukan organisasi tersebut yaitu untuk mengatur dan membimbing

masyarakat yang tinggal disekitar Kebun Raya Cibodas agar selalu menjaga

Page 50: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

104

kebersihan wilayah Kebun Raya Cibodas. Hal ini bertujuan agar terciptanya

kenyamanan bagi wisatawan. Adapun organisasi tersebut salah satunya adalah

KOMPEPAR (Kelompok Penggerak Parawisata). KOMPEPAR ini merupakan

suatu asosiasi yang menaungi para pedagang yang ada disekitar Kebun Raya

Cibodas.

Para pedagang yang ada disekitar Kebun Raya Cibodas tersebut

jumlahnya sekitar 1000 pedagang, ini merupakan pedagang yang menetap di

Kebun Raya Cibodas sedangkan di waktu libur para pedagang di Kebun Raya

Cibodas dapat bertambah dua kali lipat hal ini dikarenakan bermunculannya

pedagang musiman yang memanfaatkan situasi dan kondisi Kebun Raya Cibodas

yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan (hasil wawancara dengan pak

Komarudin). Oraganisasi KOMPEPAR bukan hanya mengatur dan menanungi

para pedagang saja tetapi juga mengatur masyarakat, dan para pedagang musiman

yang tinggal disekitarnya. Hal ini bertujuan guna menciptakan keselarasan dan

kenyamanan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Kebun Raya Cibodas.

4.2.4.3 Kepengurusan Kebun Raya Cibodas

a. Keadaan Umum

Kebun Raya Cibodas Terletak di Desa Cimacan, yang jaraknya dari

Bandung kira-kira 85 km, sedang dari Cianjur sekitar 23 km. Berlokasi disekitar

lereng Gunung Gede pada ketinggian 1.500 m. Udaranya sejuk dengan suhu rata-

rata 21o C dan luas seluruhnya sekitar 83 hektar. Kebun raya cibodas ini dibangun

pada tahun1862 dan merupakan bagian dari kebun raya Bogor. Disini terdapat

berbagai macam tumbuhan-tumbuhan dari berbagai negara di seluruh dunia. Di

Page 51: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

105

tempat ini terdapat pula area parkir yang cukup luas, kios-kios makanan,

penginapan dan tempat menjual tanaman-tanaman hias.

b. Visi dan Misi

� Visi Kebun Raya Cibodas

Menjadi salah satu kebun raya terbaik di dunia dalam bidang konservasi

tumbuhan tropika khususnya tumbuhan tropika dataran tinggi basah, penelitian,

pelayanan pendidikan lingkungan dan pariwisata.

� Misi Kebun Raya Cibodas

1. Melestarikan tumbuhan tropika khususnya tumbuhan tropika dataran

tinggi basah.

2. Mengembangkan penelitian bidang konservasi dan pendayagunaan

tumbuhan tropika khususnya tumbuhan tropika dataran tinggi basah.

3. Mengembangkan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan

pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap arti penting tumbuhan

dan lingkungan bagi kehidupan.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

c. Tugas Pokok dan Fungsi Kebun Raya Cibodas

� Tugas Pokok Kebun Raya Cibodas

UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI mempunyai

tugas melakukan inventarisasi, eksplorasi, koleksi, penanaman, dan pemeliharaan

tumbuhan pegunungan khususnya kawasan barat Indonesia yang memiliki nilai

ilmu pengetahuan dan potensi ekonomi untuk dikoleksi dalam bentuk kebun

botani, serta melakukan pendataan, pendokumentasian, pengembangan, pelayanan

Page 52: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

106

jasa dan informasi, pemasyarakatan ilmu pengetahuan di bidang konservasi,

introduksi, dan reintroduksi tumbuhan.

� Fungsi Kebun Raya Cibodas

Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, UPT Balai Konservasi

Tumbuhan Kebun Raya Cibodas-LIPI menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pelayanan, inventarisasi, eksplorasi, konservasi dan reintroduksi jenis

tumbuhan dataran tinggi basah khususnya kawasan barat Indonesia

yang memiliki nilai ilmu pengetahuan dan potensi ekonomi,

pengembangan dan pendokumentasian biodata jenis tumbuhan koleksi

yang berkaitan dengan konservasi ex-situ.

2. Pemberian pelayanan jasa ilmiah, pemasyarakatan ilmu pengetahuan

dalam bidang konservasi tumbuhan dan introduksi tumbuhan.

3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

� Jumlah Pegawai Kebun Raya Cibodas

Tabel 2.7 Data jumlah pegawai Kebun Raya Cibodas

No Tahun Jumlah Pegawai 1 1994 199 2 1995 198 3 1996 195 4 1997 194 5 1998 194 6 1999 192 7 2000 192 8 2001 167 9 2002 169

10 2003 168 11 2004 168 12 2005 167 13 2006 167

(Sumber diperoleh dari buku laporan tahunan Kebun Raya Cibodas (1994-2006) Penerbit UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas)

Page 53: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

107

� Struktur Organisasi Kepengurusan Kebun Raya Cibodas

(Sumber diperoleh dari buku laporan tahunan Kebun Raya Cibodas (2008) Penerbit UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas)

e. Potensi Wilayah

Potensi wilayah Kebun Raya Cibodas sebagai tempat wisata cukup besar

hal ini dikarenakan Kebun Raya Cibodas memberikan segala kebutuhan reakrisi

alam yang diinginkan oleh para wisatawan seperti menikmati pemandangan hutan

pinus dan hutan alam, dan keanekaragaman jenis pohon yang cukup tinggi

diantaranya pohon Puspa, Rasamala, Nangka, Damar, Saninten, Jamuju, Baros,

Huju, Pasang, Syfrus, Suren, Kaliandra, Filisium, Kondang, Salam, Mahoni,

Cemara, Kurai, Sengon, Flamboyan, Pulus, Eucalypus, Kihaji, Riung anak,

Bungur, Angsana, Beringin, Aksia, Rumput pahit, Jampang pahit, Sulanjana,

Alang-alang, Putri malu, Antanan, Totoropongan, Takokak, Kaso, Kecubung,

Page 54: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

108

Tepus, Sembung gunung, Kiurat, Lemmo, Kingkilaban, Lakotmala, Paku andom,

Kadaka, Rotan, Konyal. Semua jenis pohon tersebut terdapat di Kebun raya

Cibodas.

