4

1
Cenderawasih Pos Kamis, 27 Agustus 2009 RADAR BIAK BIAK KOTA JASA 4 FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS Markus Masnembra, SH, MM. Tahun ini, 100 Unit Listrik Tenaga Surya Akan Didistribusikan ke Masyarakat BIAK-Seperti pada tahun anggaran lalu, tahun 2009 ini Pemerintah Kabupaten Biak Numfor kembali akan mendistribusikan 100 unit bantuan listrik tenaga tenaga surya. Listrik tenaga surya sebanyak itu akan didistribusikan kepada masyarakat yang berdomisili di Distrik Aimando sebanyak 50 unit dan Distrik Bondifuar 50 unit. Bantuan listrik tenaga surya sebanyak itu merupakan bantuan dari Kementrian Pemberdayaan Daerah Tertinggal (PDT) Republik Indonesia. Pemerintah Kabupaten Biak Numfor pada tahun 2008 lalu juga mendapatkan bantuan 100 unit dan kini telah dimanfaatkan masyarakat. “Jatah yang ada sekarang dalam waktu dekat akan didistribusikan ke masyarakat. Saat ini kami sudah menugaskan tim melakukan pendataan langsung di lapangan,” kata Kepala Bidang Pengem- bangan Wilayah Bappeda Kabupaten Biak Numfor Markus Masnembra, SH, MM kepada Cenderawasih Pos, kemarin. Mengingat jumlah listrik tenaga surya atau solar sel itu jumlahnya sangat terbatas maka pendistribusiannya memang melihat masyarakat yang benar-benar berdomisili di wilayah terpencil dan kepulauan. Misalnya saja di wilayah perbatas kabupaten dan kepulauan, seperti di Distrik Padaido dan Distrik Aimando. Markus juga mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya supaya bantuan listrik tenaga surya bagi masyarakat di wilayah terpencil terus berlanjut. Oleh karena itu, lobi-lobi atau pendekatan ke sejumlah departemen terkait di pemerintah pusat juga akan dilakukan secara kontinyu. “Bagi masyarakat yang belum sempat memperoleh bantuan listrik tenaga surya ini supaya bersabar, kami akan berupaya supaya tahun-tahun berikutnya masih ada. Nah, kalau memang bantuan ini masih ada maka tentu saja akan dibagi secara adil dan memperhatikan letak geografis masyarakat yang memang agak sulit soal listrik,” tandasnya.(ito) DOKUMEN Nehemia Wospakrik, SE. Dewan Revisi Sejumlah Perda BIAK-Revisi terhadap sejumlah Pera- turan Daerah (Perda) yang dicabut Mendagri beberapa waktu lalu sementara digodok oleh tim Panitia Legislasi DPRD Kabupaten Biak Numfor. Beberapa dari Perda yang dicabut itu antara lain, Perda Miras, Perda di Dinas Perhubungan, Perda di Dinas Perindag dan sejumlah lainnya. Kebijakan untuk melakukan revisi dan selanjutnya akan dibawa kembali dalam sidang non APBD tahun 2009 tidak terlepas dari kontribusi sejumlah Perda tersebut terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pasalnya sangat dikwatirkan jika Perda tersebut dicabut maka PAD di Kabupaten Biak Numfor akan mengalami penurunan yang cukup signifikan. “Jadi secara keseluruhan ada delapan Perda yang sementara revisinya digodok oleh Panitia Legislasi, setelah lengkap sejumlah Perda yang direvisi tersebut akan diajukan ke dewan untuk ditetapkan jadi Perda,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Biak Numfor Nehemia Wospakrik, SE kepada Cenderawasih Pos, kemarin. Dikatakan revisi terhadap sejumlah Perda tersebut terpaksa dilakukan oleh de- wan dengan berkoordinasi dengan instansi teknis terkait karena adanya tumpang tindih kewenangan. Dimana ada kewenangan Pemerintah Pusat dan Provinsi Papua namun dalam Perda tersebut juga diatur di daerah. Selain itu, lanjut Nehemia, bahwa dengan revisi itu maka poin-poin dalam Perda tersebut yang dinilai tidak televan lagi dengan kondisi saat ini akan dilakukan perbaikan. Perbaikan atau revisi yang dimaksud bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah PAD. “Dengan revisi yang dilakukan ini maka kedepan diharapkan jumlah PAD terus bertambah. Demikian pula setiap potensi yang belum dikelola dengan baik juga mendapat perhatian serius dalam revisi,” tandas Wospakrik.