Compressed Esdm

31
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA INDONESIA ECONOMIC OBSERVATION 2011- 2012 Membangun Sinergi Untuk Menghadapi Gejolak Ekonomi Jakarta, 17 Nopember 2011

Transcript of Compressed Esdm

Page 1: Compressed Esdm

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

INDONESIA ECONOMIC OBSERVATION 2011- 2012

Membangun Sinergi Untuk Menghadapi Gejolak Ekonomi Jakarta, 17 Nopember 2011

Page 2: Compressed Esdm

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jakarta, 17 November 2011

REVIEW EKONOMI TERKINI DAN PERSPEKTIF TAHUN REVIEW EKONOMI TERKINI DAN PERSPEKTIF TAHUN 20122012SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALSEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

disampaikan padaRapat Koordinasi “Review Ekonomi Terkini dan Perspekt if Tahun 2012”

Page 3: Compressed Esdm

DAFTAR ISI

II

I. REVIEW KONDISI AKTUAL SEKTOR ESDM 31.1. Peran Sektor ESDM 41.2. Kinerja Tahun 2010 dan Prognosa Tahun 2011 5

II. PERSPEKTIF SEKTOR ESDM TAHUN 2012 62.1. Tujuan dan Sasaran Strategis Sektor ESDM 72.2. Tantangan Pokok Nasional 2012 102.3. Tantangan Pokok Sektor ESDM Tahun 2012 112.4. Arah Kebijakan dan Strategi Tahun 2012 12

Page 4: Compressed Esdm

DAFTAR ISI

II

I. REVIEW KONDISI AKTUAL SEKTOR ESDM 31.1. Peran Sektor ESDM 41.2. Kinerja Tahun 2010 dan Prognosa Tahun 2011 5

II. PERSPEKTIF SEKTOR ESDM TAHUN 2012 62.1. Tujuan dan Sasaran Strategis Sektor ESDM 72.2. Tantangan Pokok Nasional 2012 102.3. Tantangan Pokok Sektor ESDM Tahun 2012 112.4. Arah Kebijakan dan Strategi Tahun 2012 12

Page 5: Compressed Esdm

1.1.PERAN SEKTOR ESDM

1. Sektor ESDM berperan sebagai penjamin sumber pasokan bahan bakar dan bahan baku (energi dan minerba) yang didukung oleh harga energiyang terjangkau dan kemampuan meningkatkan nilai tambah.

2. Sektor ESDM berpengaruh terhadap indikator fiskal, moneter dan sektor riil.3. Untuk fiskal, sektor ESDM berkontribusi kepada penerimaan negara (revenue) tapi juga menimbulkan konsekuensi subsidi dalam upaya

mewujudkan harga energi yang terjangkau. Untuk moneter, komoditas ESDM yang bersifat administered price berpengaruh kepada inflasi. Untuksektor riil, secara timbal balik, sektor ESDM menumbuhkan investasi dan sekaligus membutuhkan investasi.

4. Semua menjadi landas gerak pembangunan nasional melalui four tracks yaitu pertumbuhan (pro-growth), penciptaan lapangan kerja (pro-job),pemerataan pembangunan dengan orientasi pengentasan kemiskinan (pro-poor), dan kepedulian terhadap lingkungan (pro-environment).

PERTUMBUHAN

(PRO GROWTH)

PEMERATAAN

(PRO POOR)

LAPANGAN KERJA

(PRO JOB)

MONETER

FISKAL

(APBN)

SEKTOR

RIIL

SUBSIDI

PENERIMAAN

NEGARA

INFLASI

INVESTASINILAI TAMBAH

PEMBANGUNAN NASIONAL

LINGKUNGAN

(PRO ENVIRONMENT)

HARGA

TERJANGKAU

(DAYA BELI)

TERJAMINNYAPASOKAN BAHAN BAKAR

DAN BAHAN BAKU(KETERSEDIAAN

& INFRASTRUKTUR)

ISU LINGKUNGAN

Page 6: Compressed Esdm

1.2. KINERJATAHUN 2010 DAN RENCANA 2011No URAIAN 2009 2010 2011 (RENCANA)

1 Penerimaan Negara Sektor ESDM Rp 237,60 triliun Rp 287,64 triliun Rp. 273,03 triliun

2 Investasi Sektor ESDM US$ 19,87 miliar US$ 21,9 miliar US$ 29,5 miliar

3 Pasokan Energi & Bahan Baku Domestik

a. Produksi Energi Fosil (minyak bumi, gas bumi & batubara)

