54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak...

59
54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Dasar Pertimbangan Hukum oleh Hakim Dalam Menjatuhkan Sanksi Pidana, Sehingga Terjadi Disparitas Putusan Dalam Kasus Penjualan “Minuman Keras Oplosan” Yang Mengakibatkan Matinya Orang 1. Kasus Posisi Kasus posisi adalah uraian singkat mengenai kronologi atau peristiwa suatu tindak pidana. Dalam penelitian ini penulis mengambil tiga putusan yang akan dianalisis. Dari ketiga putusan tersebut nanti akan diuraikan mengenai kasus posisi, dakwaan, tuntutan dan putusan. Ketiga putusan tersebut masing-masing memiliki dakwaan yang hampir sama antara dakwaan yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal tuntutan, penuntut umum mengambil satu tuntutan dari dakwaan alternatif tersebut. Terdapat perbedaan antara putusan yang satu dengan lainnya. Kebebasan Hakim dalam memeriksa dan mengadili suatu kasus merupakan mahkota bagi Hakim. Hakim dalam menjatuhkan putusan, harus mempertimbangkan banyak hal, baik berkaitan dengan kasus yang sedang diperiksa, tingkat perbuatan dilakukan pelaku, sampai kepentingan pihak korban dan keluarganya, serta rasa keadilan masyarakat. Sehingga tidak terjadi perbedaan penjatuhan putusan (disparitas). Berikut adalah bagan mengenai kasus posisi, dakwaan, tuntutan dan putusan secara singkat:

Transcript of 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak...

Page 1: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

54

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Dasar Pertimbangan Hukum oleh Hakim Dalam Menjatuhkan Sanksi

Pidana, Sehingga Terjadi Disparitas Putusan Dalam Kasus Penjualan

“Minuman Keras Oplosan” Yang Mengakibatkan Matinya Orang

1. Kasus Posisi

Kasus posisi adalah uraian singkat mengenai kronologi atau peristiwa

suatu tindak pidana. Dalam penelitian ini penulis mengambil tiga putusan

yang akan dianalisis. Dari ketiga putusan tersebut nanti akan diuraikan

mengenai kasus posisi, dakwaan, tuntutan dan putusan.

Ketiga putusan tersebut masing-masing memiliki dakwaan yang

hampir sama antara dakwaan yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal

tuntutan, penuntut umum mengambil satu tuntutan dari dakwaan alternatif

tersebut. Terdapat perbedaan antara putusan yang satu dengan lainnya.

Kebebasan Hakim dalam memeriksa dan mengadili suatu kasus

merupakan mahkota bagi Hakim. Hakim dalam menjatuhkan putusan, harus

mempertimbangkan banyak hal, baik berkaitan dengan kasus yang sedang

diperiksa, tingkat perbuatan dilakukan pelaku, sampai kepentingan pihak

korban dan keluarganya, serta rasa keadilan masyarakat. Sehingga tidak

terjadi perbedaan penjatuhan putusan (disparitas).

Berikut adalah bagan mengenai kasus posisi, dakwaan, tuntutan dan

putusan secara singkat:

Page 2: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

55

Page 3: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

56

Page 4: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

57

Page 5: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

58

Page 6: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

59

Page 7: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

60

Page 8: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

61

Page 9: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

62

2. Pertimbangan Hukum

a. Pertimbangan Hukum dalam Putusan Nomor: 77/Pid. B/2012/PN.

Pwi

Berdasarkan keterangan terdakwa, keterangan saksi-saksi,

keterangan ahli dan alat bukti berupa visum et repertum serta barang bukti

yang lain, maka terdapat fakta hukum sebagai berikut:

Menimbang, dakwaan yang disusun secara alternatif maka Majelis

bebas memilih dakwaan mana yang terbukti dan sesuai dengan fakta

persidangan.

Menimbang, Majelis membuktikan dakwaan pertama primair yakni

melanggar Pasal 204 ayat (2) KUHP, yang mempunyai unsur-unsur

sebagai berikut:

1) Barang Siapa

Bahwa yang dimaksud “setiap orang” adalah sebagai

pendukung hak dan kewajiban yang identitasnya jelas, diajukan ke

persidangan yang karena telah didakwa melakukan tindak pidana dan

dapat dipertanggungjawabkan kepadanya. Memang benar terdakwa

adalah Sudiyono bin Marwan, dibuktikan dengan fakta-fakta di

persidangan, tidak ada kekeliruan orang (error in persona). Unsur

“setiap orang” telah terpenuhi menurut hukum.

2) Menjual, Menawarkan, Menerima/Membagi-bagikan Barang

Bahwa berdasarkan pemeriksaan di persidangan terungkap

fakta bahwa terdakwa menjual minuman yang disebutnya jenis

Page 10: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

63

gingseng di warung depan rumah terdakwa di Dsn.Kauman Rt.03

Rw.04 Desa Klambu, Kec.Klambu, Kabupaten Grobogan. Minuman

yang terdakwa jual tersebt terdakwa peroleh dengan cara membeli dari

Sutiyono dan Mulyono, sekitar sebulan sekali kadang-kadang lebih

dari satu bulan sekali dan setiap membeli minuman sebanyak 2 (dua)

jerigen yang terdiri dari minuman berwarna kuning merah dan

berwarna hijau yang setiap jerigennya berisi 30 liter, dengan harga Rp.

600.000,- (enam ratus ribu rupiah).

Bahwa terdakwa menjual minuman yang disebutnya jenis

gingseng tersebut dengan cara eceran, ada pembeli yang minum di

warung terdakwa dan ada juga yang beli kemudian dibawa pergi dan

diminum ditempat lain. Bahwa Terdakwa menjual minuman

beralkohol tersebut setiap setengah liter minuman berwarna hijau

dengan harga Rp.15.000,-(lima belas ribu rupiah), dan minuman yang

warna kuning setiap setengah liter dengan harga Rp. 20.000,- (dua

puluh ribu rupiah). Terdakwa telah menjual minuman tersebut selama

sekitar 2 tahun. Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi menurut

hukum

3) Diketahuinya Bahwa Barang itu Berbahaya Bagi Jiwa atau

Kesehatan Orang dan Sifat Yang Berbahaya itu

Didiamkannya, Ada Orang Mati Lantaran Perbuatan Itu

Terdakwa telah menjual minuman beralkohol jenis Gingseng

yang berwarna kuning dan hijau, di warung depan rumah terdakwa di

Page 11: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

64

Dsn.Kauman Rt.03 Rw.04 Desa Klambu, Kec.klambu, Kabupaten

Grobogan. Terdakwa tidak mengetahui tentang bahan-bahan atau cara

pembuatan minuman beralkohol jenis Gingseng yang terdakwa jual

tersebut karena terdakwa tidak membuatnya sendiri melainkan

terdakwa membeli dari orang lain yaitu dari Sdr.Sutiyono bin Sabarno

dan sdr. Mulyono, yang beralamat di Dsn.Sukorejo Rt.04,Rw.05 Desa

Krangganharjo, Kec.Toroh, Kab.Grobogan.

Minuman beralkohol jenis gingseng yang dijual oleh terdakwa

tersebut selanjutnya dibeli oleh masyarakat diantaranya yaitu

Supriyono bin Suwarno, Jumadi bin Karmuji, Busono bin Sadig, Muh

Romin bin Sutrisno, Ari Prabowo dan Muh Subuh bin Rasimin dan

orang-orang yang telah membeli minuman di tempat terdakwa

tersebut kemudian sakit dan dibawa ke RSUD dr. Raden Soedjati

Soemodiardjo Purwodadi, beberapa orang kemudian sampai

meninggal dunia.

Berdasarkan hasil laboratorium disebutkan bahwa sampel

cairan orange yang telah dijual oleh terdakwa tersebut mengandung

ethanol 15,31% dan Methanol 4,39%.

Ahli yang bernama Bambang Siswanto, SKM Bin Sahli,

memberikan keterangan bahwa tubuh manusia tidak dapat menerima

methanol yang mempunyai sifat meracuni, untuk tubuh manusia yang

kemasukan Methanol dengan kadar 0,4% orang tersebut bisa koma,

untuk tubuh manusia yang kemasukan Methanol dengan kadar 4,39%

Page 12: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

65

dapat menimbulkan kematian. Methanol yang masuk tubuh manusia

mulai 0,1 sampai 4% dapat merusak jaringan tubuh, sehingga dapat

menimbulkan muntah, mual, pusing, pandangan kabur, meracuni

darah sehingga dapat menimbulkan kematian.

Bahwa selanjutnya orang-orang yang minum dari minuman

yang telah dijual oleh terdakwa tersebut mengalami kesakitan dan

selanjutnya dibawa ke RSUD dr. Raden Soedjati Soemodiardjo

Purwodadi sebanyak 27 orang. Bahkan kemudian sebanyak 4 orang

meninggal dunia. Dengan demikian unsur ini telah terpenuhi menurut

hukum.44

b. Pertimbangan Hukum dalam Putusan Nomor: 300/Pid.

B/2014/PN. Gpr

1) Pelaku Usaha Yang Memproduksi dan/atau

Memperdagangkan Barang dan/atau Jasa

Bahwa unsur ini terdiri dari 2 (dua) elemen yang bersifat

alternatif, dan dengan terpenuhinya salah satu elemen maka unsur ini

terpenuhi menurut hukum.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan

menjadi fakta hukum, bahwa kegiatan yang dilakukan oleh terdakwa

yaitu melakukan pembuatan minuman keras (miras) dengan cara air

aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula

sedikit bisa menghasilkan 12 botol minuman keras (miras) yang setiap

44 Pertimbangan Hukum Putusan Nomor: 77/Pid. B/2012/PN. Pwi.

Page 13: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

66

botolnya berisi 600 mili liter dan minuman tersebut kemudian dijual

ke orang lain atau khalayak umum untuk mendapatkan keuntungan,

yang mana kegiatan ini merupakan kegiatan di bidang ekonomi,

sehingga terdakwa dalam kegiatannya membuat minuman keras

tersebut dan kemudian menjualnya untuk mendapatkan keuntungan

termasuk ke dalam pengertian Pelaku Usaha yang memproduksi dan

memperdagangkan minuman keras (miras) oplosan.

Fakta-fakta yang terungkap di persidangan dan menjadi fakta

hukum, bahwa terdakwa mendapatkan keuntungan sebesar

Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) setiap botolnya.

Bahwa unsur pelaku usaha dalam pertimbangan diatas,

mengarah kepada subjek hukum yaitu orang sebagai manusia

(naturlijke person) sebagai pemangku hak dan kewajiban yang dapat

diminta pertanggungjawaban.

