54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

15
Penilaian Hasil Pemeriksaan Urin dr. R. Wirawan, dr. S. Immanuel, dr. R. Dharma Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM, Jakarta Sebelum menilai hasil analisa urin, perlu diketahui tentang proses pembentukan urin. Urin merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml per menit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk 1 ml urin per menit. 1,2 Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan - kelainan dipelbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain. FAKTOR - FAKTOR YANG TURUT MEMPENGARUHI SUSUNAN URIN Untuk mendapatkan hasil analisa urin yang baik perlu diperhatikan beberapa faktor antara lain persiapan penderita dan cara pengambilan contoh urin. Beberapa hal perlu diperhatikan dalam persiapan penderita untuk analisa urin misalnya pada pemeriksaan glukosa urin sebaiknya penderita jangan makan zat reduktor seperti vitamin C, karena zat tersebut dapat memberikan hasil positif palsu dengan cara reduksi dan hasil negatif palsu dengan cara enzimatik. 1,3,6-11 Pada pemeriksaan urobilin, urobilinogen dan bilirubin sebaiknya tidak diberikan obat yang memberi warna pada urin, seperti vitamin B2 (riboflavin), pyridium dan lain lain. 1,4,7,9 Pada tes kehamilan dianjurkan agar mengurangi

Transcript of 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

Page 1: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

Penilaian Hasil Pemeriksaan Urindr. R. Wirawan, dr. S. Immanuel, dr. R. DharmaBagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM, JakartaSebelum menilai hasil analisa urin, perlu diketahui tentangproses pembentukan urin. Urin merupakan hasil metabolismetubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200 ml darah yangmelalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml permenit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi danekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk 1 ml urin permenit.1,2Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaanurin selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannyajuga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan dipelbagaiorgan tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteksadrenal, uterus dan lain-lain.FAKTOR-FAKTOR YANG TURUT MEMPENGARUHISUSUNAN URINUntuk mendapatkan hasil analisa urin yang baik perludiperhatikan beberapa faktor antara lain persiapan penderita dancara pengambilan contoh urin.Beberapa hal perlu diperhatikan dalam persiapan penderitauntuk analisa urin misalnya pada pemeriksaan glukosa urinsebaiknya penderita jangan makan zat reduktor seperti vitaminC, karena zat tersebut dapat memberikan hasil positif palsudengan cara reduksi dan hasil negatif palsu dengan caraenzimatik.1,3,6-11Pada pemeriksaan urobilin, urobilinogendanbilirubin sebaiknya tidak diberikan obat yang memberi warnapada urin, seperti vitamin B2 (riboflavin), pyridium dan lainlain.1,4,7,9Pada tes kehamilan dianjurkan agar mengurangi

Page 2: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

minum supaya urin menjadi lebih pekat.8Susunan urin tidak banyak berbeda dari hari ke hari, tetapipada pihak lain mungkin banyak berbeda dari waktu ke waktusepanjang hari, karena itu penting untuk mengambil contoh urinmenurut tujuan pemeriksaan. Untuk pemeriksaan urin sepertipemeriksaan protein, glukosa dan sedimen dapat dipergunakanurin-sewaktu , ialah urin yang dikeluarkan pada waktu yangtidak ditentukan dengan khusus, kadangkadang bila unsur sedimen tidak ditemukan karena urin-sewaktu terlalu encer, maka dianjurkan memakai urin pagi.Urin pagi ialah urin yang pertama kali dikeluarkan pada pagihari, urin ini baik untuk pemeriksaan berat jenis, proteinsedimen dan tes kehamilan.1,4,5,6,8,10 Pada penderita yang sedanghaid atau "leucorrhoe"untuk mencegah kontaminasi dianjurkanpengambilan contoh urin dengan cara clean voided specimenyaitu dengan melakukan kateterisasi, punksi suprapubik ataupengambilan urin midstream dimana urin yang pertama keluartidak ditampung, tapi urin yang keluar kemudian ditampungdan yang terakhirtidak turut ditampung1,3,4,8PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK, MIKROSKOPIKDAN KIMIA URINDikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap. Yang dimak-sud dengan pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan ma-kroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemerik-saan protein dan glukosa. Sedangkan yang dimaksud dengan