Selain berbagai jenis tumbuhan terdapat pula berbagai jenis Fauna antara

lain burung pipit, kutilang, tekukur, jogjog, sesap madu, burung hantu, kepodang,

bangau, alap-alap dan kalajengking, berang-berang, anjing huhtan, kucing hutan,

tupai, menjangan, kelelawar, kera ekor panjang, macan tutul, babi hutan dan

trenggiling. Sehingga menjadikan Kebun Raya Cibodas mampu menjadi tempat

rekreasi alam yang menyenangkan bagi wisatawan

f. Potensi Wisata

Di Kebun Raya Cibodas temapt yang berpotensi sebagai tempat wisata

yaitu Wananwisata Mandalawangi, Bumi Perkemahan Mandala Kitri dan Rumah

Kaca. Kawasan wana wisata Mandalawangi yaitu sebagai tempat wisata harian

disini wisatawan dapat menikmati pemandangan alam yang indah serta udaranya

yang sejuk. dan untuk wisata berkemah khususnya para pelajar dan umum yaitu di

Bumi Perkemahan Mandalakitri. Dan tujuan wisata berikutnya yaitu Rumah Kaca

disini Ada lima buah rumah kaca yang bisa ditemui, kaktus, sukulen, anggrek,

penjualan tanaman dan persemaian. Untuk rumah kaca kaktus dan sukulen

menampung 353 jenis. Koleksinya datang dari seluruh dunia, termasuk Agave,

Dracaena, Sansevieria, Yucca dan Aloe.

Page 55: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

109

4.3 Perubahan Sosial dan Ekonomi

Sub bab ini merupakan hasil analisis terhadap pertanyaan penelitian ke

tiga, yaitu menegenai kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar taman wisata

Kebun Raya Cibodas yang mengandalkan kehidupan perekonomiannya dari segi

perdagangan, jasa dsb. Menurut klasifikasi tenaga kerja, tingkat kesejahteraan,

tingkat pendapatan pedagang dan tingkat kesejahteraan pegawai. Kondisi sosial

masyarakat Kecamatan Cipanas pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari

pengaruh adanya berbagai tempat wisata di Kecamatan Cipanas yang salah

satunya Kebun Raya Cibodas. Masyarakat Kecamatan Cipanas memiliki

pandangnan luas, objektif dan optimis serta mengahargai setiap perubahan yang

terjadi khususnya bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan. Hal ini didasarkan pada

persaingan masyarakat dalam hal pekerjaan yang sangat ketat.

Terjadimya perubahan dari masyarakat pertanian ke masyaralat

berwiraswasta berpengaruh terhadap penghasilan yang diperoleh oleh masyarakat.

sebagai masyarakat yang berwiraswasta salah satunya yaitu pedagang memilki

tingkat pendapatan yang lebih tinggi dibanding dengan menjadi buruh tani yang

hanya memperoleh penghasilan pada waktu pannen saja, penghasilan buruh tani

besar kecilnya tergantung dari hasil panen yang didapatkan. Sehingga dalam

penggunaanya harus memilki perencaaan yang baik. Kondisi ini berbeda ketika

mereka mendapat penghasilan dari sektor berdagang. Penghasilan yang cukup

membuat mereka merasa bebas untuk mempergunakan bahkan membeli barang-

barang yang kurang diperlukan sekalipun. Namun di dalam usaha berdagang ini

Page 56: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

110

pendapatan tidak selalu stabil terkadang pendapatan merekapun dirasakan kurang

untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Perubahan dalam cara menggunakan penghasilan yang diperoleh dapat

dlihat dari berbagi aspek. Salah satu aspek yang mencerminkan hal itu dapat

dilihat dari bentuk rumah tinggal serta pengunaan peralatan rumah tangga yang

lebih lengkap dan pengguaan alat-alat elektronik seperti TV, radio, dan

sebagainya. Aspek lain yang mencerminkan adalah dalam hal konsumsi makanan

mereka terutama dalam hal lauk pauk yang lebih beragam dibanding sebelumnya

yang sebagian besar hanya diambil dari hasil pertanian. Kondisi tersebut juga,

menandakan bahwa kebutuhan giji keluarganya mencukupi dari penghasilan yang

diperoleh.

Pengetahuan teknologi memperlihatkan sikap yang memudahkan adaptasi

kepada realitas baru. Untuk itu dalam ragka pembangunan perlu disejajarkan

pengembangan berbagai sikap baru. Sehingga pada satu pihak tidak timbul

ketakutan serta ketidak mampuan mereka dalam menghadapi perubahan teknologi

yang lebih maju. Dipihak lain, yang memilki dorongan dengan perkembangan

kognitif, sehingga timbul kemampuan dan mengaplikasi pengetahuan dalam

mnghadapi situasi yang serba kompleks.

Jika dilihat dari taraf kesejahteraan hidup masyarakat yang tinggal di

sekitar wilayah Kebun Raya Cibodas, masyarakat sekitar telah banyak mengalami

perubahan, hal ini terbukti dengan banyak beralihnya mata pencahrian masyarakat

sekitar Kebun Raya Cibodas dari bertani menjadi seorang pedagang. Hal ini

dikarenakan sector usaha berdagang dirasakan lebih mampu mencukupi

Page 57: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

111

kebutuhan ekonomi keluarga. Berdasarkan hal diatas, perkembangan sektor

wisata yang ada di Kecamatan Cipanas salah satunya yaitu Kebun Raya Cibodas,

jelas memberikan dampak akan adanya stratifikkasi dalam kehidupan

bermasyarakat. Hal ini, menjadikan transfomasi yang terjadi telah menciptakan

lapisan-lapisan sosial baru dalam masyarakat yang semakin kompleks. Sikap

mereka yang terbuka dan mau menerima perubahan yang berasal dari luar , karena

terjalin interaksi sosial yang dilakukan oleh mereka dengan masyarakat luar

menjadikan mereka tidak segan untuk menerima perubahan. Hal ini menyebakan

masyarakat berpindah dari satu lapisan kelapisan lainnya dengan dinamis

berdasarkan kekuasaan, kekayaan, dan ilmu pengetahuan terutama sejak

berkembangnya taman wisata Kebun Raya Cibodas menjadi tempat wisata.

