52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

13
AKINO singkatan dari Angka Kematian Ibu Nol. Merupakan program percepatan pembangunan bidang kesehatan dengan sasaran utamanya menurunkan secara signifikan angka kematian ibu dan bayi di NTB yang tercatat salah satu yang tertinggi di Indonesia. Program ini di desain sebagai sebuah gerakan yang menjadikan masyarakat sebagai pelaku perubahan yang utama. SASARAN STRATEGIS 2009-2013 Menurunkan Angka Kematian ibu melahirkan dari 320/100.000 menjadi 260/100.000 Menurunkan Angka Kematian bayi dari 72/10.000 menjadi 42/10.000 Menigkatkan Usia Harapan Hidup dari 61,2 tahun menjadi 66,18 tahun Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dari 3,4 menjadi 2,5 Efesiensi biaya pelayanan kesehatan masyarakat sebesar Rp. 34,5 miliar Efisiensi biaya pelayanan kesehatan ibu hamil dan melahirkan sebesar Rp. 3,27 miliar KEGIATAN UTAMA 1. Advokasi /Negosiasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota 2. Sosialisai Akselerasi percepatan penurunan angka kematian ibu di tingkat pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota. 3. Koordinasi lintas sektor berupa perencanaan, bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi terpadu, sebagai upaya bersama dan berkesinambungan dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu. 4. Deteksi dini, pencegahan dan pendataan ibu hamil samapai dengan melahirkan sebagai upaya pencegahan kematian ibu 5. Daya ungkit sebagai upaya penurunan AKI 6. Pembagunan posdeskes disetiap desa yang ada di Provinsi NTB 7. Pengisian/pemenuhan kebutuhan bidan disetiap Posdeskes yang ada di Provinsi NTB 8. Pemantapan Puskesmas dan pelatihan PONED di 80 Puskesmas Kabupaten/Kota se NTB 9. Pemantafan Rumah Sakit PONEK di sembilan Rumah Sakit Kabupaten/Kota se NTB

Transcript of 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

Page 1: 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

AKINO singkatan dari Angka Kematian Ibu Nol. Merupakan program percepatan pembangunan bidang kesehatan dengan sasaran utamanya menurunkan secara signifikan angka kematian ibu dan bayi di NTB yang tercatat salah satu yang tertinggi di Indonesia. Program ini di desain sebagai sebuah gerakan yang menjadikan masyarakat sebagai pelaku perubahan yang utama.

SASARAN STRATEGIS  2009-2013 Menurunkan Angka Kematian ibu melahirkan dari 320/100.000

menjadi 260/100.000

Menurunkan Angka Kematian bayi dari 72/10.000 menjadi 42/10.000

Menigkatkan Usia Harapan Hidup dari 61,2 tahun menjadi 66,18 tahun

Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dari 3,4 menjadi 2,5

Efesiensi biaya pelayanan kesehatan masyarakat sebesar Rp. 34,5 miliar

Efisiensi biaya pelayanan kesehatan ibu hamil dan melahirkan sebesar Rp. 3,27 miliar

KEGIATAN UTAMA1. Advokasi /Negosiasi antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan

Kabupaten/Kota

2. Sosialisai Akselerasi percepatan penurunan angka kematian ibu di tingkat pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota.

3. Koordinasi lintas sektor berupa perencanaan, bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi terpadu, sebagai upaya bersama dan berkesinambungan dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu.

4. Deteksi dini, pencegahan dan pendataan ibu hamil samapai dengan melahirkan sebagai upaya pencegahan kematian ibu

5. Daya ungkit sebagai upaya penurunan AKI

6. Pembagunan posdeskes disetiap desa yang ada di Provinsi NTB

7. Pengisian/pemenuhan kebutuhan bidan disetiap Posdeskes yang ada di Provinsi NTB

8. Pemantapan Puskesmas dan pelatihan PONED di 80 Puskesmas Kabupaten/Kota se NTB

9. Pemantafan Rumah Sakit PONEK di sembilan Rumah Sakit Kabupaten/Kota se NTB

Tabel 1.2.1.

