5000 kata

38
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Manusia Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena manusia dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. 2.2. Sains Sains merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan alamiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang struktur dari suatu sistem serta penjelasan tentang pola laku sistem tersebut. Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem alami maupun sistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Kita dapat mempelajari sains dari alam semesta yang dimulai dengan bertanya kepada alam atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang alam. Dari pertanyaan itulah kemudian muncul sebuah hipotesis yang akan diajukan secara empiris sehingga dari pengujian empiris tersebut diperoleh informasi yang valid dan dapat dipercaya. Sains dan hasilnya dapat dirasakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Untuk itu sains harus menjadi bagian internal dari sistem pendidikan nasional supaya para siswa menjadi warga negara dan masyarakat yang sadar akan pentingnya sains di era masa kini. Namun pada kenyataanya sains tidak selamanya berjalan dengan baik dalam memberikan manfaat kepada umat manusia, karena sains dapat berakibat buruk jika dipersalahgunakan.

description

manusia

Transcript of 5000 kata

Page 1: 5000 kata

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Manusia

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena manusia dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.

2.2. Sains

Sains merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan alamiah, dan berisikan informasi yang memberikan gambaran tentang struktur dari suatu sistem serta penjelasan tentang pola laku sistem tersebut. Sistem yang dimaksud dapat berupa sistem alami maupun sistem yang merupakan rekaan pemikiran manusia mengenai pola laku hubungan dalam tatanan kehidupan bermasyarakat.

Kita dapat mempelajari sains dari alam semesta yang dimulai dengan bertanya kepada alam atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang alam. Dari pertanyaan itulah kemudian muncul sebuah hipotesis yang akan diajukan secara empiris sehingga dari pengujian empiris tersebut diperoleh informasi yang valid dan dapat dipercaya.

Sains dan hasilnya dapat dirasakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Untuk itu sains harus menjadi bagian internal dari sistem pendidikan nasional supaya para siswa menjadi warga negara dan masyarakat yang sadar akan pentingnya sains di era masa kini. Namun pada kenyataanya sains tidak selamanya berjalan dengan baik dalam memberikan manfaat kepada umat manusia, karena sains dapat berakibat buruk jika dipersalahgunakan.

2.3 Teknologi

Teknologi merupakan bagian dari himpunan informasi yang termasuk dalam pengetahuan ilmiah yang berisikan informasi preskriptif mengenai penciptaan sistem-sistem ciptaan tersebut. Penggunaan teknologi bertujuan untuk memudahkan segala aktifitas yang berkaitan dengan efisien waktu dan tenaga.

Penciptaan teknologi ini didorong oleh ciri otomatisme dari fenomena teknik kehidupan masa kini yang menginginkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan mudah, sama dengan sains, penggunaan teknologi dan hasilnya juga memberikan kontribusi yang besar dari kesejahteraan hidup manusia disegala aspek kihidupan. Namun sayangnya sekarang ini tidak semua teknologi dapat membantu pekerjaan manusia, justru adapula teknologi yang malah membantu menjadi boomerang akibat salah dalam memanfaatkannya. Oleh karena itu dalam memanfaatkan

Page 2: 5000 kata

teknologi haruslah didasari dengan moral dan etika yang baik serta tanggungjawab sosial yang beradab.

Contoh-contoh teknologi:

1.      Teknologi komunikasi

Suatu sistem yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat, jarak dan waktu. Misal: internet, handphone, bairless, dll.

2.      Teknologi informasi

Suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh berbagai macam info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang relative singkat. Misal: internet, tv.

3.      Bioteknologi

Suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami secara dramatis. Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.

2.4. Peran Sains dan Teknologi

Perbedaan utama antara negara maju dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju karna didukung oleh sistem informasi yang mapan. Sebaliknya, sistem informasi yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan dalam penguasaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Jadi jelaslah bahwa maju atau tidaknya suatu negara sangat di tentukan oleh penguasaan teirhadap informasi, karena informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan.teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun negara. Sehingga apabila satu negara ingin maju dan tetap eksis dalam persaingan global, maka negara tersebut harus menguasai informasi.

Di era globalisasi dan informasi ini penguasaan terhadap informasi tidak cukup harnya sekedar menguasai, diperlukan kecepatan dan ketepatan. Sebab hampir tidak ada guna menguasai informasi yang telah usang, padahal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan usia informasi menjadi sangat pendek, dengan kata lain, informasi lama akan diabaikan dengan adanya informasi yang lebih baru.

Masukan dan kontribusi langsung dari para pemegang peran yang lain; siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan informasi yang sangat membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi pengembangan sekolah. Jika obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan pendidikan sumber daya manusia maka hal itu telah meningkatkan hubungan komunikasi kita dengan seluruh sektor lingkungan pendidikan dan para pemegang peran. Lagipula kunci utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling berbagi komunikasi terbuka dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungkan dari segala bidang.

Page 3: 5000 kata

Kehidupan kita sekarang perlahan lahan mulai berubah dari dulunya era industri berubah menjadi era informasi di balik pengaruh majunya era globalisasi dan informatika menjadikan computer, internet dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh kekurangan dikehidupan kita. Aktifitas network globalisasi ekonomi yang disebabkan oleh kemajuan dari teknologi informasi bukan hanya mengubah pola produktivitas ekonomi tetapi juga meningkatkan tingkat produktivitas;dan pada saat bersamaan juga menyebabkan perubahan structural dalam kehidupan politik, kebudayaan, kehidupan sosial masyarakat dan juga konsep waktu dalam dalam berbagai lapisan masyarakat.

Dalam globalisasi ekonomi, perekonomian dunia tidak akan lagi mengenal batas-batas negara dan bahkan peranan negara diramalkan akan semakin berkurang. Arus globalisasi ekonomi dipercepat oleh kemajuan teknologi yang makin pesat khususnya di bidang transportasi, telekomunikasi dan informasi yang memungkan arus orang, barang, jasa, dan informasi bergerak dengan lebih cepat, dalam jumlah yang semakin besar, dengan kualitas yang semakin baik, dan dengan biaya yang semakin murah. Persaingan antar bangsa dalam memproduksi barang dan jasa akan semakin kuat dan ketat. Kemajuan teknologi itu pulalah yang akan makin mempercepat proses globalisasi di berbagai bidang kehidupan manusia. Dengan demikian, maka penguasaan iptek dari suatu bangsa yang akan menentukan keberhasilan bangsa itu menghadapi globalisasi dalam bidang ekonomi dan bidang kehidupan lainnya.