5,29 juta BOEPD 5,70 juta BOEPD 6,3 Juta BOEPD

b. Kapasitas Terpasang Pembangkit Listrik 30.814 MW 33.989 MW 43.015 MW

c. Kapasitas Terpasang Energi Non-Fosil 8.761,6 MW 8.853,5 MW 8.778,3 MW

4 Subsidi Energi (BBM, LPG, BBN & Listrik) Rp 103,13 triliun Rp 145,16 triliun Rp.136,61 triliun

5 Kontribusi Pembangunan Daerah

a. Dana Bagi Hasil (migas & pertambangan umum)

Rp 30,4 triliun Rp 35,6 triliun Rp 41,2 triliun

b. Community Development / CSR Rp 1,31 triliun Rp 1,47 triliun Rp 2,17 triliun

c. Pembangunan Listrik Perdesaan • Gardu Distribusi78.235 kVA

• Jaringan Distribusi4.664 kms

• Gardu Distribusi45.000 kVA

• Jaringan Distribusi 2.693,85 kms

• Gardu Distribusi 343.455 kVA

• Jaringan Distribusi 14.761,64 kms

e. Jumlah Desa Mandiri Energi 633 desa 683 desa 733 desa

6 Penyerapan Tenaga Kerja ±1.774.619 orang ±2.320.578orang ±2.650.426 orang

Sumber : 2009 : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KESDM Tahun 20092010 : Laporan kinerja KESDM 2010 dalam Raker komisi VII DPR 19 Januari 20112011 : Renstra KESDM 2010-2014 yang sudah disesuaikan dengan perkembangan

Page 7: Compressed Esdm

DAFTAR ISI

II

I. REVIEW KONDISI AKTUAL SEKTOR ESDM 31.1. Peran Sektor ESDM 41.2. Kinerja Tahun 2010 dan Prognosa Tahun 2011 5

II. PERSPEKTIF SEKTOR ESDM TAHUN 2012 62.1. Tujuan dan Sasaran Strategis Sektor ESDM 72.2. Tantangan Pokok Nasional 2012 102.3. Tantangan Pokok Sektor ESDM Tahun 2012 112.4. Arah Kebijakan dan Strategi Tahun 2012 12

Page 8: Compressed Esdm

2.1. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS SEKTOR ESDM (1)

Tujuan strategis sektor ESDM antara lain :

1. Menjamin pasokan energi dan bahan baku domestik

2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap energi

3. Menurunkan beban subsidi energi

4. Meningkatkan investasi sektor ESDM

5. Meningkatkan peran sektor ESDM dalam pembangunan daerah

Sumber: Renstra KESDM 2010-2014

Page 9: Compressed Esdm

Indikator Realisasi Indikator Sasaran Sektor ESDM

2010 2011*) 2012 **)

1. Produksi/Lifting Migas

a. Lifting minyak (mbopd) 945 945 950

b. Lifting gas (mboepd) 1362 1.344 1.369

2. Produksi batubara (juta ton) 275 327 332

3.Produksi mineral:

a. Tembaga (ton) 878.376 665.158 673.555

b. Emas (kg) 104.536 102.562 66.237

c. Perak (kg) 278.780 278.431 250.484

d. Logam Timah (ton) 49.496 75.000 90.949

e. Ni+Co in Matte (ton) 77.185 70.500 77.700

f. Bijih Nikel (ton) 7.522.759 8.500.000 6.450.480

g. Feronikel (mt) 18.688 18.000 16.334

h. Bauksit (mt) 15.595.048 10.000.000 9.075.000

i. Bijih Besi (mt) 3.865.385 5.000.000 5.488.110

j. Granit (m3) 2.343.133 2.500.000 1.872.720

Sasaran strategis sektor ESDM, antara lain:

2.1.TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS SEKTOR ESDM (2)

Page 10: Compressed Esdm

Indikator Realisasi Indikator Sasaran Sektor ESDM

2010 2011*) 2012**)

4.Rasio Elektrifikasi (%) 67,2 70,4 73,6

5.Kapasitas Terpasang Pembangkit (MW) 33.818 39.097 45.695

6. Investasi (US$ Miliar) 21,9 29,5 31,79

7.Elastisitas Energi 1,64 1,60 1,56

8.Volume BBM + BBN bersubsidi (juta KL) 38,23 40,49 40,00

9. Volume LPG bersubsidi (juta ton) 2,71 3,52 3,61

10. Subsidi Listrik (Rp Triliun) 58,11 65,481)

45,002)