Keberadaan taman wisata Kebun Raya Cibodas telah menggeser pola

matapencaharian masyarakat setempat yang tadinya bekerja pada sektor pernaian,

kemudian secara bertahap bergeser kepada sektor perdagangan, jasa pegawai

wiraswasta dan sebagainya.

Pemaparan diatas memberikan gambaan bahwa kehidupan sosial di

lingkungan sekitar Kebun Raya Cibodas berlangsung secara harmonis. Hubungan

diantara mereka selain didasarkan pada status pekerjaan, juga didasarakna pada

nilai-nilai kekeluargaan yang erat. Selain itu hubungan sosial yang terjalin dalam

masyarakat sekitar Kebun Raya Cibodas juga sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai

agama Islam yang kuat, sehingga ciri-ciri masyarakat wisata yang cenderung

terbuka dalam menerima pengaruh serta nilai individulais yang tinggi dapat di

minimalisir.

Page 58: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

112

Kehidupan sosial suatu masyarakat pada dasaranya tidak bisa dilepaskan

dari kehidupan ekonomi yang berkembang pada masyarakat tersebut. Untuk

masyarakat sekitar Kebun Raya Cibodas yang mata pencahariannya

mengandalakan keberadaan tempata wisata Kebun Raya Cibodas, Kehidupan

masyarakat sekitarnya dapat dikatakan bersifat sederhanana. Penghasilan yang

diperoleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga untuk

konsumsi saja, sedangkan untuk kebutuhan lainnya mereka harus mencari

tambahan dengan bekerja diluar atau sampingan, dengan kondisi tersebut mereka

cenderung hidup seadanya. Namun, nilai-nilai Islam yang mendasari kehidupan

masyarakat sekitar Kebun Raya Cibodas yang mengandalakan perekonimiannya

dari sektor wisata membuatnya selalu berusaha sabar dan tidak putus asa dengan

selalu bersaha keras dalam mengatasi kenyataan hidup.

Sektor parawisata muncul karena adanya kebutuhan batiniayah manusia

akan keindahan alam, seni, budaya yang bertujuan untuk mencari keseimbangan,

keserasian dalam dimensi sosial budaya dan ilmu. Kemunculan taman wisata

Kebun Raya Cibodas dipengaruhi salah satunya oleh kebutuhan manusia akan

rekreasi alam yang indah yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, yang

menngakibatkan munculnya ketertarikan guna menikmati keindahan yang telah

diciptakan. Dimasa sekarang ini bagi sebagian orang menikmati wisata alam

adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi karena wisata alam bagi sebagian

orang dapat menghilangkan rasa stres akibat kesibukan aktivitas sehari-hari.

Adanya taman wisata Kebun Raya Cibodas ini berdampak positif terhadap

masyarakat sekitar yang tinggal kawasan Kebun Raya Cibodas. Hal ini

Page 59: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

113

dikarenakan terbukanya kesempatan bagi masyarakat didalam meningkatkan

kehidupan perekonomiannya. Disamping itu, membuka kesempatan kerja yang

luas bagi masyarakat sekitar. Selain berdampak pada kehidupan sosial ekonomi

masyarakat adanya taman wisata Kebun Raya Cibodas, di lain pihak berpengaruh

luas terhadap banyak hal salah satunya bangsa dan Negara. Menurut Jhon M

Bryden (1973) dalam Abdurrachmat dan E. Maryani (1998 : 79) yang

menyebutkan suatu penyelenggaraan kegiatan parawisata dan objek wisata dapat

memberikan setidaknya ada 5 butir dampak positif, adapun dampak postif tersebut

yaitu :

1. Penyumbang devisa negara

2. Menyebarkan pembangunan

3. Menciptakan lapangan kerja

4. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui dampak pengadaan (mulitplier effect).

5. wawasan masyarakat tentang bangsa-bangsa di dunia semakin luas.

6. mendorong semakin meningkatnya pendidikan dan keterampilan penduduk.

Disamping itu dalam Abdurrachmat dan E. Maryani (1998 : 80)

menjelaskan pula dampak-dampak negatif yang timbul dari parawisata secara

ekonomi yaitu :

a. Semakin ketatnya persaingan harga antar sektor.

b. Harga lahan yang semakin tinggi.

c. Mendorong timbulnya inflasi.

d. Bahaya terhadap ketergantunagn yang tinggi dari negara terhadap pariwisata. Abdurrachmat dan E. Maryani (1998 : 80).

Page 60: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

114

e. Meningkatnya kecenderungan impor.

f. Menciptakan biaya – biaya yang banyak.

g. Perubahan sistem nilai dan moral, etika, kepercayaan, dan tata pergaulan dalam masyarakat. Misalnya mengikis kehidupan bergotong royong, sopan santun dan lain – lain.

h. Memudahkan kegiatan mata-mata dan penyebaran obat terlarang.

i. Dapat meningkatkan pencemaran lingkungan seperti sampah, vandalisme (corat-coret), rusaknya habitat flora dan fauna tertentu, polusi air, udara dan tanah, dan sebagainya.

Adapun Marpaung (200 : 27) menjelaskan bahwa dampak dari kegiatan

pariwisata dalam bidang sosial yang dapat terjadi pada masyarakat disekitar objek

wisata adalah sebagai berikut :

a. Kepadatan wisatawan

Seringkali jumlah wisatawan yang berkumpul atau yang berkunjung menumpuk pada satu waktu. Aspek musiman pada pariwisata banyak terjadi di daerah tujuan wisata. Wisatawan berpusat pada daerah wisata selama beberapa bulan.

b. Pengaruh prilaku wisatawan

Pengaruh prilaku wisatawan mendorong masyarakat lokal untuk bekerja dan mengejar sesuatu yang mereka tidak perlu, sesuatu yang baru dan tampak baik yang dikenakan atau dilakukan wisatawan.

c. Migrasi

Secara ekonomi dalam mencoba meraih peluang ekonomi dari perjalanan wisatawan, masyarakat pedesaan ikut ambil bagian dengan bekerja di bidang jasa di tempat-tempat kunjungan wisata, sehingga tidak sedikit dari mereka meninggalkan kampung halamanny untuk pekerjaan ini. Hal ini menjadi masalah dalam menjaga kebutuhan tenaga kerja dibidang pertanian.

d. Penurunan moral masyarakat

Merupakan suatu sugesti bahwa parawisata membawa akibat pada perubahan kondisi moral masyarakat setempat seperti pelacuran, kejahatan dan perjudian.