Dari pertimbangan di atas, yang dimaksud sebagai “pelaku

usaha” dalam kasus ini adalah Terdakwa Triono Basuki bin Bonidi

yang di persidangan telah membenarkan semua identitasnya

sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut Umum dan juga

berkas kasus lainnya, dengan demikian tidak terjadi terjadinya error in

persona.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan

menjadi fakta hukum, bahwa hasil dari kegiatan terdakwa tersebut

berupa minuman keras (miras) yang telah dikemas dengan botol

Page 14: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

67

volume 600 mili liter merupakan benda berwujud yang dapat

dihabiskan dengan cara diminum sehingga minuman keras (miras)

tersebut termasuk kedalam pengertian “Barang” sebagaimana yang

telah dijelaskan sebelumnya.

Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka

Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa termasuk dalam

kategori pelaku usaha yang telah memproduksi dan

memperdagangkan barang berupa minuman keras (miras) dalam botol,

dengan demikian unsur ini telah terpenuhi menurut hukum.

2) Yang Tidak Memenuhi Atau Tidak Sesuai Dengan Standar

Yang Dipersyaratkan Dan Ketentuan Peraturan perundang-

undangan

Berdasarkan ketentuan Pasal 7 huruf b Undang-Undang no 8

tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mewajibkan setiap

pelaku usaha untuk memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur

mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi

penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan.

Disamping itu pula bahwa dalam pasal 7 huruf d Undang-

Undang no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen juga

mewajibkan pelaku usaha untuk menjamin mutu barang dan/atau jasa

yang diproduksi dan/atau diperdagangkannya berdasarkan ketentuan

standar mutu barang dan/atau jasa. Sehingga apabila pelaku usaha

baik secara lalai maupun sengaja tidak melaksanakan ketentuan

Page 15: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

68

tersebut adalah perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang

dan melanggar hukum.

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dan

menjadi fakta hukum, bahwa terdakwa melakukan kegiatan

memproduksi minuman keras, kemudian minuman keras (miras)

dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol

dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras yang setiap

botolnya berisi 600 mili liter tersebut dikemas dengan botol air

mineral 600 mili liter, tanpa disertai dengan keterangan seperti merk,

takaran, kandungan, khasiat, dan sebagainya, dan berdasarkan alat

bukti surat berupa hasil penelitian Laboratorium Forensik Polri yang

menyimpulkan kandungan miras tersebut adalah etanol dengan kadar

50,33% - 95,61% dan kandungan methanol dengan kadar 0,001 %

adalah sangat berbahaya karena mengandung kadar ethanol melebihi

dari 50,33%. Kandungan Methanol sangat berbahaya karena dapat

mengakibatkan terganggunya fungsi hati, rusaknya lambung,

kerusakan jaringan tubuh, mengganggu fungsi otak, jantung, ginjal

dan sebagainya.

Terdakwa tidak mencantumkan dalam botol atau hasil

produksinya keterangan apapun, seperti bahan-bahan yang

dipergunakan dalam proses pembuatan minuman atau label dalam

botol kemasan, takaran, kandungan, khasiat, dan sebagainya, dengan

demikian botol kemasan hasil produksi Terdakwa tidak dapat

Page 16: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

69

memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan/atau jasa sebagaimana diamanatkan dalam

pasal 7 huruf b sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

tentu minuman keras tersebut dipastikan tidak terjamin mutunya.

Ditambah pula dengan tidak adanya ijin yang dimiliki oleh terdakwa

untuk menjual minuman keras (miras) dalam bentuk apapun atau tidak

memiliki ijin edar baik sebagai perusahaan industri rumah tangga

yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan maupun ijin edar dalam skala

pabrikan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan

(BPOM), maka majelis berkesimpulan bahwa minuman keras (miras)

hasil dari usaha Terdakwa adalah tidak memenuhi atau tidak sesuai

dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan perundang-

undangan, sehingga unsur ini pun telah terpenuhi menurut hukum.45

c. Pertimbangan Hukum dalam Putusan Nomor: 150/Pid.

B/2014/PN. Kdi

1) Setiap Orang

Bahwa menunjuk pada subyek hukum dalam kasus ini, telah

dihadapkan ke persidangan seseorang yang bernama Winanto bin

Solikin, yang telah dibenarkan identitasnya oleh yang bersangkutan

dan selama proses pemeriksaan di persidangan dianya menunjukkan

sikap dapat mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.

45 Pertimbangan Hukum Putusan Nomor: 300/Pid. B/2014/PN. Kdi.

Page 17: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

70

Sebagaimana dimaksud oleh Penuntut Umum dalam surat

dakwaannya sehingga majelis berpendirian bahwa maksud “Setiap

Orang” telah terpenuhi secara sah menurut hukum, namun soal

terbukti atau tidaknya kesalahan Terdakwa, Majelis masih akan

dipertimbangkan unsure-unsur berikutnya.

2) Yang Melakukan Kegiatan atau Proses Produksi Pangan

Dengan Menggunakan Bahan Baku, Bahan Tambahan

Pangan, dan/atau Bahan lain yang Dihasilkan dari Rekayasa

Genetika Pangan yang Belum Mendapatkan Persetujuan

Keamanan Pangan Sebelum Diedarkan Sebagaimana

Dimaksud dalam Pasal 77 ayat (2) Undang-Undang RI No. 18

Tahun 2012

Berdasarkan keterangan saksi Riwayat bin Siman di

persidangan bahwa saksi mengetahui kalau Terdakwa sebagai

pembuat minuman keras (arak) dan saksi pernah membeli 9

(sembilan) kali yang per dosnya berisi 12 botol aqua ukuran 1,5 liter

seharga Rp. 270.000,- (dua ratus tujuh puluh ribu rupiah) dan

selanjutnya saksi jual kepada siapapun termasuk sdr. Sulkan bin

Siman dan dimana dan cara Terdakwa membuat minuman keras (arak)

tersebut, saksi tidak mengetahuinya karena tidak pernah kerumahnya

sedangkan menurut keterangan saksi Sulkan bin Sujud dipersidangan

bahwa saksi pekerjaannya berjualan dan membuka warung kopi juga

menyediakan minuman keras (arak) dan selama ini saksi mengambil

Page 18: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

71

(kulakan) minuman keras (arak) di tempat Riwayat bin Siman dan

dijual kembali kepada konsumen/siapapun termasuk sdr. Heri als.

Dongkel dan sdr. Sunarko als. Kebo dan saksi tidak tahu siapa yang

membuat minuman keras (arak) tersebut.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris

Kriminalistik No. Lab. : 0335/KKF/2014 tanggal 20 Januari 2014

yang dikeluarkan Laboratorium Forensik Cabang Surabaya atas 4

(empat) botol plastik aqua terdiri dari 3 (tiga) botol plastik aqua

ukuran 1500 ml berisi cairan jernih + 1.500 ml yang semuanya positif

mengandung alkohol jenis etanol dan metanol dengan masing-masing

kadar yang berbeda tiap botolnya dan 1 (satu) botol plastik aqua

ukuran 600 ml berisi serbuk putih + 45,51 gram adalah serbuk dengan

bahan aktif Glutaraldehyde Sodium Bisulfit atau bahan pengawet, hal

ini sesuai dengan keterangan Terdakwa Winanto bahwa sejak bulan

September 2013, Terdakwa telah melakukan kegiatan produksi

minuman keras jenis arjo yang dilakukan di rumah kontrakkannya di

Desa Margourip, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri yang

produksi minuman arjo tersebut dipasarkan oleh Terdakwa di wilayah

Kecamatan Purwoasri, Kecamatan Ngancar dan sebagian diluar

wilayah Kabupaten Kediri yaitu wilayah Malang, Kabupaten Blitar

dan Kota Blitar.

Pembuatan arak jowo atau cukrik dengan bahan alkohol yang

dituangkan ke dalam drum untuk selanjutnya dicampur dengan air

Page 19: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

72

mentah dengan perbandingan 1 liter alkohol untuk 5 (lima) liter air

selanjutnya diberi pemanis buatan (cap tiga T), setelah selesai

selanjutnya arak jowo buatannya tersebut hanya diperkirakan oleh

Terdakwa mengandung 18 % alkohol tanpa menggunakan alat

pengukur kadar alkohol kemudian dengan menggunakan selang

dimasukkan ke dalam botol aqua bekas kemasan 1,5 liter yang

selanjutnya untuk dijual kepada pengecer yang salah satunya adalah

sdr. Riwayat, hal ini juga sesuai dengan barang-barang bukti yang

disita dan ditunjukkan dalam persidangan adalah 60 (enam puluh)

botol arjo kemasan 1,5 L; 9 (sembilan) botol ciu kemasan 1,5 L; 36

(tiga puluh enam) botol berisi alkohol kemasan 1,5 L; 30 (tiga puluh)

jirigen ciu; 2 (dua) kantung tutup botol air mineral; 1 (satu) kantong

pemanis buatan; 2 (dua) buah selang; 2 (dua) drum volume 200 L; 64

(enam puluh empat) botol plastic kosong kemasan 1,5 L; Uang Rp.

2.000.000,- (dua juta rupiah).

Bahwa yang dimaksud Etanol adalah sejenis cairan yang

mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna dan merupakan

alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

yang digunakan terutama untuk industri farmasi dan kosmetik serta

untuk minuman beralkohol sedangkan Metanol berbentuk cairan yang

ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun

dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol. Metanol

digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar

Page 20: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

73

dan sebagai bahan additif bagi etanol industry dan karena sifatnya

yang beracun, hal ini sesuai pula menurut Ahli dr. Azis Samsurizal

yang menerangkan bahwa etanol dapat memabukkan dan kandungan

etanol yang diijinkan untuk dikonsumsi maksimal 55 % dan apabila

dikonsumsi dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan

organ seperti hati sedangkan methanol tidak boleh sama sekali

dikonsumsi karena sifatnya yang dapat meracuni tubuh apabila

mengkonsumsi methanol dapat menyebabkan keracunan, mual,

muntah, kejang-kejang, kerusakan mata, syok hingga kematian. Unsur

tersebut telah terpenuhi secara sah menurut hukum.46

3. Analisis

Dalam analisis ini penulis membandingkan ketiga putusan tersebut

mengenai pertimbangan hukumnya. Mengapa Majelis Hakim menjatuhkan

putusan yang berbeda-beda dengan dasar hukum yang berbeda-beda.

Sedangkan delik dalam tindak pidana ini sama yaitu penjual yang menjual

minuman keras oplosan, patut diketahuinya bahwa barang tersebut berbahaya

bagi orang lain tetapi didiamkan oleh terdakwa, sehingga ada orang yang mati

karena hal tersebut.

Analisis ini menggunakan dua tinjauan yaitu pertimbangan hukum

secara yuridis dan non yuridis. Adapun analisis penulis adalah sebagai

berikut:

46 Pertimbangan Hukum Putusan Nomor: 150/Pid. B/2014/PN. Gpr.

Page 21: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

74

a. Analisis Putusan Nomor: 77/Pid. B/2012/PN. Pwi

Dakwaan yang dipakai merupakan dakwaan subsidair, apabila

dakwaan yang pertama/primair tidak terpenuhi, maka Majelis Hakim akan

mempertimbangkan pasal yang lainnya. Pasal yang didakwakan kepada

Sudiyono Bin Marwan (terdakwa) adalah sebagai berikut: pertama

(primair) Pasal 204 ayat (2) KUHP yang berbunyi “barang siapa yang

menjual, menawarkan, menyerahkan atau membagi-bagikan barang, yang

diketahuinya bahwa barang tersebut berbahaya bagi jiwa atau kesehatan

orang dan sifat yang berbahaya itu didiamkannya. Jika perbuatan tersebut

mengakibatkan matinya orang”.

