52639013-BAB-1-6

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral change) pada diri individu yang belajar. Perubahan tingkah laku terjadi karena usaha individu yang bersangkutan (Depdiknas, 2004:3). Belajar juga diartikan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1995:2). Pembelajaran merupakan suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Pembelajaran fisika adalah suatu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar fisika. Fisika adalah bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan salah satu mata pelajaran inti di semua jenjang pendidikan sekolah (dari tingkat SD hingga sekolah menengah). Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas tentang alam dan gejalanya, dari yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga yang bersifat abstrak atau bahkan hanya berbentuk teori yang pembahasannya melibatkan kemampuan imajinasi atau keterlibatan gambaran mental seseorang yang kuat. Dengan demikian penjelasan fisika sering tidak dapat dipahami

description

bab I

Transcript of 52639013-BAB-1-6

Page 1: 52639013-BAB-1-6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku

(behavioral change) pada diri individu yang belajar. Perubahan tingkah laku

terjadi karena usaha individu yang bersangkutan (Depdiknas, 2004:3). Belajar

juga diartikan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1995:2).

Pembelajaran merupakan suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang

memungkinkan terjadinya proses belajar. Pembelajaran fisika adalah suatu proses

mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga

dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar fisika.

Fisika adalah bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan salah

satu mata pelajaran inti di semua jenjang pendidikan sekolah (dari tingkat SD

hingga sekolah menengah). Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas

tentang alam dan gejalanya, dari yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga

yang bersifat abstrak atau bahkan hanya berbentuk teori yang pembahasannya

melibatkan kemampuan imajinasi atau keterlibatan gambaran mental seseorang

yang kuat. Dengan demikian penjelasan fisika sering tidak dapat dipahami dengan

mudah oleh siswa. Oleh karena itu, sarana Bantu (Media, atau Alat Peraga)

untuk mempermudah dalam mengkomunikasikan materi fisika dalam

pembelajaran sangat diperlukan.

Taman Pintar adalah bangunan yang berada dipusat kota yogyakarta,

tepatnya taman ini dibangun di sekitar kawasan Shopping Center. Disebut ³Taman

Pintar´, karena pada kawasan ini nantinya para siswa, mulai pra sekolah sampai

sekolah menengah bisa dengan leluasa memperdalam pemahaman soal materi-

materi pelajaran yang telah diterima di sekolah dan sekaligus berekreasi. Di dalam

taman yang digagas oleh Wali kota Yogyakarta, Herry Zudianto, SE.Akt, MM,

dan dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi ini, terdapat enam zona

1

Page 2: 52639013-BAB-1-6

dengan bermacam wahana bermain dan belajar yang disertai Alat Peraga atau

Media iptek, tidak terkecuali media-media fisika. Begitu memasuki kawasan ini,

pengunjung dapat langsung menyaksikan dan mencoba hasil karya inovasi

teknologi dan permainan dari berbagai wahana tersebut. Sehingga tidak salah bila

dikatakan bahwa Taman Pintar menjadi salah satu wahana yang dapat membantu

proses pembelajaran khususnya pembelajaran fisika. Setelah melihat secara

seksama uraian diatas maka Laporan ini diberi judul ³Analisis Manfaat

Penggunaan Media Fisika pada Taman Pintar dalam Pembelajaran Fisika´.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka permasalahan dalam

penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa saja manfaat penggunaan media pada Taman Pintar dalam

pembelajaran fisika ?

2. Bagaimana mekanisme pengaruh penggunaan media pada Taman Pintar

terhadap pembelajaran fisika ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui manfaat penggunaan media pada Taman Pintar dalam

pembelajaran fisika.

2. Untuk mengetahui mekanisme pengaruh penggunaan media pada Taman

Pintar terhadap pembelajaran fisika

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dalam penulisan ini adalah:

1) Bagi penulis, merupakan pengalaman untuk dijadikan bekal dalam

melaksanakan pembelajaran yang lebih baik.

