5.3. G. WURLALI, Kepulauan Banda, Maluku - ESDM
Transcript of 5.3. G. WURLALI, Kepulauan Banda, Maluku - ESDM
5.3. G. WURLALI, Kepulauan Banda, Maluku
G. Wurlali dilihat dari arah selatan, 2008 (Kristianto, 1994)
KETERANGAN UMUM Nama Lain : G. Wuarlili
Nama Kawah : Natarweru
Posisi
Geografi
administrasi
:
:
7o 7' 30" LS dan 128o 40' 30" BT
P. Damar termasuk dalam wilayah Kec. Kisar, Kab. Maluku
Tenggara, Prop. Maluku.
Ketinggian : Puncak G. Wurlali 868 m dpl
Kota terdekat : Batu Merah, terletak di Barat P. Damar pada ketinggian lk. 5 m
dml.
Pos Pengamatan : Desa Wulur Kecamatan Pulau Damar, Kabupaten Maluku
Tenggara Barat, Propinsi Maluku
Geografi : 07o 09’ 42,00” LS dan 128o 40’ 13,04” BT
Ketinggian 212 dml.
Lokasi G. Wurlali di Pulau Damar
PENDAHULUAN
Cara Pencapaian
Untuk mencapai G. Wurlali yang ada di P. Damar, dapat ditempuh dengan
menggunakan kapal perintis KM. Bandar Naira yang berangkat dari Ambon dengan
tujuan Seram, Saruai, Nila, Teon dan Damer, lalu turun di teluk Kuluwali desa Wulur,
Kecamatan Damer, dengan lama perjalanan 3 malam (± 60 Jam). Selain jalur tersebut
ada juga kapal KM Wetar dengan jalur pelayaran dari Surabaya-Kalabahi-Wetar-Kisar-
Damer, lama perjalanan sekitar 1 Minggu. Kecamatan Damer belum mempunyai
dermaga, sehingga naik/turun penumpang atau bongkar muat dilakukan di tengah laut
dengan menggunakan perahu.
Untuk melakukan pengamatan lubang tembusan solfatara di G. Wurlali,
perjalanan dapat ditempuh dari desa Wulur ke desa Kehli dengan berjalan kaki (1 jam)
atau naik perahu (15 Menit). Dari Kehli jalan kaki ke Kawah G. Wulur mengikuti jalan
setapak bekas jalan penambang belerang selama ±3 Jam.
Demografi
P. Damar dihuni sebanyak kurang lebih 3.300 jiwa (1993), dengan luas daerah
kurang lebih 315 km2.
Inventarisasi Sumberdaya Gunungapi
Gunungapi P. Damar ini sulit untuk dijangkau maka sumberdaya gunungapi
berupa batu pecah andesit piroksin dan belerang secara ekonomi dianggap tidak
prospek. Kegiatan G. Wurlali ditengarai terdapatnya lapangan solfatara.
Wisata
Jarak tempuh dari Ambon menuju P. Damar dengan menggunakan kapal perintis
dapat memakan waktu 5 s/d 6 jam. P. Damar mempunyai pesona dan potensi wisata
yang baik, teknis kendala transportasi sangat besar, karena pulau ini terletak di pulau
bebas. Sehingga wisatawan mancanegara maupun domestik diperkirakan merasa
enggan untuk berekreasi ke P. Damar.
SEJARAH LETUSAN
1965 Tepatnya 19 Juni (K. Kusumadinata) tembusan-tembusan solfatara masih tetap giat.
Bunyi tiupan gas terdengar kuat. Perluasan lapangan solfatara terlihat di sekitar kawah II
1976 September (M.Kamid). Kawah I; dasar kawah kering, tidak terlihat kegiatan vulkanik.
Kawah II; dasar kawah terdiri dari pasir halus, abu dan lumpur belerang. Tidak terdapat
tembusan solfatara maupun fumarola. Kelompok solfatara aktif terdapat di lereng
Tenggara dan Selatan. Kawah II; hembusan asap berwarna putih tebal disertai bunyi
tiupan gas kuat. Suhu berkisar antara 90o C - 95
o C.
1982 November - Desember (A.R. Sumailani) tembusan solfatara / fumarola tersebar dari
kawah sampai ke ujung kampung Kelili. Mata air panas terdapat disepanjang pantai
selatan. Kampung Kelili sampai didekat kampung Wulur. Suhu solfatara maksimum 110o
C, minimum 90o C, suhu fumarola maksimum 50
o C, minimum 40
o C. suhu mata air panas
82o C, minimum 37
o C.
1985 November, (Hasan Abas dan Kaharni Uding) pemeriksaan dilakukan disekitar lokasi
Kawah II, terdapat solfatara berasap putih. Endapan belerang terdapat dibibir kawah
bagian barat dan timur, suhu maksimum.