Dakwaan subsidair Pasal 204 ayat (1) KUHP yang berbunyi

“barang siapa yang menjual, menawarkan, menyerahkan atau membagi-

bagikan barang, yang diketahuinya barang tersebut berbahaya bagi jiwa

dan kesehatan orang dan sifat berbahaya itu didiamkannya”.

Dakwaan kedua Pasal 55 huruf d KUHP jo Pasal 57 Undang-

Undang No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan yang berbunyi “barang siapa

dengan sengaja mengedarkan pengan yang dilarang untuk diedarkan

karena mengandung bahan beracun, berbahaya dapat merugikan atau

membahayakan kesehatan atau jiwa manusia telah menimbulkan kerugian

terhadap kesehatan manusia dan menimbulkan kematian”.

Dakwaan subsidair dibuat oleh penuntut umum bilamana

berpendapat bahwa hanya melakukan satu tindak pidana akan tetapi ia

ragu-ragu dengan tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa. Dalam

Page 22: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

75

dakwaan ini dirumuskan beberapa perumusan tindak pidana yang disusun

sedemikian rupa dari yang paling berat sampai paling ringan. Hal ini

dimaksudkan agar terdakwa tidak lepas dari pemidanaan. Konsekuensi

pembuktiannya adalah pertama harus diperiksa terlebih dahulu dakwaan

primair dan apabila tidak terbukti baru beralih ke dakwaan subsidair, dan

demikian seterusnya. Tetapi sebaliknya apabila dakwaan primair telah

terbukti, maka dakwaan subsidairnya tidak perlu dibuktikan lagi.47

Ditinjau dari teori dan praktek bentuk dakwaan subsidair diajukan,

apabila peristiwa tindak pidana yang terjadi:

a) Menimbulkan suatu akibat;

b) Akibat yang ditimbulkan itu meliputi atau bertitik singgung dengan

beberapa ketentuan pasal pidana yang hampir saling berdekatan cara

melakukan tindak pidana tersebut.48

Peranan surat dakwaan salah satunya sebagai dasar tuntutan pidana

(requisitoir). Tuntutan pidana adalah kewenangan penuntut umum untuk

mengajukannya setelah pemeriksaan di persidangan dinyatakan selesai

oleh Majelis Hakim ketua sidang atau ketua majelis, dasar hukumnya

Pasal 182 ayat (1) huruf a KUHAP. Dalam buku “Peristilahan Hukum

dalam Praktek” requisitoir yaitu tuntutan hukuman penuntut umum pada

47 Kejaksaan Agung Republik Indonesia, 1985, Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan,

Jakarta: Sinar Grafika, hal 25-26. 48 Yahya Harahap, 2000, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penyidikan

dan Penuntutan, Jakarta: Sinar Grafika, hal 404.

Page 23: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

76

pengadilan negeri setelah pemeriksaan ditututp.49 Surat tuntutan

(requisitoir) memuat hal-hal mengenai:

a) Hal tindak pidana yang didakwakan;

b) Fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan;

c) Analisis hukum terhadap fakta-fakta untuk memberikan konstruksi

hukum atas peristiwa yang didakwakan;

d) Pendapat tentang hal terbukti tidaknya dakwaan;

e) Permintaan penuntut umum pada Majelis Hakim.

Dalam kasus dengan terdakwa Sudiyono bin Marwan ini penuntut

umum mengajukan tuntutan yaitu menyatakan terdakwa Sudiyono bin

Marwan telah terbukti dan sah melakukan tindak pidana sebagaimana

diatur dalam Pasal 204 ayat (2) KUHP dengan pidana penjara selama 5

(lima) tahun.

Untuk menjatuhkan putusan Majelis Hakim mempertimbangan dari

segala aspek mulai dakwaan, keterangan terdakwa, keterangan saksi,

barang bukti, kondisi terdakwa, akibat perbuatan terdakwa, agama

terdakwa.

Mengenai keteranga terdakwa dalam kasus ini, Sudiyono selaku

terdakwa mengakui bahwa telah menjula minuman beralkohol jenis

Ginseng yang mengakibatkan orang (pembeli) meninggal dunia. Terdakwa

tidak mengetahui bahan-bahan atu cara pembuatannya, terdakwa membeli

minuman keras jenis Ginseng tersebut dari orang lain yang bernama

49 Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Op. cit, hal 401.

Page 24: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

77

Sutiyono, yang dibelinya setiap sebulan sekali, kadang lebih dari sebulan

sebanyak 2 (dua) jerigen, setiap jerigen berisi 30 liter. Kemudian terdakwa

menjualnya seharga seharga Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) untuk

warna kuning/merah, sedangkan yang warna hijau per liternya seharga Rp

10.000., (sepuluh ribu rupiah).

Saksi yang diajukan dalam persidangan ini sebanyak 6 (orang)

saksi yang bernama Subekti bin Asmuin merupakan perangkat Desa

Klambu sebagai Kepala Dusun, saksi Nur Kholis bin H. Samingun sebagai

modin yang memandikan dan mengkafani para korban. Dalam

keterangannya saksi sempat bertanya kepada salah satu korban yang

meninggal dunia yaitu Moh. Romin, ia sakit karena telah minum minuman

keras yang telah dijual oleh terdakwa (Sudiyono). Korban minuman keras

sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang, yang meninggal sebanyak 4 (empat)

orang dan 23 (dua puluh tiga) orang masih bisa diselamatkan.

Saksi Jinurokhim binti Sunari, Moch Subuh bin Nasimin, Busono

bin Sadiq dan Jumadi bin Tarmuji mereka merupakan pembeli minuman

keras jenis Ginseng yang dibelinya di rumah Sudiyono (terdakwa)

kemudian meminumnya. Keadaan saksi setelah minum minuman keras

jenis Ginseng tersebut merasa lemas, mual-mual, pusing. Saksi

menerangkan bahwa tidak pernah membeli minuman keras di tempat lain,

karena di Klambu hanya terdakwa (Sudiyono) yang menjual.

Saksi dr. Khotimatun Khasanah binti Suhardian merupakan dokter

yang memeriksa para korban baik masih bisa diselamatkan maupun yang

Page 25: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

78

meninggal dunia. Dari hasil pemeriksaan pasien terindikasi keracunan

alkohol dengan gejala pasien lemah, mual-mual, kesadaran berkurang,

pandangan kabur dan sesak nafas.

Dalam kasus ini penuntut umum juga mengajukan 1 (satu) orang

ahli yang tugas pokoknya adalah sebagai pengawasan peredaran makanan

dan farmasi di Kabupaten Grobogan dan dalam kasus ini ditunjuk oleh

Penyidik untuk membaca dari hasil laborat yang dilakukan oleh Puslab

Polri Polda Jateng. Dari hasil laboratorium cairan orange mengandung

etanol 15,31% dan methanol 4,39%, dampaknya apabila ketahanan tubuh

manusia tersebut baik dia akan mengalami pusing dan mual-mual, namun

apabila ketahanan tubuh manusia itu buruk maka akan dapat menimbulkan

kematian. Tubuh manusia tidak dpaat menerima methanol yang

mempunyai sifat meracuni, untuk tubuh manusia yang kemasukan

methanol dengan kadar 0,4% orang tersebut bisa koma, untuk tubuh

manusia kemasukan methanol dengan kadar 4,39% dapat menimbulkan

kematian.

Dari semua keterangan saksi dan ahli, terdakwa menerangkan

bahwa semua keterangan tersebut benar. Berdasarkan Pasal 184 ayat (1)

KUHAP, alat bukti dalam kasus pidana antara lain, keterangan saksi,

keterangan ahli, keterangan terdakwa, surat, petunjuk. Kemudian

dijelaskan dalam Pasal 183 KUHAP “Majelis Hakim tidak boleh

menjatuhkan pidana kepada seoarang kecuali apabila dengan sekurang-

kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu

Page 26: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

79

tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah

melakukannya”.

Menurut penulis, dalam kasus ini sudah memenuhi Pasal 184 ayat

(1) KUHAP, dimana terdapat tiga alat bukti yang bisa dijadikan pedoman

Majelis Hakim untuk menjatuhkan putusan, yaitu keterangan terdakwa,

keterangan saksi, surat berupa visum et repertum dan keterangan ahli

dengan diperkuat oleh barang bukti yang diajukan oleh penuntut umum

dalam persidangan, sebagaimana Pasal 39 ayat (1) KUHAP “barang bukti

salah satunya merupakan benda yang telah dipergunakan langsung untuk

melakukan tindak pidana”.

Barang bukti yang diajukan oleh penuntut umum di antaranya, 1

(satu) jerigen plastic warna putih yang berisikan alkohol sebanyak 5 (lima)

liter, 4 (empat) botol bahan tambahan makanan (essense) rasa melon, 3

(tiga) bungkus pemanis buatan (natrium cyclamate) cap raja tawon, 24

(dua puluh empat) bungkus perasa makanan (citric acid), merk gajah, 1

(satu) botol pewarna makanan, warna hijau, 1 (satu) buah alat alkohol

meter, atau pengukur kadar alkohol, 1 (satu) kotak/toples berisi pewarna

makanan, warna merah, 1 (satu) kotak/toples berisi natrium cyclamate dan

sat buah cencok, 1 (satu) buah gelas ukuran plastic, 2 (dua) buah botol

essense, kosong, 1 (satu) botol berisikan air putih, 1 (satu) botol minuman

racikan beralkohol “ginseng” warna hijau rasa melon, 1 (satu) botol

minuman racikan beralkohol “ginseng” warna hijau rasa jeruk, 1 (satu)

buah ember plastic warna hitam, 1 (satu) buah jerigen plastic warna putih,

Page 27: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

80

kapasitas 10 liter (kosong), 2 (dua) jerigen plastic kapasitas 20 liter

berisikan “CIU”. Kesemua barang-barang bukti tersebut merupakan

barang bukti yang digunakan terdakwa untuk melakukan tindak pidana

berupa menjual minuman keras yang mengakibatkan matinya orang.