11. Penyediaan Air Bersih dengan Sumur Bor (lokasi) 100 180 200

Keterangan: *) APBN-P

**) Renstra KESDM 2010-20141) Kesepakatan awal subsidi Rp 66,33 triliun (kurs Rp 8.800/USD), dengan perubahan asumsi menjadi kurs Rp. 8.700/USD pada rapat badan anggaran

maka subsidi menjadi Rp 65,48 triliun.2) Terdiri dari subsidi tahun berjalan 2012 sebesar Rp 40,5 T dan kekurangan bayar tahun 2010 sebesar Rp 4,5 T (sesuai hasil audit BPK RI).

2.1.TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS SEKTOR ESDM (3)

Page 11: Compressed Esdm

2.2. TANTANGAN POKOK NASIONAL TAHUN 2012 MENDORONG PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Dorongan akan diberikan pada peningkatan investasi, industri pengolahan nonmigas, daya saing ekspor,

penguatan penyerapan belanja negara, serta pemantapan ketahanan pangan dan energi.

MENJAGA STABILITAS EKONOMI

Perhatian akan diberikan pada langkah-langkah yang terpadu untuk menjaga stabilitas harga di dalam

negeri dan nilai tukar dihadapkan pada tingginya resiko harga komoditi baik migas maupun non-migas serta

arus modal yang dapat membahayakan perekonomian.

MEMPERCEPAT PENGURANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN

Langkah-langkah akan dipusatkan pada upaya-upaya yang mampu menciptakan lapangan kerja yang

lebih besar serta menjangkau masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan dengan program-

program pemberdayaan yang tepat.

Page 12: Compressed Esdm

2.3. TANTANGAN SEKTOR ESDM TAHUN 2012

Peningkatan Ketahanan energi nasional:

Optimalisasi produksi/lifting minyak bumi

Peningkatan pasokan gas dalam negeri

Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan

Pembangunan infrastruktur energi

Peningkatan efisiensi dalam penyediaan dan pemanfaatan energi di Indonesia

Subsidi energi tepat sasaran dan tepat volume

Page 13: Compressed Esdm

2.4. ARAH KEBIJAKAN SEKTOR ESDM TAHUN 2012

1. Pengurangan subsidi BBM dan subsidi listrik, antara lain melalui program/kegiatanpeningkatan pemanfaatan gas untuk transportasi (pembangunan SPBG), peningkatanpemanfaatan gas untuk rumah tangga (jaringan distribusi gas kota), konversi mitan ke LPG dansubstitusi bahan bakar pembangkit listrik

2. Peningkatan rasio elektrifikasi, melalui peningkatan kapasitas pembangkit listrik,penambahan jaringan transmisi, peningkatan kapasitas gardu induk, perluasan jaringandistribusi dan gardu distribusi di perdesaan, serta pembangunan pembangkit energi baruterbarukan.

3. Meningkatkan produksi/lifting dan cadangan minyak bumi, antara lain melalui evaluasicadangan migas dan CBM, eksplorasi dalam upaya mencari cadangan migas baru,peningkatan kontrak kerja sama migas dan CBM.

4. Diversifikasi energi, antara lain melalui pengembangan energi berbasis sumber daya lokal(DME), pengembangan pemanfaatan gas bumi, pengembangan panas bumi, pengembanganenergi baru (CBM, oil shale, shale gas, gas hydrate).

5. Konservasi energi, antara lain melalui audit energi bagi industri, edukasi dan sosialisasikonservasi energi.

hal. 15 -17

hal. 18-21

hal. 22-23

hal. 24

Page 14: Compressed Esdm

2.4. ARAH KEBIJAKAN SEKTOR ESDMTAHUN 2012 (lanjutan)

6. Peningkatan infrastruktur energi, antara lain melalui peningkatan kapasitas pembangkit

listrik, penambahan jaringan transmisi, peningkatan kapasitas gardu induk, perluasan jaringan

dan gardu distribusi di perdesaan, penyediaan listrik hemat dan murah bagi masyarakat

nelayan dan daerah tertinggal, pembangunan SPBG, pembangunan jaringan distribusi gas

kota, dan pembangunan Mini LPG Plant.

