5 Bab 3

23
71 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis True eksperiment. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang memberikan keleluasaan kebebasan penelitian untuk melakukan modifikasi atau intervensi terhadap sesuatu variabel pada suatu kondisi yang terkontrol (Sulistyaningsih, 2010). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest Posttest Control Group Design. Rancangan ini menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (pembanding). Kelompok eksperimen menerima perlakuan (X) yang diikuti dengan pengukuran kedua atau observasi (O2 dan O4). Hasil observasi ini kemudian dikontrol atau dibandingkan dengan hasil observasi pada kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan atau intervensi (Notoatmodjo,

Transcript of 5 Bab 3

Page 1: 5 Bab 3

71

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis True

eksperiment. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang memberikan

keleluasaan kebebasan penelitian untuk melakukan modifikasi atau

intervensi terhadap sesuatu variabel pada suatu kondisi yang terkontrol

(Sulistyaningsih, 2010).

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pretest Posttest

Control Group Design. Rancangan ini menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol (pembanding). Kelompok eksperimen

menerima perlakuan (X) yang diikuti dengan pengukuran kedua atau

observasi (O2 dan O4). Hasil observasi ini kemudian dikontrol atau

dibandingkan dengan hasil observasi pada kelompok kontrol yang tidak

menerima perlakuan atau intervensi (Notoatmodjo, 2002). Rancangan ini

dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Pretest Perlakuan Posttest

Gambar 3.1 Model Rancangan Penelitian

Keterangan :

O1 X O2

O3 O4

Page 2: 5 Bab 3

72

O1 dan O3 : Pengukuran pertama (pretest) derajat TFU pascapersalinan

pada hari pertama nifas dan sebelum melakukan senam nifas.

X : Perlakuan yang diberikan pada responden yaitu melakukan

senam nifas.

O2 : Pengukuran kedua (posttest) derajat TFU pada ibu nifas

setelah diberi perlakuan yaitu melakukan senam nifas pada

kelompok eksperimen selama 3 hari.

O4 : Pengukuran kedua (posttest) derajat TFU pada ibu nifas yang

tidak diberi perlakuan senam nifas pada kelompok kontrol.

B. Variabel Penelitian

Variabel didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek

dengan objek yang lain (Sulistyaningsih, 2010)

Penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab timbulnya variabel terikat (Sulistyaningsih, 2010). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah senam nifas.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sulistyaningsih (2010). Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah involusi uteri.

3. Variabel Pengganggu

Page 3: 5 Bab 3

73

1) Usia

Dikendalikan dengan memilih responden yang berusia kurang dari

40 tahun.

2) Pendidikan

Tingkat pendidikan dikendalikan dengan memilih responden

minimal SLTP/SMP.

3) Sosial budaya

Budaya merupakan cara hidup atau kebiasaan orang dalam

masyarakat. Sehingga budaya dikendalikan dengan memilih

responden yang memiliki latar belakang suku jawa.

4) Kondisi kesehatan

Dikendalikan dengan memilih ibu yang tidak memiliki komplikasi

pasca persalinan atau sehat selama dilakukan penelitian.

5) Status gizi

Dikendalikan dengan memilih ibu yang tidak pernah atau sedang

anemia.

6) Eliminasi

Dikendalikan dengan memilih ibu yang sudah BAK dan BAB

kurang dari 24 jam pasca melahirkan.

7) Paritas

Tidak dikendalikan.

8) Riwayat Persalinan

Dikendalikan dengan ibu nifas yang melahirkan pervaginam pada

persalinan terakhir dan Ibu nifas yang bayinya tidak mengalami

Page 4: 5 Bab 3

74

trauma berat pascavakum karena akan mempengaruhi psikologis

ibu.

9) Menyusui

Tidak dikendalikan.

C. Kerangka Hubungan Antar Variabel

Variabel Bebas Variabel Terikat

Variabel Pengganggu

Gambar.3.2 Skema Hubungan Antar Variabel

Keterangan :

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti

Variabel yang akan diteliti adalah senam nifas yang akan dikaitkan

dengan percepatan involusi uteri pada ibu nifas.

D. Definisi Operasional

1. Senam Nifas

Senam Nifas Involusi Uteri

a. Usiab. Pendidikanc. Pengalamand. Paritase. Riwayat Persalinanf. Menyusuig. Sosial budayah. Kondisi kesehatan.i. Status gizij. Eliminasi

Page 5: 5 Bab 3

75

Olahraga pemulihan pada masa nifas yang berfungsi untuk

menguatkan otot dasar pelvis dan juga dapat membantu mempercepat

involusi uteri yang dilakukan pada hari pertama sampai hari ke tiga

pasca melahirkan.

