4.veronika yeni a. (06111404004)
-
Upload
dewisejarah -
Category
Documents
-
view
512 -
download
1
Transcript of 4.veronika yeni a. (06111404004)
Bab IV
MANAJEMEN STRATEGIK SEKOLAH MENGHADAPI PERSAINGAN MUTU
Oleh :VERONIKA YENI ASTUTI
NIM :06111404004
DOSEN PENGASUH :1.Drs. Didi Tahyudin, M.Pd2.Dra. Evi Ratna Kartikawati, M.Pd
MANAJEMEN STRATEGIK SEKOLAH MENGHADAPI
PERSAINGAN MUTU
A. Manajemen Strategi Sekolah
Manajemen strategik menurut Yuwono dan Ikhsan (2004:1)
biasanya dihubungkan dengan pendekataan manajemen
yang integratif yang mengedepankan secara
bersama-sama seluruh elemen seperti planning,
implementing, dan controling dari strategi bisnis. Dalam manajemen strategik pada
dunia pendidikan menggunakan konsep strategik untuk lebih
mengefektifkan pengalokasian sumber daya yang ada dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Ansof berpendapat bahwa, manajemen strategik ialah suatu pendekatan yang sistematis bagi
suatu tanggung jawab manajemen, mengondisikan organisasi ke posisi yang dipastikan mencapai tujuan
dengan cara yang akan meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan dan
membuat perusahaan (sekaolah) menjamin atau mengamankan
format yang mengejutkan.
Pendekatan strategis itu terdiri dari :1. Memposisikan perusahaan melalui strategi dan perencanaan kemampuan2. Tanggapan isu-isu strategis yang dikeluarkan manajemen3. Manajemen yang sistematis selama implementasi strategis
Jika dielaborasi atau diadaptasi dalam menejemen sekolah, menjadi :1. Sekolah menyusun perencanaan memposisikan diri sesuai
kemampuan dan potensi yang dimiliki, yaitu mengoptimalisasikan seluruh sumber daya sekolah yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah.
2. Mampu merespons isu-isu strategis seperti manajemen berbasis sekolah, kurukulum berbasis kompetensi, pengajaran kontekstual, dan sebagainya dalam pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu.
3. Menekankan obyektifitas, ilmiah, dan sistematis selama implementasi strategis, strategi sekolah disusun berdasarkan prinsip-prinsip obyektifitas, ilmiah, dan sistematis, bukan atas dasar kehendak pribadi, tetapi merupakan kehendak bersama mengakomodasi kebutuhan pribadi.
Manajemen strategik khususnya pada strategi
kebijakan dapat dilakukan jika keputusan
merupakan keputusan bersama, bukan
keputusan sepihak dan keputusan itu dipilih dari alternatif terbaik. Konsep strategik ini melibatkan secara langsung semua mangger di semua level
dalam planning dan implementasinya. (dalam sekolah meliputi : kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru, konselor,
tenaga kependidikan,wali kelas dan personal kelas).
Menurut Pearce dan Robinson (1991:9) manajemen strategik memiliki keuntungan :1. Kegiatan formulasi strategi
memperkuat kemampuan perusahaan menghindari masalah
2. Keputusan strategik berdasarkan kelompok niscaya merupakan keputusan alternatif terbaik
3. Keterlibatan pegawai dalam memformulasikan keputusan akan meningkatkan pemahaman mereka dan meningkatkan motivasi dalam bekerja
4. Gap dan tumpang tindih kegiatan akan terkurangi karena partisipasi dalam memformulasikan strategi turut mengklarifikasi berbagai perbedaan
5. Resistensi terhadap perubahan akan terkurangi.
Manajemen strategis dalam manajemen sekolah adalah suatu pendekatan yang sistematik dalam menyelenggarakan
programnya untuk mencapai tujuan sekolah. Unsur-unsur strategi dalam manajemen sekolah bertitik tolak pada ruang
lingkup atau batasan di mana sekolah itu bergerak, menetapkan mutu layanan belajar, mutu lulusan yang
dihasilkan, memenuhi keinginan masyarakat akan mutu pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.