7. Peningkatan nilai tambah mineral, antara lain melalui Penyiapan Peraturan MESDM tentang

Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batubara.

8. Peningkatan pembinaan dan pengawasan mineral dan batubara, antara lain melalui

peningkatan pengawasan produksi dan pemasaran mineral dan batubara, inventarisasi dan

penyusunan produksi mineral dan batubara nasional, inventarisasi dan verifikasi potensi

PNBP pertambangan umum.

hal. 25-30

Page 15: Compressed Esdm

www.esdm.go.id

Page 16: Compressed Esdm

DISTRIBUSI PAKET PERDANA DAN ISI ULANG LPG 3 KG

Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 Akumulasi 2012***

Distribusi Paket Perdana (ribu paket)

3.976 15.078 24.355 4.715 4.875* 52.999 800

Isi Ulang/Refill (ribu MT) 21 547 1.767 2.714 1.787** 6.836 3.606

PENGHEMATAN KONVERSI MINYAK TANAH KE LPG s.d 2011

* Total realisasi Status sampai 22 Agustus 2011 (Unaudited)** Total realisasi Status sampai akhir Juli 2011. Kuota refil tahun 2011 3.52 juta Ton, *** Program Konversi Indonesia Bagian Timur (300 rb paket) dan Penyisiran (500 rb paket)

*Unaudited status sampai dengan akhir Juli 2011

(Rp. Triliun)

Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011* Akumulasi*

Penghematan Subsidi 1,4 12,34 7,41 12,39 18,38 51,92

Biaya Konversi 0,94 2,02 5,08 4,71 0,00 12,75

Nett Penghematan 0,46 10,32 2,34 7,67 18,38 39,17

Page 17: Compressed Esdm

UPAYA PENGENDALIAN DISTRIBUSI BBM BERSUBSIDIIII.3. ASUMSI...: SUBSIDI BBM

AKTIFITAS/UPAYAPERSIAPAN/

PILOT PLANINTERMEDIATE FINALISASI

I. PENGUATAN KELEMBAGAAN

Instruksi MESDM

BPH Migas: Peningkatan Perencanaan, Monitoring & Pengawasan

Pertamina: Sosialisasi, Peningkatan Layanan

Tambahan Klausul kepatuhan Kuota Penyaluran BBM dalam Kontrak Lembaga Penyalur

Permen ESDM Lembaga Penyalur BBM

II. SKB MESDM-MENDAGRI: Kerjasama Pengaturan & Pengawasan dengan Pemda

III. PEMASANGAN ALAT KENDALI

Page 18: Compressed Esdm

IBT = 10% NTB dan NTT= 2% Sumatera

Kota Besar= 4%

Sumatera exc Kota

Besar= 18% Kalimantan

Kota Besar= 2%Kalimantan

exc Kota Besar = 5%

Jawa – Bali = 59%

(Termasuk Jabodetabek

18% dari total atau 30% dari Jawa-Bali)

Premium= 60%

M. Tanah= 6%

M. Solar= 34 %

KONDISIBBM BERSUBSIDI 2010KUOTA 38,38 Juta KL

Konsumsi PremiumSektor Transportasi Darat

Per Sektor Pengguna

Konsumsi Premium Per Wilayah

transportasi(darat) =

89%

transportasi(air) = 1 %

rumah tangga= 6%

usaha kecil= 1%

perikanan= 3%

Per Jenis BBM Bersubsidi

Motor= 40%

Mobil Pribadi= 53%

Umum= 3%

Mobil Barang

= 4%

Target Target PengaturanPengaturan

Page 19: Compressed Esdm

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014Rasio Elektrif ikasi

62% 63% 64,3% 65,1% 65,8% 67,2% 70,4% 73,6% 76,8% 80,0%

REALISASI (Tahun) RENCANA (Tahun)

NAD90,85% Sumut

79,05%

Sumbar71,13%

Riau 58,66%

Sumsel56,39%

Bengkulu61,11%

Babel68,73%

Lampung61,25%

Jakarta100%

Banten67,29%

Jabar69,04%

Jateng70,42%

Jambi75,71%

DIY75,70% Jatim

65,54%

Bali70,87%

NTB31,20%

NTT29,10%

Kalbar58,34%

Kalteng57,07%

Kalsel70,53%

Kaltim65,25% Sulut

65,84%Gorontalo46,79%

Sulteng56,04%

Sultra47,11%

Sulsel65,93%

Malut63,84%

Maluku72,62% Papua

31,61%

Kategori:> 60 %

41 - 60 %

20 - 40 %

Sulbar60,85%

Kepri44,45%

Papua Barat41,87%

Penyesuaian tarif tenaga listrik mulai 1 April 2012 dilakukan dalam rangka meningkatkan danainvestasi jaringan tenaga listrik untuk akselerasi peningkatan Rasio Elektrifikasi dengan targetRasio Elektrifikasi pada akhir tahun 2012 sebesar 73,6%.