2. Involusi Uteri

Respon dari responden sebelum dan setelah diberikan perlakuan yaitu

melakukan senam nifas pada hari pertama sampai ke tiga dirasakan

responden. Diukur sebelum dan setelah melakukan senam nifas dengan

skala numerik. Skala data yang dipakai adalah skala rasio.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian atau yang

diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi pada penelitian ini adalah

keseluruhan ibu nifas di ruang nifas Puskesmas Mergangsan

Yogyakarta Tahun 2013 sebanyak 20 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2006). Sampel pada penelitian ini adalah

keseluruhan ibu nifas di ruang nifas Puskesmas Mergangsan

Yogyakarta. Besar sampel pada penelitian ini adalah 20 orang. Besar

sampel minimal penelitian eksperimen adalah 10 orang dengan taraf

kesalahan 5 % (Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini adalah teknik probability sampling dengan metode simple

random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dengan

pengendalian variabel pengganggu terlebih dahulu.

Page 6: 5 Bab 3

76

3. Kriteria Sampel

Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel adalah kriteria

inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam,

2003).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu nifas yang melahirkan pervaginam hari pertama sampai

hari ke ke tiga yang ada di ruang nifas.

2) Ibu nifas yang bersedia menjadi responden.

3) Ibu nifas yang bisa membaca dan menulis.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/ mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2003).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu nifas yang mengundurkan diri.

2) Ibu nifas yang bayinya mengalami trauma berat pascavakum

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data

1. Alat Pengumpulan Data

Page 7: 5 Bab 3

77

Alat pengambilan data yang digunakan untuk mengukur variabel

terikat yaitu dengan menggunakan lembar observasi (checklist) berisi

tentang item-item yang dilakukan pada saat melakukan senam nifas

dengan benar, pengukuran Tinggi Fundus Uteri, Perdarahan, Kontraksi

Uterus, Menyusui dengan benar dan Eliminasi. Item – item dinilai

secara langsung oleh peneliti saat ibu melakukan perawatan. Data yang

diperoleh dari hasil observasi akan dikembangkan peneliti sesuai

dengan kerangka konsep dan teori yang sudah ada.

a. Lembar pengisian data responden untuk mengetahui karakteristik

responden.

b. Lembar observasi untuk mengetahui proses involusi uteri yang di

observasi dari hari pertama samapi hari ketiga.

c. Metlin untuk melakukan pengukuran tinggi fundus uteri pada ibu

post partum.

d. Leaflet yang diberikan pada ibu nifas baik kelompok control

maupun kelompok eksperiment.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi sistematis

dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan

dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada pasien

menggunakan checklist atau lembar observasi (Arikunto, 2010).

Pengambilan data dilakukan pada ibu yang sudah memberikan

persetujuan atau informed consent bahwa ibu bersedia menjadi

responden peneliti. Selanjutnya ibu diberitahu bahwa selain diberikan

Page 8: 5 Bab 3

78

pendidikan kesehatan senam nifas pada hari pertama pasca melahirkan,

ibu juga akan dilakukan observasi minimal 24 jam setelah pulang

sampai hari ke tiga sebagai upaya evaluasi terhadap keberhasilan

pemberian pendidikan kesehatan. Observasi juga dilakukan pada ibu

yang tidak diberikan perlakuan (kelompok kontrol). Penilaian

dilakukan secara sistematis oleh peneliti mengacu pada pedoman yang

sudah ada. Nilai pada masing-masing item diberi tanda sesuai kolom

yang ada. Kemudian peneliti mengecek kelengkapan dari hasil

observasi yang telah terkumpul.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan

apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat (Arikunto, 2010). Instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data

variabel yang diteliti dengan tepat (Sugiyono, 2010). Prinsip validitas

adalah keandalan suatu instrumen dalam mengumpulkan data

(Nursalam, 2009). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan

adalah skala TFU rasio dan metline. Skala TFU pada ibu nifas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio yang sudah teruji

validitasnya berdasarkan teori yang relevan. Metline yang digunakan

juga dalam keadaan baik. Sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas

dan realibilitas pada skala rasio untuk mengukur TFU pada ibu nifas

Page 9: 5 Bab 3

79

hari pertama sampai hari ketiga, sedangkan isi lembar observasi telah

disesuaikan dengan teori yang ada dan bahasa yang digunakan

disesuaikan dengan bahasa awam atau mudah dimengerti oleh

masyarakat umum. Selain itu, isi lembar observasi dikonsultasikan

dengan para ahli, yaitu dosen pembimbing penelitian.

G. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

Setelah terkumpul data yang diperlukan, maka dilakukan pengolahan

dengan komputerisasi yaitu SPSS dengan tingkat kepercayaan 95 %

melalui tahap pengolahan data sebagai berikut (Sulistyaningsih, 2010) :

a. Editing

Editing adalah kegiatan memeriksa kelengkapan data, kebenaran

pengisian data dengan hanya memasukkan data yang penting dan

benar – benar diperlukan. Apabila ada data dalam lembar pengisian

data responden dan lembar observasi involusi uteri kosong maupun

isian tidak jelas maka data tidak digunakan atau dengan

memberikan nilai 0 pada data tersebut.

b. Koding

Koding adalah memberikan kode pada data dengan numerik atau

nomor untuk memudahkan pengolahan dan analisa dalam program

komputer. Tahap ini peneliti memberi kode data berupa kode

numeric atau angka terhadap data yang terdiri dari beberapa

kategori dengan tujuan untuk memudahkan dalam pengolahan dan

analisis data.

Page 10: 5 Bab 3

80

c. Entry

Entry adalah memasukkan data yang telah dikoding ke dalam

program komputer

d. Cleaning

Cleaning adalah proses pembersihan data sebelum diolah secara

statistik, mencakup pemeriksaan konsistensi yaitu mengidentifikasi

data yang keluar dari range atau mempunyai nilai yang ekstreme.

e. Tabulating

Tabulating adalah memasukkan data ke dalam tabel berdasarkan

tujuan penelitian.

Tabel 1.3 Pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri ibu nifas hari

pertama sampai hari ke tiga pada kelompok eksperimen.

Kategori TFU Perdarahan Kontraksi Uterus

Senam Nifas

Menyusui Eliminasi

F % F % F % F % F % F %Cepat Tetap Lambat Jumlah

Tabel 1.4 Pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri ibu nifas hari

pertama sampai hari ke tiga pada kelompok control.

Kategori TFU Perdarahan Kontraksi Uterus

Senam Nifas

Menyusui Eliminasi

F % F % F % F % F % F %

Page 11: 5 Bab 3

81

Cepat Tetap Lambat Jumlah

Tabel 1.5 Perbandingan pengaruh senam nifas terhadap involusi

uteri ibu nifas hari pertama sampai hari ke tiga pada kelompok

eksperimen dan kelompok control.

Kelp.Eksperimen Kelp.Kontrol C T L C T L

TFUPerdarahanKontraksi UterusSenam NifasMenyusuiEliminasiJumlah

2. Analisa Data

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif untuk mengetahui

pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri pada ibu nifas hari

pertama sampai hari ke tiga.

Data yang telah dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

Setelah itu dilihat selisih antara pretest dan posttest dengan skor yang

diharapkan (Arikunto, 2006).

Penelitian ini menggunakan Wilcoxon Match Paired Test. Cara

membuktikan Ho ditolak atau diterima, dapat dilihat dari hasil

pengolahan data yang telah dilakukan dengan SPSS tipe 16. Apabila

nilai asymp.sign lebih kecil atau sama dengan 0.05, maka Ho ditolak

Page 12: 5 Bab 3

82

dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh senam nifas terhadap

involusi uteri pada ibu nifas di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.

Sebaliknya, apabila nilai asymp.sign lebih besar dari 0,05, maka Ho

diterima dan Ha ditolak sehingga tidak ada pengaruh senam nifas

terhadap involusi uteri pada ibu nifas di Puskesmas Mergangsan

Yogyakarta.

A. Etika Penelitian

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden dengan memberikan lembar persetujuan. Lembar ini juga

dilengkapi dengan judul penelitian dan manfaat penelitian. Apabila

responden menolak, maka tidak boleh adanya pemaksaan dan harus

menghormati hak-hak responden.

2. Anonimity (tanpa nama)

Dalam menjaga kerahasiaan responden maka peneliti tidak

mencantumkan nama responden, tetapi pada lembar tersebut diberikan

kode pengganti nama responden.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang didapatkan dari responden dijamin oleh

peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan

sebagai hasil penelitian.