Bagaimana posisi majemen strategik dan implementasi strategik dalam manejemen
strategik dapat dilihat dalam skema :
Perumusan Visi dan Misi
AsesmenLingkungan
Perumusan Tujuan Khusus
Penentuan Strategi
Aktivitas Strategi
Evaluasi Strategi
Pengendalian Strategi
1. Perumusan Misi yaitu pencitraan bagaimana sekolah seharusnya bereksistensi
2. Asesmen lingkungan eksternal yaitu mengakomodasi kebutuhan lingkungan akan mutu pendidikan yang dapat disediakan oleh sekolah
3. Asesmen organisasi yaitu merumuskan dan mendayagunakan sumberdaya sekolah secara optimal
4. Perumusan tujuan khusus yaitu penjabaran dari pencapaian misi sekolah yang ditampakan dalam tujuan tiap-tiap mata pelajaran
5. Penentuan strategi yaitu memilih strategi yang paling tepat untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dengan menyediaka anggaran, sarana dan prasarana maupun fasilitas yang dibutuhkan untuk itu.
Perumusan Visi
dan Misi
Asesmen Lingkungan
eksternal
Asesmen Lingkungan Eksternal
Perumusan
Tujuan khusus
Penetuan strategi dan sasaran
Proses Formulasi Strategi
1. Visi dan Misi sekolah
Visi sekolah adalah sebuah agenda tujuan sebagai
prestasi yang harus dicapai dalam tujuan sebagai prestasi
yang harus dicapai dalam aktivitas sekolah. Dalam
konteks sekolah visi dirumuskan oleh jajaran
sekolah dalam rapat kerja yang finalnya dirumuskan oleh pejabat terkait dalam sekolah.
Dengan demikan visi sekolah adalah agenda tujuan yang terdiri dari dorongan, ruang
lingkup, persyaratan, prioritas, implikasi, tindakan, kecakapan atau kemampuan melihat dan memahami untuk berimajinasi
dalam mempersiakan masa datang
Misi sekolah adalah aspirasi kepala sekolah,
guru tenaga kependidikan, dan masyarakat sekolah
lainnya yang akan dijadikan elemen
fundamental penyelenggaraan program sekolah dalam pandangan
sekolah dengan alasan yang jelas dan konsisiten dengan nilai-nilai sekolah.
2. Tujuan dan Target sekolah
Tujuan sekolah dilihat dari sudut manajemen strategik
adalah memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan masa akan datang yang
menghasilkan kesepakatan umum merupakan sumber
legitimasi yang membenarkan setiap
kegiataan sekolah mengenai misi dalam menentukan
bidang kerja, macam dan volume pekerjaan yang harus
dilakukan dan senantiasa berusaha dikejar dan
diwujudkan oleh sekolah, serta eksistensi sekolah itu
sendiri.
3. Penentuan strategi Organisasi Sekolah
Ada 4 tingkatan dalam strategi organisasi dalam majemen bisnis :1. Sociental adalah bagaimana
organisasi bermaksud untuk berfungsi sebagai anggota dekat komunitas, masyrakat, negara, dan komunitas global.
2. Strategi Corporate yang diterapkan dalam manajemen sekolah dirancang unruk menerapkan strategi sekolah dalam mencapai tujuan sesuai visi misi sekolah.
4. Implementasi strategi Organisasi Sekolah
Proses implementasi strategi manajemen sekolah meliputi keseluruhan kegiatan
manajerial yang mencakup keadaan seperti motivasi, kompensasi, penghargaan
manajemen, dan proses pengawasan.
Menurut Schendel dan Hofer, implementasi dicapai melalui alat administrasi, yakni :