RASIO ELEKTRIFIKASI

Page 20: Compressed Esdm

PERKEMBANGAN DAN TARGET ENERGY MIX TAHUN 2007 - 2015

2007 2008 2009 2010 2011 2011 2012 2013 2014 2015

BBM 27% 36% 25% 22% 12% 19% 8.11% 7% 5% 4%

Bio Diesel 0% 0% 0% 0% 0.08% 0.08% 0.50% 0.5% 0.5% 0.5%

Hydro 8% 9% 8% 12% 7% 7% 6.77% 6% 6% 6%

Panas Bumi 3% 3% 3% 3% 2% 2% 2.17% 2% 3% 3%

Gas 19% 17% 25% 25% 30% 26% 25.78% 25% 26% 27%

Batubara 43% 35% 39% 38% 49% 46% 56.66% 59% 60% 59%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

2011

APBN APBN-P

*) Persentase BBM 4% pada tahun 2015 diperlukan dalam rangka melistriki daerah remote yang tidak ada sumber energi lain.

*)

Page 21: Compressed Esdm

PROYEK 10.000 MW TAHAP I• Dari 37 proyek pembangkit dengan total kapasitas sebesar 9.961 MW, hingga saat ini

telah beroperasi 7 proyek dengan total kapasitas 3.520 MW (35,33% dari totalkapasitas), dengan rincian sebagai berikut:

A. Beroperasi tahun 2010 (600 MW)

PLTU 2 Banten – Labuan (2 x 300 MW),

B. Beroperasi Tahun 2011 (2.920 MW)a. PLTU 1 Jawa Barat – Indramayu (3 x 330 MW)b. PLTU 1 Banten – Suralaya (1x625 MW)c. PLTU 1 Jateng – Rembang (2x315 MW)d. PLTU 3 Banten – Lontar unit 1 dan 2 (2x315 MW)e. PLTU 2 Sulut – Amurang unit 1 (25 MW)f. PLTU Sultra – Kendari (2 x 10 MW)

• Target beroperasinya pembangkit pada proyek 10.000 MW tahap I pada tahun 2011yaitu sebesar 4.203 MW.

Page 22: Compressed Esdm

REALISASI DAN RENCANA OPERASI TAHUN 2011 PROGRAM 10 .000MW TAHAP I

Nama Proyek/Lokasi Kapasitas(MW)

Total Kapasitas

(MW)

Progress Pekerjaan Estimasi Operasi

Eng.

(%)

Proc.

(%)

Const.

(%)

Overall

(%)Unit1 Unit 2 Unit 3

A. Jawa - BaliPLTU 1 BANTEN- Suralaya 1 x 625 625 99,80 98,05 97,80 98.07 OperasiPLTU 3 BANTEN - Lontar 3 x 315 945 94,50 98,39 97,16 97.7 Operasi Operasi Desember 2011PLTU 1 JABAR - Indramayu 3 x 330 990 90,30 95,38 94,88 94.16 Operasi Operasi OperasiPLTU 1 JATENG - Rembang 2 x 315 630 95,72 99,62 96,06 94.85 Operasi OperasiPLTU 2 JATIM - Paiton 1 x 660 660 98,70 100 92,61 96.64 November 2011

Total Jawa-Bali 3,850 B. Indonesia BaratPLTU KEPRI - Tj. Balai Karimun 2 x 7 14 92.08 94.99 83.99 93.5 Oktober 2011 November 2011PLTU LAMPUNG - Tarahan Baru 2 x 100 100 91.2 93.85 87.68 91.99 Oktober 2011 Januari 2012PLTU 3 BABEL - Bangka Baru 2 x 30 30 94.75 99.33 90.19 95.3 Oktober 2011 Maret 2012