(ito) FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS Frengki Korwa, S.Soss, MM. Tim Inventarisasi Aset Tebentuk BIAK-Aset daerah yang dimiliki Peme- rintah Daerah Kabupaten Biak Numfor sampai saat ini belum tertata dengan baik. Bahkan terkesan sejumlah aset daerah di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ada yang tidak memiliki dokumen atau bukti kepemilikan. Menyikapi persoalan itu Bupati Biak Numfor Yusuf M Maryen, S.Sos, MM membentuk tim inventarisasi aset daerah. Dipercayakan sebagai Ketua adalah Sekda Kabupaten Biak Numfor Drs Johanis Tan, MM, Wakil Ketua dipercayakan kepada Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Biak Numfor Frengki Korwa, S.Sos, MM dan sejumlah anggota lainnya. “Tim inventarisasi aset yang telah terbentuk ini tujuannya adalah melakukan penertiban terhadap sejumlah aset daerah. Dan langkah pertama yang akan dilakukan adalah melakukan pendataan ulang di setiap SKPD,” ujar Frengki Korwa kepada Cende- rawasih Pos, kemarin. Menurutnya, hal yang terjadi selama tiga tahun terakhir ini masalah aset daerah milik Pemerintah Kabupaten Biak Numfor masih terus dipersoalkan pihak BPK saat melakukan audit. Bagaimana tidak, sejumlah aset daerah di setiap SKPD sebagian besarnya tidak memiliki bukti kepemilikan secara sah. Misalnya saja, kendaraan roda dua dan empat memang ada namun tidak ada BPKP. “Persoalan-persoalan seperti ini disebab- kan karena pengadaan barang tidak konsentrasi, semua SKPD mengadakan sendiri-sendiri. Ada yang buktinya hilang namun barangnya ada, nah kedepan hal seperti ini tidak boleh terulang lagi,” tandasnya. Terkait dengan itu pula, Jumat (21/8) pekan lalu semua pimpinan SKPD dikum- pulkan. Mereka diberikan penjelasan tentang bagaima format pendataan ulang terhadap setiap aset daerah khususnya lagi di setiap SKPD. “Para pimpinan SKPD juga telah diberikan penjelasan tentang bagaimana inventarisasi itu dilakukan kembali,” pungkas Korwa.(ito) BIAK-Bupati Biak Numfor Yusuf Melianus Maryen, S.Sos, MM mengatakan kesadaran masyarakat atas pentingnya menjaga kelestarian ekosistem dan kesehatan lingkungan di pulau-pulau kecil harus digalakkan. Hal ini sangat penting supaya tercipta kondisi lingkungan yang bersih dan bebas dari pencemaran dan khususnya lagi masyarakat disekitarnya terjaga kesehatannya. “Kegiatan memperbaiki kerusakan lingkungan yang terjadi di pulau-pulau kecil harus dilakukan secara komprehensif melalui kegiatan fisik dan non fisik. Salah satunya adalah dengan memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat setempat,” papar Bupati Maryen saat membuka kegiatan kualitas lingkungan pulau-pulau kecil berbasis masyarakat di Pulau Owi Kabupaten Biak Numfor, Rabu (26/8) kemarin. Dikatakan Bupati, secara umum kegiatan pengelolaan pulau-pulau kecil di sebagian besar wilayah Indonesia masih menghadapi beberapa hambatan. Antara lain, lokasinya yang terisolir, terbatasnya akses komunikasi, kurangnya sarana dan prasana, kurangnya kualitas sumber daya manusia, terbatasnya daya dukung pulau dan menurunnya kualitas lingkungan. Selain itu, lanjutnya, pulau-pulau kecil mengalami ketidakmampuan dalam mencapai skala ekonomi yang optimal dan menguntungkan. “Kompleksitas permasa- lahan yang dihadapi dalam pengembangan pulau-pulau kecil ini menunjukkan bahwa paradigma pembangunan pulau-pulau kecil harus dilaksanakan secara bersama-sama dengan sektor terkaiit dan pemerintah daerah,” tandasnya. Sekadar diketahui bahwa peningkatan kualitas lingkungan pulau-pulau kecil berbasis masyarakat ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama antara Departemen Kelautan dan Perikanan RI dengan Departemen Kesehatan RI dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat di pulau-pualau kecil secara berkelanjutan. Kegiatan peningkatan kualitas lingkungan berbasis masyarakat di pulau-pulau kecil yang digelar di Pulau Owi itu merupakan program Direktorat Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan RI. Rangkaian kegiatan yang digelar selama dua hari berturut-turut itu meliputi sosialisasi pengelolaan ekosistem dan pengelolaan lingkungan, pelatihan partisipatory kader penyuluh kesehatan lingkungan, pelatihan pengelolaan sampah dan aksi kebersihan lingkungan yang melibatkan warga masyarakat Pulai Owi. Kegiatan pelatihan diikuti 50 peserta, sedangkan bersih pantai 200 orang.