1. Struktur, yaitu siapa yang bertanggung jawab terhadap apa, kepala sekolah bertanggung jawab kepada siapa
2. Proses, yaitu bagaimana tugas dan tanggung jawab itu dikerjakan masing-masing personal
3. Tingkah laku yaitu prilaku yang menggambarkan motivasi, semangat kerja, penghargaan, disiplin, etika dan seterusnya.
B. Model Balanced Scorecard dalam
Manajemen Sekolah
Balanced scorecard mencakup berbagai aktivitas penciptaan nilai yang dihasilkan oleh para partisipan
perusahaan yang memiliki kemapuan dan motivasi tinggi.Meminjam model balanced scorecad diadaptasikan atau
diimplementasikan dalam manajemen sekolah memungkinkan sekolah memberikan pencerahan kepada tim eksekutif yaitu kepala sekolah beserta wakil kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan, para wali kelas, konselor dan sumberdaya manusia yaitu seluruh personal
yang terkait dengan sekolah, teknologi informasi, dan sumber-sumber finansial
Balanced scorecard lebih dari sistem pengukuran taktis atau operasional, perusahaan yang kreatif dan inovatif
menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis
Kartu Catatan Kendali Sebuah Bagian Rutin Proses Manajemen Suatu Kerangka Kerja Tindakan Strategis
Penerjemah Visi :-Menjelaskan Visi-Memperoleh konsesus
Kartu Catatan Seimban
g (balance
d scorecar
d)
Umpan Balik dan Pembelajaran :
Artikulasi visi yang menopangMenyediakan strategi feedbackMemfasilitasi masalah strategi dan pembelajaran
Rencana Bisnis-Menentukan Target-Meluruskan inisiatif strategik-Menentukan tonggak sejarah
Komunikasi dan Jaringan
-Komunikasi dan pendidikan-Menetapkan tujuuan-Menjaring penghargaan untuk mengukur penampilan
Proses Pertama
Penerjemahan visi yaitu klarifikasi visi bersama yang hendak dicapai
oleh seluruh organisasi. Penerjemahan visi , membantu
kepala sekolah membangun suatu konsesus dalam bentuk visi dan
strategi sekolah.
Proses Kedua
Komunikasi dan Jaringan yaitu membiarkan manajer-manajer menyampaikan strategi maju
mundurnya organisasi dan menghubungkannya ketujuan-
tujuan departemen dan individu.
Proses Ketiga
Perencanaan bisnis yaitu : memungkinkan perusahaan
menyatukan rencana-rencana bisnis dan finansial
Proses KeempatUmpan balik dan pembelajaran
memberi sekolah proses kemampuan untuk apa pembelajaran strategik.
Keberadaan proses feedback dan review difokuskan pada apa kah
sekolah itu, departemen-departemennya, atau para guru individunya telah menemukan
finansial yang dapat mendorong terlaksananya layanan belajar yang
bermutu
Dengan kartu penilaian seimbang pada pusat sistem
manajemennya, sekolah dapat memonitor hasil jangka pendek dari tiga perspektif tambahan
yaitu peserta didik, proses belajar internal, pembelajaran,
pertumbuhan dan mengevaluasi strategi di dalam pandangan
penampilan saat ini.
1. Penterjemahan Strategi ke Operasional
Prinsip strategi dalam manajemen sekolah yang
pertama meneterjemahkan ke operasional dengan menguasai
peta strategi.Kecepatan merespon
perubahan ditunjukan dengan strategi baru manajemen
sekolah yang dapat memberikan hasil, hal ini mengidindikasikan bahwa kesuksesan sekolah tidak hanya karena peluncuran
produk utama model pembelajaran yang baru atau pelayanan belajar, investasi
modal utama baru, atau bahkan pengembangan aset yang tidak tampak atau aset
intelektual
Dengan meneterjemahkan strategi ke dalam arsitektur yang logis dari peta strategi
dan balanced scorard, organisasi sekolah menciptakan angka refrensi umum dan dapat dipahami oleh semua unitnya
dan para personilnya.
Menerjemahkan strategi ke operasional dalam menejemen
sekolah dimulai dengan mengukur investasi, aset, dan
komponen lainnya yang diperlukan sekolah untuk
melaksanankan tugas pokok dan fungsinya memberikan
layanan belajar.
2. Menyejajarkan Organisasi Sekolah Ke
Strategi
Penekanan prinsip menyejajarkan organisasi
ke strategi adalah menjalankan organisasi
sesuai dengan aturan dan disiplin sekolah, sinergi unit
bisnis yaitu kelas, dan membagi pelayanan sinergi dalam mendukung kegiatan
belajar dan mengajar.
Strategi fokus organisasi sekolah, bagaimanapun harus diarahkan untuk memecahkan seluruh
rintangan yang dihadapi oleh sekolah dengan
menggunakan strategi yang telah dirumuskan
sebelumnya.
Strategi personal ssekolah perlu ditanamkan strategi
kesadaran, scorecard personal, dan pembayaran seimbang. Kepala sekolah
beserta wakilnya tidak dapat menerapkan strategi baru oleh dirinya sendiri.
Mereka memerlukan kontribusi aktif dari setiap orang di sekolah. Karena
fokus strategi sekolah menghendaki seluruh
personlanya memahami strategi dan bertingkah
laku laku bisnis sehari-hari dengan cara berkontribusi
kepada keberhasilan strategi itu.