Angka Kelahiran menurut Umur Wanita, Daerah, Periode dan ProvinsiAge Specific Fertility Rates by Area, Period and Province

Sumber/Source : BPS, Estimasi Parameter Demografi

Page 2: 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

Referensi waktuTime reference

Umur Wanita / Age of Female (Kelahiran per 1000 Wanita)

TFR15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44

45-49

1968 (1966 - 1970) 121 297 298 239 134 62 16 5.83

1972 (1970 - 1975) 98 272 295 253 141 66 24 5.75

1977 (1975 - 1979) 96 270 265 210 133 47 16 5.18

1982 (1980 - 1984) 78 234 269 187 120 52 21 4.8

1987 (1985 - 1989) 54 198 214 171 113 46 14 4.04

1992 (1990 - 1994) 57 155 176 130 69 62 12 3.3

1997 (1995 - 1999)Tabel 1.2.1. Angka Kelahiran menurut Umur Wanita, Daerah,

Periode dan ProvinsiAge Specific Fertility Rates by Area, Period and Province

Sumber/Source : BPS, Estimasi Parameter Demografi

Referensi waktuTime reference

Umur Wanita / Age of Female (Kelahiran per 1000 Wanita) TFR

15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49

1968 (1966 - 1970) 159 315 326 284 163 77 34 6.79

1972 (1970 - 1975) 103 275 294 255 139 67 26 5.79

1977 (1975 - 1979) 111 309 324 278 188 97 37 6.72

1982 (1980 - 1984) 102 277 280 249 166 88 23 5.92

1987 (1985 - 1989) 88 256 245 205 141 72 28 5.17

1992 (1990 - 1994) 89 206 181 135 92 52 15 3.85

1997 (1995 - 1999) 65 152 142 115 76 45 22 3.09Tabel 1.3.1. Angka Kematian Bayi (AKB) menurut Provinsi,

Kabupaten/Kota, dan Jenis KelaminInfant Mortality Rates by Province, District and Sex

Sumber/Source :SP 2000

Propinsi / ProvinceKabupaten / District

Jenis Kelamin/Sex

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

TotalTotal

11. Nanggroe Aceh Darussalam 45.17 34.56 39.71

12. Sumatera Utara 49.47 38.24 43.69

Page 3: 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

Propinsi / ProvinceKabupaten / District

Jenis Kelamin/Sex

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

TotalTotal

13. Sumatera Barat 59.07 46.61 52.66

14. Riau 53.76 41.94 47.68

15. Jambi 59.07 46.61 52.66

16. Sumatera Selatan 59.07 46.61 52.66

17. Bengkulu 59.07 46.61 52.66

18. Lampung

19. Kep. Bangka Belitung 59.07 46.61 52.66

31. DKI Jakarta 28.77 21.03 24.79

        71. Kota Jakarta Selatan 29.88 21.92 25.78

        72. Kota Jakarta Timur 28.77 21.03 24.79

        73. Kota Jakarta Pusat 36.47 27.30 31.75

        74. Kota Jakarta Barat 33.17 24.60 28.76

        75. Kota Jakarta Utara 29.88 21.92 25.78

32. Jawa Barat 63.33 50.34 56.65

33. Jawa Tengah 49.47 38.24 43.69

34. DI Yogyakarta 28.77 21.03 24.79

35. Jawa Timur 53.77 41.95 47.69

36. Banten 72.87 58.78 65.62

51. Bali 40.86 30.89 35.72

52. Nusa Tenggara Barat 97.12 80.47 88.55

53. Nusa Tenggara Timur 63.33 50.34 56.65

61. Kalimantan Barat 63.33 50.34 56.65

Page 4: 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

Propinsi / ProvinceKabupaten / District

Jenis Kelamin/Sex

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

TotalTotal

62. Kalimantan Tengah 53.76 41.94 47.68

63. Kalimantan Selatan 77.10 62.53 69.60

64. Kalimantan Timur 45.17 34.56 39.71

71. Sulawesi Utara 32.08 23.71 27.77

72. Sulawesi Tengah 72.87 58.78 65.62

73. Sulawesi Selatan 63.33 50.34 56.65

74. Sulawesi Tenggara 59.07 46.61 52.66

75. Gorontalo 63.33 50.34 56.65

81. Maluku 67.57 54.09 60.63

82. Maluku Utara 82.38 67.24 74.59

94. Papua 63.33 50.34 56.65

52. Nusa Tenggara Barat 97.12 80.47 88.55

        01. Lombok Barat 101.31 84.26 92.54

        02. Lombok Tengah 98.17 81.41 89.55

        03. Lombok Timur 115.94 97.60 106.50

        04. Sumbawa 96.07 79.52 87.55

        05. Dompu 101.31 84.26 92.54

        06. Bima 86.60 71.01 78.58

        71. Kota Mataram 68.63 55.03 61.63

53. Nusa Tenggara Timur 63.33 50.34 56.65

        01. Sumba Barat 72.87 58.78 65.62

Page 5: 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

Propinsi / ProvinceKabupaten / District

Jenis Kelamin/Sex

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

TotalTotal

        02. Sumba Timur 85.54 70.07 77.58

        03. Kupang 66.51 53.15 59.64

        04. Timor Tengah Selatan 60.14 47.54 53.66

        05. Timor Tengah Utara 60.14 47.54 53.66

        06. Belu 66.51 53.15 59.64

        07. Alor 71.81 57.84 64.62

        08. Lembata 56.95 44.74 50.67

        09. Flores Timur 58.01 45.68 51.66

        10. Sikka 59.07 46.61 52.66

        11. Ende 72.87 58.78 65.62

        12. Ngada 59.07 46.61 52.66

        13. Manggarai 62.26 49.41 55.65

        71. Kota Kupang 63.33 50.34 56.65

Tabel 1.3.2.