2) Bagi guru, untuk memberikan salah satu alternatif dalam memilih metode

pembelajaran serta pendekatan pembelajaran yang bervariasi untuk

memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran dikelas

2

Page 3: 52639013-BAB-1-6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku

(behavioral change) pada diri individu yang belajar, perubahan tingkah laku

terjadi karena usaha individu yang bersangkutan (Depdiknas, 2004:3). Belajar

juga diartikan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interak si dengan lingkungannya (Slameto, 1995:

2). Belajar selalu melibatkan tiga hal pokok yaitu: adanya perubahan tingkah laku,

sifat perubahannya relatif tetap, serta perubahan tersebut disebabkan oleh interaksi

dengan lingkungan (Depdiknas, 2004: 4). Belajar diartikan sebagai kegiatan

psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya, penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan sebagian

kepribadian seutuhnya (sardiman, 2000: 20).

kegiatan menuju terbentuknya

Pembelajaran merupakan suatu proses mengatur, mengorganisasi

lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan

dorongan anak didik melakukan proses belajar (Djamarah dan Zain, 1995: 45),

pembelajaran juga diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan

yang memungkinkan terjadinya proses belajar, sistem belajar ini sendiri

dipengaruhi oleh beberapa komponen yang masing-masing saling mempengaruhi

(Sardiman, 2000: 25)

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran

Syah (2003:132) mengungkapkan secara global, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam (1) faktor

internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/ kondisi jasmani rohani

siswa (2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa, faktor eksternal terdiri dari dua macam, yakni: faktor lingkungan

sosial dan faktor lingkungan non sosial (3) faktor pendekatan belajar (approach to

3

Page 4: 52639013-BAB-1-6

learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembalajaran materi-materi pelajaran.

Faktor-faktor diatas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan mempengaruhi

satu sama lain.

2.3 Media Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan bagian dari Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

merupakan proses dan produk tentang pengkajian gejala alam (Sund dan

Trowbridge, 1973). Proses ( process or methods) adalah kegiatan yang meliputi: 1)

identifikasi dan merumuskan masalah (stating the problem); 2) merumuskan

hipotesis (formulating a hypothesis); 3) merancang eksperimen (designing and

experiment); 4) melakukan pengamatan (making observation); 5) mencatat data

eksperiment (recording data from the experiment); 6) uji hipotesis (cenferming

the hypothesis); 7) membuat kesimpulan (forming conclusions) (baybee &

trowbridge, 1990). Produk adalah hasil proses yang berbentuk: fakta, konsep,

prinsip, teori, hukum, dan sebagainya.

Fisika sebagai ilmu proses, yang melibatkan kegiatan dari merumuskan

masalah hingga menarik kesimpulan, sehingga banyak melibatkan aktivitas,

pengukuran, pendataan, analisis, dan sejenisnya. Dengan demikian, fisika dapat

dikatagorikan sebagai ilmu yang bersifat induktif, yaitu ilmu yang dibangun atas

dasar penyimpulan dari kejadian-kejadian khusus di alam. Belajar fisika yang baik

sekurang-kurangnya adalah dengan cara memverifikasi (melalui kegiatan

pengulangan dalam pengamatan, pengukuran, pendataan, analisis, dan sejenisnya)

untuk mencocokkan hasil temuan fisika (produk fisika) yang telah dipelajarinya.

Menurut White (dalam Fensh, 1994), materi fisika mempunyai sifat:

abstrak (misalnya:arus listrik, gaya, energi, dan lin-lain) atau konkret (misalnya:

gelombang tali, atom, electron, dan lain-lain); mudah (misalnya: sifat elastis,

kasar/halus, dan lain-lain); atau sulit (misalnya teori relativitas, dualisme

4

Page 5: 52639013-BAB-1-6

gelombang); baru (misalnya: fisika modern, fisika kuantum, dan lain-lain) atau

lama (misalnya: gerak, gelombang, muatan).

Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas tentang alam dan

gejalanya, dari yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga yang bersifat

abstrak atau bahkan hanya berbentuk teori yang pembahasannya melibatkan

kemampuan imajinasi atau keterlibatan gambaran mental seseorang yang kuat.

Dengan demikian penjelasan fisika sering tidak dapat dipahami dengan mudah

oleh siswa. Oleh karena itu, sarana Bantu (Media, Alat Peraga) untuk

mempermudah dalam mengkomunikasikan materi fisika dalam pembelajaran

sangat diperlukan.