3. Strategi Menjadi Pekerjaan Harian Bagi
Setiap Orang
4. Jadikan Strategi Proses yang
Berkelanjutan
Fokus strategi berkelanjutan diarahkan pada mencari strategi
layanan belajar, anggaran biaya dan strategi, analisis dan
sistem informasi, serta strategi memotivasi SDM
sekolah agar bekerja secara profesional.
Bagi sebagian besar penyelenggaraan sekolah, proses
manajemennya dibangun dengan cara rencana
kegiatan dan pembiayaan
5. Perbanyak Perubahan Melalui Pimpinan Eksekutif
Penyesuaian strategi dalam layanan belajar tentu
menyesuaikan diri terhadap mata ajar yang menjadi
tanggung jawab guru dan teknis layanan pendidikan bagi tenaga
kependidikan. Pada awalnya program menunjukan hipotesis
tentang strategi. Perubahan yang dilakukan oleh
eksekutif adalah dengan melakukan pencerahan,
beradaptasi terhadap proses pemerintahan, dan
memantapkan sistem manajemen strategik.
Prinsip pertama manajemen strategik sekolah difokuskan pada alat-alat, fasilitas belajar,
framework, dan dorongan proses yang bermutu.
Strategik memerlukan perubahan dari setiap bagian organisasi karena itu strategi
memerlukan tim kerja yang solid untuk mengoordinasikan perubaha ini, dan strategi implementasi memerlukan perhatian secara
kontinu yang difokuskan pada perubahan inisiatif dan performa melawan hasil yang
ditargetkan.
C. Penggunaan Manajemen Berbasis Sekolah dalam Peningkatan Mutu
1. Arti dan Makna Manajemen Berbasis
Sekolah
Di Amerika menurutEdward E. Lawler (1994) dengan penerapan model Manajemen Berbasis Sekolah ternyata dapat meningkatkan kualitas belajar-mengajar, disebabkan adanya mekanisme yang lebih efektif dan lebih cepat dalam pengambilan keputusan , memberikan dorongan semangat kinerja baru sebagai motivasi berprestasi para kepala sekolah dalam melakukan tugasnya sebagai manajer sekolah.
Manajemen berbasis sekolah diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah , sehingga rasa memiliki warga sekolah dapat meningkat yang mengakibatkan peningkatan rasa tanggung jawab dan dedikasi warga sekolah.
Manajemen berbasis sekolah diselenggarakan melalui beberapa model, yaitu :1. Peningkatan Peranan Guru2. Peningkatan wawasan penggelolaan pengajaran melalui
studi penelitian dan kajian pustaka3. Penyamaan visi semua pihak dalam proses perubahan
untuk memfokuskan arah baru merealisasikan penyelenggaran program dengan sistem manajemen berbasis sekolah.
Model MBS menurut Eric Digest (1995) menggemban dua dimensi pemahaman, yaitu :
4. The goverance reform in school management yaitu menyangkut reformasi dalam manajemen sekolah , menyangkut pentingnya membangun otonomi sekolah untuk merespon aspirasi stakeholdernya.
5. An overall push for curruculum and instructional reform yaitu menyangkut reformasi pengemban kurikulum dan pengajaran, terbukanya peluang bagi penggembangan inovasi dalam proses belajar mengajar.
Tujuan Penerapan Model Manajemen Berbasis sekolah
Tujuan MBS mewujudkan tata kerja yang lebih baik dalam 4 hal, yakni :1. Meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya dan penugasan staf)
2. Meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan di sekolah
3. Munculnya gagasan-gagasan baru dalam implementasi kurikulum, penggunaan teknologi pembelajaran, dan pemanfaatan sumber-sumber belajar,
4. Meningkatnya mutu partisipasi masyarakat dan stakeholder
Prinsip dan Esensi MBS
Prinsip umum yang patut menjadi pedoman dalam pelaksanaan model manajemen berbasis sekolah menurut Satori (2001:7)1. Memiliki visi misi dan
strategi ke arah pencapaian mutu pendidikan , khususnya mutu peserta didik sesuai dengan jenjang sekolah masing-masing
2. Berpijak pada power sharing (berbagi kewenangan), pengelolaan pendidikan sepatutnya berlandaskan pada keinginan saling mengisi, saling membantu dan meneriba berbagai kekuasaan/kewenangan sesuai fungsi dan peran masimg-masing.
3. Adanya profesionalisme semua bidang dan berbagai komponen baik para praktisi pendidikan, penggelola, dan manager pendidikan lainnya termasuk profesionalisme Dewan Pendidikan di kabupaten/kota maupun Komite Sekolah di satuan Pendidikan
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat yang kuat termasuk orang tua peserta didik.