Karakter Letusan
Letusan G. Wurlali didominasi aliran lava dan sinder-sinder. Kaldera lama
meluas ke arah timur-tenggara. Bila terjadi letusan kemungkinan akan disertai
munculnya awan panas. Letusan diperkirakan bersifat eksplosive.
Periode letusan
1965 s/d 1976 = 12 tahun
1976 s/d 1982 = 6 tahun
1982 s/d 1985 = 3 tahun
GEOLOGI
Secara geologi P. Damar merupakan serangkaian jalur vulkanik dengan pulau-
pulau lainnya seperti P. Teon, P. Nila, P. Legatala, P. Serua dan P. Manuk. Secara
keseluruhan batuannya hampir sama yaitu perselingan anatara batuan lava dan
piroklatik atau disebut tipe strato, namun yang muncul di P. Damar itu sendiri (G.
Wurlali) yaitu terdiri dari singkapan andesit piroksin dan bongkah-bongkah andesit
piroksin. Hal ini dapat dibuktikan bahwa bongkah-bongkah yang terdapat dibagian
puncak yaitu Kawah I dan Kawah II, mempunyai ukuran dari 0,25 sampai 2 m. Tebing-
tebing kawah atau dinding kawah pada pemeriksaan 1976 tidak terdapat kenampakan
solfatara / fumarola.
GEOFISIKA
Jumlah rekaman gempa-gempa tektonik yang dominan di G. Wurlali,
berhubungan dengan dekatnya P. Damer dengan pertemuan lempeng tektonik.
Berdasarkan kejadian gempa tektonik tahun 1993, terlihat bahwa gempa-gempa
tektonik tidak mempengaruhi aktivitas G. Wurlali. Dengan kata lain gempa-gempa
tektonik yang terekam di G. Wurlali tidak mempengaruhi gempa-gempa vulkanik.
GEOKIMIA
Jenis Batuan : terdiri dari batuan andesit piroksin dan bongkah-bongkah vulkanik dari
andesit piroksin
Analisa Gas : P. Damar berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh Simkin et.al,
1981, bahwa komposisi kimia gas vulkanik yang terdapat dibagian sayap lapangan
fumarola di P. Damar sebagai berikut :
Temperatur solfatara
Sayap Lap. Solfatara
Kawah I
Kawah II
135o C
170o C
170o C
Komposisi kimia
Unsur Sayap lap solfatara Kawah I Kawah II
Mg
H2O
CO2
SO2
H2S
HCl
Hf
N2
H2
3922
838
143
0,0
13,3
3,50
0,008
2,3
0,09
6692
930
47
11,9
2,0
4,53
0,002
3,9
12262
931
53
14,1
0,4
0,05
0,003
2,0
Pengukuran Hc-isotop ratio dengan Ra = 1.38.10-6 (poreda & craig, pers comm),
didapatkan sebagai berikut :
- pada bagian sayap didapatkan R/RA = 1,69
- pada bagian puncak didapatkan R/RA = 1,65
Analisa air :
Komposisi kimia hasil dari analisa sumber air panas P. Damar “hot spring” sbb :
Temperatur = 70o C, pH = 6,5
Komposisi Kimia
SiO2
Ca
Mg
Na
K
Li
HCO3
SO4
Cl
F
242
53
12
114
42
0
199
270
82
0,6
Fe
T. Silika
T. NaKCa
0
207
243
Pada bulan agustus 2008, Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,
Bandung melakukan pengamatan langsung ke G. Wurlali, sebagai berikut:
pada lereng selatan-tenggara secara umum terdapat tiga komplek solfatara yang saling
berdekatan atau dalam jarak 300 – 400m, Komplek solfatara yang pertama dijumpai
berada pada ketinggian ± 278m dpl, terdapat beberapa lubang tembusan solfara
dengan ukuran kecil, terlihat asap putih tipis setinggi 1m, suara desis tidak terdengar
dan terdapat sublimasi belerang.
Komplek solfatara di lokasi satu di lereng selatan G. Wurlali
Lokasi yang kedua jaraknya sekitar 300m dari lokasi pertama, berada dekat
tebing, kondisi solfaranya hampir sama dengan yang pertama, tapi sublimasi
belerangnya relatif lebih sedikit dari yang pertama. Asap putih tipis setinggi 1-2 m,
suara desis tidak terdengar.
Komplek solfatara di lokasi dua (A) dan tiga (B) di lereng selatan G. Wurlali
Lokasi yang ketiga letaknya lebih tinggi lagi dari yang ke dua pada jarak ±300 m,
lubang solfara dan sublimasi belerang lebih besar, terlihat asap putih sedang setinggi
10-20 m, suara desis lemah-sedang. (Foto B). Pada lokasi ini terdapat penambangan
belerang oleh perusahaan dari Surabaya. Pada tahun 1911 belerang di pulau Damer
telah ditambang oleh maskapai Perancis di bawah pimpinan Carlo.
