5. Bab 5 ( Wulan & Iis)

5
5. Mentoring semogenesis ‘genre based literacy pedagogy ( Aliran sasrta menurut literatur pedagogik,) J R Martin Inspiration Penelitian literatur pendidikan yang difokuskan di sini mulai tahun 1979, beberapa bulan setelah kunjungan pertama Bernstein ke Australia pada tahun 1978. Pada saat itu, instruksi menulis di Australia bergeser dari tradisional ke pedagogi progresif (menuju 'menulis proses' dan program bahasa utuh). Mengatasi kelompok bahasa dalam pendidikan spesialis di Canberra, Bernstein (1979: 300-1) memperingatkan bahaya dari reorientasi ini: “ Ketika kita bergerak dari tulisan dengan kata ke kata otentik anak, sangat mungkin bahwa dimensi waktu transmisi berubah dari masa lalu hingga saat ini. Jika memang demikian, kita harus yakin bahwa pedagogi baru tidak menutup anak ke masa kini - dalam present tense nya. Ada bahaya bahwa membawa pendidikan baru dengan penekanan pada aural, sebenarnya ada baiknya melakukan itu kecuali kita berusaha untuk memahami secara sistematis cara membuat konsep yang digunakan yang dapat mengotentikasi pengalaman anak dan memberikan representasi yang kuat kepada mereka bahwa mereka mebutuhkan pemikiran pentingnya mengubah dunia luar.” Di dalam penelitian kami , bagaimanapun, kita diamati dan didokumentasikan bahwa sejauh literatur

description

Tugas book report mata kuliah pedagogy

Transcript of 5. Bab 5 ( Wulan & Iis)

Page 1: 5. Bab 5 ( Wulan & Iis)

5. Mentoring semogenesis ‘genre based literacy pedagogy

( Aliran sasrta menurut literatur pedagogik,)

J R Martin

Inspiration

Penelitian literatur pendidikan yang difokuskan di sini mulai tahun 1979, beberapa

bulan setelah kunjungan pertama Bernstein ke Australia pada tahun 1978. Pada saat itu,

instruksi menulis di Australia bergeser dari tradisional ke pedagogi progresif (menuju

'menulis proses' dan program bahasa utuh). Mengatasi kelompok bahasa dalam pendidikan

spesialis di Canberra, Bernstein (1979: 300-1) memperingatkan bahaya dari reorientasi ini:

“ Ketika kita bergerak dari tulisan dengan kata ke kata otentik anak, sangat mungkin

bahwa dimensi waktu transmisi berubah dari masa lalu hingga saat ini. Jika memang

demikian, kita harus yakin bahwa pedagogi baru tidak menutup anak ke masa kini - dalam

present tense nya. Ada bahaya bahwa membawa pendidikan baru dengan penekanan pada

aural, sebenarnya ada baiknya melakukan itu kecuali kita berusaha untuk memahami secara

sistematis cara membuat konsep yang digunakan yang dapat mengotentikasi pengalaman

anak dan memberikan representasi yang kuat kepada mereka bahwa mereka mebutuhkan

pemikiran pentingnya mengubah dunia luar.”

Di dalam penelitian kami , bagaimanapun, kita diamati dan didokumentasikan bahwa

sejauh literatur pengajaran progresif adalah konsentrasi. Anak-anak terbiasa dengan

pengalaman pribadi sehari-hari (Rothery 1996; cf Choullarki 1997.), dan kurangnya latar

belakang pendidikan mereka, mereka menjadi terpinggirkan - bahkan lebih dari itu kami

rasakan akan tetapi kami tidak mendapat bukti - kemudian mereka telah menerimanya

sebagai pendidikan tradisional

Challenging Power (Kekuatan tantangan).