Page 61: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

115

e. Ukuran dampak sosial

Merupakan suatu sugesti bahwa indeks dari iritasi wisatawan ada. Tempat tujuan wisata pada indeks tersebut kemungkinan terpengaruh dampak sosial dari parawisata. Jika proses dari kepariwisataan hilang maka dampak sosialnya pun hilang. Adapun tingkatan pengaruh dari penyelenggaraan kegiatan parawisata yang berdampak sosial kepada masyarakat tersebut dapat digambarkan tingkatannya sebagai berikut

1) Euphoria

Dari sini terlihat bahwa akan ada kesempatan yang menguntungkan untuk masyarakat setempat dari atraksi yang ditampilkan pada wisatawan.

2) Aphaty

Parawisata berkembang sesuia dengan pengunjung yang ada. Tekanan membuat banyak uang kemungkinan ada. Tuan rumah dan tamu salaing berhubungan dimana pembelian dan transaksi terjadi.

3) Iritasi

Pada beberapa poin, parawisata berkembang dimanapun. Dalam opini lokal ini, tempat tujuan wisata dapat ditangani sendiri. Jalan-jalan menjadi sepi, restoran dan bar menjadi hangat. Pada poin ini keinginan menurun untuk iritasi.

4) Antagonis

Ketika mulai dirasakan bahwa masalah mayarakat yaitu polusi, kejahatan yang berkembang, sebagai dampak dari kepadatan, para wisatawan memperkecil pertentangan, akibatnya kadang mereka tertipu.

5) Tingkat akhir

Pada tingkat kelima atau akhir ini masyarakat melupakan bahwa wisatawan tertarik karena budaya, perkembangan yang mengubah masyarakat kemungkinan selamanya.

Dari gambaran diatas, dapat dihubungkan dengan penelitian yang peneliti

kaji yaitu menegnai pembahasan dampak taman wisata Kebun Raya Cibodas

terhadap lingkungan hidup masyarakat sekitar. Namun, dalam hal ini masih

sedikit yang mengkaji dampak yang ditimbulkan oleh Kebun Raya Cibodas

Page 62: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

116

berdasarkan kondisi di daerah penelitian. Untuk membehas dampak dari suatu

tempat wisata memang perlu dikaji suatu konsekuensi dari proses parawisata itu

sendiri, dilihat sampai sejauh mana pengaruhnya terhadap lingkungan hidup yang

ada di sektar kawasan industri tersebut.

Dampak dari adanya suatu tempat wisata bisa mencakup beberapa aspek,

diantaranya aspek lingkngan hidup. Keberadaan suatu tempat parawisata dalam

lingkunan hidup sangat besar pengaruhnya, terutama bagi lingkungan hidup

alamiah yang menempatkan adanya suatu interaksi antara wisatawan yang

berkunjung dengan lingkungan sekitar maupun masyarakatnya. Hal ini tidak dapat

dihindarkan bahwa parawisata bisa mempengaruhi ekosistem yang telah ada

sebelumnya.

4.3.1 Perubahan Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Sekitar Kawasan

Wisata Kebun Raya Cibodas

Dampak ekonomi kegiatan pariwisata alam yang dilihat dalam kegiatan

penelitian ini adalah dampak ekonomi wisata yang didapatkan oleh masyarakat

sekitar dan juga kesempatan lapangan kerja yang terbuka dengan adanya kegiatan

pariwisata di kawasan tersebut. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di kawasan

wisata Kebun Raya Cibodas dan masyarakat sekitar yang tinggal di kawasan

wisata Kebun Raya Cibodas Kecamatan Cipanas. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana dampak dari adanya kawasn wisata Kebun Raya Cibodas

terhadap masyarakat sekitar yang mengandalkan perekonomiannya dari adanya

Kebun Raya Cibodas tersebut.

Page 63: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

117

Kebun Raya Cibodas terletak dijalur ramai yaitu dijalur utama antara

Jakarta-Bandung yang cukup banyak dilalui orang-orang. Selain itu juga, Cibodas

letaknya dekat dengan kawasan wisata lainnya seperti kawasan wisata gunung

gede, kawasan wisata gunung pangrango, yang menjadikan kawasan wisata

Kebun Raya Cibodas banyak didatangi oleh penduduk Jakarta, Bogor dan

Bandung dan dari berbagai kota lainnya.

Jumlah Pengunjung yang datang ke Kebun Raya Cibodas Pada tahun

2005 hampir mencapai 1.000.000 orang tiap tahunnya, pada tahun 2005

pengeluaran pengunjung yang datang tersebut tiap orangnya sekitar 25.000

sampai 100.000 perorang dan tujuan pengeluaran tersebut digunakan untuk

transportasi, tiket masuk, makan, minum dan penginapan. Selain itu besarnya

pengeluaran mereka tergantung dari tujuan mereka datang ke kawasan tersebut

yaitu untuk rekreasi/piknik atau untuk hiking atau mendaki dan berkemah. Di

Kebun Raya Cibodas, masyarakat mendapat pembagian keuntungan dari kegiatan

pariwisata alam melalui iuran perijinan kegiatan pengusahaan wisata alam dan

karcis kebersihan yang dikelola oleh karang taruna. Stynes (1997) menyebutkan

bahwa dampak ekonomi total dari wisata dalam suatu kawasan merupakan

penjumlahan dari direct, indirect dan induced effects di kawasan tersebut.

Direct effects adalah perubahan produksi yang berkaitan dengan efek

langsung dari perubahan dalam pengeluaran wisata. Direct effects yang dialami

para pengusaha jasa wisata di Kebun Raya Cibodas antara lain adanya

peningkatan pendapatan pada musim ramai pengunjung. Pada saat sepi

pengunjung, uang yang diperoleh berkisar antara Rp 30.000 (pedagang kecil,

Page 64: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

118

tukang parkir) - Rp 500.000 (pemilik penginapan, hotel, motel) per hari. Apabila

pada saat ramai pengunjung pendapatan mereka bisa bertambah sekitar 25% -

75% dari hari-hari biasa atau pada saat ramai pengunjung yaitu sekitar 40,000 -

55,000 (pedagang kecil, tukang parkir) dan 650.000 - 900.000 (bagi pemilik

penginapan, hotel dan motel).