Dalam kasus dengan terdakwa Sudiyono bin Marwan, Majelis

Hakim Pengadilan Negeri Purwodadi menjatuhkan putusan, terdakwa

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

“Menjual barang yang diketahuinya barang itu berbahaya bagi jiwa atau

kesehatan Orang dan sifat yang berbahaya itu didiamkan, dan ada orang

mati lantaran perbuatan itu”, sebagaimana diatur dalam Pasal 204 ayat (2)

KUHP. Unsur-unsur yang terdapat dalam pasal tersebut telah terpenuhi

secara hukum, berikut uraiannya:

a) Barang siapa

Barang siapa adalah setiap orang sebagai pendukung hak dan

kewajiban yang identitasnya jelas, diajukan ke persidangan dan dapat

dipertanggungjawabkan kepadanya. Berdasarkan fakta-fakta di

persidangan, terbukti bahwa terdakwa adalah Sudiyono bin Marwan

dan tidak ada kekeliruan orang.

b) Menjual, menawarkan, menerima atau membagi-bagikan barang

Bahwa memang benar terdakwa menjual minuman keras jenis Ginseng

yang dibelinya dari Sutiyono, sekitar satu bulan sekali kadang lebih

sebanyak 2 (dua) jerigen dari minuman berwarna kuning merah dan

berwarna hijau yang setiap jerigennya berisi 30 liter, dengan harga Rp.

Page 28: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

81

600.000,- (enam ratus ribu rupiah). Terdakwa telah menjual minuman

tersebut selama sekitar 2 tahun.

c) Diketahuinya Bahwa Barang itu Berbahaya Bagi Jiwa atau Kesehatan

Orang dan Sifat Yang Berbahaya itu Didiamkannya, Ada Orang Mati

Lantaran Perbuatan Itu

Terdakwa menjual minuman beralkohol jenis Gingseng yang berwarna

kuning dan hijau yang tidak mengetahui tentang bahan-bahan atau cara

pembuatannya karena terdakwa tidak membuatnya sendiri melainkan

terdakwa membeli dari orang lain yaitu dari Sdr.Sutiyono bin Sabarno

dan sdr. Mulyono. Minuman beralkohol jenis gingseng yang dijual

oleh terdakwa tersebut selanjutnya dibeli oleh masyarakat dan orang-

orang yang telah membeli minuman di tempat terdakwa tersebut

kemudian sakit dan dibawa ke RSUD dr. Raden Soedjati Soemodiardjo

Purwodadi, beberapa orang kemudian sampai meninggal dunia.

Berdasarkan hasil laboratorium disebutkan bahwa sampel cairan

orange yang telah dijual oleh terdakwa tersebut mengandung ethanol

15,31% dan Methanol 4,39%. Tubuh manusia tidak dapat menerima

methanol yang mempunyai sifat meracuni, untuk tubuh manusia yang

kemasukan Methanol dengan kadar 0,4% orang tersebut bisa koma,

untuk tubuh manusia yang kemasukan Methanol dengan kadar 4,39%

dapat menimbulkan kematian. Methanol yang masuk tubuh manusia

mulai 0,1 sampai 4% dapat merusak jaringan tubuh, sehingga dapat

Page 29: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

82

menimbulkan muntah, mual, pusing, pandangan kabur, meracuni darah

sehingga dapat menimbulkan kematian.

Unsur-unsur dalam Pasal 204 ayat (2) KUHP telah terpenuhi

menurut hukum, untuk itu Majelis Hakim menjatuhkan pidana penjara

selama 3 (tiga) dari tuntutan penuntut umum yaitu pidana penjara selama 5

(lima) tahun. Putusan Majelis Hakim yang lebih ringan dari tuntutan

dipertimbangkan dari sisi non yuridis yang diterapkan di dalam unsure

yang memberatkan dan meringankan hukuman bagi terdakwa, guna

memperoleh penerapan hukum yang adil bagi terdakwa, sesuai Pasal 28

ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan

Kekuasaan Kehakiman. Adapun unsur yang memberatkan adalah sebagai

berikut:

a) Mengakibatkan 4 (empat) orang meninggal dunia

Perbuatan terdakwa yang menjual minuman keras jenis Ginseng

(oplosan) yang tidak sesuai dengan takarannya, mengakibatkan

pembeli (konsumen) yang meminum minuman keras tersebut

meninggal dunia sebanyak 4 (empat) orang dan masih bisa

diselamatkan sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang.

Sedangkan unsur-unsur yang meringankan adalah sebagai berikut:

a) Terdakwa mengakui terus terang, menyesal dan berjanji tidak

mengulangi lagi perbuatannya

Hadirnya terdakwa dalam persidangan secara tidak langsung

menghukum moral terdakwa. Sehingga berfikir dan merasa bersalah

Page 30: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

83

bahkan menyesali perbuatan yang telah dilakukannya dan berjanji

untuk tidak mengulanginya lagi.

b) Terdakwa sopan di persidangan

Selama persidangan menurut Majelis Hakim dan penuntut umum

terdakwa bersikap sopan dan mengatakan apa adanya mengenai segala

sesuatu yang telah dilakukannya tanpa menutup-nutupi. Sehingga

mempermudah jalannya persidangan.

c) Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga

Terdakwa merupakan tulang punggung keluarga dan masih memliki

tanggungan yang harus dinafkahinya. Sehingga apabila terdakwa

dikenai hukuman penjara yang lama, maka tidak ada yang menghidupi

anggota keluarganya.

Menurut penulis, penerapan hukum materiil dalam kasus ini sudah

tepat, dimana penuntut umum di dalam dakwaannya menyatakan terdakwa

terbukti secara sah dan bersalah melakukan tindak pidana penjualan

minuman keras yang diketahuinya berbahaya bagi orang lain, tetapi

didiamkannya, karena perbuatan tersebut menyebabkan matinya orang,

sebagaimana diatur dalam Pasal 204 ayat (2) KUHP dengan tuntutan

pidana penjara 5 (lima) tahun. Dalam hal ini juga dibuktikan oleh Majelis

Hakim dakwaan primairnya, sehingga tidak perlu memeriksan dakwaan

subsidair. Dapat diketahui bahwa Majelis Hakim dalam memutus perkara

nomor: 77/Pid. B/2012/PN. Pwi mempertimbangkan fakta-fakta yang

Page 31: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

84

terungkap di persidangan, baik yang bersifat yuridis maupun non yuridis

dengan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada.

b. Analisis Putusan Nomor: 300/Pid. B/2014/PN. Gpr

Kasus tindak pidana penjualan minuman keras oplosan dengan

terdakwa Triono Basuki bin Bonidi, dalam dakwaannya Penuntut Umum

menggunakan dakwaan alternatif. Bentuk dakwaan alternatif adalah antara

dakwaan yang satu dengan yang lain saling mengecualikan, atau one that

substitutes for another.

Pengertian yang diberikan kepada bentuk dakwaan yang bersifat

alternatif, antara satu dakwaan dengan dakwaan yang lain tersirat

perkataan “atau” yang memberi pilihan kepada Majelis Hakim untuk

menerapkan salah satu di antara dakwaan-dakwaan yang diajukan. Bersifat

dan berbentyk alternative accusation atau alternative tenlastelegging

dengann cara pemeriksaan: memeriksa dahulu dakwaan secara

keseluruhan, kemudian dari hasil pemeriksaan atas keseluruhan dakwaan,

Majelis Hakim memilih dan menentukan dakwaan mana yang tepat dan

terbukti dipertanggungjawabkan kepada terdakwa.50

Tujuan yang hendak dicapai dari bentuk dakwaan alternatif,

adalah:

a) Untuk menghindari pelaku terlepas atau terbebas dari

pertanggungjawaban hukum pidana (crime liability)

50 Kurniawan Respati Sudarsono, 2010, Analisis Konstruksi Hukum Penuntut Umum dalam

Menyusun Dakwaan Terhadap Tindak Pidana yang Mengandung Perbarengan dan Implikasi

Yuridisnya (Studi Kasus Nomor 22/Pid. B/2009/PN. TL di Pengadilan Negeri Trenggalek), Penulisan Hukum (Skripsi), Surakarta.

Page 32: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

85

b) Memberi pilihan kepada Majelis Hakim menerapkan hukum yang lebih

tepat.51

Dakwaan dalam putusan nomor: 300/Pid. B/2014/PN. Gpr adalah

sebagai berikut: Kesatu, Pasal 204 ayat (2) KUHP, yang berbunyi “barang

siapa menjual, menawarkan, menyerahkan atau membagi-bagikan barang

yang diketahuinya membahayakan nyawa atau kesehatan orang, padahal

sifat berbahaya itu tidak diberitahu, jika perbuatan itu mengakibatkan

orang mati”, atau;

Kedua, Pasal 146 huruf b jo Pasal 137 Undang-Undang Nomor 18

Tahun 2012 Tentang Pangan yang berbunyi “barang siapa yang

melakukan kegiatan atau proses Produksi Pangan dengan menggunakan

bahan baku, bahan tambahan pangan, dan/atau menjual, menawarkan,

menyerahkan tau membagi-bagikan barang yang diketahuinya

membahayakan nyawa atau kesehatan orang, padahal sifat lain yang

dihasilkan dari Rekayasa Genetik Pangan yang belum mendapatkan

persetujuan Keamanan Pangan sebelum diedarkan”, atau;

Ketiga, Pasal 62 ayat (1) huruf b jo Pasal 8 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang

berbunyi “sebagai Pelaku Usaha yang memproduksi dan/atau

memperdagangkan barang/jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai

dengan standar yang dipersyaratkan dari ketentuan peraturan perundang-

undangan”.

51 Yahya Harahap, Op. cit, hal 401.

Page 33: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

86

Beban pembuktian dalam peradilan pidana, Penuntut Umum

memiliki beban pembuktian yang diarahkan kepadanya, untuk

membuktikan bahwa terdakwa melakukan tindak pidana, maka harus

menghadirkan saksi dan mengajukan alat bukti. Pasal 66 KUHAP,

“tersangka atau terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian”.

Dalam praktek hukum acara pidana dikenal dengan saksi

meringankan (a de charge) dan saksi memberatkan (a charge). Saki

meringankan, Pasal 65 KUHAP yang berbunyi “tersangka atau terdakw

berhak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi atau seseorang yang

memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang

menguntungkan bagi dirinya”.

Saksi memberatkan, Pasal 160 c KUHAP yang berbunyi “dalam

hal ada saksi yang memberatkan terdakwa yang tercantum dalam surat

pelimpahan perkara dan/atau yang diminta oleh terdakwa atau penasihat

hukum atau penuntut umum selama berlangsungnya sidang atau sebelum

dijatuhkannya putusan, Majelis Hakim ketua sidang wajib mendengar

keterangan saksi tersebut”.