2.5. Pengaruh Sains dan Teknologi

Baik sains, teknologi  dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek kehidupan manusia. Sehingga pengaruh sains dan teknologi bagi manusia dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif.

Pengaruh positif terdiri dari :

1.      Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.

2.      Pemanfaatan sains dan teknologi secara tepat dapat lebih mempermudah proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.

3.      Sains dan teknologi dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.

Pengaruh negatif terdiri dari :

Selain untuk memberikan pengaruh positif sains dan teknologi juga dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradaban manusia. Pemanfaatan dari sains dan teknologi, sering kali menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa, seperti:

a.       Menipisnya lapisan ozon

Page 4: 5000 kata

b.      Terjadi polusi udara, air dan tanah

c.       Terjadi pemanasan global

d.      Rusaknya ekosistem laut

e.       Iptek dikembangkan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi. Menjamurnya produk-produk mainan (contoh: game online)

f.       Kemajuan teknologi yang serba praktis serta budaya asing yang berpengaruh dominan terhadap satuan budaya asli bisa membangkitkan kesan sebagai ‘model’ untuk ditiru. Kecenderungan meniru itu dalam kelanjutannya bisa terpantul melalui berkembangnya gayahidup  yang dianggap superior dibandingkan dengan gaya hidup lama.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada hakekatnya manusia secara kodrati bersifat sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia berbeda-beda dengan manusia yang lain dalam hal kepribadian, pola pikir, kelebihan, kekurangan dan kreatifitas untuk mencapai cita-cita. Sehingga sebagai pribadi-pribadi yang khas tersebut manusia berusaha mengeluarkan segala potensi yang ada pada dirinya dengan cara menciptakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup tanpa bantuan orang lain. Potensi-potensi manusia sebagai makhluk individu dapat dituangkan dalam sains, dan teknologi.

Baik sains, teknologi  dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek kehidupan manusia. Sehingga pengaruh sains dan teknologi bagi manusia dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif.

Pengaruh positif ;

1.       Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.

2.       Pemanfaatan sains dan teknologi secara tepat dapat lebih mempermudah proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.

3.       Sains dan teknologi dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.

Pengaruh negatif;

Page 5: 5000 kata

Selain untuk memberikan pengaruh positif sains dan teknologi juga dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradaban manusia. Pemanfaatan dari sains dan teknologi, sering kali menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa, seperti:

a.      Menipisnya lapisan ozon

b.      Terjadi polusi udara, air dan tanah

c.        Terjadi pemanasan global

d.        Rusaknya ekosistem laut

e.      Iptek dikembangkan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi. Menjamurnya produk-produk mainan (contoh: game online)

Kemajuan teknologi yang serba praktis serta budaya asing yang berpengaruh dominan terhadap satuan budaya asli bisa membangkitkan kesan sebagai ‘model’ untuk ditiru. Kecenderungan meniru itu dalam kelanjutannya bisa terpantul melalui berkembangnya gayahidup  yang dianggap superior dibandingkan dengan gaya hidup lama.

Oleh karena itu agar sains dan teknologi dapat memberikan pengaruh yang positif bagi manusia, maka sains dan  teknologi seharusnya mampu mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

3.2. Saran

1.      Perkembangan teknologi yang melanda hidup manusia harus dikuasai pemanfaatannya. Jangan sampai perkembangan media menjadikan manusia sebagai objek, menyeret dan memaksanya pada kehidupan yang menyimpang.

2.      Sains dan teknologi harus memberikan pengaruh yang baik, karena kasus yang terjadi sains dan teknologi ini dikembangkan untuk memenuhi kesenangan-kesenangan materi dan mengorbankan alam semesta.

3.      Perubahan gaya hidup yang ditiru dan budaya asing bisa berkelanjutan dengan timbulnya gejala keterasingan dan kebudayaan sendiri.

Saran tersebut ditujukan kepada generasi muda yang dapat memberikan pengaruh yang positif bagi perubahan peradaban manusia. Dan Supaya Pemanfaatan dari sains dan teknologi, tidak  menimbulkan masalah baru dalam  kehidupan manusia terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa.

Tak bisa dibantah, negara-negara Asia pernah mengalami masa kejayaan di bidang sains dan teknologi. Justru ketika negara Barat mengalami apa yang

Page 6: 5000 kata

disebut dengan "abad kegelapan". Islam punya peranan penting di bidang tersebut. Sayang, itu adalah masa silam. Kolonialisme membuat sains dan teknologi diambil alih oleh Barat, dan menjadikan negara terjajah termasuk Indonesia hanya sebagai negara "satelit". Sebuah kilas balik dari sisi sejarah dan filosofi ini semoga mampu membuat kita menguraikan kembali kesuksesan yang pernah kita ukir di masa lampau. Dan berpikir, bahwa saat ini pun kita harus kembali merebut sejarah itu. Berikut bagian pertama dari 2 (dua) tulisan.

Di bagian penutup dari buku “Aborted Creativity: Science and Creativity in theThird World,” Susantha Goonatilake menyimpulkan bahwa:

“The major carriers of science in the Third World, the universities and the researchinstitutes, …, produce a large number of scientists as well as … impressive output….This science, though important practically, is of mediocre creativity;it has failed to produce any significant originality in thinking.”

Dalam buku tersebut dimuat berbagai hasil studi terhadap perkembangan sains dan teknologi di negara-negara berkembang baik di Asia, Afrika maupun Amerika Latin pada periode pra-kolonial, kolonial dan pasca-kolonial. Istilah “aborted creativity” digunakan untuk menegaskan adanya pola umum dalam perkembangan pengetahuan di Dunia Ketiga, dimana kreativitas yang pernah tumbuh berkembang di masa pra-kolonial, mengalami marjinalisasi, tekanan-tekanan, sehingga akhirnya tidak mampu meraih tahap perkembangan yang lebih tinggi.