Indirect effects adalah perubahan produksi yang dihasilkan dari

perputaran pengeluaran perindustrian perhotelan untuk industri lainnya yang

berkaitan dengan industri perhotelan tersebut (misalnya industri penyedia produk

dan jasa untuk hotel tersebut). Pada umumnya para pengusaha jasa wisata di

Cibodas yang sudah cukup maju, mereka mensuplai produk-produk mereka dari

masyarakat sekitar. Tetapi mereka tidak bersedia untuk memberikan data dan

informasi secara mendetail. Pada umumnya pengusaha kecil, seperti misalnya

warung makanan dan minuman dan penjual cinderamata eceran mereka tidak

memiliki catatan pengeluaran yang lebih rinci. Mereka hanya menghitung jumlah

uang yang mereka dapatkan dan kemudian menyisihkannya kembali untuk modal

keesokan harinya.

Induced effects adalah perubahan dalam kegiatan ekonomi yang dihasilkan

dari pengeluaran rumah tangga dari pendapatan yang diperoleh secara langsung

atau tidak langsung dari wisata. Misalnya saja pegawai hotel dan pengusaha linen

yang didukung secara langsung maupun tidak langsung oleh kegiatan wisata,

membelanjakan pendapatan mereka didaerahnya untuk perumahan, makanan,

transportation, dan kebutuhan lainnya. Transaksi, pendapatan, dan pekerjaan

Page 65: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

119

yang dihasilkan dari pengeluaran rumah tangga yang meningkatkan gaji, atau

pendapatan pemilik usaha merupakan induced effects.

Kebijakan dari pengelola kawasan, pemerintah pusat, pemerintah

kabupaten dan pemerintah desa yang berkaitan dengan kegiatan pengusahaan

wisata di kawasan wisata tersebut tidak terlalu jelas sehingga pungutan-pungutan

untuk perijinan menjadi tidak jelas juga. Misalnya saja, sudah membayar pajak

pada dinas pendapatan daerah, tetapi masih harus membayar uang keamanan,

uang sampah dan pungutan-pungutan lainnya dari pemerintah desa. Hal ini juga

disebabkan karena menurut pemerintah desa, tidak ada kontribusi yang jelas dari

kegiatan wisata yang dilaksanakan di wilayah desanya terhadap masyarakat di

desa tersebut.

Kegiatan wisata yang banyak dilakukan dikawasan Kebun Raya Cibodas

adalah rekreasi, outbound, pendakian, berkemah, wisata pendidikan untuk anak-

anak, pertunjukan seni, pameran, berkemah dan foto hunting. Sedangkan jenis

lapangan pekerjaan yang terbuka bagi masyarakat sekitar antara lain pedagang,

mulai dari penjual makanan/minuman, penjual souvenir, penjual tanaman hias,

boneka, hasil pertanian, dan lain-lain. Kemudian menjadi karyawan

hotel/wisma/penginapan, supir angkot, tukang ojeg, tukang parkir, dan juga

pemandu wisata. Dari hasil yang didapat, terlihat bahwa kesempatan kerja bagi

masyarakat sekitar lebih banyak. Hal ini di karenakanan jumlah pengunjung yang

datang ke Kebun Raya Cibodas yang ramai.

Berkaitan dengan perubahan mata pencaharian pada masyarakat,

berdasarkan hasil wawancara, mengatakan bahwa mata pencaharian masyarakat

Page 66: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

120

sekitar Kebun Raya Cibodas mengalami perubahan antara lain banyak yang

menjadi pedagang, baik itu menjual hasil pertanian, atau souvenir, buruh, penjaga

villa. Banyaknya perubahan yang dialami oleh masyarakat dikarenakan

banyaknya jumlah pengunjung yang datang ke kawasan tersebut sehingga

masyarakat lebih memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan

ekonomi selain bertani demi untuk melayani dan memenuhi kebutuhan para

pengunjung tersebut.

Selain dapat menimbulkan dampak positif bagi masyarakat, kegiatan

pariwisata alam juga menimbulkan beberapa permasalahan antara lain berupa

timbulnya permasalahan kriminalitas, timbulnya tindakan-tindakan yang asusila,

kemudian pengurangan debit air bersih, terjadinya pencemaran oleh sampah, dan

adanya vandalisme.

4.3.2 Tingkat kesejahteraan

Terlibatnya masyarakat sekitar kawasan wisata Kebun Raya Cibodas

dalam kegiatan perekonomian secara langsung maupun tidak langsung telah

memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan kesejahteran hidupnya.

Dengan penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan ini, telah mampu mencukupi

kebutuhan hidupnya sehari-hari bahkan lebih dari cukup sehingga dapat

mencukupi kebutuhan hidup lainnya.

Tingkat kesejahteraan dalam penelitian ini dijelaskan dengan melihat

tingkat penghasilan yang diterima oleh masyarakat yang terlibat langsung dalam

kegiatan ekonomi di sekitar kawasan Kebun Raya Cibodas. Dalam hal ini yang

dimaksud adalah para pedagang dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan

Page 67: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

121

perekonomian disekitar kawasan Kebun Raya Cibodas. Untuk kesejahteraan, taraf

hidup masyarakat sekitar yang tinggal di kawsan Kebun Raya Cibodas memiliki

perubahan yang signifikan. Ini dilihat dari kondisi fisik bangunan yang mereka

miliki sudah permanen. Hal ini terkait dengan adanya perubahan dalam mata

pencaharian pada masyarakat. Mereka mendapat jumlah uang lebih besar dengan

menjadi pedagang atau pemilik penginapan daripada menjadi petani.

4.3.2.1 tingkat Kesejahteraan pedagang

Kebun Raya Cibodas pada awalnya hanya bertujuan sebagai tempat

konservasi tumbuhan, namun seiring dengan perkembangan jaman karena

kebutuhan manusia akan rekreasi semakin besar maka pada tahun 1987 Kebun

Raya Cibodas diresmikan sebagai tempat wisata alam. Wisata alam ini bertujuan

untuk menghilangkan sejenak kesibukan akan rutinitas sehari-hari. Wisata alam

menjadi salah satu tempat wisata yang digemari karena mampu memberikan

suasana berbeda di bandingkan dengan tempat wisata lainnya.