Angka Harapan Hidup (Eo) menurut Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Jenis KelaminLife Expecta

Page 6: 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

Propinsi / ProvinceKabupaten / District

Jenis Kelamin/Sex

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

TotalTotal

ncy at Birth by Province, District, and sex

Sumber/Source : SP 2000

Propinsi / ProvinceKabupaten / District

Jenis Kelamin/SexTotalTotalLaki-laki

MalePerempuan

Female

11. Nanggroe Aceh Darussalam 65.10 69.03 67.13

12. Sumatera Utara 64.17 68.06 66.17

13. Sumatera Barat 62.06 65.87 64.02

14. Riau 63.23 67.08 65.21

15. Jambi 62.06 65.87 64.02

16. Sumatera Selatan 62.06 65.87 64.02

17. Bengkulu 62.06 65.87 64.02

18. Lampung 63.23 67.08 65.21

19. Kep. Bangka Belitung 62.06 65.87 64.02

31. DKI Jakarta 69.12 73.03 71.13

32. Jawa Barat 61.13 64.90 63.07

33. Jawa Tengah 64.17 68.06 66.17

34. DI Yogyakarta 69.12 73.03 71.13

35. Jawa Timur 63.23 67.08 65.21

36. Banten 59.14 62.81 61.03

51. Bali 66.04 70.01 68.08

52. Nusa Tenggara Barat 54.41 57.79 56.15

        01. Lombok Barat 53.64 56.96 55.35

        02. Lombok Tengah 54.21 57.58 55.95

        03. Lombok Timur 51.04 54.13 52.63

        04. Sumbawa 54.61 58.01 56.36

        05. Dompu 53.64 56.96 55.35

        06. Bima 56.40 59.92 58.21

        71. Kota Mataram 60.02 63.74 61.94

Page 7: 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

Propinsi / ProvinceKabupaten / District

Jenis Kelamin/Sex

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

TotalTotal

Propinsi / ProvinceKabupaten / District

Jenis Kelamin/SexTotalTotalLaki-laki

MalePerempuan

Female

53. Nusa Tenggara Timur 61.13 64.90 63.07

61. Kalimantan Barat 61.13 64.90 63.07

62. Kalimantan Tengah 63.23 67.08 65.21

63. Kalimantan Selatan 58.28 61.91 60.15

64. Kalimantan Timur 65.10 69.03 67.13

71. Sulawesi Utara 68.23 72.17 70.26

72. Sulawesi Tengah 59.14 62.81 61.03

73. Sulawesi Selatan 61.13 64.90 63.07

74. Sulawesi Tenggara 62.06 65.87 64.02

75. Gorontalo 61.13 64.90 63.07

81. Maluku 60.25 63.97 62.16

82. Maluku Utara 57.24 60.80 59.07

94. Papua 61.13 64.90 63.07

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB pada tahun 2010 jumlah kematian ibu adalah 113 orang dan sampai bulan juni 2011 jumlah kematian ibu adalah 72 orang. Sehingga kemungkinan meningkatnya kematian ibu melahirkan sangatlah besar. Apabila dilihat dari data  rata-rata angka kematian ibu melahirkan secara nasional sebesar 228 angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran. Sedangkan di NTB, angka kematian ibu jauh melebihi angka rata-rata nasional yang mencapai 320 angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran. Lalu untuk angka kematian bayi secara nasional sebesar 34 angka kematian bayi per 1000 kelahiran. Sedangkan di NTB memang cukup jauh dari angka rata-rata nasional yang mencapai 74 angka kematian bayi per 1000 kelahiranSaya sendiri ketika membaca data tersebut agag terkejut, namun begitulah keadaan di NTB. Maka tidak heran apabila indeks pembangunan manusia (IPM) di NTB yang berada pada urutan ke 32 dari 33 provinsi di Indonesia, karena IPM juga dipengaruhi oleh angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi.Melihat tingginya angka kematian ibu dan anak ini, pemerintah sudah berusaha untuk melaksanakan program Angka Kematian Ibu Nol (AKINO). Dimana program ini telah dilaksanakan sejak 2009, dan dalam impelementasi program ini, pemerintah menggalakkan posyandu dan peran penyuluh KB. Khusus posyandu, telah digelontorkan anggaran sekitar Rp 7 miliar untuk membanguan posyandu di beberapa daerah di kabupaten/kota. Sedangkan untuk membantu penyuluh KB dalam menjalankan tugasnya memberikan penyuluhan pentingnya program KB dalam mensuskseskan program AKINO, telah diberi bantuan puluhan unit kendaranaan kepada penyuluh.Teman-teman, walaupun demikian angka kematian ibu dan bayi masih tinggi, terutama di daerah padat penduduk seperti di Lombok Timur. Dimana ada beberapa faktor yang memengaruhi masih tingginya angka kematian ibu melahirkan dan bayi,