Dengan perkataan lain, kreativitas yang berakar pada tradisi-tradisi prakolonial di Dunia Ketiga gugur sebelum berkembang mencapai kematangannya; kreativitas ini teraborsi. Di sisi lain, pengetahuan yang berkembang di Dunia Ketiga di pasca-kolonial merupakan sains dan teknologi yang pilar-pilarnya dikembangkan melalui transformasi peradaban Barat sejak Renaissance sampai Revolusi Industri di Inggris.

Sains dan Teknologi Negara Ketiga

Berbeda dengan sains dan teknologi di Barat, di Dunia Ketiga perkembangan sains dan teknologi ini cenderung imitatif, tidak memiliki orisinalitas, dan rendah dalam kreativitas. Menurut Goonatilake, gejala ini dipengaruhi oleh struktur sosial, kondisi psikologi dan persoalan epistemologi yang membuat sains dan teknologi di Dunia Ketiga—meskipun sudah meraih kemerdekaan—selalu bergantung pada sains dan teknologi di Barat.

Page 7: 5000 kata

Dalam sebuah pertemuan resmi negara-negara Asia di New Delhi tahun 1947, Sutan Sharir, Perdana Menteri Republik Indonesia waktu itu, menegaskan makna kemerdekaan:

“... the sentiment which has impelled the races of Asia to struggle for independence is not only based on truth and justice, but us also in keeping with the insistent call of progress and absolutely in harmony with the dictates of humanity. But here it is important to bear in mind that that sentiment must be so nurtured that it will not stray from the path of truth, justice, humanity and idealism. For, should we fall prey to careless ways of thought, this self-same sentiment will turn itself into an instrument of destruction and all our idealistic visions of a brave new world will end in Dead-Sea fruit.”

Melalui pernyataan di atas, Dr. Sharir menegaskan kebenaran, keadilan dan kemanusiaan sebagai pijakan bagi perjuangan untuk meraih kemerdekaan, dan mengingatkan agar pijakan ini terus-menerus dihidupkan untuk mencegah penyimpangan-penyimpangan yang justeru dapat merusak nilai-nilai ideal dari suatu kemerdekaan.

Kurang dari satu dekade setelah Konperensi Asian Relations di New Delhi, negara-negara Dunia Ketiga kembali menyelenggarakan pertemuan yang dikenal dengan Konperensi Asia-Afrika, di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Ini merupakan pertemuan monumental negara-negara Dunia Ketiga yang melahirkan sebuah kesepakatan penting yang dikenal dengan Dasasila Bandung. Sepuluh prinsip yang terkandung dalam Dasasila Bandung menegaskan penghormatan dan perlindungan atas hak-hak dasar manusia, kedaulatan dan integritas setiap bangsa, persamaan bagi setiap ras, dan menolak segala tindakan campur tangan, tindakan penekanan dan kekerasan, tindakan penyimpangan hukum dari bangsa mana pun di dunia.

Setengah abad Dasasila Bandung dicetuskan sudah. Sebagian besar negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, masih belum meraih keadaan sebagaimana yang diaspirasikan melalui Dasasila Bandung tersebut. ‘Bencana’ moneter yang dialami negara-negara Dunia Ketiga di sepanjang 1990-an memperlihatkan rendahnya kemerdekaan ekonomi dan politik dari negara-negara tersebut. Fakta ini, dan didukung dengan fakta tentang tingginya kebergantungan negara-negara Dunia Ketiga dalam sains dan teknologi di era pasca-kolonial, memperlihatkan bahwa kemerdekaan yang diraih negara-negara Dunia Ketiga belum meraih wujud yang utuh dan matang.

Sains dan Teknologi di Dunia Islam dan Asia

Perkembangan pengetahuan yang signifikan pernah terjadi di masa jaya para pemikir dari Dunia Islam, pada abad ke 7 sampai abad ke 10 Masehi.

Page 8: 5000 kata

Pada masa ini, khazanah intelektual Yunani digali dan disempurnakan oleh pemikir besar seperti Ibnu Sina, Ibnu Kaitsam, Al Khawarizm, dan lain-lain. Tradisi filsafat Yunani mendapatkan ‘ruh’ yang baru di masa itu, dan dasar-dasar penelitian empirik diletakkan oleh para saintis muslim. Astronomi, Kimia, Optika, Matematika, Kesusasteraan, Politik dan Kenegaraan mengalami kemajuan yang sangat pesat di periode ini.

Logos (kehendak, kesadaran) yang mendasari pencarian intelektual di masa ini mendapat pengaruh besar dari sistem ajaran Islam yang khas tentang manusia, masyarakat, dunia material dan alam eternal. Hingga belahan pertama milenium II (sampai 1400-an), pengetahuan berkembang meluas di negara-negara Asia dan Afrika lain seperti India, Cina, dan Mesir, yang dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban besar. Dalam catatan Susantha Goonatilake, terdapat sistem pengetahuan formal tentang dunia fisis yang dikenal dengan nama Ayurveda, yang berakar pada sistem ajaran agama Buddha. Di abad ke 13, sistem pengetahuan Ayurveda berhasil mengembangkan penggunaan zat-zat kimia untuk keperluan medis.

Sedangkan bangsa-bangssa Eropa pada masa-masa itu mengalami apa yang oleh pemikir Eropa Modern disebut sebagai Masa Kegelapan (Dark Age) yang dicirikan oleh dominasi kerajaan-kerajaan barbar. Abad ke 14 sampai abad ke 17 merupakan masa Renaissance bagi Barat di mana berlangsung pergerakan kultural mulai dari Italia, dan meluas ke Jerman, Perancis, Inggris, dan negara-negara Eropa Barat lainnya. Renaissance merupakan transformasi peradaban Eropa dari masa kegelapan menuju era baru yang disebut dengan Enlightment. Perubahan peradaban ini ditandai dengan transformasi sosialpolitik-ekonomi, dan perubahan dalam world view, yang dipelopori oleh, di antaranya, Leonardo da Vinci, Copernicus, Bacon, Newton, Hume, dan August Comte.

Melalui Renaissance ini, khususnya memasuki abad 19, sains dan teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan watak yang khas, yang oleh Martin Heidegger disebut dengan ‘memerangkap alam.’ Ilmu pengetahuan yang semula dikembangkan dengan tujuan utama memahami alam, bergeser menjadi kontrol dan manipulasi alam. Kesadaran (logos) untuk memerangkap alam ini menjadi pendorong pengembangan teknologi modern di pasca Revolusi Industri.

