Materi APK - 5. Pengukuran Waktu

20
ANALISIS PERANCANGAN SISTEM KERJA M5 Ariya Purnamasari D., ST FT UMJ

description

Materi APK - Peta Kerja 2

Transcript of Materi APK - 5. Pengukuran Waktu

  • ANALISIS PERANCANGAN

    SISTEM KERJA M5

    Ariya Purnamasari D., ST FT UMJ

  • 1. PENGUKURAN LANGSUNG

    2. PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG

    PENGUKURAN WAKTU

  • PENDAHULUAN

    Pengukuran waktu ditujukan untuk mendapatkan waktu

    baku penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang

    dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal

    untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan

    dalam sistem kerja terbaik.

    Waktu baku yang dicari bukanlah waktu penyelesaian

    yang diselesaikan secara tidak wajar seperti terlampau

    cepat atau terlampau lambat, bukan yang diselesaikan

    oleh seorang pekerja yang istimewa terampilnya atau

    lamban dan pemalas dan bukan pula yang

    mengerjakannya dalam sistem kerja yang belum terbaik.

  • KEGUNAAN WAKTU BAKU

    Man Power Planning (perencanaan kebutuhan tenaga

    kerja)

    Estimasi biaya-biaya untuk upah karyawan pekerja

    Penjadwalan produksi dan penganggaran

    Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif

    bagi karyawan

  • Pengukuran waktu secara langsung yaitu pengukuran

    yang dilaksanakan langsung ditempat dimana

    pekerjaan yang bersangkutan dijalankan.

    Terdapat dua cara yaitu :

    1. Jam henti

    2. Sampling pekerjaan (work sampling)

    1. PENGUKURAN LANGSUNG

  • Sesuai dengan namanya, pengukuran waktu ini

    menggunakan alat jam henti (stopwatch) sebagai alat

    utamanya. Cara ini merupakan cara yang paling

    banyak dikenal dan karenanya banyak dipakai.

    Sebagai salah satu yang menyebabkan adalah

    kesederhanaan aturan-aturan yang digunakan.

    PENGUKURAN WAKTU JAM HENTI

  • Langkah-langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu

    kerja, sbb :

    Definisi pekerjaan yang akan diteliti untuk diukur

    waktunya dan beritahukan maksud dan tujuan

    pengukuran ini kepada pekerja yang dipilih untuk

    diamati

    Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan

    penyelesaian pekerjaan seperti layout,

    karakteristik/spesifikasi mesin atau peralatan kerja yang

    digunakan, dll

    PENGUKURAN WAKTU JAM HENTI (2)

  • Bagi operasi dalam elemen-elemen kerja sedetil-

    detilnya tapi masih dalam batas-batas kemudahan

    untuk pengukuran waktunya.

    Amati ukur dan catat waktu yang dibutuhkan oleh

    operator untuk menyelesaikan elemen-elemen kerja

    tersebut.

    Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan

    dicatat. Teliti apakah jumlah siklus kerja yang

    dilaksanakan ini sudah memenuhi syarat atau tidak.

    Test keseragaman data yang diperoleh.

    PENGUKURAN WAKTU JAM HENTI (3)

  • Tetapkan rate of performance dari operator saat

    melaksanakan aktivitas kerja yang diukur dan dicatat

    waktunya tersebut. Untuk elemen kerja yang secara

    penuh dilaksanakan oleh mesin maka performance

    dianggap normal (100%)

    Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan

    performance yang ditunjukkan oleh operator tersebut

    sehingga akhirnya akan diperoleh waktu kerja

    normal.

    PENGUKURAN WAKTU JAM HENTI (4)

  • Tetapkan waktu longgar (allowance time) guna

    memberikan fleksibilitas. Waktu longgar yang akan

    diberikan ini guna menghadapi kondisi-kondisi

    seperti kebutuhan personil, yang bersifat pribadi,

    faktor kelelahan, keterlambatan material, dll

    Tetapkan waktu kerja (standard time) yaitu jumlah

    total antara waktu normal dan waktu longgar

    PENGUKURAN WAKTU JAM HENTI (5)

  • Metoda dan fasilitas untuk menyelesaikan pekerjaan

    harus sama dan dibakukan terlebih dahulu sebelum kita

    mengaplikasikan waktu baku ini untuk pekerjaan yang

    serupa.

    Operator harus memahami benar prosedur dan metoda

    pelaksanaan kerja sebelum dilakukan pengukuran kerja.

