5 GGK.ppt
-
Upload
justin-morgan -
Category
Documents
-
view
38 -
download
2
Transcript of 5 GGK.ppt
1
PENYAKIT GINJAL KRONIK PADA ANAK
Sub Bagian Nefrologi Anak IKA-FKUNS/SMF Anak RSUD Dr. Muwardi
Surkarta
Pendahuluan Masalah kesehatan yg serius dg prevalens dan
mortalitas meningkat dari tahun ke tahun Definisi : penyakit ginjal dg kerusakan minimal
3 bulan dg atau tanpa penurunan LFG Berbagai kelainan ginjal baik kongenital
maupun didapat dapat menyebabkan GGK Pasien PGK sering datang dg berbagai keluhan
yg menunjukkan st. lanjut akibat keterlambatan diagnosis
Epidemiologi Italkid-project : prevalens PGK 12,1 kasus/tahun/1 juta
anak (rentang usia 8,8-13,9 th) Prevalens PGK stadium I & II : 18,5-58,3/1.000.000
anak Penelitian multisenter di Turki : insidens PGK 10,9
kasus/1.000.000 anak, stadium V, IV dan III berturut-turut : 32,5%; 29,8% dan 25,8%. Sekitar 68% GGT pd usia 20 tahun
Anak dg GGT mempunyai angka kelangsungan hidup 3% pd usia 20 tahun
Penyebab kematian >> : penyakit kardiovaskuler dan infeksi
Definisi dan klasifikasi The national Kidney Foundtaion’s Kidney
Disease and Outcome Quality initiative (NKF-KDOQI) th 2002 : penyakit ginjal dg kerusakan ginjal minimal 3
bulan dg atau tanpa penurunan LFG
Tujuan keseragaman terminologi : perkiraan prevalens PGK stad awal lebih akurat Dpt dibuat rekomendasi pemeriksaan lab untk deteksi
dini dan mengenali progresifitas penyakit Dpt dibuat hubungan ant stadium dan manifestasi
klinis Dpat dibuat evaluasi faktor yg berhubungan dg
progresifitas penyakit dan evaluasi terapi untuk memperlambat progersifitas dan cegah komplikasi
Kriteria definisi penyakit ginjal kronik menurut NKF-KDOQI
Pasien menderita PGK jika memenuhi kriteria Kerusakan ginjal yaitu kelainan ginjal baik struktural maupun fungsional yg telah dialami lebih atau sama dengan 3 bulan dan bermanifestasi sbg satu atau lebih gambaran klinis sebagai berikut: Kelainan komposisi darah atau urin Kelainan radiologis Kelainan biopsi ginjal LFG < 60mL/menit/1,73 m2 yg telah dialami lebih atau sama dg 3 bulan, dg atau tanpa tanda lain kerusakan ginjal seperti pada butir 1
Kerusakan ginjal diketahui dari : Pemeriksaan darah Urin Radiologi Biopsi ginjal
NKF-KDOQI membagi PGK dalam 5 satdium :Stadium 1 :
kerusakan ginjal dg LFG normal atau peningkatan LFG (≥90 mL/menit/1,73 m2)
Stadium 2 : kerusakan ginjal dg penurunan LFG ringan (60-89 mL/menit/1,73 m2)
Stadium 3 : penurunan LFG sedang (30-59 mL/menit/1,73 m2)
Stadium 4 : penurunan LFG berat (15-29 mL/menit/1,73 m2)
Stadium 5 : gagal ginjal (LFG < 15 mL/menit/1,73 m2 atau dialisis)
Perhitungan nilai LFG
LFG (mL/menit/1,73 m2) = K x TB (cm)
kreatinin serum (mg/dL)
K adalah konstanta K = 0,33 untuk BBLR < 1 th K = 0,45 untuk BBLC sp 1 th K = 0,55 untuk anak sampai usia 13 th K = 0,57 untuk perempuan 13-21 th K = 0,7 untuk laki-laki 13-21 th TB = tinggi badan
Etiologi dan patogenesis Faktor risiko GGK :
Riwayat keluarga dg penyakit ginjal polikistik atau PG genetik
BBLR Riwayat GGA akibat hipoksemia perinatal Displasi atau hipoplasia ginjal Uropati obstruktif Refluks vesikoureter yg berhubungan dg ISK berulang dan
parut ginjal Riwayat nefritis akut atau SN Sindrom hemolitik uremik Riwayat purpura henoch schonlein, DM, SLE Riwayat hipertensi
Etiologi berbagai etiologi Kelainan ginjal kongenital, didapat, diturunkan,
ataupun penyakit metabolik ginjal SN - ISK Uropati obstruktif - Nefropati refluks Hipertensi - Prune belly sindrom Nekrosis kortikal - Glomerulonefritis kronik Glomerulosklerosis fokal segmental Penyakit ginjal polikistik SLE - Nefropati IgA
PGK usia < 5 th : Paling sering oleh kelainan kongenital :
hipoplasi, displasia ginjal (11%), dan uropati obstruktif (22%)
PGK usia > 5 th : Paling sering oleh penyakit didapat :
glomerulonefritis atau diturunkan misal sindrom Alport
Penyebab terbanyak di RSCM Jakarta : SN (55,5%) ISK (28,3%) GGK (7%) Neurogenic bladder (2,6%) Nefritis lupus (2,3%)
Proteinuria pd PGK merupakan petanda penting kerusakan ginjal.