Sains dan Teknologi di Barat

Page 9: 5000 kata

Ilustrasi (thelesbianmafia.com)Hingga akhir abad 19, perkembangan sains dan teknologi berlangsung hanya dengan dukungan dan campur tangan yang sangat terbatas dari pemerintah. Kemajuan sains di era modern sebagian besar berlangsung melalui upaya-upaya individual—para saintis 'amatir' yang bekerja di Eropa, khususnya Inggris, Perancis, Jerman, Austria dan negara-negara Skandinavia. Istilah 'amatir' di sini digunakan untuk menegaskan bahwa sains bukan merupakan sejenis profesi di masa itu. Mata pencaharian utama para saintis di masa itu seringkali tak terpaut dengan sains yang mereka tekuni. Komunikasi di antara mereka berlangsung secara pribadi, tidak melalui forum-forum formal.

Upaya-upaya saintifik mengalami reformasi selama abad 19 seiring dengan meningkatnya relasi-relasi antara kepentingan pemerintah dan kegiatan S dan T. Di masa itu perhatian pemerintah untuk menggunakan sains menjadi tumbuh pesat terutama di Eropa, Amerika Serikat dan Kanada. Perang Dunia I menandai awal mula bersatunya para saintis dengan pemerintah. Ketika itu untuk pertama kalinya para saintis dikerahkan untuk mengabdikan sains bagi kepentingan perang, dan menghasilkan lembaga-lembaga besar seperti Departemen Riset Saintifik dan Industrial, Dewan Riset Nasional di AS.

Setelah Perang Dunia I, hubungan-hubungan ini berkembang lebih jauh. Akibat Revolusi Rusia dan pengukuhan negara Soviet, sains digalang untuk melayani ideologi komunis. Sains bukan hanya menjadi aset kapital nasional, tetapi juga layanan publik dan dipadukan dengan kekuatan produksi. Perencanaan dan koordinasi sentral riset saintifik untuk tujuan pembangunan ekonomik kemudian dilembagakan. Industrialisasi Rusia yang fenomenal dan berlangsung dalam sekejap, sebagian besar didorong oleh kebijakan pemerintah Rusia bagi sains. Ini membangkitkan kepercayaan bahwa sains dapat, dan harus direncanakan untuk kepentingan masyarakat.

Pengalaman di masa perang memperlihatkan bahwa kemajuan sains dan teknologi dapat dipercepat melalui koordinasi riset secara nasional dan

Page 10: 5000 kata

dukungan pemerintah secara terorganisasi. Meluasnya peranan sains dan teknologi dalam pemerintahan dimotivasi utamanya oleh keinginan negara-negara pada masa itu untuk memelihara pembangunan ekonomi dan ketahanan militer. Buah dari upaya seperti ini dapat diarahkan menuju prioritas kebijakan nasional. Seusai masa perang, formulasi kebijakan sains dan teknologi nasional menjadi objektif yang penting di antara negara-negara industri. Ini terlihat pada pendirian Dewan Penasihat Kebijakan Sains di Inggris, Komisi Energi Atom di Perancis, dan Fondasi Sains Nasional di AS.

Perang Dingin

Sesudah Perang Dunia II, di masa Perang Dingin, sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat pendanaan yang sangat besar. Dengan suksesnya Manhattan Project dan pengembangan senjata nuklir, sains fisik menerima kelayakan politik yang sangat tinggi. Untuk alasan yang serupa, sebagai konsekuensi kompetisi antara AS dan Uni Soviet, sains yang terpaut dengan program luar angkasa seperti sains material, aspek tertentu dari astronomi, memperoleh pendanaan besar. Tetapi pada periode berikutnya kedua program ini mengalami pengurangan anggaran yang sangat berarti, sebagai akibat menurunnya ketegangan di antara dua negara besar tersebut.

Di era 1940-an, sains fisika mendapat dukungan politis jauh lebih besar dari sains sosial. Sehelai surat yang ditandatangani 5000 saintis disampaikan pada Presiden AS di tahun 1945. Surat itu menyatakan bahwa merupakan kesalahan besar untuk melibatkan para saintis sosial di dalam National Science Foundation (NSF). Sains sosial bersifat kontroversial sehingga rentan terhadap serangan politik, dan membuat NSF kesulitan dalam memobilisasi sumber-sumber daya. Tetapi di pertengahan 1960-an, dengan berkembangnya kritik terhadap Perang Vietnam, kritik terhadap sains sosial menjadi bumerang bagi sains fisik itu sendiri. Sains-sains sosial bangkit dan berkembang dalam tubuh saintifik Amerika.

Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Rangkuman pengalaman negara-negara maju ini memperlihatkan bahwa techne di era modern bukan lagi merupakan urusan individu ataupun komunitas berskala kecil.Techne mencakup upaya-upaya saintifik dan teknnologis, serta kebijakan S dan T pada skala nasional. Logos dari techne modern ini berorientasikan tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan berbentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam guna mewujudkan produksi berskala massal.

Sains dan Teknologi di Dunia Ketiga di Pasca-Kolonial

Page 11: 5000 kata

Perkembangan ilmu pengetahuan di negara-negara bekas kolonial menghadirkan isu yang vital berkenaan dengan karakteristik pengetahuan mereka. Istilah ‘satellitic science’ telah digunakan oleh para pengamat sains di Dunia Ketiga untuk menggambarkan situasi ini. Apa-apa yang dipandang sebagai pengetahuan saintifik di Dunia Ketiga adalah apa-apa yang telah diakui absah di dalam tradisi modernis Barat. Pengetahuan yang absah ini kemudian diimitasi di periferal melalui kebergantungan sosial dan kultural.

Model Perkembangan Pengetahuan Difusionis

Umumnya dalam model perkembangan pengetahuan demikian, proses akuisisi pengetahuan sebagian besar bersifat difusionis (dari pusat ke periferi). Pengetahuan fundamental dan mendasar tumbuh sebagian besar di Barat dan dialihkan ke negara-negara berkembang dalam konteks hubungan intelektual yang bergantung. Sebagian besar pekerjaan penting, isu-isu utama, dan paradigma utama dalam sains berlangsung di pusat sementara isu-isu minor dan sub-problem yang ditangani saintis di negara-negara yang bergantung. Legitimasi pengetahuan—proses yang melaluinya output pengetahuan tertentu dicap absah dan relevan, mengambi bentuk berbeda di pusat dan di periferi.