Seiring perkembangan Kebun Raya Cibodas sebagai tempat wisata alam

menjadikan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Kebun Raya Cibodas

terkena dampak positif dari keberadaan Kebun Raya Cibodas. Walaupun pada

awalnya masyarakat sekitar telah mempunyai mata pencaharian tetap sebagai

petani namun dengan ramainya taman wisata Kebun Raya Cibodas dikunjungi

oleh wisatawan menjadikan masayarakat sekitar tertarik untuk mendagangkan

hasil petaniannya di sekitar wilayah Kebun Raya Cibodas.

Kegiatan berdagang pada awalnya dilakukan masyarakat sekitar hanya

sebagai sampingan saja karena masyarakat sekitar telah mempunyai mata

Page 68: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

122

pencaharian tetap yaitu bertani. Kegiatan berdagang hanya dilakukan oleh

masyarakat setempat dimana ketika Kebun Raya Cibodas ramai dikunjungi oleh

wisatawan. Namun sekitar tahun 1994 lahan pertanian masyarakat oleh Desa

stempat di jual kepada pihak swasta guna dijadikan lapangan golf sebagai sarana

penunjang tempat wisata Kebun Raya Cibodas. Hal ini menjadikan masyarakat

sekitar Kebun Raya Cibodas tidak lagi mempunyai pekerjaan tetap, yang

menjadikan mereka terpaksa melakukan kegiatan berdagang sebagai mata

pencaharian utama, hal ini dikarenakan keterbatasan pendidikan yang mereka

milik. Karena kegiatan berdagang tidak memerlukan keahlian yang khusus yang

menjadikan banayak warga sekitar Kebun raya Cibodas yang beralih menjadi

pedagang. (wawancara dengan Bapak Komarudin yang merupakan pedagang

makanan di Kebun Raya Cibodas).

Beralihnya mata pencaharian masyarakat dari bertani menjadi seorang

pedagang menetap di kawasan Kebun Raya Cibodas membuat mereka harus

berurusan dengan pihak keamanan Kebun Raya Cibodas. Karena pada awalnya

keberadaan pedagang di dalam kawasan Kebun Raya Cibodas dianggap

mengganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Cibodas.

Namun karena tidak ada lagi mata pencaharian masayarakat yang bisa diandalkan

maka masyarakat setempatpun terus memaksakan untuk melakukan kegiatan

berdagang di sekitar kawasan wisata Kebun Raya Cibodas walaupun dengan

resiko dagangan mereka akan di bawa oleh pihak keamanan Kebun Raya Cibodas.

Namun akhirnya permasalahan ini dapat terselesaikan, yaitu dengan

dibangunnya pasar cibodas yang berada di dalam kawasan wisata Kebun Raya

Page 69: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

123

Cibodas. Dengan dibangunnya pasar tersebut akhirnya masyarakat setempat mulai

bisa berdagang secara menetap di kawasan wisata Kebun Raya Cibodas.

Perkembangan Kebun Raya Cibodas yang pesat berdampak positif terhadap

masyarakat sekitar yang mengandalkan kehidupan perekonomiannya dari adanya

Kebun raya Cibodas. Karena penghasilan yang di dapat dari kegiatan berdagang

ini dirasakan mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun

1994 harga beras 1 kg yaitu berkisar antara Rp. 400 - 500,-. Tidak jauh dengan

harga rata-rata barang di kawasan Kebun Raya Cibodas. Untuk lebih jelasnya

akan diuraikan mengenai pendapatan pedagang pada tahun 1994 dengan

pendapatan pedagang pada tahun 2006. pada penguraian dibawah ini lebih di

spesifikan pada pedagang yang berjualan makanan dan cendramata.

Bapak Komarudin adalah seorang pedagang yang berjualan makanan di

sekitar kawasan Kebun Raya Cibodas. Pada tahun 1994 Komarudin memperoleh

pendapatan perhari yaitu rata-rata sebesar Rp 15.000 Keuntungan tersebut salah

satunya digunakan untuk menaggung biaya hidup istri dan 3 anaknya, untuk lebih

jelasnya maka perincian anggaran rumah tangga keluarga Pak Komarudin adalah

sebagai berikut:

Page 70: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

124

- Penghasilan rata-rata perhari = Rp. 15.000

- Penghasilan selama 1 bulan Rp. 15.000 × 30 = Rp 450.000

- Pengeluaran rata-rata modal perhari = Rp. 5.000

- Pengeluaran selama 1 bulan Rp. 5.000 = Rp. 150.000

- Pengeluran

Beras untuk 5 orang 45 kg × @Rp. 500 = Rp. 22.500

Lauk pauk =Rp. 150.000

Biaya sekolah (3 anak) =Rp. 75.000

Listrik =Rp. 20.000+

Jumlah pengeluaran =Rp. 267.500 -

- Sisa Rp. 32.500

Berdasarkan rincian diatas dapat diketahui bahwa Pak Komarudin

memperoleh keuntungan yang cukup dari hasil usahanya umtuk memenuhi

kebutuhan keluarganya. Sisa dari hasil penghasilan tersebut digunakan untuk

memeuhi kebutuhan hidup lainnya seperti biaya kesehatan, membeli pakaian,

membeli alat-alat rumah tangga, dan lain-lain. Sisa dari penghasilannya juga

dibelikan barang-barang elektronika, dan sebagian dari sisa keuntungannya

digunakan untuk menambah modal untuk mengembangkan usahanya (wawancara

dengan Bapak Komarudin pada tanggal 20 Desember 2008).

