5 Pencegahan Dan Pengendalian

2
7/23/2019 5 Pencegahan Dan Pengendalian http://slidepdf.com/reader/full/5-pencegahan-dan-pengendalian 1/2 5 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN Menurut Hills et al. (2015), Indonesia diduga sebagai daerah endemik Japanese encephalitis. Bali, Kalimantan, Jawa, usa !enggara, "a#ua, dan $umatera  adalah daerah %ang berhasil diidenti&ikasi terda#at kasus J' #ada manusia leh karena itu, semua wisatawan %ang berkun*ung ke daerah endemis J' harus mengambil tindakan #en+egahan untuk menghindari gigitan n%amuk dalam u#a%a mengurangi risiko terin&eksi J' "en+egahan #en%akit J' di&okuskan #ada aksinasi dan #engendalian ektor #en%akit karena belum ada tera#i obat s#esi&ik %ang tersedia untuk #asien terin&eksi J' (Je&&eries 2015) "engendalian #en%ebaran #en%akit J' #ada ternak dan manusia, da#at dilakukan dengan #emutusan rantai #enularan (irus, ektor n%amuk, dan induk semang) ($endow dan Bahri 2005) "endekatann%a da#at dilakukan dengan menghindari kontak dengan ektor, menghambat #o#ulasi ektor, dan mem#erketat #engawasan lalu lintas ternak (khususn%a babi) di setia# daerah tem#at masukn%a babi dari negara lain atau daerah #ositi& J' ke wila%ah Indonesia Menurut -H (201.a), aksin J' %ang aman dan e&ekti& untuk men+egah #en%akit sangat direkomendasikan untuk mem#erkuat aktiitas #en+egahan dan #engendalian #en%akit /aksinasi J' dilakukan di semua daerah %ang berisiko dan di#erkuat dengan #engawasan serta mekanisme #ela#oran %ang benar kan teta#i terda#at kesulitan dalam im#lementasi #engendalian #en%akit J' %ang berkaitan dengan #ermasalahan %ang dihada#i dari strategi %ang dilakukan (tabel 1) Menurut $endow dan Bahri (2005), di Indonesia, #enggunaan aksin #ada manusia masih belum disosialisasikan dan belum diatur dalam #eraturan #emerintah Hal ini disebabkan oleh tidak +uku#n%a data untuk mengidenti&ikasi daerah %ang #aling beresiko terhada# #en%ebaran #en%akit J' dan waktu #aling baik untuk melakukan aksinasi !abel 1 $trategi untuk mengontrol Japanese encephalitis dan #ermasalahan %ang berkaitan dengan masingmasing strategi Strategi Pengendalian Kesulitan dalam implementasi /aksinasi #ada manusia Hargan%a %ang mahal, dosis berli#at, dan akses terbatas /aksinasi #ada babi Hargan%a %ang mahal, khasiatn%a da#at berkurang dengan adan%a maternal antibody Insektisida spray  di persawahan esistensi terhada# #a#aran #estisida di #ersawahan, sulit #enggunaann%a #ada wila%ah %ang luas Irigasi yang intermitten 3ogistik sulit ditera#kan #ada wila%ah %ang luas "en%em#rotan insektisida dalam ruangan Culex tritaeniorhynchus adalah n%amuk ekso&ilik (beristirahat di luar ruangan) Modi&ikasi genetik n%amuk '&ekti&itas bia%a dan da#at diim#lementasikan #ada area %ang luas Wolbachia seagai biocontrol strategi '&ektiitas *angka #an*ang belum diketahui $umber 4 Je&&eries (2015) esiko #en%akit J' da#at diminimalkan dengan melakukan #en+egahan se+ara indiidu Menurut 6 (2015), terda#at bebera#a langkah #en+egahan #ribadi %ang da#at dilakukan, diantaran%a 4 1 Menggunakan #enolak n%amuk (repellent ) saat keluar rumah atau melakukan aktiitas di luar ruangan 2 Memakai #akaian lengan #an*ang dan +elana #an*ang untuk menurunkan risiko tergigit oleh n%amuk %amuk da#at menggigit #ada #akaian %ang ti#is sehingga harus disertai dengan #enggunaan repellent 

Transcript of 5 Pencegahan Dan Pengendalian

Page 1: 5 Pencegahan Dan Pengendalian

7/23/2019 5 Pencegahan Dan Pengendalian

http://slidepdf.com/reader/full/5-pencegahan-dan-pengendalian 1/2

5 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

Menurut Hills et al. (2015), Indonesia diduga sebagai daerah endemik Japanese

encephalitis. Bali, Kalimantan, Jawa, usa !enggara, "a#ua, dan $umatera  adalah daerah%ang berhasil diidenti&ikasi terda#at kasus J' #ada manusia leh karena itu, semuawisatawan %ang berkun*ung ke daerah endemis J' harus mengambil tindakan #en+egahanuntuk menghindari gigitan n%amuk dalam u#a%a mengurangi risiko terin&eksi J'

"en+egahan #en%akit J' di&okuskan #ada aksinasi dan #engendalian ektor #en%akitkarena belum ada tera#i obat s#esi&ik %ang tersedia untuk #asien terin&eksi J' (Je&&eries2015) "engendalian #en%ebaran #en%akit J' #ada ternak dan manusia, da#at dilakukandengan #emutusan rantai #enularan (irus, ektor n%amuk, dan induk semang) ($endowdan Bahri 2005) "endekatann%a da#at dilakukan dengan menghindari kontak denganektor, menghambat #o#ulasi ektor, dan mem#erketat #engawasan lalu lintas ternak(khususn%a babi) di setia# daerah tem#at masukn%a babi dari negara lain atau daerah#ositi& J' ke wila%ah Indonesia

Menurut -H (201.a), aksin J' %ang aman dan e&ekti& untuk men+egah #en%akitsangat direkomendasikan untuk mem#erkuat aktiitas #en+egahan dan #engendalian#en%akit /aksinasi J' dilakukan di semua daerah %ang berisiko dan di#erkuat dengan#engawasan serta mekanisme #ela#oran %ang benar kan teta#i terda#at kesulitan dalamim#lementasi #engendalian #en%akit J' %ang berkaitan dengan #ermasalahan %angdihada#i dari strategi %ang dilakukan (tabel 1) Menurut $endow dan Bahri (2005), diIndonesia, #enggunaan aksin #ada manusia masih belum disosialisasikan dan belum diatur dalam #eraturan #emerintah Hal ini disebabkan oleh tidak +uku#n%a data untukmengidenti&ikasi daerah %ang #aling beresiko terhada# #en%ebaran #en%akit J' dan waktu#aling baik untuk melakukan aksinasi

!abel 1 $trategi untuk mengontrol Japanese encephalitis dan #ermasalahan %ang berkaitan

dengan masingmasing strategi

Strategi Pengendalian Kesulitan dalam implementasi

/aksinasi #ada manusia Hargan%a %ang mahal, dosis berli#at, dan akses terbatas/aksinasi #ada babi Hargan%a %ang mahal, khasiatn%a da#at berkurang

dengan adan%a maternal antibody Insektisida spray  dipersawahan

esistensi terhada# #a#aran #estisida di #ersawahan,sulit #enggunaann%a #ada wila%ah %ang luas

Irigasi yang intermitten  3ogistik sulit ditera#kan #ada wila%ah %ang luas"en%em#rotan insektisidadalam ruangan

Culex tritaeniorhynchus  adalah n%amuk ekso&ilik(beristirahat di luar ruangan)

Modi&ikasi genetik n%amuk '&ekti&itas bia%a dan da#at diim#lementasikan #ada area

%ang luasWolbachia seagaibiocontrol strategi 

'&ektiitas *angka #an*ang belum diketahui

$umber 4 Je&&eries (2015)

esiko #en%akit J' da#at diminimalkan dengan melakukan #en+egahan se+araindiidu Menurut 6 (2015), terda#at bebera#a langkah #en+egahan #ribadi %ang da#atdilakukan, diantaran%a 4

1 Menggunakan #enolak n%amuk (repellent ) saat keluar rumah atau melakukan aktiitas diluar ruangan

2 Memakai #akaian lengan #an*ang dan +elana #an*ang untuk menurunkan risiko tergigitoleh n%amuk %amuk da#at menggigit #ada #akaian %ang ti#is sehingga harus disertaidengan #enggunaan repellent 

Page 2: 5 Pencegahan Dan Pengendalian

7/23/2019 5 Pencegahan Dan Pengendalian

http://slidepdf.com/reader/full/5-pencegahan-dan-pengendalian 2/2

7 Mengurangi #a#aran terhada# n%amuk selama masa atau waktu #un+ak n%amuk men+arimakan %amuk %ang mentransmisikan irus J' biasan%a men+ari makan #ada *am*amdengan kondisi +ua+a dingin dari sen*a hingga &a*ar "elan+ong %ang berada di kawasanberisiko sebaikn%a mengurangi kegiatan di luar ruangan #ada waktu tersebut

. Meneta# #ada ruangan %ang dilengka#i dengan air-conditioner atau menggunakankelambu dan insektisida aerosol di dalam ruangan