5

Page 6: 52639013-BAB-1-6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Pada metode penelitian dapat saya uraikan tentang tempat dan waktu

penelitian atau observasi, desain penelitian/observasi, data dan sumber data,

teknik dan alat perolehan data, dan teknik penyajian dan analisis data.

3.1.1 Tempat dan Waktu

Tempat yang saya kunjungi dalam praktek kerja lapangan adalah

Yogyakarta tepetnya di taman pintar, karena bidang studi fisika dan

fisika membutuhkan media pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajarnya maka taman pintar yang tepat untuk dikunjungi.

PKL dilaksanakan tanggal 25-28 Juli 2010. Saat berkunjung di taman

pintar pada tanggal 27 Juli 2010 jam sekitar 11.00 setelah kunjungan dari

BATAN.

3.1.2 Desain Penelitian

Langkah yang saya tempuh dalam melakukan observasi ke taman pintar

yaitu :

1. Masuk ke taman pintar

2. Melakukan pengamatan pada media pembelajaran yang ada di dalam

taman pintar

3. Memotret media pembelajaran yang berhubungan dengan fisika serta

mencatat keterangan yang tercantum pada media tersebut.

6

Page 7: 52639013-BAB-1-6

3.1.3 Data dan sumber data

Data dan sumber data yang saya peroleh merupakan data primer karena

secara langsung dari objek penelitian yaitu berupa benda atau media.

Lalu saya mengambil 6 contoh media pembelajaran fisika dari beberapa

media yang ada di taman pintar yang mungkin berpengaruh pada

pembelajaran fisika di kelas baik SMP dan SMA.

3.1.4 Teknik dan alat perolehan data

Teknik yang saya pakai untuk mendapatkan data adalah dengan mencatat

dan memotret dengan alat yang saya pakai memotret adalah handphone.

Selain handphone bisa dipakai untuk telpon dan sms, juga ada yang

berfungsi untuk memotret karena dengan teknologi yang canggih maka

dimodifikasi dengan memasang kamera pada handphone tersebut.

3.1.5 Teknik penyajian dan analisis data

Teknik penyajian data yang saya lakukan adalah pengeditan pada hasil

potretan dan merancang catatan menjadi lebih teratur. Teknik analisis

data menggunakan analisis secara kualitatif dimana terdiri dari :

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan

2. Mengumpulkan, mengklasifikasikan

3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna.

7

Page 8: 52639013-BAB-1-6

B B V

L E M T EMB

il

Dari pengamatan yang saya lakukan di taman pintar saya memili beberapa

alat media pembelajaran fisika yang mungkin unik dan bermanfaat bagisiswa

SM dan SM terutama SM . Karena fisika tanpa praktek atau alat peraga sulit

jika hanya dibayang-bayangkan saja. Berikut beberapa alat media pembelajaran

fisika :

4.1.1 GENERA OR VAN DE GRAAF

Generat r Van de Graaf merupakan suatu alat peraga yang didesain untuk

menghasilkan listrik statis. Salah satu eksperimen dari alat ini yaitu membuat bulu

rambut kita bisa berdiri.

Hal ini dikarenakan bila suatu benda digosok-gosokkan benda lain maka akan

terjadi kelebihan muatan negatif (electron) dari benda tersebut. Ketika generator

Van de Graaf bekerja terjadi gesekan antara karpet dengan kawat pada bola

8

Page 9: 52639013-BAB-1-6

logam, sehingga bola logam kelebihan electron. Bila telapak tangan kita

menempel pada bola logam tersebut maka electron akan mengalir pada tubuhkita.

Karena muatannya sejenis maka pada bagian rambut elektron-elektron tersebut

akan saling tolak menolak. Hal inilah yang menyebabkan rambut kita berdiri.

4.1.2 TV CUBE

Kelihatan sekilas TV tersebut berbentuk kotak. Tapi sebenarnya tidak,TV

aslinya diletakkan sejajar sehingga membentuk persegi dari depan. Berbentuk

kotak itu karena efek cermin yang dipasang dengan sudut kemiringan tertentu.

Pantulan dari cermin tersebut yang menyebabkan TV terlihat seperti bentuk kotak.

