5 pengukuran dan kesalahan

37
Pengukuran dan Kesalahan Simon Patabang http://spatabang.blogspot.com

Transcript of 5 pengukuran dan kesalahan

Page 1: 5 pengukuran dan kesalahan

Pengukuran dan Kesalahan

Simon Patabanghttp://spatabang.blogspot.com

Page 2: 5 pengukuran dan kesalahan

A. Pengukuran

• Tujuan pengukuran listrik adalah menentukan nilai suatu besaran listrik

• Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur

• Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan (error).

Page 3: 5 pengukuran dan kesalahan

Istilah Dalam Pengukuran

1. Ketelitian (presisi) • adalah derajat kepastian hasil suatu pengukuran. • Ketelitian ditentukan oleh skala alat ukur. Semakin

kecil pembagian skala suatu alat ukur maka semakin teliti (pesisi) hasil pengukuran alat tersebut.

• Contoh : alat ukur mistar memiliki skala terkecil 1 mm, sedangkan jangka sorong memiliki skala terkecil 0,1mm dan 0,05 mm, maka pengukuran dengan menggunakan jangka sorong akan memberikan hasil yang lebih presisi dibanding dengan menggunakan mistar.

Page 4: 5 pengukuran dan kesalahan

2. Ketepatan (accuracy)

• adalah menunjukkan seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya.

• Ke-akurasi-an pengukuran harus dicek dengan cara membandingkan terhadap nilai standar yang ditetapkan.

• Contoh sederhana misalnya kita membuat sebuah alat ukur mistar, maka alat yang dibuat harus dibandingkan terhadap mistar yang sudah standar agar dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat.

Page 5: 5 pengukuran dan kesalahan

Contoh : Sebuah amperemeter menunjukkan arus sebesar 10A dengan akurasi 1% maka kesalahan pengukurannya adalah 1% X 10A = 0,1A sehingga harga sebenarnya dari hasil pengukurannya adalah (10 + 0,1) = 10,1A.

Page 6: 5 pengukuran dan kesalahan

3. Sensitifitas (Kepekaan)

• Adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan respon pada output terhadap perubahan yang kecil pada input.

• Nilai sensitivitas yang tinggi menyatakan keunggulan dari alat ukur yang bersangkutan.

• Contoh : sinyal input arus 0,005 mA dan alat ukur masih mampu memberikan sinyal output maka alat ukur tersebut memiliki sensitivitas tinggi.

Page 7: 5 pengukuran dan kesalahan

4. Resolusi (resolution)

• Resolusi adalah nilai perubahan terkecil yang dapat dirasakan oleh alat ukur ketika mengukur suatu besaran listrik.

• Contoh : Jarum penunjuk sebuah Voltmeter menunjukkan perubahan 0,1 mV (perubahan terkecil yang dapat dilihat) maka dikatakan bahwa resolusi dari Voltmeter adalah 0,1 mVolt.

• Harga resolusi sering dinyatakan pula dalam persen skala penuh.

Page 8: 5 pengukuran dan kesalahan

B. Kesalahan Pengukuran (Error)Kesalahan pengukuran (error) adalah perbedaan hasil pengukuran dengan hasil yang diharapkan.

Kesalahan pengukuran dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Kesalahan pemakaian alat ukur2. Kekeliruan dalam menyalin data3. Salah membaca skala4. Kesalahan pembulatan5. Salah menentukan tingkat ketelitian6. Dll

Page 9: 5 pengukuran dan kesalahan

1. Kesalahan Relatif

• adalah perbandingan antara besarnya pengukuran terhadap harga yang sebenarnya.

• Bila harga pembacaan adalah M dan harga sebenarnya adalah T maka kesalahan relatifnya adalah :

e = [(M-T)/T]*100% Satuan dinyatakan dalam persentase

• Besar kecilnya kesalahan relatif menunjukkan presisi dari alat ukur.

Page 10: 5 pengukuran dan kesalahan

2. Kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran.

Pembacaan jarum penunjuk pada alat ukur analog dapat terjadi karena beberapa hal yaitu :• Karena letak alat ukur• Karena metode pengukuran• Karena temperatur• Karena ketidakpastian rangkaian• Karena jarum penunjuk kurang runcing, • Bayangan jarum penunjuk (kesalahan paralax)

Page 11: 5 pengukuran dan kesalahan

3. Jenis-Jenis Kesalahan

1. Kesalahan umum

adalah kesalahan yang disebabkan karena manusia.

Contoh : kesalahan paralak, kesalahan penaksiran, kesalahan pembacaan alat ukur, penyetelan yang tidak tepat, pemakaian instrumen yang tidak sesuai.