Total Indonesia Barat 144 C. Indonesia TimurPLTU KALSEL - Asam-asam 2 x 65 65 100 99.45 92.53 97.55 Des 2011 Maret 2012PLTU 2 NTT - Kupang 2 x 16.5 16.5 90.36 62.02 53.62 58.28 Desember 2011 Februari 2012PLTU 2 SULUT - Amurang 2 x 25 50 94.99 98.45 98.31 98.25 Operasi November 2011PLTU SULTRA - Kendari 2 x 10 20 95 99.05 84.44 92.92 Operasi OperasiPLTU SULSEL - Barru 2 x 50 50 94.2 98.13 85.66 92.73 Des 2011 Maret 2012PLTU MALUKU UTARA - Tidore 2 x 7 7 94.73 95.43 67.66 83.83 Des 2011 Januari 2012

Total Indonesia Timur 208.5 Total Indonesia 4,202.5

Realisasi Operasi Jawa Bali 2.875 MW dan Indonesia Timur 45 MWTanggal Operasi:1. PLTU 1 Banten – Suralaya (1x625 MW): 22 Agustus 20112. PLTU 3 Banten – Lontar unit 1 dan 2 (2x315 MW): September 20113. PLTU 1 Jabar – Indramayu (3x330 MW): 31 Jan 2011, 19 Mei 2011, dan Sept 20114. PLTU 1 Jateng – Rembang (2x315 MW): Maret 2011 dan Juli 20115. PLTU 2 Sulut Amurang unit 1 (25 MW): Juni 20116. PLTU Sultra – Kendari (2x10 MW): Maret 2011 dan Juli 2011

Page 23: Compressed Esdm

ribu

bpd

Produksi harian diperkirakan mencapai 1 juta barel per hari pada pertengahan tahun 2013, dengan catatanrencana pengembangan lapangan dan proyek EOR dapat diakselerasi terutama pengembangan lapangan di KKKSMCL, Pertamina EP, PHE ONWJ dan CPI, serta proyek EOR di KKKS Medco Energi, Pertamina EP, CPI, danCNOOC

Alamiah(-12%)

Upaya(-3%)

Optimasi

Best Effort

Realisasi

REALISASI DAN PERKIRAAN PRODUKSI MINYAK BUMI

Page 24: Compressed Esdm

III.2... PROYEKSI PRODUKSI/ LIFTINGMINYAK BUMI TAHUN 2012(Ribu BOPD)