Proteinuria berperan dlm penurunan fungsi ginjal karena protein yg melintasi dinding kapiler glomerulus berdampak toksik shg tjd migrasi monosit dan makrofag dan dg peran berbagai sitokin tjd sklerosis glomerulus dan fibrosis tubulointestinal
Hipertensi yg tak terkontrol menyebabkan peningkatan progresivitas penyakit karena menyebabkan nefrosklerois arterioler dan menambah cedera akibat hiperfiltrasi
Hiperlipidemia menyebabkan ggn fungsi glomerulus akibat cedera yg diperantarai oksidan
Gambaran Klinis
Manifestasi PGK bervariasi tergantung penyakit yg mendasari
Glomerulonefritis : edema, hipertensi, hematuria, dan proteinuria
Kelainan kongenital : displasia ginjal atau uropati obstruktif datang dg gagal tumbuh, dehidrasi karena poliuria, ISK atau insufisiensi ginjal. Pd stadium lanjut pasien tampak pucat, perawakan pendek dan menderita kelainan tulang
Urinalisis : Hematuria Proteinuria BJ urin rendah
Proteinuria tjd karena : kebocoran glomerolus dan ketidakmampuan tubulus proksimal meresorbsi protein
Dipakai sbg indikator PGK dan marker yg dpt menunjukkan letak lesi intra renal :• Proteinuria glomerular• Proteinuria tubuler
Proteinuria glomerular dicurigai apabila : rasio protein urin dg kreatinin > 1,0 atau proteinuria bersamaan dg hipertensi,
hematuria, edema dan gangguan fungsi ginjal. Co. Glomerulonefritis, nefropati diabetik dan glomerulopati terkait obesitas
Proteinuria tubular dicurigai apabila : rasio protein urin dg kreatinin < 1 proteinuria tubular jarang dipakai untuk
diagnostik karena umumnya penyakit dasar sudah ditegakkan sebelum proteinuria tubular terdeteksi
Darah : anemia normositik ureum dan kreatinan meningkat asidosis metabolik Gangguan elektrolit : Hiperkalemia,hiponatremia,
hipokalsemia, hiperfosfatemia Hiperurikemia Hipoalbuminemia peningkatan kadar trigliserid dan kolesterol serum
Komplikasi
1. Ganggan pertumbuhan2. Malnutrisi3. Anemia4. Hipertensi5. Gangguan elektrolit6. Osteodistrofi renal
Ganggan pertumbuhan Penyebab gagal tumbuh :
Anoreksia Asidosis metabolik kronik Terapi steroid Nutrisi tak adekuat testosteron dan estrogen tak adekuat slm masa
pubertas IGF-I, << Penyakit tulang
Anemia
Prevalens pd PGK 36,6%, meningkat mengikuti stadium PGK
Stad. 1: 31% stadium 4 & 5 : 93,3% Anemia mengakibatkan :
Kelemahan Penurunan aktivitas dan kognitif Berkurangnya kekebalan tubuh Peningkatan beban jantung (LVH, kardiomiopati
adaptif) decomp & iskemi kematian
Penyebab :Defisiensi eritropoetin dan zat besi InflamasiKehilangan darah kronikHiperparatiroidKeracunan aluminiumDefisiensi B12 dan asam folatHemolisisEfek samping obat imunosupresan dan ACE
inhibitor
Anemia……..