Dalam perkara dengan terdakwa Triono Basuki bin Bonidi,

Penuntut Umum mengajukan 2 (dua) orang saksi:

a) Saksi Martono, S. Sos., menerangkan pada pokoknya:

Pada hari Senin, 20 Januari 2014 sekitar pukul 13.00 WIB satu unit

kesatuan narkoba yang terdiri dari 7 (tujuh) orang termasuk saksi telah

melakukan pemantauan dan penangkapan terhadao terdakwa dan

Page 34: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

87

melakukan penggeledahan di rumah terdakwa dan menemukan 48

(empat puluh delapan) botol miras ukuran 600 mili. Saksi mengetahui

hal tersebut dari laporan masyarakat dan mendapat perintah untuk

menindaklanjuti dan melakukan penangkapan. Terdakwa

memproduksi/membuat minuman keras tidak memiliki ijin. Pada

kemasan botol tidak ditemukan merk/tulisan/keterangan yang

menerangkan tentang nama/merk/khasiat/kegunaan minuman

beralkohol tersebut.

b) Saksi Sulistyawan, menerangkan pada pokoknya:

Bahwa benar saksi telah melakukan penangkapan terhadap terdakwa

pada hari Senin, 20 Januari 2014, sekitar pukul 10.30 WIB di

rumahnya RT. 001, RW. 002, Dusun Puhsarang, Desa Pusharang,

Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Dengan menemukan barang

bukti tanpa dilengkapi dengan surat ijin dari pihak yang berwenang.

Dalam kemasan botok tidak ada petunjuk yang menjelaskan tentang

nama/merk/khasiat/kegunaan minuman tersebut. Terdakwa juga tidak

pernah menguji takaran, kandungan dan timbangan kepada instansi

terkait yang berwenang mengawasi racikan minuman beralkohol dan

terdakwa tidak memiliki keahlian, kewenangan maupun ijin untuk

meracik minuman beralkohol jenis apapun.

Dari semua keterangan saksi tersebut, terdakwa tidak keberatan

dan membenarkannya. Penuntut umum juga mengajukan alat bukti surat

yaitu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri cabang Surabaya

Page 35: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

88

terhadap minuman alkohol oplosan buatan terdakwa Nomor Lab.

0578/KKF/2014, dengan kesimpulan telah ditemukan kandungan etanol

dengan kadar 50,33% sampai 95,61% dan kandungan methanol dengan

kadar 0,001%.

Saksi yang diajukan oleh Penuntut Umum merupakan saksi yang

memberatkan terdakwa (a charge), yang dalam kasus ini membenarkan

bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana menjual minuman keras

oplosan. Dalam perkara ini terdakwa tidak mengajukan saksi yang

meringankan terdakwa (a de charge).

Dua alat bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum diperkuat

dengan keterangan terdakwa, yang menerangkan pada pokoknya: terdakwa

ditangkap pada hari Senin, 20 Januari 2014, sekitar pukul 10.30 WIB di

rumahnya. Terdakwa membuat minuman alkohol oplosan sejak 2013 dan

menjualnya. Cara mengoplos minuman tersebut dengan cara air aroma

exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit, dan

menghasilkan 12 botol minuman keras yang setiap botolnya berisi 600 mili

liter, terdakwa juga meminumnya setiap hari. Terdakwa awalnya diajari

oleh temannya dalam membuat minuman keras oplosan, pada waktu

terdakwa merasakan minuman tersebut. selama berjualan terdakwa belum

pernah mendengar ada orang yang sakit akibat minuman keras oplosan

buatannya. Terdakwa menjual minuman tersebut seharga Rp 6000,00

(enam ribu rupiah) per botolnya. Terdakwa tidak memiliki ijin untuk

mengoplos minuman keras tersebut.

Page 36: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

89

Tindak pidana yang dilakukan terdakwa diperkuat oleh barang-

barang bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum dalam persidangan, di

antaranya: 48 (empat puluh delapan) botol miras ukuran 600 mili liter, 2

(dua) plastik alkohol isi 10 liter, ember besar, saringan torong air, takaran

air dan gayung. Barang bukti tersebut telah diperlihatkan di persidangan

dan terhadap barang bukti tersebut telah dibenarkan oleh saksi dan

terdakwa.

Penuntut Umum dalam tuntutannya: Menyatakan terdakwa Triono

Basuki bin Bonidi bersalah melakukan tindak pidana “Sebagai pelaku

usaha yang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang/jasa yang

tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan

ketentuan peraturan perundang-undangan” melanggar Pasal 62 (1) jo.

Pasal 8 ayat (1) a Undang-Undang No. 8/1999 tentang perlindungan

konsumen sebagaimana dalam surat dakwaan Ketiga Jaksa Penuntut

Umum, dan menjatuhkan pidana dengan pidana penjara selama 2 (dua)

tahun.

Dakwaan Penuntut Umum tersebut disusun secara alternatif, maka

Majelis diberikan kewenangan untuk memilih dakwaan mana yang

cenderung mendekati untuk terpenuhinya unsur-unsur dalam surat

dakwaan. Berdasarkan fakta-fakta di persidangan, Majelis Hakim

berpendapat perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa lebih cenderung

mendekati unsur-unsur dalam dakwaan alternatif ketiga yaitu Pasal 62 ayat

Page 37: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

90

(1) jo Pasal 8 ayat (1) a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Pelaku Usaha Yang Memproduksi dan/atau Memperdagangkan

Barang dan/atau Jasa

Kegiatan yang dilakukan oleh terdakwa yaitu melakukan pembuatan

minuman keras oplosan (miras) dengan cara air aroma exsen yang

tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa

menghasilkan 12 botol minuman keras (miras) yang setiap botolnya

berisi 600 mili liter. Terdakwa mendapatkan keuntungan sebesar

Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) setiap botolnya. Yang dimaksud

sebagai “pelaku usaha” dalam kasus ini adalah Terdakwa Triono

Basuki bin Bonidi yang di persidangan telah membenarkan semua

identitasnya sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Penuntut

Umum dan juga berkas kasus lainnya, dengan demikian tidak terjadi

terjadinya error in persona.

2. Yang Tidak Memenuhi Atau Tidak Sesuai Dengan Standar Yang

Dipersyaratkan Dan Ketentuan Peraturan perundang-undangan

Berdasarkan ketentuan Pasal 7 huruf b UU no 8 tahun 1999 tentang

perlindungan konsumen, mewajibkan setiap pelaku usaha untuk

memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan

penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. Apabila pelaku usaha baik

secara lalai maupun sengaja tidak melaksanakan ketentuan tersebut

Page 38: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

91

adalah perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang dan

melanggar hukum. Terdakwa melakukan kegiatan memproduksi

minuman keras, tanpa disertai dengan keterangan seperti merk,

takaran, kandungan, khasiat, dan sebagainya, dan berdasarkan alat

bukti surat berupa hasil penelitian Laboratorium Forensik Polri yang

menyimpulkan kandungan miras tersebut adalah etanol dengan kadar

50,33% - 95,61% dan kandungan methanol dengan kadar 0,001 %

adalah sangat berbahaya karena mengandung kadar ethanol melebihi

dari 50,33%. Kandungan Methanol sangat berbahaya karena dapat

mengakibatkan terganggunya fungsi hati, rusaknya lambung,

kerusakan jaringan tubuh, mengganggu fungsi otak, jantung, ginjal dan

sebagainya.

Dalam persidangan Majelis Hakim tidak menemukan hal-hal yang

dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan

pembenar dan/atau alasan pemaaf. Berdasarkan fakta-fakta hukum di

persidangan serta pertimbangan hukum, Majelis Hakim menjatuhkan

pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan. Pidana tersebut

lebih ringan dari tuntutan Penuntut Umum yaitu 2 (dua) tahun penjara,

karena dalam hal ini Majelis Hakim mempertimbangan aspek non yuridis,

di antaranya:

Keadaan yang memberatkan:

1. Perbuatan terdakwa dapat merusakan kesehatan dan sangat berbahaya

bagi tubuh dan organ manusia.

Page 39: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

92

Tindak pidana yang dilakukan terdakwa yaitu menjual minuman keras

oplosan dapat mengakibatkan merusak kesehatan bahkan

mengakibatkan meninggal dunia. Memang selama ini terdakwa

menjula minuman keras tersebut belum ada korban jiwa, tetapi apabila

hal tersebut dibiarkan, akan menjadi wabah di masyarakat dan

ditakutkan akan menimbulkan korban jiwa.

2. Perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam

pemberantasan peredaran minuman keras.

Minuman keras merupakan, minuman yang berbahaya bagi tubuh, di

samping memabukkan juga bisa merusak kesehatan dan menimbulkan

kematian. Untuk itu Pemerintah melakukan pemberantasan agar tidak

semakin menyebar dan mengantisipasi untuk tidak dijangkau oleh

anak-anak.

Keadaan yang meringankan:

1. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulanginya

lagi.

Kedatangan terdakwa di dalam persidangan merupakan hukuman moril

bagi terdakwa untuk menyesal dan berjanji untuk tidak mengulangi

perbuatan tersebut.

2. Terdakwa baru pertama kali melakukan tindak pidana dan belum

pernah dipidana sebelumnya.

Terdakwa sebelumnya tidak memiliki riwayat sebagai terpidana, dan

baru kali ini terkena kasus tindak pidana penjualan minuman keras

Page 40: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

93

oplosan. Hal tersebut dijadikan Majelis Hakim untuk

mempertimbangkan hukuman yang akan diberikan kepada terdakwa.

3. Terdakwa bersikap sopan, tidak berbelit-belit, serta mengakui semua

perbuatannya di dalam persidangan.

Untuk mencari kebenaran materiil, di dalam persidangan terdakwa

tidak sulit untuk dimintai keterangan dan mengakui semua perbuatan

yang telah dilakukannya.

4. Terdakwa tulang punggung keluarga dan memiliki anak yang masih

kecil.

Pekerjaan terdakwa merupakan tukang parkir, yang menghidupi

keluarganya. Sehingga terdakwa lewat Penasehat Hukumnya

memohon keringanan karena terdakwa merupakan tulang punggung

keluarga.