    Operator-operator yang akan terbebani dengan waktu

    baku ini diasumsikan memiliki tingkat keterampilan dan

    kemampuan yang sama dan sesuai untuk pekerjaan

    tersebut. Untuk ini persyaratan mutlak pada waktu

    memilih operator yang akan dianalisa waktu kerjanya

    benar-benar memiliki tingkat kemampuan yang rata-rata.

    ASUMSI DASAR

  • Kondisi lingkungan fisik pekerjaan juga relative tidak jauh

    berbeda dengan kondisi fisik pada saat pengukuran

    kerja dilakukan

    Performance kerja mampu dikendalikan pada tingkat

    yang sesuai untuk seluruh periode kerja yang ada

    ASUMSI DASAR (2)

  • Pengukuran waktu ini dapat diaplikasikan pada pekerjaan

    non-manufakturing seperti aktivitas kantor, gudang, jasa

    pelayanan; asalkan memenuhi kriteria-kriteria ini :

    Pekerjaan tersebut harus dilaksanaknan secara repetitive

    dan uniform.

    Macam pekerjaan ini harus homogen.

    Hasil kerja harus dapat dihitung secara nyata baik

    secara keseluruhan ataupun untuk tiap-tiap elemen kerja

    yang berlangsung.

    Pekerjaan tersebut cukup banyak dilaksanakan dan

    teratur sifatnya sehingga akan memadai untuk diukur dan

    dihitung waktu bakunya.

    APLIKASI DI INDUSTRI NON MANUFAKTUR

  • 1. Penetapan tujuan pengukuran

    2. Melakukan penelitian pendahuluan

    3. Memilih operator

    4. Melatih operator

    5. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan

    6. Menyiapkan alat-alat pengukuran

    LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN

    PENGUKURAN

  • 1. Jam henti (stopwatch)

    2. Lembar pengamatan

    3. Papan pengamatan

    4. Pena atau Pensil

    ALAT-ALAT PENGUKURAN

  • KURVA BELAJAR

    Kurva belajar behubungan dengan tingkat penguasaan

    operator terhadap metode kerja yang telah

    distandarkan (termasuk juga di sini adalah kondisi

    kerjanya).

    RUMUS KURVA BELAJAR (Maynard, Hal 1585) :

    Y = K.X-A

    Keterangan :

    Y = waktu siklus

    X = siklus ke n; n = 1, 2, 3,

    K = waktu siklus pada hasil pengukuran ke 1

    A = konstanta

  • KURVA BELAJAR

  • N =

    Dimana : N = jumlah pengamatan yang dibutuhkan

    K = Tingkat kepercayaan

    S = Tingkat ketelitian

    Untuk tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat ketelitian 5 %, maka

    Harga Z = 1 /2 = 1- 95 %= 0.05

    = 1 0.05/2

    = 0.975 (dilihat pada tabel distribusi normal untuk harga Z tabel)

    Didapat, Z = harga k = 1.96 ~ 2

    Nilai k/s = 2/0.05 = 40

    222 )(/

    Xi

    XiXiNsk

    UJI KECUKUPAN DATA

  • UJI KESERAGAMAN DATA

    1. Hitung rata-rata dari harga rata-rata sub grup :

    =

    xi = harga rata-rata dari sub grup ke-i

    k = banyaknya sub grup yang terbentuk 2. Hitung standard deviasi

    = ( )^2

    1

    n = jumlah pengamatan pendahuluan yang dilakukan

    xj = waktu hasil pengukuran

    3. Hitung standard deviasi dari sitribusi harga rata-

    rata sub grup

    = / n = besarnya sub grup 4. Tentukan batas kontrol atas dan batas kontrol

    bawah (BKA dan BKB)

    = + 2

    = 2

  • UJI KESERAGAMAN DATA (2)

    1. Hitung rata-rata dari harga rata-rata sub grup :

    =

    xi = harga rata-rata dari sub grup ke-i

    k = banyaknya sub grup yang terbentuk 2. Hitung standard deviasi

    = ( )^2

    1

    n = jumlah pengamatan pendahuluan yang dilakukan

    xj = waktu hasil pengukuran

    3. Hitung standard deviasi dari sitribusi harga rata-

    rata sub grup

    = / n = besarnya sub grup 4. Tentukan batas kontrol atas dan batas kontrol

    bawah (BKA dan BKB)

    = + 2

    = 2