Percobaan 1 (Beban Nol Trafo)

of 13 /13
UJI COBA TRANSFORMATOR 1 FASA TANPA BEBAN LAPORAN PRAKTEK MATA KULIAH Praktikum Mesin-mesin Listrik Yang dibina oleh Bapak Drs. Hari Putranto Oleh: UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FEBUARI 2013 Rina Puji Lestari (110534406811) Ricke Dwana. S (110534406814) Elga Aris Prasetyo (110534406818) Sri Rahayu (110534406819) Robi Ramandhani (110534406820) Joko Nurpito (110534406821) Agus Siswo Rumekso (110534406822) Hentik Lindawati (110534406842)

Embed Size (px)

description

Percobaan pengujian Trafo tanpa beban untuk mengetahui nilai tegangan dan arus berdasarkan teori yang sudah ada

Transcript of Percobaan 1 (Beban Nol Trafo)

  • UJI COBA TRANSFORMATOR 1 FASA

    TANPA BEBAN

    LAPORAN

    PRAKTEK MATA KULIAH

    Praktikum Mesin-mesin Listrik

    Yang dibina oleh Bapak Drs. Hari Putranto

    Oleh:

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULTAS TEKNIK

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

    FEBUARI 2013

    Rina Puji Lestari (110534406811)

    Ricke Dwana. S (110534406814)

    Elga Aris Prasetyo (110534406818)

    Sri Rahayu (110534406819)

    Robi Ramandhani (110534406820)

    Joko Nurpito (110534406821)

    Agus Siswo Rumekso (110534406822)

    Hentik Lindawati (110534406842)

  • PERCOBAAN 1

    PENGUJIAN TANPA BEBAN TRANSFORMATOR 1 FASA

    A. Tujuan

    a. Mahasiswa dapat mengetahui jenispolaritas dari transformator

    b. Mahasiswa dapat menentukan perbandingan transformasi

    c. Mahasiswa dapat menentukan rugi besi pada transformator

    d. Mahasiswa dapat melukis diagram beban nol pada transformator

    B. Dasar Teori

    Transformator adalah alat yang digenakan untuk memindahkanenergi listrik arus

    bolak balik dari satu rangkaian ke rangkaian yang lain dengan prinsip kopel magnetik.

    Tegangan yang dihasilkan dapat lebih besar atau lebih kecil dengan frekuensi yang sama.

    1. Prinsip Induksi.

    Hukum utama dalam transformator adalah hukum induksi faraday. Menurut

    hukum ini suatu gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup, adalah berbanding

    lurus dengan perubahan persatuan waktu dari pada arus induksi atau flux yang dilingkari

    oleh garis lengkung itu (Lihat gambar 1.1 Dan 2.2)

    Gambar 1.1. Arus magnitisasi

    secara grafis tanpa memperhitungkan rugi-rugi besi.

  • Gambar 1.2. Arus magnitisasi secara grafis dengan

    memperhitungkan rugi-rugi besi.

    Selain hukum Faraday, transformator menggunakan hukum Lorenz seperti terlihat

    pada gambar 3.3. berikut ini :

    Gambar 1.3. Hukum Lorenz

    Dasar dari teori transformator adalah sebagai berikut :

    Apabila ada arus listrik bolakbalik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti

    besi itu akan berubah menjadi magnit (seperti gambar 3.4.) dan apabila magnit tersebut

    dikelilingi oleh suatu belitan maka pada kedua ujung belitan tersebut akan terjadi beda

    tegangan mengelilingi magnit, maka akan timbul gaya gerak listrik (GGL).

    Gambar 1.4. Prinsip Dasar dari

    Transformator.

  • Dari prinsip induksi elektromangetik yang didapatkan tersebut maka dapat

    dituliskan suatu perbandingan transformasi, bahwa nilai tegangan yang dikeluarkan

    tergantung dari jumlah belitan yang berada diteras transformator. Perbandingan

    transformasi dapat disimbolkan sebagai A dengan persamaan sebagai berikut ;

    A = = = Np

    Ns

    E1

    E2

    I2

    I1

    Dimana : A = Perbandingan Transformasi

    Np = Kumparan Primer

    Ns = Kumparan Sekunder

    E1 = GGL Primer (V)

    E2 = GGL Sekunder (V)

    I1 = Arus Kumparan Primer (A)

    I2 = Arus Kumparan Sekunder (A)

    Jika A < 1 maka transfomator tersebut jenis step up dan A > 1 maka transformator jenis

    step down

    2. Pengujian Transformator

    a. Pengujian Polaritas Transformator 1 fasa

    Cara melilit kumparan transformator sangat menentukan tegangan induksi

    yang dibangkitkan dan polaritas dari transformator tersebut (Gambar 1.5). Bila sisi

    primer diberi tegangan, akan menghasilkan arah tegangan induksi seperti ditunjukkan

    arah panah. Terminal H1 mempunyai polaritas yang sama dengan L1 yaitu positif (+),

    sedangkan H2 polaritasnya sama dengan L2 (-).