Menurut Penulis, Penuntut Umum dan Majelis Hakim sudah tepat

dalam menerapkan hukum yang ada. Dalam menjatuhkan putusan, Majelis

Hakim juga mempertimbangkan dari aspek yuridis maupun non yuridis,

sehingga menjadikan putusan tersebut, adil dan manfaat bagi terdakwa

maupun orang lain dalam kasus tersebut, serta memberikan kepastian

hukum mengenai penerapan perundang-undangan yang ada. Mejelis

Hakim dalam kasus ini tidak hanya melihat peraturan yang bersifat umum

yaitu KUHP, tetapi juga melihat peraturan perundang-undangan yang lain

yang bersifat khusus mengatur hal tersebut, misalnya: Undang-Undang

Pangan dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Hal tersebut

Page 41: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

94

dipakai oleh Majelis Hakim, karena unsur-unsur tindak pidana yang

dilakukan oleh terdakwa lebih mendekati kepada peraturan yang sifatnya

khusus, dakwaannya juga merupakan dakwaan alternatif.

c. Analisis Putusan Nomor: 150/Pid. B/2014/PN. Kdi

Dakwaan dalam Putusan Nomor: 150/Pid. B/2014/PN. Kdi adalah

dakwaan alternatif. Terdakwa bernama Winanto bin Solikin yang

merupakan warga Dsn/Ds. Margourip, Kec. Ngancar, Kab. Kediri. Dalam

dakwaannya Penuntut Umum mendakwakan atas perbuatan yang

dilakukan oleh terdakwa yaitu:

Kesatu, Pasal 204 ayat (2) KUHP yang berbunyi “barang siapa

menjual, menawarkan, menyerahkan atau membagi-bagikan barang yang

diketahuinya membahayakan nyawa atau kesehatan orang, padahal sifat

berbahaya itu tidak diberitahu, jika perbuatan itu mengakibatkan orang

mati”, atau;

Kedua, Pasal 146 huruf a jo Pasal 137 Undang-Undang Nomor 18

Tahun 2012 Tentang Pangan yang berbunyi “barang siapa yang

melakukan kegiatan atau produksi pangan dengan menggunakan bahan

baku, bahan tambahan pangan, dan/atau bahan lain yang dihasilkan dari

Rekayasa Genetika Pangan yang belum mendapatkan persetujuan

keamanan pangan sebelum diedarkan”, atau;

Ketiga, Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 Undang-Undang No. 8 Tahun

1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang berbunyi “pelaku usaha yang

memproduksi dan/atau memperdagangkan barang/jasa yang tidak

Page 42: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

95

memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan

ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Penuntut Umum mengajukan 2 (dua) orang saksi, yang

memberikan keterangannya di persidangan, di antaranya:

a) Saksi Riwayat bin Siman, menerangkan pada pokoknya:

Saksi mengenal terdakwa sekitar satu tahun lalu ketika terdakwa main

ke rumah saksi. Saksi merupakan salah satu pembeli minuman keras

untuk dijual lagi kepada masyarakat. Jenis minuman yang saksi beli

adalah minuman arak dalam kemasan botol aqua 1,5 liter. Satu dos nya

berisi 12 botol bekas aqua dan setiap dos seharga Rp 270.000,- (dua

ratus tujuh puluh ribu rupiah). Saksi dalam memesan minuman

tersebut dengan cara menelpon, kemudian terdakwa mengantarkannya.

Saksi berjualan minuman tersebut karena ditawari terdakwa dan saksi

tidak mengetahui bagaimana terdakwa membuatnya. Setelah saksi

menjualnya kepada orang lain, ada yang meninggal akibat minum

minuman keras yang dijual terdakwa.

b) Saksi Sulkan bin Sujud, menerangkan pada pokoknya:

Saksi sering memberi minuman keras ke Riwayat seharga Rp 35.000,-

(tiga puluh lima ribu rupiah). Menurut saksi yang membeli minuman

keras di warung saksi adalah Narko dan Heri, yang memesan minuman

arak 1 botol dan dicampur dengan Bicola warna merah sampai jam 4

sore. Kemudian pada hari Minggu Narko meninggal dunia, dan disusul

oleh Heri pada hari Senin. Setelah minum keadaan Narko dan Heri

Page 43: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

96

baik-baik saja, bahkan Narko masih bekerja mencangkul sawah.

Korban meninggal karena meminum minuman jenis arak tersebut.

Kedua keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan dan tidak

keberatan. Penuntut Umum dalam hal ini mohon agar beberapa keterangan

saksi dan ahli dibacakan di persidangan dan sudah disumpah, karena saksi

dan ahli tersebut tidak hadir di persidangan meskipun telah dipanggil

secara patut dan sah. Terdakwa juga tidak keberatan dengan adanya hal

tersebut dan membenarkan keterangan para saksi dan ahli.

Pasal 187 huruf a KUHAP mengatur bahwa berita acara, termasuk

berita acara pemeriksaan saksi (BAP Saksi) merupakan alat bukti surat.

Mengenai BAP Saksi sebagai alat bukti surat dikuatkan dengan adanya

Surat Edaran Mahkamah Agung No. 1 Tahun 1985 tentang Kekuatan

Pembuktian Berita Acara Pemeriksaan Saksi dan Visum et Repertum yang

dibuat di Luar Negeri oleh Pejabat Asing. Ketentuan Surat Edaran

Mahkamah Agung ini memberi penegasan bahwa berita acara, termasuk

berita acara pemeriksaan saksi, bukan hanya sekedar pedoman hakim

untuk memeriksa suatu perkara pidana, melainkan sebuah alat bukti yang

memiliki kekuatan pembuktian.

Dalam hal ini merujuk pada Pasal 187 huruf a KUHAP BAP

merupakan alat bukti surat, termasuk juga berita acara pemeriksaan saksi

yang dibuat di luar negeri oleh pejabat asing. Pendapat banyak ahli hukum

juga setuju bahwa BAP Saksi sebagai alat bukti surat berdasarkan Pasal

187 huruf a KUHAP. Bahkan R. Soesilo dalam berbagai buku yang ia

Page 44: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

97

tulis, menyatakan bahwa BAP Saksi merupakan alat bukti keterangan

saksi. R. Soesilo mengatakan pendapatnya, sebagai berikut:

“Sesungguhnya berita acara itu dapat disamakan dengan suatu

keterangan saksi yang tertulis, bahkan nilainya sebagai alat bukti

lebih besar daripada kesaksian untuk membuktikan kesalahan

terdakwa, oleh karena berita acara itu dibuat oleh pegawai

penyidik yang oleh undang-undang diwajibkan untuk itu. Pada

hakekatnya berita acara itu adalah suatu keterangan saksi yang

oleh undang-undang diberi nilai sebagai bukti yang sah”. Menurut Teguh Samudera, BAP adalah golongan akta autentik

yang dibuat oleh pegawai umum, yakni pejabat penyidik yang

bersangkutan, yang merupakan laporan tentang sesuatu perbuatan atau

kejadian resmi yang telah dilakukan olehnya. Terjadinya pembacaan BAP

Saksi di depan persidangan kerap terjadi dalam praktik pembuktian di

persidangan. Pada prinsipnya, KUHAP menganut prinsip bahwa

keterangan saksi harus diberikan di depan persidangan, sebagaimana

ditentukan di dalam Pasal 185 ayat (1) KUHAP. Akan tetapi, bagi

ketentuan ini, ada pengecualiannya, yaitu ketentuan dalam Pasal 162

KUHAP. Berdasarkan Pasal 162 KUHAP, maka KUHAP memberikan

sebuah pengecualian bagi ketentuan bahwa keterangan saksi harus

diberikan di depan persidangan. Pasal 162 ayat (1) KUHAP

memungkinkan untuk membacakan keterangan saksi dalam tahap

penyidikan, yakni BAP Saksi, bilamana saksi yang bersangkutan dalam

alasan:

1. Meninggal dunia; atau

2. Berhalangan hadir karena alasan yang sah; atau

Page 45: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

98

3. Tidak dipanggil karena jauh tempat kediaman atau tempat tinggalnya;

atau

4. Bilamana ada kepentingan negara.

Keempat alasan ini bersifat limitatif, dalam arti, bahwa BAP Saksi

boleh saja dibacakan di depan persidangan, hanya bila ada alasan tersebut

yang dialami oleh seorang saksi yang seharusnya hadir di depan sebuah

persidangan. Di luar keempat alasan ini, maka BAP Saksi idealnya tidak

diperbolehkan untuk dibacakan di depan persidangan, karena Pasal 185

ayat (1) KUHAP telah menentukan dengan tegas, bahwa keterangan saksi

yang bernilai sebagai alat bukti yang sah menurut undang-undang ialah

keterangan saksi yang diberikan di depan persidangan.52

Berikut beberapa keterangan saksi dan ahli yang dibacakan dalam

persidangan:

a) Saksi Heri Priadi, dibacakan oleh Penuntut Umum pada pokoknya:

Saksi pada hari Senin, 23 Desember 2013 menerima informasi di Dsn.

Jasan, Ds. Pakis, Kec. Kunjang, Kab. Kediri ada dua orang meninggal

dunia. Sunarno (Narko) meninggal pada hari Minggu, sedangkan Heri

meninggal pada hari Senin. Sunarko, Heri dan Istadi mengkonsumsi

minuman kras jenis arak jawa di warung Sulkan, yang dibeli dari

terdakwa. Terdakwa membuat miras dengan cara mencampurkan

cairan alkohol dengan air mentah, perbandingannya 1:3 yaitu ½ liter

cairan alkohol dicampur dengan 4 ½ liter air mentah, ditambahkan

52 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Page 46: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

99

sedikit pemanis buatan. Pada tanggal 24 Desember 201 dilakukan

penggeledahan di rumah terdakwa dan ditemukan beberapa barang

bukti yang digunakan untuk membuat minuman keras jenis arak jawa.

Minuman keras tersebut tidak ada labelnya dan tidak tahu berapa kadar

alkoholnya.

b) Saksi Bambang Nurdiansyah, dibacakan Penuntut Umum pada

pokoknya:

Bahwa keterangan saksi Bambang sama dengan keterangan saksi Heri

Priadi, untuk itu tidak ditulis dan dijelaskan ulang oleh penulis.

c) Saksi Asmiatun, dibacakan Penuntut Umum pada pokoknya:

Saksi merupakan ibu kandung Sunarko yang telah meninggal dunia

pada hari Minggu, 23 Desember 2013, sekitar pukul 05.00 WIB.

Sebelum meninggal, Sunarko mengeluh sakit kepala, pusing-pusing

dan masuk angin.

d) Ahli dr. Aziz Samsurizal, dibacakan Penuntut Umum di bawah

sumpah di hadapan penyidik, pada pokoknya:

Ahli bekerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri sejak 2009

selaku Kepala Seksi Kefarmasian dan Penyehatan Makanan Minumann

pada Dinas Kesehatan Kab. Kediri. Sepengetahuan ahli etanol memang

bisa dikonsumsi dengan kandungan maksimal 55% sesuai PERMEN

PERIN No. 71/M/IND/PER/7/2012 Tentang Pengendalian dan

Pengawasan Industri Minuman Beralkohol, untuk methanol tidak

diperuntukkan sebagai konsumsi atau minuman tetapi lebih sebagai

Page 47: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

100

bahan kimia industri maupun bahan bakar karena Methanol bersifat

racun bagi tubuh. Untuk peredaran minuman beralkohol harus berijin

dari Kementrian Perdagangan untu ijin industrinya sedangkan dari

BPOM untuk peredarannya.

Setelah keterangan saksi dan ahli, maka selanjutnya keterangan

terdakwa, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: jenis

minuman yang terdakwa jual adalah arak, yang dibeli dari Tuban dalam

kemasan botol dan Solo dalam jerigen, dan tidak mengetahui cara

pembuatannya. Terdakwa membuat minuman sendiri sekitar satu bulanan.

Riwayat membeli minuman keras dari terdakwa kadang 2 atau 3 minggu

sekali sebanyak 3 kardus, setiap kardus berisi 12 botol kemasan 1,5 liter

seharga Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) s/d Rp 270.000,-

(dua ratus tujuh puluh ribu rupiah) dengan laba Rp 50.000,- (lima puluh

ribu rupiah). Terdakwa tidak memiliki ijin dan tidak mencantumkan lebel

dalam kemasan. Terdakwa mengetahui ada yang meninggal setelah diberi

tahu oleh polisi. Terdakwa membuat minuman keras sendiri untuk

mendapatkan uang.