Di pusat, legitimasi berlangsung melalui perdebatan yang sengit dan negosiasi sosial pada isu-isu saintifik oleh para saintis di pusat. Di periferi yang terikat, akumulasi pengetahuan terjadi melalui difusi ide-ide yang berasal dari pusat, dan legitimasi terjadi dengan merujuk dan mengacu pada tulisan-tulisan dan para penulis di pusat. Reputasi saintifik di sebuah negara periferial seringkali dibentuk tidak atas dasar kriterian saintifik, tetapi cara-cara personal-politis.

Pengetahuan saintifik di pusat oleh karenanya, tumbuh di dalam lingkungan yang kreatif melalui proses organik. Di perferi, struktur kebergantungan menghasilkan pengetahuan imitatif atau pengetahuan yang dilegitimasi pada kriteria non-saintifik. Pengetahuan justru beraksi untuk menekan kreativitas. Watak lain dari pengetahuan yang tumbuh di periferi adalah ia merupakan pemetaan pengetahuan di pusat. Oleh karena tidak seluruh realitas dari pusat yang datang dipetakan, maka pengetahuan di periferi cenderung terfragmentasi. Para saintis di periferi cenderung mencari legitimasi dan kemajuan sosial dalam cara-cara yang superfisial.

 

Sains merupakan ilmu yang mempelajari alam semesta beserta seluruh isinya. Seseorang yang ahli di bidang sains dikenal dengan sebutan saintis.

Page 12: 5000 kata

 

Teknologi adalah suatu sarana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Teknologi merupakan penerapan sains yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Sebagai contoh, pada abad-abad sebelum ada alat bedah canggih, seorang pasien yang memerlukan operasi pembedahan harus menghadapi alat-alat operasi yang mengerikan. Hal itu membuat nyalinya ciut dan dapat mengakibatkan sakitnya makin parah. Dengan adanya perkembangan sains dan teknologi, alat bedahpun makin “ramah”. Pasien tidak takut lagi menghadapi operasi pembedahan. Selain itu, keberhasilan operasi pembedahan pun semakin meningkat.

 

 

 

 

 

 

 

Peranan Sains Dan Teknologi Dalam Kehidupan Manusia

 

Sains dan teknologi lahir dari hasil pemikiran manusia. Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari sains dan teknologi. Tahukah kalian bagaimana hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat ?

Beruntunglah kita dapat menikmati hasil perkembangan teknologi saat ini. Kita dapat mencegah menularnya suatu penyakit dengan vaksinasi, mengetahui jenis kelamin janin sejak masih dalam kandungan, atau kita dapat mengganti organ tubuh yang sudah tidak berfungsi melalui teknik cangkok organ. Coba bayangkan jika seandainya kalian hidup pada zaman dahulu ketika sains dan teknologi belum maju. Kita mungkin tidak dapat berbuat apa-apa ketika suatu wabah penyakit menyerang. Kita mungkin hanya menunggu giliran kapan penyakit itu hilang atau mungkin hanya menunggu kematian.

Hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat sangat erat dan bahkan tidak dapat dipisahkan. Teknologi dan hasil penemuan di bidang sains menjadi tidak berarti jika tidak dapat di terapkan dalam kehidupan masyarakat. Untuk itu, hasil penelitian sains dan teknologi harus di

Page 13: 5000 kata

sebarluaskan kepada masyarakat. Dengan cara seperti ini, diharapkan suatu penelitian dapat cepat diketahui sekaligus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut contoh keterkaitan antara sains, teknologi, dan masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: 5000 kata

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: 5000 kata

 

 

 

 

 

 

Sifat Sains Sebagai Ilmu

 

1. a.       Sains Bersifat Pasti

Sains dikatakan ilmu pasti jika hasil suatu penelitian selalu sama walaupun dilakukan pada tempat yang bebeda. Namun, syarat objek dan metode yang digunakan sama.

 

Contoh :

Reaksi fotosintesis selalu sama walaupun terjadi pada tumbuhan yang hidup di tempat yang berbeda, misalnya dataran tinggi dan dataran rendah.

 

 

6CO₂ + 6H₂O                             C₆H₁₂O₆ + 6O₂

 

 

 

1. b.      Sains Bersifat Nisbi

Sains terkadang bersifat nisbi. Hal ini terjadi ketika suatu konsep hasil penelitian terbantahkan dengan adanya konsep baru yang didukung dengan bukti-bukti dan penelitian yang lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Page 16: 5000 kata

 

Contoh :

Dahulu makhluk hidup hanya dibagi menjadi dua golongan, yaitu hewan dan tumbuhan. Ketika itu, jamur masuk dalam golongan tumbuhan. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan sains, penggolongan makhluk hidup pun bergeser. Adanya penemuan baru itu, suatu golongan mungkin masuk ke golongan lainnya, atau menjadi golongan tersendiri. Sebagai contoh, munculnya penggolongan atau klasifikasi baru menurut Whittaker. Menurut Whittaker, makhluk hidup digolongkan menjadi lima, yaitu monera, protista, jamur, tumbuhan, dan hewan. Dari contoh itu jelas bahwa jamur yang semula masuk golongan tumbuhan, akhirnya menjadi golongan tersendiri.

 

 

1. c.       Sains Bersifat Terbatas

Sampai detik ini sudah banyak sekali hasil temuan-temuan baru dibidang sains dan teknologi. Namun demikian, hingga saat ini pula masih banyak permasalahan yang belum dapat diatasi dengan sains.

 

Contoh :

Manusia selalu ingin tampak awet muda. Berbagai usaha dilakukan untuk tetap tampil segar dan menarik. Namun, sains belum mampu menemukan gen yang dapat mencegah penuaan, hanya sebatas cara merawat kulit supaya tetap segar sehingga tampak awet muda.

Definisi, Perbedaan, dan Penerapan Sains dan Teknologi Definisi Sains dan Teknologi

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.

Teknologi, teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri.

Page 17: 5000 kata

Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai saling mempunyai hubungan. Jika tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi tidak akan ada.

(http://enjelnjel.blogspot.com/2011/09/pengertian-ilmu-pengetahuan-dan.html)

 

Perbedaan Sains dan Teknologi

Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode  yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.

Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

(http://tugasteknikmesin.blogspot.com/2011/12/definisi-ilmu-pengetahuan.html)

 

Penerapan Sains dan Teknologi

Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu :

1.      Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress)Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.

2.      Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress)Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.

3.      Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress)Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi

Page 18: 5000 kata

dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.

Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.

Di lain pihak suatu kebijaksanaan ‘pintu yang lama sekali terbuka’ terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sain dan Teknologi1.      Sains

Sains merupakan pengetahuan teoritis yang disusun secara khusus melalui metode ilmiah dengan melakukan pengamatan. Perlu kita ketahui bersama bahwa sains terdiri dari tiga elemen esensial yaitu dengan pencarian pemahaman, memiliki hukum –hukum atau prinsip-prinsip dari generalitas paling tinggi dan dapat diuji secara eksperimen. Akan tetapi pengertian sains tidak sampai pada hal itu saja, sebab banyak perumusan lain yang berusa menjelaskan perihal sains seperti yang nampak pada definisi Carin (1993) mendefinisikan sains sebagai “ suatu kemampuan pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”.

2.      TeknologiKata teknologi berasal dari bahasa ”texere” yang berarti menyusun atau

membangun. Akan tetapi, dikalangan masyarakat yang pada umumnya mengartikan teknologi sebatas pada penggunaan mesin dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, yang pada kenyataan bahwa teknologi tidak terbatas pada penggunaan mesin itu saja. Seperti halnya menurut Gorokhov (1998) yang menyatakan bahwa teknologi memiliki tiga makna prinsip yaitu:

Page 19: 5000 kata

a.       Teknologi (secara teknis) sebagai agrerat dari semua artifak-artifak manusia yang dipergunakan, mulai dari perkakas sampai dengan sistem teknologis kompleks yang berskala besar.

b.      Teknologi sebagai agregat dari seluruh aktivitas teknis, penemuan yang bersifat penciptaan dan penemuan, riset dan pengembangan, dan tahapan-tahapan dalam penciptaan teknologis yang berhasil, serta penyebarannya ke masyarakat secara luas.

c.       Teknologi sebagai agregat dari keseluruhan pengetahuan teknis, mulai dari teknik yang sangat khusus dan praktik-praktiknya sampai pada sistem teknologis-saintifik teoretis termasuk pengetahuan mengenai perekayasaan.

B.     Keterkaitan Sains dengan TeknologiPada hakekatnya sains merupakan sebuah produk dan proses. Sains

melandasi perkembangan teknologi, sedangkan teknologi menunjang perkembangan sains. Pada umumnya sains digunakan untuk aktivitas dalam upaya memperoleh penjelasan tentang objek dan fenomena alam. Sedangkan teknologi merupakan aplikasi sains yang dapat dijadikan upaya untuk mendapatkan suatu produk yang dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan perangkat-perangkat atau peralatan, proses dan sumberdayanya.

Dalam artian lain sains merupakan ilmu yang sistematisasi, metodis dan logis yang diperoleh melalui penelitian. Penelitian ini merupakan penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Penelitian memegang peranan dalam :

a.       Membantu manusia memperoleh pengetahuanb.      Memperoleh jawaban suatu pertanyaanc.       Memberikan pemecahan atas suatu masalah.

Dari hal tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu mendorong munculnya teknologi dengan teknologi mendorong adanya penelitian, dari penelitian tersebut menghasilkan ilmu pengetahuan baru

Page 20: 5000 kata

yang kemudian memunculkan teknologi baru. Dengan demikian sains dan teknologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

C.     Keterkaitan Sains, Teknologi dengan Nilai Sosial MasyarakatPada dasarnya pendekatan sains teknologi dan masyarakat dalam

pandangan ilmu-ilmu sosial memberikan pemahaman mengenai kepekaan penilaian seseorang terhadap dampak lingkungan. Keputusan yang dibuat oleh masyarakat biasanya memerlukan penggunaan teknologi untuk melaksanakannya. Bahkan, masyarakat dan ilmu pengetahuan (sains) membutuhkan teknologi sebagai sarana untuk menyimpan dan mencari informasi.

Berdasarkan hal tersebut kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa sains, teknologi dan niali sosial masyarakat saling terkait satu sama lain. Hal ini sesuai dengan penjelasan Widyatiningtyas, 2009 yang menyatakan bahwa ”sains merupakan suatu tubuh pengetahuan dan proses penemuan pengetahuan. Teknologi merupakan suatu perangkat keras ataupun perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Sedangkan masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki wilayah, kebutuhan, dan norma-norma sosial tertentu”.

Contohnya : Seorang anak sebagai anggota masyarakat dengan kelas sebagai ruang belajar sains. Dalam pengalaman belajar yang ditempuhnya, anak tersebut dapat mengidentifikasi potensi masalah, mengumpulkan data yang berkaitan dengan suatu masalah, mempertimbangkankan solusi alternatif dan mempertimbangkan konsekuensi berdasarkan keputusan tertentu di dukung dengan adanya teknologi untuk mempublikasikan hasil penemuannya yang dimana hal itu dapat bermanfaat bagi masyarakat.

D.    Keterkaitan Sains, Teknologi dengan Nilai Budaya MasyarakatKata "kebudayaan" berasal dari kata Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau "akal". Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal.

Page 21: 5000 kata

Kebudayaan adalah hasil karya manusia, yang meliputi hasil akal, rasa, dan kehendak manusia. Oleh karena itu maka kebudayaan tidak pernah berhenti, terus berlangsung sepanjang zaman, dan merupakan suatu proses yang memerlukan waktu yang panjang untuk memenuhi keinginan manusia untuk lebih berkualiatas.

Apabila kebudayaan adalah hasil karya manusia, maka ilmu sebagai hasil akal pikir manusia juga merupakan kebudayaan. Namun, ilmu dapat dikatakan sebagai hasil akhir dalam perkembangan mental manusia dan dapat dianggap sebagai hasil yang paling optimal dalam kebudayaan manusia.

Menurut C. Kluckhohn ada tujuh unsur dalam kebudayaan universal, yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencarian hidup, sistem teknologi dan peralatan, bahasa, serta kesenian. (Widyosiswoyo, 1996).

Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang dapat berupa sains. Untuk mendapatkan ilmu diperlukan cara-cara tertentu yaitu memerlukan suatu metode dan mempergunakan sistem, mempunyai obyek formal dan obyek material yang kemudian dapat ditunjang dengan adanya teknologi. Daruni 1991 menyatakan bahwa “pengetahuan adalah unsur dari kebudayaan, maka ilmu yang merupakan bagian dari pengetahuan dengan sendiriya juga merupakan salah satu unsur kebudayaan”.

Selain ilmu merupakan unsur dari kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan terdapat hubungan pengaruh timbal-balik. Perkembangan ilmu tergantung pada perkembangan kebudayaan, sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada kebudayaan. Keadaan sosial dan kebudayaan, saling tergantung dan saling mendukung. Pada beberapa kebudayaan, ilmu dapat berkembang dengan subur. Disini ilmu mempunyai peran ganda yakni mendukung pengembangan kebudayaan dan mengisi pembentukan watak bangsa.

E.     Keterkaitan Sains, Teknologi dengan Nilai Moral Masyarakat

Page 22: 5000 kata

Dalam bahasa Latin, etika disebut dengan moral yang memiliki pengertian kebiasaan atau kesusilaan mengenai baik, buruk, semestinya, benar, salah dalam melakukan suatu hal yang dapat berupa ide seseorang. Ketika manusia memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis, mereka dapat saja hanya memfungsikan idenya, sehingga dapat dipastikan bahwa manfaat pengetahuan mungkin diarahkan untuk hal-hal yang destruktif.

Oleh karena itu, pada tingkat aksiologis, pembicaraan tentang nilai etika(moral) adalah hal yang mutlak. Nilai ini menyangkut manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemaslahatan manusia itu sendiri. Karena dalam penerapannya, ilmu pengetahuan juga mempunyai bias negatif dan destruktif, maka diperlukan nilai dan norma untuk mengendalikan potensi ide manusia ketika hendak bergelut dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan pengetahuan yang baik . Di sinilah etika menjadi ketentuan mutlak, yang sangat berperan penting bagi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan derajat hidup serta kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.

Contohnya: Dalam membuat atau memanfaatkan ilmu pengetahuan, moral seseorang sangat di tentukan, yang dimana apakah orang tersebut akan memunculkan ide buruk atau baik dalam pemanfaatan ilmu pengetahuannya dengan ditunjang oleh keberadaan teknologi canggih. Dalam hal ini, apabila seorang memanfaatkan ilmu pengetahuan dengan lebih mementingkan ego dari pada hati nurani, maka kebaikan yang diperoleh dan hasil perolehan ilmu pengetahuannya akan sangat minim, sebab tidak berdampak baik bagi kehidupan masyarakat.

F.      KesimpulanBerdasarkan penjelasan diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa

sains, teknologi dan nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat baik itu nilai sosial, moral maupun budaya memiliki keterkaitan satu sama lain.

Page 23: 5000 kata

Sebab, sains atau ilmu pengetahuan tidak akan berkembang tanpa adanya penunjang dari teknologi sebagai pendorong munculnya sebuah penelitian, dimana penelitian tersebut akan melahirkan ilmu pengetahuan baru.

Ilmu pengetahuan yang telah berkembang tentunya perlu kita sosialisasikan kepada masyarakan, sebab tujuan utama (hakikat) dibentuknya ilmu pengetahuan adalah untuk kepentingan dan kesejahtraan masyarakat. Dari ilmu pengetahuan tersebut, masyarakat dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sosial maupun budayanya.

Selain itu, dalam pembentukan sains(ilmu pengetahuan) memerlukan adanya nilai moral yang benar untuk dapat menggunakan pengetahuan sebagai mana hakikatnya sehingga mampu membantu masyarakat dalam mencapai suatu kesejahtraan bukan sebaliknya.

A.  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

1.    Definisi Ilmu

IPTEK adalah akronim dai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Yang dimaksud dengan atau

pengertian tentang ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didasarkan atas fakta-fakta di

mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku sistem. Kamus Besar Bahasa

Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang

disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan

gejala-gejala tertentu. Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh

Bakhtiar tahun 2005 diantaranya  adalah :

a)    Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum

kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya

tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.

b)   Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum

dan sistematik, dan ke empatnya serentak.

c)    Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten

tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.

d)   Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu

sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip

tentang hal yang sedang dikaji.

Page 24: 5000 kata

e)    Harsojo menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan

suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang

terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indera

manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan

kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk : “ jika .... maka “.

f)    Afanasyef, menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia

mencerminkan alam dan konsep-konsep, katagori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan

kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.

Yang dimaksud dengan atau pengertian tentang ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang

didasarkan atas fakta-fakta di mana pengujian kebenarannya diatur menurut suatu tingkah laku

sistem. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah

pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang

dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu.

Ilmu pengetahuan menurut Horton, P, B., dan Chester L, H merupakan upaya pencarian

pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis menurut tahap-

tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu sedangkan

tekonologi adalah penerapan penemuan-penemuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah

praktis.

Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan

yang disusun sebagai berikut:

1)   Ontologis, dapat diartikan sebagai hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas

ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya, dengan kata lain ontologis merupakan

objek formal dari suatu pengetahuan

2)   Epistemologis, dapat diartikan sebagai cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan

disusun menjadi tubuh pengetahuan

3)   Aksiologis, merupakan asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.

2.    Definisi Teknologi

Teknologi, teknologi merupakan berasal dari bahasa Yunani, yaitu tekne, yang berari

pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur dan metode yang digunakan pada

berbagai cabang industri. Berikut ini definisi teknologi menurut para ahli:

Page 25: 5000 kata

a) Menurut Prayitno dalam Ilyas (2001), teknologi adalah seluruh perangkat ide, metode, teknik

benda-benda material yang digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk

memenuhi kebutuhan manusia.

b) Menurut Mardikanto (1993), teknologi adalah suatu perilaku produk, informasi dan praktek-

praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima dan digunakan atau diterapkan oleh

sebagian warga masyarakat dalam suatu lokasi tertentu dalam rangka mendorong terjadinya

perubahan individu dan atau seluruh warga masyarakat yang bersangkutan.

c) Wikipedia.org mendefenisikan teknologi merupakan perkembangan suatu media / alat yang

dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.