4.1.3 PAPAN LISTRIK

9

Page 10: 52639013-BAB-1-6

Papan listrik adalah sebuah papan yang terlihat didalamnya kilatan-kilatan

listrik berwarna biru. Ketika tangan atau logam didekatkan pada papan tersebut

maka kilatan-kilatan listrik tersebut akan mengikuti tangan kita.

Papan listrik memancarkan cahaya karena pancaran spontan yaitu setiap

ion atom atau molekul yang memiliki tingkatan atau energi dari stabil menjadi

tidak stabil. Partikel-partikel tersebut memancarkan foton, dengan pelepasan foton

tersebut partikel menjadi stabil dan memulai kembali setiap partikel yang pindah

dari beda potensial yang tinggi ke rendah. Foton yang sama akan dipancarkan.

Warna pancaran cahaya yang disebabkan oleh gas yang ada didalam papan

listrik antara lain :

Gas Helium

Gas Karbondioksida

Gas Nitrogen

Gas Argon

Gas Crypton

: Putih

: Putih Biru

: Pink, orange, terang

: Violet, layender

: «««««««

4.1.4 DISTALASI SEDERHANA

Distalasi atau penyulingan adalah proses pemisahan komponen-komponen

campuran dari dua atau lebih cairan, berdasarkan perbedaan tekanan uap dari

masing-masing komponen. Contoh dari distalasi ini banyak sekali misalnya pada

10

Page 11: 52639013-BAB-1-6

distalasi tradisional proses pemisahan minyak atsiri dari bahan baku yang dapat

menghasilkan minyak atsiri seperti daun nilam, kenanga, cengkeh, dll. Untuk

modern pada proses pemisahan minyak bumi menjadi bermacam bahan bakar dan

bahan industri.

4.1.5 PUTARAN TURBULENSI

Pergerakan atau mekanika fluida merupakan disiplin ilmu yang

mempelajari fluida. Mekanika fluida dapat dibagi menjadi fluida static dan fluida

dinamik. Fluida static mempelajari fluida yang diam sedangkan fluida dinamik

mempelajari fluida yang bergerak.

Secara mekanis, fluida adalah sebuah substansi yang mampu menahan

tekanan tangensial. Hal ini menyebabkan keadaan fluida saat diam berbentuk

sesuai dengan bentuk wadahnya. Dalam dunia penerbangan, seorang pilot harus

siap menghadapi putaran udara yang umumnya tidak dapat dilihat atau sering

dikenal dengan nama turbulensi udara.

Turbulensi udara dapat terjadi apabila langit cerah dan ada perubahan

tekanan secara tiba-tiba tanpa diprediksi sebabnya. Jika tidak hati-hati, maka

pesawat yang melewati turbulensi akan mengalami masalah atau dapat

meremukkan pesawat tersebut.

11

Page 12: 52639013-BAB-1-6

Turbulensi dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :

a) Suhu. Pemanasan dari matahari yang menembus partikel udara dapat

menyebabkan massa udara panas naik dan massa udara dingin turun.

Turbulensi semacam ini disebut t l n it e is.

b) Jet stream. Merupakan pergerakan arus udara yang sangat cepat pada

ketinggian tertinggi dan mempengaruhi udara sekitarnya.

c) Pegunungan. Mssa udara yang melewati gunung atau daerah pegunungan

dapat mengakibatkan turbulensi. Ketika pesawat terbang diatasnya, pada

sisi lain akan terjadi turbulensi. Turbulensi ini disebut t lensi me nis.

d) Permukaan yang dilewati pesawat. Turbulensi ini terjadi dekat dengan

permukaan yang dilewati pesawat atau disebut wake t lence.

4.1.6 PIPA BERBUNYI

Pada pipa yang lebih pendek terdengar intensitas bunyi yang tinggi,

sedangkan pada pipa yang lebih panjang intensitas bunyinya rendah. Bunyi

termasuk gelombang longitudinal, intensitas gelombang merupakan besarnya

energi gelombang yang melewati suatu permukaan. Intensitas memiliki hubungan

antara daya yang dipancarkan sumber bunyi dengan luas bidang. Secara

matematis dapat ditulis :

12

Page 13: 52639013-BAB-1-6

Dimana : I = intensitas gelombang (watt/m2)

P = daya yang dipancarkan sumber bunyi (watt)

A = luas bidang (m2)

r = jarak (m)

Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa jika gelombangnya berupa

bunyi, intensitas bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi

tersebut ke bidang pendengaran. Jika jarak sumber bunyi semakin dekat maka

intensitasnya besar dan kebalikannya.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Taman Pintar

Taman pintar merupakan tempat wisata yang bisa dijadikan untuk belajar dan

mengetahui lebih banyak mengenai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Tempat itu

dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi dan terletak di Jl Pangeran

Senopati dan bersebelahan dengan Benteng Vredeburg, Peresmian dilangsungkan

pada bulan Mei tahun 2006 dimana Hari Pendidikan Nasional diperingati.