1. Beneficience (Kebebasan)

a. Bebas dari bahaya

Page 13: 5 Bab 3

83

Baik fisik maupun mental, penelitian ini harus dilakukan oleh

orang yang memenuhi persyaratan secara ilmiah, terutama jika

bahaya diakibatkan oleh peralatan atau prosedur yang digunakan

dalam penelitian.

b. Bebas dari eksploitasi

Subyek penelitian perlu diyakinkan bahwa partisipasi atau

informasi yang mereka berikan kepada peneliti tidak akan

digunakan untuk melawan atau merugikan mereka.

2. Berlaku adil kepada setiap responden

Setiap responden dalam penelitian ini akan di perlakukan sama rata

tanpa membeda-bedakan antara responden satu dengan yang lainnya.

B. Rencana Jalannya Penelitian

1. Kegiatan persiapan

a. Peneliti mencari literature yang berkaitan dengan penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan di Puskesmas Mergangsan setelah

mendapatkan surat pengantar dari kampus.

b. Menyusun proposal penelitian meliputi bab I, II, III dan

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

c. Melakukan revisi proposal dan disetujui oleh dosen pembimbing

dilanjutkan dengan ujian seminar proposal

d. Melakukan revisi proposal setelah ujian seminar proposal

e. Mengurus surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan Kota

Yogyakarta

Page 14: 5 Bab 3

84

f. Peneliti menentukan asisten penelitian yaitu mahasiswa D3

kebidanan semester 6 STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta untuk

membantu peneliti dalam melakukan intervensi penelitian. Asisten

penelitian sebelumnya sudah disamakan persepsinya tentang

prosedur pengumpulan data yang akan dilakukan.

2. Kegiatan pelaksanaan

a. Meminta izin kepada bidan jaga untuk melakukan penelitian

b. Menentukan klasifikasi pasien sesuai dengan kriteria untuk

menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 10

responden pertama akan diklasifikasi menjadi kelompok

eksperimen dan 10 responden berikutnya diklasifikasikan menjadi

kelompok kontrol.

c. Melakukan pendekatan dan membina hubungan baik dengan

pasien serta keluarga

d. Memberikan informed consent sebagai tanda persetujuan menajdi

responden penelitian.

e. Bagi kelompok eksperimen

1) Pada hari pertama diberikan pendidikan kesehatan tentang

senam nifas. Pendidikan kesehatan diberikan pada hari pertama

pasca melahirkan karena mengingat kemajuan kondisi fisik &

psikologis pasien yang kini lebih maju dibandingkan dengan

teori Reva Rubin sehingga pendidikan kesehatan diberikan

lebih awal. Pendidikan kesehatan senam nifas diberikan dengan

cara demonstrasi secara langsung untuk masing-masing ibu.

Page 15: 5 Bab 3

85

Ibu juga diberikan leaflet terkait hal tersebut. Waktu

pelaksanaan kurang lebih 45 menit. Pada kelompok eksperimen

tetap diberikan pendidikan kesehatan oleh petugas sesuai

kebijakan puskesmas.

2) Observasi involusi uteri pada hari kedua dan ketiga pasca

melahirkan. Dilakukan observasi dengan menilai keterampilan

ibu dalam melakukan senam nifas menggunakan lembar

observasi yang sudah dipersiapkan.

3) Scoring dilakukan setelah dijumlahkan hasil dari observasi

kemudian dimasukkan ke dalam kategori cepat, lambat dan

tetap.

f. Bagi kelompok kontrol

1) Pada hari pertama tidak diberikan pendidikan kesehatan

tentang senam nifas oleh peneliti melalui demonstrasi dan

leaflet, namun tetap diberikan oleh petugas sesuai kebijakan

puskesmas.

2) Observasi kemandirian pada hari kedua dan ketiga pasca

melahirkan. Dilakukan observasi dengan menilai item-item

yang ada pada lembar observasi.

3) Scoring dilakukan setelah dijumlahkan hasil dari observasi

kemudian dimasukkan ke dalam kategori cepat, lambat dan

tetap.

g. Melakukan rekapitulasi data hasil observasi ke dalam tabel.

h. Pengolahan dan analisis data menggunakan komputerisasi.

Page 16: 5 Bab 3

86

3. Kegiatan pelaporan

a. Melakukan penyusunan laporan hasil akhir meliputi bab IV dan V

dengan melakukan konsultasi dosen pembimbing

b. Setelah mendapat persetujuan dosen pembimbing, maka dilakukan

ujian KTI hasil penelitian

c. Melakukan revisi hasil penelitian

d. Melakukan penjilidan sesuai ketentuan

e. Mengumpulkan hasil penelitian ke tim KTI berupa CD room berisi

pdf dan naskah publikasi.