54436464341

download 54436464341

of 3

description

4646464654654

Transcript of 54436464341

3.4.3 Definisi OperasionalTabel 3.4.3 Defenisi Operasional penelitian pengaruh senam tera terhadap perubahan skala nyeri akibat osteoartritis pada lansia di Panti Tresna Wredha Hargodedali Surabaya.

Variabel Definisi OpersionalIndikator Alat ukurSkalaSkor

Independen :pemberian senam teraSenam tera adalah olahraga pernafasan yang dipadu dengan olahgerak. yang berfungsi sebagai terapi \penyembuhan1. Pemberian Senam tera dilakukan pada pada pagi hari2. Dalam satu minggu dilakukan 2 kali/sesi selama 6 Minggu3. Setiap sesi senam dilakukan selama 30 menit(Dita arundhati, 2013)SAK

--

Dependen: Skala nyeri osteoartritisTingkatan nyeri yang dialami lansia akibat kerusakan jaringan di daerah sendi lutut, pinggul , tulang belakang1. Tidak nyeri2. Nyeri ringan3. Nyeri sedang 4. Nyeri berat5. Nyeri sangat berat ObservasiOrdinalSkala Baurbanis1) 0:Tidak Nyeri2) 1-3:Nyeri ringan3) 4-6:nyeri sedang4) 7-9:nyeri berat5) 10:nyeri sangat berat

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASIJudul: Pengaruh Pengaruh Senam Tera terhadap perubahan skala nyeri pada lansia osteoartritis di Panti Wredha Hargodedali Surabaya Nama responden :

1) Pre-TestSkala Nyeri

0Tidak Nyeri1-3Nyeri ringan4-6Nyeri sedang7-9Nyeri berat10Nyeri sangat berat

2) Post-TestSkala Nyeri

0Tidak Nyeri1-3Nyeri ringan4-6Nyeri sedang7-9Nyeri berat10Nyeri sangat berat

Keterangan :1) 0: Tidak nyeri2) 1-3: Nyeri ringan : tanda-tanda TTV masih dalam batas normal, dilatasi pupil tidak ada, keadaan tubuh rileks, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik. Intensitas nyeri yang bisa dirasakan pada skala ini adalah kaku, perih, melilit, terpukul, gatal, tersetrum listrik, nyut-nyutan.3) 4-6: Nyeri sedang : Terdapat peningkatan darah, takipneu, peningkatan nadi, dilatasi pupil kecil (+), tubuh gemetar, merasa mual dan pucat. Secara objektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukan lokasi nyeri dengan tepat dan dapat mendeskripsikannya, klien juga dapat mengikuti perintah dengan baik dan responsive terhadap suatu tindakan manual. Intensitas nyeri yang bias dirasakan adalah seperti terbakar, tertekan, kram, tertusuk.4) 7-9: Nyeri berat : Tekanan darah dan nadi mengalami penurunan, RR nya ireguler, dilatasi pupil besar (++), merasa mual dan muntah, wajah pucat dan keluar keringat dingin. Pada skala ini pasien merasa sangat nyeri, tapi nyeri nyerinya masih bisa dikontrol dengan melakukan aktifitas yang biasanya dilakukan5) 10: Nyeri sangat berat : Secara objektif klien sudah tidak bisa berkomunikasi dengan baik, berteriak, histeris, tidak dapat mengikuti perintah, menarik-narik apa saja yang bisa digapai, memukul benda yang ada disekitarnya, tidak responsive terhadap tindakan, dan tidak dapat menunkukan lokasi nyeri (Perry dan Potter,2006)