Dalam persidangan Penuntut Umum juga mengajukan alat bukti

surat berupa Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik, yang

dikeluarkan oleh Laboratorium Forensik Cabang Surabaya Nomor Lab.

0335/KKF/2014, tanggal 20 Januari 2014 yang dibuat dan ditandatangani

oleh Ir. Fadjar Septi Ariningsih, Koko Sunoko, S.Sos, Dra. Fitryana Hawa.

Page 48: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

101

Barang bukti yang disita dan ditunjukkan dalam persidangan

adalah 60 (enam puluh) botol arak jawa kemasan 1,5 Liter, 9 (sembilan)

botol ciu kemasan 1,5 Liter, 36 (tiga puluh enam) botol berisi alkohol

kemasan 1,5 Liter, 30 (tiga puluh) jirigen ciu, 2 (dua) kantung tutup botol

air mineral; 1 (satu) kantong pemanis buatan, 2 (dua) buah selang, 2 (dua)

drum volume 200 Liter, 64 (enam puluh empat) botol plastik kosong

kemasan 1,5 Liter, uang Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah).

Berdasarkan pemaparan di atas, oleh karena dakwaan Penuntut

Umum alternatif, maka Majelis Hakim mempertimbangkan unsur-unsur

dalam pasal mana yang sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap dalam

persidangan yaitu dakwaan kedua Pasal 146 Huruf a jo Pasal 137 Undang-

Undang RI No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan, yang unsur-unsurnya

sebagai berikut:

1. Setiap Orang

Setiap orang adalah subyek hukum dalam kasus ini, telah dihadapkan

ke persidangan seseorang yang bernama Winanto bin Solikin, yang

telah dibenarkan identitasnya oleh yang bersangkutan dan selama

proses pemeriksaan di persidangan menunjukkan sikap dapat

mempertanggungjawabkan segala perbuatannya.

2. Yang Melakukan Kegiatan atau Proses Produksi Pangan Dengan

Menggunakan Bahan Baku, Bahan Tambahan Pangan, dan/atau

Bahan lain yang Dihasilkan dari Rekayasa Genetika Pangan yang

Belum Mendapatkan Persetujuan Keamanan Pangan Sebelum

Page 49: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

102

Diedarkan Sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 77 ayat (2) UURI No.

18 Tahun 2012

Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab. :

0335/KKF/2014 tanggal 20 Januari 2014 yang dikeluarkan

Laboratorium Forensik Cabang Surabaya atas 4 (empat) botol plastik

aqua terdiri dari 3 (tiga) botol plastik aqua ukuran 1500 ml berisi

cairan jernih + 1.500 ml yang semuanya positif mengandung alkohol

jenis etanol dan metanol dengan masing-masing kadar yang berbeda

tiap botolnya dan 1 (satu) botol plastik aqua ukuran 600 ml berisi

serbuk putih + 45,51 gram adalah serbuk dengan bahan aktif

Glutaraldehyde Sodium Bisulfit atau bahan pengawet. Pembuatan arak

jowo atau cukrik oleh terdakwa dengan bahan alkohol yang dituangkan

ke dalam drum untuk selanjutnya dicampur dengan air mentah dengan

perbandingan 1 liter alkohol untuk 5 (lima) liter air selanjutnya diberi

pemanis buatan (cap tiga T), setelah selesai selanjutnya arak jowo

buatannya tersebut hanya diperkirakan oleh Terdakwa mengandung 18

% alkohol tanpa menggunakan alat pengukur kadar alkohol kemudian

dengan menggunakan selang dimasukkan ke dalam botol aqua bekas

kemasan 1,5 liter yang selanjutnya untuk dijual kepada pengecer yang

salah satunya. Terdakwa juga belum memiliki ijin untuk membuat dan

mengedarkan minuman keras.

Kedua unsur tersebut telah terpenuhi dan sah menurut hukum.

Sehingga Majelis Hakim menjatuhkan pidana penjara 5 (lima) bulan dan

Page 50: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

103

15 (lima belas) hari, jauh lebih ringan dari tuntutan Penuntut Umum yaitu

pidana penjara 2 (dua) tahun dan 3 (tiga) bulan. Penjatuhan pidana tersebut

dipertimbangankan oleh Majelis Hakim dari beberapa aspek, selain dari

aspen yuridis, hal tersebut juga dari aspek non yuridis, yaitu:

Hal-hal yang memberatkan:

1. Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat.

Banyak masyarakat yang merasa terganggu dengan adanya perbuatan

terdakwa, karena hal yang dilakukan oleh terdakwa sifatnya negatif.

2. Minuman produksi terdakwa membahayakan masyarakat.

Minuman keras yang terdakwa buat bisa merusak kesehatan, bahkan

mengakibatkan kematian. Seperti halnya yang dialami oleh Narko dan

Heri setelah minum minuman keras buatan terdakwa.

Hal-hal yang meringankan:

1. Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya.

Selama di persidangan, terdakwa mengakui perbuatannya. Sehingga

tidak mempersulit jalannya persidangan.

2. Terdakwa menyesali perbuatannya.

Hadirnya terdakwa dalam persidangan, secara tidak langsung

menghukum moril terdakwa dan menyesali segala perbuatan yang

telah dilakukannya dan tidak akan mengulanginya lagi.

3. Terdakwa belum pernah dihukum.

Sebelumnya terdakwa tidak memiliki riwayat sebagai mantan

narapidana.

Page 51: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

104

Menurut penulis, Penuntut Umum kurang tepat dalam mengajukan

tuntutan. Begitupun dengan Majelis Hakim yang menjatuhkan putusan

sangat jauh dari tuntutan Penuntut Umum. Memang benar hal tersebut

berdasarkan fakta-fakta yang ada dalam persidangan. Tetapi dalam kasus

ini Majelis Hakim menjatuhkan pidana sangat ringan terhadap terdakwa

yang menjual minuman keras mengakibatkan matinya orang.

Sepengetahuan penulis Pasal yang seharusnya dipakai oleh Penuntut

Umum dan Majelis Hakim yaitu Pasal 204 ayat (2) KUHP.

Berdasarkan hasil pemaparan penulis di atas terkait analisis terhadap tiga

putusan terpilih. Penulis mengambil kesimpulan bahwa dalam ketiga putusan

tersebut terdapat disparitas putusan dalam menjatuhkan pemidanaan. Hal tersebut

terlihat dalam amar putusan dan dasar hukum yang digunakan.

Dalam Putusan Nomor: 300/Pid. B/2014/PN. Gpr yang dalam hal tersebut

terdakwa hanya membuat minuman keras oplosan mendapatkan pidana penjara 1

(satu) tahun dan 2 (dua) bulan, dan belum ada korban jiwa akibat perbuatan

tersebut. Tetapi dalam Putusan Nomor: 150/Pid. B/2014/PN. Kdi dimana

terdakwa membuat minuman keras dan menjualnya, kemudian mengakibatkan

konsumen meninggal dunia hanya dihukum pidana penjara selama 5 (lima) bulan

dan 15 (lima belas) hari.

Menurut penulis hal tersebut sangat tidak adil, sedangkan sudah jelas alat

bukti yang diajukan oleh Penuntut Umum, yang pertama berupa Berita Acara

Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik, yang dikeluarkan oleh Laboratorium

Page 52: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

105

Forensik Cabang Surabaya Nomor Lab. 0335/KKF/2014, tanggal 20 Januari 2014,

menjelaskan bahwa 4 (empat) botol plastik aqua terdiri dari 3 (tiga) botol plastik

aqua ukuran 1500 ml berisi cairan jernih + 1.500 ml yang semuanya positif

mengandung alkohol jenis etanol dan metanol dengan masing-masing kadar yang

berbeda tiap botolnya dan 1 (satu) botol plastik aqua ukuran 600 ml berisi serbuk

putih + 45,51 gram adalah serbuk dengan bahan aktif Glutaraldehyde Sodium

Bisulfit atau bahan pengawet.

Menurut Ahli dr. Azis Samsurizal yang menerangkan bahwa etanol dapat

memabukkan dan kandungan etanol yang diijinkan untuk dikonsumsi maksimal

55 % dan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat mengakibatkan

kerusakan organ seperti hati sedangkan methanol tidak boleh sama sekali

dikonsumsi karena sifatnya yang dapat meracuni tubuh apabila mengkonsumsi

methanol dapat menyebabkan keracunan, mual, muntah, kejang-kejang, kerusakan

mata, syok hingga kematian.

Berdasarkan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan dr. Yohana

Kartikasari tanggal 14 Februari 2014, selaku dokter Rumah Sakit HVA

Toelongrejo Pare bahwa selaku dokter yang menangani pasien bernama Herin

Suwono menyatakan berdasarkan status rekam medis diagnose penurunan

kesadaran curiga intixicasi (keracunan) alkohol oplosan dan pasien meninggal

dunia.

Dalam peradilan pidana mengenal lima alat bukti, dalam perkara dengan

Putusan Nomor: 150/Pid. B/2014/PN. Kdi terdapat sekurang-kurangnya 4 alat

bukti, yaitu keterangan terdakwa, keterangan saksi, keterangan ahli dan surat,

Page 53: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

106

artinya kebenaran materiil bahwa terdakwa melakukan tindak pidana menjual

minuman keras oplosan yang mengakibatkan matinya orang.

Dalam putusan tersebut Majelis Hakim menjatuhkan lebih ringan karena

tidak ada otopsi yang dilakukan oleh Kepolisian. Otopsi adalah investigasi medis

jenazah untuk memeriksa sebab kematian. Tetapi sudah ada lebih dari dua alat

bukti yang menyatakan bahwa korban meninggal karena minum minuman keras

oplosan.

Tetapi dalam hal ini Majelis Hakim menjatuhkan pidana yang sangat

ringan, jauh dari peraturan perundang-undangan yang sudah mengaturnya.

Sehingga keadilan dalam hal ini tidak tercapai yaitu untuk keluarga korban yang

ditinggalkan, bisa saja korban merupakan tulang punggung keluarga. Dalam hal

kemanfaatan, hal tersebut tidak bermanfaat bagi para pihak dalam kasus tersebut.

Karena hukumannya sangat ringan, bisa jadi tidak menimbulkan efek jera sesuai

dengan tujuan pemidanaan, sehingga kemungkinan terdakwa setelah keluar dari

penjara melakukan hal yang sama. Terjadinya disparitas putusan tidak hanya

terjadi karena Majelis Hakim berpendapat lain. Melainkan disebabkan karena

salah satu aparat penegak hukum, yaitu dalam hal Kepolisian tidak melakukan

otopsi terhadap korban tindak pidana. Seharusnya otopsi itu wajib dilakukan oleh

Polisi apabila terdapat tindak pidana yang mengakibatkan matinya orang, untuk

dijadikan bahan pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan. Sehingga dapat

diketahui korban meninggal karena tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa

atau karena hal lain.