(ito) FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS Bupati Biak Numfor Yusuf Melianus Maryen, S.Sos, MM dan Ketua PN Biak Willem Rompies, SH saat disambut masyarakat pada kegiatan Peningkatan Kualitas Lingkungan Pulau-Pulau Kecil Berbasis Masyarakat di Pulau Owi, Biak Numfor, Rabu (26/8) kemarin. Bupati Ajak Masyarakat Lestarikan Ekosistem Pulau-Pulau Kecil BIAK-Upaya untuk menciptakan good governance (pemerintahan bersih) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor nampaknya terus menjadi perhatian serius Bupati Yusuf Melianus Maryen, S.Sos, MM. Setidaknya pembentukan Tim Majelis Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR) menjadi salah satu buktinya. Bahkan menurut rencana anggota dari TPTGR itu akan dilantik oleh Bupati Maryen, hari ini, Kamis (27/8). Rencana pelantikan yang berlangsung di Aula Gedung Wanita akan dihadiri langsung oleh sejumlah undangan dan jajaran pejabat yhang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Biak Numfor. Sesuai dengan rencana yang akan dilantik sebagai Ketua TPTGR adalah Wakil Bupati Kabupaten Biak Numfor Drs Alimuddin Sabe, sedangkan Sekretarisnya adalah Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Biak Numfor Frengki Korwa, S.Sos, MM. “TPTGR ini dibentuk langsung oleh bupati, tujuannya adalah sebagai upaya menciptakan pemerintahan bersih. Misalnya saja, tertib anggaran mulai dari perencanaan, penggunaan sampai pertanggungjawabannya,” tandas Frengki Korwa. Dijelaskan bahwa tim ini akan berkewajiban melaporkan setiap kinerjanya secara berkala ke bupati, menindaklanjuti setiap temuan yang terkait hasil audit secara interen dan eksteren, misalnya saja audit yang dilakukan oleh BPK. Selain itu, lanjutnya, juga berkoordinasi dengan SKPD supaya segera menyelesaikan temuan-temuan dalam audit BPK atau Bawasda, termasuk semua rekomendasi yang terkait dengan pengembalian uang negara dan sejumlah tugas lainnya yang terkait dengan masalah keuangan daerah tersebut. Dikatakan bahwa pembentukan TPTGR itu didasarkan pada Undang-Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Permendagri No. 5 Tahun 1997 tentang PTPGR dan Permendagri No 17 Tahun 22007 tentang petunjuk teknis pengelolaan keuangan daerah.(ito) Ciptakan Good Governance, Bupati Bentuk TPTGR BIAK-Wakil Bupati Biak Numfor Drs Alimuddin Sabe mengatakan bahwa setiap program pembangunan di kampung harus dikelola dengan baik. Demikian halnya pengelola keuangan kampung juga diharapkan supaya dapat menjalankan tugasnya secara benar sehingga setiap kegiatan yang dibuatnya dapat dijalankan secara baik pula. “Para pengelola kegiatan di setiap kampung memiliki peranan sangat strategis dalam terealisasinya program-program pembangunan, khususnya lagi kebijakan pembangunan ditingkat kampung,” papar Wabup dalam sambutannya saat membuka pelatihan pengelolaan keuangan kampung yang digelar oleh BPMK Kabupaten Biak Numfor di Hotel Sinar Kayu, Selasa (25/8). Dikatakan bahwa setiap Tim Pengelola Kegiatan Kampung (TPKK) yang tersebar di sejumlah kampung dan di 19 distrik perlu harus memperhatikan koordinasi dengan sesama anggota tim dalam menjalankan tugasnya, demikian halnya harus mampu mengelola keuangan dengan baik. Dia juga mengingatkan kepada sejumlah aparat kampung dan pengelola kegiatan kampung supaya menjalankan tugasnya dengan benar. Hal itu dinilai sangat penting menjadi perhatian dengan harapan setiap program pembangunan di kampung- kampung semuanya berhasil. Para kepala kampung dan distrik juga diminta supaya memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dibuat TPKK, khususnya lagi di kampung-kampung tertentu. “Kepala kampung dan kepala distrik tentunya hanya sebatas memberikan penga- wasan dan arahan dalam setiap pelaksanaan kegiatan, namun tidak bisa mengintervensi kegiatan yang dibuat masyarakat itu. Hal-hal seperti ini perlu menjadi perhatian serius kedepan agar tidak terjadi perselisihan ditingkat pengelolaan kegiatan,” ujarnya. Sekedar diketahui bahwa pelatihan manajemen pengelolaan keungan kampung ini diikuti 100 orang peserta dan pelaksanaannya dibagi dalam dua kelompok. Para peserta merupakan aparat kampung dan pengelolaan kegiatan dari masing-masing kampung, dimana setiap distriknya wajib mengutus anggotanya ikut dalam kegiatan seperti ini. (ito) TPKK Diharapkan Mampu Kelola Keuangan Kampung FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS Drs Alimuddin Sabe.