III.2. ASUMSI...: PRODUKSI/ LIFTING MINYAK…

NO KONTRAKTOR KKS REALISASI 2011

(s.d. 31 Agustus 2011)APBN – P 2011

NOTA KEUANGAN

2012

1 PT. Chevron Pacific Indonesia 357,76 360,00 357,00

2PT. Pertamina EP

(Own + 6 JOB EOR + 24 TAC)122,32 132,00 135,00

3 Total E&P Indonesie (Kaltim) 84,55 89,50 86,00

4 ConocoPhillips Blok B (Natuna) 52,44 50,00 45,00

5 CNOOC. SES 37,57 38,00 38,00

6 PHE (ONWJ) 31,66 34,00 35,00

7 Chevron Indonesia Co. 30,66 29,00 28,30

8 Medco Sumatera (Rimau + SSE) 24,27 24,00 22,96

9 Mobil Cepu Ltd. 21,27 22,00 22,00

10 PetroChina International (Jabung) 17,52 21,00 17,30

11 BOB Pertamina - Bumi Siak Pusako 16,38 17,00 17,00

12 VICO (Sanga-Sanga) 16,26 16,00 15,00

13 PHE West Madura Offshore 14,30 20,00 23,00

14 Lain-lain 78,02 92,50 108,44

Total Produksi /Lifting 904,98 945,00 950,00

Page 25: Compressed Esdm

*) EPC Cost

SUMATERA

• PLTA : 204 MW• PLTP : 1.767 MW• PLTU : 531 MW• PLTGB : 16 MW

TOTAL : 2.518 MW

KALIMANTAN

• PLTU : 612 MW• PLTGB : 8 MW• PLTGU : 120 MW• PLTG : 100 MW

TOTAL : 840 MW

SULAWESI

• PLTP : 145 MW• PLTU : 360 MW• PLTGB : 24 MW• PLTGU : 240 MW

TOTAL : 769 MW

MALUKU

• PLTP : 35 MW• PLTU : 14 MW• PLTGB : 24 MW

TOTAL : 73 MW

PAPUA

• PLTU : 116 MWTOTAL : 116 MW

NTT

• PLTGB : 16 MW• PLTP : 10 MW

TOTAL : 26 MW

NTB

• PLTP : 40 MW• PLTU : 70 MW

TOTAL : 110 MW

JAMALI

• PLTP : 1.970 MW• PLTU : 1.600 MW• PLTGU : 500 MW• PLTA : 1.000 MW

TOTAL : 5.070 MW

TOTAL

• PLTA : 1.204 MW• PLTP : 3.967 MW• PLTU : 3.303 MW• PLTGB : 88 MW• PLTG : 100 MW• PLTGU : 860 MW

TOTAL : 9.522 MW

• Telah mulai konstruksi 4 pembangkit total kapasitas 154 MW yaitu: PLTU Kota Baru-Kalsel 2x7 MW, PLTU Parit Baru-Kalbar 2x50 MW, PLTU Ketapang-Kalbar 2x10 MW, PLTU Bau-Bau-Sultra 2x10 MW.

• Pembangkit lainnya masih dalam tahap lelang, FS, pembebasan lahan, dan PPA

PROYEK 10.000 MW TAHAP II

sekitar 40% bersumberdari Panas Bumi (PLTP)

Page 26: Compressed Esdm

NAMA KEGIATAN

TAHUN

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

FEED FEED dandan DEDCDEDCJaringanJaringan Gas Gas

BumiBumiutkutk RumahRumah

TanggaTangga

1) KabupatenBlora;

2) Palembang

3) Bekasi

4) Depo)

5) Surabaya

6) Medan

1.Tarakan, Kaltim

2.Sidoarjo, Jatim

1. Rmh SusunJabodetabek

2. Bontang, Kaltim

3. Sengkang,Sulsel

1.Jambi2.Prabumulih3.Kabupaten Bogor4.Cirebon5.Sidoarjo (Lanjutan)

1.Sorong, Papua2.Subang, Jabar3.Lhokseumawe4.Balikpapan,

Kaltim

1.Samarinda, Kaltim,

2.Muara Enim

3.Lampung

4.Semarang

1.Cilegon

2.TenggarongKaltim

Pembangunan Pembangunan JaringanJaringan

DistribusiDistribusi Gas Gas BumiBumi utkutk RumahRumahTanggaTangga ((TahapTahap

KonstruksiKonstruksi))

1.Kota Palembang;

2.Kota Surabaya.

1. Bekasi;2. Depok;3. Tarakan,

Kaltim;4. Sidoarjo,

Jatim

1. Rmh Susun, Jabodetabek

2. Bontang, Kaltim

3. Sengkang, Sulsel

4. Bekasi (Lanjutan)

5. Sidoarjo (lanjutan)

1. Jambi2. Prabumulih3. Kabupaten

Bogor4. Cirebon5. Sidoarjo

(Lanjutan)

1.Sorong, Papua2.Subang, Jabar3.Lhokseumawe4.Balikpapan,

Kaltim

1.Samarinda, Kaltim,

2.Muara Enim

3.Lampung

4.Semarang

PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI GAS KOTA

Page 27: Compressed Esdm

PEMBANGUNAN SPBG UNTUK ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN

NAMA KEGIATAN

TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014

FEED FEED Pembangunan Pembangunan

SPBG SPBG (CNG (CNG dandan LPG)LPG)

PalembangSurabaya

(termasuk Gresik dan Sidoarjo),

Bali, Medan, dan Jabodetabek

Balikpapan dan Cilegon Sengkang Semarang

Pembangunan/Pembangunan/KonstruksiKonstruksi -

Palembang(4 unit SPBG CNG)

Surabaya(termasuk

Gresik & Sidoarjo)

dan Jabodetabek

Bali dan Balikpapan

(rencana SPBG LPG)

dan

Medan

(rencana SPBG CNG)

Cilegon dan Sengkang

(rencana SPBG CNG)