Page 54: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

107

B. Implikasi Hukum Terjadinya Disparitas Penetapan Sanksi Pidana

Terhadap Penjual “Minuman Keras Oplosan” Yang Mengakibatkan

Matinya Orang Terhadap Keadilan, Kepastian Dan Kemanfaatan

Pada dasarnya putusan pengadilan harus mampu dan berani tampil

menyuarakan hati nurani masyarakat. Pengadilan dalam melaksanakan fungsi dan

tugasnya bekerja sesuai dengan hati nurani dan impian rakyat. Institusi pengadilan

tidak hanya menjadi mesin undang-undang, tetapi juga mampu mengamati

kehidupan bangsa secara intens.

Sesungguhnya putusan hakim diperlukan untuk menyelesaikan suatu kasus

yang diajukan ke pengadilan. Putusan hakim harus dapat menyelesaikan kasus

yang diajukan, jangan sampai justru memperuncing masalah, bahkan justru

menimbulkan kontroversi di kalangan praktisi hukum maupun masyarakat umum.

penyebab kontroversi putusan hakim tersebut adalah keadaan hakim yang kurang

menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan hukum yang berkembang pesat

sesuai dengan perkembangan zaman, serta dipengaruhi oleh kurang telitinya

hakim untuk menentukan proses suatu kasus. Putusan hakim merupakan hasil dari

proses persidangan di pengadilan. Sementara pengadilan sendiri sebagai tempat

pelarian terakhir bagi pencari keadilan. Untuk itu harus ada unsur keadilan dalam

setiap putusan, sehingga tidak terjadi disparitas putusan.

Berbicara mengenai tujuan hukum banyak teori yang berpendapat

berbeda-beda. Tetapi dalam hal ini penulis memakai teori tujuan hukum yang

dikemukakan oleh Gustav Redbruch sebagai 3 (tiga) nilai dasar hukum yaitu

keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Selanjutnya Redbruch mengajarkan

Page 55: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

108

penggunaan asas prioritas dari ketiga asas tersebut, dimana prioritas pertama

selalu jatuh pada keadilan, baru kemanfaatan dan terakhir kepastian hukum.

Berikut adalah implikasi hukum terjadinya disparitas putusan terhadap tujuan

hukum yaitu keadilan, kepastian dan kemanfaatan:

1. Implikasi Hukum Terjadinya Disparitas Putusan terhadap Keadilan

Sesungguhnya konsep suatu putusan yang mengandung keadilan, sulit

dicarikan tolak ukurnya bagi pihak-pihak yang bersengketa. Adil bagi satu

pihak, belum tentu dirasakan adil oleh pihak lain. Hakim mempunyai tugas

untuk mengakkan keadilan.53 Hal ini sesuai dengan kepala putusan yang

berbunyi: “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Putusan hakim yang penekanannya lebih ke unsur keadilan, bukan

berarti bahwa kepastian hukum dan kemanfaatan tidak ada. Unsur kepastian

hukum dan kemanfaatan tetap ada dalam putusan hakim tersebut. Pemenuhan

unsur kepastian hukum tersebut adalah telah memberikan jalan keluar dari

masalah hukum bagi kedua belah pihak yang didasarkan pada peraturan

perundang-undangan. Sementara pemenuhan unsur kemanfaatan, putusan

tersebut telah menciptakan kepuasaan bagi para pihak.

Putusan hakim di pengadilan harus sesuai dengan tujuan sejatinya,

yaitu: pertama, putusan hakim harus melakukan solusi autoritatif, artinya

memberikan jalan keluar dari masalah hukum yang dihadapi oleh para pihak.

Kedua, putusan hakim harus mengandung efisiensi, yaitu biaya cepat,

sederhana, biaya ringan, karena keadilan yang tertunda merupakan

53 Yohanes Suhardin, Fenomena Mengabaikan Keadilan Dalam Penegakan Hukum, Jurnal

Mimbar Hukum, Vol. 21 No. 2, Juni 2009, Yogyakarta: FH UGM, hal 350.

Page 56: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

109

ketidakadilan. Ketiga, putusan hakim harus sesuai dengan tujuan undang-

undang yang dijadikan dasar putusan pengadilan. Keempat, putusan hakim

harus mengandung aspek stabilitas yaitu ketertiban sosial dan ketentraman

masyarakat. Kelima, putusan hakim harus ada fairness, yaitu memberi

kesempatan yang sama bagi para pihak.54

Adil pada hakekatnya bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya

dan memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya, yang didasarkan

pada suatu asas bahwa semua orang sama kedudukannya di muka hukum

(equality before the law).

Disparitas yang masih sering terjadi dapat berakibat fatal, akibat dari

disparitas dapat berdampak bagi terpidana dan masyarakat secara luas.

Dampaknya bagi terpidana yaitu apabila setelah dijatuhi hukuman

membandingkan pidana yang diterimanya dengan pidana yang diterima orang

lain. Terpidana yang merasa diperlakukan tidak adil oleh hakim dapat

diapahami, karena pada umumnya keadilan merupakan perlakuan

“yustiable”.55

2. Implikasi Hukum Terjadinya Disparitas Putusan terhadap Kepastian

Hakim dalam menyelesaikan kasus di pengadilan, mempunyai tugas

untuk menemukan hukum yang tepat. Hakim dalam menemukan hukum, tidak

cukup hanya mencari dalam undang-undang saja, sebab kemungkinan

peraturan perundang-undangan tidak mengatur secara jelas dan lengkap,

54 Fence M. Wantu, 2012, Mewujudkan Kepastian Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan dalam

Putusan Hakim di Peradilan Perdata, Gorontalo, Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 12 No. 3 September 2012, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Gorontalo, hal 484-485.

55 Muladi dan Barda Nawawi Arif, 2005, Tori-Teori dan Kebijakan Pidana, Alumni: Bandung, hal 5.

Page 57: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

110

sehingga hakim harus menggali nilai-nilai hukum yang hidup dalam

masyarakat.

Nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat tidak lain hukum adat

dan hukum tertulis. Hakim bertugas sebagai penggalinya dan merumuskannya

dalam suatu putusan. Putusan hakim merupakan bagian dari proses penegakan

hukum yang bertujuan untuk mencapai salah satunya kebenaran hukum atau

demi terwujudnya kepastian hukum. Putusan hakim merupakan produk

penegak hukum yang didasarkan pada hal-hal yang relevan secara hukum

(yuridis) dari hasil proses secara sah di persidangan. Pertimbangan hukum

yang dipakai oleh para hakim sebagai landasan dalam mengeluarkan amar

putusan merupakan determinan dalam melihat kualitas putusan.

Kepastian hukum yang dituangkan dalam putusan hakim merupakan

hasil yang didasarkan pada fakta-fakta persidangan yang relevan secara

yuridis serta dipertimbangkan dengan hati nurani. Hakim selalu dituntut untuk

selalu dapat menafsirkan makna peraturan perundang-undangan yang

dijadikan dasar untuk diterapkan. Penerapan hukum harus sesuai dengan kasus

yang terjadi, sehingga hakim dapat mengkonstruksi kasus yang diadili secara

utuh, bijaksana dan objektif.56

Dalam konteks kepastian hukum, dalam peraturan perundang-

undangan sudah jelas diatur. Tetapi penerapannya dalam menjatuhkan

putusan, masih banyak putusan yang masih jauh dari tujuan hukum yaitu

kepastian. Sedangkan negara kita adalah negara hukum sebagaimana

56 Fence M. Wantu, Op. cit, hal 482-483.

Page 58: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

111

tercantum dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945, sudah jelas mengenai

pengaturannya. Diharapkan agar tidak terjadi disparitas putusan. Implikasinya

jika kepastian tidak tercapai, maka untuk tujuan hukum yang lainnya juga

tidak akan tercapai.

Tidak tercapainya kepastian hukum tersebut bisa membuat masyarakat

luas berfikiran untuk mengulangi tindak pidana yang sama bahkan melakukan

tindak pidana yang lain. Karena masyarakat beranggapan aparat penegak

hukum dalam menerapkan hukum yang ada masih kurang.

3. Implikasi Hukum Terjadinya Disparitas Putusan terhadap

Kemanfaatan

Putusan hakim akan mencerminkan kemanfaatan, manakala hakim

tidak saja menerapkan hukum secara tekstual belaka dan hanya mengejar

keadilan semata, akan tetapi juga mengarah pada kemanfaatan bagi

kepentingan pihak-pihak yang berkasus dan kepentingan masyarakat pada

umumnya. Artinya hakim dalam menerapkan hukum, hendaklah

mempertimbangkan hasil akhirnya nanti, apakah putusan hakim tersebut

membawa manfaat atau kegunaan bagi semua pihak. Hakim diharapkan dalam

menerapkan peraturan perundang-undangan maupun hukum yang ada

didasarkan pada tujuan atau kemanfaatan bagi para pihak yang berkasus dan

masyarakat.

Mengingat putusan hakim merupakan hukum, maka hakim harus

memelihara keseimbangan dalam masyarakat dengan memulihkan kembali

tatanan pada masyarakat pada keadaan semula (restutio in integrum).

Page 59: 54 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dasar ... · dengan cara air aroma exsen yang tidak dimasak diberi 1 liter alkohol dan diberi gula sedikit bisa menghasilkan 12 botol miras

112

Masyarakat sangat mengharapkan penyelesaian kasus melalui pengadilan itu

akan membawa manfaat atau kegunaan bagi kehidupan bersama dalam

masyarakat. Penekanan kepada asas kepastian hukum oleh hakim lebih

cenderung mempertahankan norma-norma hukum tertulis dari hukum positif

yang ada. Peraturan perundang-undangan ditegakkan demi kepastian hukum.

Kendala yang dihadapi hakim yang cenderung kepada kepastian hukum

mengalami kebuntuan manakala ketentuan tertulis tidak dapat menjawab

persoalan-persoalan yang ada. Dalam situasi demikian hakim harus

menemukan untuk mengisi kelengkapan hukum. Dasar pemikirannya bahwa

hukum adalah untuk manusia atau orang banyak, oleh karena itu tujuan hukum

harus berguna untuk manusia.57

Implikasi jika kemanfaatan tidak tercapai, maka akan timbul

ketidakpuasan dan kecemburuan dari para pihak. Sedangkan putusan

dijatuhkan untuk memberi manfaat bagi para pihak. Karena putusan tidak

memberi manfaat bagi para pihak, untuk terdakwa misalnya memberi manfaat

berupa efek jera. Tetapi apabila hal tersebut tidak terpenuhi, kemungkinan

terdakwa untuk mengulangi hal yang sama bisa terjadi.

57 Yanto Sufriadi, Penerapan Hukum Progresif dalam Pemulihan Krisis Hukum di tengah

Kemacetan Demokrasi di Era Global, Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, Vol. 17 No. 2, April 2010, Yogyakarta: FH UII, hal 226.