Page 12: 5 pengukuran dan kesalahan

2. Kesalahan sistematis

adalah kesalahan yang disebabkan oleh kekurangan pada instrumen itu sendiri.

Contoh : ketegangan pegas yang tidak tepat, kalibrasi yang tidak sesuai, perawatan, penggunaan dan penanganan instrument yang tidak benar, kerusakan atau adanya bagian-bagian yang aus dan pengaruh lingkungan terhadap peralatan

Page 13: 5 pengukuran dan kesalahan

3. Kesalahan yang tak disengaja (random error)

adalah kesalahan yang penyebabnya tidak secara langsung dapat diketahui.

Contoh : Kesalahan yang disebabkan oleh pengaruh kondisi lingkungan : temperature, tekanan, dan kelembaban yang tinggi, atau listrik statis, medan elektromagnetik yang kuat.

Page 14: 5 pengukuran dan kesalahan

4. Kesalahan Batas (Limiting errors)• Batas-batas penyimpangan dari nilai yang ditetapkan

disebut kesalahan batas (limiting error) atau kesalahan garansi (guarantee error).

• Misalnya nilai tahanan adalah 500Ω ±10 %, maka pabrik menjamin bahwa nilai tahanan tersebut berada diantara 450 Ω dan 550 Ω.

• Pabrik tidak menetapkan deviasi standar atau kesalahan yang mungkin, tetapi menjanjikan bahwa kesalahan tidak akan lebih besar dari betas-batas yang telah ditetapkan.

Page 15: 5 pengukuran dan kesalahan

C. Angka Penting

• Angka penting menunjukkan ketepatan pengukuran yang diperoleh dengan menyatakan banyaknya angka-angka yang berarti (angka signifikan).

• Angka penting memberikan informasi yang sebenarnya mengenai besaran atau ketepatan pengukuran.

• Makin banyak angka-angka yang berarti, maka ketepataan pengukuran semakin baik

Page 16: 5 pengukuran dan kesalahan

Contoh• Hasil pengukuran sebuah tahanan R dinyatakan :

Hasil Pengamatan

Jumlah Angka Penting

68 Ω 268,0 Ω 3

• 68 Ω artinya hasil pengukuran lebih mendekati 68 daripada 67 Ω dan 69 Ω

• 68,0 Ω artinya hasil pengukuran lebih mendekati 68,0 daripada 67,9 Ω dan 68,1 Ω

Page 17: 5 pengukuran dan kesalahan

• 117,1 volt menunjukkan bahwa penaksiran yang paling baik lebih mendekati 117,1 volt daripada 117,0 volt atau 117,2 volt.

• Cara lain dengan menuliskan 117,1 ± 0,05 volt, artinya bahwa nilai tegangan terletak antara 117,05 volt dan 117,15 volt.

Hasil Pengamatan

Jumlah Angka Penting

117,1 Volt 4

• Hasil pengukuran tegangan adalah 117,1 volt.

Page 18: 5 pengukuran dan kesalahan

D. Analisis Statistik

• Karena adanya kesalahan-kesalahan dalam pengukuran, maka hasil pengukuran memberikan hasil yang tidak tepat.

• Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang mendekati data sebenarnya maka digunakan Analisis statistik.

• Biasanya diperlukan banyak data pengukuran untuk dianalisis.

Page 19: 5 pengukuran dan kesalahan

Rumus Statistik1. Nilai Rata-rata

• Jika pengukuran dilakukan secara berulang kali dan tidak saling tergantung maka hasil pengukuran dinyatakan dalam nilai rata-rata dari semua pembacaan

• Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil pengukuran yang mendekati harga sebenarnya.

• Rumus :

Page 20: 5 pengukuran dan kesalahan

• Deviasi adalah penyimpangan hasil pengukuran terhadap harga rata-rata

Catatan :Jumlah deviasi sama dengan nol

Deviasi ada 2 macam yai tu : deviasi maksimum (dmax) dan deviasi minimum (dmin) yang dinyatakan dengan rumus “Dmax = Xmak – Xrata-rataDmin = Xmin – Xrata-rata

Page 21: 5 pengukuran dan kesalahan

Rangkuman kesalahan ds :

Adalah jumlah deviasi maksimum dan minimum dibagi 2.

max min

2d d

ds

Contoh :1. Pengukuran tegangan pada sebuah beban listrik

didapatkan data 117,02 volt; 117,11 volt; 117,08; volt; 117,03 volt. Tentukan

(a) tegangan rata-rata, (b) rangkuman kesalahan

Page 22: 5 pengukuran dan kesalahan

Perhitungan :

Page 23: 5 pengukuran dan kesalahan

2. Suatu rentetan pengukuran arus yang tidak saling bergantungan, dilakukan oleh enam pengamat, menghasilkan : 12,8 mA, 12,2 mA, 12,5 mA, 13,1 mA, 12,9 mA, 12,4 mA,

Tentukan :– nilai rata-rata– deviasi terhadap nilai rata-rata

Page 24: 5 pengukuran dan kesalahan

Penyelesaian :1. Nilai rata-rata :

2. Deviasi terhadap nilai rata-rata :

Dapat dilihat jumlah aljabar semua deviasi adalah nol .( d1 + d2 + d3 + d4 + d5 + d6 = 0 )

Page 25: 5 pengukuran dan kesalahan

3. Deviasi Rata-rata• Adalah Jumlah aritmatika dari harga absolute

masing-masing deviasi dibagi dengan jumlah pengukuran.