Page 28: Compressed Esdm

KILANG BBM

Grissik Palembang

Semarang

Pacific Ocean

AUSTRALIA

Indian Ocean

Bangkok

Phnom Penh

Ban Mabtapud

Ho Chi Minh City

CAMBODIA

VIETNAM

THAILAND LAOS

Khanon

Songkhla

Erawan

Bangkot

LawitJerneh

WESTMALAYSIA

Penang

Kerteh

Kuala Lumpur

Manila

Philipines

South

China

Sea

NatunaAlpha

Kota KinibaluBRUNEI

Bandara Seri Begawan

Bintulu

EASTMALAYSIA

Kuching

Banda Aceh

Lhokseumawe

Medan

Duri

Jambi

BintanSINGAPORE

Samarinda

Balikpapan

Bontang

AttakaTunu

BekapaiKALIMANTAN

Banjarmasin

Manado

SULAWESI

BURU SERAM

Ternate

Sorong

IRIAN JAYA

JakartaJ A V A

SurabayaBangkalan

BALISUMBAWA

LOMBOK

FLORES

SUMBATIMOR

DuyongW est Natuna

Mogpu

Dumai

Batam

Guntong

MADURABandung

Yogyakarta

Ujung Pandang

Pagerungan

HALMAHERA

KAPASITAS TOTAL1.157,1 MBCD

Jayapura

Merauke

Padang

Port Klang

Port Dickson

I N D O N E S I A

Pertamina(sebelum 2001)

Swasta, operasi

N O T E S :

Swasta, konstruksi

PLAJU

KAP : 127,3 MBCD

CILACAP

KAP : 348 MBCD

TWUKAP : 6 MBCD

MUBAKAP: 0,8 MBCD

DUMAIKAP : 127 MBCD

CEPU

KAP : 3.8 MBCD

BALIKPAPAN

KAP : 260 MBCD

BOJONEGARAKAP : 150-300 MBCD

Rencana

SUNGAI PAKNINGKAP: 50 MBCD

TUBAN / TPPI

KAP: 100 MBCDBALONGAN II

KAP: 200-300 MBCD

BALONGAN

KAP : 125 MBCD

• Saat ini kapasitas kilang nasional 1.157 ribu barel per hari dengan kemampuan produksi BBMsebesar 704 ribu barel per hari, sementara kebutuhan dalam negeri sebesar 1.194 ribu barel per

hari. Sehingga kebutuhan BBM masih belum dapat dipenuhi dari kilang dalam negeri.• Kapasitas kilang minyak di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari yang terkecil dengan kapasitas

6 ribu barel per hari (kilang Triwahana Universal) sampai dengan yang terbesar 348 ribu barel perhari (kilang Cilacap). Kilang Minyak yang paling baru dibangun dengan kapasitas besar adalahKilang Minyak Balongan dengan kapasitas 125 ribu barel per hari (mulai dioperasikan tahun 1995).

KASIMKAP : 10 MBCD

Page 29: Compressed Esdm

Peluang investasi pembangunan kilang baru atau upgrade

Peluang investasi pembangunan kilang baru atau upgrade

Perkiraan Konsumsi, Produksi , dan I mpor BBM

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1,600,000

Vol

ume

(bbl

/har

i)

Konsum si Produksi DN Supla i BBM BBN

Catatan:Suplai BBM = Produksi Domestik + Import

KONDISI SUPPLY –DEMAND BBM

Dengan kemampuan kilang saat ini dan perkiraan kebutuhan BBM 2012 sebesar 1.242 MBCD, maka terdapat defisit sebesar 537 MBCD (43% dari kebutuhan)

Diperlukan minimal 2 kilang minyak baru

@ 300 MBCD

Page 30: Compressed Esdm

LNG Plant (Existing)

LNG Plant (Planned)

FSRU (Planned)

LPG Plant (Prod.)

LPG Plant (Not prod.)

Berdasarkan Neraca Gas Bumi 2010—2025, wilayah Sumatera Utara, Jawa Barat dan Jawa Tengah dan Barat

memerlukan tambahan pasokan gas yang tidak bisa dipenuhi dari

wilayahnya sendiri.

MaselaBlock

Wiriagar Block

SenoroToili BlockMatindok Block

SebukuBlock

Transmission Pipeline – Open Access (Existing)

Transmission Pipeline – Open Access (Planned)

Transmission Pipeline – Dedicated for Upstream (Existing)

Transmission Pipeline – Dedicated for Upstream (Planned)

Distribution Pipeline – Dedicated for Downstream (Existing)

Distribution Pipeline – Dedicated for Downstream (Planned)

East East NatunaNatunaBlockBlock

Krueng Mane Block

INFRASTRUKTUR GASBUMI

Page 31: Compressed Esdm

LOKASI PEMBANGUNAN FSRU