Page 3: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

pemeriksaan urin lengkap adalah pemeriksaan urin rutin yangdilengkapi dengan pemeriksaan benda keton, bilirubin, urobi-linogen, darah samar dan nitrit.PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK.Yang diperiksa adalah volume. warna, kejernihan, beratjenis, bau dan pH urin. Pengukuran volume urin berguna untukmenafsirkan hasil pemeriksaan kuantitatif atau semi kuanti-tatif suatu zat dalam urin, dan untuk menentukan kelainandalam keseimbangan cairan badan. Pengukuran volume urinyang dikerjakan bersama dengan berat jenis urin bermanfaatuntuk menentukan gangguan faal ginjal. Banyak sekali faktoryang mempengaruhi volume urin seperti umur, berat badan,jenis kelamin, makanan dan minuman, suhu badan, iklim danaktivitas orang yang bersangkutan. Rata-rata didaerah tropikvolume urin dalam 24 jam antara 800--1300 ml untuk orangdewasa. Bila didapatkan volume urin selama 24 jamCermin Dania Kedokteran No. 3035

Page 4: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf
Page 5: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

lebih dari 2000 ml maka keadaan itu disebut poliuri. Poliuri inimungkin terjadi pada keadaan fisiologikseperti pemasukan cairanyang berlebihan, nervositas, minuman yang mempunyai efekdiuretika. Selain itu poliuri dapat pula disebabkan olehperubahan patologik seperti diabetes mellitus, diabetes insipi-dus, hipertensi, pengeluaran cairan dari edema. Bila volume urinselama 24 jam 300--750 ml maka keadaan ini dikatakan oliguri.Keadaan ini mungkin didapat pada diarrhea, muntah-muntah,deman edema, nefritis menahun. Anuri adalah suatu keadaandimana jumlah urin selama 24 jam kurang dari 300 ml. Hal inimungkin dijumpai pada shock dan kegagalan ginjal. Jumlah urinsiang 12 jam dalam keadaan normal 2 sampai 4 kali lebih banyakdari urin malam 12 jam. Bila perbandingan tersebut terbalikdisebut nokturia, seperti didapat pada diabetes mellitus.Pemeriksaan terhadap warna urin mempunyai makna kare-na kadang-kadang dapat menunjukkan kelainan klinik. Warnaurin dinyatakan dengan tidak berwarna, kuning muda, kuning,kuning tua, kuning bercampur merah, merah, coklat, hijau, putihsusu dan sebagainya. Warna urin dipengaruhi oleh kepekatanurin, obat yang dimakan maupun makanan. Pada umumnyawarna ditentukan oleh kepekatan urin, makin banyak diuresamakin muda warna urin itu. Warna normal urin berkisar antarakuning muda dan kuning tua yang disebabkan oleh beberapamacam zat warna seperti urochrom, urobilin dan porphyrin. Biladidapatkan perubahan warna mungkin disebabkan oleh zatwarna yang normal ada dalam jumlah besar, seperti urobilinmenyebabkan warna coklat. Disamping itu perludipertimbangkan kemungkinan adanya zat warna abnormal,seperti hemoglobin yang menyebabkan warna merah danbilirubin yang menyebabkan warna coklat. Warna urin yangdapat disebabkan oleh jenis makanan atau obat yang diberikankepada orang sakit seperti obat dirivat fenol yang memberikanwarna coklat kehitaman pada urin.l,3,4,6,8Kejernihan dinyatakan dengan salah satu pendapat sepertijernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh. Biasanya urin segar