Page 8: 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

walaupun sudah ada usaha dari pemerintah untuk menekan angka tersebut yaitu :Masih kentalnya tradisi dan budaya

Dimana salah satu tradisi masyarakat didaerah adalah bersalin di dukun dan enggan bersalin di bidan atau di rumah sakit. Sehingga kemungkinan terjadinya kematian ibu dan bayi sangat besar karena bisa jadi sang ibu saat melahirkan tidak mendapat pelayanan kesehatan yang sangat dibutuhkannya.

2. Letak geografis

Letak geografis yang berjauhan juga merupakan faktor tingginya angka kematian ibu dan bayi, karena sulitnya petugas untuk menjangkau tempat tersebut seperi daerah Bima dan Dompu yang jauh.

3. Masih adanya pungutan

Walaupun seharusnya dengan adanya program ini, masyarakat miskin dibebaskan dari biaya bersalin dan memeriksa kesehatan, namun masih ada saja yang kecolongan. Sehingga masyarakat yang memang tidak mampu masih terhambat mendapat pelayanan kesehatan dikarenakan tidak ada biaya.

4. Kurangnya fasilitas

Fasilitas seperti alat transportasi dan fasilitas untuk petugas kesehatan juga sangat penting untuk ditingkatkan. Selain itu fasilitas kesehatan juga harus terus di perbaharui sesuai dengan kebutuhan.

 

Sehingga saya memiliki beberapa usulan kepada pemerintah agar program AKINO ini bisa lebih tepat lagi sehingga bisa menekan jumlah kematian ibu melahirkan dan kematian bayi, yaitu :

1. Meningkatkan sosialisasi secara intens

Sosialisasi tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali, namun harus terus dilakukan secaraintens terutama didaerah yang masih kental tradisi melahirkan didukun dan daerah yang padat penduduk serta tinggi angka kematian ibu dan anaknya seperti di Lombok Timur.

2. Menyediakan fasilitas

Untuk mencapai daerah yang jauh sangat dibutuhkan kendaraan seperti menuju tempat didaerah Dompu dan Bima. Selain fasilitas transportasi, tidak lupa juga fasilitas bagi petugas kesehatan yang ditempatkan didaerah terpencil.

3. Bekerjasama dengan tokoh masyarakat

Dengan dilakukannya pendekatan dengan tokoh masyarakat atau tokoh adat tentang pentingnya pelayanan kesehatan terutama untuk ibu melahirkan dan bayi, maka akan lebih mudah untuk melakukan pendekatan dengan masyarakatnya.

Page 9: 52573032 AKINO Singkatan Dari Angka Kematian Ibu Nol

4. Dilakukan evaluasi

Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui apakah program AKINO ini sudah tepat sasaran atau belum, karena hingga saat ini masih saja ada pungutan yang memberatkan.

 

Jadi teman-teman, tingginya angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi di NTB sangat tinggi dan sudah waktunya untuk menekan angka tersebut agar tidak semakin bertambah namun harus terus dikurangi. Karena itu sangat memengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM). selain itu masa depan negeri ini juga tergantung dari bayi-bayi yang lahir saat ini, apabila saat ini ibu melahirkan dan bayi tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai maka itu dapat menjadi faktor terhambatnya pembangunan dan regenerasi dimasa depan untuk mengembangkan negara yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Teman-teman, selain adanya masalah berkaitan dengan kesehatan tersebut, saat ini muncul sebuah gerakan sosial yang salah satu isu prioritasnya adalah masalah kesehatan. Sehingga masalah tingginya angka kematian ibu melahirkan dan kematian bayi tersebut juga termasuk dalam pembahasan sidang Parlemen Muda Indonesia.

 

Oleh karena itu, saya meminta dukungan dari teman-teman untuk mendukung saya sebagai kandidat tunggal untuk mewakili NTB dalam sidang Parlemen Muda Indonesia. sehingga saya bisa membawa isu-isu tersebut dalam sidang Parlemen Muda Indonesia.

Terima Kasih dan Mohon maaf apabila ada kesalahan.