Tepatnya tanggal 20 Mei 2006 telah diresmikan Taman Pintar oleh Dirjen

Dikdasmen Depkdikan Prof Suyanto PhD dan dijadikan program percontohan

science center di Indonesia.

Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan wisata, yang menggunakan landasan

filosofis yang diadopsi dari ajaran Ki Hajar Dewantoro yaitu Niteni

(memahami/mengingat), Niroake (menirukan) dan Nambahi (mengembangkan).

Sehingga sangat tepat dijadikan lokasi Taman Pintar yang nantinya akan dijadikan

sebagai ikon kota Yogya.

Pembangunan taman pintar dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah

pembangunan Gedung Haritage yang di dalamnya ada taman bermain

13

Page 14: 52639013-BAB-1-6

(playground) dan tempat pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

bagian barat dan timur. Di playground tersedia berbagai fasilitas bermain seperti

ayunan, papan seluncur, dan lain sebagainya. Fasilitas selanjutnya yang masih

dalam tahap pembangunan adalah Gedung Oval yang berisi akuarium, hutan

buatan, serta berbagai perangkat pengenalan IPTEK. Gedung Oval mulai

beroperasi sejak Oktober 2006. dan selanjutnya, dibangun juga Gedung Kotak

yang ditujukan sebagai tempat eksebisi, internet cafe, laboratorium komputer dan

zona-zona IPTEK. Gedung Kotak baru beroperasi tahun 2007.

4.2.2 Manfaat Penggunaan Media Pada Taman Pintar Dalam

Pembelajaran Fisika

Pembelajaran merupakan suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang

memungkinkan terjadinya proses belajar. Pembelajaran fisika adalah suatu proses

mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak didik, sehingga

dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar fisika.

Fisika adalah bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan salah

satu mata pelajaran inti di semua jenjang pendidikan sekolah (dari tingkat SD

hingga sekolah menengah). Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas

tentang alam dan gejalanya, dari yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga

yang bersifat abstrak atau bahkan hanya berbentuk teori yang pembahasannya

melibatkan kemampuan imajinasi atau keterlibatan gambaran mental seseorang

yang kuat. Dengan demikian penjelasan fisika sering tidak dapat dipahami dengan

mudah oleh siswa. Oleh karena itu, sarana Bantu (Media, atau Alat Peraga)

untuk mempermudah dalam mengkomunikasikan materi fisika dalam

pembelajaran sangat diperlukan.

Taman pintar merupakan obyek wisata pendidikan keluarga di kota

Yogyakarta yang menawarkan wahana belajar sekaigus rekreasi yang komplit

untuk anak-anak, mulai dari usia pra sekolah hingga tingkat sekolah menengah. Di

dalam taman yang digagas oleh Wali kota Yogyakarta, Herry Zudianto, SE.Akt,

MM, dan dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi ini, terdapat enam

zona dengan bermacam wahana bermain dan belajar yang disertai Alat Peraga

14

Page 15: 52639013-BAB-1-6

atau Media iptek, tidak terkecuali media-media fisika. Begitu memasuki kawasan

ini, pengunjung dapat langsung menyaksikan dan mencoba hasil karya inovasi

teknologi dan permainan dari berbagai wahana tersebut. Sehingga tidak salah bila

dikatakan bahwa Taman Pintar menjadi salah satu wahana yang dapat membantu

proses pembelajaran khususnya pembelajaran fisika. Jadi dapat dikatakan bahwa

pemanfaatan media pada taman pintar sangat bermanfaat dalam proses

pembelajaran (pematangan konsep).