Page 6: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

pada orang normal jernih. Kekeruhan ringan disebutnubeculayangterdiri dari lendir, sel epitel dan leukosit yanglambat laun mengendap. Dapat pula disebabkan oleh urat amorf,fosfat amorf yang mengendap dan bakteri dari botol penampung.Urin yang telah keruh pada waktu dikeluarkan dapat disebabkanoleh chilus, bakteri, sedimen seperti epitel, leukosit dan eritrositdalam jumlah banyak.1,4,8Pemeriksaan berat jenis urin bertalian dengan faal pemekat-an ginjal, dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu denganmemakai falling drop, gravimetri, menggunakan pikno meter,refraktometer dan reagens pita'. Berat jenis urin sewaktu padaorang normal antara 1,003 -- 1,030. Berat jenis urinherhubungan erat dengan diuresa, makin besar diuresa makinrendah berat jenisnya dan sebaliknya. Makin pekat urin makintinggi berat jenisnya, jadi berat jenis bertalian dengan faalpemekat ginjal. Urin sewaktu yang mempunyai berat jenis 1,020atau lebih, menunjukkan bahwa faal pemekat ginjal baik.Keadaan ini dapat dijumpai pada penderita dengan demam dandehidrasi. Sedangkan berat jenis urin kurang dari 1,009 dapatdisebabkan oleh intake cairan yang berlebih-an, hipotermi, alkalosis dan kegagalan ginjal yang menahun1,6,8Untuk menilai bau urin dipakai urin segar, yang perludiperhatikan adalah bau yang abnormal. Bau urin normaldisebabkan oleh asam organik yang mudah menguap. Bau yangberlainan dapat disebabkan oleh makanan seperti jengkol, pate,obat-obatan seperti mentol, bau buah-buahan seperti padaketonuria. Bau amoniak disebabkan perombakan ureum olehbakteri dan biasanya terjadi pada urin yang dibiarkan tanpapengawet. Adanya urin yang berbau busuk dari semula dapatberasal dari perombakan protein dalam saluran kemihumpamanya pada karsinoma saluran kemih.3,4,6,8Penetapan pH diperlukan pada gangguan keseimbanganasam basa, kerena dapat memberi kesan tentang keadaan da-lam badan. pH urin normal berkisar antar 4,5 -- 8,0.3,4,6,8Selain itu penetapan pH pada infeksi saluran kemih dapatmemberi petunjuk ke arah etiologi. Pada infeksi oleh Escheri-chia coli biasanya urin bereaksi asam, sedangkan pada infeksidengan kuman Proteus yang dapat merombak ureum menjadi

Page 7: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

atnoniak akan menyebabkan urin bersifat basa. Dalam pengo-batan batu karbonat atau kalsium fosfat urin dipertahankanasam, sedangkan untuk mencegah terbentuknya batu urat atauoksalat pH urin sebaiknya dipertahankan basa.PEMERIKSAAN MIKROSKOPIKYang dimaksud dengan pemeriksaanmikroskopik urin yaitupemeriksaan sedimen urin. Ini panting untuk mengetahuiadanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta beratringannya penyakit. Urin yang dipakai ialah urin sewaktu yangsegar atau urin yang dikumpulkan dengan pengawet formalin.Pemeriksaan sedimen dilakukan dengan memakai lensaobjektif kecil (10X) yang dinamakan lapangan penglihatan.kecil atau LPK. Selain itu dipakai lensa objektif besar (40X)yang dinamakan lapangan penglihatan besar atau LPB. Jumlahunsur sedimen bermakna dilaporkan secara semi kuantitatif,yaitu jumlah rata-rata per LPK untuk silinder dan per LPBuntuk eritrosit dan leukosit. Unsur sedimen yang kurangbermakna seperti epitel atau kristal cukup dilaporkan dengan +(ada), ++ (banyak) dan +++ (banyak sekali). Lazimnya unsursedimen dibagi atas dua golongan yaitu unsur organik dan tak-organik. Unsur organik berasal dari sesuatu organ atau jaringanantara lain epitel, eritrosit, leukosit, silinder, potongan jaringan,sperma, bakteri, parasit dan yang tak organik tidak berasal darisesuatu organ atau jaringan .seperti urat amorf dan kristal 4Eritrosit atau leukosit didalam sedimen urin mungkin ter-dapat dalam urin wanita yang haid atau berasal dari salurankernih. Dalam keadaan normal tidak dijumpai eritrosit dalamsedimen urin, sedangkan leukosit hanya terdapat 0 -- 5/LPKdan pada wanita dapat pula karena kontaminasi dari genitalia.Adanya eritrosit dalam urin disebut hematuria. Hematuriadapat disebabkan oleh perdarahan dalam saluran kemih, sepertiinfark ginjal, nephrolithiasis, infeksi saluran kemih dan padapenyakit dengan diatesa hemoragik. Terdapatnya leukositdalam jumlah banyak di urin disebut piuria. Keadaan ini seringdijumpai pada infeksi saluran kemih atau kontaminasi dengansekret vagina pada penderita dengan fluor albus.36Cermin'Dunia Kedokteran No. 30

Page 8: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf
Page 9: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

