Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

11
Alat Ukur Dan Alat Ukur Dan Pengukuran Pengukuran BAB I BAB I Pengukuran dan Kesalahan Pengukuran dan Kesalahan

description

rangkaian listrik

Transcript of Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

Page 1: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

Alat Ukur Dan Pengukuran Alat Ukur Dan Pengukuran BAB I BAB I

Pengukuran dan KesalahanPengukuran dan Kesalahan

Page 2: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

PengukuranMembandingkan suatu besaran yang tidak

diketahui harganya dengan besaran lain yang telah diketahui harganya.

Alat ukur digunakan untuk keperluan pengukuran.Alat ukur1. Instrumen untuk mengetahui harga suatu besaran

atau suatu variabel2. Membantu peningkatan ketrampilan

manusia dan dalam banyak hal memungkinkan seseorang untuk menentukan nilai dari suatu besaran yang tidak diketahui, karena tanpa bantuan instrumen manusia tidak dapat menentukannya

Pengertian dan DefinisiPengertian dan Definisi

Page 3: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

Untuk menggunakan instrumen – instrumen Untuk menggunakan instrumen – instrumen secara cermat :secara cermat :perlu memahami prinsip-prinsip kerjanya perlu memahami prinsip-prinsip kerjanya dan dan mampu memperkirakan apakah instrumen mampu memperkirakan apakah instrumen tersebut sesuai untuk pemakaian yang tersebut sesuai untuk pemakaian yang sudah ditentukansudah ditentukan

Page 4: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

Dalam pengukuran dikenal beberapa istilah, antara lain :1. Instrumen (alat ukur) : adalah suatu alat ukur yang

digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu kuantitas atau variabel.

2. Ketelitian / akurasi : harga terdekat di mana suatu pembacaan instrumen mendekati harga sebenarnya dari variabel yang diukur sehingga tingkat kesalahan pengukuran menjadi lebih kecil.Ketelitian berkaitan dengan alat ukur yang digunakan pada saat pengukuran..

3. Ketepatan (precision) suatu ukuran kemampuan untuk hasil pengukuran yang serupaTingkat kesamaan nilai pada sekelompok pengukuran atau sejumlah nilai dimana pengukuran dilakukan secara berulang-ulang dengan instrumen yang sama. Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah cara melakukan pengukuran.

Pengertian dan DefinisiPengertian dan Definisi

Page 5: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

Pengertian dan DefinisiPengertian dan Definisi4. Sensitivitas (sensitivity)

Perbandingan antara sinyal keluaran/respon instrumen terhadap perubahan variabel masukan yang diukur.

5. Resolusi (resolution)Perubahan terkecil pada nilai yang diukur dari respon suatu instrumen.

6. Kesalahan (Errors)Penyimpangan variabel yang diukur dari nilai sebenarnya.

Page 6: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

Besaran dan SatuanBesaran dan SatuanBesaran Satuan Simbol

Tegangan Volt ( V ) V

Arus Amper ( A ) I

Tahanan (=Resistor ) Ohm ( Ω ) R

Daya Watt ( W ) P

Waktu Detik ( dtk ) t

Frekuensi Herzt ( Hz ) f

Periode Detik ( dtk ) T

Induktor Henry (H) L

Kapasitor Farad ( F ) C

Konduktor Mho ( Siemen ) G

Reaktansi Ohm ( Ω ) X

Suseptansi Mho β

Impedansi Ohm ( Ω ) Z

Admitansi Mho Y

Page 7: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

Faktor Pengali SatuanFaktor Pengali SatuanNamaNama SimbolSimbol EkivalenEkivalen

teratera TT 10101212

gigagiga GG 101099

megamega MM 101066

kilokilo kk 101033

hectohecto hh 101022

dekadeka dada 1010

decideci dd 1010-1-1

centicenti cc 1010-2-2

MiliMili MM 1010-3-3

micromicro μμ 1010-6-6

nanonano nn 1010-9-9

picopico pp 1010-12-12

femtofemto ff 1010-15-15

attoatto aa 1010-18-18

Page 8: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

Bentuk Umum Sistem PengukuranBentuk Umum Sistem Pengukuran

Detektor/tranduser

Pengkondisi Sinyal

Penunjuk/perekam

1. Detektor/ tranduser : mendeteksi besaran fisik dan melakukan transformasisecara mekanik atau listrik sehingga sinyal bisa diolahpada tahap berikutnya

2. Pengkondisi sinyal : mengubah sinyal dengan penguatan, pelemahan sehingga didapatkan keluaran yang dikehendaki

3. Penunjuk/Perekam : menunjukan, merekam atau menampilkan variable yang diukur.

Page 9: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

Ketepatan terdiri dari 2 karakteristik1.Kesesuaian ( conformity )2.Jumlah angka yang berarti ( significant figures ), terhadap suatu pengukuran yang dilakukan

1.Kesesuaian1.Kesesuaian ( conformity )( conformity )Contoh:Sebuah tahanan 1384572Ω setelah diukur dengan ohmmeter

secara konsisten dan berulang, menghasilkan 1,4 MΩ. Apakah orang yang mengukur (pengamat/pratikan) tersebut telah membaca harga yang sebenarnya ?Sebetulnya yang dilakukan pengamat hanyalah memperkirakan pembacaan skala yang menurut pengamat secara konsisten menghasilkan 1,4MΩDalam hal ini, hasil yang diberikan adalah pembacaan yang lebih mendekati harga sebenarnya berdasarkan penafsiran.

Page 10: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan

2.Jumlah angka yang berarti 2.Jumlah angka yang berarti ( ( significant figuressignificant figures ), ), terhadap terhadap suatu pengukuran yang dilakukansuatu pengukuran yang dilakukanSuatu indikasi bagi ketepatan pengukuran diperoleh dari banyaknya angka-angka yang berarti(significant figure).Contoh:

Jika nilai suatu R = 68 Ω ini berartinya bahwa tahanan tsb akan lebih memdekati 68 Ω daripada 67 Ω dan 69 Ω

Selanjutnya jika disebutkan R = 68,0 Ω berarti tahanan tsb akan lebih memdekati 68,0 Ω daripada 67,9 Ω dan 68,1 ΩPada tahanan 68 Ω terdapat dua angka yang berarti, sedangkan pada tahanan 68,0 Ω terdapat tiga angka yang berarti, sehingga dapat dikatakan bahwa tahanan 68,0 Ω mempunyai angka yang berarti yang lebih banyak, dan mempunyai ketepatan yang lebih tinggi daripada tahanan 68 Ω.

Page 11: Bab 1 Pengukuran Dan Kesalahan