description

manajemen pengelolaan keungan kampung ini diikuti 100 orang peserta dan pelaksanaannya dibagi dalam dua kelompok. Para peserta merupakan aparat kampung dan pengelolaan kegiatan dari masing-masing kampung, dimana setiap distriknya wajib mengutus anggotanya ikut dalam kegiatan seperti ini. (ito) Kamis, 27 Agustus 2009 Markus Masnembra, SH, MM. Nehemia Wospakrik, SE. Frengki Korwa, S.Soss, MM. Drs Alimuddin Sabe. DOKUMEN FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS

Transcript of 4

Page 1: 4

Cenderawasih Pos Kamis, 27 Agustus 2009RADAR BIAK

BIAK KOTA JASA4

FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS

Markus Masnembra, SH, MM.

Tahun ini, 100 Unit ListrikTenaga Surya AkanDidistribusikan keMasyarakat

BIAK-Seperti pada tahun anggaran lalu,tahun 2009 ini Pemerintah Kabupaten BiakNumfor kembali akan mendistribusikan 100unit bantuan listrik tenaga tenaga surya.Listrik tenaga surya sebanyak itu akandidistribusikan kepada masyarakat yangberdomisili di Distrik Aimando sebanyak 50unit dan Distrik Bondifuar 50 unit.

Bantuan listrik tenaga surya sebanyak itumerupakan bantuan dari KementrianPemberdayaan Daerah Tertinggal (PDT)Republik Indonesia. Pemerintah KabupatenBiak Numfor pada tahun 2008 lalu jugamendapatkan bantuan 100 unit dan kinitelah dimanfaatkan masyarakat.

“Jatah yang ada sekarang dalam waktudekat akan didistribusikan ke masyarakat.Saat ini kami sudah menugaskan timmelakukan pendataan langsung dilapangan,” kata Kepala Bidang Pengem-bangan Wilayah Bappeda Kabupaten BiakNumfor Markus Masnembra, SH, MMkepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Mengingat jumlah listrik tenaga suryaatau solar sel itu jumlahnya sangat terbatasmaka pendistribusiannya memang melihatmasyarakat yang benar-benar berdomisili diwilayah terpencil dan kepulauan. Misalnyasaja di wilayah perbatas kabupaten dankepulauan, seperti di Distrik Padaido danDistrik Aimando.

Markus juga mengatakan bahwapihaknya akan berupaya supaya bantuanlistrik tenaga surya bagi masyarakat diwilayah terpencil terus berlanjut. Olehkarena itu, lobi-lobi atau pendekatan kesejumlah departemen terkait di pemerintahpusat juga akan dilakukan secara kontinyu.

“Bagi masyarakat yang belum sempatmemperoleh bantuan listrik tenaga surya inisupaya bersabar, kami akan berupayasupaya tahun-tahun berikutnya masih ada.Nah, kalau memang bantuan ini masih adamaka tentu saja akan dibagi secara adil danmemperhatikan letak geografis masyarakatyang memang agak sulit soal listrik,”tandasnya.(ito)

DOKUMEN

Nehemia Wospakrik, SE.