Silinder adalah endapan protein yang terbentuk didalamtubulus ginjal, mempunyai matrix berupa glikoprotein (protein Tamm Horsfall) dan kadang-kadang dipermukaannyaterdapat leukosit, eritrosit dan epitel. Pembentukan silinderdipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain osmolalitas, volume, pH dan adanya glikoprotein yang disekresi oleh tubuli ginjal.2,6,8Dikenal bermacam-macam silinder yang berhubungan denganberat ringannya penyakit ginjal. Banyak peneliti setuju bahwadalam keadaan normal bisa didapatkan sedikit eritrosit, lekositdan silinder hialin. Terdapatnya silinder seluler seperti silinderlekosit, silinder eritrosit, silinder epitel dan sunder berbutir selalumenunjukkan penyakit yang serius. Pada pielonefritis dapatdijumpai silinder lekosit dan pada glomerulonefritis akut dapatditemukan silinder eritrosit. Sedangkan pada penyakit ginjal yangberjalan lanjut didapat silinder berbutir dan silinder lilin.Kristal dalam urin tidak ada hubungan langsung dengan batudidalam saluran kemih. Kristal asam urat, kalsium oksalat, triplefosfat dan bahan amorf merupakan kristal yang sering ditemukandalam sedimen dan tidak mempunyai arti, karena kristal-kristalitu merupakan hasil metabolisme yang normal. Terdapatnyaunsur tersebut tergantung dari jenis makanan, banyak makanan,kecepatan metabolisme dan kepekatan urin. Disamping itumungkin didapatkan kristal lain yang berasal dari obat-obatanatau kristal-kristal lain seperti kristal tirosin, kristal leucin.3,4,8Epitel merupakan unsur sedimen organik yang dalam keadaannormal didapatkan dalam sedimen urin. Dalam keadaanpatologik jumlah epitel ini dapat meningkat, seperti pada infeksi,radang dan batu dalam saluran kemih. Pada sindroma nefrotikdidalam sedimen urin mungkin didapatkan oval fat bodies. Inimerupakan epitel tubuli ginjal yang telah mengalami degenerasilemak, dapat dilihat dengan memakai zat warna Sudan III/IV ataudiperiksa dengan menggunakan mikroskop polarisasi.PEMERIKSAAN KIMIA URIN

Page 10: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

Disamping cara konvensional, pemeriksaan kimia urindapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana dengan hasilcepat, tepat, specifik dan sensitif yaitu memakai reagens pita.Reagens pita (strip) dari berbagai pabrik telah banyak beredar diIndonsia. Reagens pita ini dapat dipakai untuk pemeriksaan pH,protein, glukosa, keton, bilirubin, darah,urobilinogen dan nitrit. Untuk mendapatkan hasil pemeriksaanyang optimum, aktivitas reagens harus dipertahankan,penggunaan haruslah mengikuti petunjuk dengan tepat; baikmengenai cara penyimpanan, pemakaian reagnes pita dan ba-han pemeriksaan.1,7,9Urin dikumpulkan dalam penampung yang bersih dan pe-meriksaan baiknya segera dilakukan. Bila pemeriksaan harusditunda selama lebih dari satu jam, sebaiknya urin tersebut di-simpan dulu dalam lemari es, dan bila akan dilakukan peme-riksaan, suhu urin disesuaikan dulu dengan suhu kamar.Agar didapatkan hasil yang optimal pada tes nitrit, hendaknyadipakai urin pagi atau urin yang telah berada dalam buli-buli minimal selama 4 jam. Untuk pemeriksaan bilirubin,urobilinogen dipergunakan urin segar karena zat-zat ini bersifatlabil, pada suhu kamar bila kena cahaya. Bila urin dibiarkanpada suhu kamar, bakteri akan berkembang biak yangmenyebabkan pH menjadi alkali dan menyebabkan hasil positifpalsu untuk protein. Pertumbuhan bakteri karena kontaminasidapat memberikan basil positif palsu untuk pemeriksaan darahsamar dalam urin karena terbentuknya peroksidase dari bakteri.1,6-9Reagens pita untuk pemeriksaan protein lebih peka terhadapalbumin dibandingkan protein lain seperti globulin, hemoglobin,protein Bence Jones dan mukoprotein. Oleh karena itu hasilpemeriksaan proteinuri yang negatif tidak dapat menyingkirkankemungkinan terdapatnya protein tersebut didalam urin. Urinyang terlalu lindi, misalnya urin yang mengandung amoniumkuartener dan urin yang terkontaminasi oleh kuman, dapatmemberikan hasil positif palsu dengan cara ini. Proteinuria dapatterjadi karena kelainan prerenal, renal dan post-renal. Kelainan