4.2.3 Mekanisme Pengaruh Penggunaan Media pada Taman Pintar

terhadap Pembelajaran Fisika

Pembelajaran fisika di sekolah tidak jarang yang pelaksanaannya tanpa

dilengkapi kegiatan demonstrasi atau kegiatan laboratorium, sehingga banyak

menimbulkan miskonsepsi fisika pada siswa. Pandangan ini menggambarkan

bahwa pembelajaran fisika tanpa memperhatikan adanya bentuk pengetahuan fisik

dalam fisika dan tidak merealisasikannya dalam pembelajaran akan

mengakibatkan kesalahan dalam pembelajaran fisika. Dengan demikian

pembelajaran IPA-Fisika yang baik perlu dilengkapi dengan kegiatan demonstrasi

atau kegiatan labolatorium atau secara umum pembelajaran fisika perlu media

untuk membantu memperjelas pemahaman tentang produk (fakta, konsep, prinsip,

hukum, dan lainnya) pada siswa. Pembelajaran fisika untuk menanamkan

pengetahuan logiko-matematika tidak jarang dapat menimbulkan miskonsepsi

fisika pada siswa.

Melihat uraian di atas nampak jelas bahwa pembelajaran fisika yang baik

adalah bila tidak hanya melakukan kegiatan fisika di kelas atau hanya melibatkan

proses dan produk yang selanjutnya hanya dapat menghasilkan penguasaan fisika

pada ranah kognitif dan psikomotor, tetapi lebih dari itu perlu ditambah dengan

pemberian contoh-contoh kejadian atau manfaat fisika di lingkungan, termasuk

tempat kerja atau perlu didukung sarana yang dapat difungsikan untuk lebih

memahamkan makna fisika.

15

Page 16: 52639013-BAB-1-6

Pembelajaran fisika dalam pendidikan formal dilakukan di sekolah

dilaksanakan dalam KBM Fisika di kelas. KBM banyak melibatkan kegiatan

komunikasi. Mengkomunikasikan materi yang bersifat abstrak perlu melibatkan

media atau alat peraga. Dengan melakukan observasi atau praktik langsung

terhadap suatu masalah tertentu yang sesuai dengan materi di kelas maka materi

itu akan lebih tahan lama di pahami oleh siswa. Dengan melakukan pembelajaran

yang bervariasi (terkadang keluar) tidak sering berada di dalam kelas maka ras

bosan yang dialami oleh siswa akan sedikit demi sedikit teratasi.

16

Page 17: 52639013-BAB-1-6

BAB I

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Media yang ada di Taman Pintar dapat digunakan untuk memperlancar

proses belaar mengajar fisika karena banyak materi fisika yang

pembahasan memerlukan daya imajinasi tinggi sehingga diperlukan media

dan alat-alat peraga.

2. Mekanisme pengaruh media yang ada di Taman Pintar terhadap

pembelajaran fisika adalah dengan menggunakan media anak merasa

nyaman dan rileks yang akhirnya akan membawa anak pada kondisi benar-

benar siap menerima materi, sehingga materi lebih mudah di serap dan

lebih tahan lama.

6.2 Saran

1. Para guru hendaknya dalam memberikan materi fisika tidak hanya di

dalam kelas (menjelaskan), tetapi sekali waktu perlu untuk melakukan

terobosan baru antara lain melaku praktikum, media, alat peraga, dan lain-

lain.

2. Perlu dilakukannya penelitian yang lebih lanjut mengenai formula yang

terbaik dalam mengkombinasikan antar pemberi materi di kelas dan

praktikum di Laboratorium.

17

Page 18: 52639013-BAB-1-6

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.tamanpintar.com/taman/index.php?option=com_content&task=vi

ew&id=16&Itemid=33 [3 Agustus 2010].

2. http://www.jogjatrip.com/id/128/taman-pintar [3 Agustus 2010].

3. http://semangatbelajar.com/taman-pintar-yogyakarta/ [3 Agustus 2010].

4. http://www.scribd.com/doc/11340467/Belajar-Dan-Pembelajaran [4 Agustus

2010].

5. http://ebimbel.net/bimbingan-belajar/298-Pengertian-Belajar-Dan-

Pembelajaran [4 Agustus 2010].

6. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/

[5 Agustus 2010]

18

Page 19: 52639013-BAB-1-6

19