• Deviasi rata-rata dapat digunakan untuk menunjukkan kepresisian instrument pengukuran dimana harga yang rendah menunjukkan kepresisian yang tinggi.

Page 26: 5 pengukuran dan kesalahan

Contoh:

Tentukan deviasi rata-rata dari data yang diberikan pada contoh di atas.Penyelesaian :

Page 27: 5 pengukuran dan kesalahan

4. Deviasi Standar (S)

• Adalah tingkatan harga yang bervariasi mengenai harga rata-rata

untuk angka-angka yang kecil (n < 30) bilangan penyebutnya sering dinyatakan sebagai n – 1, untuk memperoleh harga yang lebih akurat pada standar deviasi

Page 28: 5 pengukuran dan kesalahan

Contoh Hasil pengukuran seperti dalam Tabel di bawah. Daftar 50 pembacaan tegangan

Page 29: 5 pengukuran dan kesalahan

Grafik Jumlah Pembacan Tegangan

• Gambar menunjukkan pem bacaan terbanyak adalah 100 Volt. Sedang nilai lainnya berada hampir simtetri pada kedua sisi 100 V.

• Grafik menggambarkan ben tuk kurva. Jika bentuk kurva makin sempit maka hasil pengukuran nilai sebenarnya yg paling mungkin adalah nilai tengah atau hasil rata-rata.

Page 30: 5 pengukuran dan kesalahan

Kesalahan yang mungkin terjadi

Adapun kemungkinan bentuk kurva distribusi kesalahan adalah :• Kemungkinan kesalahan-kesalahan yang kecil lebih

besar dari pada kemungkinan kesalahan-kesalahan besar

• Kesalahan-kesalahan besar sangat mustahil• Terdapat kemungkinan yang sama bagi kesalahan

positif dan negatif sehingga kemungkinan suatu kesalahan yang diberikan akan simetris terhadap harga nol.

Page 31: 5 pengukuran dan kesalahan

• Secara statistik untuk kesalahan yang mungkin dinyatakan dengan rumus :

r = ± 0.6745 σ.

dimana :σ = Standar deviasi

Page 32: 5 pengukuran dan kesalahan

Contoh :Pengukuran sebuah tahanan sebanyak 10 kali diperoleh hasil sebagai berikut : 101.2, 101.7, 101.3, 101.0, 101.5, 101.3, 101.2, 101.4, 101.3, 101.1 Ω. Dengan menganggap bahwa yang ada hanya kesalahan acak, tentukan :

(a) nilai rata-rata, (b) deviasi standar, (c) kesalahan yang mungkin

Page 33: 5 pengukuran dan kesalahan

Penyelesaian• Penyelesaian

dengan tabel, mudah dibaca dan dapat menggunakan program Excel menghitungnya.

Page 34: 5 pengukuran dan kesalahan
Page 35: 5 pengukuran dan kesalahan

Contoh : Ketelitian sebuah voltmeter 0 – 150 V, dijamin sampai 1% skala penuh. Tegangan yang diukur oleh voltmeter adalah 83 V. Tentukan limiting error (batas kesalahan) dalam persen.

Penyelesaian :• Besar batas kesalahan (Limiting error) :

0,01 x 150 V = 1,5 V• % kesalahan pada penujukkan voltmeter :

Page 36: 5 pengukuran dan kesalahan

Soal Latihan1. Tentukanlah jumlah angka penting dalam masing-

masing hasil pengukuran berikut : a. 542 b. 0,65 c. 27,25 d. 0,00005 e. 40 x 10⁶ f. 20,0002. Pengukuran sebuah tahanan dalam satuan ohm,

diperoleh hasil sebagai berikut : 147,2; 147,4; 147,9; 148,1; 147,1; 147,5; 147,6; 147,4; 147,6, dan 147,5. Tentukanlah :

a. Nilai rata-rata b. Deviasi rata-rata c. Deviasi standar d. Kesalahan yg mungkin dari pembacaan (%)

Page 37: 5 pengukuran dan kesalahan

Sekian