Di ujung Desa Kehli menuju G. Wurlali terdapat mata air panas Sentosa, airnya
jernih, tidak berasa dan berbau, di tempat ini terlihat ada dua mata air. Mata air yang di
atas lebih panas dari yang di bawah.
Mata air panas Sentosa di atas desa Kehli
Di ujung Desa Kehli sebelah selatan dekat pantai pada koordinat 1280 39’ 57.1”
BT dan 07008I 29.7” LS, terdapat air panas Arung Loro, airnya jernih, tidak berasa dan
berbau, ada bualan-bualan air.
A B
Di Teluk Kuluwali antara Desa Wulur dan Desa Kehli, dekat pantai pada 1280 39I
18.7” BT dan 07008I 15” LS, terdapat air panas S. Letua Im, airnya jernih, tidak berasa
dan berbau, dari dasar sungai banyak terdapat bualan-bulan kecil udara.
MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Sistem Pemantauan
Kegiatan G. Wurlali dipantau secara menerus baik secara visual dan kegempaan
dari pos Pos Pengamatan di Desa Wulur Kecamatan Pulau Damar, Kabupaten Maluku
Tenggara Barat, Propinsi Maluku.
Visual
Pengamatan visual dan cuaca yang meliputi: kenampakan gunung, warna dan
tinggi asap, tekanan gas, sinar api, suhu udara, keadaan cuaca, kelembaban udara,
tekanan udara, curah hujan, angin.
Air panas Letua Im yang berada di dekat kantor Camat Damer, terlihat bualan udara di dasar sungai
Air panas Arung Loro yang berada di ujung desa Kehli
Kegempaan
Seismometer jenis L4C 1 komponen (vertical) penerima gempa dengan sistem
radio telemetri dipasang di sebelah tenggarat puncak G. Wurlali pada posisi geografi
07o 07’ 42,07” LS dan 128o 40’ 58,06” BT, ketinggian lk. 376 m dpl. Sinyal gempa
ditransmisikan dengan sistim radio pancar (RTS) ke Pos Pengamatan dan direkam
dengan PS-2.
Peta Daerah Bahaya
Daerah bahaya G. Wurlali terbagi atas Dareh Bahaya dan Daerah Waspada.
Daerah Bahaya
Berdasarkan topografi kawah G. Wurlali berbentuk tapal kuda, terbuka kea rah
timur sehingga daerah bahayanya ke arah ini. Daerah ini terletak di dalam kaldera lama
yang meluas ke arah timur-menenggara. Bila terjadi letusan kemungkinan besar akan
terlanda awan panas, jauthan abu vulkanik dan batu/batu pijar. Luasnya lk. 48,3 km2
termasuk Kampung Wulur dan Kehli.
Daerah Waspada
Daerah Waspada adalah daerah di luar Daerah Bahaya dengan jari-jari 8 km
berpusat di tengah kawah utamanya, ditambah sebuah jalur sepanjang sungai yang
ada di bagian selatan pulau. Meliputi luas 152,8 km2. Kampung-kampung yang
termasuk didalamnya adalah Mehlu, Kuwon, Bebar dan Ili.
Peta Daerah Bahaya G. Wurlali
DAFTAR PUSTAKA
Kristianto, Sumaryono, 1994. Laporan Pengamatan Visual, Seismik dan Pemasangan
Seismograf di G. Wurlali, Laporan, Direktorat Vulkanologi,
K. Kusumadinata (1965), M. Kamid (1976), A.R. Sumailani (1982), Hasan Bas dan
Kaharni Uding, Soeparto Siswowidjojo (1978)., Lembaga Meteorologi dan
Geofisika Stasiun Ambon dalam laporan peninjauan singkat ke pulau-pulau Teon,
Nila, Damar, Serua di Maluku Tengah.
Kusumadinata., K, 1979. Data Dasar Gunungapi Indonesia. Direktorat Vulkanologi,
Bandung, hal. 590 – 598.
Patria, C., dkk, 2008. Pemantauan G. Wurlali, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi, Laporan.
Suratman., 1992. Berita Berkala Vulkanologi, edisi khusus, Direktorat Vulkanologi
Sumailani, 1982. Pengukuran Situasi Puncak G. Wurlali di P. Damar, Kabupaten
Maluku Tenggara, Direktorat Vulkanologi.
Simkin et al, 1981, Geochemisty of hot springs and fumarolic gases from the Banda
Arc.
Wittiri, S.R., Sumaryono, 1993..Laporan Kunjungan ke G. Wurlali, P. Damar, Maluku
Tenggara 6 s/d 20 Februari 1993. Direktorat Vulkanologi