Tujuan kami dalam keseluruhan penelitian ini adalah untuk membuka akses ke literatur,

terutama yang dikendalikan oleh kelompok utama (mainstream) - dengan keyakinan

(dianggap naif oleh para kritikus: Luk 19964.) Bahwa pendistribusian ulang dari sumber

daya yang berbeda akan melibatkan pengulangan oleh kelompok non-mainstream yang

akan meluruskan kembali kepada kekuatan awal.

Dalam batasan semogenesis (lihat Halliday 1993a, b, Matthiessen 1995, Halliday dan

MatthiPssen di tegaskan ), kita konsen dengan tiga dimensi perubahan: (1) Logogenesia

Page 2: 5. Bab 5 ( Wulan & Iis)

'Instansiasi teks / proses (berlangsung) ; (2) ontogenesis' pengembangan individu

(pertumbuhan) ; (3) 'phylogenesis perluasan budaya' phylogenesis (evolusi).

Control (reframing pedagogy)

zona pengembangan proksimal ... adalah jarak antara tingkat pengembangan aktual sebagai

penentu oleh pemecahan masalah independen dan tingkat perkembangan potensial sebagai

penentu melalui pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau kolaborasi

dengan rekan-rekan lebih mampu lebih.

Negosiasi teks

Kekhususan yang menarik adalah sifat bimbingan melalui interaksi selama tahap ini.

Dekonstruksi, sebagai guru bertahap memberi latihan dari pemahaman tentang struktur

eksposisi yang dia ingin tekankan.

Mode: Salah satu keuntungan besar dalam konstruksi bersama adalah mendemonstrasikan

pada kanak-kanak perbedaan antara bahasa lisan dan tulis sebagai konstribusi oral yang

ditulis dan digeser ke arah mode tulis oleh guru.

Wacana Pedagogik

Bernstein, dalam wacana Pedagogik (1975, 1990) mengemukakan pengembangan konsep

klasifikasi dan rangka sebagai alat penghubung bersama wacana pedagogik dengan respek

satu sama lain.

Klasifikasi mengacu kepada kealamiahan dari perbedaan berbagai isi wacana

Frame/ Rangka digunakan untuk menentukan konteks pengetahuan ketika

ditransmisikan atau diterima. Frame mengacu kepada hubungan pedagogis spesifik

dari guru dan hal yang diajarkan. Hal ini juga mengacu pada rangkaian pilihan yang

tersedia bagi guru dan hal yang diajarkannya dalam kontrol transmisi dan penerimaan

secara hubungan pedagogis.

Klasifikasi dan Frame/ Rangka memiliki kelemahan dan kekuatan. Rangkaian renovasi

pedagogis berikut ini dimaksudkan untuk mengenal kelemahan dan kekuatan :

1. Dekonstruksi

2. Konstruksi bersama

3. Konstruksi Bebas

Page 3: 5. Bab 5 ( Wulan & Iis)

1. Dekonstruksi

Tingkat dekonstrasi dimulai dari klasifikasi dan frame yang lemah ketika guru menemukan

cara memulai membuka wacana dan dan konteks. Framing atau klasifikasi memperkuat nilai

ketika model teks diperkenalkan sehingga secara otoritas guru mengetahui struktur dan

tujuan dari teks, termasuk dekontruksi kritis dan pertimbangan yang tepat.

2. Konstruksi bersama

Nilai-nilai yang memperkuat suatu kelemahan nilai ketika model teks sebagai material

diperkenalkan. Konstruksi bersama suatu wacana menurut kontrol siswa dan pengajuan

konten dan literatur (di bawah bimbingan guru)

3. Konstruksi Bebas

Konstruksi ini membukan klasifikasi dam framing yang lemah ketika siswa membuka

wacana lain tetapi dengan klasifikasi yang kuat (yang ditujukan kepada literatur khusus)

ketika siswa menulis teksnya sendiri.

Sehingga pada akhir dekonstruksi bersama seluruh siswa dalam kelas dapat menulis

eksposisi, mengemukakan argumen yang mendukung posisi tulisan utama.