Hipertensi
Kejadian pd PGK stad. 1 : 63% stad. 4 & 5 : 80%
Diagnosis & derajat hipertensi berdasarkan tekanan darah sistolik atau diastolik dari tabel menurut umur, jenis kelamin dan tinggi badan
Penyebab : Kelebihan cairan Aktivasi sistem renin-angiotensi-aldosteron Eritopoietin, glukokortikoid dan siklosporin A
Hipertensi menentukan progresivitas PGK tatalaksana Ht memegang peranan penting dlm mempertahankan kondisi ginjal dan meningkatkan usia harapan hidup
Gangguan elektrolit
Hiperkalemia Penyebab : ketidakmampuan ginjal
mengekskresi kalium Manifestasi klinis :
Malaise Nausea Ggn neuromuskuler Disritmia jantung
Hiponatremia Penyebab : pengeluaran natrium >> melalui urin
& kelebihan cairan Manifestasi klinis :
Mual Muntah Letargi Iritable Kelemahan otot Kram Gangguan kesadaran Kejang umum
Hipokalsemia Penyebab :
HiperfosfatemiaAbsorbsi tak adekuat di sal cernaResistensi tulang thd hormon paratiroid
Klinis : karpopedal spasme, tetani, laringospasme dan kejang
Hiperfosfatemia Penyebab :
Diet tak teraturHipokalsemiaEkskresi fosfat melalui ginjal menurun
Dampak : hipokalsemia dan kalsifikasi sitemik (misal kalsifikasi pulmonal hipoksia)
Osteodistrofi renal
Gangguan tulang pd PGK dg manifestasi klinis : kelemahan otot, nyeri tulang, gangguan berjalan, fraktur patologis, dan gangguan pertumbuhan
Tatalaksana
Multidisiplin : pelayanan medis, sosial, nutrisi dan psikologi
Tujuan :Memperlambat perburukan fungsi ginjalMencegah dan mengobati komplikasiMengganti fungsi ginjal dg dialisis dan
transplantasi
Pemantauan : klinis dan lab teratur (Hb, ureum, kreatinin, albumin, elektrolit dan alkaline fosfatase)
Tatalaksana
Pencegahan progresivitas anemia dan anemia berkelanjutan cek Hb berkala bila rentang Ht 33%-36% dan Hb 11,0-12,0 gr/dL (NKF-KDOQI)
Predialisis dg Hb < 10g/dL eritopoetin SC 1-3x/mg dosis inisial 30-300 unit/kgBB/mg
Zat besi oral : kadar feritin <100 ng/mL 2-3mg/kgBB/hr dlm 2-3 dosis
Tatalaksana hipertensi : Non farmakologis Farmakologis pilihan utama
Dianjurkan dosis rendah dan obat tunggal, dinaikkan bertahap sp terkontrol
Bisa antihipertensi multipel terutama Ht emergenci dan urgensi
Target TD < persentil 90 atau 130/80 mmHg Pilihan pertama : ACE inhibitor dan Angiotensin II type I
receptor blockers efek renoprotektif (+) Resisten : (+) Calcium chanel blocker Hipervolemia : tiazid dan loop diuretic Diuretik PGK stad 4 & 5 : furosemid
Target terapi asidosis : Bic nat serum 20-22 mEq/L supp bic nat
Tatalaksana hiperfosfatemia :Diet rendah fosfatObat pengikat fosfat (Ca karbonat, Ca asetat)Kontrol kadar hormon paratiroidDialisis
Tujuan terapi osteodistrofi : mencegah deformitas tulang dan normalisasi kecepatan pertumbuhan dg intervensi diet rendah fosfat, terapi farmakologis pengikat fosfat dan Vit D
Terapi nutrisi bertujuan : Menjaga kecukupan asupan untuk mencegah
malnutrisiMengurangi akumulasi produk sisa nitrogenMemperlambat progresivitas penyakitMenurunkan morbiditas dan mortalitas kronik
di masa dewasa
Pencegahan
Primer Sekunder Tertier
Primer : menghilangkan atau mengurangi paparan thd penyakit PGK dg : mencegah infeksi dan membatasi pemberian obat pd
masa kehamilan mencegah diturunkannya penyakit ginjal dg konseling
genetik pencegahan obesitas dan dislipidemia deteksi dini dan tatalaksana hipertensi dan DM
Sekunder : mencegah progresifitas penyakit dari st 1 menjadi 5, dg tatalaksana yg baik pd semua stadium
Tertier : mengurangi atau menunda komplikasi jangka panjang melalui terapi transplantasi ginjal
Individu dg LFG normal diikutkan dlm definisi karena kerusakan ginjal sering terjadi sebelum penurunan fungsi ginjal dan individu tersebut berisiko menderita PGK di kemudian hari
Individu dg LFG < 60mL/menit/1,73 m2 tanpa bukti kerusakan ginjal dimasukkan dlm definisi karena penurunan fungsi ginjal pd tahap ini sudah mencapai 50% di bawah normal dan prevalens anak dg komplikasi PGK mulai meningkat