5. Komite sekolah sebagai institusi dapat menopang keberhasilan visi dan misi sekolah
6. Adanya transparasi dan akuntabilitas manajemen sekolah baik dilihat dari akuntabilitas manajemen maupun akuntabilitas finansial.
Manajemen berbasis sekolah
mempunyai esensi yaitu pada
hakekatnya sekolah memiliki
kewenangan (otonomi) yang
lebih besar dalam mengelolah
sekolah tetapi bukan egois
apalagi arogan, sehingga sekolah
tersebut lebih mandiri, inovatif
dan kreatif
Karakteristik Manajemen Berbasis
Sekolah
Karakteristik MBS adalah :1. Prestasi Belajar dan manajemen
sekolah yang efektif2. Kepemimpinan sekolah yang
visioner dan berjiwa enterpreneuship
3. Menempatkan kewenangan yang bertumpu pada sekolah dan masyarakat
4. Senantiasa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik
5. Melakukan analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, dan evalusi kinerja sesuai visi misi untuk mencapai tujuan dan target sekolah
6. Kesejahteraan personal sekolah yang cukup
7. Pengelolaan dan penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan dapat dipertanggung jawabkan
2. Penerapan Model MBS Meningkatkan Mutu
Sekolah
a. Mutu sekolah
Mutu berkenaan dengan penilaian bagaimana suatu produk memenuhi kriteria, standar atau rujukan tertentu. dalam dunia pendidikan, standat tersebut menurut Depdiknas (2001:2) dapat dirumuskan melalui hasil belajar mata pelajaran skolastik yang dapat diukur secara kuantitatif, dan pengamatan yang bersifat kualitatif, khususnya untuk bidang-bidang pendidikan sosial.
Mutu pendidikan harus dipayakan untuk mencapai kemajuan yang dilandasi oleh suatu perubahan terencana.Peningkatan mutu pendidikan diperoleh melalui dua strategi yaitu :1. peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi akademis untuk
memberi dasar minimal dalam perjalanan yang harus ditempuh mencapai mutu pendidikan yang dipersyaratkan oleh tuntutan zaman
2. Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada keterampilan hidup yang esensial yang dicakupi oleh pendidikan berlandas luas, nyata dan bermakna.
Sekolah dapat dikatakan bermutu apabila prestasi sekolah khususnya prestasi didik
menunjukan pencapaian yang tinggi dalam :1. Prestasi akademik yaitu nilai rapor dan nilai
kelulusan memenuhi standar yang ditentukan.2. Memiliki nilai-nilai kejujuran, ketaqwaan,
kesopanaan, dan mampu mengapresiasi nilai-nilai budaya
3. Memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kemampuan yang diwujudkan dalam bentuk keterampilan sesuai dasar ilmu yang diterimanya disekolah
b. Indikator Keberhasila
n
Indikator Keberhasilan akan berdampak dari berbagai aspek, yaitu :
1. Efektifitas proses pembelajaran bukan sekadar transfer pengetahuan atau mengingat dan menguasai pengetahuan tentang apa yang diajarkan melainkan lebih menekankan kepada internalisasi mengembangkan aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor dan kemandirian
2. Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat, merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk mewujudkan , visi, misi tujuan sasaran melalui program yang dilaksanakan secara berencana , bertahap, kreativitas, inovasi, efektif dan mempunyai kemampuan manajerial
3. Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif: guru merupakan salah satu faktor yang strategis pada satu sekolah sekolah, dituntut untuk mempunyai kreativitas dan keuletan dalam menggelola proses pembelajaran untuk menjadikan peserta didik aktif, dan kreatif melalui pengembagan KBK.
4. Sekolah memiliki teamwork yang kompak, cerdas dan dinamis; kebersamaan merupakan karakteristik sekolah, karena out put pendidikan hasil kolektif warga sekolah bukan hasil individual menjadi persyaratan penting untuk memperoleh mutu yang kompetetif.
Sekolah memiliki kemandirian , yaitu sekolah mempunyai kemampuan dan kesanggupan kerja secara maksimal dan tidak selalu bergantung pada petunjuk atasan dan harus mempunyai sumber daya potensial dan yang berkompeten di bidangnya masing-masing
SELESAI__________
TERIMAKASIH
Semoga Bermanfaat ^__*