5 komponen dalam strategi penanggulangan stroke.doc

download 5 komponen dalam strategi penanggulangan stroke.doc

of 3

Transcript of 5 komponen dalam strategi penanggulangan stroke.doc

5 komponen dalam strategi penanggulangan stroke (Warlow, 1996; Pokdi Serebrovaskuler & Neurogeniatri, 2000) . Kelima komponen tersebut adalah:

1. Promotif.

Upaya ini bertujuan untuk menurunkan angka kejadian stroke dengan mencegah peningkatan faktor resiko stroke di masyarakat. Termasuk upaya ini adalah kampanye atau penyuluhan tentang gaya hidup sehat agar terhindar dari berbagai faktor resiko stroke, seperti merokok, minum alkohol, inaktivitas, dan obesitas.

2. Prevensi primer.

Upaya ini bertujuan untuk menurunkan angka kejadian stroke dengan

mencari dan mengobati individu yang mempunyai faktor resiko tinggi terserang stroke, antara lain: hipertensi, diabetes melitus dan penyakit jantung.

3. Prevensi sekunder,untuk mencegah serangan ulang pada penderita yang pernah mengalami serangan stroke atau TIA (transient ischemic attack).Upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka kekambuhan (rekurensi).4. Terapi stroke fase akut.Upaya ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan kecacatan pada penderita yang mengalami serangan stroke untuk pertama kalinya maupun serangan ulang.5. Rehabilitasi.Di samping keempat komponen di atas, tidak kalah pentingnya adalah usaha meningkatkan kemandirian penderita melalui upaya rehabilitasiFase Prapatogenesa Merupakan suatu fisik seseorang/individu yang mempunyai potensi untukvmendapat serangan stroke, kecenderungan ini umumnyadisebabkan oleh adanya faktor resiko (hipertensi, diabetes militus, penyakit jantung, hiperkolesterol, dll) yang sudah lama diderita pasien. Fase patogenesa umumnya terjadi pada individu yang sedang menderita serangan stroke dan membutuhkan terapi/tindakan klinis di rumah sakit, penatalaksanaan fase ini terdiri dari penatalaksanaan stadium hiperakut, stadium akut dan stadium sub akut.1. Stadium Hiperakut Stadium Hiperakut adalah kumpulan gejala klinis yang terjadi pada menit/1 jam pertama serangan otak. Saat ini merupakan waktu yang ideal untuk melakukan tindakan emergency.2. Stadium Akut Stadium Akutditandai oleh keadaan fungsi vital dan keadaan klinis yang belum stabil. Keadaan ini berlangsung sejak fase hiperakut sampai dengan 2 minggu pasca serangan, tergantung dari jenis stroke dan keparahannya.3. Stadium sub AkutStadium sub akut ditandai oleh adanya pemulihan pada lesi patologik saraf dan reorganisasi dari seluruh sistem saraf (kondisi ini masih tidak stabil), atadium ini disebut juga stadium restoratif. Tergantung dari jenis dan keparahan lesi syaraf serta kondisi ekstraneural yang berpengaruh. Stadium sub akut umumnya berlangsung selama 2 minggu sampai 6 bulan pasca Stroke, namun kompetensi pelayanan pelayanan di Unit Stroke berlangsung sampai 1 bulan pasca serangan otak yang tergantung pada keparahan klinis

TUGAS PERAWAT

A. Stadium hiper akut:Tugas Perawat :a. Mempertahankan jalan napas tetap paten dan sirkulasi agar tetap adekuat dengan infuse cairan isotonis.

b. Monitor tanda vital secara berkala (tekanan darah ki/ka, frekuensi nadi, suhu, dan frekuensi pernafasan). Laporkan bila ada kelainan atau perubahan signifikan.c. Monitor status .neurologis (GCS, pupil, fungsimotorik dan fungsi sensorik).d. Mengatur posisi dengan elevasi kepala 15-30 derajat bila tidak ada kontra indikasi.e. Berikan oksigen sesuai kebutuhan atau 1-2 L/menit.f. Bila gelisah, periksa fundus kandung kencing, bila penuhkeluarkan dengan kateter Neolation.g. Lakukan seizure pre caution.h. Monitor kadar gula darah dan pertahankan kadar gula darah dalam batas normalB. Stadium Akut:Tugas perawat mahir :a. Melakukan assesment secara teratur: tingkat kesadaran, tanda vital dan besar pupil serta fungsi motorik dan sensorik.b. Melakukan assesment fungsi kandung kemih berupa pengukuran sisa urin sesudah berkemih.c. Melakukan assesment terhadap kemampuan menelan pasien.

d. Memonitor keseimbangan cairan.

e. Mengkaji kemampuan pasien untuk mobilisasi (duduk, pindah dan berdiri)

f. Mengkaji kemampuan pasien untuk berkominikasi.

g. Mengawasi fungsi saluran cerna.

h. Mengkaji status gizi pasien dan mengatur kebutuhan nutrisi pasien sesuai petunjuk ahli gizi dan kondisi pasien.

i. Melakukan Basic Cardiac Life support (BCLS).

j. Melakukan Basic Neurology Life Support

k. Membaca EKG secara sederhana.

l. Mengantisipasi terjadinya komplikasi dengan cara mengatur dan merubah posisi secara berkala dan melakukan fisioterapi dada.

m. Melakukan mobilisasi dan stimulasi dini sesuai kondisi pasien.

n. Memonitor adanya komplikasi sedini mungkin dan melaporkan pada dokter.

o. Memberikan rasa nyaman kepada pasien dan keluarga.

C. Stadium sub akut:Tugas perawat :

a. Melibatkan pasien dan keluarga dalam perawatan diri dan melakukan aktivitas sehari- hari.

b. Melakukan perawatan kulit.

c. Mempertahankan patensi jalan napas.

d. Memonitor fungsi dan melatih keteraturan defekasi.

e. Melakukan bladder training.

f. Memonitor keseimbangan cairan

g. Melakukan perawatan mata bila perlu