Kesimpulannya, ilmu pengetahuan mempunyai teori-teori atau rumus-rumus yang tetap, dan

teknologi merupakan praktek atau ilmu terapan dari teori-teori yang berasal dari ilmu

pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai saling mempunyai hubungan.

Jika tidak ada ilmu pengetahuan, teknologi tidak akan ada.

B.  Dampak Perkembangan IPTEK

1.    Bidang Informasi dan Komunikasi

Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan yang sangat pesat. Dari

kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara lain:

a)    Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian

manapun melalui  internet

b)   Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan

melalui handphone

c)    Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah, dan lain-lain.

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata kemajuan kemajuan teknologi

tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang negatif, antara lain:

a)    Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).

b)   Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah

gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu.

c)    Kerahasiaan alat tes semakin terancam Melalui internet kita dapat memperoleh informasi

tentang tes psikologi, dan bahkan dapat memperoleh layanan tes psikologi secara langsung dari

internet. Kecemasan teknologi, selain itu ada kecemasan skala kecil akibat teknologi komputer.

Page 26: 5000 kata

Kerusakan komputer karena terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam komputer

inilah beberapa contoh stres yang terjadi karena teknologi. Rusaknya modem internet karena

disambar petir.

2.    Bidang Pendidikan

Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain:

a)    Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat

pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.

b)   Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam

proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang

membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan

bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.

c)    Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka Dengan kemajuan teknologi proses

pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa

pos internet dan lain-lain.

Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses  pendidikan antara lain:

a)    Kerahasiaan alat tes semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven, Differential

Aptitudes Test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari permasalahan ini adalah, tes

psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan pengembangan tes psikologi harus berpacu

dengan kecepatan pembocoran melalui internet tersebut.

b)   Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak kriminal. Kita

tahu bahwa kemajuan di badang pendidikan juga mencetak generasi yang berepngetahuan tinggi

tetapi mempunyai moral yang rendah. Contonya dengan ilmu komputer yang tingi maka orang

akan berusaha menerobos sistem perbangkan dan lain-lain.

C.  Dampak Kemajuan Teknologi terhadap Perkembangan Emosi Anak

Kemajuan teknologi misalnya internet ternyata berdampak kepada emosi anak. Dampak

kemajuan teknologi terhadap perkembangan emosi anak dapat dibagi menjadi 2. Dampak

kemajuan teknologi ada yang positif dan ada yang negatif. Adanya kemajuan teknologi sisi

positifnya anak lebih berfikir kritis, logis, dan terbuka. Selain itu, kemampuan verbal dan non

verbal anak lebih berkembang. Namun, ada sisi negatif dari kemajuan teknologi, yaitu anak

Page 27: 5000 kata

kurang terasah kreatifitasnya, anak kurang berkembang kecerdasannya baik intelektual maupun

emosionalnya, anak cenderung menjadi anak yang pasif, dan egois. Kemajuan teknologi

berpengaruh terhadap psikis anak termasuk emosi anak. Hal ini tentu saja kurang baik bagi

perkembangan mental atau pribadi anak di kemudian hari. Adanya kemajuan teknologi

menjadikan seorang anak terlalu asyik dengan dunianya sendiri. Dan anak menjadi kurang

bersosialisasi dengan lingkungan, padahal kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial.

Sosialisasi dan komunikasi adalah hal yang ikut menentukan seseorang berhasil dalam hidupnya.

Sosialisasi meliputi aspek kerja sama atau gotong royong, kesabaran, sportivitas, kejujuran, dan

tenggang rasa. Selain itu dengan kurang terlatihnya pengendalian emosi di waktu masih kanak-

kanak maka dikuatirkan saat dewasa tingkat emosinya belum matang. Hal ini dapat menjadi

masalah tersendiri bagi anak bila dewasa kelak.

Kemajuan teknologi memang bertujuan untuk semakin memudahkan kegiatan yang dilakukan

manusia. Namun perlu diingat bahwa kemajuan teknologi memiliki dampak buruk bagi

perkembangan emosi dan mental anak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai dampak kemajuan teknologi terhadap perkembangan

emosi anak yaitu:

1.    Orangtua tidak boleh acuh tak acuh dalam kegiatan dan aktivitas anak. Sebaiknya orangtua ikut

aktif berperan dan mengarahkan setiap aktivitas yang dilakukan anak.

2.    Orangtua sebaiknya selalu memperbaharui informasi tentang kemajuan teknologi yang mungkin

akan bersentuhan dengan dunia anak, misalnya tentang game online, gadget terbaru, dan

informasi yang berhubungan dengan kemajuan teknologi lainnya.

3.    Jadikan anak sebagai teman dan sahabat, sehingga anak tidak canggung atau kaku bila berbicara

dengan orangtua. Orangtua hendaknya menjadi sahabat yang dapat dipercaya oleh anak. Berkata

yang benar, dan tidak menakuti atau mengancam merupakan cara mempererat hubungan dengan

anak. Hal ini akan berpengaruh positif bagi emosi anak, yaitu anak akan terbuka untuk

menceritakan semua aktivitas yang dilakukannya. Begitu pula dalam hal emosi, emosi bukan

hanya sekedar rasa marah saja, namun rasa sedih, takut, bingung, cemas, frustasi juga termasuk

rasa emosi. Bila hubungan anak dan orangtua dekat, baik dan tidak bermasalah, maka anak akan

lebih dapat mengontrol emosi yang terjadi dan buruknya dampak kemajuan teknologi terhadap

perkembangan emosi anak dapat diminimalkan.

Page 28: 5000 kata

D.  Tingkatan Teknologi Berdasarkan Penerapannya

1.    Teknologi Tinggi ( Hi – tech )

Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan

terbaru. Contoh : komputer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya. Ciri-ciri

teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangannya, biaya

perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.

2.    Teknologi Madya

Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih

sederahan dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri

teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan

pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah

padat modal da padat karya, unsure-unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh

di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.

3.    Teknologi Tepat Guna

Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan

pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di Negara-negara berkembang, karena

dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi

teknologi dari tingkat paling sederhana.

Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang teknologi

informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada unjung pertengahan kedua abad

ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka

bumi (bahkan sebagian jagat raya) – menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas

tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras,

kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.