Sedangkan pada tahun 2006 pendapatan Pak Komarudin meningkat yaitu

berkisar antara 30.000-60.000 perhari. Namun peningkatan pendapatan ini

dikarenakan meningkatnya harga-harga kebutuhan sehari-hari, yang menjadikan

biaya pengeluaran sehari-haripun semakin besar. untuk lebih jelasnya rincian

Page 71: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

125

pengeluaran sehari-hari Bapak Komarudin pada tahun 2006 adalah sebegai

berikut:

- Penghasilan rata-rata perhari = Rp. 45.000

- Penghasilan selama 1 bulan Rp. 15.000 × 30 = Rp 1.350.000

- Pengeluaran rata-rata modal perhari = Rp. 20.000

- Pengeluaran selama 1 bulan Rp. 20.000×30 = Rp. 600.000 -

Rp. 750.000

- Pengeluran

Beras untuk 3 orang 30 kg × @Rp. 2.500 = Rp. 75.000

Lauk pauk =Rp. 300.000

Biaya sekolah (1 anak) =Rp. 120.000

Listrik =Rp. 50.000+

Jumlah pengeluaran =Rp. 545.000 -

- Sisa Rp.205.000

Berdasarkan rincian diatas penghasilan Bapak Komarudin telah mampu

mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Pada tahun 2006, tanggungan hidup

Bapak Komarudin sedikit berkurang hal ini dikarenakan kedua anaknya telah

berumah tangga. Sehingga tanggungan hidup Pak Komarudin hanya pada istrinya

dan satu orang anaknya yang kini masih duduk di bangku SMA. Adapun sisa dari

pendapatan Pak Komarudin digunakan untuk mengembangkan usahanya, biaya

kesehatan, dan kebutuhan hidup lainnya.

Selanjutnya adalah Ibu Lilis Nursilah adalah seorang pedagang yang

berjualan makanan di sekitar kawasan Kebun Raya Cibodas. Ibu Lilis Nursilah

Page 72: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

126

mulai berjulan makanan pada tahun 2001 yang bertujuan untuk menambah

pendapatan suaminya yang bekerja sebagai pedagang cendramata di Kebun Raya

Cibodas. Pada tahun 2006 Lilis Nursilah memperoleh pendapatan bersih perhari

yaitu rata-rata sebesar Rp 40.000 Keuntungan tersebut salah satunya digunakan

untuk kebutuhan keluarga dan 4 anaknya, untuk lebih jelasnya maka perincian

anggaran rumah tangga keluarga Lilis Nursilah adalah sebagai berikut:

- Penghasilan rata-rata perhari =Rp. 40.000

- Penghasilan selama 1 bulan Rp. 40.000×30 =Rp 1.200.000

- Pendapatan bersih suami selama 1 bulan 30.000×30 =Rp. 600.000 +

Rp. 1.800.000

- Pengeluaran rata-rata modal perhari Ibu Lilis Nursilah =Rp. 20.000

- Pengeluaran modal selama 1 bulan 20.000×30 = Rp.600.000

- Pengeluran

Beras untuk 4 orang 45 kg x @Rp. 2500 = Rp 112.500

Lauk pauk =Rp. 400.000

Biaya sekolah (2 anak) =Rp 400.000

Listrik =Rp. 70.000+

Jumlah pengeluaran =Rp 982.500 -

- Sisa Rp 517.500

Berdasarkan perincian tersebut diketahui bahwa Lilis Nursilah

memperoleh keuntungan yang cukup besar dari hasil usahanya bersama suami.

Uang tersebut biasanya digunakan untuk memeuhi kebutuhan hidup lainnya

seperti membayar biaya kesehatan, alat-alat rumah tangga, kegiatan sosial, dan

Page 73: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

127

lain-lain Sisa dari penghasilannya juga dibelikan barang-barang elektronika dan

Sebagian dari sisa keuntungannya digunakan untuk menambah modal dalam

mengembangkan usahanya (wawancara dengan Ibu Lilis Nursilah pada tanggal 20

Desember 2008).

Selanjutnya adalah Dedi Supriadi berumur 22 tahun, adalah seorang

pedagang Cendramata di sekitar kawasan Kebun Raya Cibodas.Dedi Supriadi

mulai berjaulan cendramata pada tahun 2005 yang bertujuan untuk membiayai

kebutuhan hidupnya. Pada tahun 2006 Lilis Nursilah memperoleh pendapatan

perhari yaitu rata-rata sebesar Rp 20.000-40.000 pendapatan tersebut digunakan

untuk membiayai kebutuhan hidupnya sehari-hari. Adapun rincian

pengeluarannya adalah sebagai berikut:

Penghasilan rata-rata perhari = Rp. 30.000

- Penghasilan selama 1 bulan Rp. 30.000 × 30 = Rp 900.000

- Pengeluran

Beras untuk 3 orang 12 kg × @Rp. 2.500 = Rp. 30.000

Lauk pauk =Rp. 150.000

Jumlah pengeluaran =Rp.180.000 -

- Sisa Rp.720.000

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan berjualan sebagai

pedagang cendramata di sekitar Kebun Raya Cibodas mereka telah mampu

memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Adapun sisa dari penghasillan tersebut digunakan untuk menambah modal

usahanya dan juga untuk mengembangkan usahanya. Dengan demikian para

Page 74: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

128

pedagang baik pedagang makanan maupun pedagang cendramata dapat di

katakana sejahtera. Karena mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,

kebutuhan sandang pangan keluarga mereka dan dapat juga menyekolahkan anak-

anaknya.

4.3.2.2 Tingkat Kesejahteraan pegawai

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam

menjalankan industri wisata Kebun Raya Cibodas. Jumlah tenaga kerja yang

dimiliki suatu tempat wisata akan berbeda tergantung dari besar kecilnya tempat

wisata tersebut. Di taman wisata Kebun Raya Cibodas tenaga kerja di tentukan

oleh klasifikasi pendidikan dan spesifikasi keahlian hal ini dikarenakan perlunya

keahlian khusus didalam mengerjakan pekerjaan tersebut, sehingga tidak

sembarang orang yang dapat melakukannya. Didalam penerimaan tenaga kerja di

Kebun Raya Cibodas dilakukan melalui seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri

Sipil) hal ini dikarenakan taman wisata Kebun Raya Cibodas merupakan taman

wisata yang berada di bawah naungan pemerintah yaitu LIPI (Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia). Selain seleksi CPNS adapula seleksi yang dilakukan oleh

pihak Kebun Raya Cibodas, yaitu guna mencari tenaga kerja honorer.