Dewan RevisiSejumlah Perda

BIAK-Revisi terhadap sejumlah Pera-turan Daerah (Perda) yang dicabutMendagri beberapa waktu lalu sementaradigodok oleh tim Panitia Legislasi DPRDKabupaten Biak Numfor. Beberapa dariPerda yang dicabut itu antara lain, PerdaMiras, Perda di Dinas Perhubungan, Perdadi Dinas Perindag dan sejumlah lainnya.

Kebijakan untuk melakukan revisi danselanjutnya akan dibawa kembali dalamsidang non APBD tahun 2009 tidak terlepasdari kontribusi sejumlah Perda tersebutterhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).Pasalnya sangat dikwatirkan jika Perdatersebut dicabut maka PAD di KabupatenBiak Numfor akan mengalami penurunanyang cukup signifikan.

“Jadi secara keseluruhan ada delapanPerda yang sementara revisinya digodokoleh Panitia Legislasi, setelah lengkapsejumlah Perda yang direvisi tersebut akandiajukan ke dewan untuk ditetapkan jadiPerda,” ungkap Ketua DPRD KabupatenBiak Numfor Nehemia Wospakrik, SEkepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Dikatakan revisi terhadap sejumlahPerda tersebut terpaksa dilakukan oleh de-wan dengan berkoordinasi dengan instansiteknis terkait karena adanya tumpang tindihkewenangan. Dimana ada kewenanganPemerintah Pusat dan Provinsi Papua namundalam Perda tersebut juga diatur di daerah.

Selain itu, lanjut Nehemia, bahwadengan revisi itu maka poin-poin dalamPerda tersebut yang dinilai tidak televan lagidengan kondisi saat ini akan dilakukanperbaikan. Perbaikan atau revisi yangdimaksud bisa memberikan kontribusiterhadap peningkatan jumlah PAD.

“Dengan revisi yang dilakukan ini makakedepan diharapkan jumlah PAD terusbertambah. Demikian pula setiap potensiyang belum dikelola dengan baik jugamendapat perhatian serius dalam revisi,”tandas Wospakrik.(ito)

FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS

Frengki Korwa, S.Soss, MM.

Tim InventarisasiAset Tebentuk

BIAK-Aset daerah yang dimiliki Peme-rintah Daerah Kabupaten Biak Numforsampai saat ini belum tertata dengan baik.Bahkan terkesan sejumlah aset daerah disetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) ada yang tidak memiliki dokumenatau bukti kepemilikan.

Menyikapi persoalan itu Bupati BiakNumfor Yusuf M Maryen, S.Sos, MMmembentuk tim inventarisasi aset daerah.Dipercayakan sebagai Ketua adalah SekdaKabupaten Biak Numfor Drs Johanis Tan,MM, Wakil Ketua dipercayakan kepadaKepala Badan Pengelola Keuangan danAset Daerah (BPKAD) Kabupaten BiakNumfor Frengki Korwa, S.Sos, MM dansejumlah anggota lainnya.

“Tim inventarisasi aset yang telahterbentuk ini tujuannya adalah melakukanpenertiban terhadap sejumlah aset daerah.Dan langkah pertama yang akan dilakukanadalah melakukan pendataan ulang di setiapSKPD,” ujar Frengki Korwa kepada Cende-rawasih Pos, kemarin.

Menurutnya, hal yang terjadi selama tigatahun terakhir ini masalah aset daerah milikPemerintah Kabupaten Biak Numfor masih terusdipersoalkan pihak BPK saat melakukan audit.Bagaimana tidak, sejumlah aset daerah di setiapSKPD sebagian besarnya tidak memiliki buktikepemilikan secara sah. Misalnya saja,kendaraan roda dua dan empat memang adanamun tidak ada BPKP.

“Persoalan-persoalan seperti ini disebab-kan karena pengadaan barang tidak konsentrasi,semua SKPD mengadakan sendiri-sendiri. Adayang buktinya hilang namun barangnya ada, nahkedepan hal seperti ini tidak boleh terulanglagi,” tandasnya.