    Gambar 1.5 Penentuan Polaritas Transformator

  • Posisi polaritas seperti tersebut diatas disebut dengan polaritas pengurangan,

    sebaliknya jika polaritas H1 (+) = L2 (+) dan H2 (-) = L1 (-), akibat cara melilit

    kumparan sekunder sebaliknya dari kondisi pertama, maka disebut polaritas

    penjumlahan.

    Penentuan polaritas seperti tersebut dijelaskan diatas bisa diketahui dengan

    cara melakukan pengukuran tegangan sebagai berikut, bila :

    - VaVH disebut polaritas penjumlahan.

    b. Pengujian Transformator Tanpa Beban

    Pada saat sisi sekuder dari transformator tidak diberi beban (Gambar 1.6),

    tegangan sisi primer hanya akan mengalirkan arus pada rangkaian primer yang terdiri

    dari impedansi bocor primer Z1 = R1 + JX1 Karena umumnya Z1 jauh lebih kecil dari

    Zm , maka Z1 biasa diabaikan tanpa menimbulkan suatu kesalahan yang berarti,

    rangkaian ekuivalennya (Gambar 1.7).

    Pada umumnya percobaan beban nol dilakukan dengan alat ukur diletakkan di

    sisi tegangan rendah dengan besarnya tegangan yang diberikan sama dengan tegangan

    nominalnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :

    - Bekerja pada sisi tegangan tinggi lebih berbahaya ;

    - Alat-lat ukur tegangan rendah lebih mudah didapat.

    Dari hasil penunjukkan alat alat ukur didapat nilai sebagai berikut :

    I0 = IC2 + Im

    2

    P0 = V1. I0 . Cos 0

    IC = I0 . Cos 0

    Im = I0 . Sin 0

    RC = = V0 V0

    2

    P0

    V0

    IM

    IC

    RC =

  • Gambar 1.6 Rangkaian Percobaan Beban Nol

    Maka diagram vector beban nolnya dapat dilukiskan sebagai berikut

    Gambar 1.6 Rangkaian ekuivalen dan vector beban nol

  • C. Alat dan Bahan

    a. Transformator 1 fasa 110/220 V, 1 KVA 1 buah

    b. AVO meter 1 buah

    c. Testpent 1 buah

    d. Tang Ampere 1 buah

    e. Amperemeter 1 buah

    f. Voltmeter 1 buah

    g. Wattmeter 1 buah

    h. Trafo Regulator 1 buah

    i. MCB 1 buah

    j. Kabel penghubung 1 buah

    D. LangkahKerja

    a. Mengukur tahanan kumparan primer dan kumparan sekunder

    1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan

    2. Putar AVO meter padaposisi Ohmmeter

    3. Lakukan pengkalibrasian pada AVOmeter

    4. Pilih Ohmmeter diskala yang paling terkecil

    5. Ukur ujung-ujung kumparan primer transformator dengan pencolok dari

    AVOmeter. Perhatikan gambar berikut :

    Terminal 0 VTerminal 0 V

    Terminal 220 V

    Terminal 110 V

    Np Ns

    Inti

    Pengukuran tahanan kumparan primer dan

    kumparan sekunder

    6. Hitung nilai tahanan yang ditunjukkan oleh jarum Ohmmeter

    7. Catat hasil pengukuran pada tabel yang telah disediakan

    8. Lakukan pengujian pada kumparan sekunder

  • 9. Ulangi langkah yang sama seperti pengukuran tahanan pada kumparan primer

    b. Mengukur tahanan isolasi transformator

    1. Perhatikan gambar dibawah ini :

    Terminal 0 V Terminal 0 V

    Terminal 220 VTerminal 110 V

    Np Ns

    Inti

    Pengukuran tahanan kumparan primer

    dengan kumparan sekunder

    2. Lakukan pengkalibrasian AVOmeter

    3. Putar AVOmeter pada posisi Ohmmeter dan diskala yang terkecil lakukan seperti

    yang telah di tunjukkan gambar

    4. Catat hasil pengukuran pada tabel yang telah disediakan

    5. Lakukan pengujian tahanan isolalasi berikutnya dan perhatikan gambar dibawah

    ini :

    Terminal 0 V Terminal 0 V

    Terminal 220 VTerminal 110 V

    Np Ns

    Inti

    Pengukuran tahanan kumparan primer

    dengan inti transformator

  • 6. Ulangi langkah 2, langkah 3 dan langkah 4 pada pengujian tahanan isolasi

    7. Lakukan pengujian tahanan isolalasi berikutnya dan perhatikan gambar dibawah

    ini :