Para pegawai negeri sipil bekerja dari hari senin hingga jum’at namun para

pegawai honorer biasanya bekerja tiap hari. Hal ini dikarenakan kebanyakan para

pegawai honorer bekerja sebagai penjaga tiket, satpam, bagian informasi, guide

dan lain-lain. Yang menjadikan mereka harus bekerja tiap hari karena di waktu

libur sabtu dan minggu banyak wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya

Cibodas. Dalam hal upah, terhadap pegawai honorer berbeda dengan CPNS dan

Page 75: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

129

PNS (Pegawai Negeri Sipil), untuk PNSpun besarnya gaji tergantung kepada

golongannya.

Untuk pegawai honorer kebanyakan para pekerjanya merupakan

masyarakat yang tinggal di sekitar taman wisata Kebun Raya Cibodas dan

masyarakat Kecamatan Pacet umumnya. Hampir sekitar 75% pegawai honorer

pekerjanya merupakan warga sekitar. Dan untuk Pegawai Negeri Sipil dan CPNS

kebanyakan dari mereka berasal dari luar wilayah kecamatan Cipanas bahkan ada

yang berasal dari Yogyakarta. Namun para pegawai yang berasal dari luar wilayah

kecamatan Cipanas ini akhirnya tinggal menetap di sekitar wilayah taman wisata

Kebun Raya Cibodas dan di sekitar Kecamatan Cipanas Umumnya. Karena bagi

PNS tersebut di sediakan rumah dinas bagi pegawai yang menjabat jabatan

tertentu di Kebun Raya Cibodas. Adapun untuk pegawai honorer pekerjaan

mereka hanya membantu sistem yang sudah ada, sehingga peran serta mereka di

dalam meningkatkan kualitas Kebun Raya Cibodas tidak begitu terlihat. Adapun

untuk spesifikasi upah pegawai honorer yaitu sebagai berikut :

Table 2.8 Spesifikasi Upah Pegawai Honorer

Keterangan Rp

Gaji Pokok Rp. 280.000

Uang Makan Rp. 150.000

Uang Lembur Rp. 150.000

Total Rp. 580.000

(Sumber : diolah dari hasil wawancara dengan Ai Siti Halimah)

Dilihat dari tabel di atas dapat diketaui bahwa total gaji untuk pegawai

honorer yaitu sekitar Rp 580.000, yang sudah termasuk uang makan dan uang

lembur. Ai Siti Halimah bekerja sebagai Pegawai honorer di Kebun Raya Cibodas

Page 76: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

130

sudah hampir selama 4 tahun, beliau bekerja di Kebun Raya Cibodas bertujuan

untuk membantu menambah pendapatan suaminya. Pada tahun 2006 pendapatan

perbulan Ai Siti Halimah yaitu 580.000, pendapatannya tersebut digunakan untuk

membiayai satu orang anaknya yang masih berusia 3 tahun serta untuk memenuhi

kebutuhan keluargannya. Adapun rincian pengeluaran Ai Siti halimah yaitu

sebagai Berikut :

- Penghasilan selama 1 bulan =Rp. 580.000

- Pendapatan suami =Rp. 600.000 +

Rp 1.180.000

- Pengeluran

Beras untuk 3 orang 35 kg x @Rp. 2500 = Rp 87.500

Lauk pauk =Rp. 300.000

Listrik =Rp. 50.000+

Jumlah pengeluaran =Rp 437.500 -

- Sisa Rp 742.500

Berdasarkan rincian diatas dapat diketahui bahwa Ai Siti Halimah beserta

suaminya yang sama-sama bekerja telah mampu mencukupi kebutuhan

keluargannya. Adapun Sisa dari hasil penghasilan tersebut digunakan untuk

memeuhi kebutuhan hidup lainnya seperti biaya kesehatan, membeli pakaian,

membeli alat-alat rumah tangga, serta membiayai kebutuhan sehari-hari anaknya

yang masih berusia 3 tahun. Sisa dari penghasilannya juga dibelikan barang-

barang elektronika, dan sebagian dari sisanya ditabungkan guna kebutuhan di

masa mendatang.

Page 77: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

131

4.3.3 Pedagang Musiman

Kaum pendatang di kawasan Kebun Raya Cibodas sudah ada sekitar

tahun sejak tahun 1970an, pada saat itu kaum pendatang yang ada disana

kebabanyakan adalah para pekerja Kebun Raya Cibodas yang berasal dari luar

daerah Cipanas. Kebanyakan mereka berasal dari Bogor, Tasik, dan garut dan

juga dari daerah-daerah lainnya. Pada perkembangan selanjutnya kaum pendatang

ini semakin banyak apalagi setelah Kebun Raya menjadi tempat wisata. Yang

menyebabkan banyak para pendatang dari luar daerah Cipanas berdatangan dan

mereka berdatangan guna kegiatan berdagang di kawasan Kebun Raya Cibodas.

Kaum pendatang tersebut ada yang tinggal menetap dan ada pula yang datang

hanya di waktu Kebun Raya Cibodas ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Dan

para pendatang tersebut disebut pendatang musiman. Dimana ketika Kebun Raya

Cibodas ramai dikunjungi oleh wisatawan maka para pendatang yang berasal dari

luar daerah Cipanas ini berdatangan guna melakukan kegiatan berdagang.

Biasanya para pendatang ini menjual dagangan khas daerahnya sendiri seperti

para pendatang dari Bogor kebanyakan dari mereka menjual tales Bogor yang

merupakan makanan khas tempat asal mereka. Adapula yang berasal dari garut

dan mereka memperjualkan dodol garut sebagai barang dagangannya.

Bagi pedagang musiman setelah keadaan Taman Wisata Kebun Raya

Cibodas kembali sepi maka merekapun kembali ke daerah asalnya. Kaum

pendatang musiman ini biasanya sudah mempunyai pekerjaan menetap di tempat

asalnya tersebut. Pekerjaan itu antara lain petani, wiraswasta dan laiu-lain.

Mereka melakukan kegiatan berdagang di Kawasan Kebun Raya Cibodas guna

Page 78: 55 KONDISI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT …a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_033406_bab_iv.pdf · KAWASAN WISATA KEBUN RAYA CIBODAS ... Pembagian Wilayah Kabupaten Cianjur

132

mencari tambahan pendapatan. Karena di waktu ramai para pedagang bisa

mendapatkan keuntungan yang berlebih bahkan dua kali lipat. Hal inilah yang

menyebabkan banyaknya pendatang yang melakukan kegiatan ekonomi di taman

wisata Kebun Raya Cibodas.