Page 11: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

pre-renal disebabkan karena penyakit sistemik seperti anemiahemolitik yang disertai hemoglobinuria, mieloma,makroglobulinemia dan dapat timbul karena gangguan perfusiglomerulus seperti pada hipertensi dan payah jantung.Proteinuria karena kelainan ginjal dapat disebabkan karenakelainan glomerulus atau tubuli ginjal seperti pada penyakitglomerulunofritis akut atau kronik, sindroma nefrotik,pielonefritis akut atau kronik, nekrosis tubuler akut dan lain-lain6.Pemeriksaan glukosa dalam urin dapat dilakukan denganmemakai reagens pita. Selain itu penetapan glukosa dapatdilakukan dengan cara reduksi ion cupri menjadi cupro. Dengancara reduksi mungkin didapati hasil positip palsu pada urin yangmengandung bahan reduktor selain glukosa seperti : galaktosa,fruktosa, laktosa, pentosa, formalin, glukuronat dan obat-obatanseperti streptomycin, salisilat, vitamin C. Cara enzimatik lebihsensitif dibandingkan dengan cara reduksi. Cara enzimatik dapatmendeteksi kadar glukosa urin sampai 100 mg/dl, sedangkanpada cara reduksi hanya sampai 250 mg/dl.11Juga cara ini lebihspesifik untuk glukosa, karena gula lain seperti galaktosa,laktosa, fruktosa dan pentosa tidak bereaksi. Dengan caraenzimatik mungkin didapatkan hasil negatip palsu pada urinyang mengandung kadar vitamin C melebihi 75 mg/dl ataubenda keton melebihi 40 mg/dl.3,7,9Pada orang normal tidakdidapati glukosa dalam urin. Glukosuria dapat terjadi karenapeningkatan kadar glukosa dalam darah yang melebihi kepasitasmaksimum tubulus untuk mereabsorpsi glukosa seperti pada dia-betes mellitus, tirotoksikosis, sindroma Cushing, phaeochromo-cytoma, peningkatan tekanan intrakranial atau karena ambangrangsang ginjal yang menurun seperti pada renal glukosuria,kehamilan dan sindroma Fanconi.Benda- benda keton dalam urin terdiri atas aseton, asamasetoasetat dan asam 13-hidroksi butirat. Karena aseton mudahmenguap, maka urin yang diperiksa ha

Page 12: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

rus segar. Pemeriksaanbenda keton dengan reagens pita ini dapat mendeteksi asamasetoasetat lebllh dari 5--10 mg/dl, tetapi cara ini kurang pekaCermin Dunia Kedokteran No. 3037

Page 13: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf
Page 14: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

Gagal Ginjal, Kenali Gejalanya Sejak Dini

Penyakit ginjal memang tidak menular, tetapi menimbulkan kematian dan dibutuhkan biaya mahal untuk pengobatan yang terus berlangsung seumur hidup pasien. Karenanya peningkatan kesadaran dan deteksi dini akan mencegah komplikasi penyakit ini menjadi kronis.

Menurut Prof.Dr.dr.Endang Susalit, SpPD-KGH, dari Divisi Ginjal Hipertensi FKUI, penyakit ginjal disebut kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.

Berat ginjal yang kita miliki memang hanya 150 gram atau sekitar separuh genggaman tangan kita. Tetapi fungsi ginjal sangat strategis dan mempengaruhi semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, eletrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.

Kenali tandanya

Penyakit ginjal sering tanpa keluhan sama sekali, tidak jarang seseorang kehilangan 90 persen fungsi ginjalnya sebelum mulai merasakan keluhan. Pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti: tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan muntah.

Setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang disarankan melakukan pemeriksaan dini adalah orang yang memilik faktor risiko tinggi, yakni mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal.

Ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi ginjal kita. Yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Adanya protein atau darah dalam kencing menunjukkan kelainan dari ginjal.

Selain itu, kita juga bisa melakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Jika ginjal tidak bekerja, kadar kedua zat itu akan meningkat dalam darah. Pemeriksaan lanjutan untuk mengenali kelainan berupa pemeriksaan radiologis dan biopsi ginjal. Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter.

Gaya hidup sehat

Page 15: 54781007-Penilaian-Hasil-Pemeriksaan-Urin.pdf

Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti merokok, memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter setiap hari. "Minum air secara berlebihan justru akan merusak ginjal," kata Dr.David Manuputty, SpBU dari RSCM Jakarta.

Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid.