Komite PPIRumah Sakit Jantung danPembuluh Darah Harapan Kita

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DALAM PENGELOLAAN SPESIMEN SWAB COVID-19

dr. Lilik Indrawati, SpPK

Curriculum Vitae

Data Pribadi Nama : dr. Lilik Indrawati, SpPK Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 12 April 1977 Agama : Islam Status Perkawinan : Menikah Alamat : Jl. Gandaria 1 No. 74

Jatibening Dua, Pondok Gede, Bekasi

Hand-Phone : 0812 – 1624074 Email : lilikindrawati.dr@gmail.com

Pendidikan Formal Dokter Umum, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang, 2001 Spesialis Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2012

Riwayat Pekerjaan Staf Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan, 2010 - 2013 Staf Medik Fungsional Penunjang Kardiovaskular, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, 2014 - sekarang Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, 2017 – sekarang Anggota Tim PRA, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, 2017 – sekarang

Organisasi Sekretaris Pengurus PDS PATKLIN Cabang Jakarta, 2016 – sekarang

Anggota PP PERDALIN, 2019

Anggota PP PATKLIN, 2019

CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19)Virus penyebab:

• Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus-2 (SARS CoV-2)

• Genus: Beta Corona, Family Coronaviridae:• Envelope viral particle• Positive RNA Genome• Menyebar di Mamalia dan Burung

• Corona virus:• Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS): SARS CoV• Middle Eastern Respiratory Syndrome: MERS CoV• Covid-19: SARS Cov-2

SARS COV-2• Virus penyebab:

Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus – 2(SARS CoV-2) Sebelumnya dikenal dengan sebutan: Novel Corona Virus 2019→ Golongan beta corona seperti SARS dan MERS

• Saat ini merupakan Pandemi/ kejadian luar biasa (KLB) yang menjadi masalah dunia internasional

CORONA VIRUS DISEASE (COVID)-19

TRANSMISI SARS COV-2• Port of entry:

Mukosa atau kulit yang cedera

• Droplet Transmission:Percikan dahak/ cairan saluran napas saat batuk dan bersin

• Contact transmission:ü Kontak erat langsung (menyentuh atau jabat tangan yang

terpapar)

ü Tidak langsung: Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus lalu menyentuh mulut, hidung atau matatanpa melakukan kebersihan tangan

• Airborne transmission : Aerosol generating procedurePengambilan dan pengelolaan spesimen

Agent of infection

Reservoir/source

Port of Exit

Mean of Transmission

Port of entry

Susceptible host

STRATEGI PPI DI FASILITAS KESEHATAN (WHO)Untuk mencegah dan membatasi penularan di faskes:

1. Memastikan triase, deteksi dini dan pengendalian sumber (Isolasi pasien dugaanCoVid-19);

2. Menerapkan kewaspadaan isolasi:a. Menerapkan Kewaspadaan Standard untuk semua pasien dan semua petugas (Hand

hygiene, APD sesuai indikasi secara benar dll)b. Kewaspadaan transmisi untuk kasus suspek dan infeksi nCoV;

3. Menerapkan pengendalian administrative (manajemen KLB);

4. Menerapkan pengendalian kebersihan lingkungan dan engineering controls.

PROGRAM KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM• Analisis potensi risiko

• Semua proses/ prosedur di laboratorium dianalisis risikonya• Mitigasi risiko

• Langkah untuk mengontrol/meminimalkan risiko• Semua personel kompeten dan patuh menjalankan prosedur

• Respon kedaruratan• Prosedur jika terjadi kejadian tidak diinginkan dan kedaruratan

• Monitoring dan evaluasi

SPESIMEN COVID-19• Spesimen: terutama material dari saluran napas

• Saluran napas atas:• Swab nasofaring dan orofaring• Bilasan nasofaring

• Saluran napas bawah:• Sputum• Aspirat endotracheal• Bilasan bronchoalveolar

POTENSI RISIKO DI LABORATORIUM• Sample collection• Sampel reception• Clinical testing:

• Pipetting• Aliquoting• Centrifugation• Grinding• Blending• Mixing• Vortexing• etc

• Hazard: • Aerosol exposure• Eye splashing• Leaking/spilled specimen

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Eliminasi SARS Cov-2 sampai saat ini belum dapat dilakukan àsehingga perlu langkah proteksi, yang secara berurutan mulai daripaling efektif, yaitu: 1. Engineering controls,

2. Administrative Controls, 3. Safe Work Practices

4. Personal Protective Equipment (PPE)

Langkah 1-4 harus dilakukan bersamaan supaya efektif

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSILangkah proteksi:

1. Engineering controls, a.l:1. Ruangan tekanan negatif jika tersedia2. Filter HEPA3. Peningkatan rate ventilasi (min 12 ACH)4. Biosafety cabinet untuk memproses sampel5. Autoclave6. Sentrifuse tertutup7. Perangkat keamanan di laboratorium (body shower, eye wash)8. Pemeliharaan peralatan

2. Administrative Controls, a.l:1. Prosedur kerja (SOP)2. Program K3 dan PPI3. Pelaporan dan penatalaksanaan insiden keselamatan

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSILangkah proteksi: 3. Safe Work Practices

Prosedur tepat dan aman untuk bekerja dengan cara mengurangi durasi, frekuensi dan intensitaspajanan, misalnya:ü Pembagian area kerja (bersih dan kotor)ü Pengaturan alur petugasü Dekontaminasi area kerjaü Pengaturan shift/pembagian tugasü dll

4. Personal Protective Equipment (PPE) Kewaspadaan isolasiØ Kewaspadaan standarØ Kewaspadaan berdasarkan transmisi

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSIKewaspadaan standar:

1. Kebersihan tangan (hand rub, hand wash)2. Penggunaan Alat Pelindung Diri yang benar3. Peralatan perawatan pasien4. Pengelolaan limbah5. Pengendalian lingkungan6. Penatalaksanaan linen7. Kesehatan karyawan/ Perlindungan petugas kesehatan8. Penempatan pasien9. Hygiene respirasi/ etika batuk10. Praktek menyuntik yang aman11. Praktek lumbal punksi yang aman

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSIKewaspadaan berdasarkan transmisi Covid-19 pada saat pengambilandan pengelolaan spesimen (airborne):

APD yang digunakan:ü Gaunü Sarung tanganü Masker N95ü Pelindung kepalaü Pelindung mata (goggles)ü Pelindung wajah (face shield)ü Sepatu pelindungü Apron (jika diperlukan)

Coverall tidak dipersyaratkan dalam pengelolaan pasien/ spesimencovid-19

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSIHal yang harus diperhatikan dalam penggunaan APD:

1. Cara memilih APD, berdasarkan:

a. Kajian risiko pajananb. Dinamika transmisi infeksi

2. Cara menggunakan APD:- Cara memakai

- Perilaku saat memakai

3. Cara melepas APD4. Cara mengelola APD bekas pakai:

- Disposible : kantong infeksius- Reuse: Container khusus tertutup

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSICara pemakaian dan pelepasan APD:üMenggunakan baju kerja (scrub suit)üLepaskan seluruh perhiasan atau aksesoris yang digunakanüMelakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah menggunakan APDüGunakan APD mulai dari antero room dan melepas APD di antero roomüPelepasan APD harus dilakukan dengan urutan yang benar (kotor – relatif

bersih)üMandi setelah selesai menggunakan APDüGanti dengan baju biasa

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI• Desinfektan:

• Hypochloride (Bleach):• 1000 ppm (0.1%) untuk permukaan• 10.000 ppm (1%) untuk tumpahan spesimen

• Alcohol: 62 – 71%• Hydrogen Peroxide 0.5%• Quarternary ammonium compounds• Phenolic compounds

• Agen biocidal lain kurang efektif: • Benzalkonium chloride 0.05 – 0.2%• Chlorhexidine 0.02%

Additional training resources:

Instructional video: https://www.youtube.com/watch?v=bG6zISnenPg