    Terminal 0 V Terminal 0 V

    Terminal 220 VTerminal 110 V

    Np Ns

    Inti

    Pengukuran tahanan kumparan sekunder

    dengan inti transformator

    8. Ulangi langkah 2, langkah 3 dan langkah 4 pada pengujian tahanan isolasi

    c. Menentukan jenis polaritas transformator

    1. Perhatikan gambar dibawah ini :

    Terminal 0 V Terminal 0 V

    Terminal 220 VTerminal 110 V

    Np Ns

    Inti

    220 VAC

    50 HzTransformator

    Asut

    Percobaan polaritas

    transformator

    2. Rakitlah rangkaian sesuai dengan gambar yang telah disediakan

  • 3. Perhatikan tulisan penunjuk nilai tegangan dibagian primer. Bila tertulis angka 0

    (nol) maka mendapatkan sumber tegangan netral dan bila tertulis 110 maka

    mendapatkan inputan tegangan 110 VAC dari jala-jala listrik. Namun bila

    tegangan masukkan sebesar 220 VAC maka masukkan tegangan pada terminal

    trafo yang bertuliskan 220 V

    4. Cek kembali rangkaian dan pastikan sambungan-sambungan listrik agar tidak

    mudah lepas

    5. Beri tegangan nominal 110 V atau 220 V pada transformator sesuai terminal yang

    disambungkan

    6. Periksa keluaran sekunder transformator dengan menggunakan testpen. Bila

    terminal transformator yang bertuliskan angka tegangan tertinggi saat ditest

    penujungnya menyalakan lampu indicator didalam tespent maka trafo tersebut

    jenis transformator subtactif. Namun bila terminal transformator yang bertuliskan

    angka terendah saat ujungnya menyalakan lampu indicator didalam testpen maka

    trafo tersebut jenis transformator addictive

    7. Catat hasil pengujian pada tabel yang disedikan

    8. Matikan sumber listrik bila pengujian dianggap selesai

    d. Mengukur rugi besi pada transformator

    1. Perhatikan gambar dibawah ini :

    Terminal 0 V Terminal 0 V

    Terminal 220 VTerminal 110 V

    Np Ns

    Inti

    A

    V V220 VAC50 Hz

    Transformator

    Asut

    Percobaan transformator

    tanpa beban

  • 2. Rakitlah rangkaian sesuai dengan gambar yang telah disediakan. Untuk

    pemasangan tang Ampere hanya dikalungkan pada kabel bertegangan (bukan

    netral) yang terhubung dengan kumparan primer dan jala-jala

    3. Perhatikan tulisan penunjuk nilai tegangan dibagian primer. Bila tertulis angka 0

    (nol) maka mendapatkan sumber tegangan netral dan bila tertulis 110 maka

    mendapatkan inputan tegangan 110 VAC dari jala-jala listrik. Namun bila

    tegangan masukkan sebesar 220 VAC maka masukkan tegangan pada terminal

    trafo yang bertuliskan 220 V

    4. Cek kembali rangkaian dan pastikan sambungan-sambungan listrik tidak mudah

    lepas

    5. Beri tegangan nominal 110 V atau 220 V pada transformator sesuai terminal yang

    disambungkan

    6. Hitung hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur

    7. Catat hasil pengukuran pada tabel yang telah disediakan

    8. Matikan sumber listrik bila pengujian dianggap selesai

    e. Lakukan analisa percobaan sesuai dengan percobaan dan hasil yang telah didapat.

    E. Data hasil percobaan

    a. Pengujian tahanan kumparan primer dan kumparan sekunder

    - Tahanan kumparan primer = 4, 8

    - Tahanan kumparan sekunder = 1, 2

    b. Pengujian tahanan isolasi transformator

    - Kumparan primer Kumparan sekunder = tidak terbaca

    - Kumparan primer Inti trafo = tidak terbaca

    - Kumparan sekunder-Inti trafo = tidak terbaca

    c. Polaritas transformator = Substractive

  • d. Mengukur Rugi Besi

    - Vp (Tegangan Terminal Primer) = 120 V

    - Vs (Tegangan Terminal Sekunder) = 235 V

    - I0(Arus Beban Nol) = 0, 33 A

    - W = - W (Jika tersedia)

  • H. KeselamatanKerja

    a. Perhatikan keamanan kerja anda selama praktikum, baik pakaian, alat-alat kerja

    maupun instalasi yang anda rangkai

    b. Teliti ulang rangkaian sebelum tegangan di ON kan

    c. Jangan mengantuk

    I. Daftar Pustaka