Terkait dengan itu pula, Jumat (21/8)pekan lalu semua pimpinan SKPD dikum-pulkan. Mereka diberikan penjelasan tentangbagaima format pendataan ulang terhadap setiapaset daerah khususnya lagi di setiap SKPD. “Parapimpinan SKPD juga telah diberikan penjelasantentang bagaimana inventarisasi itu dilakukankembali,” pungkas Korwa.(ito)

BIAK-Bupati Biak Numfor Yusuf MelianusMaryen, S.Sos, MM mengatakan kesadaranmasyarakat atas pentingnya menjagakelestarian ekosistem dan kesehatanlingkungan di pulau-pulau kecil harusdigalakkan. Hal ini sangat penting supayatercipta kondisi lingkungan yang bersih danbebas dari pencemaran dan khususnya lagimasyarakat disekitarnya terjaga kesehatannya.

“Kegiatan memperbaiki kerusakanlingkungan yang terjadi di pulau-pulau kecilharus dilakukan secara komprehensif melaluikegiatan fisik dan non fisik. Salah satunyaadalah dengan memberikan pemahaman dankesadaran kepada masyarakat setempat,” paparBupati Maryen saat membuka kegiatan kualitaslingkungan pulau-pulau kecil berbasismasyarakat di Pulau Owi Kabupaten BiakNumfor, Rabu (26/8) kemarin.

Dikatakan Bupati, secara umum kegiatan

pengelolaan pulau-pulau kecil di sebagianbesar wilayah Indonesia masih menghadapibeberapa hambatan. Antara lain, lokasinyayang terisolir, terbatasnya akses komunikasi,kurangnya sarana dan prasana, kurangnyakualitas sumber daya manusia, terbatasnyadaya dukung pulau dan menurunnya kualitaslingkungan.

Selain itu, lanjutnya, pulau-pulau kecilmengalami ketidakmampuan dalammencapai skala ekonomi yang optimal danmenguntungkan. “Kompleksitas permasa-lahan yang dihadapi dalam pengembanganpulau-pulau kecil ini menunjukkan bahwaparadigma pembangunan pulau-pulau kecilharus dilaksanakan secara bersama-samadengan sektor terkaiit dan pemerintahdaerah,” tandasnya.

Sekadar diketahui bahwa peningkatankualitas lingkungan pulau-pulau kecil

berbasis masyarakat ini merupakan tindaklanjut dari kesepakatan bersama antaraDepartemen Kelautan dan Perikanan RIdengan Departemen Kesehatan RI dalampenanganan masalah kesehatan masyarakat dipulau-pualau kecil secara berkelanjutan.

Kegiatan peningkatan kualitas lingkunganberbasis masyarakat di pulau-pulau kecil yangdigelar di Pulau Owi itu merupakan programDirektorat Pemberdayaan Pulau-Pulau KecilDepartemen Kelautan dan Perikanan RI.

Rangkaian kegiatan yang digelar selamadua hari berturut-turut itu meliputi sosialisasipengelolaan ekosistem dan pengelolaanlingkungan, pelatihan partisipatory kader penyuluhkesehatan lingkungan, pelatihan pengelolaansampah dan aksi kebersihan lingkungan yangmelibatkan warga masyarakat Pulai Owi. Kegiatanpelatihan diikuti 50 peserta, sedangkan bersihpantai 200 orang.(ito)

FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS

Bupati Biak Numfor Yusuf Melianus Maryen, S.Sos, MM dan Ketua PN Biak Willem Rompies, SH saat disambut masyarakat pada kegiatan Peningkatan Kualitas Lingkungan Pulau-Pulau Kecil BerbasisMasyarakat di Pulau Owi, Biak Numfor, Rabu (26/8) kemarin.

Bupati Ajak Masyarakat LestarikanEkosistem Pulau-Pulau Kecil

BIAK-Upaya untuk menciptakan goodgovernance (pemerintahan bersih) dilingkungan Pemerintah Kabupaten BiakNumfor nampaknya terus menjadi perhatianserius Bupati Yusuf Melianus Maryen, S.Sos,MM. Setidaknya pembentukan Tim MajelisTuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan GantiRugi (TPTGR) menjadi salah satu buktinya.

Bahkan menurut rencana anggota dariTPTGR itu akan dilantik oleh Bupati Maryen,hari ini, Kamis (27/8). Rencana pelantikanyang berlangsung di Aula Gedung Wanitaakan dihadiri langsung oleh sejumlahundangan dan jajaran pejabat yhang adadilingkungan Pemerintah Kabupaten BiakNumfor.

Sesuai dengan rencana yang akan dilantiksebagai Ketua TPTGR adalah Wakil BupatiKabupaten Biak Numfor Drs Alimuddin Sabe,sedangkan Sekretarisnya adalah Kepala BadanPengelolaan Keuangan dan Aset Daerah(BPKAD) Kabupaten Biak Numfor FrengkiKorwa, S.Sos, MM.

“TPTGR ini dibentuk langsung oleh bupati,tujuannya adalah sebagai upaya menciptakanpemerintahan bersih. Misalnya saja, tertibanggaran mulai dari perencanaan, penggunaansampai pertanggungjawabannya,” tandasFrengki Korwa.

Dijelaskan bahwa tim ini akan berkewajibanmelaporkan setiap kinerjanya secara berkala kebupati, menindaklanjuti setiap temuan yang

terkait hasil audit secara interen dan eksteren,misalnya saja audit yang dilakukan oleh BPK.

Selain itu, lanjutnya, juga berkoordinasidengan SKPD supaya segera menyelesaikantemuan-temuan dalam audit BPK atauBawasda, termasuk semua rekomendasi yangterkait dengan pengembalian uang negara dansejumlah tugas lainnya yang terkait denganmasalah keuangan daerah tersebut.

Dikatakan bahwa pembentukan TPTGR itudidasarkan pada Undang-Undang No 1 Tahun2004 tentang Perbendaharaan Negara,Permendagri No. 5 Tahun 1997 tentangPTPGR dan Permendagri No 17 Tahun 22007tentang petunjuk teknis pengelolaan keuangandaerah.(ito)

Ciptakan Good Governance, Bupati Bentuk TPTGR

BIAK-Wakil Bupati Biak Numfor DrsAlimuddin Sabe mengatakan bahwa setiapprogram pembangunan di kampung harusdikelola dengan baik. Demikian halnyapengelola keuangan kampung juga diharapkansupaya dapat menjalankan tugasnya secarabenar sehingga setiap kegiatan yang dibuatnyadapat dijalankan secara baik pula.

“Para pengelola kegiatan di setiap kampungmemiliki peranan sangat strategis dalamterealisasinya program-program pembangunan,khususnya lagi kebijakan pembangunan ditingkatkampung,” papar Wabup dalam sambutannya saatmembuka pelatihan pengelolaan keuangan kampungyang digelar oleh BPMK Kabupaten Biak Numfordi Hotel Sinar Kayu, Selasa (25/8).

Dikatakan bahwa setiap Tim PengelolaKegiatan Kampung (TPKK) yang tersebar disejumlah kampung dan di 19 distrik perlu harusmemperhatikan koordinasi dengan sesamaanggota tim dalam menjalankan tugasnya,demikian halnya harus mampu mengelolakeuangan dengan baik.

Dia juga mengingatkan kepada sejumlahaparat kampung dan pengelola kegiatan kampungsupaya menjalankan tugasnya dengan benar. Hal itudinilai sangat penting menjadi perhatian denganharapan setiap program pembangunan di kampung-kampung semuanya berhasil.

Para kepala kampung dan distrik juga dimintasupaya memberikan pengarahan dan pengawasanterhadap setiap kegiatan yang dibuat TPKK,khususnya lagi di kampung-kampung tertentu.

“Kepala kampung dan kepala distriktentunya hanya sebatas memberikan penga-

wasan dan arahan dalam setiap pelaksanaankegiatan, namun tidak bisa mengintervensikegiatan yang dibuat masyarakat itu. Hal-halseperti ini perlu menjadi perhatian seriuskedepan agar tidak terjadi perselisihanditingkat pengelolaan kegiatan,” ujarnya.

Sekedar diketahui bahwa pelatihan

manajemen pengelolaan keungan kampung inidiikuti 100 orang peserta dan pelaksanaannyadibagi dalam dua kelompok. Para pesertamerupakan aparat kampung dan pengelolaankegiatan dari masing-masing kampung, dimanasetiap distriknya wajib mengutus anggotanyaikut dalam kegiatan seperti ini. (ito)

TPKK Diharapkan Mampu Kelola Keuangan Kampung

FIKTOR PALEMBANGAN/CENDERAWASIH POS

Drs Alimuddin Sabe.